Kamis, 02 September 2021 18:57:10
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa stres di tempat kerja meyebabkan
lonjakan pada jantung. Hal ini yang kemudian bisa menjadi penanda
penyakit jantung.
Melansir dari Independent, para peneliti
menemukan stres terkait pekerjaan, gangguan tidur, dan kelelahan
melonjak lebih tajam di kalangan wanita daripada pria.
Studi
yang dipresentasikan pada Konferensi Organisasi Stroke Eropa tersebut
menunjukkan bahwa proporsi pria dan perempuan yang melaporkan stres di
tempat kerja meningkat dari 59 persen pada 2012 menjadi 66 persen pada
2017.
Sementara mereka yang merasa kelelahan naik dari 23
persen menjadi 29 persen dalam periode waktu ini. Tetapi perempuan jauh
lebih mungkin untuk melaporkan malam tanpa tidur dan kelelahan.
Sementara jumlah pria dan wanita yang melaporkan gangguan tidur
meningkat dari 24 persen menjadi 29 persen pada periode ini, dengan
gangguan tidur parah juga meningkat lebih tajam pada wanita daripada
pria.
Para peneliti mencatat peningkatan ini mengkhawatirkan karena bisa terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Dr Susanne Wegener, salah satu penulis studi tersebut mengatakan bahwa diabetes, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, aktivitas fisik, dan hipertensi arteri merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
"Tetapi baru-baru ini telah ditunjukkan bahwa faktor risiko yang kurang konvensional seperti tekanan kerja dan masalah tidur dapat secara substansial meningkatkan risiko kardiovaskular," kata Dr Wagner, seorang profesor neurologi di University of Zurich.
"Secara tradisional pria dianggap lebih terpengaruh oleh serangan jantung dan stroke daripada perempuan, tetapi di beberapa negara, perempuan telah menyusul pria. Ada kesenjangan gender dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui alasannya," imbuhnya.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar