PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO


Rabu, 19 November 2025

Disabilitas: Jenis dan Penanganan

Disabilitas: Jenis dan Penanganan

Rabu, 19 November 2025

Memahami berbagai jenis disabilitas adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif.

Apa Itu Disabilitas?

Disabilitas adalah kondisi yang membatasi fungsi fisik, mental, intelektual, atau sensorik seseorang, baik permanen maupun sementara.

Kondisi ini memengaruhi partisipasi penuh dalam masyarakat dan memerlukan dukungan lingkungan.

Banyak orang masih belum memahami sebenarnya apa itu disabilitas dan bagaimana kondisi ini memengaruhi kehidupan seseorang.

Dengan memahami apa itu disabilitas, masyarakat bisa lebih inklusif dan menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua individu tanpa diskriminasi

Jenis-Jenis Disabilitas

Ada lima jenis utama disabilitas dengan karakteristik berbeda:

1. Disabilitas fisik

Disabilitas fisik adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Contoh disabilitas fisik adalah paraplegia (kelumpuhan tubuh bagian bawah), cerebral palsy, amputasi anggota tubuh, dan distrofi otot.

Penggunaan alat bantu seperti kursi roda, kruk, atau prostesis sering kali membantu penyandang disabilitas fisik menjalani aktivitas secara lebih mandiri.

2. Disabilitas sensorik

Disabilitas ini berkaitan dengan gangguan pada indra, seperti penglihatan dan pendengaran. Contohnya adalah tuna netra, tuna rungu, atau gangguan keseimbangan yang memengaruhi kemampuan orientasi tubuh.

Teknologi adaptif seperti alat bantu dengar, huruf Braille, atau aplikasi berbasis suara dapat membantu meningkatkan aksesibilitas bagi kelompok ini.

3. Disabilitas intelektual

Ditandai dengan keterbatasan kemampuan kognitif dan fungsi adaptif yang memengaruhi cara seseorang belajar, berkomunikasi, dan memecahkan masalah.

Tingkatnya bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Dukungan pendidikan khusus dan bimbingan sosial sangat penting untuk membantu mereka mencapai potensi maksimalnya.

4. Disabilitas mental

Jenis ini mencakup gangguan pada suasana hati, emosi, atau perilaku. Contohnya termasuk depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, dan gangguan kecemasan.

Penanganannya memerlukan pendekatan menyeluruh, seperti terapi psikologis, pengobatan medis, dan dukungan sosial agar individu dapat berfungsi optimal dalam masyarakat.

5. Disabilitas wicara dan bahasa

Disabilitas ini memengaruhi kemampuan seseorang dalam berbicara, memahami, atau menggunakan bahasa.

Contohnya antara lain gagap, afasia akibat cedera otak, dan gangguan artikulasi. Terapi wicara dan latihan komunikasi dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial penyandang disabilitas jenis ini.

Penyebab Disabilitas

Beberapa faktor penyebab disabilitas:

1. Genetik

Beberapa disabilitas berasal dari kelainan genetik atau penyakit bawaan sejak lahir, seperti sindrom Down, distrofi otot, atau kelainan saraf tertentu yang diwariskan dari orang tua.

2. Komplikasi kehamilan atau persalinan

Gangguan selama masa kehamilan atau proses lahir, seperti kekurangan oksigen, infeksi pada ibu, atau cedera saat melahirkan dan dapat menyebabkan kerusakan otak atau fisik pada bayi yang berujung pada disabilitas permanen.

3. Penyakit dan infeksi

Infeksi tertentu seperti polio, meningitis, atau campak berat dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf dan otot, sehingga mengganggu fungsi tubuh secara permanen.

4. Cedera

Kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau kekerasan fisik bisa menyebabkan cedera otak traumatik maupun kelumpuhan.

Cedera semacam ini sering kali menjadi penyebab utama disabilitas yang didapat setelah lahir.

5. Lingkungan

Paparan zat beracun seperti timbal atau merkuri, kekurangan gizi parah, hingga kondisi tempat tinggal yang buruk dapat berkontribusi terhadap munculnya disabilitas, terutama pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.

Gejala Disabilitas

Gejala bervariasi, beberapa di antaranya:

  • Kesulitan bergerak, berjalan, melihat, atau mendengar
    Gejala ini sering ditemukan pada disabilitas fisik dan sensorik, yang membuat seseorang membutuhkan alat bantu seperti tongkat, kursi roda, atau alat bantu dengar.
  • Hambatan belajar dan komunikasi
    Anak atau orang dewasa mungkin kesulitan memahami instruksi, berbicara dengan jelas, atau mengekspresikan diri, yang menjadi ciri dari disabilitas intelektual atau wicara.
  • Perubahan suasana hati ekstrem
    Gejala ini umum pada disabilitas mental, seperti depresi berat, gangguan bipolar, atau skizofrenia yang memengaruhi stabilitas emosi dan perilaku.
  • Keterlambatan perkembangan pada anak
    Anak dengan disabilitas mungkin mengalami keterlambatan dalam duduk, berjalan, berbicara, atau berinteraksi dibanding anak seusianya, sehingga perlu evaluasi medis lebih lanjut.

Diagnosis Disabilitas

Diagnosis dilakukan melalui:

  • Pemeriksaan fisik
    Dokter akan menilai fungsi tubuh, kekuatan otot, kemampuan motorik, serta organ sensorik untuk mendeteksi adanya gangguan fisik atau neurologis.
  • Tes psikologis
    Tes ini dilakukan untuk menilai kemampuan kognitif, fungsi emosi, serta perilaku seseorang. Hasilnya membantu menentukan apakah ada disabilitas intelektual atau mental.
  • Wawancara
    Dokter atau psikolog akan menggali riwayat kesehatan individu maupun keluarganya, termasuk riwayat kehamilan, cedera, atau penyakit yang mungkin menjadi faktor penyebab.
  • Observasi
    Pengamatan terhadap perilaku, kemampuan sosial, dan aktivitas sehari-hari penting untuk memahami sejauh mana disabilitas memengaruhi fungsi hidup seseorang.

Penanganan dan Dukungan Disabilitas

Tujuannya meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. Bentuk penanganan meliputi:

  • Terapi fisik: memperkuat otot dan mobilitas.
  • Terapi okupasi: melatih keterampilan sehari-hari.
  • Terapi wicara: meningkatkan komunikasi.
  • Konseling psikologis: mendukung kesehatan mental.
  • Pendidikan khusus: sesuai kebutuhan individu.
  • Alat bantu: kursi roda, alat dengar, teknologi adaptif.

Pencegahan Disabilitas

Beberapa langkah pencegahan:

  • Vaksinasi: mencegah polio, campak, dll.
  • Perawatan prenatal: mencegah komplikasi kehamilan.
  • Keamanan diri: cegah cedera dan kecelakaan.
  • Pola hidup sehat: gizi, olahraga, hindari rokok/alkohol.
  • Skrining dini: deteksi dan tangani lebih awal.

 

Sumber : halodoc.com

Selasa, 18 November 2025

Sakit Dada Sebelah Kanan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sakit Dada Sebelah Kanan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Selasa, 18 November 2025

Sakit dada sebelah kanan adalah kondisi yang tidak bisa dianggap remeh.

Nyeri yang muncul di area dada kerap dikaitkan dengan gangguan pada organ jantung. Namun, tidak kebanyakan orang lebih fokus pada nyeri di dada sebelah kiri yang merupakan tanda awal dari penyakit jantung. 

Padahal, nyeri bisa muncul di bagian mana saja, baik di dada sebelah kiri, sebelah kanan, maupun di tengah. 

Nyeri dada ditandai dengan munculnya sensasi tertusuk, tertekan, atau perih di area dada. 

Nyeri yang muncul di area dada sama sekali tidak boleh dianggap sepele, baik di sebelah kiri, sebelah kanan, maupun tengah. Jika nyeri dada di sebelah kiri identik dengan penyakit jantung, bagaimana dengan dada sebelah kanan? Apakah berbahaya jika dada sebelah kanan terasa nyeri? Simak jawabannya di artikel ini! 

Penyakit-Penyakit yang Menyebabkan Nyeri Dada

Meski tidak selalu menjadi tanda penyakit serius, nyeri yang muncul di area dada sama sekali tidak boleh dianggap sepele. 

Nyeri dada bisa berlangsung dalam waktu singkat hingga berhari-hari yang tergantung pada kondisi yang menjadi penyebabnya. 

Jika nyeri dada berlangsung lama dan disertai gejala lain, mungkin itu adalah tanda penyakit serius. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. 

Nyeri dada sebelah kanan bisa saja terkait dengan berbagai jenis penyakit, di antaranya: 

1. Penyakit Paru-Paru 

Penyakit paru-paru bisa ditandai dengan nyeri dada sebelah kanan. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi berikut:

  • Pneumonia: Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
  • Pleuritis: Peradangan pada pleura, yaitu selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada.
  • Pneumothorax: Terjadi ketika udara masuk ke rongga pleura, menyebabkan paru-paru sebagian atau seluruhnya kolaps.
  • Emboli Paru: Gumpalan darah (trombus) yang menyumbat arteri di paru-paru.

2. Stres

Stres atau gangguan kecemasan juga bisa memicu nyeri dada sebelah kanan. 

Sensasi yang muncul menyerupai serangan jantung dan biasanya terjadi karena kejadian traumatis atau stres yang dialami. 

Kondisi ini bisa memicu nyeri dada sebelah kanan atau di keduanya. 

3. Gangguan Pencernaan 

Nyeri di area dada juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pencernaan. 

Berikut berbagai kondisi yang bisa menyebabkannya:

  • Asam lambung naik (GERD): Penyakit refluks asam terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Kolesistitis: Peradangan pada kantong empedu akibat batu empedu atau infeksi.
  • Ulkus lambung: Luka di dinding lambung akibat infeksi Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
  • Perut kembung atau gas berlebih: Akumulasi gas dalam perut atau usus yang menyebabkan tekanan pada diafragma.

4. Cedera Dada

Nyeri dada juga bisa muncul akibat adanya cedera atau gangguan pada otot dan tulang dada. Berikut berbagai potensi penyebabnya:

  • Otot tegang atau kram otot: Terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan, postur tubuh yang buruk, atau cedera ringan.
  • Patah tulang rusuk: Cedera akibat benturan keras, seperti kecelakaan atau jatuh, dapat menyebabkan patah tulang rusuk.
  • Peradangan pada sendi dada: Peradangan pada sendi antara tulang rusuk dan tulang dada (sternum).
  • Cedera saraf di area dada: Kerusakan saraf akibat trauma atau infeksi herpes zoster (shingles).

5. Hepatitis

Peradangan hati alias hepatitis juga bisa menjadi pemicu muncul nyeri pada dada sebelah kanan. 

Organ hati terletak dengan dinding rongga dada kanan, sehingga penyakit pada bagian ini bisa memicu terjadinya nyeri pada dada sebelah kanan.

 

Sumber : halodoc.com

Senin, 17 November 2025

Kesulitan Bernapas pada Ibu Hamil, Apa Penyebabnya?

Kesulitan Bernapas pada Ibu Hamil, Apa Penyebabnya?

Senin, 17 November 2025

Kesulitan bernapas adalah kondisi yang umum dialami banyak wanita selama kehamilan.

Sesak napas saat hamil adalah kondisi umum yang dialami banyak wanita. Kondisi ini bisa membuat khawatir, apalagi jika terjadi di trimester pertama.

Lantas, apa penyebab sesak napas saat hamil trimester 1 dan bagaimana cara mengatasinya?

Definisi Sesak Napas Saat Hamil

Sesak napas saat hamil adalah kondisi ketika wanita hamil merasa kesulitan bernapas atau merasa kekurangan oksigen.

Kondisi ini dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, tetapi lebih sering terjadi pada trimester pertama dan ketiga.

Menurut WHO, perubahan fisiologis selama kehamilan, seperti peningkatan volume darah dan perubahan hormonal, dapat memengaruhi sistem pernapasan.

Sesak napas yang normal biasanya ringan dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab Sesak Napas Saat Hamil Trimester 1

Sesak napas saat hamil trimester 1 seringkali disebabkan oleh perubahan hormonal yang signifikan.

Hormon progesteron meningkat untuk mendukung kehamilan, tetapi juga dapat memengaruhi pusat pernapasan di otak, meningkatkan frekuensi pernapasan.

Berikut adalah beberapa penyebab umum sesak napas saat hamil trimester 1:

  • Perubahan Hormonal: Peningkatan hormon progesteron memengaruhi pusat pernapasan.
  • Peningkatan Volume Darah: Tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk memenuhi kebutuhan janin.
  • Pertumbuhan Rahim: Meskipun masih kecil pada trimester pertama, rahim mulai menekan diafragma.
  • Kecemasan dan Stres: Kondisi emosional dapat memperburuk sesak napas.

Kemenkes RI menyatakan bahwa penting untuk memantau kondisi ibu hamil secara berkala guna mendeteksi dini masalah kesehatan yang mungkin timbul.

Gejala Sesak Napas Saat Hamil

Gejala sesak napas saat hamil bervariasi pada setiap wanita. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Kesulitan bernapas atau merasa napas pendek.
  • Napas lebih cepat dari biasanya.
  • Merasa tidak mendapatkan cukup udara.
  • Pusing atau merasa ringan kepala.
  • Jantung berdebar-debar.

Jika sesak napas disertai dengan nyeri dada, batuk parah, atau bibir membiru, segera cari pertolongan medis.

Kapan Harus ke Dokter?

Sesak napas saat hamil umumnya normal, tetapi ada kondisi tertentu yang memerlukan perhatian medis. Segera konsultasikan dengan dokter jika:

  • Sesak napas terjadi secara tiba-tiba dan parah.
  • Disertai nyeri dada atau tekanan di dada.
  • Bibir atau jari-jari membiru.
  • Batuk disertai darah.
  • Demam tinggi.
  • Pusing atau pingsan.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab sesak napas dan memberikan penanganan yang tepat.

Pengobatan Sesak Napas Saat Hamil

Pengobatan sesak napas saat hamil tergantung pada penyebabnya. Beberapa cara mengatasi sesak napas yang bisa dicoba di rumah:

  • Posisi Tubuh: Duduk tegak atau tidur dengan bantal tambahan untuk mengangkat kepala dan dada.
  • Teknik Pernapasan: Latihan pernapasan dalam dapat membantu memperlambat napas dan meningkatkan relaksasi.
  • Hindari Pemicu: Hindari aktivitas yang memicu sesak napas, seperti olahraga berat atau berada di tempat yang pengap.
  • Ventilasi Udara: Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik.

Jika sesak napas disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter mungkin meresepkan obat-obatan yang aman untuk ibu hamil.

Pencegahan Sesak Napas Saat Hamil

Beberapa langkah pencegahan yang dapat membantu mengurangi risiko sesak napas saat hamil:

  • Jaga Berat Badan Ideal: Kenaikan berat badan berlebih dapat memperburuk sesak napas.
  • Olahraga Ringan: Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau yoga prenatal dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru.
  • Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi dan hindari makanan yang dapat memicu gangguan pernapasan.
  • Hindari Merokok: Merokok dapat memperburuk kondisi pernapasan.

Komplikasi Sesak Napas Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Meskipun jarang terjadi, sesak napas yang parah selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Hipoksia: Kekurangan oksigen yang dapat membahayakan ibu dan janin.
  • Preeklampsia: Kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ.
  • Gangguan Pertumbuhan Janin: Kekurangan oksigen dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala sesak napas yang mengkhawatirkan.

 

Sumber : halodoc.com

Sabtu, 15 November 2025

Ini 6 Manfaat Daun Alpukat yang Jarang Diketahui

Ini 6 Manfaat Daun Alpukat yang Jarang Diketahui

Sabtu, 15 November 2025

Daun alpukat juga memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah banyak dari buahnya, sehingga bisa memberi banyak manfaat kesehatan. 

Memiliki rasa yang enak dan tekstur yang lembut membuat alpukat menjadi buah favorit banyak orang. Buah berwarna hijau ini juga sering diolah menjadi aneka minuman dan makanan penutup yang menggugah selera.

Sudah bukan rahasia juga bahwa buah alpukat kaya akan berbagai nutrisi yang baik untuk kesehatan. Namun, bukan hanya buahnya, daun alpukat ternyata juga mengandung nutrisi yang tidak kalah banyak, lho

Meskipun berukuran kecil, daun buah tersebut kaya akan protein, serat, senyawa tanaman dan juga mineral. Itulah mengapa ada banyak manfaat daun alpukat untuk kesehatan.

Kandungan Nutrisi Daun Alpukat

Daun alpukat mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk:

  • Flavonoid
  • Saponin
  • Tanin
  • Polifenol
  • Quercetin
  • Vitamin (A, C, E, K)
  • Mineral (Kalium, Magnesium)

Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam memberikan berbagai manfaat kesehatan yang akan dibahas selanjutnya.

Manfaat Daun Alpukat untuk Kesehatan

Jadi, jangan hanya mengonsumsi buahnya saja, cobalah untuk mulai mengonsumsi daun alpukat juga.

Berikut manfaat daun alpukat yang sayang untuk dilewatkan:

1. Mengatasi batu ginjal

Berkat kandungan zat aktif seperti saponin dan alkaloid, daun alpukat dapat dimanfaatkan untuk menghancurkan batu ginjal. Meminum airnya dua sampai tiga kali sehari bisa mengatasi batu ginjal dalam waktu 7-10 hari. Selama mengonsumsi daun alpukat, kamu mungkin akan melihat zat seperti buih keluar melalui urine.

Selain itu, daun alpukat juga berfungsi untuk meningkatkan volume urine yang dihasilkan dari proses urinasi. Hal ini tentu saja juga ikut membantu mengatasi penyakit ginjal tersebut.  

