PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

Senin, 13 Januari 2025

no image

Waspada, Ini Tanda Sakit Kepala Berbahaya

Senin, 13 Januari 2025

Kamu perlu waspada terhadap tanda dan gejala sakit kepala yang membahayakan.

Waspada, Ini Tanda Sakit Kepala Berbahaya

Artikel ini telah di-review oleh: dr. Budiyanto, MARS

Sakit kepala sebenarnya tak pandang bulu, bisa menyerang siapa dan kapan saja. Hal yang perlu digarisbawahi, sakit kepala yang tak kunjung membaik, tak boleh dianggap remeh. Pasalnya, hal ini bisa menandai dari kondisi medis yang serius. 

Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala bisa mereda dengan sendirinya. Singkat kata tidak memerlukan pemeriksaan dokter.

Akan tetapi, apa jadinya bila sakit kepala tak kunjung membaik, bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan? Ini bisa jadi hal lain lagi.

Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya, dan memerlukan penanganan dokter? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini. 

Kenali Tanda Sakit Kepala yang Berbahaya

Sakit kepala sering kali dianggap masalah sepele, namun ada beberapa jenis sakit kepala yang bisa menjadi tanda kondisi serius.

Berikut ini enam gejala sakit kepala yang perlu kamu waspadai:

1. Berlangsung Lama

Sakit kepala yang berlangsung dalam jangka waktu lama, seperti lebih dari 15 hari dalam sebulan, bisa menjadi tanda bahaya. 

Kondisi ini sering disebut sakit kepala kronis, yang jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat berlangsung hingga lebih dari enam bulan. 

Jika kamu mengalami nyeri kepala seperti ini, segera periksakan ke dokter agar mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.

2. Nyeri Terus-Menerus

Jika sakit kepala terasa sepanjang waktu tanpa jeda, bahkan hingga 24 jam atau lebih, ini perlu diwaspadai. 

Kondisi ini bisa bertambah buruk saat kamu melakukan aktivitas tertentu, seperti batuk, bersin, atau bergerak secara tiba-tiba. 

Dalam beberapa kasus, nyerinya bisa sedikit mereda, tetapi jika nyeri kepala terus-menerus berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

3. Sensasi Berdenyut

Sakit kepala yang terasa berdenyut biasanya ditandai dengan rasa nyeri yang berulang dan terfokus pada satu sisi kepala, misalnya di bagian kanan atau kiri. 

Rasa sakit ini bisa sangat intens hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Jika kamu mengalami sakit kepala berdenyut yang sulit ditahan atau terus-menerus muncul, kondisi ini bisa menjadi tanda bahaya yang memerlukan penanganan medis.

4. Muncul Mendadak

Sakit kepala yang muncul tiba-tiba, terutama jika kamu berusia di atas 50 tahun, bisa menjadi tanda adanya kondisi serius seperti aneurisma otak. 

Aneurisma sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, tetapi ketika pembuluh darah otak melebar dan pecah, gejala berupa sakit kepala hebat bisa muncul secara mendadak. 

Kondisi ini termasuk darurat medis yang harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi fatal.

5. Tidak Membaik Meski Dirawat

Jika sakit kepala tidak kunjung reda meskipun kamu sudah mencoba perawatan mandiri, seperti istirahat, minum banyak air putih, kompres hangat, atau mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, kamu perlu berhati-hati. 

Sakit kepala yang tak kunjung membaik meskipun sudah mencoba berbagai cara dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga kamu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

6. Disertai Gejala Lain

Sakit kepala yang disertai gejala lain juga perlu diwaspadai, terutama jika tidak membaik setelah minum obat. 

Gejala-gejala tambahan ini bisa meliputi:

  • Demam tinggi di atas 40 derajat celcius 
  • Leher yang terasa kaku, kesemutan di wajah
  • Gangguan penglihatan seperti mata merah atau buram, 
  • Mual dan muntah
  • Bicara yang tidak jelas
  • Kelemahan pada salah satu sisi tubuh. 

Selain itu, gejala seperti kejang, penurunan kesadaran, atau cedera kepala juga bisa menjadi indikasi serius.

Jika sakit kepala terjadi setelah cedera, olahraga berat, atau aktivitas seperti mengangkat beban dan berhubungan seksual, segera cari pertolongan medis. Penanganan yang cepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

 

Sumber : halodoc.com

Senin, 23 Desember 2024

no image

20 Jenis Sayuran yang Mendukung Kesehatan Tubuh

Senin, 23 Desember 2024

Sayuran adalah jenis makanan sehat yang memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.

20 Jenis Sayuran yang Mendukung Kesehatan Tubuh

Istilah “sayuran” mengacu pada kelompok makanan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan yang dapat dimakan. Sayuran merupakan bagian penting dari pola makan sehat karena kaya akan berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan senyawa antioksidan. 

Berdasarkan kandungan nutrisinya, sayuran menjadi salah satu superfood yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Lantas, apa saja jenis sayuran yang menyehatkan tubuh? 

Jenis Sayuran yang Menyehatkan Tubuh

Setiap orang dewasa setidaknya perlu mengonsumsi sekitar 400 gram atau 2,5 cangkir sayuran setiap harinya. Sebab, sayur mengandung berbagai nutrisi penting tubuh butuhkan. 

Termasuk serat, karoten, vitamin A, vitamin C, dan fosfor. Berikut adalah beberapa jenis sayuran yang menjadi rekomendasi:

1. Kale

Kale menjadi salah satu kudapan yang kaya nutrisi, seperti antioksidan, vitamin C, beta karoten, dan vitamin K. Mengonsumsi sayuran ini dapat membantu menjaga kesehatan mata, mengontrol berat badan, hingga menyehatkan organ jantung.

2. Bit

Bit mengandung serat, folat, fosfor, serta vitamin C dan A. Berdasarkan komposisinya ini, bit memiliki manfaat penting dalam menjaga kesehatan jantung, mencegah diabetes, dan mendukung fungsi organ serta sistem pencernaan tubuh.

3. Bayam

Sayuran berwarna hijau ini tinggi antioksidan dan vitamin K. Rutin mengonsumsi makanan sehat ini dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan menjaga jantung tetap sehat secara menyeluruh.

4. Sayuran Brokoli

Brokoli memiliki kandungan serat, vitamin C, K, potasium, hingga zat besi. Jenis sayur berdaun hijau ini memiliki manfaat untuk mencegah kanker dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

5. Wortel

Wortel mengandung karbohidrat, serat, hingga protein. Selain itu, makanan sehat ini juga tinggi akan kandungan zat besi, vitamin A, K, dan C.

Manfaatnya mulai dari menjaga kesehatan mata, membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, meningkatkan regenerasi sel kulit, hingga mendukung kinerja organ jantung.

6. Sayuran Asparagus

Asparagus menjadi sayuran yang cocok sebagai menu diet. Bahan makanan ini tinggi akan kandungan folat, vitamin K, tiamin, dan riboflavin. Konsumsinya dapat membantu mengontrol sekaligus menurunkan berat badan.

7. Kol Merah

Kol merah memiliki kandungan vitamin D yang tinggi, yang bermanfaat untuk merawat kesehatan tulang. Di samping itu, serat yang terdapat dalam sayuran ini juga dapat membantu mencegah masalah sembelit atau gangguan pencernaan.

8. Ubi

Serat tidak hanya menjadi satu-satunya nutrisi baik yang ada pada ubi.

Makanan satu ini juga mengandung protein, potasium, mangan, vitamin B6, C, dan vitamin A yang dapat membantu mengontrol gula darah dan kolesterol.

9. Paprika

Paprika menjadi jenis makanan yang dimanfaatkan untuk penyedap rasa. Siapa sangka, jenis makanan ini justru mengandung vitamin C dan serat.

Nutrisi tersebut memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari menurunkan tekanan darah tinggi hingga menjaga fungsi pencernaan.

10. Jamur

Jamur tinggi akan selenium, vitamin B6, riboflavin, potasium, hingga zink.

Mengonsumsi sayur ini dapat jumlah yang tepat dapat membantu menguatkan sistem imun tubuh, menurunkan tekanan darah, hingga menjaga berat badan ideal.

11. Bawang Bombay

Bawang bombay mengandung senyawa belerang sekaligus vitamin C, B6, dan mangan. Berkat kandungannya, bawang bombay mampu membantu mencegah perkembangan sel kanker.

Menariknya lagi, bawang bombay juga teruji dapat membantu mengatur kadar gula darah. Manfaat ini tentunya yang penting bagi pengidap kencing manis atau pradiabetes.

12. Bawang Putih

Bawang putih mengandung senyawa belerang, mangan, dan vitamin B6 serta C.

Dari kandungan tersebut, bumbu rempah satu ini mampu meningkatkan sistem imun tubuh dan menurunkan tekanan darah tinggi.

13. Rumput laut

Rumput laut mengandung asam lemak omega-3, yaitu asam dokosaheksaenoat [DHA] dan asam eicosapentaenoate [EPA].

Selain itu, ada pula antioksidan yang efektif untuk mencegah kerusakan sel dengan mengatasi peradangan.

14. Sayuran pare

Pare adalah sayuran berwarna hijau dengan rasa pahit. Namun, kamu dan anggota keluargamu bisa menemukan kandungan serat, kalsium, kalium, zat besi, vitamin C, dan A yang tinggi.

15. Buncis

Kemudian, buncis yang mengandung serat, asam folat, dan vitamin A, C, serta K. Sayur ini juga merupakan sumber lutein dan zeaxanthin.

Dengan nutrisi tersebut, buncis mampu menurunkan risiko kanker, sakit jantung, bahkan mencegah cacat lahir.

16. Sayuran Sawi

Sawi juga menjadi jenis sayur yang tidak boleh kamu lewatkan. Ini karena kandungan kalium, serat, karbohidrat, vitamin K, zinc, magnesium, dan kalsiumnya yang tinggi.

Adapun manfaat mengonsumsi sawi adalah meningkatkan imun tubuh dan menjaga kesehatan jantung.

17. Kangkung

Kangkung mengandung kadar vitamin A, C, dan B kompleks yang cukup tinggi. Yang menarik, sayuran ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan hormon yang berpengaruh pada ketenangan mental dan emosional.

Tidak hanya itu, kangkung juga mengandung kalium, kalsium, dan fosfor yang membantu dalam menurunkan kadar kolesterol dan mengatasi masalah anemia.

18. Daun Kemangi

Sayur dengan aroma yang begitu khas ini mengandung berbagai antioksidan penting, salah satunya adalah betakaroten.

Manfaatnya mulai dari menurunkan risiko radang sendi hingga kanker.

19. Sayuran Seledri

Jenis sayur yang mengandung vitamin A dan C, serta tinggi serat dan rendah kalori.

Fungsinya dapat meningkatkan imunitas tubuh hingga membantu menjaga kesehatan mata dan kulit.

20. Kubis

Sayuran ini tinggi serat tapi rendah akan kalori. Kamu bisa mengonsumsi sayur ini untuk mendapatkan berat tubuh ideal sekaligus pencernaan yang sehat.

 

Sumber : halodoc.com

Jumat, 06 Desember 2024

no image

Tak Hanya Lezat, Ini Manfaat Buah Pir untuk Kulit dan Kesehatan Pencernaan

 Jum'at, 06 Desember 2024

“Buah pir memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh, terutama kulit dan pencernaan karena kaya akan antioksidan dan serat.”

Tak Hanya Lezat, Ini Manfaat Buah Pir untuk Kulit dan Kesehatan Pencernaan

Buah pir memiliki cita rasa yang segar dengan tekstur lembut. Buah ini juga menjadi favorit banyak orang karena tidak hanya lezat dijadikan camilan, tetapi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan.

Dengan berbagai kandungan vitamin dan mineral penting di dalamnya, buah ini mampu mendukung kesehatan secara keseluruhan. Termasuk kesehatan kulit dan pencernaan. 

Mau tahu apa saja manfaat buah pir untuk kesehatan tubuh? Berikut ulasannya!

Kandungan Nutrisi Buah Pir

Buah pir kaya akan nutrisi dan sumber gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa kandungan nutrisi dalam buah pir: 

  • Kalori. Buah pir mengandung sekitar 100 kalori per 1 buah pir berukuran sedang. 
  • Karbohidrat. Sebagian besar karbohidrat pada buah pir berasal dari fruktosa yang merupakan gula alami pada buah. 
  • Serat. Pir kaya akan serat larut yang berguna untuk kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit. Serat juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung. 
  • Vitamin C. Vitamin C pada pir merupakan antioksidan yang mendukung produksi kolagen yang penting untuk kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh. 
  • Vitamin K. Kandungan vitamin K pada buah pir penting untuk proses pembekuan darah dan kesehatan tulang. 
  • Magnesium. Penting untuk fungsi otot, saraf, serta metabolisme energi. 
  • Antioksidan. Membantu melindungi sel-sel tubuh termasuk kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh polusi dan paparan sinar UV.
  • Air. Kandungan air pada pir adalah 84% dari berat pir itu sendiri. Sehingga buah ini bermanfaat untuk menjaga hidrasi tubuh dan menjaga kulit terjaga kelembabannya. 

Manfaat Buah Pir untuk Kulit

Buah pir menyimpan berbagai keistimewaan untuk kesehatan tubuh. Nah, berikut beberapa manfaat buah pir yang menarik untuk diketahui:

1. Meningkatkan kelembaban kulit

Buah pir mengandung sekitar 84% air yang menjadikannya sebagai sumber hidrasi bagi kulit. Dengan hidrasi yang baik, kulit akan terhindar dari tampilan yang kusam dan mencegah kulit kering. 

2. Mencegah penuaan dini

Manfaat buah pir juga mampu mencegah terjadinya tanda-tanda penuaan dini. Pir memiliki kandungan vitamin C yang tinggi dan berfungsi sebagai antioksidan kuat untuk melawan radikal bebas yang bisa merusak kolagen dan elastin di kulit. 

Kolagen merupakan protein penting untuk menjaga kekenyalan kulit dan mencegah keriput. 

Fakta Unik Buah Pir 

  1. Buah pir sudah dikenal sejak zaman kuno dan dimakan oleh manusia sejak 3000 tahun yang lalu. 
  2. Dalam budaya Yunani kuno, pir dianggap sebagai buah yang berharga dan sering diberikan sebagai persembahan kepada dewa-dewa. 
  3. Salah satu buah yang dapat disimpan dalam waktu cukup lama jika cara menyimpannya benar. 
  4. Mengandung lebih banyak air dari pada buah apel.

3. Mengurangi peradangan pada kulit

Pir memiliki senyawa antiinflamasi yang dapat meredakan peradangan kulit, termasuk iritasi atau kemerahan akibat kondisi kulit seperti jerawat dan eksim. Konsumsi pir juga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan kulit. 

4. Melawan kerusakan akibat paparan sinar UV

Manfaat buah pir lainnya untuk kulit adalah melindungi dari paparan sinar ultraviolet (UV). Buah ini mengandung flavonoid dan karotenoid yang merupakan jenis antioksidan yang mampu melawan kerusakan sel akibat paparan sinar UV matahari. Konsumsi pir bisa membantu memperlambat proses penuaan kulit. 

5. Mencerahkan kulit

Kandungan vitamin C dan antioksidan pada buah pir bisa membantu mengurangi hiperpigmentasi dan noda hitam. Mengonsumsi buah pir secara rutin bisa membantu mencerahkan kulit yang kusam. 

Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan Pencernaan

Selain memberikan beragam manfaat untuk kesehatan kulit, buah pir juga bermanfaat untuk pencernaan. Berikut manfaat buah pir untuk kesehatan pencernaan:

1. Mencegah sembelit

Kandungan serat yang tinggi pada buah pir sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Serat larut pada pir bisa mengikat air dalam usus dan memperlambat proses pencernaan sehingga memperlancar buang air besar dan mencegah sembelit. 

2. Meningkatkan kesehatan usus

Serat pada pir bisa bertindak sebagai prebiotik (makanan probiotik) bagi bakteri baik di usus dan menjaga keseimbangan mikroflora usus yang sehat. Dengan itu konsumsi buah pir bisa mengurangi risiko gangguan pencernaan. 

3. Menjaga keseimbangan pH usus

Serat larut dalam pir bisa membantu mengikat kolesterol dan mengatur pH usus. Buah pir yang dikonsumsi secara rutin juga bisa menjaga lingkungan usus yang sehat dan mengurangi risiko masalah pencernaan. 

4. Mencegah masalah pada usus besar

Asupan serat yang cukup dari buah pir bisa membantu menjaga kesehatan usus besar. Serat dari buah pir bisa membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko gangguan pada usus besar. 

5. Meningkatkan penyerapan nutrisi

Serat pada pir bisa memperlambat proses pencernaan dan memungkinkan nutrisi dari makanan yang kamu konsumsi bisa diserap lebih dengan lebih baik. 


Sumber : halodoc.com

Kamis, 28 November 2024

no image

10 Dampak Negatif Merokok untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui

 Kamis, 28 November 2024

“Merokok adalah aktivitas yang memicu berbagai dampak negatif bagi tubuh. Sebab, bahan kimia yang terkandung pada rokok bisa memicu kanker hingga masalah pada paru-paru.”

10 Dampak Negatif Merokok untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui

Merokok adalah suatu kebiasaan yang memicu berbagai efek negatif untuk kesehatan tubuh. Rokok sendiri adalah gulungan tembakau dengan panjang 8 sampai 10 sentimeter dan diameter 0,7 sentimeter. Meski begitu, dampak merokok seperti kecanduan bisa menyerang seseorang karena bahan kimia di dalamnya.

Jika demikian, dampak yang bisa terjadi akibat merokok tentu tidak boleh kamu sepelekan. Sering terjadi, kebiasaan ini memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, kerusakan paru-paru, masalah penglihatan, hingga gangguan reproduksi dan kesuburan.

Zat Berbahaya dalam Rokok

Ketika kamu membakar rokok, benda ini akan melepaskan lebih dari 5 ribu bahan kimia yang berbeda, termasuk: 

1. Tar

Tar adalah zat lengket berwarna coklat yang terkumpul di paru-paru saat menghirup asap rokok. Itu bisa menodai jari dan gigi dengan warna kuning kecokelatan.

Zat ini mengandung bahan kimia penyebab kanker dan meningkatkan risiko emfisema serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

2. Karbon monoksida

Asap rokok mengandung gas beracun yang bernama karbon monoksida. Zat ini mampu menghentikan aliran darah yang menjadi pembawa oksigen, sehingga jantung harus bekerja lebih keras.

Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

3. Nikotin

Nikotin merupakan suatu senyawa stimulan yang bisa meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki suasana hati.

Meski begitu, senyawa ini bisa memicu efek kecanduan atau adiktif, sehingga membuat para perokok kesulitan untuk berhenti.

Tak hanya itu, seseorang yang sudah mengalami kecanduan nikotin juga memiliki risiko mengalami efek samping dari zat ini.

Mulai dari nafsu makan berkurang, mual, sesak napas, detak jantung meningkat, dan kram perut. 

Apabila seseorang yang mengalami kecanduan nikotin berhenti merokok secara tiba-tiba, tubuhnya bisa menunjukkan tanda putus nikotin.

Kondisi ini bisa memicu kecemasan, gelisah, sulit konsentrasi, pusing, nafsu makan meningkat, kelelahan, dan sulit tidur.  

4. Benzena

Benzena menjadi senyawa yang banyak terdapat pada bensin untuk kendaraan. Selain itu, senyawa ini juga ada pada semen dan karet.

Paparan senyawa ini pada rokok bisa membuat seseorang mengalami risiko leukemia maupun kelainan darah lain yang lebih tinggi.

5. Zat lainnya

Selain ketiga zat tadi, beberapa bahan kimia lain yang terdapat dalam rokok, antara lain:

  • Aseton, zat yang ditemukan dalam penghapus cat kuku.
  • Asam asetat, bahan dalam pewarna rambut.
  • Amonia, pembersih rumah tangga biasa.
  • Arsenik, zat yang digunakan dalam racun tikus.
  • Butana, digunakan dalam cairan yang lebih ringan.
  • Kadmium, komponen aktif dalam asam baterai.
  • Formaldehida, cairan dalam balsem.
  • Hexamine, terdapat dalam cairan pemantik barbekyu.
  • Timbal, zat yang ada pada baterai.
  • Naftalena, bahan dalam kapur barus.
  • Metanol, komponen utama pada bahan bakar roket.
  • Toluena, zat untuk memproduksi cat.

Berhenti merokok bisa memberikan dampak positif bagi tubuh. Mulai dari awet muda hingga penurunan kadar stres.

Apa Kata Riset?

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Physiology and Pharmacology, merokok dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh, terutama di saluran pernapasan. 

Asap rokok dapat merangsang peradangan, merusak jaringan paru-paru, dan mengganggu fungsi sel-sel kekebalan tubuh.

Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru. 

Meskipun berhenti merokok dapat membantu memperbaiki sejumlah kerusakan, namun beberapa perubahan pada sistem kekebalan tubuh mungkin bersifat tetap alias tidak bisa kembali seperti semula.

Dampak Merokok untuk Kesehatan

Kebiasaan buruk merokok bisa memicu munculnya banyak sekali masalah kesehatan pada tubuh, baik kesehatan fisik maupun mental. Ini termasuk:

1. Kanker

Ada sekitar 70 bahan kimia dalam asap tembakau yang menjadi pemicu kanker.

Mereka bisa menyebabkan kerusakan DNA yang mengakibatkan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali.

Adapun jenis kanker yang paling sering menyerang perokok adalah kanker paru-paru dan nasofaring.

2. Kerusakan paru-paru

Mengisap rokok juga bisa menyebabkan kerusakan paru-paru dan kehilangan jaringan organ secara permanen.

Kondisi ini membuat perokok menjadi lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti tuberkulosis dan pneumonia.

Selain itu, merokok juga lebih berisiko mengalami masalah paru-paru kronis, seperti: 

  • Emfisema, kondisi hancurnya kantung udara pada paru-paru.
  • Bronkitis kronis, peradangan permanen yang memengaruhi lapisan saluran pernapasan paru-paru.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

3. Masalah penglihatan

Kebiasaan buruk merokok dalam jangka panjang juga dapat memengaruhi penglihatan dan saraf optik. Dampaknya dapat berupa:

  • Glaukoma, peningkatan tekanan pada bola mata. Kondisi ini bisa berujung pada kerusakan dan kehilangan penglihatan permanen.
  • Katarak, yang menyebabkan penglihatan kabur.
  • Degenerasi makula terkait usia, yang mengakibatkan kerusakan pada titik pada bagian tengah retina. Dampaknya berupa hilangnya penglihatan sentral.

4. Masalah pada sistem saraf pusat

Salah satu kandungan dalam rokok adalah nikotin, yang sangat memengaruhi suasana hati. Zat ini dapat membangun kebiasaan dan memberi efek ketagihan.

Pada tahap inilah perokok dapat mengalami masalah pada sistem saraf pusat. Akibatnya, mereka jadi kesulitan berhenti merokok.

5. Risiko diabetes

Perokok aktif berisiko 30 sampai 40 persen lebih tinggi terkena penyakit kencing manis ketimbang seseorang yang tidak merokok.

Sebab, nikotin dalam rokok berpotensi meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

6. Gangguan kesuburan dan reproduksi

Rokok bisa merusak sistem reproduksi wanita sehingga sulit mendapatkan kehamilan.

Selain itu, wanita perokok juga cenderung mengalami menopause lebih awal ketimbang mereka yang tidak merokok.

Tak hanya wanita, kebiasaan ini juga bisa memberi dampak negatif terhadap kualitas sperma pada pria.

Kondisi ini akan mengakibatkan kualitas sperma menurun.

7. Komplikasi kehamilan

Tak hanya kesulitan mendapatkan kehamilan, merokok pada wanita juga meningkatkan risiko terjadinya sejumlah komplikasi saat hamil.

Beberapa bahaya yang mengintai, meliputi cacat lahir dan sindrom kematian bayi mendadak.

8. Gangguan indra pengecap dan penciuman

Dampak merokok lain yang perlu kamu ketahui adalah menurunkan sensitivitas lidah sebagai indera pengecap dan hidung sebagai indera penciuman.

Tak heran jika seorang perokok cenderung mengalami penurunan nafsu makan.

9. Tekanan darah tinggi

Merokok bisa merusak sistem kardiovaskular penggunanya. Sebab, nikotin berpotensi mengencangkan pembuluh darah dan membatasi aliran darah.

Bahaya merokok satu ini bisa membuat tekanan darah tubuh jadi meningkat.

10. Luka jadi susah kering

Tak ketinggalan, kecanduan nikotin juga menyebabkan pembuluh darah pada tubuh jadi mengencang. Hal ini bisa menurunkan suplai nutrisi ke area tubuh yang mengalami luka.

Akibatnya, luka pada tubuh akan memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.

Mengetahui apa saja bahaya merokok untuk kesehatan, tak ada salahnya untuk mulai berhenti melakukan kebiasaan tidak sehat ini.

Cara Berhenti Merokok

Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah, tetapi bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Meskipun sulit, ada banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk berhenti merokok:

  • Tentukan tanggal berhenti. Pilih tanggal tertentu untuk berhenti merokok dan buatlah komitmen pada diri sendiri.
  • Beritahu orang terdekat. Beritahu keluarga, teman, atau rekan kerja tentang keputusan kamu. Dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting.
  • Hindari pemicu. Identifikasi situasi atau tempat yang memicu keinginanmu untuk merokok dan hindari tempat-tempat tersebut.
  • Ganti kebiasaan. Ganti kebiasaan merokok dengan aktivitas lain yang sehat, seperti berolahraga, membaca, atau menghabiskan waktu bersama orang yang kamu cintai.
  • Cari dukungan. Bergabunglah dengan kelompok pendukung atau terapi perilaku kognitif untuk mendapatkan dukungan dan tips dari orang lain yang sedang berusaha berhenti merokok.
  • Gunakan terapi pengganti nikotin. Produk seperti permen karet nikotin, inhaler nikotin, atau patch nikotin dapat membantu mengurangi gejala putus nikotin.
  • Konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan obat-obatan atau terapi yang dapat membantu kamu berhenti merokok.

 

Sumber : halodoc.com

Selasa, 19 November 2024

no image

5 Manfaat Kacamata Anti Radiasi untuk Menjaga Kesehatan Mata

Selasa, 19 November 2024

Penggunaan kacamata anti radiasi bisa memaksimalkan fungsi dalam menjaga kesehatan mata ketimbang kacamata biasa.

5 Manfaat Kacamata Anti Radiasi untuk Menjaga Kesehatan Mata

Seperti namanya, kacamata anti radiasi bertujuan untuk melindungi mata dari paparan sinar radiasi.

Sinar radiasi sendiri merupakan energi yang berasal dari gelombang atau partikel berkekuatan tinggi. Manusia sering terpapar dua jenis sinar radiasi, yaitu sinar matahari dan gadget.

