Sabtu, 31 Oktober 2020

no image

5 Penyebab Medis yang Memicu Sensasi Pening di Kepala

Sabtu, 31 Oktober 2020 17:37:07

5 Penyebab Medis yang Memicu Sensasi Pening di Kepala

Sensasi pening di kepala seringkali terasa lebih menyiksa daripada sakit kepala biasa.
Tak hanya sensasi senat-senut di kepala, kita juga bisa merasa lingkungan sekitar seolah berputar-putar hingga menganggu keseimbangan tubuh.

Biasanya, sensasi pening ini datang karena kita berdiri atau duduk terlalu cepat, melakukan olahraga intensitas tinggi, atau berputar-putar dengan cepat.

Namun, kepala pening juga bisa terjadi karena kondisi medis seperti berikut:

1. Mabuk perjalanan

Gerakan yang berulang-ulang saat berada di dalam kendaraan, seperti mobil, pesawat, atau perahu, dapat mengganggu struktur telinga bagian dalam.

Kondisi ini bisa menyebabkan pusing, mual, dan muntah. Selain itu, hamil atau mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap gerakan dan meningkatkan risiko mabuk perjalanan.

Gejala mabuk perjalanan biasanya mereda begitu orang tersebut menginjakkan kaki di tanah yang kokoh.

2. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala berulang yang dapat menyebabkan nyeridi satu atau kedua sisi kepala.
American Migraine Foundation memperkirakan sekitar 30 hingga 50 persen orang akan mengalami pening selama episode migrain.

Terkadang, orang mengalami pening sebelum dimulainya episode migrain.

3. Tekanan darah rendah

Penurunan tekanan darah yang tajam dapat menyebabkan sensasi pening. Perubahan tekanan darah bisa terjadi setelah duduk atau berdiri terlalu cepat.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah meliputi:
- dehidrasi
- kehilangan darah
- reaksi alergi yang parah, atau anafilaksis
- kehamilan.

Mengonsumsi obat tertentu, seperti diuretik, beta-blocker, atau antidepresan, juga dapat menyebabkan perubahan tekanan darah.

4. Penyakit kardiovaskular

Kondisi yang memengaruhi sistem kardiovaskular, seperti penumpukan plak di arteri dan gagal jantung kongestif, dapat menyebabkan sensai pening di kepala.

Seseorang juga bisa merasakan sensai pening sebelum atau sesudah serangan jantung dan stroke.

Jika seseorang mengidap penyakit kardiovaskular, kemungkinan besar ia akan mengalami tanda dan gejala lain seperti berikut:

- detak jantung tidak teratur
- sesak napas
- ketidaknyamanan atau sesak di dada
- batuk terus-menerus
- kelebihan cairan di lengan, tungkai, atau kaki
- kelelahan mual dan muntah.

5. Kekurangan zat besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Kondisi ini membuat tubuh tidak memiliki cukup darah yang kaya oksigen sehingga menimbulkan berbagai gejala berikut:

- pening
- sesak napas
- nyeri dada
- kelelahan.

Untuk mengatasinya, kita bisa mengonsumsi makanan kaya zat besi. Namun, orang yang mengalami kekurangan zat besi parah mungkin memerlukan transfusi darah.

*Sumber: kompas.com

Jumat, 30 Oktober 2020

no image

Cegah Sakit Punggung dengan 6 Cara Mudah Ini

Jum'at, 30 Oktober 2020 17:45:27

Cegah Sakit Punggung dengan 6 Cara Mudah Ini

Sakit punggung bisa terjadi karena berbagai hal. Salah satu faktor yang sering memicu sakit punggung adalah aktivitas sehari-hari, seperti duduk terlalu lama, membungkuk, atau membawa tas berat.

Aktivitas tersebut rentan membuat otot punggung mengalami ketegangan sehingga kerap memicu rasa sakit.
Untungnya, ada berbagai cara mudah yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya sakit punggung.

 

1. Olahraga

Salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk mencegah sakit punggung adalah melakukan olahraga.

Saat olahraga, otot akan bergerak sehingga mengurangi ketegangan yang memicu sakit punggung.

Tak hanya itu, olahraga juga membantu menurunkan berat badan, terutama di skeitar perut, yang merupakan salahs atu faktor pemicu ketegangan di punggung.

2. Terapkan pola makan yang baik

Tak hanya mempertahankan berat badan yang sehat, kebiasaan makan yang baik juga membantu mengurangi tekanan di tubuh.

Selain itu, mengonsumsi makanan tak bergisi - seperti terlalu pedas atau makanan cepat saji - juga bisa membebani sistem saraf di punggung.

Itu sebabnya, sebaiknya kita mengonsumsi makanan sehat, seperti buah, sayuran, daging tanpa lemak, produk susu, dan biji-bijian.

Jenis makanan tersebu juga membantu menjaga kesehatan pencernaan. Pencernaan yang sehat juga mendukung kondisi tulang belakang kita.

3. Tidur menyamping

Tidur menyamping merupakan posisi tidur terbaik agar tidak memberi tekanan di area punggung.

Jika Anda harus tidur tengkurap, letakkan bantal di bawah perut bagian bawah untuk membantu menghilangkan tekanan pada punggung.

Selain itu, usahakan tidur menggunakan kasur dan bantal yang nyaman untuk menjaga tulang dan persendian.

4. Terapkan postur tubuh yang tepat

Duduk atau membungkuk terlalu lama juga bisa berpengaruh pada area punggung kita.

Itu sebabnya, pastikan postur tubuh kita benar dengan menyediakan fasilitas yang nyaman saat beraktifitas.

Misalnya, menggunakan kursi dan meja yang sesuai untuk mendukung kenyamanan tubuh ketika bekerja.

Mempertahankan postur tubuh yang benar membantu mempertahankan lekuk alami punggung dan membantu tulang dan otot punggng tetap kuat.

5. Kurangi stres

Stres juga bisa mempengaruhi area punggung kita. Pasalnya, stres menyebabkan otot tegang, dan ketegangan yang terus-menerus bisa menyebabkan sakit punggung.

Untuk mencegahnya, cobalah untuk melakukan relaksasi seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan.

6. Jauhi merokok

Merokok memang meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis. Bahkan, merokok juga bisa menyebabkan sakit punggung berkelanjutan.

Bahkan, penelitian juga menunjukkan merokok dapat memperburuk sakit punggung yang sudah ada. Efek tersebut terjadi karena merokok bisa mempersempit pembuluh darah.

Akibatnya, aliran oksigen dan nutrisi yang mencapai tulang belakang terhambat dan rentan mengalami cedera.

*Sumber: kompas.com

Kamis, 29 Oktober 2020

no image

6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengencani Pria yang Lebih Muda

Kamis, 29 Oktober 2020 17:23:01

6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Mengencani Pria yang Lebih Muda

Di era modern seperti sekarang ini, jarak usia dalam berkencan rasanya sudah tak lagi menjadi masalah.

Meskipun, tetap ada saja teman atau bahkan anggota keluarga yang memberi komentar jika kita berkencan dengan seseorang yang usianya jauh di atas atau di bawah kita.

Beberapa figur pesohor juga memiliki hubungan dengan jarak usia cukup jauh, sebut saja seperti Priyanka Chopra dan Nick Jonas yang mencapai 11 tahun.

Pada akhirnya, siapa yang kita kencani sebetulnya adalah keputusan pribadi.

Namun, jika kamu wanita dan berencana membina hubungan dengan seorang pria yang usianya beberapa tahun di bawahmu, ada beberapa poin yang perlu kamu persiapkan dan pertimbangkan, seperti dilansir Women's Health:

1. Temukan kejelasan tentang apa yang kamu cari

Apa yang kamu inginkan dari hubungan ini? Jika kamu hanya ingin berkencan, berhubungan dan bersenang-senang, itu tak masalah.

Jika kamu ingin hubungan jangka panjang, menikah, dan memiliki anak kelak, itu juga bagus.

Namun, cari tahu terlebih dahulu apa yang kamu inginkan.

"Saat berkencan dengan seseorang yang lebih muda, kamu pasti ingin memikirkan apakah tujuan masa depan kalian selaras,” kata psikoterapis dari Chicago, Amanda Berry, LMFT.

2. Mereka mungkin memiliki kedewasaan emosional berbeda

Jika kamu berpikir untuk menjalani hubungan asmara yang serius, kedewasaan emosional adalah faktor lainnya yang perlu diperhatikan.

Cobalah perhatikan apakah kira-kira dia dapat mengambil tanggung jawab atas tindakannya.

Jika mereka sedikit kurang berpengalaman dalam sejarah berhubungan, tak perlu khawatir.

Mungkin saja mereka belum mahir dalam mengomunikasikan perasaan atau mengatasi masalah dengan cara yang benar-benar dewasa.

Meskipun demikian, menurut psikolog dan penulis "Dating from the Inside Out", Paulette Sherman, PhD, orang muda tersebut masih memiliki ruang untuk tumbuh sehingga kamu tak perlu khawatir.

Namun, ia juga mengingatkan untuk menghindari memunculkan dinamika kekuatan yang tidak merata, misalnya diri kita yang selalu memegang kendali.

"Sangat penting bagimu untuk tidak merasa seperti menjadi orang tua atau terapis bagi pasanganmu, karena itu tidak seksi,” katanya.

3. Berada dalam tingkatan hidup berbeda

Kamu dan pasanganmu lahir di tahun yang berbeda, bahkan dalam beberapa kasus, dekade yang berbeda.

Untuk lebih memahami dinamikanya, kamu bisa membandingkan apa yang didapatkan dengan bergaul bersama orang-orang yang biasa pergi dengan pasanganmu, dan sebaliknya.

Faktor usia saja tidak bisa memberi tahu kita tentang seberapa jauh kehidupan seseorang.
Namun, apa yang kamu alami sekarang bisa memberimu gambaran masa depan, misalnya ketika kamu sukses.

Jika kamu tertarik membina hubungan jangka panjang, bukan ide yang buruk untuk membicarakannya dengan pasangan untuk lebih mengetahui kecocokan satu sama lain.

Tanyakan pada pasanganmu, bagaimana mereka melihat diri mereka lima atau 10 tahun mendatang.

4. Pandangan tentang komitmen mungkin berbeda

Kalian berdua mungkin punya pandangan berbeda soal komitmen.

Menurut Berry, mungkin kamu ingin hubungan yang serius namun pasanganmu masih ingin bersenang-senang, atau sebaliknya.

Oleh karena itu, bagian terpenting adalah menemukan bagaimana kalian menyelaraskan pandangan tersebut dan memberi definisi baru terhadapnya.

Pastikan kalian memiliki tujuan akhir yang sama.

5. Tak perlu sama, tapi perlu kesamaan

"Ku pikir semakin besar rentang perbedaan usia, akan semakin sulit untuk memiliki kesamaan," ungkap Psikoterapis, Pakar Kencan dan Hubungan, Jacqueline Schatz.

Bahkan hal-hal sesederhana seperti referensi budaya pop pun dapat berbeda.

Namun, jika kamu tidak mau atau tidak bisa menyesuaikan diri dengan pasanganmu, maka akan sangat sulit menjadikan diri kalian orang yang setara.

Begitu pula sebaliknya, pasanganmu juga perlu berusaha menemukan kesamaannya denganmu. Mulailah dengan hobi atau aktivitas harian lainnya.

6. Tanya tentang perasaanmu terhadapnya

Menurut Schatz, jika kamu punya kesulitan dengan kepercayaan diri, mengencani seseorang yang lebih muda dapat menimbulkan perasaan tidak aman.

Kamu ingin merasa diberdayakan dalam permainan kencan. Jadi, tanyakan pada dirimu sendiri apakah kamu merasa senang ketika kamu memiliki pasangan yang lebih muda dan benar-benar bersemangat untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya.

Berkencan dengan seseorang yang lebih muda bisa menyegarkan dan memicu "percikan" mengasyikkan yang bisa melupakanmu dari momen masa lalu.

Bersikaplah terbuka dan fleksibel terhadap pengalaman baru.

Jika kamu benar-benar menemukan relasi dengan pasanganmu, percayalah usia ternyata hanyalah sekadar angka.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 28 Oktober 2020

no image

Jangan Remehkan Manfaat Menulis Jurnal

Rabu, 28 Oktober 2020 17:59:30

Jangan Remehkan Manfaat Menulis Jurnal

 

 

 

 

 

 

 

Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda untuk mengatasi kecemasan dan stres di masa pandemi ini. Salah satu yang terbukti cukup efektif adalah menulis jurnal atau "diary".

Faktanya, menulis jurnal ( journaling) ternyata dapat memberikan kita ruang khusus untuk memproses kejadian-kejadian yang kita alami dan menuangkan kecemasan yang ada di dalam pikiran.

Tanpa disadari, menulis jurnal bisa menjadi cara mengidentifikasi alasan kenapa kita merasa cemas. Setelah akar kecemasan dikenali, jurnal akan meningkatkan metakognisi dan kesadaran diri.

Pada intinya, journaling mampu memberikan ruang dan waktu untuk menampung perasaan yang terkait dengan pikiran yang menimbulkan rasa cemas, sekaligus mengurangi bentuknya menjadi sebuah tindakan.

Waktu memulainya

Seorang psikolog Rebecca Mannis merekomendasikan orang-orang menulis jurnal di waktu yang mereka inginkan, asalkan kebiasaan ini menjadi rutinitas setiap hari.

Sebab, setiap orang memiliki waktu dan tujuan yang berbeda dalam menulis jurnal. Maka, sesuaikan saja dengan pribadi masing-masing.

Dalam proses menulis jurnal, kita didorong untuk bersikap baik dan sabar dengan diri sendiri saat menuangkan apa yang dipikiran dan dirasakan.

Bukan pengobatan kecemasan

Penting juga untuk diperhatikan, meskipun menulis jurnal bisa efektif dalam mengelola kecemasan, tetapi ada banyak hal lain yang dapat dilakukan.

Menulis jurnal juga bukan bentuk pengobatan dari rasa cemas atau depresi. Jika kita sudah mulai merasakan cemas yang berlebihan, sebaiknya lakukan konsultasi dengan ahli atau perawatan yang lebih profesional.

*Sumber: kompas.com

Selasa, 27 Oktober 2020

no image

Tak Hanya Buat Masak, Kayu Manis Ternyata Bisa Menutrisi Rambut

Selasa, 27 Oktober 2020 17:24:26

Tak Hanya Buat Masak, Kayu Manis Ternyata Bisa Menutrisi Rambut

Merawat rambut agar terlihat sehat, penuh, dan berkilauan tak harus selalu dengan masker rambut yang harganya mahal.

Banyak bahan-bahan di rumah yang bisa dimanfaatkan sebagai masker rambut. Salah satunya adalah kayu manis.

Rempah satu ini bisa membantu mengatasi beberapa masalah rambut seperti beruban, menipis sebelum waktunya, ketombe, rambut rontok, dan lainnya.

Hal ini dikarenakan kayu manis kaya akan antioksidan dan memiliki sifat antimikroba yang dapat mengatasi berbagai masalah rambut.

Penggunaan masker rambut dari kayu manis dapat meningkatkan sirkulasi darah, merangsang pertumbuhan rambut, dan mengurangi rambut rontok.

Berikut tiga cara membuat masker dari kayu manis untuk menutrisi rambut.

1. Masker kayu manis dan minyak kelapa

Untuk membuat masker ini, siapkan bubuk kayu manis organik dan minyak kelapa dalam suhu dingin. Kemudian campurkan kedua bahan ke mangkuk, aduk rata.

Setelah itu langsung oleskan ke kulit kepala dan diamkan selama 30 menit. Setelahnya cuci bersih rambut menggunakan sampo bebas sulfat.

Masker kayu manis dan minyak kelapa membuat rambut tumbuh lebih cepat karena meningkatkan aliran darah ke kulit kepala dan menstimulasi folikel rambut.

Sifat antibakteri minyak kelapa juga akan mengurangi masalah rambut rontok serta menyembuhkan masalah kulit kepala seperti ketombe. Usahakan untuk menggunakan masker ini minimal 1-2 kali seminggu.

2. Masker kayu manis, telur, dan minyak kelapa

Masker lainnya bisa ditambah dengan telur. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah kocok telur terlebih dahulu.

Kemudian campur dengan sedikit minyak kelapa murni dan bubuk kayu manis organik. Aduk hingga rata.

Setelahnya oleskan masker ke kulit kepala dan pijat dengan lembut. Biarkan masker selama 30 menit.

Terakhir bersihkan rambut dengan sampo bebas sulfat untuk hasil yang lebih baik.

3. Masker kayu manis, madu, dan minyak kelapa

Madu adalah bahan lain yang bisa ditambahkan untuk membuat masker dari kayu manis.

Caranya campurkan dua sendok makan bubuk kayu manis, satu sendok madu, dan beberapa tetes minyak kelapa murni. Lalu aduk hingga merata.

Setelahnya oleskan masker ke kulit kepala dan pijat dengan lembut. Biarkan masker selama 15 menit.

Jangan lupa bersihkan rambut dengan sampo bebas sulfat.

*Sumber: kompas.com

Senin, 26 Oktober 2020

no image

Musim Hujan, Waspadai 4 Penyakit Kulit Berikut

Senin, 26 Oktober 2020 07:00

Musim Hujan, Waspadai 4 Penyakit Kulit Berikut

Masyarakat akan menyambut libur panjang akhir pekan ini. Namun, jangan lupa pula bahwa kita sudah memasuki musim hujan.

Selain harus mewaspadai penyakit yang rawan menyerang tubuh, beberapa penyakit kulit juga rentan terjadi di musim hujan.

Direktur Medis dan Konsultan di Klinik Dermalogia, dr. Arini Astasari Widodo, SpKK menyebutkan, setidaknya ada empat penyakit kulit yang perlu diwaspadai:

1. Infeksi jamur

Infeksi jamur sebetulnya bisa saja terjadi di musim apapun. Namun lingkungan lembap di musim hujan membuat jamur bertambah banyak.

Infeksi jamur rentan terjadi di daerah tubuh seperti yang lembap dan banyak berkeringat, seperti kaki, sela paha, rambut, dan ketiak.

"Manifestasi jamur sebetulnya ada banyak dan jamur penyebab kelainan kulit dapat berbeda-beda," ungkap dr. Arini dalam sesi kulwap media, belum lama ini.

Jamur penyebab panu dan kutu air, misalnya, adalah jamur yang berbeda.

Pityrosporum folliculitis atau fungal acne juga dapat meningkat prevalensinya jika kelembapan tinggi, apalagi jika seseorang menggunakan bahan yang berminyak di punggung seperti minyak pijat.

2. Biang keringat

Kelembapan tinggi dan suhu panas juga rentan memicu biang keringat, terutama pada bayi dan anak.

Seperti panu dan pityrosporum folliculitis, biang keringat juga kerap terjadi di area punggung.
Alasannya, punggung merupakan area yang lembap dan sering berkeringat.

3. Hipersensitivitas akibat gigitan serangga

Prevalensi kondisi kulit seperti insect bite hypersensitivity atau hipersensitivitas akibat gigitan serangga juga meningkat di musim hujan.

Sebabnya, pada musim hujan kita cenderung lebih banyak menemukan serangga seperti nyamuk.

Sehingga selain lebih waspada dengan penyakit seperti demam berdarah, kondisi kulit ini juga perlu dicegah.

4. Alergi

Beberapa tipe alergi juga mungkin terjadi di musim hujan.

Di antaranya alergi suhu dingin dan alergi terhadap komponen atau eksim yang dipicu oleh komponen jamur (mold).

Manifestasi jamur lain yang juga sering terjadi di musim hujan adalah kurap, kudis, kutu air, dan keputihan.

Pencegahan

Secara umum, penyakit kulit yang rentan terjadi di musim hujan dapat dicegah dengan tindakan-tindakan berikut:

- Meningkatkan pengetahyan tentang penyakit kulit yang rentan muncul di musim hujan.

- Waspadai risiko penularan dari manusia, binatang, maupun tanah (untuk jamur).

- Menjaga kebersihan. Mandilah secara teratur, minimal dua kali sehari, mencuci tangan, menjaga kebersihan area bersama, hingga menghindari kelembapan berlebihan.

- Hindari keringat berlebih.

- Hindari terinfeksi.

- Hindari berbagi barang pribadi.
- Mengenakan pakaian yang menyerap keringat, segera mengganti baju setelah berkeringat dan mandi secara teratur, serta

- Segera obati orang sekitar yang terjangkit jamur.

*Sumber: kompas.com

Sabtu, 24 Oktober 2020

no image

Orangtua Perlu Tahu, Rasa Bosan Pada Anak Tak Selalu Buruk

 Sabtu, 24 Oktober 2020 19:15:02

Orangtua Perlu Tahu, Rasa Bosan Pada Anak Tak Selalu Buruk

Hingga kini banyak orangtua yang belum mengizinkan anaknya bermain di luar rumah karena pandemi Covid-19 tak kunjung usai.

Orangtua merasa khawatir anaknya bisa tertular penyakit. Oleh karenanya, mereka berusaha mencari kegiatan yang membuat anak merasa betah di rumah.

Akan tetapi, tak jarang orangtua kehabisan ide untuk bermain atau melakukan suatu kegiatan dengan anak. Menurut psikolog Saskhya Aulia Prima, hal itu wajar.

Hal ini dikarenakan sebagian besar orangtua menghabiskan waktu 24/7 bersama anak. Selain itu, saat berada di rumah, perasaan jenuh, bosan, dan cemas kerap melanda.

Belum lagi bila sudah mencoba mencari berbagai kegiatan, namun anak tetap merasa bosan dan rewel sehingga membuat orangtua merasa bingung.

Terkait hal ini, Saskhya mengungkapkan beberapa trik yang bisa dilakukan orangtua untuk menyiasati kebingungan karena kehabisan ide.

"Paling penting harus belajar ikhlas dan mengatur ekspektasi karena sekarang ini memang lagi sulit," ujar Saskhya dalam acara virtual Bincang Shopee, Kamis (22/10/2020).

Selain itu, orangtua harus mengubah pola pikir bahwa rasa bosan tidak sepenuhnya buruk bagi anak. Malah hal itu bisa menjadi cara untuk mengembangkan kreativitas anak.

Saat bosan otak anak tidak berhenti terstimulasi. Hal itu malah bisa membuat anak menjadi kreatif dan melatih skill untuk masa depannya.

"Ketika sekarang anak belajar mengatasi kebosanan, nanti dia akan ketemu hal-hal untuk dirinya sendiri. Jadi biarkan anak berkreasi dengan apapun di rumah," kata Saskhya.

Trik lainnya, orangtua perlu memberikan waktu dan ruang kepada anak untuk bermain sendiri serta menciptakan kegiatannya sendiri.

Orangtua juga sebaiknya ikut bermain sesuai dengan arahan anak. Kebanyakan orangtua mungkin sibuk memikirkan kegiatan yang tepat tapi lupa menanyakan keinginan anak.

Hal itulah yang kemudian membuat orangtua merasa suntuk dan rasa bosan pada anak juga tak teratasi.

"Orangtua bisa mengajak anak mencari ide, setelahnya nanti ikutin aja arahan anak, anak maunya apa," imbuh Saskhya.

Terakhir, orangtua juga bisa memikirkan cara bermain lain dengan anak yang memiliki tema tertentu. Banyak sekali informasi di internet yang bisa menjadi referensi orangtua.

*Sumber: kompas.com