AYOOOOO !!!! DATANG DAN RAMAIKAN GEMA SHOLAWAT DALAM RANGKA NUZULUL QUR'AN DI AULA RADIO NUANSA FM BOJONEGORO.
Jumat, 30 April 2021

Gema Sholawat Dalam Rangka Nuzulul Qur'an Radio Nuansa FM Bojonegoro
Selasa, 27 April 2021

Selain Perkuat Bonding, Ini Manfaat Aromaterapi Bagi Anak
Selasa, 27 April 2021 07:47:30
Aromaterapi mungkin telah banyak diketahui memiliki banyak manfaat
terutama membuat seorang lebih tengan dan punya tidur lebih baik. Bukan
hanya itu, aromaterapi disebut bisa membantu mengatasi masalah penciuman
dan juga rasa sakit.
Tapi bagaimana dengan anak? Apakah cukup aman bagi mereka untuk menggunakan aromaterapi. Bagaimana mengenalkannya?
Dilansir
dari situs Childern Hospitasl Philadelphia, Vanessa Battista, RN, MS,
CPNP, seorang praktisi perawat anak di Children's Hospital of
Philadelphia (CHOP) yang telah mempelajari praktik aromaterapi sebagai
pelengkap pengobatan konvensional mengatakan bahwa aromaterapi dapat
memberikan manfaat nyata bagi anak-anak.
"Tetapi orang-orang perlu diberi tahu dan menganggap serius risiko penggunaan yang tidak benar."
Ada
berbagai teori tentang bagaimana tepatnya aromaterapi bekerja. Tetapi
beberapa percaya bahwa dengan mengaktifkan reseptor bau tertentu di
hidung, aromaterapi menyebabkan otak mengirim pesan ke area sistem saraf
yang memengaruhi suasana hati dan gejala lainnya.
Jadi,
bagaimana aromaterapi dapat membantu anak. Aromaterapi dapat membantu
menenangkan anak yang sedang cemas atau stres, mengurangi rasa mual,
ketidaknyamanan dan nyeri, serta meningkatkan kualitas tidur yang sehat.
“Cobalah wewangian yang berbeda untuk melihat mana yang paling disukai anak Anda,” kata Battista.
“Aromaterapi
hanya bekerja jika seorang anak menyukai baunya dan merasa aromanya
menenangkan atau membangkitkan semangat. Orang yang berbeda memiliki
preferensi dan asosiasi penciuman yang berbeda. "
Dalam
keterangan yang diterima Suara.com, Jumat, (23/4/2021), aromaterapi dari
produk Sipopo Kids Essential Oil bisa bermanfaat terhadap bonding ibu
dan anak. Dengan aroma tertentu yang diformulasikan untuk menimbulkan
perasaan ceria, nyaman, hangat dan tenang yang akan dirasakan bayi saat
Moms menggunakannya.
Perasaan bahagia ini akan dihubungkan bayi
dengan aroma harum yang menenangkan dari Sipopo Kids Essential Oil.
Jadi, setiap kali ia mencium aroma Sipopo, kenangan indah bersama ibu
akan tetap muncul bahkan ketika ia menginjak dewasa. Wah, boleh dicoba
nih moms!
*Sumber: suara.com
Minggu, 25 April 2021

Plus Minus Konsumsi Daging Sapi bagi Kesehatan
Minggu, 25 April 2021 17:51:55
Daging sapi merupakan salah satu jenis bahan masakan yang paling disukai, karena banyak mengandung zat besi, protein dan kebutuhan nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita.
Namun, daging sapi sama sekali tidak mengandung serat. Maka dari itu, konsumsi daging sapi harus dibarengi dengan asupan serat dari sayur atau buah.
Lalu apa saja plus minus mengonsumsi daging sapi bagi kesehatan?
Dilansir dari Healthline, manfaat daging sapi tentunya tidak terlepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.
Keunggulan dari kandungan daging sapi adalah kadar sodiumnya yang rendah. Selain itu daging sapi juga merupakan sumber dari protein, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, zinc, selenium, dan fosfor.
Menurut Heathline, daging sapi juga memiliki kandungan protein berkualitas tinggi. Daging sapi yang dimasak mengandung protein sekitar 26-27 persen.
Daging sapi mengandung sembilan asam amino esnsial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Sebagai bahan pembangun protein, asam amino sangat penting. Protein daging sapi sangat bergizi dan dapat meningkatkan pemeliharaan dan pertumbuhan otot.
Daging sapi juga mengandung berbagai lemak, yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal dengan jumlah yang sama.
Asam lemak utama adalah asam stearat, asam oleat, dan asam palmitat. Selain menambah rasa, lemak juga meningkatkan kandungan kalori daging.
Jumlah lemak dalam daging sapi tergantung pada tingkat pemangkasan dan usia hewan, jenis kelamin, dan pakan. Produk daging sapi yang diolah, seperti sosis cenderung mengandung lemak yang tinggi.
Daging sapi juga mengandung vitamin dan mineral yang tinggi. Makanan yang berasal dari hewan, seperti daging, merupakan satu-satunya sumber makanan yang baik dari vitamin B12, nutrisi yang penting untuk pembentukan darah dan otak serta sistem saraf.
Selain itu, daging sapi sangat kaya akan zinc (seng), mineral yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Daging sapi merupakan sumber selenium yang penting bagi tubuh. Serta zat besi yang terkandung dalam daging sapi dapat memberikan energi bagi tubuh.
Berdasarkan akun Twitter Kementerian Pertanian Republik Indonesia, manfaat makan daging sapi bagi kesehatan, yaitu:
1. Meningkatkan Sistem Imun
Kandungan protein hewani yang terkandung dalam daging sapi mampu memperbaiki sel tubuh yang rusak, hingga meningkatkan fungsi otak.
Kandungan zat besi berfungsi sebagai pengikat oksigen dalam tubuh, membantu proses metabolisme, dan menjaga suhu tubuh agar tetap stabil.
2. Menjaga Berat Badan
Mengkonsumsi daging sapi dengan pas dan tanpa lemak dapat menjaga berat badan, karena, daging sapi kaya protein sehingga mampu meningkatkan metabolisme dan menahan rasa lapar.
3. Mempercepat Penyembuhan Luka
Protein dalam daging sapi membantu mempercepat penyembuhan luka. Salah satu penyebab luka infeksi paling umum adalah terhambatnya penyaluran oksigen ke jaringan yang rusak.
Kekurangan mineral dapat menunda pembentukan dan perbaikan jaringan. Mineral berperan penting dalam penyembuhan, karena berperan mendistribusikan oksigen lewat darah.
4. Membantu Fungsi Jantung
Dengan porsi yang tepat, daging sapi tanpa lemak sangat baik untuk kesehatan jantung.
Memakan daging sapi dengan olahan yang tepat, seperti direbus atau dipanggang, dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
5. Menjaga Kesehatan Kulit
Kandungan mineral dan nutrisi pada daging sapi membantu regenerasi kulit agar tidak kusam, menghilangkan noda hitam pada wajah, mencegah penuaan dini.
Zat antikarsinogenik di daging sapi mencegah pertumbuhan kanker, termasuk kanker kulit.
Sedangkan beberapa dampak negatif daging sapi yang ditimbulkan bagi kesehatan.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan The European Journal of Clinical Nutrition, daging sapi yang dibesarkan di peternakan merupakan sapi ternak yang diberi makan biji-bijian memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang sangat sedikit serta memiliki kadar asam lemak omega 6 dalam jumlah yang lebih tinggi daripada sapi-sapi yang hidup liar dengan memakan rumput.
Selain itu, penambahan berbagai jenis hormon seperti estradiol, progesteron, dan testosteron, hormon sintetis, zeranol dan trenbolone asetat, melengesterol asetat biasanya diberikan pada hewan-hewan ternak guna menambah berat badan serta meningkatkan efisiensi pakan juga sangat berpengaruh bagi kesehatan, yaitu dapat meningkatkan resiko kanker.
Hal-hal seperti inilah yang sebenarnya menyebabkan dampak bahaya daging sapi bagi kesehatan tubuh, seperti berikut ini :
1. Peradangan
Daging sapi merupakan salah satu jenis makanan yang sangat sulit untuk dicerna oleh tubuh, meskipun telah dimasak.
Hal ini akan menimbulkan peningkatan jumlah enzim pencernaan untuk dapat mencerna makanan tersebut.
Jika makanan ini sering dikonsumsi pada usia dini, hal tersebut dapat mempertahankan asam arakidonat (asam lemak omega 6) dalam tubuh yang memberikan kontribusi untuk kondisi peradangan dan rasa sakit.
Peradangan ini pada nantinya akan bisa menyebabkan :
a) amandel
b) nyeri sendi lutut
c) bisul
2. Kanker
Dalam daging sapi terkandung sejumlah bahan kimia organik yang sangat beracun yang dikenal dengan nama dioxin.
Di mana bahan kimia tersebut berasal dari partikel mikroskopis dari abu dari insinerator yang telah menetap di rumput dan tanaman yang dimakan oleh hewan-hewan ternak seperti sapi, babi, dan ayam.
Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa dioxin merupakan hormon kimia yang dapat mengganggu fungsi sel-sel dalam tubuh, sehingga hal ini dapat berpotensi untuk meningkatkan resiko penyakit kanker.
Selain itu, dioxin juga dapat memicu endometriosis, gangguan Attention Deficit Disorder, kecacatan sistem reproduksi anak-anak, sindrom kelelahan kronis, menurunnya sistem kekebalan tubuh, serta gangguan saraf.
Selain zat dioxin, biasanya daging sapi yang berasal dari peternakan telah mengalami proses penyinaran dengan menggunakan sinar gamma yang dihasilkan oleh radioaktif, kobalt 60, maupun aliran listrik dengan tujuan untuk membunuh bakteri yang tinggal dalam daging tersebut.
Radiasi tersebut pada akhirnya akan menghasilkan radiolytic dalam produk makanan yang dihasilkan dari olahan daging tersebut, di mana hal itu memiliki sifat karsiogenik (penyebab kanker). Untuk itu sangat disarankan untuk menghindari produk makanan atau daging radiasi.
3. Keracunan
Daging sapi merupakan sumber dari adanya jenis kuman mematikan yang disebut E. Colli O157:H7 yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan yang cukup serius.
Kuman-kuman tersebut terdapat dalam daging sapi yang telah terkontaminasi dengan kotoran sapi pada saat dilakukan penyembelihan.
Akibat dari kuman berbahaya ini telah menewaskan puluhan orang serta menyebabkan ribuan orang sakit setelah mengkonsumsinya.
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penarikan sekitar 25 juta pon daging sapi di pasaran pada tahun 1997.
4. Penyakit jantung
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa daging sapi yang diperoleh dari peternakan komersial biasanya mengandung lebih sedikit jumlah asam lemak omega 3.
Padahal asam omega 3 inilah yang dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya penyakit jantung, namun mengandung lebih tinggi kadar asam lemak omega 6 (kaskade arakidonat) yang justru dapat mempromosikan atau meningkatkan resiko penyakit jantung.
5. Resistensi obat-obatan
Biasanya hewan-hewan di peternakan akan diberikan tambahan obat-obatan atau jenis antibiotik pada makanan mereka.
Hal ini bertujuan untuk menambah berat badan serta untuk mencegah terjangkitnya wabah penyakit menular pada hewan-hewan ternak tersebut.
Efek samping antibiotik atau obat-obatan yang diberikan secara rutin pada hewan ternak seperti sapi dapat berkontribusi pada masalah resistensi obat-obatan atau antibiotik pada manusia yang mengkonsumsi daging tersebut.
6. Penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD)
Tahukah anda bahwa gangguan atau penyakit yang terdapat pada hewan ternak seperti sapi yaitu sapi gila atau disebut dengan bovine spongiform encephalopathy (BSE), yang akhir-akhir ini berkembang juga dapat menular pada manusia?
Ya, hal ini bisa terjadi pada saat manusia mengkonsumsi daging sapi yang terinfeksi bovine spongiform encephalopathy (BSE).
Penyakit ini biasanya menimpa pada orang-orang yang telah berusia sekitar 60 tahunan baik itu pria maupun wanita.
Namun akhir-akhir ini penyakit tersebut juga telah berkembang pada orang-orang yang lebih muda.
CJD merupakan suatu penyakit yang menyerang otak yang nantinya dapat mengarah ke demensia, maupun gejala otak lainnya yang lebih mengerikan. Hal ini juga dapat menjadi penyebab kematian mendadak di usia dini.
Untuk mengindari hal tersebut, Anda bisa memilih daging sapi organik yang bebas hormon dan antibiotik atau memilih bagian daging tanpa lemak.
Serta mengonsumsi daging sapi dengan tidak berlebihan dan tetap memerhatikan pengolahannya agar nutrisi dalam daging sapi tidak hilang dan tergantikan dengan asupan lain yang justru tidak baik untuk tubuh. [Lis]
Sumber: https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/plus-minus-mengonsumsi-daging-sapi-bagi-kesehatan-ef6c
Jumat, 23 April 2021

Meski Boleh, Remaja Sebaiknya Tidak Terlalu Banyak Konsumsi Kafein!
Jum'at, 23 April 2021 18:13:09
American Academy of Pediatrcis merekomendasikan bagi remaja sebaiknya
tidak mengonsumsi lebih dari 100 miligram kafein dalam sehari.
Sebab,
mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan efek samping
seperti gugup, lekas marah, detak jantung cepat, dan kecemasan.
Berikut lima alasan lagi agar remaja membatasi asupan kafein harian mereka, dilansir dari UNC Health:
1. Minuman berkafein seringkali mengandung kalori kosong.
Banyak
minuman berkafein juga mengandung banyak gula dan lemak, misalnya
minuman bersoda yang dapat mengambil nutrisi berharga seperti kalsium.
"Jika
Anda minum kopi atau teh, kemudian menambahkan susu, gula, atau madu,
itu bisa menambah kalori dan gula," kata Ty G. Bristol, MD, MPH, dokter
anak di UNC Pediatrics di Panther Creek.
2. Kafein dapat menyebabkan insomnia
Kafein dapat menyebabkan sulit tidur di malam hari, yang pada akhirnya mengakibatkan insomnia dan kantuk di siang hari.
"Beberapa
remaja bisa menjadi gugup, dan kafein dapat menyebabkan insomnia jika
Anda mengonsumsinya terlalu banyak atau larut malam," sambung Bristol.
3. Kafein memengaruhi jantung dan kepala
Asupan kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang.
"Jika
Anda minum terlalu banyak, terutama dari minuman berenergi, maka dapat
meningkatkan detak jantung dan tekanan darah naik," lanjutnya.
Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala saat berhenti.
"Seorang
anak yang minum terlalu banyak kafein secara terus-menerus dalam dosis
tinggi dapat mengembangkan toleransi terhadap kandungan ini," jelas
Bristol lagi.
"Dan kemudian, jika mereka mencoba berhenti akan mengalami gejala penarikan, termasuk sakit kepala berulang," imbuhnya.
Jadi, penting bagi orang tua untuk tahu berapa banyak asupan kafein yang diminum anak remajanya.
"Terlalu
banyak bukanlah hal baik. Kuncinya adalah moderasi," kata Bristol. Ia
juga mengingatkan untuk tidak mencampur kafein dengan obat-obatan atau
alkohol.
*Sumber: suara.com
Kamis, 22 April 2021

Hati-hati, Jam Kerja Tak Teratur Bisa Tingkatkan Risiko Masalah Jantung!
Kamis, 22 April 2021 18:33:29
Jam kerja yang tak teratur dapat memengaruhi kesehatan jantung. Hal
tersebut diungkapkan oleh penelitian yang dipresentasikan dalam ESC
Preventive Cardiology 2021.
Dikatakan, jam kerja dapat
memengaruhi kesehatan jantung. Tak hanya itu, jam kerja yang berlebih
juga bisa berisiko membuat seseorang terserang penyakit kardiovaskular.
"Studi
kami menunjukkan bahwa setiap jam kerja sangat tidak sinkron dengan
karyawan, sehingga risikonya terkena penyakit jantung yang semakin
buruk," ungkap penulis studi Dr. Sara Gamboa Madeira dari Universitas
Lisbon, Portugal.
Tercatat, 20 persen karyawan di Eropa yang
bekerja dengan shift tidak menentu dikaitkan dengan penyakit
kardiovaskular. Selain itu, risiko lain juga diantaranya merusak
gangguan tidur dan menimbulkan perilaku yang tidak sehat.
Studi
ini melibatkan 301 pekerja gudang distribusi di perusahaan ritel
Portugal, mulai dari staf yang bekerja shift pagi (jam 6 pagi-3 sore),
staf yang shift malam (jam 3 sore- tengah malam), dan staf yang bekerja
larut malam (jam 9 malam-6 pagi).
Peserta diberitakan oleh faktor
usia, jenis kelamin, pendidikan, jadwal kerja, dan gaya hidup. Tidak
hanya itu, kuesioner peserta dari ChronoType Munich ini juga digunakan
untuk mengukur durasi tidur karyawan.
Para peneliti juga
menggunakan grafik SCORE untuk melihat risiko gabungan di Eropa,
termasuk karyawan yang merokok, tekanan darah, dan tingkat kolestrol.
Sementara
hasilnya mengungkap satu karyawan yang tidak merokok relatif sehat,
dibanding 12 karyawan yang merokok berisiko kolestrol dan tekanan darah
tinggi.
Rata-rata peserta yang dianalisis 56 persen laki-laki,
dengan usia 33 tahun. Hasil lain juga menunjukkan, karyawan yang merokok
memiliki 49 persen kolestrol tinggi dan 10 persen menderita hipertensi.
Sementara
itu, karyawan yang berisiko terkena kardiovaskular sebesar 20 persen,
ditambah 40 persen karyawan lain dengan pola tidur yang kurang.
Hasilnya
cenderung lebih tinggi pada kelompok yang berisiko kardiovaskular,
ditambah 31 persen karena faktor pekerjaan, gaya hidup, pola tidur, dan
indeks massa tubuh.
“Hasil ini memberi bukti, bahwa
ketidaksesuaian jam shift kerja memberi hasil kesehatan yang merugikan.
Temuan ini juga memerlukan pemantauan lebih dekat untuk kesehatan
jantung, terutama bagi staf dengan jadwal kerja yang tidak menentu,”
ungkap Dr. Gamboa Madeira.
*Sumber: suara.com
Jumat, 16 April 2021

Ingin Menyusui Saat Puasa, Ini yang Mesti Diperhatikan
Jum'at, 16 April 2021 17:21:45
Meski mendapatkan kelonggaran untuk boleh tidak berpuasa selama bulan
Ramadhan, tak sedikit ibu menyusui yang tetap ingin melaksanakan ibadah
ini banyak alasan.
Namun, ternyata masih banyak ibu menyusui
yang bertanya apakah berpuasa aman bagi ibu maupun bayi yang disusui?
Mengingat, saat berpuasa, tubuh lebih banyak kehilangan cairan karena
perubahan pola makan dan tidur.
Menjawab hal tersebut, dokter
spesialis anak Rumah Sakit Hermina Podomoro, Lucy Amelia mengungkap jika
ada hal yang harus diperhatikan, khususnya soal nutrisi saat sahur dan
berbuka puasa saat seorang ibu menyusui memutuskan untuk berpuasa.
"Apa
yang ibu makan akan memengaruhi nutrisi yang terkandung dalam ASI.
Kalau kita berbicara tentang puasa tentunya ada pembatasan nutrisi.
Makan yang tadinya 3-4 kali, kemudian hanya jadi sahur dan buka puasa
saja. Makanya kita harus benar-benar harus mengatur nutrisi yang ibu
menyusui konsumsi supaya ASInya berkualitas," jelasnya dalam Live
Instagram bersama Orami, Rabu (14/4/2021).
Nah, berikut beberapa tips yang bisa ibu menyusui ikuti ketika berpuasa dari dr. Lucy.
1. Perhatikan kebutuhan mikronutrien dalam tubuh
Penelitian
mengungkap bahwa jumlah makronutrien (protein, karbohidrat dan lemak),
kata dr. Lucy sebenarnya tidak terlalu berpengaruh ketika ibu menyusui
berpuasa.
Namun, hal yang terdampak justru pada mikronutrien, di
mana kadar vitamin dan mineral menjadi lebih rendah saat ibu menyusui
berpuasa. Nah untuk menyiasatinya, ibu menyusui bisa mengonsumsi makanan
yang mengandung vitamin dan mineral atau suplemen tambahan jika
khawatir apa yang dikonsumsi tidak dapat mencukupi kebutuhan itu.
2. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah
Ada
beberapa trik yang harus ibu menyusui lakukan untuk mengatur agar kadar
glukosa tidak terlalu rendah saat berpuasa. Jadi, kata dia, saat sahur,
selain mencukupi kebutuhan karbohidrat, pilihlah makanan yang memiliki
indeks glikemik yang rendah.
Indeks glikemik rendah adalah angka
yang menunjukkan rendahnya kecepatan unsur karbohidrat dalam makanan
untuk diubah menjadi glukosa sebagai energi.
"Semakin tinggi
indeks glikemik, maka kemampuan gula darah di dalam tubuh semakin
meningkat itu semakin tinggi. Ketika kadar gula darah itu tinggi, maka
akan diubah oleh hormon insulin dalam tubuh dan akan disimpan. Nah ini
yang akan berbahaya. karena nanti di siang hari, kadar glukosa akan
turun drastis," jelas dr. Lucy.
Jadi, saat sahur, bisa konsumsi
makanan seperti beras merah, oatmeal, hingga beras merah. Serta
buah-buahan yang banyak mengandung air seperti pir, kiwi, tomat hingga
apel. Jangan lupa pula protein hewani, seperti daging, telur, ikan,
hingga ayam.
3. Tingkatkan asupan air
Saat
tidak berpuasa, kebutuhan air ibu menyusui minimal minum 8 gelas
sehari. Nah, saat berpuasa, dr. Lucy menyarankan agar tingkatkan menjadi
10-12 gelas sehari.
Namun, perlu diingat untuk mengonsumsinya
secara bertahap, jangan sekaligus secara langsung. Misalnya, dibagi
menjadi beberapa kali di waktu berbuka dan sahur.
4. Hindari makanan yang membuat haus
Ketika
sahur, sebaiknya kata dia ibu menyusui hindari makanan yang bisa
menimbulkan rasa haus, seperti gorengan, makanan pedas atau yang
bersantan.
Selain menimbulkan rasa haus yang panjang, biasanya makanan ini juga bisa membuat perut terasa tidak nyaman.
5. Berbuka dengan makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah
Berbeda
dengan sahur disarankan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik
rendah, saat berbuka puasa ibu menyusui justru disarankan untuk berbuka
dengan makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Selain minuman
manis, kurma juga sangat disarankan.
6. Istirahat yang cukup
Selain
mengubah pola makan, berpuasa juga cenderung mengubah pola tidur.
Karena itu, ketika ibu menyusui berpuasa, istirahat adalah hal penting
karena dapat menghindari stres akibat kelelahan.
"Karena ini
sangat memengaruhi tubuh, produksi asi bisa sedikit. Kalau kita capek,
tambah berpuasa, kelelahan mengurus anak, rumah dan lainnya, maka akan
memengaruhi produksi ASInya sendiri," ujarnya.
Jadi, tak ada salahnya untuk mencoba tidur siang 1-2 jam untuk menghindar dari kelelahan.
*Sumber: suara.com
Kamis, 15 April 2021

Tanpa Makan dan Minum, Ini Cara Mengatasi Cegukan Saat Berpuasa
Kamis, 15 April 2021 18:33:01
Meski tak berbahaya, namun cegukan dianggap cukup mengganggu. Biasanya
cegukan dapat diatasi dengan beberapa metode yang melibatkan makan dan
minum. Namun, bagaimana ya kita mengatasi cegukan saat sedang berpuasa?
Sebelum ke sana, cegukan secara medis dikenal sebagai synchronous diaphragmatic flutter (SDF) atau singultus.
Dari
segi fisiologi, cegukan terjadi ketika diafragma tiba-tiba berkontraksi
tanpa disengaja, dan pada saat yang sama, kotak suara berkontraksi dan
pita suara menutup, secara efektif hal tersebut menghalangi aliran
udara.
Nah di bawah ini adalah beberapa tips dan pengobatan
rumahan untuk mengatasi cegukan yang direkomendasikan oleh NHS dan CDC,
selain makan dan minum selama berpuasa, yang dilansir Medical News
Today.
1. Tahan napas
Kamu bisa menarik
napas dan tahan selama sekitar 10 detik, lalu keluarkan perlahan. Ulangi
tiga atau empat kali. Kemudian ulangi 20 menit kemudian.
2. Bernapas menggunakan kantong kertas
Selain cara di atas, cobalah bernapas ke dalam kantong kertas, penting untuk tidak menutupi kepala dengan kantong.
3. Ubah postur sambil bernapas
Cara lainnya adalah dengan mendekatkan lutut ke dada dengan cara memeluknya selama 2 menit. Lalu bernapas secara perlahan.
4. Kompres dada
Kamu juga bisa dengan lembut mengompres dada sambil mencondongkan tubuh ke arah depan.
5. Titik tekanan
Tarik
lidah pegang ujung lidah di jari-jari dan tarik. Ini merangsang saraf
vagus dan meredakan kejang diafragma, yang terkadang dapat menghentikan
cegukan.
6. Tekan diafragma dengan lembut.
Beri tekanan lembut di setiap sisi hidung saat menelan.
7. Jangan memikirkannya
Dalam
sebagian besar kasus, cegukan akan hilang dengan sendirinya. Beberapa
orang mengatakan bahwa hanya dengan menunggu dan tidak memikirkannya,
masalah kemungkinan besar akan selesai lebih cepat.
8. Pengobatan
Jika cegukan terus berlanjut, dokter mungkin akan meresepkan obat. Ini sering terjadi jika pasien:
- Tidak bisa makan dengan benar dan menurunkan berat badan
- Tidur tidak normal atau mengalami insomnia
- Menampilkan tanda dan gejala depresi klinis
*Sumber: suara.com
Rabu, 14 April 2021

Keuntungan Lain Menyusui, Mencegah Penumpukan Lemak!
Rabu, 14 April 2021 18:07:39
Menyusui ternyata tak hanya memberi banyak manfaat kesehatan untuk
anak, tapi juga sang ibu sendiri. Para ahli telah melakukan banyak
penelitian yang membuktikan bahwa ibu menyusui memiliki risiko lebih
rendah terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes.
Kini dalam
sebuah studi baru yang diterbitkan di The Journal of Clinical
Endocrinology & Metabolism, para ilmuwan berusaha mencari tahu
apakah keberadaan lemak berlebih, khususnya lemak visceral dan
perikardial, dapat membantu menjelaskan temuan ini.
Dalam
penelitian "The Association of Lactation Duration with Visceral and
Pericardial Fat Volumes in Parous Women: The CARDIA Study", peneliti
dari Texas Tech University Health Sciences Center mengatakan, kedua
lemak itu berkontribusi terhadap diabetes serta penyakit kardiovaskular.
Oleh karena itu, mereka ingin melihat bagaimana menyusui memengaruhi
jenis lemak ini.
Dilansir dari The Health Site, lemak visceral
yang berada di dalam rongga perut di dekat organ penting seperti
lambung, hati, dan usus juga dikenal sebagai lemak aktif, diketahui
secara signifikan meningkatkan risiko berkembangnya masalah kesehatan
kronis seperti hipertensi, kardiovaskular hingga stroke.
Sedangkan
lemak perikardial, timbunan jaringan lemak yang terletak di bagian luar
jantung, juga dapat memengaruhi kondisi kardiovaskular tertentu.
Karena
lemak visceral terkait dengan produksi insulin dan faktor metabolisme
kardiovaskular lainnya, perubahan berat badan dapat memengaruhi hubungan
antara menyusui dan lemak ini. Misalnya, lemak viseral yang menumpuk di
sekitar perut cenderung mengandung adipokin, yaitu sitokin yang
diproduksi oleh jaringan lemak.
Adipokin mengeluarkan hormon,
yang mempengaruhi sensitivitas insulin pada otot. Ketika jumlah lemak
visceral meningkat, begitu pula persaingan untuk tempat pengikatan
insulin, yang meningkatkan risiko pengembangan resistensi insulin atau
intoleransi glukosa.
Peningkatan lemak perikardial juga menambah
beban pada jantung dan dapat memengaruhi kontraksi, atau bagaimana
detaknya. Para peneliti mengatakan bahwa semakin banyak lemak
perikardial yang Anda miliki, semakin besar kemungkinan Anda terkena
penyakit kardiovaskular.
Dalam penelitian tersebut, terlihat
wanita yang menyusui tidak bertambah berat badannya, yang mana berarti
ada lebih sedikit penumpukan lemak di perut atau di sekitar jantung.
Studi
sebelumnya pada wanita dalam studi CARDIA selama 30 tahun telah
menunjukkan durasi menyusui dikaitkan dengan risiko relatif lebih rendah
50 persen untuk berkembang menjadi diabetes tipe 2 pada wanita,
terlepas dari profil metabolik dan ukuran tubuh mereka sebelum
kehamilan, faktor sosial dan perilaku gaya hidup.
Para peneliti
berharap bahwa laktasi atau menyusui dapat mencegah perkembangan
penyakit kardiovaskular pada wanita di masa depan, dengan membalikkan
hipertrigliseridemia selama kehamilan melalui pembuangan asam lemak
berlebih dalam produksi ASI serta mencegah penurunan kolesterol
lipoprotein densitas tinggi setelah melahirkan.
*Sumber: suara.com
Jumat, 09 April 2021

Studi Sebut Kebiasaan Nyemil di Malam Hari Sebabkan Kualitas Kerja Menurun
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bagaimana kebiasaan nyemil tidak
sehat di malam hari dapat membuat konsentrasi terganggu di tempat kerja
pada hari esok.
Menurut profesor psikologi di North Carolina
State University Seonghee Shopia Cho, temuan ini tidak hanya menunjukkan
adanya gangguan konsentrasi di tempat kerja tetapi juga berdampak pada
pola tidur.
Pada penelitian tersebut, 97 karyawan di Amerika
Serikat diminta menjawab pertanyaan sebanyak tiga kali dalam sehari
selama sepuluh hari kerja. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan
kesehatan fisik dan emosional mereka.
Peneliti mengungkap,
camilan tidak sehat tersebut mulai dari junk food, makan terlalu banyak,
dan minum alkohol yang terlalu banyak. Selain itu, peneliti juga
menemukan perilaku makan yang tidak sehat berisiko mengalami masalah
fisik keesokan hari seperti sakit kepala, sakit perut, dan diare.
Tak
hanya itu, orang yang mengonsumsi camilan tidak sehat di malam hari
juga cenderung merasakan ketegangan emosi seperti rasa malu dan rasa
bersalah. Karena itu, faktor ini menyebabkan terganggunya konsentrasi di
tempat kerja.
Peningkatan risiko ini terjadi pada orang yang
memilih menarik diri dari situasi, seperti lingkungan kerja, masalah
kerja, dan juga konflik yang terjadi di perusahaan. "Yang paling
terpenting adalah, bahwa makanan yang tidak sehat berdampak langsung
pada kinerja seseorang di tempat kerja," ungkap Seonghee Shopia Cho.
Ia
bahkan mengatakan tidak ada diet yang sehat, bahkan makan yang sehat
juga tidak bisa hanya dilihat dari kandungan nutrisi. "Ini mungkin
dipengaruhi oleh kebutuhan seseorang, atau jadwal kapan mereka makan,
dan apa yang mereka makan," lanjutnya.
Menurut Cho, perusahaan
perlu membantu mengatasi pola makan yang sehat bagi karyawan mereka
seperti memilih tempat makan, juga menjaga fisik dan mental karyawan
selama bekerja. Hal ini, pada akhirnya, dapat memengaruhi kinerja ke
depan baik bagi karyawan maupun perusahaan.
*Sumber: suara.com
Rabu, 07 April 2021

10 Makanan untuk Meredakan Demam: Bawang Putih Hingga Madu
Rabu, 07 April 2021 18:33:04
Demam menjadi salah satu masalah kesehatan yang rentan muncul di musim pancaroba.
Meski
tidak selalu disebabkan karena perubahan cuaca, demam juga bisa
menyerang siapa saja yang kurang beristirahat. Gejala paling umum
biasanya mata berair, tenggorokan gatal, dan sering bersin.
Obat-obatan yang dijual bebas juha membantu mengurangi gejala, tetapi bisa menimbulkan efek samping seperti mengantuk.
Sebenarnya
demam tidak selalu harus disembuhkan dengan obat. Ahli gizi Sarah
Flower mengatakan bahwa demam bisa sembuh scara alami dengan menggunakan
makanan.
Dikutip dari Hello Magazine, berikut rekomendasi makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari ketika sedang demam.
1. Kuercetin untuk demam
Ada
banyak penelitian tentang efek anti-histamin yang kuat dari antioksidan
flavonoid ini dan diyakini dapat membantu mengurangi peradangan.
Kuercetin bisa menghambat pelepasan histamin. Senyawa itu bisa
didapatkan dari beri, peterseli, bawang, tomat, dan paprika.
2. Biotin untuk alergi serbuk bunga
Biotin
adalah vitamin B yang membantu menjaga kesehatan fungsi selaput lendir
yang dapat ditemukan di hidung, sinus, tenggorokan, dan bahkan saluran
air mata. Coba konsumsi lebih banyak jeroan, ikan, kuning telur,
alpukat, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan untuk mendapatkan
dosis yang dianjurkan.
3. Teh herbal
Tumbuhan
tertentu memiliki efek antihistamin alami. Pilih teh hijau, kamomil,
bunga elder, jahe, peppermint, dan adas manis untuk membatasi efek
demam. Minum teh herbal itu sepanjang hari. Selain meredakan demam, teh
herbal juga akan membantu tubuh tetap terhidrasi.
4. Probiotik untuk alergi serbuk bunga
Flora
usus yang sehat sangat penting untuk sistem kekebalan yang kuat. Jangan
tertipu oleh minuman probiotik. Sebaiknya pilih suplemen probiotik
multi-regangan. Probiotik secara alami juga bisa didapat melalui makanan
fermentasi seperti sauerkraut, kaldu tulang, gelatin, yogurt alami dan
Kefir.
5. Madu
Ada beberapa bukti kuat yang menunjukkan bahwa mengonsumsi madu dapat bantu membatasi efek demam karena terpapar serbuk sari.
6. Bawang putih
Remoah-rempah
ini dapat membantu memblokir produksi histamin dan meredakan gejala
demam. Cobalah memasukkan bawang putih ke dalam makanan harian atau
pilih suplemen berkualitas baik.
7. Vitamin D
Kekurangan
vitamin D telah dikaitkan dengan perkembangan alergi dan penyakit
autoimun. Vitamin D juga mendukung bakteri baim dalam usus. Cobalah
untuk menghabiskan waktu di luar ruangan setiap hari untuk berjemur.
Jika tak ada waktu, konsumsi suplemen yang mengandung Vitamin D.
8. Singkirkan lensa kontak
Menurut
Direktur Layanan Klinis Specsavers Giles Edmonds, penderita demam yang
memakai lensa kontak mungkin melihat penglihatan melalui lensa tampak
kotor dan mata umumnya bisa terasa tidak nyaman. Mengenakan kacamata
dapat mencegah serbuk sari masuk ke mata.
9. Kunyit
Kunyit
dikenal dengan kekuatan penyembuhannya dan memiliki sifat
anti-inflamasi yang kuat yang dapat membantu meringankan hidung
tersumbat bagi penderita demam. Bumbu kuning dapat ditambahkan ke
makanan, diambil dalam bentuk kapsul atau bahkan dibuat menjadi minuman
jamu seperti kunyit asam.
10. Kurangi konsumsi produk susu
Produk
susu meningkatkan produksi lendir di saluran pernapasan, karenanya
memperburuk gejala demam. Disarankan untuk beralih konsumsi susu oat
atau susu almond dan mentega vegan.
*Sumber: suara.com
Jumat, 02 April 2021

Selain Alpukat, Berikut 5 Superfood yang Sangat Bagus Dikonsumsi Bayi!
Jum'at, 02 April 2021 18:18:32
Sebagai orang tua, Anda tentu ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati. Mulai dari kebutuhan hingga asupan mereka.
Setelah masa mengonsumsi ASI, bayi akan mulai mengonsumsi makanan lembut hingga akhirnya mereka dapat memakan makanan padat.
Untuk memulai mpasi, ada beberapa superfood atau makanan bergizi tinggi yang bagus untuk tumbuh kembang si bayi.
Berikut lima superfood yang sangat direkomendasikan oleh para ahli, dilansir Baby Center:
1. Alpukat
Buah
satu ini kata akan lemak tak jenuh yang membantu meingkatkan
perkembangan otak. Komposisi lemak alpoukat pun dinilai agak mirip
dengan ASI.
Sajikan dalam keadaan lembut dengan menghancurkan dagingnya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi buah hati.
2. Pisang
Dikenal sebagai sumber potasium yang baik, buah 'grab and go' ini juga mengandung vitamin B6 dan C, serat dan magnesium.
Anda dapat mengolah pisang menjadi pure dengan tambahan mangga manis.
3. Brokoli
Sayuran
silangan ini kaya akan nutrisi penting, termasuk serat, folat, dan
kalsium. Perkenalkan bayi Anda pada rasa brokoli sejak dini sehingga
mereka akan terus menyukainya.
Saran penyajiannya, kukus sampai lunak dan potong hingga cukup kecil agar anak dapat memakannya secara aman, lalu dinginkan.
4. Ubi jalar
Ubi jalar adalah salah satu makanan pertama yang populer untuk bayi karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut.
Sayuran ini mengandung beta-karoten, vitamin C, dan mineral, termasuk zat besi dan tembaga.
Anda dapat menyajikannya sebagai bubur.
5. Yogurt
Yogurt
kaya akan kalsium dan vitamin D, yang diperlukan untuk kesehatan tulang
dan gigi bayi. Mereka dapat mengonsumsinya sejak usia empat hingga enam
bulan, jauh sebelum siap untuk susu sapi.
Pilih yogurt tawar
tanpa tambahan gula. Pastikan mereka megonsumsi yogurt susu murni,
karena mereka membutuhkan kalori dari lemak.
Anda dapat menambahkan buah-buahan dalam menyajikannya untuk si kecil.
*Sumber: suara.com