Penggunaan kacamata ini kabarnya efektif untuk menangkal sinar tersebut.

Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir risiko mata kering, perih, tegang, berair, dan berbagai masalah penglihatan, salah satunya adalah penglihatan kabur.

Apa Itu Kacamata Anti Radiasi?

Kacamata anti radiasi adalah kacamata yang dirancang khusus untuk melindungi mata dari radiasi elektromagnetik, terutama radiasi sinar biru. 

Nah, sinar biru ini umumnya dipancarkan oleh layar perangkat elektronik seperti komputer, laptop, dan smartphone. 

Bedanya dengan kacamata biasa, kacamata anti radiasi memiliki lapisan khusus atau filter yang dapat meredam atau menyerap sebagian besar sinar biru.

Radiasi sinar biru dapat mempengaruhi kenyamanan mata, menyebabkan ketegangan mata, dan berdampak negatif pada kesehatan mata dalam jangka panjang. 

Penggunaan kacamata anti radiasi umumnya disarankan untuk individu yang menghabiskan banyak waktu di depan layar komputer atau perangkat elektronik lainnya. 

Manfaat Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

Sekilas, kamu mungkin akan mengalami kesulitan untuk membedakan kacamata biasa dan anti radiasi.

Sebenarnya, kamu bisa mengenali dari lensanya. Kacamata anti radiasi memakai lensa yang terbuat dari logam pada kedua sisinya.

Tujuan utamanya untuk menghalau paparan sinar radiasi dari layar perangkat elektronik. 

Tidak hanya itu, lensa pada kacamata ini biasanya juga berlapis antikeras, antisilau, dan antiair.

Dengan menggunakan kacamata jenis ini, kamu akan mendapatkan beberapa manfaat berikut:

1. Mencegah mata kering

Mata kering adalah gangguan penglihatan yang muncul dengan sensasi panas atau terbakar, perih, gatal, berair, dan perasaan seperti ada pasir yang mengganjal.

Masalah kesehatan ini umum terjadi karena terlalu lama menatap gadget dan jarang berkedip.

Kondisi ini akan membuat pelumas mata tidak dapat bekerja secara maksimal, sehingga muncul keluhan tadi.

Kacamata anti radiasi menggunakan lensa yang dapat membantu menyaring blue light sehingga mata bisa berkedip secara normal.

2. Memblokir radiasi elektromagnetik

Manfaat selanjutnya adalah memblokir radiasi elektromagnetik. Ini berkat teknologi pelapisan vakum ion canggih dari kacamata.

Jadi, kamu tidak perlu khawatir tentang masalah akibat radiasi elektromagnetik tersebut.

3. Mengurangi risiko mata lelah

Selain itu, kacamata anti radiasi juga mencegah terjadinya mata lelah. Kondisi ini terjadi akibat paparan cahaya dari ponsel atau perangkat elektronik yang menyilaukan.

Gejala dari mata lelah berupa mata berair, perih, gatal, pandangan kabur, dan lebih sensitif terhadap cahaya. 

Dengan lapisan anti-reflective pada lensanya, kacamata anti radiasi mampu menghalau silau yang terpancar dari layar gawai.

Lapisan ini bekerja dengan mengurangi pantulan cahaya dari belakang maupun depan kacamata.

4. Menyegarkan penglihatan

Guna membantu menyegarkan penglihatan, kacamata ini bekerja sebagai penetrasi dan penyerap cahaya. Dengan demikian, mata akan terhindar dari silau dan bisa terjaga dengan baik.

5. Mencegah mata tegang

Menggunakan kacamata dengan lensa anti radiasi juga mampu mencegah ketegangan mata. Sebab, kacamata ini membantu mengurangi paparan cahaya biru dari gadget yang kamu gunakan.

Mata tegang sendiri muncul dengan gejala mata perih, kering, memerah, dan sensasi berkedut.

Durasi Pemakaian Kacamata Anti Radiasi

Jenis kacamata ini bisa kamu pakai setiap hari, terutama jika kamu berinteraksi dengan komputer atau laptop dan ponsel selama lebih dari 6 jam per hari. 

Namun, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis mata jika kamu mengalami keluhan seperti penglihatan buram, sakit kepala, atau gangguan pada mata.

Guna mencegah masalah mata setelah memakai kacamata anti radiasi, pastikan jarak pandang dengan layar tidak kurang dari 50 sentimeter.

Selanjutnya, istirahatkan mata selama 20 detik setelah 20 menit menatap gadget.

Sementara itu, untuk mendukung fungsi dari kacamata anti radiasi, kamu juga perlu memperhatikan pencahayaan dalam ruangan. Pastikan cahaya terang, tetapi tidak menyilaukan mata.

Tips Memilih Kacamata Anti Radiasi

Kacamata anti radiasi menggunakan lensa khusus, sehingga berbeda dengan kacamata biasa. Berikut ini beberapa tips agar tidak salah pilih

1. Menggunakan lapisan khusus

Penambahan lapisan khusus pada lensa menjadi salah satu cara untuk menghalau paparan sinar radiasi.

Pilih pelapis yang mampu menangkal sinar sebanyak 90 sampai 100 persen.

Jenis ini biasanya memiliki label 400 nanometer (nm)

2. Terbuat dari lensa yang baik

Selain itu, pilihlah kacamata dengan lensa yang baik. Caranya, pakai dan pegang gelas pada jarak ideal dari pandangan, sekitar 50 sentimeter.

Selanjutnya, lihat pola persegi atau garis lurus sambil menutup satu mata.

Kemudian, pindahkan gelas secara perlahan dari satu sisi ke sisi lain dan dari atas ke bawah.

Jika garis yang kamu lihat tetap dalam keadaan lurus, maka ini termasuk lensa kacamata yang baik.

3. Lensa sudah terpolarisasi

Jenis kacamata anti radiasi dengan lensa yang sudah terpolarisasi dapat membantu mengurangi pantulan sinar matahari.

Karena itu, demi kenyamanan untuk melakukan aktivitas pada siang hari, kamu bisa memilih menggunakan lensa ini

4. Memiliki ukuran besar

Tak boleh lupa, pertimbangkan kacamata ukuran besar untuk meningkatkan fungsinya. Jenis kacamata ini mampu menutupi area sekitar mata dengan lebih maksimal.

Dengan begitu, alat ini dapat meminimalisir radiasi yang masuk ke dalam mata.

Apa Efek dari Kacamata Anti Radiasi?

Meski menawarkan banyak manfaat untuk melindungi mata dari paparan sinar radiasi, kacamata ini juga tidak lepas dari beberapa efek samping, antara lain:

1. Pandangan jadi sedikit kuning

Dampak yang langsung terasa adalah perubahan persepsi warna menjadi lebih kuning. Sebab, lensa kacamata ini bekerja dengan memblokir cahaya tertentu.

Hal tersebut bisa menyebabkan penggunanya kesulitan melihat warna pada layar gadget.

2. Pusing

Pusing terjadi ketika koreksi kacamata yang kamu pakai tidak sesuai dengan ketajaman penglihatan.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa saja mengalami kesulitan fokus, mata lelah dan pegal, serta berair.

Menggunakan kacamata ini memang dapat membantu menjaga kesehatan mata.

Namun, kamu juga perlu membatasi penggunaan gadget dan mengistirahatkan pandangan sejenak.

 

Sumber : halodoc.com

Kamis, 14 November 2024

no image

Jangan Dikonsumsi Terlalu Banyak, 5 Makanan Ini Memicu Asam Urat

Kamis, 14 November 2024

“Jeroan, daging sapi, seafood, sarden, dan alkohol adalah jenis makanan yang memicu asam urat."

Jangan Dikonsumsi Terlalu Banyak, 5 Makanan Ini Memicu Asam Urat

Penyakit asam urat adalah penyakit radang sendi dengan gejala serangan nyeri yang datang tiba-tiba, bengkak, dan kemerahan pada area yang terdampak. Mengatur pola makan adalah salah satu cara untuk menjaga kadar asam urat dan kolesterol dalam darah tetap stabil. 

Beberapa jenis makanan dapat memicu asam urat, mengakibatkan kondisi memburuk, dan komplikasi. Nah, makanan berlemak adalah salah satu jenis makanan yang memicu asam urat. 

Ketahui jenis makanan lain yang tidak boleh terlalu banyak dikonsumsi berlebihan untuk cegah  asam urat! 

Jenis Makanan yang Memicu Asam Urat

Beberapa makanan tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh karena kandungan purin di dalamnya. Nah, berikut jenis makanan yang perlu diwaspadai:

1.  Jeroan

Makanan penyebab asam urat yang paling berbahaya adalah jeroan. Rempela, babat, kikil, hati, ginjal, kelenjar timus, dan lain sebagainya memiliki kandungan purin yang tinggi dan berkontribusi meningkatkan kadar asam urat. 

Apa itu purin? Purin adalah senyawa kimia yang jika dipecah akan menjadi zat asam urat berlebih dalam tubuh. Hati juga menjadi salah satu makanan yang memicu asam urat karena tinggi kolesterol.

Pengidap asam urat perlu mengonsumsi obat asam urat untuk membantu mengatasi gejala yang timbul. Mau tahu apa saja rekomendasinya? Simak selengkapnya di artikel berikut: 

2.  Daging sapi

Pengidap asam urat juga harus menghindari konsumsi daging sapi. Mengapa? Sebab, makanan penyebab asam urat ini mengandung purin dan kolesterol yang memicu timbulnya asam urat. 

Jangan bersedih, daging lain seperti ayam atau kalkun bisa tetap kamu nikmati. Namun dengan catatan, buang bagian kulit dan jangan menggorengnya saat proses pengolahan.

3.  Seafood

Hidangan laut seperti udang, kerang, lobster, atau ikan tuna juga menjadi makanan yang memicu asam urat.  Sebisa mungkin hindari seafood, karena bayangkan saja, 85 gram lobster saja mengandung 65 miligram kolesterol. Belum lagi jika cara memasaknya digoreng, maka kadar kolesterolnya jadi bertambah. 

4.  Sarden

Sarden adalah jenis ikan yang dikenal akan kandungan asam lemak omega-3 yang berfungsi untuk perkembangan otak anak maupun orang dewasa. Keberadaan nutrisi penting tersebut memang baik, namun perlu kamu ketahui bahwa sarden termasuk ikan yang juga tinggi kandungan purin. Jadi, jangan terlalu sering makan ikan sarden, ya!

5.  Alkohol

Bukan hanya makanan, minuman yang mengandung alkohol adalah musuh besar penyakit asam urat. Mengonsumsi minuman beralkohol seperti bir akan meningkatkan produksi asam urat. Selain itu, bir juga membuat tubuh kesulitan membuang asam urat keluar dari dalam tubuh.

