Pages

Jumat, 04 Desember 2020

Hindari, 14 Kebiasaan yang Tak Disadari Bisa Menghambat Karier

Jum'at, 04 Desember 2020 18:40:00

Hindari, 14 Kebiasaan yang Tak Disadari Bisa Menghambat Karier

Terkadang, mampu menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan baik dan memiliki keahlian di bidang tertentu tidak otomatis membuat perjalanan karier menjadi mulus.

Tanpa disadari ada aspek-aspek lain yang rupanya bukan hanya menyabotase karier, tetapi juga hubungan kita dengan atasan maupun rekan kerja yang lain.

Nah, penting sekali kita mengetahui sebenarnya faktor apa saja yang kemungkinan besar dapat mengganggu karier kita.

1. Bersikap negatif

Ketika seseorang sering mengeluh sepanjang waktu, dan memiliki sikap yang buruk terhadap pekerjaan, itu mungkin akan memengaruhi orang-orang di sekitarnya.

Sikap negatif ini tidak hanya akan menular ke rekan kerja yang lain, tetapi juga berkontribusi membuat hubungan kerja yang kurang baik di lingkungan kerja.

"Atasan kita akan menjadi enggan memberikan pekerjaan karena mereka tidak ingin mendengar hal-hal korosif yang kita katakan."

Demikian dikatakan oleh seorang ahli karier, yang merupakan pendiri Transizion, Jason Patel.

2. Tidak menjaga kebersihan

Semua orang terburu-buru di pagi hari, tapi itu bukan alasan untuk tidak mandi atau menggosok gigi sebelum berangkat kerja.

Secara harfiah, bau mulut dan bau badan akan membuat orang menjauh dari kita.

Patel menyarankan agar kita tetap menjaga kebersihan badan sebagai kebiasaan yang profesional saat datang ke kantor.

3. Kurang bertanggung jawab

Indikator kunci dari orang-orang yang narsisis adalah bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan menyerang orang lain atas kegagalan tim.

"Pada awalnya, orang akan menoleransi sikap ini, tetapi seiring waktu mereka akan menyadari sikap itu tidak cocok untuk kepemimpinan," ujar dia.

Sebaliknya, dia merekomendasikan, jika ada sesuatu yang salah, akui dan belajarlah dari kesalahan itu.

4. Penampilan yang berantakan

Banyak perusahaan yang santai dengan etika berpakaian, tetapi bukan berarti tidak apa-apa untuk muncul dengan penampilan yang berantakan.

"Berpakaian secara profesional memberi kita kredibilitas dan menunjukkan bahwa kita cocok dengan lingkungan kerja."

Begitu kata Brandi Britton, Presiden Distrik dari firma kepegawaian OfficeTeam.

"Dalam survei OfficeTeam, 80 persen eksekutif mengatakan, pilihan pakaian memengaruhi peluang karyawan untuk mendapatkan promosi," sambung dia.

5. Terlalu wangi

Aroma di kantor mulai dari makanan hingga parfum ternyata bisa sangat mengganggu.

"Hal itu dapat menyebabkan kolega menghindari kita atau menganggap kita tidak pengertian," ujar dia.

"Jika ragu, hindari barang yang mungkin memiliki aroma yang kuat," lanjut dia.

Dari para pekerja yang disurvei oleh OfficeTeam, 19 persen mengatakan, perusahaan mereka memiliki kebijakan bebas aroma atau wewangian.

Selain itu, mengidentifikasi makanan yang berbau tidak sedap sebagai sesuatu yang paling mengganggu.

6. Selalu berusaha menyenangkan orang

Menjadi orang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain mungkin akan menghambat karier.

Di samping menjadi penurut, kita tidak dapat berkembang dengan pilihan atau pendapat kita di dalam pekerjaan.

Hal ini bisa membuat kita dipandang sebelah mata oleh atasan maupun rekan kerja yang lain. Sehingga, kita kesulitan mendapatkan posisi yang lebih baik.

7. Tidak teliti

Ketidaktelitian sering kali terjadi karena rasa malas dan kurang memberikan upaya lebih pada suatu pekerjaan.

Misalnya ketika sedang membuat tulisan, kita jarang membaca beberapa literatur yang sebenarnya dapat mengintegrasikan kosakata secara efektif ke dalam pekerjaan.

Tetapi, jika kita tidak dapat membaca kesalahan tata bahasa dan kesalahan ketik, itu berarti kita tidak cukup peduli untuk menyampaikan pesan yang tepat.

"Membuatnya sederhana dan ringkas lebih baik daripada canggih, tapi penuh dengan kesalahan," saran Patel.

8. Selalu terlambat

Selalu terlambat adalah cara jitu untuk menyabotase karier kita.

Patel mengatakan, jika perusahaan memiliki budaya kerja yang menekankan ketepatan waktu, keterlambatan jelas menunjukkan kurangnya kepercayaan pada budaya perusahaan.

Maka, para pemimpin atau atasan tidak segan untuk memecat orang-orang yang terlalu menyepelekan waktu dan sering terlambat.

9. Terlalu sering minta maaf

Berhati-hatilah untuk tidak terlalu sering menggunakan kata-kata, "Saya minta maaf."

"Mengatakan maaf yang sebenarnya tidak perlu dapat membuat kita terdengar tidak yakin dengan pendapat kita sendiri."

Demikian dikatakan Jacquelyn Youst, pakar etika dan presiden Pennsylvania Academy of Protocol.

Jadi, sebaiknya meminta maaf ketika memang dibutuhkan saja atau saat kita melakukan sesuatu yang salah dan mengganggu orang lain.

10. Tak memperhatikan nada bicara

Cara kita berbicara dapat memberikan kesan tertentu, bisa menjadi baik atau bahkan buruk.

"Berbicaralah dengan menggunakan nada yang tepat dan dengan percaya diri," ungkap dia.

Sebab, kita akan merusak profesionalisme apabila mengakhiri pernyataan atau fakta dengan tanda tanya, yang meruntuhkan kredibilitas kita.

11. Kurang percaya diri

Orang-orang yang kurang percaya diri biasanya juga tidak mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

Untuk itu, penting menunjukkan rasa percaya diri, terutama saat sedang diberikan sebuah proyek atau pekerjaan baru oleh atasan.

Patel mengatakan, dengan sikap yang tegas, mempertahankan kontak mata, dan berinteraksi dengan energi itu menunjukkan kita percaya diri.

12. Tak bersikap baik dengan orang lain

Kebanyakan orang sukses mencapai posisi mereka dengan bantuan orang lain.

"Pada tingkat yang lebih mendasar, jika seseorang telah membantu kita di kantor, pastikan untuk bersikap baik kepada orang lain," kata dia.

Dengan bersikap baik kepada orang yang mendukung kita, itu dapat membangun hubungan citra kita lebih positif di lingkungan kerja.

13. Tak menjadi bagian dari tim

Kita berintegrasi dengan tim bukan hanya berguna untuk membangun persahabatan, tetapi juga saling membantu.

"Bahkan jika kita tidak minum atau karaoke bersama, kita berbagi makanan sesekali untuk mendekatkan diri," ujar Patel.

Menjadi bagian dari tim akan membantu kita membangun fondasi dan hubungan ini akan berguna saat kita membutuhkannya.

14. Sibuk urusan pribadi

Kita semua dapat mengaku pergi lebih awal untuk membuat janji, menggunakan waktu kerja untuk urusan pribadi.

Bila kita terus-menerus melakukan ini di tempat kerja, itu menunjukkan bahwa kita tidak menghargai pekerjaan.

Sebaiknya, simpan dulu panggilan pribadi untuk jam makan siang. Pastikan untuk menyingkirkan urusan seperti ini jika ingin maju dalam pekerjaan.

*Sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar