Pages

Sabtu, 25 Desember 2021

5 Olahraga Terbaik untuk Anak, Yang Mana Pilihan Si Kecil?

Sabtu, 25 Desember 2021 18:59:04

5 Olahraga Terbaik untuk Anak, Yang Mana Pilihan Si Kecil?

 

 

 

 

 

 

 

Gaya hidup sedentary yang tidak banyak bergerak dapat menghambat tumbuh kembang anak. Itu sebabnya, penting untuk memastikan anak Anda tetap aktif berolahraga meski di tengah kondisi pandemi. Tapi, olahraga apa yang terbaik untuk anak?

Jarang berolahraga tak hanya dapat meningkatkan risiko obesitas, tetapi juga penyakit gaya hidup lainnya seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.

Beberapa tahun yang lalu, Anda mungkin tidak akan mendengar anak-anak menderita penyakit gaya hidup seperti di atas. Namun, belakangan, terjadi peningkatan kasus anak-anak yang menderita penyakit seperti itu pada usia yang sangat muda.

Yuk, sempatkan dri Anda untuk mengajak anak-anak berolahraga agar tumbuh kembang mereka optimal, serta terhindar dari penyakit. Dilansir dari Parenting Firstcry, inilah 5 jenis olahraga terbaik untuk anak.

1. Sepak bola

Salah satu olahraga yang paling populer di kalangan anak-anak adalag sepak bola. Olahraga ini sudah bisa diajarkan kepada anak-anak sejak usianya empat tahun.

Olahraga ini juga akan mengajarkan anak tentang kerja sama tim, sportivitas, dan disiplin. Sedangkan manfaat fisiknya antara lain meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, koordinasi, pengendalian berat badan, dan daya tahan kardiovaskular.

2. Berenang

Olahraga ini bagus untuk mengatasi rasa takut anak pada ketinggian dan juga air. Tak hanya itu, berenang juga membantu meningkatkan kekuatan paru-paru dengan mengajarkan kontrol pernapasan saat berada di air. Berenang juga meningkatkan kekuatan otot berkat aneka gaya berenang yang berbeda.



3. Bersepeda

Semua anak pasti suka bersepeda. Anda berkesempatan untuk mengubahnya menjadi olahraga yang memberi manfaat. Hal pertama yang dipelajari anak dari bersepeda adalah keselamatan dan ketahanan di jalan. Secara sosial, mereka belajar kesabaran, disiplin, dan harga diri.

Namun, manfaat fisiknya lebih besar daripada manfaat sosialnya. Bersepeda meningkatkan kekuatan kaki, koordinasi refleks, meningkatkan keseimbangan, mengontrol berat badan, dan memperkuat fungsi kardiovaskular.

4. Berlari

Saat ini, tak sedikit lomba lari atau bahkan maraton yang bisa diikuti oleh anak-anak. Berlari membantu anak menjadi lebih fokus, konsentrasi, meningkatkan daya tahan, kekuatan otot, dan juga kebugaran kardiovaskular. Latihan secara teratur dapat membangun kekebalan tubuh dan mengembangkan kekuatan paru-paru pada anak-anak, sehingga mengurangi risiko pilek dan flu biasa.

5. Bola Basket

Hanya dengan sebuah bola dan ring basket, permainan ini adalah cara yang bagus untuk membuat anak-anak aktif secara fisik. Basket juga merupakan cara yang bagus untuk melibatkan anak-anak pemalu untuk bermain dengan tim.

Anak-anak belajar mengendalikan tubuh mereka melalui pertahanan dan serangan. Membuat umpan cepat meningkatkan pemikiran dan refleks dan menggiring bola mendorong koordinasi mata-kaki. Berlari dengan bola juga dapat meningkatkan kekuatan otot dan mengembangkan kelincahan.

Jadi, olahraga mana yang disukai anak Anda?

*Sumber: suara.com

Kamis, 23 Desember 2021

5 Cara Meningkatkan Sistem Kekebalan Anak, Salah Satunya Menjaga Tidur yang Cukup

Kamis, 23 Desember 2021 18:09:20

5 Cara Meningkatkan Sistem Kekebalan Anak, Salah Satunya Menjaga Tidur yang Cukup

 

 

 

 

 

 

 

Infeksi musiman, seperti flu, pada anak-anak terkadang dianggap sebagai hal yang normal. Seperti yang dikatakan banyak dokter bahwa antibodi anak terbentuk ketika tubuh mereka memerangi serangkaian kuman.

"Kita semua dilahirkan ke dunia ini dengan sistem kekebalan yang belum berpengalaman," kata profesor pediatri di University of Maryland, Charles Shubin.

Selain itu, beberapa kebiasaan sehat juga bisa berfungsi sebagai penambah kekebalan bagi anak, seperti makan sayuran, tidur yang cukup, dan menjaga kebersihan tangan sebelum makan.

Berdasarkan laman Parents, berikut cara untuk meningkatkan sistem kekebalan anak:

1. Konsumsi buah dan sayuran

Wortel, kacang hijau, jeruk, dan stroberi, mengandung fitonutrien karotenoid yang dapat menguatkan kekebalan dengan cara meningkatkan produksi sel darah putih yang melawan infeksi dan interferon, antibodi yang melapisi permukaan sel.

Studi menunjukkan asupan kaya fitonutrien juga dapat melindungi terhadap penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung di masa dewasa.

2. Menjaga waktu tidur yang cukup

Studi menunjukkan kurang tidur dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit dengan mengurangi sel pembunuh alami.

Anak-anak memiliki waktu tidur lebih banyak. Bayi mungkin memerlukan 16 jam waktu tidur setiap hari, balita harus memiliki 11 hingga 14 jam, dan anak-anak prasekolah membutuhkan 10 hingga 13 jam.

“Jika anak Anda tidak bisa atau tidak mau tidur siang, cobalah untuk menidurkannya lebih awal,” kata direktur Pusat Pendidikan dan Penelitian Anak Holistik di Rumah Sakit Anak, di Boston, Kathi Kemper.

3. Memberi ASI kepada bayi

ASI mengandung antibodi penambah kekebalan dan sel darah putih. Kandungan itu menjaga mereka dari infeksi telinga, alergi, diare, pneumonia, meningitis, infeksi saluran kemih, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar ibu menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan.

4. Berolahraga bersama keluarga

Penelitian menunjukkan olahraga meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan aktivitas fisik teratur dapat bermanfaat bagi anak-anak.

Untuk membiasakan anak-anak dengan kebiasaan berolahraga seumur hidup, jadilah panutan yang baik.

"Berolahragalah bersama semreka, daripada hanya mendesak mereka untuk pergi keluar dan bermain," jelas psikolog klinis di Columbia, Missouri, Renee Stucky.

5. Hindari dari rokok

Ahli epidemiologi dari Office on Smoking and Health di Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta, Beverly Kingsley, mengatakan asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, banyak di antaranya dapat mengiritasi atau membunuh sel-sel di dalam tubuh.

Anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa terhadap efek berbahaya dari asap rokok karena mereka bernapas lebih cepat, dan sistem detoksifikasi alami anak juga kurang berkembang.

Asap rokok meningkatkan risiko SIDS, bronkitis, infeksi telinga, dan asma, pada anak. Ini juga dapat mempengaruhi kecerdasan dan perkembangan neurologis.

*Sumber: suara.com