Faktor Risiko dan Cara Mengatasi Asam Urat 

Beberapa kondisi medis tertentu dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami asam urat, contohnya: 

  • Obesitas.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Resistensi insulin.
  • Sindrom metabolik.
  • Diabetes.
  • Memiliki fungsi ginjal yang buruk.
  • Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti diuretik (pil air).

Ingat, asam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen. Beberapa orang dengan asam urat juga dapat mengembangkan masalah kesehatan lain, seperti radang sendi parah, batu ginjal, dan penyakit jantung. 

Ketika mengalami serangan asam urat, kamu dapat mengelola serangan dengan melakukan beberapa hal berikut ini, yaitu: 

  • Minum banyak cairan.
  • Meluruskan sendi.
  • Menempatkan es pada sendi.
  • Membatasi tekanan pada sendi.
  • Konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Konsumsi obat asam urat sesuai rekomendasi dokter.

 

Sumber : halodoc.com

Selasa, 05 November 2024

no image

7 Cara Menghilangkan Kantuk saat Bekerja

Selasa, 05 November 2024

Mengantuk saat bekerja adalah wajar, tapi hal itu bisa memengaruhi produktivitas dan kinerja di kantor.

7 Cara Menghilangkan Kantuk saat Bekerja

Saat sedang bekerja, tidak jarang rasa kantuk muncul. Apalagi pada jam-jam rawan, seperti setelah makan siang.

Nah, biasanya salah satu cara menghilangkan kantuk yang efektif adalah dengan minum kopi. Namun, tidak semua orang suka minum kopi.

Mengantuk saat bekerja tentu saja bisa menyebabkan konsekuensi yang signifikan.

Selain bisa ditegur atau dimarahi atasan, kantuk dan tertidur di kantor juga akan mengganggu produktivitas dan membuatmu melewatkan deadlines.

Oleh karena itu, yuk ketahui cara menghilangkan kantuk yang efektif di sini.

Cara Menghilangkan Kantuk Ketika di Kantor

Berikut adalah beberapa cara menghilangkan kantuk yang efektif yang bisa kamu coba saat sedang bekerja di kantor:

1. Minum Secangkir Kafein

Kopi merupakan minuman yang sering dipilih banyak orang sebagai cara untuk menghilangkan ngantuk saat bekerja.

Hal itu karena minuman tersebut mengandung kafein, yang merupakan stimulan yang bisa meningkatkan aktivitas di otak dan sistem saraf.

Namun, bila kamu tidak suka kopi, masih ada beberapa minuman berkafein lainnya yang bisa kamu pilih, seperti teh hitam atau teh hijau.

Ingat, hindari minum minuman berkafein terlalu banyak ya. Sebab bisa membuatmu gelisah yang justru bisa memengaruhi tingkat produktivitas kamu.

2. Tidur Siang Sejenak

Terkadang, cara menghilangkan kantuk di siang hari yang perlu dilakukan adalah dengan tidur sejenak.

Bila memungkinkan, lakukan lah power nap singkat saat jam istirahat makan siang. Kamu bisa tidur dengan meletakkan kepala di atas meja. 

Tidur siang selama 15 atau 30 menit bisa memberimu energi yang cukup untuk beraktivitas sepanjang hari. Jangan lupa untuk memasang alarm agar kamu tidak kebablasan!

3. Berjalan-jalan Sebentar

Ketika rasa kantuk muncul saat bekerja, tetap duduk di tempat hanya akan memperparah hal tersebut.

Jadi, cobalah bangun dari tempat dudukmu, dan pergi keluar ruangan untuk berjalan-jalan sebentar.

Hal ini bisa memperlancar aliran darah dan menghilangkan rasa kantuk. 

Namun, bila kamu sedang tidak bisa meninggalkan ruangan, cobalah untuk menggoyang-goyangkan kaki saat duduk. Atau kamu bisa berjalan mondar-mandir di dalam ruangan.

4. Stretching

Selain mondar-mandir di dalam ruangan, melakukan stretching sederhana juga bisa menjadi cara menghilangkan kantuk.

Cara ini bisa kamu lakukan bila kamu sedang tidak bisa meninggalkan pekerjaan.

Meregangkan lengan ke samping secara bergantian, atau menekuk leher ke samping dan memutarnya, bisa mengendurkan otot yang tegang dan menjaga aliran dan tubuh tetap berenergi.

5. Dengarkan Musik Bertempo Cepat

Bekerja di tempat yang sepi juga bisa memperparah rasa kantuk. Karena itu, mendengarkan musik, khususnya yang bertempo cepat dan ceria, bisa menjadi salah satu cara menghilangkan kantuk yang bisa kamu coba. 

6. Cuci Muka dengan Air Dingin

Rasa kantuk masih belum hilang juga? Coba pergilah ke kamar mandi dan basuh muka dengan air dingin.

Cara sederhana ini bisa menghilangkan kantuk dengan cepat dan memberikan kesegaran yang kamu butuhkan.

7. Konsumsi Camilan Sehat

Ngemil juga merupakan cara menghilangkan kantuk yang efektif.

Namun, sebaiknya jangan mengonsumsi camilan yang manis dan berlemak, karena tidak baik bagi kesehatan.

Sebaliknya, pilihlah camilan yang sehat untuk menghilangkan rasa kantuk, seperti kacang-kacangan, buah, yogurt, atau telur rebus.

Merasa lelah dan mengantuk saat bekerja adalah hal yang wajar. Namun, bila kamu sering merasanya, bahkan setelah tidur yang cukup di malam hari, atau merasa lelah setelah tidur, hal itu bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.


Sumber : halodoc.com