Kamis, 24 September 2020 17:39:05
100 hari pertama kehidupan bayi adalah saat-saat yang mendebarkan dan
melelahkan bagi orangtua, apalagi jika bayi itu adalah anak pertama.
Seringkali orangtua baru bingung tentang apa yang diinginkan si kecil ketika sedang menangis.
Orangtua juga menjadi sulit menidurkan bayi karena tangisan yang tak kunjung mereda.
Padahal, setiap bayi memiliki kepribadiannya sendiri.
Bayi umumnya menangis untuk berkomunikasi, karena mereka tidak punya cara lain untuk memberi tahu apa yang mereka butuhkan.
Kebanyakan orangtua bahkan kerap panik ketika bayi menangis tanpa henti, dan lalu mengira ada sesuatu yang sangat tidak beres.
Nah, untuk para orangtua baru, mungkin bisa mencoba tiga tips berikut saat akan menenangkan si kecil.
1. Tanggapi tangisan bayi dengan cepat dan alihkan perhatiannya
Pakar bayi Steven Shelov dalam buku Caring for Your Baby and Young Child: Birth to Age 5, membahas tentang hal ini.
“Dalam beberapa bulan setelah bayi lahir, cara terbaik untuk mengatasi tangisan mereka adalah dengan merespons dengan cepat.”
Hal
ini mungkin bertentangan dengan mitos yang beredar yang menyebutkan
anak akan manja bila orangtua langsung merespon tangisan.
Namun, mitos ini rupanya tidaklah benar. Jadi, sebaiknya segera tanggapi setiap kali bayi saat menangis.
Bagaimana caranya?
Dekati
bayi yang menangis segera, peluk dia dan dekap dengan lembut, ayun-ayun
si kecil dengan perlahan sambil berjalan keliling kamar atau rumah
untuk mengalihkan perhatiannya.
Cobalah ajak si kecil berbicara sambil menunjukkan padanya hal-hal yang menyenangkan dan menarik perhatian.
Ini akan meredakan suasana hatinya dan dia akan segera berhenti menangis.
2. Biarkan bayimu sendiri untuk sementara
Terkadang ada baiknya membiarkan bayi menangis sebentar. Bagaimana pun, menangis memiliki banyak fungsi bagi balita.
Steven
Shelov menyebut, “menangis membantu bayi melepaskan diri dari visual
yang kuat, suara yang tidak menyenangkan, dan rangsangan sensorik
lainnya."
"Menangis juga membantu mereka melepaskan stres," kata Shelov.
Jadi,
lain kali saat balita menolak untuk berhenti menangis, hal terbaik yang
dapat dilakukan adalah meninggalkan ruangan untuk mencari udara segar.
Hal ini juga memberi kesempatan bagi orangtua untuk tenang, sehingga terhindar dari stres dan kecemasan.
Stres dan kecemasan bisa meningkat akan berpengaruh pada bayi dan menyebabkan amarah semakin menjadi.
Tips ini juga membantu bayi melepaskan stres dan energi yang terpendam sebelum tidur, memungkinkannya tidur malam lebih nyenyak.
Namun perlu diingat, hal Ini tidak berarti orangtua harus membiarkan bayi menangis dalam waktu yang lama.
Segera setelah orangtua merasa tenang, kembali tanggapi bayi yang menangis dengan cepat.
3. Tidur malam yang nyenyak dimulai dengan teman tidur
Ingat, menumbuhkan kebiasaan tidur yang baik pada bayi harus dimulai sejak dini.
Bayi harus membiasakan diri untuk tidur sendiri, sehingga tidak membutuhkan perlakuan khusus menjelang waktu tidurnya.
Salah
satu cara untuk menghadapi ini adalah dengan memberikan anak teman
tidurnya sendiri, sehingga dia bisa terbiasa dengan teman tidurnya.
Sekarang,
setiap kali bayi mengantuk dan menangis, tempatkan teman tidur di
sampingnya sambil menyalakan musik yang menenangkannya.
Meredupkan lampu pun bisa sama efektifnya untuk membuat balita tidur dalam waktu singkat.
Ada kalanya bayi tidak mau tidur atau sering terbangun di malam hari sambil menangis.
Dalam
situasi seperti itu, respons terbaik adalah dengan mencari tahu
ketidaknyamanan fisik yang dia alami, misalnya kolik pada bayi.
Kolik pada bayi, juga dikenal sebagai kolik infantil, yang menyerang 1:5 bayi selama beberapa bulan pertama mereka.
Kolik
ditandai dengan tangisan yang lama tanpa alasan yang jelas yang
biasanya berlangsung berminggu-minggu, untuk anak yang sehat.
Beberapa
orang percaya kondisi itu terjadi karena ketidaknyamanan
gastrointestinal seperti kram usus. Jika hal ini ditemukan, maka segera
konsultasikan dengan dokter.
*Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar