Rabu, 17 September 2025
Maag kronis adalah peradangan lambung berkepanjangan yang perlu ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.

Disebut juga gastritis kronis, maag kronis merupakan masalah pencernaan yang terjadi karena peradangan pada dinding lambung. Kondisi ini bisa terjadi secara perlahan dan bertahan hingga hitungan bulan atau bahkan tahun.
Ciri-ciri maag kronis sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi bakteri, efek mengonsumsi obat, gagal ginjal, dan diabetes.
Tak hanya itu, maag kronis juga bisa terjadi karena konsumsi minuman beralkohol berlebihan dan masalah kesehatan pada imunitas yang mengakibatkan dinding lambung mengalami peradangan.
Mengenali Ciri-Ciri Maag Kronis
Beberapa kasus maag kronis tidak menunjukkan gejala tertentu. Meski begitu, kamu tetap perlu mengenali apa saja ciri-ciri maag kronis, yaitu:
1. Nyeri pada perut atas
Sakit perut menjadi gejala utama dari maag kronis. Akan tetapi, nyeri lebih sering terasa pada perut bagian atas saja, tepatnya di area ulu hati. Sebenarnya, rasa sakit muncul karena organ lambung yang mengalami peradangan ada di perut atas. Nyeri yang muncul tentu sangat membuat tidak nyaman, bahkan bisa menghambat aktivitas.
2. Sering mual dan muntah
Selain itu, pengidap maag kronis juga lebih sering mual dan muntah. Akibatnya, tentu makan pun menjadi tidak nyaman dan asupan nutrisi yang masuk ke tubuh menjadi berkurang. Saat terserang gastritis kronis, mual dan muntah akan lebih sering terjadi setelah kamu makan.
Terlebih jika kamu makan terlalu banyak dan tergesa-gesa. Meski terdengar sepele, kamu tetap tidak boleh meremehkan munculnya rasa mual dan muntah. Pasalnya, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lainnya yang lebih berbahaya.
3. Perut kembung
Perut terasa kembung sebagai ciri-ciri maag kronis lainnya terjadi karena bertumpuknya gas di dalam perut. Namun, kondisi ini tak selalu terjadi karena gastritis, ada pula kemungkinan medis lainnya, seperti GERD atau meningkatnya asam lambung.
Dampaknya, kembung yang terasa membuat kamu cepat merasa kenyang meski baru makan dalam porsi yang sangat kecil. Bahkan, bukan tidak mungkin kamu juga mengalami nyeri perut setelah makan.
4. Perut begah atau penuh setelah makan
Apakah kamu sering merasa begah atau penuh pada perut setelah makan? Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami maag. Bahkan, rasanya kamu sudah kenyang meski baru mengisi perut sedikit. Tak jarang, rasa begah juga diikuti dengan naiknya asam lambung. Tentu saja, hal ini akan membuat kamu merasa sangat tidak nyaman.
5. Nafsu makan menurun
Rasa cepat kenyang yang diikuti dengan sakit perut setelah makan tak jarang membuat kamu menjadi tak nafsu makan. Kondisi ini sebenarnya bukan karena tidak merasa lapar, melainkan adanya rasa tidak nyaman ketika makan dan setelahnya.
Nafsu makan yang menurun ini menyebabkan kurangnya asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Nah, kondisi ini nantinya bisa membuat asam lambung lebih mudah naik. Tak hanya itu, berat badan juga menurun dan kamu pun menjadi lebih rentan terserang penyakit karena asupan nutrisi yang tidak terpenuhi.
6. Penurunan berat badan
Kurangnya gizi dan jumlah makanan yang masuk mengakibatkan penurunan berat badan. Ini adalah dampak yang muncul karena rasa tidak nyaman saat makan yang membuat kamu menjadi tidak bernafsu.
Asam Lambung Kronis Bisa Merusak Gigi
Kebanyakan orang mengenal asam lambung kronis (GERD) karena gejalanya seperti nyeri ulu hati, mual, atau rasa terbakar di dada.
Namun, yang jarang diketahui adalah dampaknya pada kesehatan gigi dan mulut.
Ketika refluks asam terjadi berulang, cairan asam lambung bisa naik hingga ke rongga mulut. Kondisi ini membuat email gigi (lapisan pelindung terluar) terkikis secara perlahan. Akibatnya:
- Gigi jadi lebih sensitif terhadap dingin atau panas.
- Permukaan gigi tampak menguning atau menipis.
- Risiko gigi berlubang meningkat.
- Mulut terasa asam atau bau mulut kronis (halitosis).
Penderita GERD punya risiko lebih tinggi mengalami erosi gigi dibanding orang tanpa gangguan asam lambung.
Karena itu, penderita asam lambung kronis sebaiknya tidak hanya fokus pada terapi lambung saja, tapi juga rutin memeriksakan kesehatan gigi.
Dokter gigi bisa memberikan perawatan khusus, seperti aplikasi fluoride atau pelindung gigi, untuk meminimalkan kerusakan akibat paparan asam.
Sumber : halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar