Jum'at, 05 September 2025
Rambut rontok berlebihan disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk sebagai gejala penyakit.

Rambut rontok dapat menjadi tanda menurunnya kesehatan rambut, terutama bila kerontokan terjadi secara berlebihan. Kondisi ini tentunya dapat mengganggu penampilan, hingga mengurangi kepercayaan diri.
Namun, sebelum mencari solusi, penting untuk memahami penyebab di balik rambut rontok berlebih. Sebab, rambut rontok berlebihan juga merupakan salah satu pertanda menurunnya imun tubuh.
Apa sajakah penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi dan mencegah rambut rontok berlebih? Kamu bisa menyimak penjelasan berikut ini!
Ketahui Penyebab Rambut Rontok Berlebihan
Rambut yang rontok secara berlebihan dapat dipicu oleh berbagai penyebab, termasuk gejala penyakit yang lebih serius.
Berikut ini penyebab rambut rontok berlebih yang harus kamu ketahui:
1. Stres Berat
Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium. Biasanya, kerontokan rambut ini terjadi sekitar 2 hingga 4 bulan setelah peristiwa stres.
Saat mengalami peristiwa traumatis, tubuh bereaksi dengan mengalihkan fokus dari pertumbuhan rambut ke fungsi-fungsi penting lainnya.
Akibatnya, banyak folikel rambut yang berhenti tumbuh dan mulai rontok secara bersamaan.
2. Diet yang Kurang Bergizi
Rambut memerlukan nutrisi penting untuk tumbuh dengan sehat, seperti protein, vitamin B, dan zinc.
Jika asupan makanan kita tidak mencukupi nutrisi ini, rambut bisa menjadi rapuh dan mudah rontok.
Diet yang sangat ketat atau tidak seimbang dapat mengurangi asupan nutrisi penting, yang pada akhirnya dapat memperlambat pertumbuhan rambut dan meningkatkan kerontokan.
3. Penurunan Berat Badan Mendadak
Penurunan berat badan yang cepat, terutama akibat pembatasan kalori yang ekstrem, bisa berdampak negatif pada kesehatan rambut.
Dalam kasus seperti anoreksia nervosa, tubuh mungkin tidak mendapatkan cukup energi dan nutrisi, yang menyebabkan rambut rontok.
Selain itu, saat berat badan berkurang drastis, tubuh sering kali mengalami stres yang juga berkontribusi pada kerontokan rambut.
4. Kehamilan dan Persalinan
Selama kehamilan, kadar hormon meningkat dan banyak rambut berada dalam fase pertumbuhan yang lebih lama.
Namun, setelah melahirkan, sekitar 3 hingga 4 bulan setelahnya, banyak wanita mengalami kerontokan rambut yang signifikan.
Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi saat tubuh kembali ke keadaan normal.
Kondisi ini dikenal sebagai telogen effluvium pascapersalinan, di mana banyak folikel rambut yang sebelumnya aktif beralih ke fase rontok.
5. Menopause
Menopause membawa banyak perubahan hormonal yang dapat memengaruhi kesehatan rambut.
Selama fase ini, penurunan hormon estrogen dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut, menyebabkan kerontokan yang lebih banyak.
6. Efek Samping Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek samping.
Obat-obatan seperti beta-blockers (untuk tekanan darah tinggi), retinoid (digunakan untuk masalah kulit), dan antikoagulan (pengencer darah) bisa mengganggu siklus pertumbuhan rambut.
Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan ini dan mengalami kerontokan rambut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk membahas alternatif lain.
7. Kondisi Kesehatan yang Terganggu
Berbagai kondisi medis dapat menyebabkan kerontokan rambut, seperti penyakit autoimun, masalah tiroid, dan alopecia areata, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh dapat menyerang folikel rambut.
8. Operasi atau Pengobatan Tertentu
Operasi besar atau prosedur medis lainnya dapat mempengaruhi kesehatan rambut, misalnya kemoterapi.
Setelah operasi, tubuh mungkin mengalami stres dan memerlukan waktu untuk pulih, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut.
Gejala Rambut Rontok yang Perlu Diwaspadai
Gejala rambut rontok bisa bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:
- Penipisan rambut secara bertahap di bagian atas kepala.
- Munculnya kebotakan berbentuk lingkaran atau bercak.
- Kerontokan rambut yang terjadi secara tiba-tiba.
- Rambut rontok berlebihan saat menyisir atau mencuci rambut.
- Penipisan rambut di seluruh tubuh.
Jika mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera mencari pertolongan medis untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Faktor Risiko Rambut Rontok yang Perlu Diketahui
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rambut rontok, antara lain:
- Riwayat keluarga dengan kebotakan.
- Usia.
- Kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan lupus.
- Stres berat.
- Pola makan yang tidak seimbang.
- Perawatan rambut yang tidak tepat.
Cara Atasi Rambut Rontok Berlebihan
Cara mengatasi rambut rontok tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pilihan penanganan yang umum dilakukan, antara lain:
- Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti minoxidil atau finasteride untuk membantu merangsang pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan.
- Terapi laser: Terapi laser tingkat rendah dapat membantu meningkatkan aliran darah ke kulit kepala dan merangsang pertumbuhan rambut.
- Transplantasi rambut: Prosedur ini melibatkan pengambilan folikel rambut dari bagian kepala yang memiliki rambut tebal dan menanamkannya ke area yang mengalami kebotakan.
- Perubahan gaya hidup: Mengelola stres, menjaga pola makan sehat, dan menghindari perawatan rambut yang keras dapat membantu mengurangi kerontokan rambut.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing.
Pilihan Obat Rambut Rontok yang Tersedia
Selain obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, ada juga beberapa pilihan obat rambut rontok yang dijual bebas, seperti:
- Minoxidil: Tersedia dalam bentuk losion atau foam, minoxidil dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut dan memperlambat kerontokan.
- Suplemen Biotin: Biotin adalah vitamin B yang penting untuk kesehatan rambut. Kekurangan biotin dapat menyebabkan rambut rontok, sehingga mengonsumsi suplemen biotin dapat membantu mengatasi masalah ini.
- Shampo Anti-Rontok: Shampo yang mengandung bahan-bahan seperti ketoconazole, piroctone olamine, atau caffeine dapat membantu mengurangi peradangan kulit kepala dan merangsang pertumbuhan rambut.
Apa Saja Langkah Pencegahannya?
Rambut rontok dapat menurunkan kepercayaan diri, oleh karena itu penting untuk mencegahnya.
Berikut ini langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menghindari masalah kerontokan rambut berlebih:
- Konsumsi protein yang cukup, setidaknya 40 hingga 60 gram protein per hari.
- Makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu.
- Konsumsi suplemen vitamin seperti A, B, C, D, E, zinc, biotin, dan zat besi penting untuk kesehatan rambut.
- Atasi stres dengan melakukan meditasi, yoga, atau aktivitas hobi.
- Tidur yang cukup, setidaknya 7-9 jam setiap malam.
- Hindari diet ekstrem, seimbangkan pola makan.
Itu dia cara-cara sederhana yang dapat menghindarkan kamu dari risiko rambut rontok berlebihan.
Sumber : halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar