Pages

Rabu, 30 September 2020

Kencan Virtual dengan Pacar Jadi Solusi Obati Rindu di Masa Pandemi

Rabu, 30 September 2020 18:10:04

Kencan Virtual dengan Pacar Jadi Solusi Obati Rindu di Masa Pandemi

Pandemi corona memaksa kita harus membatasi aktivitas di luar rumah dan menghindari kontak langsung dengan orang lain. Terlebih lagi, wabah ini belum berakhir dan kita belum tau kapan wabah ini akan segera berakhir.

Tentunya, rasa bosan dan rasa rindu terus menghampiri untuk cepat bertemu dengan orang terkasih dan melakukan berbagai kegiatan bersama lagi. Nah, kamu dan pasangan tetap bisa kencan kok. Walaupun berbeda, tetapi kencan secara virtual bisa mengobati rasa rindu terhadap pasangan.

Berikut kencan virtual bareng pasangan yang bisa kamu lakukan di masa pandemi:

1. Dinner Date

Kamu dan pasangan bisa order makanan dari rumah masing-masing dan melakukan dinner date secara virtual melalui video call. Kamu bisa menambahkan lilin dan mengenakan baju yang rapih seperti kamu sedang dinner date secara langsung dengan pasanganmu.

Order makanan melalui restoran yang sama dan mengenakan pakaian yang sama, dengan begitu dinner date kamu dan pasangan akan terasa menyenangkan.

2. Menonton Film

Tidak seperti biasanya, pergi menonton film di bioskop dan membeli popcorn. Kamu dan pasangan juga tetap bisa menonton film bersama dari jarak jauh.

Beberapa aplikasi tatap muka terdapat fitur share screen, loh. Nah, kamu dan pasangan bisa menggunakan fitur tersebut untuk menonton film bersama.

Kamu dan pasangan juga bisa membuat atau membeli popcorn dan minuman. Jangan lupa untuk mematikan lampu ruangan agar vibes seperti di bioskop lebih terasa.

3. Bermain Game Online

Saat ini sudah banyak game online yang bisa dimainkan bersama-sama. Agar tidak bosan dengan suasana yang itu-itu saja, kamu dan pasangan bisa mencoba untuk bermain game online bersama.

4. Belajar Memasak

Saat pandemi berlangsung, muncul beberapa ide makanan dan minuman dengan resep baru yang viral di media sosial. Kamu dan pasangan bisa mencoba untuk membuatnya. Dengan melakukan panggilan video, kamu bisa belajar membuat makanan dan minuman bersama dengan pasanganmu.

5. Olahraga

Olahraga juga menjadi salah satu ide yang bisa kamu lakukan untuk kencan bareng pasangan secara virtual. Kamu dan pasangan bisa melakukan senam atau fitness secara bersama dari rumah masing-masing dan melakukan panggilan video.

6. Bermain TikTok

TikTok menjadi media hiburan yang banyak digunakan saat pandemi COVID-19 berlangsung. Gerakan-gerakan dengan menggunakan lagu tercipta dan begitu banyak variasinya. Kamu bisa menantang pasanganmu untuk beduet denganmu dan melakukan gerakan-gerakan TikTok.

*Sumber: kumparan.com

Senin, 28 September 2020

Berikut Ciri-Ciri Sakit Jantung

Senin, 27 September 2020 17:27:58

Berikut Ciri-Ciri Sakit Jantung

Mau tahu betapa seriusnya penyakit jantung di negara kita? Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbanyak ke-2 di Indonesia (berdasarkan Sample Registrasion System).

Tak cuma itu saja, penyakit ini juga menyebabkan kerugian  yang besar secara finansial. Sebab, data BPJS menunjukkan adanya peningkatsan biaya kesehatan untuk penyakit jantung dari tahun ke tahun.

Nah, berbicara penyakit jantung itu, tentunya membicarakan sederet gejala yang bisa dialami pengidapnya. Singkat kata, gejala penyakit jantung buka cuma nyeri dada saja, tetapi ada keluhan yang bisa muncul.

Lalu, seperti apa sih gejala penyakit jantung yang umumnya dialami pengidapnya?

Amati Gejala Khasnya

Kalau di Indonesia Jantung menjadi “pembunuh” kedua, di Amerika Serikat lain lagi ceritanya. Di Amerika Serikat, penyakit jantung menjadi penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak. Nah, menurut ahli dari National Institutes of Health -MedlinePlus di sana, ada banyak bentuk penyakit jantung.

Penyebab paling umum dari penyakit jantung, yaitu penyempitan atau penyumbatan dari arteri koroner, pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan penyakit arteri koroner. Penyakit ini bisa berkembang dari waktu ke waktu, bisa dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja. Lalu, bagaimana dengan gejala penyakit jantung yang satu ini?

Menurut American Heart Association, ada gejala khas yang mesti diwaspadai. Dalam kebanyakan kasus, penyakit arteri koroner ini membuat pengidapnya nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, bahkan kelelahan. Ingat, segeralah temui atau tanyakan pada dokter ketika mengalami gejala-gejala tersebut.

Selain keempat gejala di atas, ada pula beberapa gejala lainnya yang mungkin dialami pengidap penyaki jantung. Nah, berikut gejala penyakit jantung lainnya yang mesti diwaspadai.
- Jantung berdebar, atau detak jantung justru melambat.
- Pusing.
- Demam
- Irama jantung berubah.
- Pembengkakan pada lengan, perut, tungkai, atau sekitar mata.
-Nyeri pada bagian leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan.
- Pingsan atau terasa mau pingsan.
- Batuk kering yang tak kunjung membaik.
- Mual.
- Ruam pada kulit.

Ingat, segeralah temui dokter bila mengalami gejala-gejala di atas. Pasalnya, penyakit jantung yang tak ditangani dengan tepat dan cepat, bisa menimbulkan berbagai komplikasi. [lis]
Sumber: www.halodoc.com

Sabtu, 26 September 2020

Gaya Hidup Sehat bisa Perpanjang Umur Pengidap Penyakit Kronis

Sabtu, 26 September 2020 18:43:07

Gaya Hidup Sehat bisa Perpanjang Umur Pengidap Penyakit Kronis

Menerapkan gaya hidup sehat memiliki segudang manfaat. Hal ini juga disebut bisa memperpanjang umur seseorang, sekalipun memiliki riwayat penyakit kronis. Gaya hidup sehat yang disarankan adalah rutin berolahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang, serta tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Sebuah studi menunjukkan bahwa menerapkan gaya hidup sehat, terutama berhenti merokok, bisa memperpanjang umur 6-7 tahun. Selama ini, pola hidup sehat memang dikenal menyehatkan. Namun, belum banyak penelitian yang dilakukan terkait dampak hidup sehat pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, hingga kanker.

Baru-baru ini, sejumlah peneliti dari UK Research mengamati 93,736 orang dewasa yang memiliki riwayat dua atau lebih penyakit kronis. Rata-rata orang yang menjadi partisipan penelitian sudah mengidap penyakit kronis setidaknya lima tahun. Dalam penelitian tersebut, ada 4 faktor gaya hidup yang diamati, yaitu aktivitas fisik harian, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta makanan yang dikonsumsi.

Peneliti kemudian meminta partisipan menerapkan pola hidup sehat, terutama pada 4 faktor tersebut. Hasilnya, gaya hidup sehat bisa memperpanjang umur hingga 6,3 tahun pada laki-laki dan 7,6 tahun pada perempuan. Sayangnya, hasil yang berbeda ditunjukkan oleh kelompok yang mengidap lebih dari dua penyakit kronis. Pertambahan usia cenderung lebih rendah pada kelompok tersebut.

Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa berhenti merokok menjadi faktor yang paling berpengaruh dan banyak memberi manfaat. Pada orang dewasa berusia 45 tahun, perokok diketahui memiliki usia hingga 5 tahun lebih pendek dibanding orang dengan usia sama yang tidak merokok. Sementara aktivitas fisik disebut menyumbang perpanjangan usia sekitar 1 hingga 2,5 tahun.

Nyatanya, kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko muncul gangguan kesehatan, seperti kanker paru, penyakit jantung, gangguan organ hati, hingga penyakit pankreas. Sederet masalah tersebut bisa menurunkan peluang seseorang memiliki umur yang panjang. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang dan berlebih juga bisa memengaruhi organ tubuh dan memicu penyakit.

Resep panjang umur lainnya adalah mengonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang. Tidak hanya memperpanjang umur, kebiasaan makan sehat juga bisa meningkatkan kualitas hidup. Disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Makan sehat bisa membantu menurunkan risiko penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, kanker, hipertensi, dan stroke.

Biar panjang umur, disarankan juga untuk melakukan aktivitas fisik serta rutin berolahraga. Gaya hidup sehat ini bisa membantu menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, diabetes, hingga masalah mental seperti depresi. Orang yang rutin berolahraga disebut memiliki rata-rata usia lebih panjang dibandingkan yang tidak berolahraga.

Biar lebih sehat, biasakan untuk rutin berolahraga setidaknya 30 menit per hari. Namun, pastikan untuk tidak memaksakan diri terutama jika memiliki riwayat penyakit kronis. Pastikan untuk berbicara terlebih dahulu pada dokter sebelum memilih jenis olahraga yang akan dilakukan. Ketahui batas diri dan pastikan tubuh juga mendapat cukup waktu istirahat.

Memiliki pola tidur cukup, yaitu 6-8 jam setiap hari juga bisa memperpanjang umur. Hal ini bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung, stres, serta depresi. Selain durasi tidur, disarankan juga untuk bangun di jam yang sama setiap pagi agar ritme kerja tubuh lebih teratur.

Sumber: https://www.halodoc.com/gaya-hidup-sehat-
bisa-perpanjang-umur-pengidap-penyakit-kronis

Kamis, 24 September 2020

3 Tips Tenangkan Bayi yang Menangis

Kamis, 24 September 2020 17:39:05

3 Tips Tenangkan Bayi yang Menangis

100 hari pertama kehidupan bayi adalah saat-saat yang mendebarkan dan melelahkan bagi orangtua, apalagi jika bayi itu adalah anak pertama.

Seringkali orangtua baru bingung tentang apa yang diinginkan si kecil ketika sedang menangis.

Orangtua juga menjadi sulit menidurkan bayi karena tangisan yang tak kunjung mereda.

Padahal, setiap bayi memiliki kepribadiannya sendiri.

Bayi umumnya menangis untuk berkomunikasi, karena mereka tidak punya cara lain untuk memberi tahu  apa yang mereka butuhkan.

Kebanyakan orangtua bahkan kerap panik ketika bayi menangis tanpa henti, dan lalu mengira ada sesuatu yang sangat tidak beres.

Nah, untuk para orangtua baru, mungkin bisa mencoba tiga tips berikut saat akan menenangkan si kecil.

1. Tanggapi tangisan bayi dengan cepat dan alihkan perhatiannya

Pakar bayi Steven Shelov dalam buku Caring for Your Baby and Young Child: Birth to Age 5, membahas tentang hal ini.

“Dalam beberapa bulan setelah bayi lahir, cara terbaik untuk mengatasi tangisan mereka adalah dengan merespons dengan cepat.”

Hal ini mungkin bertentangan dengan mitos yang beredar yang menyebutkan anak akan manja bila orangtua langsung merespon tangisan.

Namun, mitos ini rupanya tidaklah benar. Jadi, sebaiknya segera tanggapi setiap kali bayi saat menangis.

Bagaimana caranya?

Dekati bayi yang menangis segera, peluk dia dan dekap dengan lembut, ayun-ayun si kecil dengan perlahan sambil berjalan keliling kamar atau rumah untuk mengalihkan perhatiannya.

Cobalah ajak si kecil berbicara sambil menunjukkan padanya hal-hal yang menyenangkan dan menarik perhatian.

Ini akan meredakan suasana hatinya dan dia akan segera berhenti menangis.

2. Biarkan bayimu sendiri untuk sementara

Terkadang ada baiknya membiarkan bayi menangis sebentar. Bagaimana pun, menangis memiliki banyak fungsi bagi balita.

Steven Shelov menyebut, “menangis membantu bayi melepaskan diri dari visual yang kuat, suara yang tidak menyenangkan, dan rangsangan sensorik lainnya."

"Menangis juga membantu mereka melepaskan stres," kata Shelov.

Jadi, lain kali saat balita menolak untuk berhenti menangis, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah meninggalkan ruangan untuk mencari udara segar.

Hal ini juga memberi kesempatan bagi orangtua untuk tenang, sehingga terhindar dari stres dan kecemasan.

Stres dan kecemasan bisa meningkat akan berpengaruh pada bayi dan menyebabkan amarah semakin menjadi.

Tips ini juga membantu bayi melepaskan stres dan energi yang terpendam sebelum tidur, memungkinkannya tidur malam lebih nyenyak.

Namun perlu diingat, hal Ini tidak berarti orangtua harus membiarkan bayi menangis dalam waktu yang lama.

Segera setelah orangtua merasa tenang, kembali tanggapi bayi yang menangis dengan cepat.

3. Tidur malam yang nyenyak dimulai dengan teman tidur

Ingat, menumbuhkan kebiasaan tidur yang baik pada bayi harus dimulai sejak dini.

Bayi harus membiasakan diri untuk tidur sendiri, sehingga tidak membutuhkan perlakuan khusus menjelang waktu tidurnya.

Salah satu cara untuk menghadapi ini adalah dengan memberikan anak teman tidurnya sendiri, sehingga dia bisa terbiasa dengan teman tidurnya.

Sekarang, setiap kali bayi mengantuk dan menangis, tempatkan teman tidur di sampingnya sambil menyalakan musik yang menenangkannya.

Meredupkan lampu pun bisa sama efektifnya untuk membuat balita tidur dalam waktu singkat.

Ada kalanya bayi tidak mau tidur atau sering terbangun di malam hari sambil menangis.

Dalam situasi seperti itu, respons terbaik adalah dengan mencari tahu ketidaknyamanan fisik yang dia alami, misalnya kolik pada bayi.

Kolik pada bayi, juga dikenal sebagai kolik infantil, yang menyerang 1:5 bayi selama beberapa bulan pertama mereka.

Kolik ditandai dengan tangisan yang lama tanpa alasan yang jelas yang biasanya berlangsung berminggu-minggu, untuk anak yang sehat.

Beberapa orang percaya kondisi itu terjadi karena ketidaknyamanan gastrointestinal seperti kram usus. Jika hal ini ditemukan, maka segera konsultasikan dengan dokter.

*Sumber: kompas.com

Selasa, 22 September 2020

8 Manfaat Ajaib "Ngopi", Sudah Tahu?

Selasa, 22 September 2020 17:26:07

8 Manfaat Ajaib

Memiliki rasa yang pahit tidak membuat kopi kehilangan peminat. Ya, kopi sudah menjadi konsumsi harian sebagian besar orang di seluruh dunia.

Menurut studi yang dilakukan National Coffee Association terhadap 3.000 orang di AS terkait kebiasaan minum kopi, ternyata 64 persen orang meminum secangkir kopi setiap harinya.

Memang, kopi dapat menghilangkan rasa kantuk dan mengembalikan energi kita. Tapi manfaat dari " ngopi" bukan cuma itu lho.

Penasehat diet Jonathan Valdez, RDN, CDE, CPT, pemilik Genki Nutrition dan jurubicara New York State Academy of Nutrition and Dietetics mengungkap manfaat kopi.

Menurut Valdez, kandungan kafein pada kopi bekerja dengan memblokir sekelompok sel saraf di dalam tubuh manusia yang memberi sinyal bahwa kita sedang kelelahan.

"Itu sebabnya minum kopi membuat 'insting' kita terasa bangun."

Membuat tubuh bisa bekerja optimal rupanya hanya satu dari sekian banyak manfaat kopi bagi tubuh.

Penasaran apa saja manfaat lain dari minuman hitam pekat ini? Yuk, simak penjelasannya di bawah, seperti dilansir laman Eat This.

1. Meningkatkan performa saat berolahraga

Kelli McGrane MS, RD, ahli diet dan konsultan nutrisi Lose It! menyebutkan, kafein bisa bermanfaat saat kita berolahraga.

"Kafein yang terdapat pada kopi terbukti meningkatkan kadar epinefrin (hormon adrenalin) di dalam darah kita serta merangsang pemecahan lemak, sehingga asam lemak berubah menjadi bahan bakar," kata McGrane.

"Kedua faktor ini bisa meningkatkan energi saat kita olahraga."

2. Mengurangi risiko depresi

Menurut Debbie Petitpain, MS, RDN, ahli gizi dan ahli diet terdaftar serta jurubicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics, konsumsi kopi dikaitkan dengan penurunan risiko depresi dan bunuh diri.

"Tapi, tidak diketahui apakah manfaat itu disebabkan oleh kopi atau kafein di dalamnya," kata Petitpain.

Ia menambahkan, kafein adalah agen psikoaktif yang paling banyak digunakan, di mana 85 persen orang dewasa di AS mengonsumsinya setiap hari.

"Sulit membedakan manfaat yang dikaitkan dengan kopi dari kandungan kafeinnya."

Baca juga: Manfaat Minum Kopi, Tidak Hanya Penahan Kantuk

3. Kandungan polifenol pada kopi turunkan risiko diabetes

Polifenol merupakan bahan kimia yang ditemukan di berbagai buah, sayuran, teh, serta kopi, ujar Valdez.

"Ada bukti polifenol dalam kopi menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular, serta kanker kolon."

4. Memudahkan interaksi dengan orang lain

Membuat janji bertemu untuk minum kopi, kata Petitpain, adalah cara terbaik untuk menghabiskan waktu bersama teman, rekan kerja, atau kekasih.

"Dalam satu studi, peserta yang memegang secangkir kopi panas menilai orang yang berinteraksi dengan mereka memiliki kepribadian lebih hangat, murah hati dan perhatian."

5. Antioksidan pada kopi kurangi risiko penyakit kronis

McGrane menyebut, kopi kaya akan antioksidan, senyawa alami yang terbukti melindungi tubuh dari sejumlah penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

"Kopi kaya akan antioksidan yang disebut asam klorogenat, yang dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol, trigliserida, dan gula darah," ucapnya.

Namun ia menegaskan, perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko penyakit kronis juga penting, seperti menjalani diet, berolahraga, dan tidak atau berhenti merokok.

6. Menurunkan risiko penyakit jantung

Disebutkan Petitpain, sekitar 56-141 gram cangkir kopi per hari dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

"Tetapi, kopi tanpa filter seperti french press dan espresso mengandung cafestol, yang meningkatkan kolesterol jahat atau LDL, dan meningkatkan risiko penyakit jantung," tutur dia.

7. Meningkatkan kesehatan otak

McGrane mengatakan, sebuah studi observasi menemukan hubungan antara asupan kopi secara teratur dan penurunan risiko penyakit Alzheimer serta Parkinson.

"Studi baru-baru ini menemukan, ketika biji kopi dipanggang, kopi menghasilkan satu senyawa yang disebut fenilindan."

Senyawa fenilindan, lanjut dia, terbukti membantu mencegah penumpukan protein di otak yang dianggap berperan dalam penurunan fungsi otak.

8. Bantu turunkan berat badan

Studi yang dilakukan para peneliti Harvard T.H Chan School of Public Health menemukan, konsumsi empat cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi lemak tubuh sekitar 4 persen.

*Sumber: kompas.com

Senin, 21 September 2020

Malas Keramas Setelah Olahraga, Apa Efeknya pada Rambut

Senin, 21 September 2020 017:35:57

Malas Keramas Setelah Olahraga, Apa Efeknya pada Rambut

Setelah basah oleh keringat, mandi dan keramas setelah olahraga memang menyegarkan. Tetapi faktanya ada orang yang sesekali melewatkan sesi keramas setelah olahraga.

Alasannya beragam, yang jelas, waktu 15 menit yang digunakan untuk keramas bisa dimanfaatkan untuk aktivitas lainnya, terutama jika sedang terburu-buru mengejar sesuatu.

Namun, melewatkan sesi keramas setelah olahraga ternyata tidak ideal untuk kulit dan rambut karena bisa menyebabkan kondisi ini:

1. Ketombe

Keringat yang mengering di kulit kepala akan menciptakan lapisan di atas kulit. Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi itu dapat menyebabkan dermatitis seboroik atau infeksi jamur yang juga lebih dikenal sebagai ketombe.

"Ini adalah kondisi alami pada tingkat tertentu, tetapi penumpukan dari keringat dan minyak menciptakan tempat jamur berkoloni berlebihan," ungkap dokter kulit bersertifikat Sapna Palep, MD, seperti dilansir Livestrong.

Dermatitis seboroik juga dapat memunculkan kulit bersisik dan kemerahan di bagian lain tubuh jika tidak mandi setelah berolahraga.

"Terutama area di mana sebum atau minyak kulit diproduksi, termasuk alis, di sekitar hidung, dada bagian tengah dan, dalam kasus yang parah, dahi dan dagu," kata ketua departemen dermatologi. di Wake Forest University Health Sciences, Amy McMichael, MD.

Jika kamu cenderung banyak berkeringat saat berolahraga, selalu mandi dan keramas untuk mencegah ketombe. Jika tidak, kamu bisa keramas dua hingga empat kali seminggu, tergantung seberapa berminyak rambut.

Palep menyarankan penggunaan sampo dengan formula yang lembut dan mengaplikasikannya fokus hanya pada kulit kepala.

"Sampo yang turun dari kulit kepala ke helai rambut saat dibilas sudah cukup untuk membersihkan area rambut lain," katanya.

Jika rambut sudah berketombe, kamu mungkin perlu menggunakan sampo antijamur.

Meski keramas disarankan setelah selesai berolahraga, pemilik rambut keriting idealnya tetap konsisten mencuci tambut hanya seminggu sekali bahkan jika mengeluarkan banyak keringat.

"Sampo dirancang untuk menghilangkan minyak dari rambut, yang sangat dibutuhkan oleh rambut keriting yang kencang," kata asisten profesor dermatologi di Johns Hopkins School of Medicine.

Sebelum keramas, oleskan konditioner ke ujung rambut agar tidak kering. Terutama untuk rambut yang diwarnai, yang lebih rapuh dan rambut keriting.

2. Rambut rontok

Penipisan rambut juga bisa terjadi jika sering melewatkan keramas setelah olahraga.

"Ketika ada serpihan yang terlihat di kulit kepalamu, itu berarti jamur telah menyerang lapisan permukaan kulit, dan ini menyebabkan rambut rontok," kata Palep.

Penumpukan jamur juga akan membuat folikel rambut macet, pada akhirnya pertumbuhan rambut baru akan terhambat.

Selain dapat menyebabkan rontok, menurut sebuah penelitian pada Desember 2018 di International Journal of Trichology, dermatitis seboroik juga dapat menyebabkan helai rambut lebih tipis dan kurang bersinar.

Meskipun keramas lebih sering dan menggunakan sampo obat dapat mencegah kerontokan rambut, keramas terlalu sering juga dapat menyebabkan rambut menipis.

Tapi, kata McMichael, tidak ada angka keramas yang sempurna, karena harus disesuaikan dengan jenis rambut.

"Bagi mereka yang memiliki rambut sangat keriting, keramas setiap minggu atau dua minggu sekali sudah cukup. Sementara yang rambutnya halus dan kulit kepala berminyak, keramas tiap hari mungkin paling baik," katanya.

Apapun tipe rambutmu, gunakan sampo dan konditioner lembut yang tidak mengeringkan rambut dan menghilangkan minyak-minyak alaminya.

"Orang yang sering berolahraga sebaiknya menggunakan sampo ringan yang mengandung sulfat dengan bahan-bahan, seperti C14-16 olefin sulfonate, diikuti dengan deep conditioner seminggu sekali,” katanya.

McMichael juga merekomendasikan memilih deep conditioner yang mengandung silikon untuk melapisi dan melindungi batang rambut.

Untuk mencegah kerontokan, hindari pula terlalu sering mengikat rambut dengan kencang karena dapat memberi tekanan pada folikel rambut.

3. Lebih rentan infeksi

Alasan lain untuk mencuci rambut setelah berkeringat adalah rasa gatal, dan beberapa orang bahkan sering menggaruk hingga kulit kepala mereka luka.

Menurut Palep, luka lecet bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri dan jamur.

Untuk mencegah infeksi, kamu perlu mengatasi akar masalah dengan mengurangi serpihan dan kulit bersisik tersebut.

"Pengobatannya bervariasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit. Beberapa pasien membaik hanya dengan sampo nti ketombe," tambah McMichael.

Kamu bisa mencoha penggunaan sampo dengan bahan anti-inflamasi atau anti-jamur aktif, seperti seng, ketoconazole, tar, selenium sulfide atau ciclopirox. Hindari pula untuk menahan godaan menggaruk kulit kepala.

Jika sudah mencoba beberapa upaya namun belum berhasil, cobalah berkonsultasi dengan dokter kulit.

4. Jerawat di kulit kepala

Orang yang biasa tidak berkeramas setelah olahraga juga bisa mengalami tumbuhnya jerawat di kulit kepala atau yang disebut "scalpne", secara teknis disebut folikulitis atau peradangan di folikel rambut.

"Jika tidak dirawat dapat menyebabkan jaringan parut lokal dan rambut rontok," ungkap McMichael.

Karena folikulitis adalah komponen dari dermatitis seboroik, perawatannya pun sama, yakni mencuci rambut menggunakan sampo obat lembut.

"Jika jerawat resisten terhadap pengobatan ini, larutan antibiotik topikal juga dapat digunakan," kata McMichael.

Penggunaan minyak atau gel rambut yang terlalu sering juga bisa menyebabkan folikulitis.

"Selain itu, banyak orang mengalami reaksi alergi terhadap komponen tertentu dalam produk rambut, termasuk wewangian, yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala yang bermanifestasi sebagai jerawat," katanya.

*Sumber: kompas.com

Minggu, 20 September 2020

Migrain, Apa Sih Ciri-Ciri dan Penyebabnya?

 Minggu, 20 September 2020 18:21:40

Migrain, Apa Sih Ciri-Ciri dan Penyebabnya?

Pernah mengalami sakit kepala sebelah disertai rasa nyeri berdenyut pada kepala? Berarti kamu tengah mengalami migrain. Meskipun ada yang menganggap sepele, tetapi migrain yang tidak segera diobati bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Melansir National Health Service UK, migrain adalah gangguan kesehatan yang umum terjadi, dan dapat menyerang sekitar 1 dari setiap 5 wanita dan sekitar 1 dari setiap 15 pria. Kondisi ini umumnya dimulai ketika seseorang mulai beranjak dewasa. Ingin tahu beberapa fakta lainnya tentang migrain? 

Migrain Memiliki Beberapa Jenis

Berdasar gejalanya, migrain dibagi ke dalam beberapa jenis, antara lain: 

Migrain dengan aura, yakni kondisi saat sebelum, migrain dimulai akan muncul tanda-tanda peringatan khusus, seperti melihat lampu berkedip

Migrain tanpa aura, ini adalah jenis yang paling umum, di mana migrain terjadi tanpa tanda-tanda peringatan khusus;

Migrain aura tanpa sakit kepala, juga dikenal sebagai silent migraine, yakni saat aura atau gejala migrain lainnya dialami, tetapi sakit kepala tidak berkembang.

Beberapa orang sering mengalami migrain, hingga beberapa kali seminggu. Sementara orang lain hanya mengalami migrain sesekali saja. Segera periksakan diri ke rumah sakit jika gejala migrain yang kamu alami sudah mengganggu.

Penyebab Migrain Bermacam-Macam. Penyebab pasti dari migrain hingga kini belum diketahui. Namun para ahli yakin bahwa kondisi ini sebagai hasil dari perubahan sementara pada bahan kimia, saraf, dan pembuluh darah di otak. Sekitar setengah dari semua orang yang mengalami migrain juga memiliki kerabat dekat dengan kondisi tersebut, yang membuktikan bahwa gen juga dapat berperan.

Beberapa orang juga menemukan serangan migrain terkait dengan pemicu tertentu, seperti dimulainya menstruasi, stres, kelelahan, atau efek samping makanan atau minuman tertentu.

Ada Gejala Khusus sebelum Migrain Menyerang

Satu atau dua hari sebelum migrain, pengidapnya mungkin akan merasakan beberapa perubahan halus yang bisa jadi peringatan bahwa migrain akan datang.

Beberapa gejala tersebut termasuk sembelit, perubahan suasana hati (dari depresi menjadi euforia), mengidam makanan tertentu, leher terasa kaku, rasa haus dan lebih sering buang air kecil, serta jadi lebih sering menguap.

Migrain Bisa Jadi Komplikasi

Migrain tergolong penyakit umum, beberapa orang menganggap bahwa migrain tidak perlu ditangani secara khusus. Padahal tanpa disadari, migrain tertentu bisa merujuk pada penyakit serius lain seperti stroke atau meningitis dengan gejala seperti sakit kepala tiba-tiba yang parah, lengan atau satu sisi atau seluruh wajah terasa lemas atau lumpuh, sakit kepala disertai dengan demam, leher kaku, kejang, penglihatan ganda, ruam kulit, dan kesulitan bicara sehingga gerak bibir sulit dimengerti.

Migrain Bisa Dicegah

Jika kamu menduga migrain bisa terjadi karena hal spesifik seperti stres atau jenis makanan tertentu, maka kamu bisa menghindari pemicu ini untuk mengurangi risiko mengalami migrain.

Kamu perlu mempertahankan gaya hidup sehat, termasuk di antaranya olahraga teratur, tidur dan makan, serta memastikan tetap terhidrasi dengan baik dan membatasi asupan kafein dan alkohol.

Sementara jika migrain semakin parah atau kamu telah mencoba menghindari kemungkinan pemicu dan masih mengalami gejala, dokter umum akan meresepkan obat-obatan untuk membantu mencegah serangan lebih lanjut. [lis]

Sabtu, 19 September 2020

Mi Instan dan Nasi Putih, Mana yang Lebih Tinggi Kalorinya?

Sabtu, 19 September 2020 18:04:22

Mi Instan dan Nasi Putih, Mana yang Lebih Tinggi Kalorinya?

Mi instan dan nasi putih adalah dua jenis makanan sumber karbohidrat yang cukup umum bagi orang Indonesia. Terkadang untuk membuat perut kenyang, tidak jarang orang akan makan nasi putih bersamaan dengan mi instan. Padahal, kebanyakan sudah paham bahwa kebiasaan ini sangat buruk dan bisa memicu penyakit seperti diabetes akibat terlalu banyak makan makanan tinggi kalori.

Namun, jika keduanya dibandingkan, mana sih yang lebih tinggi kalori? Apakah nasi putih atau mi instan? Untuk mengetahuinya, yuk simak ulasannya berikut!

Menghitung Kalori Mi Instan  

Mi instan adalah salah satu makanan favorit banyak orang Indonesia. Bahkan salah satu brand mi instan pun sudah cukup mendunia karena rasanya yang lezat. Mi instan kerap dipilih menjadi makanan darurat karena ia mudah dibuat, harganya terjangkau, dan rasanya pun sudah pasti lezat. Kamu hanya membutuhkan beberapa menit saja untuk menikmati mi instan.

Namun, dalam satu porsi mi instan atau kira-kira sebanyak 35-40 gram, terdapat kalori sebanyak 190 sampai 200. Sementara itu, nasi putih yang lebih sering dianggap penyebab diabetes, memiliki kandungan kalori sebanyak 46 dengan berat yang sama. Jadi, jika kamu menganggap bahwa mi instan adalah makanan yang aman karena kandungan kalori yang rendah, kamu salah besar. Memang ada beberapa merek mi instan yang kini menurunkan kadar kalori hingga 180 kalori setiap porsinya. Namun, ini sama saja karena kadar protein dan serat dari mi instan juga masih rendah.

Kalori dalam Nasi Putih

Dalam satu mangkok nasi putih, biasanya kamu akan mendapatkan kalori sebanyak 204 kalori. Angka ini akan memenuhi 10 persen kebutuhan angka kecukupan gizi harian. Jadi, jika dalam satu hari kamu mengonsumsi nasi putih setidaknya 3 kali, ini berarti kamu mendapatkan sekitar 600 kalori dari nasi putih saja. Ini pun belum termasuk dengan lauknya.

Jika kamu mulai ingin mengganti nasi putih menjadi jenis nasi lain, kamu bisa mencoba beberapa jenis nasi atau sumber kalori yang lebih sehat, seperti:

    Beras shirataki = 0 kalori.
    Mie shirataki = 15 kalori.
    Beras merah = 110 kalori.
    Nasi kongbap = 100 kalori.
    Oatmeal = 160 kalori.
    Kentang = 89 kalori.
    Buah bit = 100 kalori.

Kamu juga bisa bertanya pada dokter di Halodoc mengenai alternatif pengganti nasi atau pola diet sehat lainnya. Kamu bisa gunakan fitur chat di aplikasi Halodoc, dan dokter akan memberikan semua saran kesehatan yang kamu perlukan.

Hentikan Konsumsi Mi Instan dan Nasi Putih Berlebihan

Mi instan sangatlah tidak disarankan untuk kesehatan. Selain kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, ia juga disajikan dengan kaldu instan yang biasanya mengandung sodium atau garam yang tinggi. Jika kamu kelebihan asupan sodium, ini bisa sebabkan gangguan pada tubuh, seperti memperberat kerja ginjal, tekanan darah tinggi, stroke, dan gangguan jantung.

Selain itu, konsumsi nasi putih secara berlebihan juga bisa memicu sejumlah penyakit. Masyarakat Asia yang mengonsumsi nasi tiap pun lebih berisiko mengalami diabetes dibandingkan dengan masyarakat Eropa yang biasanya hanya mengonsumsi nasi kurang dari 5 kali per minggu.

Bukan hanya itu, kini dikenal istilah panduan piring makan untuk memenuhi gizi seimbang, dan kamu bisa mempraktikannya sehari-hari. Nasi atau karbohidrat jenis lain hanya diperbolehkan memenuhi ¼ piring makan, ¼ lagi diisi dengan protein, dan Sisanya, ½ piring lagi dipenuhi dengan sayuran dan buah. Dengan mengikuti pola makan ini niscaya kamu akan lebih sehat. Jangan lupa juga untuk memperbanyak aktivitas fisik dan minum air putih untuk menyempurnakannya.


Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/
mi-instan-dan-nasi-putih-mana-yang-lebih-tinggi-kalorinya

Jumat, 18 September 2020

Ikuti 3 Tips Ini untuk Mengusir Mood Kamu yang Buruk

Jum'at, 18 September 2020

Ikuti 3 Tips Ini untuk Mengusir Mood Kamu yang Buruk

Memiliki mood yang baik merupakan keinginan setiap orang. Namun, tak bisa dipungkiri jika mood yang buruk terkadang datang menghampiri.

Faktor penyebab mood menjadi buruk bermacam-macam, bisa karena tubuh sedang letih, tuntutan kerja, sesuatu yang berjalan tidak sesuai rencana, merasa lapar, dan biasanya pada wanita dewasa, mood yang buruk terjadi karena perubahan hormon menjelang menstruasi.

Mood yang buruk ini tentunya dapat menganggu aktivitas yang sedang dilakukan. Terkadang kamu juga bingung harus berbuat apa agar mood yang buruk tersebut cepat hilang.

Ikuti 3 tips ini untuk mengembalikan mood kamu yang buruk:

1. Lakukan Hal yang Membuat Kamu Enjoy

Kamu bisa melakukan hal-hal yang membuat kamu senang dan enjoy ketika kamu sedang memiliki mood yang buruk. Kamu bisa mendengarkan musik untuk menenangkan pikiran, kamu bisa menonton film komedi, kamu juga bisa memakan makanan kesukaanmu dan lain sebagainya. Lakukanlah hal yang bisa mengembalikan moodmu yang sedang buruk.

2. Lawan Pikiran Negatif

Jangan hanya berdiam diri dan memikirkan hal yang tidak seharusnya kamu pikirkan. Bisa saja hal tersebut membuat moodmu semakin buruk. Pergilah jalan-jalan, entah hanya berjalan sendirian di taman, berolahraga atau mengunjungi beberapa toko dan membeli sesuatu yang kamu suka. Dengan begitu, pikiran negatif yang menghampirimu akan hilang perlahan.

3. Habiskan Waktu Bersama Orang-orang yang Membuat Nyaman

Menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang membuat kamu nyaman juga bisa membuat moodmu lebih baik. Habiskan waktu dengan keluarga, sahabat atau dengan kekasihmu. Mendengarkan cerita mereka, guyonan mereka, atau bahkan menghabiskan waktu dengan membuat sesuatu yang bermanfaat bersama mereka seperti memasak, membuat kerajinan tangan dan lain sebagainya.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 17 September 2020

Selingan Bermain agar Anak Tidak Stres Belajar Online

Kamis, 17 September 2020 18:05:33

Selingan Bermain agar Anak Tidak Stres Belajar Online

Agar tidak memikul stres luar biasa saat mengajarkan anak belajar online di masa pandemi Covid-19, orangtua bisa menyelingi belajar dengan mengajak bermain. Hal itu bisa dilakukan agar tidak terulang lagi kasus orangtua tega membunuh anak saat belajar daring.

Beberapa hari lalu, seorang ibu berinisial LH (26) tega membunuh anaknya berusia 8 tahun di Lebak, Banten. Kejadian itu dikarenakan sang anak sangat susah diajarkan saat belajar online. Bahkan jasad sang anak dikubur oleh kedua orantuanya yakni LH dan IS dengan pakaian lengkap di Kecamatan Cijaku, Lebak, Banten.

Cara mengajarkan anak belajar online dengan diselingi bermain dilakukan oleh orangtua bernama Elizabeth. Dia merupakan karyawasan swasta yang bekerja di Semarang, sebelumnya dia bekerja di Jakarta.

"Ya kalo saya dibawa enjoy aja dan posisikan diri saya sebagai anak, pasti mereka juga jenuh di rumah aja. Paling saya siasati bermain sambil belajar. Ini biar ga stres dan tidak mengganggu mental mereka," kata Elizabeth kepada Kompas.com, Rabu (16/9/2020).

Suami dan istri saling melengkapi

Elizabeth mengatakan, bila dirinya mengalami rasa bosan ketika mengajarkan anak belajar online, maka suaminya yang akan menggantikannya. Pada intinya, orangtua harus saling melengkapi saat masa pandemi seperti ini.

"Kalau bosan, saya gantian sama papanya yang jadi guru. Ngajarin anak jadi ya bersama-sama, saling melengkapi saja, agar anak lancar dalam menjalankan belajar online yang diberikan oleh sekolah," terang Elizabeth.

Pada saat ini, lanjut dia, anaknya sudah kelas 2 SD di Don Bosco, Semarang, Jawa Tengah. Di umur seperti anaknya, memang orangtua harus memiliki sabar dan kekuatan yang penuh, agar emosi tidak diluapkan ke anak-anak.

"Seperti kejadian yang di Lebak, Banten, umur anaknya seumur dengan anak saya. Saya sangat prihatin sekali, kalau dibilang emosi pasti ada rasa itu saat mengajarkan anak, namun orangtua harus paham keadaan anaknya yang saat ini sedang mengalami gejolak luar biasa di pandemi Covid-19," tegas dia.

Sabar dan semangat dampingi anak

Dia berharap kepada seluruh orangtua agar terus sabar dan semangat dalam membimbing anak saat melakukan belajar online. Jangan sampai ada korban yang berjatuhan lagi, karena kejadian yang di Lebak, sudah memukul rasa dan emosi para orangtua dan anak yang ada di negeri ini.

"Saya harap itu, saya sudah baca beritanya. Kejadian itu astaga sekali. Sebagai orangtua ya harus paham anaknya," tutup Elizabeth.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 16 September 2020

Kenali 5 Tanda Kamu Belum Siap untuk Pacaran

Rabu, 15 September 2020 17:20:39

Kenali 5 Tanda Kamu Belum Siap untuk Pacaran

Berpacaran tidak selamanya memiliki kisah yang indah. Banyak hubungan yang kandas di tengah jalan, karena salah satu faktornya adalah belum siap untuk berpacaran.

Terlalu memaksakan diri untuk menjalani hubungan dengan orang lain itu tidak baik, terlebih lagi jika kamu merasa bahwa kamu belum siap untuk menjalani hubungan ini. Ternyata hal tersebut merupakan keputusan yang tidak baik untuk dilakukan.

Kenali 5 tanda bahwa kamu belum siap untuk berpacaran :

1. Belum Move On

Kamu masih teringat akan mantanmu dan masih belum bisa melupakan ia sepenuhnya. Jangan memaksakan diri untuk memiliki hubungan dengan orang baru, jika kamu masih menginginkan mantanmu dan pikiranmu masih dipenuhi dengan kisah serta orang yang pernah hadir di hidupmu.

2. Merasa Sengsara atau Sedih

Dunia seakan-akan memberikan kesedihan terhadapmu dan kamu merasa sengsara dengan hidup yang di jalani. Jika kamu merasa bahwa hidupmu seperti ini, kamu belum siap untuk memberikan kebahagian kepada pasanganmu dan juga dirimu sendiri.

3. Tidak Percaya Diri

Tidak percaya dengan diri sendiri membuatmu merasa bahwa kamu belum pantas atau cocok untuk memiliki hubungan dengan orang lain. Mungkin dengan merasa seperti ini, kamu ingin memperbaiki dirimu terlebih dahulu sebelum masuk ke kehidupan orang lain.

4. Belum Bisa Percaya

Takut untuk disakiti dan takut untuk menyakiti merupakan tanda bahwa kamu belum bisa percaya dengan orang lain dan juga dirimu sendiri. Kamu belum siap untuk berpacaran jika kamu masih belum bisa percaya dengan orang lain.

5. Belum Bisa Mencintai Diri Sendiri

Nah, hal ini sangat penting. Bagaimana orang lain bisa mencintai kamu, jika kamu belum bisa mencintai diri sendiri? Kamu harus mencintai diri sendiri sebelum kamu memiliki hubungan dengan orang lain.

*Sumber: kumparan.com

Selasa, 15 September 2020

Ini yang Perlu Dilakukan untuk Cegah Kolestrol

Selasa, 15 September 2020 17:54:22

Ini yang Perlu Dilakukan untuk Cegah Kolestrol
Kebiasaan makan-makanan berlemak dan pola hidup yang tidak sehat dapat memicu kolestrol tinggi.

Tentunya hal tersebut menjadi masalah serius karena meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

Oleh karena itu penting untuk mengetahui kadar kolestrol di dalam tubuh. Sebab biasanya, tidak ada gejala yang jelas jika kolestrol di dalam darah ternyata tinggi.

“Kolesterol dapat berubah dengan sangat cepat, itulah sebabnya olahraga dan makan sehat harus dimasukkan ke dalam rutinitas sehari-hari,” ujar ahli gizi Helen Bond dilansir dari Express UK, Minggu (13/9/2020).

Bond menyebut perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan sangat penting untuk membantu menurunkan kolesterol. Membatasi camilan yang tidak sehat, mengawasi porsi, dan jumlah lemak jenuh pada makanan, makan banyak buah dan sayuran, serta aktif beraktivitas seperti berolahraga akan membantu menurunkan kadar kolesterol.

Perlu juga pertimbangkan untuk menambahkan makanan penurun kolesterol khusus ke dalam makanan sehari-hari yang akan membantu mendorong kadar kolesterol menjadi normal, sebelum pemeriksaan dan pemeriksaan kolesterol berikutnya.

“Kolesterol dapat memengaruhi orang yang sangat muda dan sangat tua,” sebut Bond. Hanya karena Anda masih muda bukan berarti Anda bisa berpuas diri, karena sejumlah besar orang dewasa, pada mudanya juga memiliki kadar kolesterol yang terlalu tinggi,” tuturnya.

Bond menjelaskan berdasarkan survei kesehatan, satu dari enam orang dewasa berusia antara 16 dan 24 tahun memiliki kadar kolesterol total yang tinggi. Oleh karena itu, pencegahan perlu dilakukan sejak dini.

Dia menambahkan ada sejumlah makanan yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan kadar kolestrol di dalam darah. Antara lain, rempah-rempah, termasuk cabai, paprika, dan kayu manis.

Sayuran kaleng termasuk tomat cincang, kacang-kacangan, biji-bijian yang sehat termasuk beras basmati coklat, bubur gandum dan soba. Kemudian minyak, cuka, dan bumbu, buah kering, ikan kaleng, hingga popcorn. [lis]

Sumber: https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20200702/106/1260687/hindari-kebiasaan-berikut-agar-terhindar-dari-kolestrol-tinggi

Jumat, 11 September 2020

Pahami Ciri-ciri Kelelahan Jadi Orangtua dan Cara Mengatasinya

Jum'at, 11 September 2020 17:23:57

Pahami Ciri-ciri Kelelahan Jadi Orangtua dan Cara Mengatasinya

Menjadi orangtua adalah tugas tanpa henti yang dimulai sejak anak lahir.

Tugas ini memang terasa begitu berat, dengan tanggung jawab yang besar pula tentunya.

Nah, meski naluri menjadi orangtua akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan anak, namun ternyata orangtua juga bisa merasa kelelahan menjadi orangtua.

Kondisi ini perlu diantisipasi agar tak menjadi bola salju yang semakin lama semakin besar, sehingga memengaruhi kondisi anak dan orangtua itu sendiri.
Berikut ini adalah ciri-ciri kelelahan menjadi orangtua, atau yang biasa disebut parental burnout, menurut Psikolog Anak Saskhya Aulia Prima.

1. Kelelahan panjang tak hanya fisik tapi juga mental.
2. Merasa kewalahan dengan semua tugas sebagai orangtua.
3. Memiliki jarak dengan anak, dan merasa mendidik anak tidak menyenangkan lagi.

Jika satu atau beberapa hal di atas mulai terasa, Saskhya mengatakan, orangtua bisa mulai mengatasinya dengan cara-cara sederhana.

"Caranya kalau sudah gitu, kita pause dulu, minum segelas air dan atur nafas,” kata dia dalam Aqua x Raisa Moms Sharing Session “Ibu Sehat, Keluarga Sehat”, Jumat malam lalu.

“Ini kita atur nafas, jadi kayak taruh tangan di dada dan perut, tarik dalam-dalam dan hembuskan pelan-pelan, lanjutkan sebanyak 3-5 kali baru datang ke anak lagi,” imbuh dia.

Orangtua juga bisa melepaskan penat dengan melakukan hal-hal yang membuat diri merasa tenang.

“Ada yang suka loncat-loncat, lihat yang warna-warni dulu, atau istigfar dan bilang sabar, sabar, atau bisa juga menghitung mundur lalu tarik nafas dan buang, baru ke anaknya lagi,” kata dia.

Selain itu, untuk menjaga mental tetap sehat juga bisa dilakukan dengan memberikan waktu untuk diri sendiri melakukan sesuatu yang disukai.

Misalnya, menyanyi, bercocok tanam atau melukis dan menggambar, serta hal-hal lainnya.

Pilihan ini dikenal dengan istilah "me time", yang juga perlu dilakukan orangtua untuk melepas stres.
"Ini penting banget, kita punya waktu untuk diri sendiri itu kayak ngecharge handphone. Nah, kalau sudah ke-charge, kita sudah sehat, keluarga juga sehat,” ucap dia.

Menjaga kesehatan fisik juga harus dilakukan agar mental juga bisa tetap sehat. Pasalnya, kata Saskhya, kesehatan mental tak bisa dipisahkan dari kesehatan fisik.

“Penting sebenarnya kalau ngomongin hidrasi juga jadi sumbernya, air yang sumbernya sehat dan bagus itu melindungi kesehatan usus yang akan berpengaruh pada kesehatan otak,” ungkap dia.

Selain itu, asupan makanan sehat juga diperlukan untuk menutrisi tubuh dan menjaganya tetap fit.

*Sumber: kompas.com

Kamis, 10 September 2020

Mitos dan Fakta Seputar Kekebalan Tubuh untuk Melawan Covid-19

Kamis, 10 September 2020 17:57:07

Mitos dan Fakta Seputar Kekebalan Tubuh untuk Melawan Covid-19

Laju penularan Covid-19 yang belum terkendali membuat kita harus semakin waspada menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.

Kemungkinan Anda pernah mendengar atau membaca tentang makanan, obat, atau suplemen, yang diklaim bisa mengatasi atau mengobati penyakit ini. Namun, jangan gampang percaya mitos dan klaim tersebut.
Obat atau makanan ajaib yang disebut-sebut bisa mengobati Covid-19 sejauh ini adalah hoaks.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan hoaks seputar pandemi ditemukan di banyak negara dan meminta kita memelihara sikap skeptisme dalam menyaring informasi yang belum jelas asal-usulnya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat:

- Jaga tingkat stres

Ini memang sebuah siklus, makin kita stress karena pandemi, makin kita rentan terhadapnya. “Stres bisa berpengaruh buruk pada sistem imun kita karena hormon kortisol akan mematikan sel di sistem imun. Jangan panic, cobalah mengendalikan kecemasan kita,” kata Morgan Katz, dokter spesialis penyakit menular dari Johns Hopkins University.

- Tetap berolahraga

Olahraga dengan intensitas sedang dan ringan sangat dianjurkan karena secara alami akan menurunkan kadar kortisol dan membantu fungsi sistem imun. Lakukan olahraga 30-60 menit setiap hari.

Walau begitu, jangan berlebihan melakukan olahraga. Penleitian menyebutkan, atlet dengan durasi latihan berat justru lebih rentan terpapar infeksi karena daya tahan tubuhnya lebih rendah.

- Cukup tidur

Tidur malam 7-8 jam setiap hari sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

- Konsumsi probiotik

Mengonsumsi yogurt merupakan cara termudah untuk meningkatkan kadar probiotik. “Ini akan membantu bakteri baik yang hidup di usus kita, yang akan melawan bakteri atau virus,” kata Katz.

- Perhatikan pola makan

Pola makan yang sehat dan bervariasi. Konsumsi beragam buah dan sayuran untuk memastikan tubuh cukup serat, zinc dan vitamin D, serta vitamin dan mineral. Jika merasa pola makan kita kurang serat, penuhi kebutuhan ini dari suplemen kesehatan.

Ahli nutrisi dari FibreFirst, Nourmatania Istiftiani mengatakan, konsumsi serat setiap hari berdampak positif bagi pencernaan. Apalagi, 70 persen sel imun terdapat di saluran cerna.

- Berhenti merokok

Perokok dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan beresiko tinggi mengalami komplikasi akibat infeksi Covid-19.

Sementara itu, pencegahan Covid-19 yang paling efektif untuk saat ini menurut WHO adalah:

- Hindari acara yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak.

- Jaga jarak minimal 2 meter dengan orang yang menunjukkan gejala sakit. Anggaplah orang lain mungkin membawa virus Covid-19 dan bisa menyebarkannya kepada kita.

- Usahakan untuk tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak.

- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer mengandung alkohol minimal 60 persen.

- Tutup mulut dan hidung menggunakan masker di tempat umum.

- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.

- Jangan keluar rumah jika Anda memiliki gejala tidak enak badan, kecuali harus berobat ke dokter.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 09 September 2020

Bekerja dari Rumah Bikin Kita Jenuh, Begini Menghadapinya

Rabu, 09 September 2020 18:01:08

Bekerja dari Rumah Bikin Kita Jenuh, Begini Menghadapinya

Pada saat kondisi kehidupan kita berjalan normal sebelum pandemi, ide untuk bekerja dari rumah terdengar menarik bagi kita.
Alasannya, kita tidak perlu memakai pakaian kerja yang membuat kita gerah, atau terkena macet saat perjalanan menuju kantor. Kita juga bisa lebih bebas melakukan hal lain sambil bekerja.

Namun begitu, pandemi Covid-19 terjadi di awal Maret 2020, dan kita diharuskan bekerja dari rumah karena keadaan, kita baru sadar jika hal itu tidak sesuai dengan yang kita bayangkan.

Menurut psikolog Susan Albers, PsyD, ada alasan mengapa bekerja dari rumah di saat pandemi terasa sulit dilakukan. Ia juga memberi cara mudah untuk menghadapinya.

Segalanya memang serba sulit di masa pandemi. Baik orang-orang yang masih pergi ke kantor maupun bekerja dari rumah, semua merasakan perjuangan berat.

Pasalnya, mereka harus beradaptasi dengan new normal, kondisi yang tidak pernah mereka alami sebelumnya.

Jadi, wajar jika pandemi membuat kita tidak bersemangat saat bekerja dari rumah.

"Ini masa-masa yang bikin kita stres," ujar Dr Albers. "Sebab, sulit untuk mengabaikan apa yang terjadi di luar sana dan hanya memikirkan pekerjaan kita."

Untuk itu, Dr Albers menyarankan kepada kita beberapa cara untuk "berdamai" dengan keadaan agar bisa tetap bekerja dari rumah.

1. Ketika sulit fokus ke pekerjaan

Jika kita sedang bekerja di kantor atau tempat lain di luar rumah, kata Dr Albers, kita bisa melupakan hal-hal yang ada di rumah. Begitu sore hari, kita bisa meninggalkan pekerjaan kita di kantor dan pulang ke rumah.

"Sedangkan saat bekerja dari rumah, kita bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas dari kantor sekaligus melakukan kegiatan di rumah," ucapnya.

Nah, agar bisa fokus bekerja selama di tumah, carilah tempat khusus untuk bekerja. Jika kita punya ruangan khusus, letakkan meja dan kursi di sana, dan hanya gunakan ruangan itu untuk bekerja.

Memang, bekerja dari tempat tidur atau sofa bikin kita nyaman, tetapi kenyamanan itu membuat kita lupa bekerja dan malah keasyikan menonton televisi.
Ketika kita sudah terbiasa menjadikan rumah sebagai tempat berisitirahat, maka kita perlu sedikit waktu untuk mengubah persepsi kita menjadi mode kerja, Dr Albers mengingatkan.

"Berbeda dengan kerja di kantor di mana kita seolah sudah bersiap sejak di perjalanan, transisi ini lebih sulit saat kita sudah berada di rumah sepanjang hari. Karena itu, sisihkan waktu antara 5-10 menit untuk beralih ke mode kerja."

"Dengarkan radio atau podcast, atau jalan-jalan di sekitar kompleks perumahan, apa pun yang sifatnya mempersiapkan mental kita," tutur Dr Albers.

"Bahkan kamu juga bisa memakai pakaian rapi agar terasa hendak bekerja."

2. Merasa lelah

"Menatap layar bisa melelahkan secara mental. Jika kita melakukan rapat dengan rekan kerja secara virtual, otak kita bekerja lebih keras untuk menguraikan komunikasi nonverbal," kata dia.

Selain itu, bekerja di depan komputer atau layar lain dalam waktu lama akan membuat kita merasa lelah.

Oleh karena itu, istirahatlah secara berkala, lakukan peregangan, serta istirahatkan mata dan otak untuk sesaat.

3. Merasa tidak terhubung dengan rekan kerja

Obrolan sambil ngopi dengan rekan kerja ternyata merupakan hal penting, tetapi banyak dari kita baru menyadarinya saat bekerja di rumah dan merasa kesepian.

Tema percakapan yang santai akan memudahkan interaksi sosial dan membantu kita membaca suasana rekan kerja atau kantor, dan pada gilirannya membuat pekerjaan terasa lebih ringan.

"Bila kamu merasa sendirian saat bekerja di rumah, maka kamu perlu berusaha lebih untuk dapat terhubung dengan rekan kerja kita, misalnya lewat chatting atau meeting lewat internet," kata Dr Albers.

4. Tidak bisa berhenti ngemil

Saat bosan dan stres, kita cenderung mengonsumsi camilan dan susah berhenti. Camilan tidak sehat membuat berat badan kita naik, dan kondisi kesehatan kita memburuk.

"Untuk mengatasinya, siapkan makan siang dan camilan, seolah kita akan pergi bekerja di kantor," ujar Dr Albers.

"Gunakan waktu makan siang seperti halnya bila kamu bekerja di kantor, alih-alih mengonsumsi camilan di saat kita sedang bekerja."

5. Tergoda menunda pekerjaan

Ada sebagian orang yang bekerja lebih baik jika mereka mengacu pada jam kerja, sehingga pekerjaan tidak tertunda sampai larut malam atau bahkan terpaksa melanjutkan pekerjaan itu di akhir pekan.
Namun, ada juga golongan orang-orang "malam" atau yang suka begadang menganggap mereka bisa lebih produktif bekerja di malam hari.

Jika kantor kita mempunyai kebijakan yang luwes, kita bisa sedikit lebih bebas mengatur kapan pekerjaan akan selesai. Namun, buat jadwal untuk memastikan pekerjaan kita selesai tepat waktu.
"Aturlah waktu kerja dan waktu bermain, sehingga hidup kita seimbang," ucap Dr Albers.

Ingat, bekerja di rumah bukan berarti kita bisa menunda-nunda pekerjaan karena pada akhirnya kerjaan yang menumpuk akan membuat kita kerepotan.

6. Bila perhatian mudah teralihkan atau terganggu

Banyak hal di rumah yang membuat kita teralihkan dari pekerjaan dan susah fokus, seperti kewajiban menyiram bunga, mencuci pakaian, atau mengurus anak.
Jika sudah demikian, hanya satu cara yang perlu kita lakukan, kata Dr Albers.

"Pakai headphone peredam suara. Gunakan pengatur waktu dan aplikasi pelacak waktu agar tetap fokus."
Kita juga dapat memakai aplikasi tertentu untuk membatasi akses media sosial selama kita bekerja.

7. Komunikasi dengan atasan atau rekan kerja tidak lancar

Ketika bekerja dari rumah, kita lebih sulit menjelaskan maksud kita kepada atasan atau rekan kerja dibandingkan saat kita bekerja di kantor.
Seperti diketahui, saat bertatap muka, kita biasanya lebih jelas menyampaikan sesuatu daripada lewat e-mail atau teks. Oleh karena itu, Dr Albers menyarankan kita untuk berusaha lebih saat berkomunikasi.

"Rekan kerja tidak bisa mengetahui apa yang kita rasakan, sehingga kita perlu upaya ekstra agar kita bisa menjelaskannya kepada mereka."

Kita misalnya bisa melakukan video call atau memanfaatkan aplikasi lain agar tetap bisa menyampaikan sesuatu dengan jelas.

*Sumber: kompas.com

Selasa, 08 September 2020

10 Tips Makan Sehat Saat Bekerja dari Rumah

Selasa, 08 September 2020 17:25:00

10 Tips Makan Sehat Saat Bekerja dari Rumah

Menjaga nutrisi tetap terkendali bisa jadi hal yang sulit ketika rumah kini juga menjadi kantor. Kita merasa nyaman dan tersedia banyak makanan. Dan tidak seperti di kantor, kita bebas makan camilan sepanjang hari dan lemari es adalah milik kita sendiri.

Ketika menyiapkan diri melakukan rapat secara virtual seringkali kita juga mengambil aneka camilan untuk diasup. Atau untuk mengusir rasa kantuk dan bosan, setiap sore kita memesan panganan enak.
Tetapi kebiasaan ini dapat merusak lingkar pinggang, menyabotase upaya penurunan berat badan dan menghentikan produktivitas.

Ahli diet terdaftar Anna Taylor membahas strategi dan trik untuk makan sehat saat bekerja dari rumah agar kesehatan tetap terjaga.

1. Jangan bekerja di dekat dapur

Cobalah untuk menyiapkan meja kerja di area yang tidak dekat dengan dapur. Kita mungkin tergoda untuk berjalan dan memeriksa lemari es untuk kesekian kalinya jika lemari es tersebut terjangkau dengan tempat bekerja.

Putuskan bahwa satu-satunya waktu berada di dapur adalah saat bersiap-siap untuk merencanakan camilan atau makanan.

Jika ini sulit diikuti, gantung tanda di lemari es dan pantry untuk mengingatkan bahwa dapur tutup sampai jadwal makan atau kudapan berikutnya.

2. Rencanakan waktu makan dan camilan

Sama seperti menjadwalkan dan merencanakan kegiatan harian seperti kapan harus bangun, berolahraga dan mandi, tentukan kapan kamu akan makan.

Jika kamu suka makan siang sekitar tengah hari atau ngemil sore, rencanakan untuk itu.

Perlakukan jam makan dan jam ngemil seperti di kantor.

3. Pastikan makan secara teratur

Setelah mulai bekerja, mungkin sulit untuk beristirahat dan makan dengan tenang. Tetapi penting untuk mengetahui tanda-tanda kamu mulai merasa lapar dan sadari bahwa tidak makan dapat memengaruhi kewaspadaan dan produktivitas.

Makan teratur akan menyelamatkan kita dari kekacauan besar makan terlalu larut yang akan menimbun lemak. Jika perlu, setel alarm di ponsel untuk mengingatkan jam makan agar kamu bisa ambil ancang-ancang untuk berhenti bekerja sejenak dan makan sesuatu.

4. Persiapkan makanan

Jika kamu termasuk orang yang impulsif, siapkan akan makan apa siang nanti sebelum mulai membuka laptop untuk bekerja.

Cobalah untuk menyiapkan makan siang terlebih dahulu, seperti yang kamu lakukan pada hari-hari biasa kamu pergi ke kantor untuk bekerja. Pilih resep yang praktis tapi bernutrisi. Jangan lupa sepiring buah untuk camilan.

5. Fokus pada makanan asli, bukan olahan

Makanan seimbang dan bergizi membuat kita lebih produktif. Itu membuat kita kenyang lebih lama dan membantu kita agar tetap fokus.

Fokus pada protein, serat, lemak sehat, buah-buahan dan sayuran. Merencanakan menu jauh-jauh hari akan memudahkan kita untuk tidak memikirkan apa pun yang tampak paling lezat dan tercepat saat itu, namun tidak sehat.

6. Minum cukup air

Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala dan kelelahan, yang keduanya tidak baik untuk produktivitas. Jangan hilangkan kebiasaan menyiapkan air minum di meja kerja seperti halnya saat di kantor.

7. Hati-hati dengan terlalu banyak kafein

Bekerja di rumah memungkinkan kamu meminum puluhan cangkir kopi, tetapi berhati-hatilah dengan kafein.
Terlalu banyak kafein diketahui dapat menyebabkan sakit kepala, kecemasan, masalah pencernaan, dan bahkan kelelahan yang tentu tidak baik untuk kamu yang harus bekerja.

Usahakan tidak lebih dari dua cangkir kopi per hari untuk menghindari perasaan gelisah dan hindari krim beraroma dan tambahan kalori tinggi lainnya.

8. Batasi jajan junk food

Jangan menyimpan makanan junk food atau makanan siap saji di lemari es atau dapur. Makanan ini memang praktis namun efeknya tidak baik bagi kesehatan.
Usahakan sebisa mungkin untuk menjauhkan junk food dari rumah, terutama makanan yang dapat memicu untuk makan berlebihan.

9. Makan tepat waktu

Kamu mungkin tergoda untuk terus bekerja selama istirahat makan siang karena tak ada rekan kerja yang mengajakmu ke kantin seperti baisanya. Tapi jangan lakukan itu, gangguan saat makan dapat menyebabkan makan berlebihan dan penurunan rasa kenyang serta kepuasan dari makanan.

Sebaliknya, istirahatlah dari pekerjaan untuk duduk di meja untuk menikmati makan siang dan bersantai selama beberapa menit. Kita dapat menikmati makanan dan membuat semangat pulih lagi.

10. Atur porsi camilan dan makanan

Jangan pernah mengeluarkan camilan dari wadah aslinya, karena akan jauh lebih sulit untuk mengontrol porsi dengan cara itu.

Periksa ukuran porsi pada wadah jika kamu membutuhkan panduan tambahan.

Untuk makanan, cobalah metode piring sehat yakni dengan mengisi piring berberdiamter 22 cm dengan sayuran non-tepung, seperempat piring dengan protein tanpa lemak yang bisa didapat dari unggas, makanan laut, kacang-kacangan, telur, tahu, keju atau yogurt dan seperempat piring dengan karbohidrat tinggi serat.

*Sumber: kompas.com

Senin, 07 September 2020

Cegah Alergi pada Anak Sejak Ibu Hamil, Bisa Enggak Ya?

Senin, 07 September 2020 17:29:08

Cegah Alergi pada Anak Sejak Ibu Hamil, Bisa Enggak Ya?

Alergi dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari ibu hamil, anak bayi, hingga orang dewasa. Alergi sendiri diartikan sebagai kondisi saat sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi menerima respons terhadap zat asing. Bentuk alergi pun ada bermacam-macam, seperti alergi makanan, debu, udara, dan sebagainya.

Meski dalam beberapa kasus kondisi alergi ini tak berbahaya bagi tubuh, tapi bagi Anda yang tengah hamil mungkin ini akan menjadi suatu hal yang membuat diri Anda cemas. Ya, beberapa ibu hamil khawatir apakah kelak anak yang mereka lahirkan akan memiliki alergi atau tidak. Sebab, alergi pada anak juga bisa terjadi karena faktor keturunan.

Lantas, bisakah alergi pada anak dicegah sejak ibu hamil?

Kata Dokter soal Cegah Alergi sejak Ibu Hamil

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Grace Valentine, SpOG mengungkapkan, anak yang lahir dari orang tua yang mengalami alergi memang berisiko lebih tinggi mengalami alergi. Itu artinya, faktor genetik atau riwayat dari orang tua memengaruhi apakah si kecil nantinya memiliki alergi atau tidak, Moms.

dr. Grace kembali menjelaskan bahwa mungkin dahulu ibu hamil dianjurkan untuk menghindari beberapa makanan yang dianggap dapat mencetus alergi, seperti susu, keju, telur, ikan, kacang, kedelai, dan sebagainya. Karena beberapa makanan tersebut dinilai dapat meningkatkan risiko alergi pada bayi.

Namun sebenarnya, hal itu tidak berpengaruh pada janin Anda, Moms. Jadi, Anda tak perlu batasi makanan saat hamil, karena pada dasarnya hal ini bisa dicegah saat si kecil masih berada di dalam kandungan Anda.

"Pada studi terbaru didapatkan bahwa restriksi atau ketatnya mengonsumsi jenis makanan tertentu selama kehamilan tidak berpengaruh pada kejadian alergi pada anak," kata dr. Grace kepada kumparanMOM.

Saran Dokter untuk Cegah Alergi pada Bayi

Dokter yang praktik di RS Pondok Indah Puri Indah, Jakarta Barat ini pun menyarankan agar Anda dapat mengonsumsi makanan bergizi dan bervariasi selama kehamilan hingga menyusui si kecil nantinya. Adapun bayi yang lahir dari ibu yang menderita alergi, sangat dianjurkan untuk mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan. Menurutnya, ASI sangat jarang menyebabkan alergi. Malah ASI dapat meningkatkan sistem imun bayi karena mudah dicerna serta sebagai nutrisi utama pula untuk si kecil.

"Pemberian ASI selama 6 bulan terbukti menurunkan risiko eksim dan alergi susu sapi pada bayi," ujarnya.

Konsumsi Probiotik

Selain itu, ia menganjurkan agar ibu dapat mengonsumsi probiotik selama kehamilan. Probiotik sendiri merupakan bakteri baik yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Tak perlu khawatir, Moms. Sebab probiotik dapat Anda temukan dalam beberapa jenis makanan seperti tempe, yogurt, dan keju. Tak hanya baik perkembangan janin, probiotik juga bermanfaat untuk kesehatan ibu hamil.
"Mengonsumsi probiotik pada akhir kehamilan (lebih dari 36 minggu) hingga 3 bulan menyusui telah terbukti dapat menurunkan risiko dermatitis atopik pada anak, namun tidak pada asma. Pemberian probiotik baru boleh dilakukan pada akhir kehamilan," tutupnya.

Probiotik juga terdapat dalam bentuk suplemen yang tidak menyebabkan efek samping pada ibu maupun bayi. Namun, ada baiknya hal ini tetap Anda konsultasikan ke dokter pemilihan jenis probiotik yang aman selama kehamilan. Karena, kondisi kesehatan tiap ibu hamil berbeda-beda, Moms.

*sumber: kumparan.com

Minggu, 06 September 2020

Mitos atau Fakta, Jeruk Nipis dapat Kecilkan Perut Buncit

Minggu 06 September 2020 19:12:36

Mitos atau Fakta, Jeruk Nipis dapat Kecilkan Perut Buncit

Minum air dengan perasanjeruk nipis kerap disebut sebagai salah satu cara alami mengecilkan perut buncit.

Cara mudah itu pun dijajal banyak orang untuk mengusir lemak membandel di perut.

Lantas, benarkah minum air perasan jeruk nipis efektif mengecilkan perut buncit?

Melansir Live Strong, tidak ada makanan atau minuman tertentu yang ampuh ampuh mengatasi penumpukan lemak berlebih, termasuk di perut.

Minum air dengan perasan jeruk nipis bisa membantu mengecilkan perut buncit asalkan diimbangi pengaturan pola makan dan olahraga.

Ahli diet Jaime Ackerman Foster dari Net Wellness menyebut tidak ada bukti ilmiah yang mendukung jeruk nipis ampuh mengatasi penumpukan lemak berlebih, termasuk di perut.

Sedangkan American Exercise Council menyebut, cara paling efektif mengatasi perut buncit adalah dengan olahuncit Tanpa Sit-up

Manfaat jeruk nipis

Jeruk nipis memang tidak memiliki kekuatan magis untuk menurunkan berat badan atau mengatasi perut buncit.

Namun, jeruk nipis dapat menjaga asupan nutrisi bagi orang yang sedang menjalani diet rendah kalori.

Segelas air dengan perasan jeruk nipis hanya memiliki 11 kalori.

Bandingkan dengan kalori boba milk tea brown sugar ukuran sedang yang kalorinya lebih dari 500.

Selain itu, jeruk nipis juga merupakan sumber vitamin C yang baik bagi tubuh dan membantu menjaga kesehatan.

Satu buah jeruk nipis dapat memenuhi 22 persen kebutuhan harian vitamin C Anda.

Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Nutrition and Metabolism, vitamin C membantu tubuh memecah lemak selama berolahraga.

Cara mengecilkan perut buncit secara alami

Saatnya tak hanya mengandalkan jeruk nipis untuk mengecilkan perut buncit yang belum terbukti efektivitasnya. 

Melansir Healthline, beberapa cara alami yang terbukti mengempiskan perut buncit antara lain:

- Kurangi kalori
- Makan lebih banyak protein
- Konsumsi lebih banyak buah dan sayur
- Banyak bergerak
- Rajin berolahraga
- Batasi minuman manis
- Minimalkan stres

Setelah minum air perasan jeruk nipis ditambah mencoba berbagai cara di atas selama beberapa saat, coba lihat perubahan signifikan pada lingkar perut Anda. [lis]

Sumber: kompas.com

Sabtu, 05 September 2020

5 Penyakit yang Sering Dianggap Masuk Angin Padahal Bisa Berbahaya

Sabtu 05 September 2020 17:22:06

5 Penyakit yang Sering Dianggap Masuk Angin Padahal Bisa Berbahaya

Penyakit masuk angin tidak dikenal dalam dunia kedokteran modern.

Istilah masuk angin hanya sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.
Biasanya, orang-orang yang mengaku menderita masuk angin akan mengelukan sejumlah kondisi, seperti nyeri otot atau badan pegal-pegal, sakit kepala, perut kembung, hingga batuk pilek.

Kiranya tak begitu menjadi masalah serius jika keadaan yang dianggap sebagai masuk angin hanyalah gejala myalgia atau istilah medis untuk kondisi pegal-pegal di otot tubuh.

Tapi sayangnya, terdapat sejumlah gangguan kesehatan yang lebih serius sering pula dianggap sebagai masuk angin dan akhirnya tidak ditangani secara tepat hingga rentan menimbulkan komplikasi berbahaya.

Berikut ini adalah beragam penyakit yang sering dianggap sebagai masuk angin untuk diwaspadai:

1. Serangan jantung

Melansir buku Menaklukkan Pembunuh No. 1 (2010) karya Dr. A. Fauzi Yahya, Sp.J.P. (K), FIHA, orang bisa keliru menduga gejala serangan jantung sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.
Serangan jantung selama ini memang dikenal memiliki keluhan yang khas, yakni sakit di dada sebelah kiri.

Tapi, malah di situlah letak persoalannya.

Selain kemampuan awam yang terbatas dalam menganalisis ciri khas penyakit jantung, variasi intensitas rasa sakit itu sendiri juga dapat mengecoh.
Sebagian penderita serangan jantung memang menyampaikan keluhan khas serangan jantung, yaitu nyeri dada kiri bak terimpit benda berat.

Rasa sakit itu juga bisa menjalar ke lengan dan punggung.

Tapi pada kenyatannya, keluhan yang dialami sebagian penderita lain tidak begitu khas.

Sebagai contoh, rasa tidak enak di ulu hati yang disertai dengan keringat dingin atau rasa tercekik di leher.
Perlu dipahami, serangan jantung atau dalam terminologi medis dikenal sebagai infark miokard akut (IMA) adalah penyakit akibat peradangan.

Proses peradangan ini bukan hanya terjadi secara lokal di jantung, tetapi juga secara sistemik.

Kondisi tersebut dapat dibuktikan dengan temuan adanya beberapa tanda peradangan yang berkeliaran di dalam pembuluh darah, seperti peningkatan jumlah leukosit dan kehadiran C-reactive protein (CPR).

Peradangan itulah yang akhirnya membuat penderita serangan jantung mungkin akan merasa:

- Lesu
- Pusing
- Tak bertenaga
- Suhu tubuh meningkat
- Keluar keringat dingin
- Mual dan muntah

Semua gejala tersebut kiranya kerap ditafsirkan oleh orang awam sebagai gejala masuk angin atau angin duduk.
Karena menduga itu, para penderitannya pun kemudian hanya mengakses pengobatan sederhana, seperti minta kerokan atau sekadar minum obat pereda rasa sakit.
Padahal, orang-orang tersebut membutuhkan penanganan medis lebih serius.

Jadi, penderita gejala masuk angin harus ditangani dengan penuh kewaspadaan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK)

2. Sakit mag

Orang kiranya sering juga keliru menganggap gejala sakit mag sebagai penyakit masuk angin yang biasa.

Padahal, jika sakit mag tidak ditangani dengan tepat, bisa berkembang menjadi penyakit gastritis kronis.

Melansir Health Line, ada beberapa komplikasi yang berkaitan dengan gastritis kronis, seperti penyempitan esofagagus yang menyebabkan sulit menelan dan nyeri dada, peritonitis (dinding lambung robek) yang dapat menimbulkan infeksi serius, termasuk kanker lambung.

Untuk memastikan kondisi yang terjadi saat mengeluh masuk angin, Anda akan lebih baik jika segera berkonsultasi dengan dokter.

Tapi setidaknya, berikut ini adalah beberapa gejala sakit mag yang bisa dikenali:

- Nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada
- Mual saat atau setelah makan
- Perut kembung dan terasa penuh
- Mudah kenyang
- Sering sendawa
- Intoleransi terhadap makanan berlemak
- Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit
- Naiknya asam lambung
- Penurunan berat badan
- Dalam kondisi parah, mual dan muntah biasanya akan terjadi secara terus menerus, bisa ditemukan tinja berwarna gelap atau mengandung darah, muntah darah, nyeri perut yang tiba-tiba dan terasa begitu menyakitkan, hingga sulit bernapas.

3. Rematik hingga gangguan organ dalam

Sakit punggung adalah kondisi yang sering dikeluhkan seseorang ketika mengaku mengalami masuk angin.

Sakit punggung tersebut diyakin terjadi karena saraf pada punggung tertekan oleh angin atau gas yang berkumpul dalam tubuh.

Faktanya, sakit punggung bagian kiri maupun kanan dapat pula disebabkan oleh kondisi medis, seperti rematik hingga adanya gangguan organ dalam (ginjal, pankreas, usus besar, atau rahim).
Untuk memastikan penyebab sakit punggung yang terjadi, Anda bisa mengidentifikasi gejala lain yang muncul.

Misalnya, penderita rematik biasanya tak hanya akan merasakan nyeri di punggung, tapi juga di bagian sendi lainnya, seperti pergelangan tangan, pinggang, kaki.

Semetara, penderita batu ginjal cenderung mengalami nyeri yang menjalar dari punggung bagian samping sampai ke pangkal paha.

Selain itu, Anda tentu bisa juga segera mendatangi dokter untuk memastikan penyebab kondisi medis yang dianggap sebagai masuk angin.

Gangguan pencernaan dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, muntah, perut kembung, diare, sembelit, dan sensasi perih atau nyeri ulu hati.
Gejala-gejala tersebut, khususnya mual dan perut kembung juga sering dikatakan sebagai masuk angin.

Penyebab gangguan pencernaan bermacam-macam, antara lain keracunan makanan, infeksi virus maupun bakteri, alergi atau intoleransi makanan, dan stres.

4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA adalah penyakit yang cukup sering menyerang masyarakat Indonesia dengan gejala demam, pilek, dan batuk.
Penyebab ISPA bisa karena infeksi virus atau bakteri.

Sebagian besar ISPA memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Tapi, apabila tidak segera ditangani dan infeksi sudah menyerang saluran pernapasan bawah, mulai dari trakea dan saluran udara dalam paru-paru, gejalanya akan lebih berat dan bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Komplikasi yang sering terjadi akibat ISPA adalah gagal napas akibat paru-paru berhenti berfungsi, peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah, serta gagal jantung.

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan penyebab masuk angin yang dialami.

5. Demam berdarah dengue (DBD)

DBD maupun malaria juga termasuk penyakit infeksi yang sering terjadi di negara tropis, seperti Indonesia.

Keduanya sama-sama ditularkan lewat gigitan nyamuk.

Sayangnya, DBD dan malaria rentan dianggap pula sebagai masuk angin sehingga penanganannya bisa jadi terlambat.

DBD dan malaria antara lain bisa menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan lemas yang juga dicirikan sebagai gejala masuk angin.

Padahal, tidak ditangani secara tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.

*Sumber: kompas.com

Jumat, 04 September 2020

5 Cara Terapkan Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Penyakit Kronis

Jum'at, 04 September 2020 17:25:48

5 Cara Terapkan Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Penyakit Kronis

Di tengah situasi pandemi dan pergantian musim, menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting.
Pasalnya, masa-masa seperti ini akan membuat kita rentan jatuh sakit ditambah lagi dengan pandemi yang entah kapan akan berakhir.

Untuk menjaga kebugaran, menerapkan gaya hidup sehat adalah kunci penting.
Menurut spesialis pengobatan gaya hidup dari Cleveland Clinic, Mladen Golubic, gaya hidup sehat adalah kunci penting untuk menghindari atau menyembuhkan diri dari penyakit kronis.

"Kebiasaan hidup sehat bisa mencegah atau menyembuhkan kita dari berbagai penyakit kronis," ucapnya.

Lantas, seperti apakah pola hidup sehat yang benar-benar membantu kita untuk terhindar dari berbagai penyakit kronis?

Dampak gaya hidup pada kesehatan
Berbagai penyakit kronis seperti kanker, gangguan kardiovaskular, diabetes, dan stroke, adalah penyebab utama kematian di dunia ini.

Kabar baiknya, 80 persen penyakit kronis bisa kita minimalisir dengan menerapkan aya hidup sehat seperti menjaga pola makan dan rutin olahraga.
Untuk mengurangi risiko penyakit kronis, Gloubic menyarankan kita agar menerapkan pola hidup sehat seperti berikut:

1. Menjaga pola makan

Globic menyarankan kita untuk mengonsumsi sayuran segar atau yang tidak mengalami pemrosesan tinggi.
Menurutnya, memperbanyak konsumsi sayur bisa mengurangi risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Selain itu, memperbanyak asupan sayuran - seperti yang diterapkan dalam diet mediterania - terbukti dapat mengurnagi risiko penyakit kardiovaskular.

Diet mediterania merupakan pola makan yang menyarankan pelakunya untuk memperbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan minyak zaitun.

Bahkan, mengonsumsi banyak sayuran telah terbukti dapat meningkatkan peluang kesembuhan dari kondisi kronis yang terkait pola makan, seperti penyakit jantung.

Manfaat tersebut bisa kita dapatkan dengan menghindari konsumsi susu, daging merah, dan telur.

Namun, kita harus memperbanyak konsumsi makanan utuh seperti sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

"Ini adalah pola makan terbaik untuk mencegah risiko dan menyembuhkan diri kita dari penyakit kronis," ucap Gloubic.

2. Rutin olahraga

Rutin olahraga juga membantu sistem tubuh agar berfungsi optimal. Banyak ahli kesehatan merekomendasikan kita untuk melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit setiap minggu.
Jika merasa tidak mampu, Gloubic merekomendasikan kita untuk memulainya dengan melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki.

"Jalan kaki adalah hal yang mudah bagi banyak orang. Mulailah dengan jalan kaki 10 menit, lalu ulangi dua atau tiga kali sehari," ucapnya.

Setelah terbiasa, kita bisa menambahkan kecepatan pada langjkkah kaki kita agar aktivitas fisik yang kita lakukan lebih intens.

"Aktivitas fisik apa pun bisa kita lakukan. Yang terpenting, tubuh bergerak dan kurangi duduk," ucapnya.
3. Tidur yang cukup

Untuk menjaga kesehatan, Gloubic menyarankan kita untuk tidur nyenyak selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

Mungkin ini bisa jadi hal yang sulit bagi mereka yang mengalami insomnia atau sulit tidur. Namun, kondisi ini bisa kita kendalikan dengan melakukan teknik berikut:

- tetapkan jam tidur dan bangun yang sama, bahkan saat akhir pekan
- usahakan aktif secara fisik setiap hari
- batasi konsumsi alkohol dan kafein
- hindari penggunaan gadget 90 menit sebelum tidur
- jaga ruangan tidur agar terasa nyaman.

4. Lakukan relaksasi

Stres berlebiha bisa juga mengganggu sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Untuk mengatasinya, perlu melakukan relaksasi.

"Saat stres, banyak orang yang megalihkanya dengan makanan. Padahal, ada cara yang lebih menyehatkan," ucap Gloubic.

Relaksasi bisa kita lakukan dengan mempraktikan mindfulness atau meditasi.
Mindfullness bisa kita lakukan dengan mencoba foks pada keadaan saat ini sehingga kita menjadi lebih sadar dengan apa yang kita rasakan dan alami.
Hal ini bisa kita lakukan dengan mencari tempat yang tenang dan nyaman.
Lalu amati gerakan tubuh saat bernapas. Perhatikan bagaimana perut kita mengembang dan mengempis saat bernapas atau sensai yang muncul di hidung saat menarik napas.

Kita bisa melakukan ini selama lima menit per hari sebagai permulaan. Jika sudah terbiasa, kita bisa meningkatkannya menjadi 20 menit perhari.

Mindfulness juga bisa kita lakukan saat melakukan aktivitas tertentu. Saat menggosok gigi, misalnya.

Perhatikan bagaimana tangan kita memegang sikat gigi dan rasakan sensasi yang muncul saat gigi kita sedang dibersihkan.

Sedangkan praktik meditasi kita lakukan dengan cara berikut:

- cari lokasi yang sunyi.
- posisikan tubuh senyaman mungkin, bisa dengan cara duduk atau berbaring
- tutup mata dan bernapas perlahan, lalu tarik napas dalam-dalam dan fokus pada pernapasan
- jika pikiran tertentu muncul saat meditasi, lepaskan dan fokus kembali pada pernapasan.

5. Bersosialisasi

Tetap terhubung dengan orang lain akan membuat kita sehat secara emosional dan fisik.

Meski kita harus melakukan physical ditancing, ada banyak teknologi yang bisa mendekatkan kita dengan banyak orang.

"Sekarang banyak teknologi yang bisa kita manfaatkan untuk menghindari isolasi sosial," ucap Globic.

Hampir semua orang memiliki ponsel yang membantu untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Sesekali menanyakan kabar kepada teman atau keluarga lewat pesan singkat, hal ini akan membuat perbedaan positif dalam hidup kita.

*Sumber: kompas.com