2. Mengatasi tekanan darah tinggi

Daun alpukat juga mengandung banyak sekali mineral penting, seperti mangan, seng, dan kalium. Kandungan mineral tersebut bermanfaat untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

3. Meredakan nyeri punggung

Bila kamu sering mengalami sakit punggung, cobalah mengonsumsi daun alpukat. 

Mengandung antiinflamasi dan analgesik, manfaat daun alpukat bisa mengurangi nyeri pada beberapa bagian tubuh, termasuk nyeri punggung.

4. Mengatasi gejala asma

Senyawa fitokimia dalam daun alpukat bisa memberi efek relaksasi dan ketenangan di banyak bagian tubuh dan pikiran.

Oleh karena itu, mengonsumsi daun tersebut bisa membantu meredakan sakit kepala, nyeri otot, hingga asma.

Selain itu, adanya kandungan pinene dalam daun alpukat juga efektif membuka saluran udara, sehingga meningkatkan aliran udara ke paru-paru.

5. Baik untuk mengelola diabetes

Studi terdahulu menemukan bahwa daun alpukat menunjukkan efek penurunan gula darah. Studi tersebut melaporkan bahwa, efek tersebut berlangsung enam jam setelah dosis tunggal ekstrak daun diberikan.

Hasil studi tentang manfaat daun alpukat ini tentu saja menggembirakan bagi pengidap diabetes, karena bisa membantu mengelola gula darah.

6. Membantu menurunkan berat badan

Tahukah kamu bahwa daun alpukat memiliki kandungan serat yang lebih tinggi daripada buahnya?

Sekitar 100 gram daun alpukat mengandung 38,4 gram serat, sedangkan buahnya memiliki 2 gram serat.

Nah, mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan serat sudah diketahui bisa membantu menurunkan berat badan, karena bisa membantu memperlancar pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

Tips Mengonsumsi Daun Alpukat

Nah, untuk mendapatkan manfaat daun alpukat di atas, kamu bisa mengonsumsinya dengan berbagai cara. Cara yang paling sederhana adalah dengan membuat air rebusan daun alpukat. Berikut caranya:

  • Cuci 4-5 lembar daun alpukat (tergantung seberapa banyak yang ingin kamu konsumsi).
  • Rebus daun alpukat dengan 1 1/2 – 2 gelas air selama 10 menit atau sampai airnya berkurang setengahnya.
  • Saring air rebusan tersebut, lalu tunggu sampai dingin. Kamu juga bisa menambahkan sedikit gula bila suka.
  • Minumlah dua cangkir setiap hari.

Selain membuat air rebusan, kamu juga bisa mengonsumsi daun alpukat dengan menambahkannya ke dalam salad, atau mengolahnya menjadi sup sayuran. Kamu juga bisa menggunakan daun alpukat sebagai pembungkus daging panggang atau barbeque.

Efek Samping Daun Alpukat yang Perlu Diwaspadai

Meskipun umumnya aman dikonsumsi, daun alpukat dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang, seperti:

  • Alergi.
  • Gangguan pencernaan (mual, muntah, diare).
  • Interaksi dengan obat-obatan tertentu.

Ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun alpukat.

Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan daun alpukat sebagai pengobatan alternatif, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

 

Sumber : halodoc.com

Jumat, 14 November 2025

5 Cara Menggunakan Benang Gigi untuk Perawatan Kesehatan Mulut

5 Cara Menggunakan Benang Gigi untuk Perawatan Kesehatan Mulut

Jum'at, 14 November 2025

Flossing gigi efektif membersihkan sela gigi, mengurangi plak, dan mencegah radang gusi.

Dental floss atau benang gigi adalah alat berbentuk tali yang digunakan untuk membersihkan kotoran atau sisa makanan di sela gigi. Alat ini bisa menjangkau area gigi yang tidak terjamah oleh sikat atau obat kumur.

Sedangkan teknik membersihkan gigi menggunakan benang disebut dengan flossing. Cara ini bisa mengatasi masalah gigi, salah satunya plak. Plak yang berasal dari penumpukan sisa makanan adalah penyebab gigi berlubang dan radang gusi.

Penggunaan benang gigi bisa menjangkau seluruh permukaan gigi dengan maksimal. Caranya dengan mengambil benang berukuran 45 sentimeter, kemudian tempatkan di sela-sela gigi dan gerakkan turun naik.

Persiapan Sebelum Flossing

Pertama-tama, kamu perlu menyiapkan benang gigi. Benang yang digunakan khusus untuk gigi dan berbeda dengan benang jahit biasa. Alat ini bisa dibeli di apotek atau pasar swalayan. 

Benang memiliki bentuk dan harga yang berbeda. Kamu bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa jenisnya termasuk:

  1. Dental tape. Benang ini berbentuk lebih lebar dan rata seperti pita. Cocok digunakan pada orang berbehel  atau memiliki sela gigi berukuran besar. 
  2. Standard floss. Benang ini terbuat dari nilon tipis, sehingga lebih mudah masuk ke sela gigi. Alat dijual dengan atau tanpa rasa, dan dengan lilin atau tanpa lilin. Jika gigi berdekatan, pilih dental floss dengan lapisan lilin.
  3. Super flosses. Benang ini digunakan pada pemakai behel, pengguna dental bridge (gigi palsu) dan dental gaps. Alat memiliki benang dengan tekstur kaku di ujungnya.

Cara Tepat Flossing Gigi

Menggunakan benang gigi tak bisa dilakukan asal-asalan. Sebab, cara yang salah bisa menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi. Untuk mencegah hal tersebut, ini cara yang tepat melakukan teknik flossing:

Langkah 1

Siapkan benang gigi dan potong sepanjang 45 sentimeter. Kemudian, lilitkan benang di jari tengah di kedua tangan.

Langkah 2

Setelah dililitkan di jari tengah, pegang erat benang dengan jari telunjuk dan ibu jari. Sisakan 2 hingga 5 sentimeter untuk flossing gigi.

Langkah 3

Masukkan benang gigi di sela-sela gigi. Lakukan cara ini di depan cermin agar benang tepat masuk ke sela gigi.

Langkah 4

Gerakkan benang naik dan turun secara perlahan. Jangan menggerakkan benang terlalu keras, karena bisa membuat gusi terluka dan berdarah.

Langkah 5

Ketika hampir menyentuh bagian bawah gigi yang dekat dengan gusi, lingkari benang ke gigi sebelahnya membentuk huruf ‘C’. Gesek benang secara perlahan dengan gerakan naik dan turun. Lakukan cara ini untuk membersihkan bagian bawah gigi yang lain.

Setelah selesai, kumur air untuk membilas dan membersihkan gigi. Tidak disarankan untuk menggunakan benang yang tadi dipakai. Sebab, menggunakan benang bekas bisa memicu perkembangbiakan bakteri.

Sebelum melakukan flossing, sebaiknya sikat gigi terlebih dulu guna mengurangi sisa makanan yang masih menempel. Seperti pada penjelasan di awal, benang gigi digunakan untuk membersihkan sela gigi yang tak terjangkau oleh sikat gigi.

Manfaat Flossing Gigi

Sebelum masuk ke manfaatnya, penting kamu tahu bahwa flossing gigi bukan hanya pelengkap dari sikat gigi, tetapi bagian penting dari rutinitas kebersihan mulut.

Banyak orang menganggap cukup menyikat gigi saja, padahal ada sisa makanan dan plak yang hanya bisa dibersihkan dengan flossing gigi, terutama di area sela-sela yang sulit dijangkau bulu sikat.

Berikut beberapa manfaat flossing gigi yang perlu kamu tahu:

  • Mengurangi Penumpukan Plak
    Floss membantu mengangkat plak yang tersembunyi di antara gigi. Jika dibiarkan, plak bisa mengeras menjadi karang gigi yang memicu masalah lain seperti radang gusi.
  • Mencegah Gingivitis (Radang Gusi)
    Membersihkan sela gigi secara rutin dapat mengurangi risiko gusi berdarah, iritasi, hingga gingivitis. Kondisi ini sering terjadi karena penumpukan bakteri di area yang tidak tersentuh sikat gigi.
  • Menjaga Kesehatan Gigi Lebih Optimal
    Flossing memungkinkan area tersempit di rongga mulut tetap bersih, sehingga gigi tidak mudah berlubang. Kombinasi sikat gigi dan flossing memberikan perlindungan maksimal.
  • Mengurangi Bau Mulut
    Sisa makanan yang terjebak di sela gigi lama-lama dapat membusuk dan menimbulkan bau mulut. Flossing membantu membersihkan sisa tersebut sehingga napas lebih segar.
  • Membantu Mempertahankan Kesehatan Mulut dalam Jangka Panjang
    Dengan kebiasaan sederhana ini, kamu bisa menurunkan risiko berbagai masalah mulut di masa depan, termasuk penyakit periodontal dan kerusakan gigi.

Jika kamu rutin flossing, kesehatan mulutmu bakal jauh lebih baik dan risiko penyakit gusi bisa ditekan sejak dini.

Jadi, sikat gigi masih menjadi langkah utama untuk menjaga kebersihan gigi. Lakukan cara ini minimal dua kali dalam sehari. 

 

Sumber : halodoc.com

Kamis, 13 November 2025

Ibu, Ini 4 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Ibu, Ini 4 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Kamis, 13 November 2025

Membaringkan bayi tengkurap bisa membantu meredakan perut kembung pada bayi. 


Perut kembung merupakan kondisi yang bisa dialami siapa saja, termasuk bayi yang masih kecil. Dalam banyak kasus, bayi rentan mengalami perut kembung, karena mereka sering menelan banyak udara, seperti ketika menyusu, mengisap dot, dan menangis.

Saat banyak udara terperangkap di perut bayi, hal itu bisa membuat perut bayi keras dan terasa tidak nyaman, sehingga Si Kecil akan menjadi rewel dan menangis. Karena itu, ketahui cara mengatasi perut kembung pada bayi di sini.

Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Meskipun bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, perut kembung merupakan kondisi yang umum dan biasanya tidak berbahaya.

Selain akibat menelan banyak udara, bayi yang diberi air susu ibu (ASI) juga rentan mengalami perut kembung akibat makanan bergas yang ibu konsumsi, seperti kacang-kacangan dan sayuran tertentu.

Sedangkan pada bayi yang diberi susu botol, perut kembung bisa terjadi sebagai reaksi terhadap susu formula yang diberikan. Intoleransi makanan sering menimbulkan gejala berupa perut kembung dan bergas.

Namun, bila perut kembung pada bayi disebabkan oleh intoleransi makanan, bayi biasanya akan mengalami masalah pencernaan lain seperti diare.

Nah, berikut beberapa cara mengatasi perut kembung pada bayi yang bisa ibu lakukan:

1. Sendawakan si kecil

Cara mengatasi perut kembung pada bayi yang efektif adalah dengan membuatnya bersendawa. Segera setelah menyusui, jaga agar posisi bayi tetap tegak.

Hal ini akan memudahkannya untuk bersendawa. Bila mereka tidak langsung bersendawa, coba baringkan mereka selama beberapa menit, lalu coba lagi.

2. Gerakan kakinya seperti bersepeda

Bila bayi masih merasa tidak nyaman, cara lain yang bisa ibu coba adalah baringkan bayi telentang, lalu gerakkan kakinya ke depan dan ke belakang, seperti sedang bersepeda.

Latihan ini  bisa membantu gerakan usus dan mengeluarkan gas yang terperangkap, sehingga bisa menjadi cara mengatasi perut kembung pada bayi.

3. Tummy Time

Membaringkan bayi tengkurap juga bisa membantu mengeluarkan gas yang terperangkap.

4. Beri pijatan lembut pada perut bayi

Cobalah baringkan Si Kecil telentang, lalu beri pijatan lembut pada perutnya dengan gerakan melingkar dan menirukan menulis huruf ‘I’, ‘L’, ‘U’ dengan dua atau tiga jari di perutnya.

Hal ini bisa memicu aktivitas di perut yang bisa mempercepat proses bayi bersendawa.

Saat memijat perut bayi, ibu juga bisa menggunakan minyak kayu putih atau minyak telon yang akan menghangatkan perutnya.

Gejala Perut Kembung pada Bayi yang Perlu Diperhatikan

Gejala perut kembung pada bayi dapat bervariasi, tetapi yang paling umum meliputi:

  • Rewel dan menangis berlebihan: Bayi mungkin tampak tidak nyaman dan menangis lebih dari biasanya.
  • Perut terlihat kembung dan keras: Perut bayi mungkin terasa tegang dan keras saat disentuh.
  • Mengangkat kaki ke dada: Bayi sering menarik kaki mereka ke arah dada sebagai respons terhadap rasa sakit atau ketidaknyamanan.
  • Buang angin berlebihan: Bayi mungkin sering buang angin atau bersendawa.

Pentingnya Memperhatikan Teknik Pemberian Makan

Teknik pemberian makan yang tepat sangat penting untuk mencegah perut kembung pada bayi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Posisi menyusui yang benar:
    • Pastikan bayi melekat dengan benar pada payudara atau botol untuk mengurangi jumlah udara yang tertelan.
    • Untuk bayi yang menyusu botol, pastikan dot botol terisi penuh dengan susu untuk mencegah bayi menelan udara.
  • Frekuensi pemberian makan:
    • Memberi makan bayi dalam porsi kecil tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi risiko perut kembung.
    • Hindari memberi makan bayi terlalu cepat atau terlalu lambat.
  • Jenis botol susu:
    • Pertimbangkan untuk menggunakan botol susu anti-kolik yang dirancang khusus untuk mengurangi jumlah udara yang masuk saat bayi menyusu.

Tips Pencegahan Perut Kembung pada Bayi

Selain mengatasi, penting juga untuk mencegah perut kembung pada bayi:

  • Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang benar.
  • Bantu bayi bersendawa setelah menyusu.
  • Hindari memberikan makanan atau minuman yang dapat menyebabkan perut kembung.
  • Berikan pijatan lembut pada perut bayi secara rutin.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Meskipun perut kembung pada bayi seringkali merupakan kondisi yang normal, ada beberapa situasi di mana ibu perlu segera menghubungi dokter:

  • Gejala yang menyertai:
    • Jika perut kembung disertai dengan demam, muntah, diare, atau darah dalam tinja.
    • Jika bayi sangat rewel dan sulit ditenangkan.
    • Jika perut bayi sangat keras dan tegang.
  • Perubahan pola makan:
    • Jika bayi menolak untuk makan atau mengalami penurunan berat badan.
  • Masalah pernapasan:
    • Jika bayi mengalami kesulitan bernapas atau napasnya cepat.
     

 

Sumber : halodoc.com

Rabu, 12 November 2025

Tak Hanya untuk Kecantikan Kulit, Daun Jarak Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh

Tak Hanya untuk Kecantikan Kulit, Daun Jarak Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh

Rabu, 12 November 2025

Manfaat daun jarak meliputi kesehatan kulit, pencernaan, dan sirkulasi darah.

Selama ini daun jarak lebih dikenal sebagai bahan alami untuk perawatan kulit karena kandungan antiinflamasi dan antibakterinya.

Namun, siapa sangka tanaman ini juga menyimpan segudang manfaat lain bagi kesehatan tubuh.

Dari membantu meredakan nyeri hingga menjaga daya tahan tubuh, khasiat daun jarak telah dibuktikan dalam berbagai penelitian tradisional dan modern.

Yuk, kenali lebih dalam manfaat daun jarak yang tak hanya menyehatkan kulit, tetapi juga seluruh tubuh.

Apa Itu Daun Jarak?

Daun jarak (Ricinus communis L.) adalah tanaman herbal yang mengandung antioksidan, anti inflamasi, dan antimikroba.

Tanaman yang mudah ditemukan di berbagai daerah ini menyimpan potensi pengobatan tradisional yang telah lama dikenal.

Hal ini berkat kandungn di dalamnya yang dipercaya berkhasiat bagi kesehatan tubuh, termasuk kulit.

Manfaat Daun Jarak

Berikut beberapa manfaat daun jarak yang telah dikenal:

  • Meningkatkan sirkulasi darah. Senyawa aktif membantu aliran oksigen ke seluruh tubuh.
  • Obat pencahar alami. Merangsang pergerakan usus untuk mengatasi sembelit.
  • Melembapkan kulit. Kaya asam risinoleat yang menjaga kelembapan.
  • Menyembuhkan luka. Membantu melembapkan kulit luka, mengurangi nyeri, dan mempercepat penyembuhan.
  • Melawan infeksi. Kandungan thymol bersifat antibakteri.
  • Meredakan radang sendi. Efek antiinflamasi mengurangi nyeri dan kekakuan sendi.
  • Mendukung kesehatan bayi. Mengatasi ruam popok, kulit kering, hingga diare.

Cara Menggunakan Daun Jarak

Berikut ini beberapa cara menggunakan daun jarak:

  • Sebagai olesan kulit: gunakan minyak atau ekstrak daun jarak.
  • Sebagai pencahar alami: dikonsumsi dalam dosis sesuai anjuran.
  • Untuk radang sendi: minyak jarak bisa dioleskan dan dikompres hangat.

Efek Samping dan Peringatan Penggunaan Daun Jarak

Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan daun jarak juga perlu diperhatikan. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap daun jarak.

Selain itu, biji jarak mengandung racun yang dapat menyebabkan keracunan jika tertelan.

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal sebelum menggunakan daun jarak untuk tujuan pengobatan.

Tips Menggunakan Daun Jarak

Agar aman saat menggunakan daun jarak, sebaiknya kamu ikuti tips berikut:

  • Gunakan secara bertahap untuk mengecek reaksi tubuh.
  • Hindari penggunaan berlebihan pada kulit sensitif.
  • Selalu cuci bersih daun sebelum diolah.
  • Konsultasikan dengan dokter jika punya riwayat alergi.

 

Sumber : halodoc.com