Pages

Sabtu, 31 Oktober 2020

5 Penyebab Medis yang Memicu Sensasi Pening di Kepala

Sabtu, 31 Oktober 2020 17:37:07

5 Penyebab Medis yang Memicu Sensasi Pening di Kepala

Sensasi pening di kepala seringkali terasa lebih menyiksa daripada sakit kepala biasa.
Tak hanya sensasi senat-senut di kepala, kita juga bisa merasa lingkungan sekitar seolah berputar-putar hingga menganggu keseimbangan tubuh.

Biasanya, sensasi pening ini datang karena kita berdiri atau duduk terlalu cepat, melakukan olahraga intensitas tinggi, atau berputar-putar dengan cepat.

Namun, kepala pening juga bisa terjadi karena kondisi medis seperti berikut:

1. Mabuk perjalanan

Gerakan yang berulang-ulang saat berada di dalam kendaraan, seperti mobil, pesawat, atau perahu, dapat mengganggu struktur telinga bagian dalam.

Kondisi ini bisa menyebabkan pusing, mual, dan muntah. Selain itu, hamil atau mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap gerakan dan meningkatkan risiko mabuk perjalanan.

Gejala mabuk perjalanan biasanya mereda begitu orang tersebut menginjakkan kaki di tanah yang kokoh.

2. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang dapat menyebabkan nyeridi satu atau kedua sisi kepala.
American Migraine Foundation memperkirakan sekitar 30 hingga 50 persen orang akan mengalami pening selama episode migrain.

Terkadang, orang mengalami pening sebelum dimulainya episode migrain.

3. Tekanan darah rendah

Penurunan tekanan darah yang tajam dapat menyebabkan sensasi pening. Perubahan tekanan darah bisa terjadi setelah duduk atau berdiri terlalu cepat.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah meliputi:
- dehidrasi
- kehilangan darah
- reaksi alergi yang parah, atau anafilaksis
- kehamilan.

Mengonsumsi obat tertentu, seperti diuretik, beta-blocker, atau antidepresan, juga dapat menyebabkan perubahan tekanan darah.

4. Penyakit kardiovaskular

Kondisi yang memengaruhi sistem kardiovaskular, seperti penumpukan plak di arteri dan gagal jantung kongestif, dapat menyebabkan sensai pening di kepala.

Seseorang juga bisa merasakan sensai pening sebelum atau sesudah serangan jantung dan stroke.

Jika seseorang mengidap penyakit kardiovaskular, kemungkinan besar ia akan mengalami tanda dan gejala lain seperti berikut:

- detak jantung tidak teratur
- sesak napas
- ketidaknyamanan atau sesak di dada
- batuk terus-menerus
- kelebihan cairan di lengan, tungkai, atau kaki
- kelelahan mual dan muntah.

5. Kekurangan zat besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Kondisi ini membuat tubuh tidak memiliki cukup darah yang kaya oksigen sehingga menimbulkan berbagai gejala berikut:

- pening
- sesak napas
- nyeri dada
- kelelahan.

Untuk mengatasinya, kita bisa mengonsumsi makanan kaya zat besi. Namun, orang yang mengalami kekurangan zat besi parah mungkin memerlukan transfusi darah.

*Sumber: kompas.com

Jumat, 30 Oktober 2020

Cegah Sakit Punggung dengan 6 Cara Mudah Ini

Jum'at, 30 Oktober 2020 17:45:27

Cegah Sakit Punggung dengan 6 Cara Mudah Ini

Sakit punggung bisa terjadi karena berbagai hal. Salah satu faktor yang sering memicu sakit punggung adalah aktivitas sehari-hari, seperti duduk terlalu lama, membungkuk, atau membawa tas berat.

Aktivitas tersebut rentan membuat otot punggung mengalami ketegangan sehingga kerap memicu rasa sakit.
Untungnya, ada berbagai cara mudah yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya sakit punggung.

 

1. Olahraga

Salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk mencegah sakit punggung adalah melakukan olahraga.

Saat olahraga, otot akan bergerak sehingga mengurangi ketegangan yang memicu sakit punggung.

Tak hanya itu, olahraga juga membantu menurunkan berat badan, terutama di skeitar perut, yang merupakan salahs atu faktor pemicu ketegangan di punggung.

2. Terapkan pola makan yang baik

Tak hanya mempertahankan berat badan yang sehat, kebiasaan makan yang baik juga membantu mengurangi tekanan di tubuh.

Selain itu, mengonsumsi makanan tak bergisi - seperti terlalu pedas atau makanan cepat saji - juga bisa membebani sistem saraf di punggung.

Itu sebabnya, sebaiknya kita mengonsumsi makanan sehat, seperti buah, sayuran, daging tanpa lemak, produk susu, dan biji-bijian.

Jenis makanan tersebu juga membantu menjaga kesehatan pencernaan. Pencernaan yang sehat juga mendukung kondisi tulang belakang kita.

3. Tidur menyamping

Tidur menyamping merupakan posisi tidur terbaik agar tidak memberi tekanan di area punggung.

Jika Anda harus tidur tengkurap, letakkan bantal di bawah perut bagian bawah untuk membantu menghilangkan tekanan pada punggung.

Selain itu, usahakan tidur menggunakan kasur dan bantal yang nyaman untuk menjaga tulang dan persendian.

4. Terapkan postur tubuh yang tepat

Duduk atau membungkuk terlalu lama juga bisa berpengaruh pada area punggung kita.

Itu sebabnya, pastikan postur tubuh kita benar dengan menyediakan fasilitas yang nyaman saat beraktifitas.

Misalnya, menggunakan kursi dan meja yang sesuai untuk mendukung kenyamanan tubuh ketika bekerja.

Mempertahankan postur tubuh yang benar membantu mempertahankan lekuk alami punggung dan membantu tulang dan otot punggng tetap kuat.

5. Kurangi stres

Stres juga bisa mempengaruhi area punggung kita. Pasalnya, stres menyebabkan otot tegang, dan ketegangan yang terus-menerus bisa menyebabkan sakit punggung.

Untuk mencegahnya, cobalah untuk melakukan relaksasi seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan.

6. Jauhi merokok

Merokok memang meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis. Bahkan, merokok juga bisa menyebabkan sakit punggung berkelanjutan.

Bahkan, penelitian juga menunjukkan merokok dapat memperburuk sakit punggung yang sudah ada. Efek tersebut terjadi karena merokok bisa mempersempit pembuluh darah.

Akibatnya, aliran oksigen dan nutrisi yang mencapai tulang belakang terhambat dan rentan mengalami cedera.

*Sumber: kompas.com

Kamis, 29 Oktober 2020

6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengencani Pria yang Lebih Muda

Kamis, 29 Oktober 2020 17:23:01

6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengencani Pria yang Lebih Muda

Di era modern seperti sekarang ini, jarak usia dalam berkencan rasanya sudah tak lagi menjadi masalah.

Meskipun, tetap ada saja teman atau bahkan anggota keluarga yang memberi komentar jika kita berkencan dengan seseorang yang usianya jauh di atas atau di bawah kita.

Beberapa figur pesohor juga memiliki hubungan dengan jarak usia cukup jauh, sebut saja seperti Priyanka Chopra dan Nick Jonas yang mencapai 11 tahun.

Pada akhirnya, siapa yang kita kencani sebetulnya adalah keputusan pribadi.

Namun, jika kamu wanita dan berencana membina hubungan dengan seorang pria yang usianya beberapa tahun di bawahmu, ada beberapa poin yang perlu kamu persiapkan dan pertimbangkan, seperti dilansir Women's Health:

1. Temukan kejelasan tentang apa yang kamu cari

Apa yang kamu inginkan dari hubungan ini? Jika kamu hanya ingin berkencan, berhubungan dan bersenang-senang, itu tak masalah.

Jika kamu ingin hubungan jangka panjang, menikah, dan memiliki anak kelak, itu juga bagus.

Namun, cari tahu terlebih dahulu apa yang kamu inginkan.

"Saat berkencan dengan seseorang yang lebih muda, kamu pasti ingin memikirkan apakah tujuan masa depan kalian selaras,” kata psikoterapis dari Chicago, Amanda Berry, LMFT.

2. Mereka mungkin memiliki kedewasaan emosional berbeda

Jika kamu berpikir untuk menjalani hubungan asmara yang serius, kedewasaan emosional adalah faktor lainnya yang perlu diperhatikan.

Cobalah perhatikan apakah kira-kira dia dapat mengambil tanggung jawab atas tindakannya.

Jika mereka sedikit kurang berpengalaman dalam sejarah berhubungan, tak perlu khawatir.

Mungkin saja mereka belum mahir dalam mengomunikasikan perasaan atau mengatasi masalah dengan cara yang benar-benar dewasa.

Meskipun demikian, menurut psikolog dan penulis "Dating from the Inside Out", Paulette Sherman, PhD, orang muda tersebut masih memiliki ruang untuk tumbuh sehingga kamu tak perlu khawatir.

Namun, ia juga mengingatkan untuk menghindari memunculkan dinamika kekuatan yang tidak merata, misalnya diri kita yang selalu memegang kendali.

"Sangat penting bagimu untuk tidak merasa seperti menjadi orang tua atau terapis bagi pasanganmu, karena itu tidak seksi,” katanya.

3. Berada dalam tingkatan hidup berbeda

Kamu dan pasanganmu lahir di tahun yang berbeda, bahkan dalam beberapa kasus, dekade yang berbeda.

Untuk lebih memahami dinamikanya, kamu bisa membandingkan apa yang didapatkan dengan bergaul bersama orang-orang yang biasa pergi dengan pasanganmu, dan sebaliknya.

Faktor usia saja tidak bisa memberi tahu kita tentang seberapa jauh kehidupan seseorang.
Namun, apa yang kamu alami sekarang bisa memberimu gambaran masa depan, misalnya ketika kamu sukses.

Jika kamu tertarik membina hubungan jangka panjang, bukan ide yang buruk untuk membicarakannya dengan pasangan untuk lebih mengetahui kecocokan satu sama lain.

Tanyakan pada pasanganmu, bagaimana mereka melihat diri mereka lima atau 10 tahun mendatang.

4. Pandangan tentang komitmen mungkin berbeda

Kalian berdua mungkin punya pandangan berbeda soal komitmen.

Menurut Berry, mungkin kamu ingin hubungan yang serius namun pasanganmu masih ingin bersenang-senang, atau sebaliknya.

Oleh karena itu, bagian terpenting adalah menemukan bagaimana kalian menyelaraskan pandangan tersebut dan memberi definisi baru terhadapnya.

Pastikan kalian memiliki tujuan akhir yang sama.

5. Tak perlu sama, tapi perlu kesamaan

"Ku pikir semakin besar rentang perbedaan usia, akan semakin sulit untuk memiliki kesamaan," ungkap Psikoterapis, Pakar Kencan dan Hubungan, Jacqueline Schatz.

Bahkan hal-hal sesederhana seperti referensi budaya pop pun dapat berbeda.

Namun, jika kamu tidak mau atau tidak bisa menyesuaikan diri dengan pasanganmu, maka akan sangat sulit menjadikan diri kalian orang yang setara.

Begitu pula sebaliknya, pasanganmu juga perlu berusaha menemukan kesamaannya denganmu. Mulailah dengan hobi atau aktivitas harian lainnya.

6. Tanya tentang perasaanmu terhadapnya

Menurut Schatz, jika kamu punya kesulitan dengan kepercayaan diri, mengencani seseorang yang lebih muda dapat menimbulkan perasaan tidak aman.

Kamu ingin merasa diberdayakan dalam permainan kencan. Jadi, tanyakan pada dirimu sendiri apakah kamu merasa senang ketika kamu memiliki pasangan yang lebih muda dan benar-benar bersemangat untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya.

Berkencan dengan seseorang yang lebih muda bisa menyegarkan dan memicu "percikan" mengasyikkan yang bisa melupakanmu dari momen masa lalu.

Bersikaplah terbuka dan fleksibel terhadap pengalaman baru.

Jika kamu benar-benar menemukan relasi dengan pasanganmu, percayalah usia ternyata hanyalah sekadar angka.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 28 Oktober 2020

Jangan Remehkan Manfaat Menulis Jurnal

Rabu, 28 Oktober 2020 17:59:30

Jangan Remehkan Manfaat Menulis Jurnal

 

 

 

 

 

 

 

Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengatasi kecemasan dan stres di masa pandemi ini. Salah satu yang terbukti cukup efektif adalah menulis jurnal atau "diary".

Faktanya, menulis jurnal ( journaling) ternyata dapat memberikan kita ruang khusus untuk memproses kejadian-kejadian yang kita alami dan menuangkan kecemasan yang ada di dalam pikiran.

Tanpa disadari, menulis jurnal bisa menjadi cara mengidentifikasi alasan kenapa kita merasa cemas. Setelah akar kecemasan dikenali, jurnal akan meningkatkan metakognisi dan kesadaran diri.

Pada intinya, journaling mampu memberikan ruang dan waktu untuk menampung perasaan yang terkait dengan pikiran yang menimbulkan rasa cemas, sekaligus mengurangi bentuknya menjadi sebuah tindakan.

Waktu memulainya

Seorang psikolog Rebecca Mannis merekomendasikan orang-orang menulis jurnal di waktu yang mereka inginkan, asalkan kebiasaan ini menjadi rutinitas setiap hari.

Sebab, setiap orang memiliki waktu dan tujuan yang berbeda dalam menulis jurnal. Maka, sesuaikan saja dengan pribadi masing-masing.

Dalam proses menulis jurnal, kita didorong untuk bersikap baik dan sabar dengan diri sendiri saat menuangkan apa yang dipikiran dan dirasakan.

Bukan pengobatan kecemasan

Penting juga untuk diperhatikan, meskipun menulis jurnal bisa efektif dalam mengelola kecemasan, tetapi ada banyak hal lain yang dapat dilakukan.

Menulis jurnal juga bukan bentuk pengobatan dari rasa cemas atau depresi. Jika kita sudah mulai merasakan cemas yang berlebihan, sebaiknya lakukan konsultasi dengan ahli atau perawatan yang lebih profesional.

*Sumber: kompas.com

Selasa, 27 Oktober 2020

Tak Hanya Buat Masak, Kayu Manis Ternyata Bisa Menutrisi Rambut

Selasa, 27 Oktober 2020 17:24:26

Tak Hanya Buat Masak, Kayu Manis Ternyata Bisa Menutrisi Rambut

Merawat rambut agar terlihat sehat, penuh, dan berkilauan tak harus selalu dengan masker rambut yang harganya mahal.

Banyak bahan-bahan di rumah yang bisa dimanfaatkan sebagai masker rambut. Salah satunya adalah kayu manis.

Rempah satu ini bisa membantu mengatasi beberapa masalah rambut seperti beruban, menipis sebelum waktunya, ketombe, rambut rontok, dan lainnya.

Hal ini dikarenakan kayu manis kaya akan antioksidan dan memiliki sifat antimikroba yang dapat mengatasi berbagai masalah rambut.

Penggunaan masker rambut dari kayu manis dapat meningkatkan sirkulasi darah, merangsang pertumbuhan rambut, dan mengurangi rambut rontok.

Berikut tiga cara membuat masker dari kayu manis untuk menutrisi rambut.

1. Masker kayu manis dan minyak kelapa

Untuk membuat masker ini, siapkan bubuk kayu manis organik dan minyak kelapa dalam suhu dingin. Kemudian campurkan kedua bahan ke mangkuk, aduk rata.

Setelah itu langsung oleskan ke kulit kepala dan diamkan selama 30 menit. Setelahnya cuci bersih rambut menggunakan sampo bebas sulfat.

Masker kayu manis dan minyak kelapa membuat rambut tumbuh lebih cepat karena meningkatkan aliran darah ke kulit kepala dan menstimulasi folikel rambut.

Sifat antibakteri minyak kelapa juga akan mengurangi masalah rambut rontok serta menyembuhkan masalah kulit kepala seperti ketombe. Usahakan untuk menggunakan masker ini minimal 1-2 kali seminggu.

2. Masker kayu manis, telur, dan minyak kelapa

Masker lainnya bisa ditambah dengan telur. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah kocok telur terlebih dahulu.

Kemudian campur dengan sedikit minyak kelapa murni dan bubuk kayu manis organik. Aduk hingga rata.

Setelahnya oleskan masker ke kulit kepala dan pijat dengan lembut. Biarkan masker selama 30 menit.

Terakhir bersihkan rambut dengan sampo bebas sulfat untuk hasil yang lebih baik.

3. Masker kayu manis, madu, dan minyak kelapa

Madu adalah bahan lain yang bisa ditambahkan untuk membuat masker dari kayu manis.

Caranya campurkan dua sendok makan bubuk kayu manis, satu sendok madu, dan beberapa tetes minyak kelapa murni. Lalu aduk hingga merata.

Setelahnya oleskan masker ke kulit kepala dan pijat dengan lembut. Biarkan masker selama 15 menit.

Jangan lupa bersihkan rambut dengan sampo bebas sulfat.

*Sumber: kompas.com

Senin, 26 Oktober 2020

Musim Hujan, Waspadai 4 Penyakit Kulit Berikut

Senin, 26 Oktober 2020 07:00

Musim Hujan, Waspadai 4 Penyakit Kulit Berikut

Masyarakat akan menyambut libur panjang akhir pekan ini. Namun, jangan lupa pula bahwa kita sudah memasuki musim hujan.

Selain harus mewaspadai penyakit yang rawan menyerang tubuh, beberapa penyakit kulit juga rentan terjadi di musim hujan.

Direktur Medis dan Konsultan di Klinik Dermalogia, dr. Arini Astasari Widodo, SpKK menyebutkan, setidaknya ada empat penyakit kulit yang perlu diwaspadai:

1. Infeksi jamur

Infeksi jamur sebetulnya bisa saja terjadi di musim apapun. Namun lingkungan lembap di musim hujan membuat jamur bertambah banyak.

Infeksi jamur rentan terjadi di daerah tubuh seperti yang lembap dan banyak berkeringat, seperti kaki, sela paha, rambut, dan ketiak.

"Manifestasi jamur sebetulnya ada banyak dan jamur penyebab kelainan kulit dapat berbeda-beda," ungkap dr. Arini dalam sesi kulwap media, belum lama ini.

Jamur penyebab panu dan kutu air, misalnya, adalah jamur yang berbeda.

Pityrosporum folliculitis atau fungal acne juga dapat meningkat prevalensinya jika kelembapan tinggi, apalagi jika seseorang menggunakan bahan yang berminyak di punggung seperti minyak pijat.

2. Biang keringat

Kelembapan tinggi dan suhu panas juga rentan memicu biang keringat, terutama pada bayi dan anak.

Seperti panu dan pityrosporum folliculitis, biang keringat juga kerap terjadi di area punggung.
Alasannya, punggung merupakan area yang lembap dan sering berkeringat.

3. Hipersensitivitas akibat gigitan serangga

Prevalensi kondisi kulit seperti insect bite hypersensitivity atau hipersensitivitas akibat gigitan serangga juga meningkat di musim hujan.

Sebabnya, pada musim hujan kita cenderung lebih banyak menemukan serangga seperti nyamuk.

Sehingga selain lebih waspada dengan penyakit seperti demam berdarah, kondisi kulit ini juga perlu dicegah.

4. Alergi

Beberapa tipe alergi juga mungkin terjadi di musim hujan.

Di antaranya alergi suhu dingin dan alergi terhadap komponen atau eksim yang dipicu oleh komponen jamur (mold).

Manifestasi jamur lain yang juga sering terjadi di musim hujan adalah kurap, kudis, kutu air, dan keputihan.

Pencegahan

Secara umum, penyakit kulit yang rentan terjadi di musim hujan dapat dicegah dengan tindakan-tindakan berikut:

- Meningkatkan pengetahyan tentang penyakit kulit yang rentan muncul di musim hujan.

- Waspadai risiko penularan dari manusia, binatang, maupun tanah (untuk jamur).

- Menjaga kebersihan. Mandilah secara teratur, minimal dua kali sehari, mencuci tangan, menjaga kebersihan area bersama, hingga menghindari kelembapan berlebihan.

- Hindari keringat berlebih.

- Hindari terinfeksi.

- Hindari berbagi barang pribadi.
- Mengenakan pakaian yang menyerap keringat, segera mengganti baju setelah berkeringat dan mandi secara teratur, serta

- Segera obati orang sekitar yang terjangkit jamur.

*Sumber: kompas.com

Sabtu, 24 Oktober 2020

Orangtua Perlu Tahu, Rasa Bosan Pada Anak Tak Selalu Buruk

 Sabtu, 24 Oktober 2020 19:15:02

Orangtua Perlu Tahu, Rasa Bosan Pada Anak Tak Selalu Buruk

Hingga kini banyak orangtua yang belum mengizinkan anaknya bermain di luar rumah karena pandemi Covid-19 tak kunjung usai.

Orangtua merasa khawatir anaknya bisa tertular penyakit. Oleh karenanya, mereka berusaha mencari kegiatan yang membuat anak merasa betah di rumah.

Akan tetapi, tak jarang orangtua kehabisan ide untuk bermain atau melakukan suatu kegiatan dengan anak. Menurut psikolog Saskhya Aulia Prima, hal itu wajar.

Hal ini dikarenakan sebagian besar orangtua menghabiskan waktu 24/7 bersama anak. Selain itu, saat berada di rumah, perasaan jenuh, bosan, dan cemas kerap melanda.

Belum lagi bila sudah mencoba mencari berbagai kegiatan, namun anak tetap merasa bosan dan rewel sehingga membuat orangtua merasa bingung.

Terkait hal ini, Saskhya mengungkapkan beberapa trik yang bisa dilakukan orangtua untuk menyiasati kebingungan karena kehabisan ide.

"Paling penting harus belajar ikhlas dan mengatur ekspektasi karena sekarang ini memang lagi sulit," ujar Saskhya dalam acara virtual Bincang Shopee, Kamis (22/10/2020).

Selain itu, orangtua harus mengubah pola pikir bahwa rasa bosan tidak sepenuhnya buruk bagi anak. Malah hal itu bisa menjadi cara untuk mengembangkan kreativitas anak.

Saat bosan otak anak tidak berhenti terstimulasi. Hal itu malah bisa membuat anak menjadi kreatif dan melatih skill untuk masa depannya.

"Ketika sekarang anak belajar mengatasi kebosanan, nanti dia akan ketemu hal-hal untuk dirinya sendiri. Jadi biarkan anak berkreasi dengan apapun di rumah," kata Saskhya.

Trik lainnya, orangtua perlu memberikan waktu dan ruang kepada anak untuk bermain sendiri serta menciptakan kegiatannya sendiri.

Orangtua juga sebaiknya ikut bermain sesuai dengan arahan anak. Kebanyakan orangtua mungkin sibuk memikirkan kegiatan yang tepat tapi lupa menanyakan keinginan anak.

Hal itulah yang kemudian membuat orangtua merasa suntuk dan rasa bosan pada anak juga tak teratasi.

"Orangtua bisa mengajak anak mencari ide, setelahnya nanti ikutin aja arahan anak, anak maunya apa," imbuh Saskhya.

Terakhir, orangtua juga bisa memikirkan cara bermain lain dengan anak yang memiliki tema tertentu. Banyak sekali informasi di internet yang bisa menjadi referensi orangtua.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 21 Oktober 2020

Kebiasaan Pegang Ponsel yang Memicu Nyeri Leher

Rabu, 21 Oktober 2020 19:21:57

Kebiasaan Pegang Ponsel yang Memicu Nyeri Leher

Penggunaan ponsel yang kian meningkat menyebabkan masalah nyeri leher. Bahkan remaja dan anak kecil turut merasakannya.

Padahal nyeri leher umumnya terjadi pada orang dewasa seiring bertambahnya usia. Namun kebiasaan menunduk saat menggunakan ponsel mengubah segalanya.

Dokter spesialis manajemen nyeri Robert Bolash, MD mengatakan, sekarang ini banyak pasien nyeri leher yang usianya jauh lebih muda. Rasa nyeri bahkan bisa menjalar hingga ke bahu dan punggung bagian bawah.

“Melihat ke bawah dan menundukkan kepala mengubah lengkungan alami leher. Seiring berjalannya waktu, ketidaksejajaran itu dapat membuat otot tegang dan menyebabkan kerusakan pada struktur leher," kata Bolash seperti dikutip laman Cleveland Clinic.

Ada tiga hal yang bisa terjadi apabila kepala sering menunduk karena menggunakan gadget. Pertama, leher bergerak maju.

Kedua, bahu terangkat ke arah telinga. Ketiga, otot leher dan bahu mengalami kejang atau kontraksi.

“Otot leher dalam posisi yang tepat dirancang untuk menopang kepala yang beratnya kira-kira empat sampai lima kilogram," ujar Bolash.

 "Setiap kali kita menundukkan kepala ke depan, maka beban otot leher digandakan. Menatap ponsel dengan posisi dagu ke dada dapat memberikan beban mencapai 27 kg pada leher," tambahnya.

Selain nyeri otot, posisi leher yang tidak tepat saat menggunakan ponsel dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lainnya.

Contoh, saat menggunakan ponsel kebanyakan orang duduk dalam posisi melorot. Posisi tersebut membatasi kemampuan paru-paru untuk berkembang dan merusak kapasitas paru-paru.

Selain itu, posisi tersebut membuat oksigen yang dihirup lebih sedikit. Hal ini membuat kerja jantung untuk memompa darah pembawa oksigen ke seluruh tubuh menjadi lebih keras.

Ada tiga trik yang disarankan oleh Bolash untuk memperbaiki nyeri leher menjadi lebih baik karena penggunaan ponsel.

1. Sejajarkan

Pelajari postur tubuh yang benar dengan bercermin. Telinga dan bahu harus dalam posisi vertikal.

2. Lengkungkan

Apabila ternyata postur tidak sempurna, coba lakukan ekstensi bahu. Caranya lengkungkan leher dan punggung atas ke belakang. Kemudian tarik bahu sejajar di bawah telinga.

Peregangan sederhana ini dapat meredakan stres dan nyeri otot.

3. Naikkan

Daripada menundukkan kepala untuk melihat layar ponsel, ada baiknya naikkan ponsel hingga posisinya sejajar dengan mata.

Hal yang sama berlaku untuk komputer. Layar monitor harus sejajar dengan mata sehingga kepala tidak terus-menerus menunduk yang dan menyebabkan ketegangan otot.

Apabila nyeri leher terlanjur terjadi, cobalah untuk meredakannya dengan mengompres es batu atau air hangat.

Selain itu, lakukan latihan peregangan atau mengonsumsi obat yang dijual bebas seperti asetaminofen.

Terakhir, ingatlah meskipun hampir tidak mungkin untuk sepenuhnya membatasi penggunaan ponsel, tetap luangkan waktu untuk beristirahat atau menggunakan ponsel lebih singkat.

*Sumber: kompas.com

Senin, 19 Oktober 2020

9 Cara Terbaik untuk Kontrol Kemarahan

Senin, 19 Oktober 2020 18:06:22

9 Cara Terbaik untuk Kontrol Kemarahan

Rasa marah mungkin sering menguasai kita karena keadaan tertentu. Misalnya, seseorang menabrak kendaraanmu padahal sudah berjalan pada jalurnya. Hal ini tentu akan membuatmu marah.

Namun rupanya, kemarahan tak selamanya berarti buruk. Yang penting adalah bagaimana kita mengatasinya.

Brad Bushman, PhD, profesor komunikasi di The Ohio State University yang mempelajari kemarahan, agresi, dan kekerasan mengatakan bahwa kemarahan adalah emosi negatif, tetapi tak selalu merupakan hal yang buruk.

"Kemarahan membuat orang merasa kuat dan berkuasa, yang dapat memotivasi mereka untuk membela apa yang mereka yakini benar,” katanya.

Kemarahan juga dapat memberikan hasil yang lebih diinginkan, seperti mengingatkan orang lain untuk mau mendengarkanmu.

Misalnya, si kecil yang masih berusia 5 tahun akan patuh pada perintah saat kamu menunjukkan ekspresi marah ketika dia tidak mau belajar.

Meski begitu, kamu harus mengendalikan kemarahan sebelum menjadi seuatu yang tidak sehat.

Berikut adalah sembilan tips untuk membantumu mengontrol kemarahan

1. Kenali diri sendiri

Sulit untuk mengambil tindakan yang tepat dan obyektif saat kita sedang marah.

Karenanya, untuk mengendalikan amarah, kenali tanda-tanda bahwa kamu mulai kesal. Saat sudah mengenalinya, menjauhlah dari situasinya, atau coba teknik relaksasi untuk meminimalkan kemarahan.

2. Turunkan ekspektasimu

Kita kerap memiliki harapan yang tinggi terhadap sesuatu. Ketika hal itu tak terwujud, hal ini akan membuat kita merasa marah.

“Begitu banyak kemarahan yang berasal dari ekspektasi yang tidak realistis terhadap orang lain, dunia pada umumnya, dan diri kita sendiri,” kata psikolog Bernard Golden, PhD, pendiri Anger Management Education dan penulis Overcoming Destructive Anger: Strategies That Work.

Sayangnya, hal ini seringkali tidak kita disadari. Untuk itu, kendalikan kemarahan dengan menurunkan ekpektasi kita.

3. Ambil jarak

Lain kali jika seseorang membuatmu marah, cobalah strategi ini untuk mengendalikannya: anggaplah kamu sedang melihat pemandangan dari kejauhan.

Dengan kata lain, anggaplah kamu sedang mengamati sekitar, alih-alih terlibat dalam situasi itu.

"Orang yang marah seringkali tenggelam dalam emosi dan merasa menjadi bagian tentang apa yang membuat mereka marah," kata Bushman.

“Namun jika kita mengadopsi perspektif pengamat atau fly-on-the-wall, mereka kurang terlibat (dalam cekcok). Mereka bisa mundur dari situasi provokatif,” imbuhnya.

4. Berlatih meditasi

"Dalam dua dekade terakhir, telah terjadi peningkatan studi tentang penggunaan meditasi untuk mengatasi kemarahan dan agresi," kata Golden.

Dalam satu studi, yang diterbitkan pada 2017 di Mindfulness, para peneliti menemukan peserta yang berlatih meditasi harian selama tiga minggu, secara substansial berhasil mengurangi perilaku agresif.

Tak perlu lama-lama menghabiskan waktu untuk bermeditasi, beberapa menit saja, sudah cukup. Golden mengatakan, meditasi akan meningkatkan kapasitas otak untuk mengamati pikiran, perasaan, yang pada akhirnya akan membantumu mengatasi kemarahan.

“Ini membantu orang berhenti sejenak untuk merenungkan arti kemarahan mereka dan bagaimana menanggapinya daripada (harus) bereaksi,” ujar Golden.

5. Tarik napas

Jika tak memiliki waktu untuk bermeditasi, kamu bisa mencoba menjalani latihan pernapasan.

"Menarik napas dalam-dalam akan mengurangi gairah psikologis," kata Bushman.

Secara khusus, latihan pernapasan juga bisa membantu memperlambat detak jantung dan menjaga pikiran kita agar tetap fokus pada hal lain selain sumber stres yang kamu pikirkan.

6. Olahraga

Olahraga adalah jalan keluar yang sehat untuk agresi dan merangsang pelepasan zat kimia otak yang membuatmu merasa nyaman.

Maka, tidak mengherankan jika penelitian, termasuk tinjauan studi yang diterbitkan pada 2019 di Acta Scientific Medical Sciences, menemukan bahwa olahraga adalah cara yang efektif untuk mengelola amarah.

7. Kenang momen bahagia

Lain kali jika kamu marah dengan teman, pasangan, atau anggota keluarga lainnya, pejamkan mata dan bayangkalah kembali momen-momen bahagia saat kamu memiliki cinta yang besar untuk mereka.

Bayangkan juga bagaimana bila kamu di masa mendatang mengenang semua pengalaman hidupmu yang ternyata berisi dengan kemarahan.

8. Tidur cukup

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal Sleep, para peneliti menganalisis buku harian dari 202 mahasiswa.

Hal ini dilakukan untuk mencari tahu pukul berapa mereka tidur, stres harian yang mereka rasakan dan kemarahan mereka selama sebulan.

Dari penelitian ini, peserta melaporkan bahwa mereka lebih cepat merasa marah saat kurang tidur.

9. Terapi

Jika marahmu kerap tak terkendali dengan emosi yang juga meluap-luap, kamu bisa mencoba untuk menjalani terapi perilaku kognitif.

Hal ini bisa membantumu belajar mengenai pemicu kemarahan dan mengendalikan reaksimu saat sedang marah.

"Restrukturisasi kognitif melibatkan pembelajaran untuk mengidentifikasi dan menantang distorsi dalam berpikir," kata Golden.

*sumber.kompas.com

Sabtu, 17 Oktober 2020

Mengapa Air Mata Mengandung Garam dan Fakta Menarik Lainnya

Sabtu, 17 Oktober 2020 17:26:59

Mengapa Air Mata Mengandung Garam dan Fakta Menarik Lainnya

Mengeluarkan air mata identik dengan perasaan sedih atau marah tapi ternyata air mata punya banyak manfaat.

Menurut pakar kesehatan, Michael Roizen, MD, air mata dapat membantu kita untuk melihat dengan jelas. Cairan ini juga membersihkan kotoran dari mata.

Mengenai hal ini, pastinya ada segudang pertanyaan terkait air mata dan Dr. Roizen menuntun kita untuk melihat fakta-fakta menakjubkan dari air mata.

Mengapa kita mengeluarkan air mata?

Mengeluarkan air mata bisa terjadi karena alasan emosional yang membuat kita merasa lebih baik dengan melepaskan ketegangan dan membuat kita pulih secara psikis.

Selain itu, mengeluarkan air mata juga bisa terjadi karena alasan fisik untuk mengirimkan nutrisi dan membersihkan racun yang disebabkan oleh stres.

Ada pula yang mengeluarkan air mata karena alasan sosial untuk mengomunikasikan kesusahan, ketulusan, ketertarikan, keengganan yang tergantung pada konteksnya.

"Cairan yang membentuk air mata mengandung air, untuk kelembaban dan minyak untuk pelumasan yang mencegah penguapan cairan air mata" kata Dr. Roizen.

Air mata mengandung lendir untuk meratakan air mata di permukaan mata serta antibodi dan protein khusus untuk ketahanan terhadap infeksi.

Oksigen dan nutrisi juga diangkut ke sel permukaan mata melalui air mata karena tidak ada pembuluh darah di mata.

Ada 3 jenis air mata

1. Basal

Ini adalah air mata dasar. Mata berputar-putar di dalamnya sepanjang hari. Cairan ini mengandung minyak, lendir, air dan garam yang membantu melawan infeksi. Minyak menahan air mata dan mencegahnya menguap ke atmosfer. Berkedip akan menyebarkannya secara merata di atas permukaan mata.

2. Irritant

Biasa dikenal sebagai air mata pencuci mata. Air ini keluar dari kelenjar di bawah alis saat mengupas bawang, muntah atau terkena debu di mata. Cairan ini menghilangkan iritasi untuk menjaga mata tetap bersih.

3. Emosional

Air mata ini mengalir sebagai respon atas emosi yang kuat, seperti kesedihan, kegembiraan, atau kemarahan.

Semuanya mengandung bahan kimia yang sama, tetapi lebih banyak hormon stres dan obat penghilang rasa sakit alami daripada jenis air mata lainnya.

Berdasarkan American Academy of Ophthalmology, air mata emosional dipicu oleh empati, rasa sakit sosial, fisik, terkait keterikatan, dan perasaan sentimental.

Beberapa penelitian pun menunjukkan, orang mungkin akan merasa lebih baik setelah menangis jika mereka mendapat dukungan sosial saat melakukannya.

Air mata mengandung garam

Semua cairan di tubuh memiliki sedikit garam di dalamnya. Maka, air mata rasanya asin karena mengandung garam. Kandungan garam pada air mata hampir sama dengan kandungan garam pada plasma darah.

Garam tersebut memang diperlukan untuk berfungsinya tubuh secara keseluruhan.
Perempuan lebih banyak mengeluarkan air mata

Menurut Dr. Roizen, sekitar 60 persen perempuan lebih banyak mengeluarkan air mata. Meskipun belum ada penjelasan yang pasti.

Namun, bahan kimia dalam air mata psikis dikaitkan dengan produksi ASI jadi itu adalah sesuatu yang dipertimbangkan oleh penelitian.

Selain itu, pria juga memiliki saluran air mata lebih kecil yang membuatnya tidak terlalu mengeluarkan air mata banyak.

Air mata keluar dari hidung

Nah, sering kali saat kita menangis, pasti air mata juga ikut keluar dari hidung dan itu adalah sesuatu yang timbul secara alami.

Hidung dan mata dihubungkan oleh bagian-bagian kecil maka air mata sebenarnya dimaksudkan untuk mengeringkan hidung dan tenggorokan kita.

Ketika kita memproduksi banyak air mata

Lubang kecil di sudut dalam kelopak adalah saluran pembuangan. Saat kita masuk angin, mereka bisa membengkak dan tersumbat kemudian air mata membanjiri wajah.

Terkadang, kelenjar air mata menghasilkan terlalu sedikit minyak untuk campuran air mata basal. Ini juga dapat menyebabkan tumpahan air mata terus-menerus.

Mata bisa kering

Mata bisa mengering untuk sementara karena kondisi atmosfer tetapi juga disebabkan penyakit.

Beberapa obat dan perawatan kanker juga dapat menyebabkan mata kering.

“Toko obat menyediakan berbagai jenis air mata buatan untuk mengobati mata kering,” terang Dr. Roizen.

"Apabila hal semacam ini terus berlanjut, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang dapat membantu dengan kondisi mata apapun," sambung dia.

*Sumber: kompas.com

 

 

Jumat, 16 Oktober 2020

Ternyata Sariawan Bisa Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak, Apa Sebabnya?

Jum'at, 16 Oktober 2020 17:11:09

Ternyata Sariawan Bisa Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak, Apa Sebabnya?

Sariawan seringkali dianggap sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi, siapa sangka bahwa sariawan ternyata bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Ya, hal itu seperti diungkapkan oleh dr. Herwanto, Sp.A, dokter spesialis anak RSUD Kembangan, Jakarta Barat.

Dikutip dari ANTARA, menurut Herwanto hal itu karena saat sariawan bayi dan anak-anak biasanya tidak nafsu makan dan minum.

Oleh sebab itu, ketika sariawan terjadi, pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh orangtua adalah selalu rajin memberikan minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Hal tersebut dapat dilakukan sebelum menemukan obat yang tepat.

"Kalau makannya menurun bisa dimaklumi, tapi kalau minumnya yang turun bisa dehidrasi. Minum harus diberi yang banyak agar anak tidak dehidrasi," kata dr. Herwanto dalam acara "Kenali Sariawan pada Bayi dan Anak-anak".
Sementara itu, orangtua bisa memberikan paracetamol yang sesuai dengan dosisnya untuk meredakan nyeri yang dialami. Obat tersebut dapat membantu untuk menghilangkan rasa sakit anak untuk sementara.

"Pertolongan pertama, nyerinya diatasi, lukanya jangan sampai kotor, jangan sampai infeksi sehingga menjadi besar dan makanan yang kita berikan harus sesuaikan bentuknya. Misalnya kasih yang lunak, bubur, sayur, atau susu sehingga kalau kena sariawan tidak nyeri," ujar dr. Herwanto.

Selain itu, alo aloevera atau lidah buaya juga bisa jadi alternatif pengobatan pada bagian sariawan. Namun, pastikan bahwa lidah buaya tersebut sudah dibersihkan terlebih dahulu.

Untuk obat sariawan, dr. Herwanto menyarankan memberikan yang bersifat oles pada bayi dan anak-anak. Jika sariawan berada pada rongga mulut bagian dalam, carilah yang berbentuk spray atau semprot.

"Kalau bayi apa pun yang masuk ke mulut pasti ditelan, kalau oles kan tepat sasaran. Kalau sudah 8 tahun atau remaja, mungkin bisa menggunakan yang kumur," kata dr. Herwanto.

*Sumber: suara.com

Kamis, 15 Oktober 2020

Orangtua, Begini Cara Bikin Sekolah dari Rumah Lebih Menyenangkan!

Kamis, 15 Oktober 2020 17:25:44

Orangtua, Begini Cara Bikin Sekolah dari Rumah Lebih Menyenangkan!

Kebanyakan anak akan merasa senang saat pergi ke sekolah karena akan bertemu dengan teman-temannya.

Demikian kata Psikolog Anak dan Remaja Rosdiana Setyaningrum Mp.Si saat webinar 'Mencetak Anak Unggul dengan Cara Hidup Bijaksana dan Baik di Era PSBB', Senin (28/9/2020).

Namun dampak dari wabah virus corona Covid-19 mengharuskan anak-anak untuk sekolah dari rumah dan belajar secara virtual.

Kondisi itu, kata Rosdiana, bisa memberatkan psikis anak karena tidak dapat bertemu teman-temannya. "Mereka kan jadi cuma bisa ketemu secara virtual. Rasanya pasti beda," kata Rosdiana.

Kata Rosdiana, menjadi tugas orangtua untuk membuat anak tetap semangat sekolah walau harus dilakukan dari rumah. Ia menyarankan agar suasana belajar anak dibuat seperti ruang kelas.

"Jadi misal taruh papan tulis di depannya, ada beberapa mainan edukatif, jadi anak belajar di situ," ucapnya.

Rosdiana menjelaskan bahwa otak manusia bekerja dengan kebiasaan. Itu sebabnya anak perlu memakai seragam saat sekolah atau orang dewasa memakain pakaian tertentu saat bekerja.

Hal itu akan dibaca oleh otak untuk menyesuaikan kondisi fisik dengan aktivitas yang akan dijalankan.

"Karena otak sudah punya slotnya. Kalau pakai baju main berarti mau keluar main. Kalau pakai baju tidur berarti tidur. Jadi kalau pakai atasan lain, bawahan lain jadi otak fokusnya bingung. Kalau kita aja bingung apalagi anak," katanya.

Selain itu, ia menyarankan agar biarkan anak untuk bergerak selama lima menit sebelum memulai belajar. Cara itu dinilai bisa membangkitkan fokus dan konsentrasinya.

"Biarkan anak senam ringan atau joget sekitar lima sampai sepuluh menit. Nanti kalau udah belajar 30 menit biarkan berdiri dari kursinya dan jalan dulu. Jangan kasih gerakan ekstrem yang bikin capek. Kita juga harus observasi anak gerak berapa lama. Intinya harus duduk, gerak, duduk gerak," ujar Rosdiana.

Orangtua juga harus menanamkan pikiran kepada anak bahwa belajar adalah aktivitas yang menyenangkan.

Karena itu, Rosdiana mengingatkan jangan pernah mengomel di depan anak mengenai tugas sekolah yang terlalu rumit atau merepotkan.

"Hindari ngomel saat anak mulai belajar online. Nanti akibatnya anak melihat sekolah tidak meyenangkan. Buktinya orangtua aja ngomel apalagi dia. Akibatnya dia gak mau jadi pembelajar seumur hidup," tutur Rosdiana.

Terakhir, ia mengingatkan bahwa orangtua tidak harus selalu menjadi guru bagi anak. Sehingga wajar jika ada pelajaran sekolah yang tidak dimengerti oleh orangtua.

Kuncinya, kata Rosdiana, orangtua juga perlu berkomunikasi dengan guru di sekolah.

"Kita bukan guru. Semua ada porsi masing-masing. Diskusikan dengan guru apa baiknya kalau anak kurang ngerti. Tapi tugas kita tetap satu, menjalankan tugas orangtua, yaitu membuat perkembangan kepribadian anak berjalan baik," tuturnya.

*Sumber: suara.com

Selasa, 13 Oktober 2020

Dampak Psikis Anak Setelah Dimarahi Orangtua, Ini Kata Psikolog

Selasa, 13 Oktober 2020 18:21:07

Dampak Psikis Anak Setelah Dimarahi Orangtua, Ini Kata Psikolog

Rasanya, setiap orangtua pasti pernah memarahi anaknya. Tapi, tentu masing-masing orangtua punya kadar dan cara yang berbeda ketika marah pada anaknya. Nah, yang tak disadari, ada dampak psikis yang terjadi pada anak setelah dimarahi orangtua.

Psikolog daro RSIA Bina Medika Bintaro, Tanti Diniyanti, S. Psi, menyebut bahwa umumnya para ibu akan merasakan penyesalan dan rasa bersalah begitu memarahi anak. Terlebih jika anak menangis. Anak menangis adalah tanda anak merasa tidak nyaman secara psikologis dan juga merasa takut.

Tanti mengatakan bahwa sepatutnya memarahi anak sebaiknya dihindari, karena anak yang menjadi korban akan mengalami trauma berkepanjangan hingga dewasa nanti.

“Ibaratnya membuat luka hati anak, kemudian itu menjadi pola semakin mendalam dan itu bisa menjadi potensi yang berbahaya di masa yang akan datang,” ujar Tanti ketika memberi keterangan melalui Instagram live Orami Parenting beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, anak itu punya bagian memori mendalam sejak berusia 2 tahunan. Dan pada anak usia 3 tahun, ada tema tertentu yang diulang, karena itu anak akan selalu mengingatnya hingga dewasa nanti.

Dampak panjangnya, anak akan selalu meniru perilaku orangtua. Dan, semakin sering orangtua memarahi, besar kemungkinan anak akan mengikuti perilaku yang dilakukan oleh orangtua terhadapnya.

Lebih lanjut, kata Tanti, kebiasaan memarahi anak akan memperburuk hubungan keluarga, karena anak yang dimarahi akan timbul rasa kesal, bahkan seringkali memberontak terhadap orangtua. Anak juga akan mudah menangis, karena ia merasa kurang mendapatkan rasa aman dan nyaman yang seharusnya ia dapat dalam keluarga. Hal ini bisam embuat anak tidak akan mudah percaya dengan orangtua lagi.

“Nah, ini terburuknya mengalami depresi. Karena apa yang dilakukan orangtua akan mempengaruhi psikisnya. Anak akan memiliki sifat menjadi pendiam, pemurung, dan kurang ekspresif. Bahkan, beberapa kasus menunjukan anak akan mengalami gangguan tidur dan makan,” jelasnya.

Dia pun menyarankan, untuk orangtua sebaiknya hindari emosi, lakukan leveling atau menyamakan suara dengan anak, dan menyatukan hati, pikiran, dan orangtua perlu mengajukan pertanyaan yang tidak mengintervensi.

“Mengajari anak mengeluarkan pendapatnya itu lebih baik, daripada kita terbawa emosi. Dan selalu lakukan diskusi bersama dan diakhiri selalu dengan memberikan pelukan untuk anak,” tuturnya.

*sumber: suara.com

Senin, 12 Oktober 2020

Usia di Atas 20 Tahun Masih Bisa Tambah Tinggi? Begini Penjelasan Dokter!

Senin, 12 Oktober 2020 18:26:57

Usia di Atas 20 Tahun Masih Bisa Tambah Tinggi? Begini Penjelasan Dokter!

Memiliki tumbuh tinggi ideal merupakan dambaan banyak orang. Beberapa bahkan rela melakukan olahraga apa pun untuk merangsang agar tubuh meninggi.

Sayangnya secara ilmiah, tubuh manusia memiliki batas waktu untuk bisa bertambah tinggi.

Dikatakan dokter spesialis olahraga dr. Andhika Raspati Sp.KO, ada bagian tulang yang membuat tubuh manusia lebih tinggi yaitu epiphyseal plate.

"Seorang manusia bisa bertambah tinggi saat masa pertumbuhan karena dia punya epiphyseal plate. Bagian itu tumbuh dan memanjang sehingga membuat orang bisa bertambah tiggi," jelasnya dikutip dari tayangan IGTV @dhika.dr, Minggu (11/10/2020).

Sayangnya 'kemampuan' epiphyseal plate untuk membuat tubuh bertambah tingg memiliki batas waktu. Rata-rata saat manusia berusia 18 tahun bagian tersebut akan menutup sehingga pertumbuhan tulang juga ikut berhenti.

"Dan kala epiphyseal plate sudah menutup dia gak akan bisa buka tutup. Akan menutup selamanya. Bayangin kalau epiphyseal plate bisa buka tutup orang akan terus tumbuh tinggi seumur hidup," ucap dokter Dhika.

Menurutnya, jika epiphyseal plate tidak menutup hingga usia seseorang lebih dari 20 tahun, maka kemungkinan terjadi kelainan.

Sementara itu, ada pendapat yang mengatakan  seseorang bisa bertambah tinggi meski telah melewati usia pertumbuhan. Dari sisi medis, Dhika menjelaskan bahwa itu terjadi karena alat yang meregangkan struktur tulang belakang.

"Tulang belakang ada bagian yang elastis. Kalau diregangkan maka itu bisa tambah panjang tulang belakangnya, makanya tambah tinggi. Tapi dipakai jalan lagi pakai aktivitas ya lama-lama kena tekanan pendek lagi. Itu juga paling cuma beberapa senti (tambah tinggi)," katanya.

"Jadi teman-teman yang udah usia dia atas 18-20 tahun teorinya gak bisa lagi tinggi," pungkas dokter Dhika.

*Sumber: suara.com

Minggu, 11 Oktober 2020

Rempah-Rempah dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Minggu, 11 Oktober 2020 17:50:48

Rempah-Rempah dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Manfaat rempah-rempah tidak hanya sebagai bumbu masakan saja. Rempah-rempah juga memiliki kandungan yang dapat memberikan perlindungan bagi tubuh terhadap beragam penyakit, bahkan penyakit yang membahayakan nyawa.

Risiko munculnya berbagai penyakit dipercaya dapat menurun dengan cara mengonsumsi rempah-rempah. Manfaat rempah-rempah disebut mampu mengurangi kerusakan sel-sel tubuh dan melawan peradangan. Itu semua berkat bahan kimia menyehatkan bernama phytochemical yang terkandung di dalamnya. Yuk, simak ulasan manfaat rempah-rempah berikut ini.

Berbagai Jenis Rempah dan Khasiatnya

Terdapat beragam jenis rempah-rempah dengan manfaat yang berbeda-beda, di antaranya:

Kayu manis
Jenis rempah-rempah yang satu ini sering ditambahkan dalam roti dan kue. Tapi tahukah Anda, kayu manis tidak hanya bisa memberikan rasa yang khas. Manfaat rempah-rempah ini juga diduga dapat mengurangi gejala peradangan, misalnya bengkak. Penelitian di laboratorium juga menunjukkan bahwa kandungan antioksidan dan zat lain di dalam kayu manis juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah, serta memperbaiki fungsi otak. Kayu manis juga memiliki sifat antibakteri.

Kunyit
Anda tentu sudah akrab dengan jenis rempah-rempah ini, bukan? Kunyit memang cukup sering digunakan untuk bumbu masakan nusantara. Tidak hanya mudah didapat dan mampu memberikan cita rasa tersendiri pada makanan, kandungan kurkumin di dalam kunyit memiliki efek antioksidan dan antiradang yang baik bagi kesehatan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa kunyit bisa menyembuhkan pilek, mengobati bekas luka, meringankan gejala arthritis, mengurangi kolesterol, mencegah pikun dan kanker, memelihara fungsi hati dan otak, serta mengatasi infeksi.

Jahe
Rempah yang satu ini hampir selalu ditemukan dalam masakan, minuman, hingga jamu tradisional. Manfaat rempah-rempah ini pun ada banyak. Beberapa studi menunjukkan bahwa jahe memiliki sifat antiradang dan antioksidan yang kuat, serta baik untuk meredakan mual, nyeri terkait menstruasi, osteoarthritis, dan meredakan flu.

Bawang putih
Bahan masakan sehari-hari masyarakat Indonesia ini ternyata memberikan manfaat yang luar biasa untuk mengontrol tekanan darah. Dalam penelitian, bawang putih terbukti dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kandungan di dalamnya diduga dapat membuat pembuluh darah melebar dan lebih rileks. Alhasil, aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan di dalam pembuluh darah menurun.


Manfaat rempah-rempah yang satu ini juga didapatkan dari efek antioksidan yang tinggi serta antibakteri. Beberapa studi menunjukkan bahwa bawang putih dapat memperkuat imunitas tubuh, mengurangi kolesterol, menekan pertumbuhan sel kanker, hingga mencegah penyakit jantung dan obesitas.

Kapulaga
Selain mengonsumsi bawang putih, Anda juga dapat mengonsumsi kapulaga setiap hari selama beberapa bulan untuk menurunkan tekanan darah. Untuk mendapatkan manfaat rempah-rempah ini, Anda bisa menambahkan kapulaga ke dalam olahan makanan, seperti kue, roti, sup, dan makanan lainnya. Beberapa penelitian lebih lanjut menemukan bahwa manfaat rempah kapulaga diduga dapat mengurangi peradangan, mengurangi kolesterol dalam darah, serta mencegah resistensi insulin.

Kemangi
Rempah-rempah yang satu ini biasanya menjadi bagian dari lalapan. Aroma dan rasanya yang khas tidak hanya meningkatkan kenikmatan saat makan, tapi juga dilaporkan dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun, penelitian ini sebatas dilakukan terhadap tikus, belum kepada manusia.
Selain itu, kemangi kaya akan magnesiumdan mengandung antioksidan yang membantu tubuh Anda melawan radikal bebas. Bahkan, kandungan zat yang ada di dalam kemangi juga dipercaya mampu mengurangi peradangan, membantu melawan infeksi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mencegah efek buruk dari penuaan.

Perlu diingat, manfaat rempah-rempah di atas masih belum cukup konsisten dan belum cukup bukti untuk menetapkan rempah-rempah sebagai obat. Untuk mendapatkan manfaat rempah-rempah sebagai obat herbal, masih diperlukan penelitian lebih lanjut secara klinis.

Jika Anda ingin mendapatkan manfaat rempah-rempah yang telah disebutkan di atas, Anda bisa mengolahnya ke dalam beragam jenis masakan untuk menu sehari-hari. Mulai dari menjadikannya lauk, minuman, hingga produk olahan kue yang lezat. [lis]

Jumat, 09 Oktober 2020

Bulu Kucing Pengaruhi Kesuburan Perempuan? Ini Faktanya

 Jum'at, 09 Oktober 2020 17:55:07

Bulu Kucing Pengaruhi Kesuburan Perempuan? Ini Faktanya

Banyak perempuan muda menghindari memelihara kucing karena bulunya yang mudah rontok dan dianggap dapat mempengaruhi kesuburan. Selain itu, pada ibu hamil, bulu kucing juga dianggap dapat mengganggu kesehatan serta perkembangan janin dalam kandungan.

Namun, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi dari RS Pondok Indah, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, memastikan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

“Jadi yang dikhawatirkan para ibu hamil itu seharusnya bukan dari bulu kucing, tetapi karena kotoran hewannya yang mengakibatkan adanya infeksi toksoplasma dan rubella,” ucap dr. Yassin dalam diskusi 'Antenatal Care pada Masa New Normal' secara virtual, Rabu (7/10/2020).

Toksoplasma adalah infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasit Toxoplasma gondi. Sementara Rubella adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam merah berbentuk bintik-bintik pada kulit.

Menurut dr. Yassin, penularan toksoplasma ini ternyata selain dari kotoran hewan, juga bisa berasal dari daging yang tidak dimasak sempurna (terutama daging kambing), sayuran mentah yang tidak dicuci dengan bersih, kotoran tikus, dan hewan mamalia lainnya.

“Jadi toksoplasma ini sifatnya parasit. Tidak hanya kucing, tapi hewan lain juga ada seperti dari anjing, monyet, dan lainnya. Tokso ini menginfeksi manusia melalui mulut. Itu artinya, Anda harus rajin mencuci tangan,” kata dia.

Sementara, akibat infeksi toksoplasma ini, perempuan hamil memang rentan mengalami keguguran karena parasit akan menyerang janin di dalam kandungan. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, bisa kemungkinan terjadi kemandulan permanen.

Itu sebabnya, sebelum melakukan program hamil, pasangan suami istri disarankan untuk melakukan tes darah Torch untuk mengetahui apakah ada infeksi toksoplasma yang diderita. Karena sesungguhnya infeksi ini kerap tidak menimbulkan gejala apapun, sehingga kerap tidak disadari.

Tak hanya pada perempuan, pada lelaki, jika terinfeksi toksoplasma ini, dampaknya bisa memengaruhi kesuburan, menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan peradangan di saluran sperma hingga seumur hidup.

Dr. Yassin menjelaskan tokso yang diderita orang dewasa biasanya disembuhkan dengan pengobatan tes darah Torch guna membunuh parasit itu dalam tubuh. Apabila sudah sembuh, dipastikan tidak lagi mudah terkena parasit tokso. Dan dikatakan pula, sebenarnya yang utama untuk terhindar dari terjangkitnya penyakit infeksi toksoplasma dan rubella ini adalah menjaga kebersihan, termasuk kebersihan hewan dan lingkungan sekitar, serta sering mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

*Sumber: suara.com

Kamis, 08 Oktober 2020

Agar Efektif Cegah Covid-19, Hindari 5 Kesalahan Cara Pakai Masker Ini

Kamis, 07 Oktober 2020 17:32:21

Agar Efektif Cegah Covid-19, Hindari 5 Kesalahan Cara Pakai Masker Ini

Memasuki bulan kesepuluh pandemi Covid-19 di Indonesia, masker sudah menjadi barang yang wajib yang dikenakan saat beraktivitas di luar rumah.

Masker merupakan salah satu langkah utama dalam mencegah penyebaran dan penularan virus corona.

Walau sudah menjadi kebiasaan, tak jarang orang masih melakukan kesalahan-kesalahan kecil dalam menggunakan masker.

Padahal, penggunaan masker yang kurang tepat dapat membuat efektivitas masker berkurang dan berpotensi meningkatkan transmisi virus corona.

Berikut kesalahan penggunaan masker yang paling umum terjadi.

1. Tidak menutup hidung atau mulut

Kesalahan ini dipicu ketidaknyamanan dalam pemakaian, seperti kesulitan bernapas atau berbicara. Tanpa sengaja, orang akan mengendurkan sedikit masker yang dipakai.

Tim ilmuwan dari University of North Carolina dalam penelitiannya menyebut, virus corona bisa masuk dan menginfeksi rongga hidung yang kemudian berkembang ke jalur pernapasan.

Oleh karena itu, penggunaan penggunaan masker yang efektif adalah dengan cara menutup rongga mulut dan hidung.

2. Ukuran masker tidak pas

Kesalahan ini dipicu oleh ukuran masker yang kekecilan atau kebesaran. Saat kekecilan atau ketat, orang akan cenderung kesusahan dalam bernapas dan berbicara sehingga timbul keinginan untuk sering-sering membukanya.

Begitu juga dengan masker yang kebesaran atau longgar, droplet atau tetesan liur dapat keluar atau masuk melalui rongga, sehingga membuat penggunaan masker kurang efektif.

3. Berulang kali menggunakan masker sekali pakai

Seperti namanya, masker sekali pakai tidak boleh dipakai berulang, sebagai contoh masker medis.

Selain karena efektifitasnya berkurang akibat penyaringannya menurun, besar kemungknan karet telinga pun sudah merenggang dan dalam keadaan kotor.

4. Menggunakan masker kotor

Menggunakan masker setiap hari berarti juga harus membersihkannya setiap hari. Permukaan masker yang kotor berisiko terpapar partikel virus sehingga harus dibersihkan dengan teliti.

Untuk itu, paling tidak bawalah dua hingga tiga masker agar dapat diganti saat kotor atau setiap empat jam sekali.

5. Sering menyentuh masker

Faktor kenyamanan memang masih menjadi perkara pelik. Kondisi ini membuat orang sering membuka atau membetulkan letak masker di wajah.

Masalahnya, permukaan luar masker merupakan area yang berisiko terpapar partikel virus. Bila seseorang menyentuhnya dan tidak sengaja memegang wajah, potensi infeksi karena virus bisa terjadi.

Terlebih, seseorang mungkin saja tidak sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang masker.

Seperti diketahui, mencuci tangan selama 20 detik dapat menghilangkan virus yang menempel. Untuk itu, meski menggunakan masker, rajinlah mencuci tangan.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (16/4/2020), ahli epidemiologi Aimee Ferraro mengatakan, dalam sebagian besar kasus, penyebaran virus corona terjadi melalui tetesan air liur yang berukuran besar dapat dihalau sebagian oleh semacam penutup mulut dan hidung.

"Selain itu, ada konsep pengurangan dampak buruk penyakit menular yang mengindikasikan penurunan dosis patogen memungkinkan tubuh kita lebih banyak waktu untuk mengembangkan kekebalan," katanya.

Artinya, masker wajah menawarkan cara untuk membantu mengurangi jumlah virus corona yang ditularkan.

Jangan lupa untuk selalu menerapkan gerakan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.

*Sumber: kompas.com

Senin, 05 Oktober 2020

Berat Badan Naik? Variasikan Olahraga Pembakar Lemak

Senin, 05 Oktober 2020 18:28:37

Berat Badan Naik? Variasikan Olahraga Pembakar Lemak

Selain memerhatikan pola makan, olahraga juga penting dilakukan untuk membakar lemak.

Dengan banyaknya pilihan aktivitas fisik, kita tentu ingin mencari olahraga yang membakar lemak paling banyak.

Berikut ini pilihan olahraga pembakar lemak yang ampuh melangsingkan badan bila dilakukan dengan konsisten:

1. Jalan kaki

Jalan kaki menjadi salah satu olahraga pembakar lemak terbaik untuk bantu turunkan berat badan.

Menurut Harvard Health, seseorang dengan berat 70 kilogram dapat membakar kalori sekitar 167 dengan berjalan kaki menggunakan kecepatan sedang.

Brisk walking, yakni berjalan kaki dengan cepat, juga dilaporkan ampuh sebagai olahraga pembakar lemak – terutama lemak di perut yang disebut lemak viseral.

Jalan kaki amat mudah diterapkan. Untuk memulai olahraga ini, kamu bisa berjalan kaki selama 30 menit selama 3-4 kali dalam seminggu.

Setelah itu, tingkatkan durasi dan frekuensi jalan kaki agar lebih fit dan semakin banyak lemak yang dibakar.

2. Jogging dan lari

Olahraga jogging dan lari mungkin sudah sering kamu lakukan. Aktivitas ini juga menjadi olahraga pembakar lemak yang mudah diterapkan namun efektif untuk kuruskan badan.

Jogging dilakukan dengan kecepatan 6,4-9,7 kilometer per jam. Sementara itu, lari dilakukan dengan kecepatan lebih cepat, yakni di atas 9,7 kilometer per jam. Mana yang kamu suka tentu tak ada masalah.

Seperti jalan kaki, jogging dan lari juga sama-sama dilaporkan dapat membantu membakar lemak viseral yang berbahaya. Awali program lari dan jogging selama 20-30 menit selama 3-4 kali dalam seminggu.

3. Bersepeda

Bersepeda kini mulai menjadi simbol gaya hidup sehat karena juga menjadi olahraga pembakar lemak yang efektif.

Olahraga yang cepat membakar lemak ini bisa dilakukan di luar ruangan maupun di dalam ruangan (terutama di pusat kebugaran).

Kalori yang terbakar bisa mencapai 260 atau lebih dengan bersepeda selama 30 menit, tergantung kecepatan.

4. Berenang

Berenang juga menjadi olahraga yang cepat membakar lemak sekaligus membuat bentuk tubuh lebih atraktif.

Seseorang dengan berat 70 kilogram yang berenang selama 30 menit dapat membakar kalori bahkan hingga 233 kkal.

Gaya renang juga memengaruhi jumlah kalori yang dibakar. Gaya kupu-kupu berpotensi menjadi gaya renang yang paling banyak membakar kalori, diikuti oleh treading water (posisi mengambang dengan kepala di atas air), gaya dada, dan gaya punggung.

5. Angkat beban

Ya, tak hanya kardio saja yang menjadi olahraga pembakar lemak. Latihan angkat beban pun bisa kita variasikan untuk bantu singkirkan lemak berlebih di tubuh.

Latihan angkat beban juga menguatkan dan meningkatkan pertumbuhan otot – yang kemudian juga meningkatkan laju metabolik istirahat (RMR).

RMR merujuk pada jumlah kalori yang terbakar saat kita beristirahat. Melakukan olahraga pembakar lemak ini membantu tubuh untuk terus membakar kalori selama beberapa jam setelah berhenti mengangkat beban.

6. Latihan interval

Latihan interval atau HIIT merupakan olahraga pembakar lemak dengan melakukan latihan intensitas tinggi yang dilanjutkan dengan intensitas rendah – dan begitu seterusnya.

Misalnya, kamu berlari lambat untuk pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan lari cepat atau sprint selama 15 detik. Kemudian, kembali berjalan atau berlari lambat selama 1-2 menit. Pola ini dilakukan selama 10-20 menit.

Dilaporkan bahwa latihan interval dapat membakar kalori lebih banyak selama satu menit dibandingkan latihan lain seperti angkat beban, bersepeda, dan berlari di treadmill. Latihan interval juga berpotensi efektif untuk membakar lemak di perut.

7. Yoga

Siapa sangka, kegiatan yoga yang penuh ketenangan juga dapat menjadi “olahraga” yang cepat membakar lemak. Bahkan, individu dengan berat 70 kilogram dapat membakar kalori hingga 149 dengan melakukan yoga selama 30 menit.

Selain itu, yoga juga efektif untuk menerapkan mindfulness – yang kemudian juga mencegah makan berlebih dan menghindari konsumsi makanan yang tidak sehat.

Pentingnya defisit kalori untuk membakar lemak

Menerapkan olahraga pembakar lemak saja tentu tak cukup untuk membantu melangsingkan badan. Faktor diet pun perlu diperhatikan agar bisa mencapai status defisit kalori.

Sesuai namanya, defisit kalori yakni kondisi di mana energi (kalori) yang dibakar tubuh lebih banyak ketimbang kalori dari makanan yang dikonsumsi.

Jika dijumlahkan secara mingguan, kamu harus “kekurangan” kalori sebanyak 3500 agar tubuh bisa membakar lemak sebanyak 0,45 kilogram.

Jumlah ini bisa dibagi tiap harinya. Karena dalam seminggu terdapat 7 hari, kamu perlu kekurangan kalori sebesar 500 di bawah kebutuhan kalori per harinya.

Misalnya, apabila kebutuhan kalori harianmu adalah 2000 untuk berat badan tetap stabil, maka kamu perlu menjaga agar kalori yang masuk hanya 1500. Cara ini bisa dilakukan dengan kombinasi olahraga dan asupan makan.

Beberapa cara agar tubuh defisit kalori yaitu:

- Ketahui kebutuhan kalori harian menggunakan kalkulator kalori
- Makan lebih sedikit agar kalori dari makanan tidak melebihi target untuk defisit kalori
- Tidak ngemil berlebihan
- Beraktivitas fisik teratur dengan olahraga pembakar lemak di atas
- Pilih makanan dengan kalori rendah

*sumber: kompas.com

Minggu, 04 Oktober 2020

Ini 4 Pola Asuh dan Dampaknya Bagi Anak

Minggu, 04 Oktober 2020 18:24:59

Ini 4 Pola Asuh dan Dampaknya Bagi Anak

Ada empat gaya pengasuhan berbeda yang biasa diterapkan para orangtua, yaitu pengasuhan permisif, otoritatif, otoriter, dan tidak terlibat.

Pola asuh otoritatif adalah pola asuh yang terbaik. Meski demikian, setiap gaya pengasuhan memiliki pro dan kontra sendiri.

Setiap gaya membawa karakteristik yang berbeda dan memiliki dampak berbeda pula pada anak-anak.

Gaya pengasuhan juga memengaruhi hubungan antara orangtua dan anak. Setiap gaya pengasuhan menggunakan pendekatan yang berbeda, demikian juga hasilnya akan bervariasi.

Mengasuh anak adalah pilihan pribadi dan itu tergantung pada pola pikir dan keinginan dua orang, yaitu ayah dan ibu.
Gaya pengasuhan memengaruhi perkembangan mental anak-anak. Ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan emosi dan psikologis anak secara keseluruhan.

Keempat jenis gaya pengasuhan ini berbeda dalam cara disiplin, pengasuhan, kehangatan, metode komunikasi, kontrol, dan tingkat kedewasaan.

Dalam artikel ini, kami telah mencantumkan empat gaya pengasuhan yang berbeda, karakteristik mereka dan dampaknya pada anak-anak. 

1. Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif dapat disebut sebagai pola asuh yang toleran atau penuh kesabaran.

Ciri-ciri gaya pengasuhan ini adalah memiliki beberapa aturan atau standar perilaku, aturan bisa tidak konsisten, jangan berharap terlalu banyak dari anak, dan terus mengasuh dan mencintai anak-anak.

Efek dari gaya pengasuhan ini adalah bahwa anak-anak akan kekurangan disiplin diri, memiliki keterampilan sosial yang buruk, akan sangat menuntut dan merasa tidak aman.

2. Pola Asuh Otoritatif

Gaya pengasuhan ini dikenal juga dengan pola asuh demokratis, di mana orangtua dana nak selalu bicara bersama untuk mendapatkan sebuah solusi bagi kedua pihak.

Pola asuh seperti ini mendorong anak untuk berani berpendapat dan percaya diri. Anak merasa dihargai, karena orangtua terbuka mendengarkan pendapat anak. Ini juga yang kemudian merekatkan hubungan anak dan orangtua.

Orangtua juga bisa mendorong anak untuk disiplin dan mandiri, serta mendidik anak bagaimana membuat pilihan terbaik.

Banyak penelitian yang menyebutkan, bahwa tipe pengasuhan otoritatif adalah yang terbaik untuk diterapkan pada anak.

 3. Pola Asuh Otoriter

Gaya pengasuhan ini ditandai dengan aturan orangtua yang kaku dan harapan tinggi untuk diikuti anak tanpa syarat.

Karakteristik gaya pengasuhan seperti ini umumnya orangtua memiliki aturan yang ketat, sangat menuntut tetapi tidak responsif, dan tidak memberi anak-anak pilihan.

Hati-hati, efek dari pola asuh ini dapat membuat anak-anak memiliki perilaku yang lebih agresif di luar rumah, mengalami kesulitan dalam situasi sosial, dan tidak percaya diri di sekitar orang lain.

Bahkan, anak-anak yang terpapar gaya pengasuhan seperti ini berisiko tidak berprestasi di sekolah.

4. Pola Asuh yang Tidak Terlibat

Pola asuh yang tidak terlibat atau pola asuh yang tidak diperhatikan adalah gaya pengasuhan yang paling berbahaya.

Dalam gaya pengasuhan seperti ini, orangtua abai dan tidak memenuhi kebutuhan anak-anak mereka, baik fisik maupun psikis. Orangtua berharap anak-anak bisa membesarkan diri mereka sendiri.

Orangtua dengan pola asuh ini cenderung hanya sedikit atau sama sekali tidak mengetahui apa yang dilakukan atau diinginkan anak-anak mereka.

Sebagian besar kasus ini terjadi, karena kondisi kesehatan mental orangtua atau penyalahgunaan zat.

Anak-anak yang terpapar gaya pengasuhan seperti ini tentu tidak merasa bahagia dalam hidup mereka, cenderung tidak berprestasi baik di bidang akademik, dan tidak percaya diri. [lis]

Sumber: kompas.com

Sabtu, 03 Oktober 2020

Pengaruh Nyata Stres pada Kulit Wajah

Sabtu, 03 Oktober 2020 17:24:00

Pengaruh Nyata Stres pada Kulit Wajah

Kita pasti sudah paham bagaimana stres membuat kita tak berenergi dan sulit fokus. Namun, banyak yang tak menyadari bahwa stres juga berpengaruh pada kondisi kulit.

Menurut sebuah survei, 8 dari 10 orang tidak yakin stres berdampak pada penampilan kulit.

Sayangnya, para pakar menyebut bahwa stres emosional dan stres fisik (polusi dan sinar ultraviolet) dapat "tergambar"di kulit wajah.

Stres emosional akan meningkatkan hormon stres yang berdampak negatif pada kulit.

"Kadar kortisol yang tinggi dikaitkan dengan proses penyembuhan luka yang lama, terganggunya fungsi perlindungan kulit, penuaan dini, dan memperburuk penyakit kulit seperti eksim atau jerawat,"kata dokter dermatologi Joshua Zeichner.

Hal itu diperburuk dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat, seperti paparan sinar UV yang intes, polusi, serta radiasi inframerah, yang semuanya memicu radikal bebas.

Menurut Zeichner, kondisi itu akan mempercepat timbulnya keriput serta vlek hitam di wajah.

Untuk menahan efek buruk stres pada kulit, ia merekomendasikan penggunaan pelembab dan produk skincare untuk menenangkan kulit.

Produk serum, krim, atau masker, yang mendorong hidrasi kulit, seperti yang mengandung asam hialuronik (hyaluronic acid), gliserin, atau shea butter, bisa menjadi pilihan.

"Selalu gunakan pada kulit yang lembab, baik itu pada wajah atau tubuh, supaya produknya mengikat air,"katanya.

Sementara itu, untuk kulit yang gampang berjerawat atau beruntusan ketika stres, Zeichner menyarankan untuk mencegah dan mengurangi sumbatan minyak di pori-pori.

"Saya merekomendasikan pembersih berbasis asam salisilat untuk jerawat karena stres. Ini karena kandungannya bisa mengatasi kelebihan minyak dan sel kulit mati dari permukaan kulit, sehingga pori-pori bersih," katanya.

*Sumber: kompas.com

Jumat, 02 Oktober 2020

Tubuh Gampang Lelah, Apa Sebabnya?

Jum'at, 02 Oktober 2020 17:16:22

Tubuh Gampang Lelah, Apa Sebabnya?

Ada kalanya kita merasa dialiri energi yang luar biasa, tapi di waktu lainnya tubuh terasa lelah, ngantuk dan tak bersemangat. Rasanya hanya ingin rebahan meski sudah minum beberapa gelas kopi.

Kondisi itu umum terjadi, namun jika kamu mengalaminya terlalu sering atau bahkan setiap hari, mungkin ada gangguan kesehatan tersembunyi.

Direktur Medis untuk Pusat Pengobatan Fungsional di Klinik Cleveland di Ohio, Elizabeth Bradley, M.D., menyebutkan beberapa kemungkinan penyebabnya, seperti dilansir Parade.

1. Pola makan

Makanan adalah sumber energi tubuh, sehingga apa yang kita makan akan berdampak pada energi yang dimiliki tubuh.

Beberapa makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat menimbulkan kelelahan berkepanjangan, di antaranya:

- Terlalu banyak makanan cepat saji yang tinggi lemak dan rendah serat. Sebuah studi berskala besar menyebutkan bahwa pola makan tinggi lemak jenuh berkaitan dengan diabetes, sembelit, dan masalah kesehatan lainnya yang secara dramatis dapat memengaruhi energi tubuh.

- Minum kopi. Bagi sebagian orang, kopi dapat mengganggu tidur malam sehingga membuat mereka lesu di keesokan harinya.

- Ngemil sebelum tidur. Tidur dalam keadaan lapar memang mengganggu. Jika memang harus ngemil larut malam, pilih karbohidrat tinggi nutrisi, seperti buah yang dipadukan dengan yogurt atau keju rendah lemak. Camilan ini membuat kenyang tanpa tanpa menyebabkan lonjakan gula darah.

- Minum alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa saat tubuh memproses alkohol akan menstimulasi bagian otak yang dapat menyebabkan kita terjaga sepanjang malam dan mengganggu siklus tidur REM dan non-REM yang di utuhkan untuk segar di pagi hari.

- Terlalu banyak konsumsi gula. Makanan tinggi gula dapat meningkatkan kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan energi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi gula menyebabkan kita ngidam lebih banyak makanan manis.

2. Siklus menstruasi

Sembilan dari setiap 10 wanita mengaku mengalami satu atau lebih gejala sindrom pramenstruasi (PMS), termasuk sakit kepala, rasa lelah, masalah tidur dan depresi.

Para dokter masih mencari tahu apa penyebabnya dan mengapa beberapa wanita mengalaminya lebih hebat daripada yang lain, tetapi kadar hormon yang fluktuatif sepanjang siklus menstruasi dianggap memiliki peran kunci.

Bentuk PMS yang lebih parah yang dikenal sebagai gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), dapat menyebabkan beberapa wanita mengalami kelelahan yang ekstrem dan kesulitan berkonsentrasi.

Hal ini terutama berlaku untuk wanita dengan riwayat depresi atau gangguan suasana hati lainnya.

Pendarahan hebat juga dapat menyebabkan penipisan zat besi, yang juga dapat menyebabkan kelelahan selama siklus menstruasi Anda. Jika kamu mengalami gumpalan darah atau menstruasi yang sangat berat, Dr. Bradley merekomendasikan konsumsi suplemen zat besi.

3. Obat-obatan

Mengantuk adalah salah satu efek samping yang paling sering dialami dari konsumsi obat-obatan yang dijual bebas dan diresepkan, termasuk antihistamin, antikecemasan dan depresi, obat tekanan darah, hingga obat nyeri tertentu.

Obat-obatan ini dapat mengganggu neurotransmiter di otak yang membantu mengatur kewaspadaan dan rasa kantuk.

Ibuprofen dan antibiotik tertentu juga dapat membuat kita merasa lelah karena memengaruhi mikrobioma usus, dan itu dapat memengaruhi nutrisi yang diserah tubuh.

Menurut penelitian, beberapa metode kontrasepsi hormonal, termasuk pil tertentu dan perangkat atau implan intrauterine juga dapat menyebabkan kelelahan di siang hari.

Konsultasikan dengan dokter untuk mengganti obat yang kamu konsumsi jika menimbulkan kantuk yang mengganggu.

4. Alergi

Banyak orang mengalami kambuh alergi yang dideskripsikan sebagai "kabut otak", sensasi kabur, kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi.

Dr. Bradley menjelaskan, alergi mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan kondisi itu membuat tubuh merasa lelah.

Alergi juga mengganggu tidur nyenyak di malam hari karena adanya gejala-gejala yang mengganggu, seperti hidung tersumbat, bersin, dan mata gatal. Sayangnya, obat-obatan alergi justru dapat semakin menyebabkan kantuk. Konsultasikanlah dengan dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat.

5. Gangguan kesehatan mental

Tingkat energi dipengaruhi oleh kualitas dan durasi tidur. Jangan pernah meremehkan dampak fisik dari stres, kecemasan, dan depresi pada tubuh.

"Stres adalah alasan nomor satu kita tidak bisa tidur,” kata Dr. Bradley.

Ketika otak merasakan peristiwa yang membuat stres, otak akan melepaskan hormon kortisol untuk membuat kita lebih waspada. Meskipun aliran kortisol itu bisa menyelamatkan hidup, namun kortidol akan merusak kualitas tidur.

Stres, depresi, dan kelelahan semuanya saling berkaitan erat. Di samping itu, karena banyak gejala depresi dan kelelahan yang tumpang tindih, maka sulit untuk menentukan kondisi mana yang harus ditangani terlebih dahulu.

Selain berkonsultasi dengan dokter, beberapa teknik menenangkan pikiran juga bisa kamu coba, di antaranya:

- Mendengarkan podcast tidur yang berisi suara menenangkan, suara alam sekitar, atau ASMR (respons meridian sensorik otonom).

- Lakukan peregangan. Pose yoga sederhana juga bisa membantu melepaskan ketegangan di seluruh tubuh dan memberi sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.

- Melakukan praktik meditasi kesadaran atau meditasi tidur, yang sering kali melibatkan pernapasan terfokus.

6. Lingkungan tidur yang kurang mendukung

Kualitas tidur berperan besar dalam menentukan energi kita di siang hari. Untuk tidur nyenyak dan nyaman, kita perlu menciptakan suasana kamar tidur yang sejuk, gelap dan bebas dari gangguan.

Lihatlah ke sekeliling kamar, mungkin ada beberapa hal yang tanpa disadari mengganggu tidurmu.

Beberapa langkah berikut bisa kamu lakukan untuk menciptakan suasana tidur yang lebih kondusif:

- Mengontrol suara

Cobalah mengurangi gangguan suara yang mungkin bisa membuatmu bangun di tengah malam. Jika pasanganmu mendengkur, misalnya, konsultasikan dengan dokter untuk mendaparkan cara alami menghentikan dengkuran.

- Mematikan cahaya

Cahaya biru yang dipancarkan dari ponsel, televisi, atau komputer membuat otak tetap waspada. Para ahli merekomendasikan untuk mematikan perangkat setidaknya 60 menit sebelum waktu tidur. Menggunakan kacamata penyaring cahaya biru juga bisa cukup membantu, jika kamu terpaksa mengakses layar sebelum tidur. Kamu juga bisa menggunakan tirai penyaring cahaya untuk mencegah masuknya cahaya dari luar kamar.

- Cek suhu kamar

Para pakar mengatakan bahwa suhu kamar terbaik untuk tidur adalah antara 15-20 derajat Celcius. Untuk mendukungnya, kamu bisa memilih selimut yang nyaman dan tidak menimbulkan panas, yang terbuat dari bahan katun, wol dan kain bambu.

7. Terlalu banyak tidur

Kita tahu bahwa kurang tidur bisa berdampak buruk bagi kesehatan, namun terlalu banyak tidur juga bisa membawa dampak yang sama buruknya.

Meski para ilmuwan belum memahami alasan pastinya, tidur berlebihan berkaitan dengan banyak masalah kesehatan, termasuk diabetes, obesitas, penyakit jantung, depresi dan gangguan suasana hati, serta sakit kepala, yang semuanya bisa membuat kita merasa semakin lelah.

Tidur berlebihan sesekali mungkin hanya disebabkan oleh kualitas tidur yang buruk, tetapi tidur berlebihan secara teratur juga bisa menjadi tanda dari sesuatu yang serius, seperti hipersomnia.

Hipersomnia sendiri merupakan kondisi klinis dari rasa kantuk berlebihan yang dapat mengganggu fungsi siang hari, kewaspadaan, dan kualitas hidup. Jika tidur berlebihan sudah menjadi kebiasaan dan kamu merasakan dampak buruknya, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusinya.

8. Paparan sinar matahari berlebih

Paparan sinar matahari berlebih secara fisik dapat membuat tubuh lelah karena tubuh bekerja lebih keras untuk mengatur suhu internalnya, mengelola kehilangan cairan dan elektrolit, serta mengatasi perubahan kimiawi akibat sinar ultraviolet.

Jika kamu berencana berada di luar dalam waktu lama, kurangi risiko kelelahan akibat panas dengan sering beristirahat, berteduh dan banyak minum air. Selain itu, jangan lupa menggunakan tabir surya.

9. Kondisi kesehatan lain

Jika kamu masih mengalami kelelahan kronis meski sudah melakukan penyesuaian gaya hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Terkadang, rasa lelah bisa menjadi tanda kondisi medis lain, seperti anemia, penyakit autoimun, gangguan hormonal, hingga adanya infeksi.

*Sumber: kompas.com