Pages

Minggu, 31 Mei 2020

Trik Kuatkan Imunitas Anak di Tengah Pandemi

Minggu, 31 Mei 2020 17:40:15

Trik Kuatkan Imunitas Anak di Tengah Pandemi

Virus corona (COVID-19) tidak hanya menimpa orang lanjut usia saja. Virus asal Wuhan, Cina ini juga dapat dialami oleh anak-anak.

Di Surabaya sendiri, sudah ada sekitar 38 anak-anak dengan rata-rata usia 0-14 tahun yang terinfeksi COVID-19.

Meski secara umum anak-anak memiliki risiko lebih kecil terinfeksi dan tidak menimbulkan gejala berat.

Namun, hal itu tetap harus diwaspadai, lantaran anak-anak bisa berisiko menularkan kepada orang tua atau mereka yang rentan.

Untuk mengatasi hal itu, orang tua harus meningkatkan imunitas anak. Lantas bagaimana cara meningkatkan imunitas tersebut?

dr Diana Amilia Susilo, SpA, spesialis anak dari RSIA Kendangsari Merr Surabaya mengatakan, jika ada tiga faktor imunitas yang harus diperhatikan. Pertama yaitu daya tahan tubuh anak, virus, dan lingkungan.

"Kita perlu mengondisikan ketiganya dengan baik, biar saling melengkapi," kata Diana, Sabtu (30/5).

Agar ketiganya dapat berjalan dengan baik, Diana mengimbau kepada para orang tua agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Untuk pola hidup bersih ini seperti membiasakan cuci tangan, mandi setelah berpergian, menggunakan masker, menjaga jarak, dan lain-lain. Nah hidup bersih ini berkaitan dengan lingkungan dan paparan virusnya," jelasnya.

Sementara untuk pola hidup sehat, orang tua bisa memberikan makanan bergizi, minum vitamin, dan berolahraga.

"Untuk vitaminnya, lebih baik memilih bahan makanan alami bagi anak. Terus vitamin D ini juga bisa didapat dari sinar matahari. Misalnya ngajak anak untuk berjemur waktu pagi hari selama 10 menit," tambahnya.

Hal  penting lain yang perlu diperhatikan orang tua untuk menjaga imunitas tubuh anak adalah dengan memberikan imunisasi sesuai jadwal yang diprogramkan oleh pemerintah.

"Meskipun dalam kondisi pandemi, sebaiknya imunisasi dasar tetap diberikan, dengan menjaga kewaspadaan pada saat mengantri di posyandu, puskesmas, atau rumah sakit. Apabila imunisasi dasar tidak diberikan, maka risiko untuk tertular penyakit lain, selain COVID-19 akan meningkat, dan ini harus dihindari," pungkasnya.

*Sumber: kumparan.com

Sabtu, 30 Mei 2020

Pahami 4 Tanda Kekebalan Tubuh Sedang Melemah

Sabtu, 30 Mei 2020 17:24:05

Pahami 4 Tanda Kekebalan Tubuh Sedang Melemah

Di masa pandemi ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting. Sistem imunitas yang lemah tidak hanya membuat kita lebih rentan tertular Covid-19, tetapi juga masalah kesehatan lain yang hanya akan memperburuk situasi.

Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah memang paling rentan tertular penyakit dari virus, bakteri, dan patogen. Orang dalam kelompok ini adalah mereka yang mengidap HIV/AIDS, pasien kanker, pasien cangkok organ, serta mereka dengan penyakit bawaan.

Unsur utama kekebalan tubuh yang kuat adalah makan makanan yang sehat dan seimbang, tidur yang cukup dan berkualitas, stres terkelola, menghindari rokok dan alkohol, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan memperhatikan kebersihan makanan serta kebersihan pribadi.
Namun, walau kita sudah mengikuti semua anjuran tersebut, tak gampang memastikan apakah daya tahan tubuh kita dalam kondisi yang baik atau tidak.

Berikut adalah 4 tanda yang harus diperhatikan:

1. Sering sakit

Sangat normal bagi orang dewasa untuk pilek sekali atau dua kali setahun. Namun, semakin sering tertular infeksi virus, seperti sakit flu dan batuk yang lama sembuh, mengalami lebih dari empat infeksi telinga atau lebih dari tiga episode sinusitis bakteri setahun, kita harus waspada.

Menggunakan antibiotik jangka panjang dua kali setahun juga dapat menunjukkan bahwa "tentara tubuh" mungkin kurang kuat memerangi paparan patogen yang masuk.

2. Sariawan berulang

Kulit akan segera memperbaiki kerusakan setelah terjadinya luka bakar, luka dan memar. Tubuh mulai memperbaiki luka dengan mengirimkan darah yang kaya nutrisi ke luka untuk membantu regenerasi kulit.

Proses penyembuhan ini tergantung pada sel-sel kekebalan yang sehat. Ketika ada kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh, penyembuhan melambat.

Terus-menerus berurusan dengan sariawan, serta nfeksi kulit lainnya seperti abses bisa menjadi tanda-tanda sistem kekebalan tubuh yang tidak memadai.

3. Perut kembung

Sistem pencernaan kita mewakili hampir 70 persen dari seluruh sistem kekebalan tubuh. Selain itu, bakteri dan mikroorganisme (flora) bermanfaat yang hidup di sana melindungi usus dari infeksi dan mendukung sistem kekebalan tubuh kita.

Gangguan pada usus dan flora usus dapat meningkatkan risiko tertular virus, menyebabkan peradangan kronis dan bahkan dapat menyebabkan gangguan autoimun seperti Crohn's.

Sering kembung, diare, perut begah, atau sembelit seringkali bisa menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada usus.

4. Selalu merasa lelah

Tubuh akan memberi sinyal jika kita tidak memiliki energi untuk melakukan apa pun lagi. Waspada jika kita masih merasa lelah walau sudah cukup tidur dan tidak melakukan aktivitas fisik yang berat.

Gejala yang tak menentu, terutama nyeri sendi, mual dan penurunan nafsu makan, juga bisa jadi tanda ada masalah dengan sistem kekebalan tubuh.
Terutama pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh berhenti akan melawan faktor-faktor eksternal dan mulai memperlakukan jaringannya sendiri seolah-olah mereka adalah musuh.

*Sumber: kompas.com

Jumat, 29 Mei 2020

5 Cara Hilangkan Rasa Baper Terhadap Mantan

Jum'at, 29 Mei 2020 17:13:02

5 Cara Hilangkan Rasa Baper Terhadap Mantan

Menyelesaikan hubungan dengan mantan kekasih terkadang menjadi suatu hal yang runyam. Tidak semua orang bisa melupakannya begitu saja, sehingga masih ada rasa baper pada sang mantan.

Meski demikian, terdapat cara yang bisa kita ambil agar lebih mudah melupakan sang mantan, dan tidak selalu merasa baper dengannya. Berikut kumparanWOMAN rangkum menurut sumber Psychology Today.

Putus kontak

Walaupun cinta sudah berakhir, namun terkadang komunikasi dengan mantan sulit diputuskan. Ini yang membuat kita kembali baper, dan semakin sulit melepasnya. Karena itu, jauhi mantan untuk sementara waktu. Kalau kita sudah benar-benar move on, maka kita bisa menjalin hubungan pertemanan dengan tulus. Tapi boleh juga untuk tidak berhubungan lagi sama sekali. Semua tergantung kondisi hati. 

Hilangkan bayangan tentangnya

Banyak orang tidak menyadari, sebagian besar rasa sakit yang dialami adalah karena kita masih berimajinasi tentang mantan. Kita jadi terbayang-bayang dengan hal yang semestinya tidak terjadi, seperti seandainya ia tidak selingkuh, atau seandainya kita bisa memaafkan. Hal itu kadang membuat  kita semakin terluka, dan merasa baper terhadap hal apapun tentangnya.

Bukalah mata dan hati, bahwa hubungan ini sudah seharusnya berakhir. Jangan sampai kita mempertahankan apa yang tidak membuat bahagia.

Berdamai dengan masa lalu

Nyatanya, membenci mantan tidak akan mengubah apa-apa, Ladies. Kita harus bisa berdamai dengan keadaan. Menerima apa yang sudah terjadi akan membuat kita lega untuk kembali memulai lembaran baru. Jadikanlah diri kita merasa lebih baik di banding masa lalu, ini akan membantu kita untuk tidak membutuhkan sang mantan untuk kembali menjalin asmara.

Jangan salahkan diri jika kita masih merasa cinta pada sang mantan

Cinta tidak bisa disalahkan. Tetapi cinta saja tidak cukup untuk hubungan yang baik. Tidak salah pula, bila kita pisah dari hubungan yang sudah tidak berarti lagi. Terkadang satu-satunya cara untuk melepaskan sang mantan adalah dengan cara menginginkan yang terbaik untuknya, meski sudah tidak bersama.

Belajar lebih mencintai diri sendiri

Dibanding masih merasa baper dengan mantan, dan masih berharap kepadanya, lebih baik kita memandang diri sendiri secara positif. Pikirkan hal yang membuat kita bahagia, memperbaiki diri jadi lebih baik dan lakukan kesibukan yang positif serta bisa mengembangkan diri kita.

Jangan lupa untuk sering menyediakan waktu dengan orang yang kita cintai seperti sahabat dan keluarga. Jadi cobalah untuk selalu fokus memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, dengan begitu rasa baper dengan sang mantan akan segera hilang.

*Sumber: kumparan.com

Rabu, 27 Mei 2020

Dampak Buruk Menghangatkan Makanan Sisa Berkali-kali

Rabu, 27 Mei 2020 19:20:45

Dampak Buruk Menghangatkan Makanan Sisa Berkali-kali

Menghangatkan makanan sisa hingga berkali-kali sudah jadi kebiasaan banyak orang. Apalagi pada momen pasca-Lebaran seperti sekarang, sisa makanan yang berlimpah tentu sayang jika dibuang sehingga kita memilih untuk menghangatkannya agar bisa dikonsumsi.

Walau demikian, menghangatkan makanan hingga berkali-kali ternyata memiliki beberapa dampak buruk, lho.

Konsultan nutrisi dan wellness dari Nutrifood, Moch. Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC memberikan penjelasannya.

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kesegaran makanan. Beberapa jenis makanan menurutnya cenderung tidak segar lagi ketika dihangatkan berkali-kali atau bahkan basi setelah disimpan berhari-hari, terutama makanan bersantan.

Sementara makanan kering cenderung tahan lebih lama.
 "Jadi dianjurkan jangan terlalu sering dihangatkan, apalagi sampai berkali-kali," ungkapnya dalam sesi

Kulwap media beberapa waktu lalu.

Seperti apa makanan yang masih segar? Secara sederhana, tanda makanan yang sudah kurang baik di antaranya aroma basi dan tidak segar yang tercium serta perubahan tekstur makanan.

Misalnya, jika makanan tersebut pada awalnya bertekstur lunak menjadi mengeras setelah didiamkan lama.
"Saya tidak anjurkan untuk mencicipi. Jadi dicium dulu dan lihat teksturnya, kalau sudah oke baru boleh dicicipi," kata Aldis.

Dari segi risiko kesehatan, menurut Aldis, tidak terlalu berdampak. Hanya saja, untuk masakan-masakan berbahan baku sayur kita perlu memerhatikan nilai gizi yang berkurang jika dihangatkan berkali-kali.

Terutama untuk Vitamin C dan B.

"Jadi buat sayur-sayuran sebisa mungmin jangan dihangatkan berkali-kali. Satu sampai dua kali cukup," ujarnya.

*Sumber; kompas.com

Senin, 25 Mei 2020

Cara Sederhana Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Senin, 25 Mei 2020 17:33:01

Cara Sederhana Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Jika kekebalan tubuh Anda kuat, Anda tidak akan mudah jatuh sakit. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, ada berbagai cara sederhana yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan menjalani gaya hidup dan pola makan yang sehat.

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun terdiri dari sekumpulan sel, jaringan, dan organ tubuh yang saling bekerja sama untuk melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri, jamur, dan parasit. Saat sistem kekebalan tubuh lemah, kuman-kuman tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi.

Salah satu penyakit infeksi yang mudah menyerang tubuh seseorang ketika daya tahan tubuhnya lemah adalah COVID-19 atau infeksi virus Corona.
Ragam Makanan Penguat Sistem Kekebalan Tubuh

Makanan sehat yang bernutrisi tinggi dapat membantu meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat dalam menghalau infeksi. Beberapa jenis makanan yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh tersebut adalah:
1. Brokoli

Brokoli mengandung banyak serat dan antioksidan, serta kaya akan vitamin A, C, dan E. Kandungan nutrisi inilah yang membuat brokoli mampu menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

2. Bayam

Kandungan antioksidan pada bayam tidak kalah tinggi dibandingkan brokoli. Sayuran ini juga mengandung banyak beta karoten, vitamin C, dan vitamin A yang efektif untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Namun, hindari memasak bayam terlalu lama agar nutrisinya tidak terbuang.

3. Bawang putih

Rempah yang paling sering digunakan sebagai bumbu makanan ini mengandung zat allicin. Zat ini mampu menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh dengan cara merangsang aktivitas dan produksi sel darah putih.

Selain itu, bawang putih juga mengandung zat yang dapat membasmi bakteri, virus, dan parasit, serta memiliki sifat antioksidan yang dapat meredakan peradangan, menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung, dan menjaga tekanan darah tetap normal.

4. Kunyit

Warna kuning pada kunyit menunjukkan bahwa rempah ini mengandung kurkumin. Kurkumin merupakan antioksidan yang turut berperan dalam menunjang fungsi sistem kekebalan tubuh.

Zat ini juga memiliki sifat antiradang yang diyakini dapat membantu mengatasi osteoarthritis dan rheumatoid artritis. Tak hanya itu, kunyit bahkan memiliki potensi untuk mengurangi risiko terjadinya sejumlah penyakit serius, seperti diabetes, demensia, gangguan jantung, hingga tumor.

Meski begitu, manfaat kunyit sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit masih perlu diteliti lebih lanjut.

5. Buah-buahan

Buah-buahan berwarna cerah dan terang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Beberapa jenis buah yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah pepaya, jeruk, lemon, cabai, paprika, kiwi, mangga, jambu, dan stroberi.

6. Makanan laut

Makanan laut mengandung sejumlah nutrisi penting, seperti protein, omega-3, asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), serta vitamin dan mineral, yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat. Jenis makanan laut yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh antara lain ikan, kerang, dan tiram.

7. Yoghurt

Yoghurt merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan probiotik. Selain yoghurt, probiotik juga banyak terkandung dalam makanan lainnya hasil fermentasi, seperti kimchi atau tempe.

Probiotik adalah bakteri baik yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menghalau infeksi bakteri penyebab penyakit tertentu, seperti diare, infeksi saluran kemih, dan ISPA.

Untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar dapat berfungsi dengan optimal, Anda perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang terdiri dari beragam jenis makanan di atas.

Selain dengan mengonsumsi makanan yang sehat, cara meningkatkan kekebalan tubuh juga perlu dilakukan dengan banyak minum air putih, serta menjauhi konsumsi minuman beralkohol, makanan dengan kandungan gula yang tinggi, dan makanan yang banyak mengandung kolesterol.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh Dengan Pola Hidup Sehat

Sistem kekebalan tubuh yang kuat juga dapat diperoleh dengan menjalani pola hidup sehat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh adalah:

1. Berolahraga secara teratur

Olahraga rutin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan cara merangsang kinerja sel darah putih. Tidak hanya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, olahraga juga baik untuk mengurangi stres, menurunkan berat badan, memperkuat otot dan tulang, serta membuat tidur lebih nyenyak.

Waktu olahraga yang disarankan adalah selama 20-30 menit setiap hari. Pilihan olahraga yang baik dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh meliputi berjalan kaki, berenang, bersepeda, senam aerobik, hingga latihan fisik di gym.

2. Kelola stres

Tingkat stres yang tinggi dapat memicu tubuh untuk terus memproduksi hormon kortisol. Kadar hormon stres atau kortisol yang tinggi lama-kelamaan dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.

Oleh karena itu, luangkanlah waktu untuk melakukan hobi, cukupi istirahat, aktif bersosialisasi, dan lakukan teknik relaksasi untuk meredakan stres. Bila perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk mengatasi stres yang Anda alami.

3. Tertawa

Tidak hanya menyenangkan, tertawa juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaat tertawa adalah meningkatkan produksi hormon endorfin yang bisa meredakan stres dan membuat mood menjadi lebih baik. Dengan berkurangnya stres, sistem kekebalan tubuh pun akan tetap terjaga.

4. Berhenti merokok

Sering merokok, baik secara aktif maupun pasif (menghirup asap rokok orang lain), terbukti dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah. Dengan begitu, risiko untuk terkena berbagai penyakit pun akan menjadi lebih tinggi.

Itulah sebabnya, berhenti merokok merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

5. Istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai serangan penyakit. Bila cukup tidur dan istirahat, tubuh Anda akan lebih banyak memproduksi antibodi atau zat kekebalan tubuh yang dapat mencegah infeksi. Selain itu, Anda juga jadi tidak mudah mengalami stres.

Oleh karena itu, tidurlah yang cukup, setidaknya 7-9 jam per hari, agar kekebalan tubuh Anda tetap terjaga.

Selain dengan cara-cara di atas, sistem kekebalan tubuh juga dapat diperkuat dengan melengkapi imunisasi, termasuk pemberian vaksin varicella, dan mengonsumsi suplemen tertentu berdasarkan anjuran dokter. Jika Anda masih juga sering sakit atau terkena infeksi meski sudah melakukan cara di atas, sebaiknya konsultasikanlah masalah tersebut dengan dokter.

Sumber: https://www.alodokter.com/tingkatkan-sistem-kekebalan-tubuh-dengan-makanan-dan-kebiasaan-ini

Minggu, 24 Mei 2020

4 Tips Mempertahankan Pola Makan Sehat saat Lebaran

Minggu, 24 Mei 2020 16:53:44

4 Tips Mempertahankan Pola Makan Sehat saat Lebaran

Merayakan hari kemenangan atau lebaran adalah momen yang ditunggu seluruh muslim di dunia setelah berpuasa selama satu bulan penuh. Biasanya, momen lebaran juga dijadikan ajang silahturahmi atau berkumpul dengan keluarga. Selain itu, makan juga merupakan kegiatan wajib yang dilakukan saat bersilahturahmi ke tempat keluarga, tentu sangat akan tidak enak jika kamu menolak saat tuan rumah menawarkan dan telah menyiapkan menu spesial untuk kamu. Namun ingat, kamu tetap harus memperhatikan dan mempertahankan pola makan sehat pada saat lebaran agar terhindar dari segala macam penyakit setelahnya.

Berikut adalah tips agar kamu tetap sehat setelah menikmati jamuan makan pada saat lebaran:

 Jangan “Lapar Mata”

Persediaan makanan pasti sangat berlimpah saat lebaran. Mulai dari camilan hingga makanan berat tersaji didepan mata. Nah, jika sudah begini sebaiknya jangan lapar mata untuk menikmati semua makanan yang disajikan. Pilih beberapa makanan yang kiranya menjadi makanan favorit kamu saat lebaran.

Kamu bisa menikmati makanan dengan porsi yang kecil-kecil atau sedikit. Jangan makan satu jenis makanan dalam jumlah yang banyak. Pasalnya, nantinya kamu pasti akan bertemu dengan beberapa jenis makanan lain yang juga ingin kamu nikmati. Selain itu, tubuh kamu baru saja menjalani puasa selama 30 hari, kemungkinan tubuh kamu mulai terbiasa dengan pola makan yang sedikit. Dikhawatirkan jika kamu makan berlebihan dan tidak memikirkan porsi makan, lambung kamu akan kaget bahkan yang paling buruk kamu bisa terkena maag saat sedang bersilahturahmi di hari raya.

Batasi Jenis Makanan Tertentu

Tentu jenis makanan bersantan dan makanan manis akan banyak tersaji di piring saat kamu merayakan Hari Raya Idul Fitri. Batasi jenis makanan tertentu, misalnya makanan yang bersantan. Makanan yang bersantan mengandung lemak jenuh atau lemak tinggi yang bisa membuat kamu berisiko mengidap kolesterol. Batasi juga makanan manis, sebab penyakit diabetes, berat badan berlebih, dan kerusakan gigi bisa mengintai kamu jika berlebihan mengonsumsi makanan manis.

Berhenti Makan saat Sudah Merasa Kenyang

Salah satu alasan berat badan cepat naik saat hari lebaran karena kita cukup sering mengabaikan rasa kenyang yang dirasakan. Biasanya, saat kita sudah dalam keadaan terlalu kenyang kita baru berhenti makan. Nah, kamu bisa mengalihkan rasa “lapar palsu” kamu dengan mengalihkan perhatian, misalnya ngobrol dengan sanak saudara atau minum banyak air putih agar tidak terus merasa lapar dan tubuh kamu juga akan sehat karena kebutuhan air tercukupi.

Konsumsi Sayur

Jika tersaji berbagai macam makanan, cobalah kamu perbanyak sayur pada piring kamu. Dengan begitu, kamu akan merasa kenyang dan kebutuhan serat kamu akan tercukupi. Jika sayur yang dimaksud mengandung kuah santan, kamu bisa mengurangi kuah santannya dan perbanyak porsi sayurannya untuk kamu nikmati. Selain sehat, kamu juga akan terhindar dari penyakit kolesterol.

Ya, merayakan hari kemenangan dengan berkumpul bersama keluarga dan menikmati beberapa sajian yang disajikan boleh saja, asal tetap ingat batasan. Kamu juga bisa tanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai cara mempertahankan pola makan sehat saat lebaran.

Sumber: https://www.halodoc.com/4-tips-mempertahankan-pola-makan-sehat-saat-lebaran

Jumat, 22 Mei 2020

Banyak yang Salah Kaprah, Ini Perbedaan antara Karakter Introvert dan Ekstrovert

Jum'at, 22 Mei 2020 18:15:57

Banyak yang Salah Kaprah, Ini Perbedaan antara Karakter Introvert dan Ekstrovert

Belakangan ini, diskusi mengenai jenis kepribadian kian sering dibicarakan. Setelah YouTuber Indira Kalistha mengklaim dirinya introvert sambil membela diri, banyak yang menyangsikan pernyataannya. Pembawaannya yang blak-blakan di berbagai content yang ia unggah membuat orang tidak percaya bahwa ia benar-benar introvert.

Namun, seperti apa sebenarnya ciri-ciri dari orang yang memiliki karakter introvert dan bagaimana pula dengan ekstrovert?

Untuk memahami konsep ini secara lebih lanjut, kumparanWOMAN berbincang dengan psikolog klinis dewasa, Tara de Thouars. Psikolog yang bekerja di RSJ Sanatorium Dharmawangsa, Jakarta ini kemudian menjelaskan mengenai konsep introvert, sekaligus memaparkan perbedaannya dengan kepribadian ekstrovert. Menurut Tara, perbedaannya terletak pada cara mereka mendapatkan energi. Karena cara mendapatkan energi inilah, sering muncul stereotip mengenai kedua kepribadian tersebut.

Seperti apakah penjelasannya? Yuk, simak lebih lengkapnya dalam tanya jawab berikut.

Sebenarnya, apa perbedaan antara introvert dan ekstrovert?

Perbedaan utama antara introvert dan ekstrovert terletak pada energinya. Introvert mendapatkan energi dari dalam dirinya sendiri, sedangkan ekstrovert mendapatkan energi dari orang lain. Itu sebabnya, ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

*Introvert:
- Butuh waktu sendiri
- Pendiam
- Lebih suka beraktivitas sendiri dan dari belakang layar
- Mudah lelah di keramaian
- Energi terisi saat sendiri

*Ekstrovert:
- Butuh waktu untuk bersama orang lain
- Suka keramaian
- Orangnya ramai
- Mudah berbaur
- Energi terisi saat berada dengan orang lain

Seperti apa pandangan yang salah atau stereotip mengenai dua jenis kepribadian ini?

Bahwa introvert tidak suka bergaul. Padahal introvert tetap butuh bergaul, tapi hanya dengan orang-orang yang dianggap nyaman. Mereka tidak bisa berlama-lama melakukannya, karena energi cepat habis dengan orang lain.

Stereotip lain adalah bahwa introvert pendiam. Padahal dia bisa jadi cerewet di lingkungan yang nyaman. Bukan berarti dia tidak bisa bersuara, tapi bergantung pada lingkungannya.

Sementara, untuk ekstrovert, stereotipnya adalah selalu ramai, berisik. (Ini sebenarnya) tidak juga. Banyak orang ekstrovert yang tidak harus cerewet, yang penting ia selalu berada bersama orang lain.

Seperti apakah cara pikir masing-masing kepribadian ini? Apakah benar introvert akan berpikir dulu baru bertindak, sementara ekstrovert tidak?

Kalau untuk cara berpikir, balik ke sistem energinya lagi. Karena introvert energinya berasal dari dalam diri, maka dia akan berpikir sendiri dan bersikap observant. Insight didapatkan dari diri sendiri dan tidak berhubungan dengan orang lain--proses berpikirnya tidak melibatkan orang lain. Aksi ke lingkungannya dilakukan setelah dia dapat insight atau berpikir dulu.

Sedangkan, ekstrovert dapat energi dan insight dari orang lain, termasuk dari ngobrol-ngobrol dengan orang lain. Pikiran dan aksi dilakukan dari tindakannya, langsung di lingkungannya. Ide-ide didapat bergantung dari lingkungannya.

Bagaimana dengan konsep ambivert? Apakah ada orang-orang ambivert yang berada di tengah-tengah introvert dan ekstrovert?

Ambivert itu ada di tengah-tengahnya. Mereka tidak murni dominan introvert atau ekstrovert. Ada kalanya, mereka butuh sendiri. Tapi, ada kalanya juga mereka butuh dengan lingkungan. Mereka mudah beradaptasi di lingkungan, tapi juga butuh waktu sendiri.

Sebenarnya, introvert-ekstrovert itu seperti range dan (bersifat) kontinum, jadi bukan hitam putih. Maka, ada tokoh-tokoh yang jadinya mengistilahkan ambivert, karena bukan bentuk yang baku. Bisa jadi, ada yang dominan introvert, ada yang mild. Jadi, tidak masalah, sih, dibilang ambivert. Ini tergantung pada teori siapa yang kita lihat.

Seperti apa kelebihan dan kekurangan masing-masing kepribadian?

Setiap personality pasti ada plus-minusnya dan ini tergantung dari situasi, keadaan, serta kondisi dia berada. Introvert bisa jadi akan banyak menghambat diri saat ada di lingkungan ramai, tetapi menjadi fungsional dan merupakan seorang pemikir saat sendiri. Sementara, ekstrovert bisa jadi tertekan dan tidak punya ide saat sendiri. Tapi, mereka akan bersemangat, insightful, dan berenergi saat ada di tengah keramaian.

Tidak ada yang lebih bagus, karena kedua kepribadian ini punya fungsinya masing-masing dan bisa menjadi penyeimbang untuk satu sama lain. Yang penting adalah menyesuaikan personality dengan lingkungan dan kondisinya. Contoh, ketika orang introvert bekerja sebagai sales, pasti akan sangat drained energinya, karena dia perlu usaha dua kali lipat untuk menjalankan pekerjaannya. Sedangkan, ekstrovert kerja dibelakang layar akan mudah drained dan butuh usaha ekstra.

Bagaimana sebaiknya kedua kepribadian ini berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan?

Jika bisa menyesuaikan kepribadian dengan lingkungan kerja, akan sangat baik. Tapi, jika tidak, maka mereka harus cari cara agar tidak merugikan diri sendiri. Contoh, introvert yang kerja di keramaian butuh memaksimalkan waktu weekend untuk dirinya sendiri. Sementara, ekstrovert yang bekerja di kesendirian, carilah waktu untuk tetap bersosialisasi.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 21 Mei 2020

Jangan Balas Dendam, Baca Doa Ini Ketika Hati Tersakiti

Kamis, 21 Mei 2020 17:47:29

Jangan Balas Dendam, Baca Doa Ini Ketika Hati Tersakiti

Dalam hidup ini tentu kita tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Ada saja kejadian yang membuat kita kecewa dan berujung sakit hati. Ketika sakit hati, kita dapat merasa sangat merana.

Apalagi bila yang menyakiti hati kita adalah orang terdekat, mungkin semakin tidak karuan rasanya. Alih-alih berusaha menyembuhkan, kita malah cenderung menyimpan rasa  dendam. Namun ingat, kita harus berteguh diri untuk tidak menjadi seseorang yang memberikan orang lain kesulitan. Balas dendam bukan solusi yang tepat.

Selain itu kita juga bisa mengingat sabda Rasulullah mengenai tiga golongan manusia yang doanya cepat dijabah.

"Ada tiga golongan manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doanya orang yang dizalimi. Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman : Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta."(HR. Tirmidzi dan yang lainnya, hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Jadi bila kita sedang disakiti, memintalah kepada Allah SWT untuk diberikan kekuatan agar bisa memaafkan. Mendapatkan hikmah agar kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Serta limpahan pahala atas kesabaran menghadapi rasa sakit hati, tanpa membalasnya.

Allahuma ajurni fi mushibati wa akhlifli khaira minha. Artinya: "Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya."

Bagaimanapun, dalam Islam tidak disarankan untuk membalas dendam. Memaafkan adalah sifat mulia, dan menghapus rasa sakit hati adalah ikhlas.

Berat mengobati sakit hati, tapi kita harus melaluinya dengan cara yang diajarkan Rasulullah. Ini semua dilakukan agar hati kita menjadi lapang, memiliki keselamatan di dunia dan di akhirat.

Rasulullah bersabda, “Tidaklah seseorang memaafkan kedzaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya,” (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).

*Sumber: kumparan.com

Senin, 18 Mei 2020

Lebaran di Rumah Aja, Perlu Nggak Sih Beli Baju Baru? Ini Kata 10 Perempuan

Senin, 18 Mei 2020 17:24:33

Lebaran di Rumah Aja, Perlu Nggak Sih Beli Baju Baru? Ini Kata 10 Perempuan

Biasanya, momen Lebaran identik dengan mengenakan baju baru. Entah itu kaftan, abaya, tunik atau blus biasa, Lebaran menjadi salah satu ajang kumpul keluarga dengan mengenakan busana baru sebagai salah satu tanda kemenangan di hari yang suci.

Namun Lebaran kali ini terasa berbeda karena kita merayakannya di tengah pandemi corona. Terlebih lagi, pemerintah menghimbau untuk tidak melakukan kumpul keluarga atau bepergian ke luar kota demi memutus rantai penyebaran COVID-19. Maka dari itu, pemerintah menganjurkan untuk merayakan Lebaran kali ini di rumah saja.

Lantas, di tengah situasi seperti ini apakah kita perlu membeli baju baru untuk Lebaran? kumparanWOMAN bertanya kepada 10 perempuan terkait hal ini. Apa kata mereka?

"Kalau perlu atau nggak perlu, sebenarnya menurutku dari sebelum pandemi beli baju Lebaran memang nggak perlu-perlu banget. Tapi momen Lebaran kan momen merayakan kemenangan dan terbentuk pemikiran di mana kita mesti punya certain style of clothes (misal kaftan atau abaya) yang bikin kita jadi mesti beli baju dengan gaya tersebut.

Untuk Lebaran kali ini aku pribadi sih merasa nggak perlu beli baju, soalnya akan sepi juga lebaran di rumah. Walaupun keinginannya tinggi ya, ingin menghibur diri sendiri yang struggling banget selama pandemi mengurus usahaku. Bujetnya aku alihkan ke pembelian hampers ke teman-teman dekat dan rekan kerjaku. Ingin menghibur mereka plus menunjukkan rasa terima kasih aja sih karena selama pandemi sudah support secara emosional. Sebelum pandemi ini aku belum pernah personally kirim hampers soalnya," Gerha - founder They Talk About Cosmetic

"Nggak beli baju baru. Karena situasi begini sedang banyak orang yang lagi susah, jadi nggak wise kalau beli baju baru. Lebih baik dananya untuk bantu-bantu orang yang juga merayakan Lebaran tapi mereka kurang mampu. Intinya, lebih berbagi." Eka Wijayanti - Cle de Peau Beauty Sales Supervisor.

"Menurut gue, kalo bujetnya ada, nggak masalah sih beli baju Lebaran. Mungkin seragaman untuk foto-foto keluarga, menandakan bahwa Idul Fitri tetap dirayakan dengan ritual ritual seperti biasanya walaupun sedang pandemi dan nggak bisa kumpul dengan keluarga lain. Kayaknya di pandemi begini, butuh juga sesuatu yang bikin senyum biar pemikirannya nggak negatif terus. Gue nggak beli sih, lagi hemat." Shena Malsiana - Penyanyi

"Aku pribadi tetap beli cuma memang nggak seperti biasa. Satu set untuk keluarga saja cukup, sisanya pakai baju lama. Bujetnya aku pakai untuk kirim hampers ke saudara dan sahabat dekat karena nggak bisa ketemu." Caca - Founder Kim & Kin.

"Oh gak perlu tentunya. Karena memang nggak pernah beli baju khusus buat Lebaran. Pakai yang ada saja, asal bersih dan wangi. Uangnya mendingan ditabung untuk traveling setelah COVID-19 berakhir," Irma Maulida, Media & PR Korea Tourism Organization Jakarta.

"Menurutku nggak perlu beli baju baru untuk Lebaran kali ini, karena pandemi ini bikin alokasi dompet fokus di sembako dan dana emergency lainnya. Untuk berobat kalau sakit sampai beli buah-buahan untuk. Lagipula keluarga lagi nggak lengkap personilnya, satu orang kepisah di tempat kuliah dan gak bisa mudik karena PSBB. Jadi nggak bisa foto bareng kayak Lebaran biasanya. Intinya pengelolaan dana kali ini jadi lebih hemat dan tepat sasaran, belajar dari keprihatinan kondisi." Aisyah - Pegawai Negeri Sipil

"Kalau menurutku balik lagi ke masing masing kondisi ekonomi tiap orang. Kalau memang berlebih nggak ada salahnya kok beli baju Lebaran dan seragaman sekeluarga. Jadi walaupun Lebaran nggak saling kumpul, tetap terasa ada nuansa Lebaran, jadi lebih spesial aja dibanding hari biasa.

Sekalian menghibur diri juga, di tengah pandemi. Toh bajunya bisa dipake lagi misal buat nanti Lebaran haji di saat (semoga) pandemi ini sudah selesai dan bisa kumpul keluarga. Tapi ini dilakuin kalau ada budget lebih ya, setelah menabung dan keperluan essential lain terpenuhi." Novri - Public Relation.

"Aku tim gak perlu. Karena aku sudah beli baju duluan sebelum Lebaran, tapi belum dipakai sampai sekarang. Ada bujetnya tapi disimpan untuk jadi dana darurat atau untuk keperluan lain setelah Lebaran." Astrini - Karyawan Swasta

"Dulu karena mudik pasti beli satu baju. Tapi kalau sekarang aku nggak perlu soalnya nggak kemana-mana juga. Jadi bisa pakai baju tahun lalu atau yang ada aja. Bujet buat baju baruku kebetulan nggak banyak, jadi paling aku alihkan untuk beramal, juga buat bagi-bagi hampers ke teman-teman." Vania - Penari

"Menurutku di tengah pandemi seperti ini nggak perlu beli baju, karena masih ada baju-baju yang kemarin. Lagipula aku orangnya nggak 'latah' harus beli baju juga. Bujetnya bisa digunakan untuk sedekah atau disimpan untuk kebutuhan yang lebih penting, karena kita nggak tahu kan hari esok seperti apa." Melati - Personal Assistant.

*Sumber: kumparan.com

Minggu, 17 Mei 2020

Kunci Kebahagiaan Jangka Panjang, Mau Tahu?

Minggu, 17 Mei 2020 17:49:12

Kunci Kebahagiaan Jangka Panjang, Mau Tahu?

Semua orang ingin hidupnya bahagia. Namun, faktanya, kebahagiaan jangka panjang adalah hal yang tak mudah untuk didapatkan.

Saat kita masih kecil, kebahagiaan mungkin hanya sesederhana mendapatkan permen atau mainan yang diinginkan.
Namun, standar kebahagiaan terus meningkat seiring bertambahnya usia dan menjadi semakin rumit.

Lantas, apa kunci mendapatkan kebahagiaan jangka panjang dalam hidup?
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Harvard, kebahagiaan tidak bersumber dari uang, kekayaan, atau kecantikan.

Kunci kebahagiaan ternyata sangat berkaitan dengan hubungan dan keterikatan kita dengan orang-orang tercinta.

Hubungan dengan orang-orang terdekat tidak hanya berkaitan dengan kebahagiaan, tetapi juga memegang peran penting terhadap kesehatan mental.

Seseorang cenderung memiliki tingkat stres dan kecemasan yang lebih rendah jika memiliki orang-orang yang bisa dijadikan tempat bersandar selama waktu senang dan susah.

Selain itu, pernikahan, meski bukan temuan utama dalam penelitian itu, juga berperan besar terhadap kebahagiaan seseorang.

Pasangan yang menikmati dan merasa aman dalam pernikahannya cenderung merasa puas dan memiliki kehidupan yang lebih bahagia dibandingkan pernikahan yang penuh dengan perjuangan.

Perusak kebahagiaan

Penelitian tersebut cenderung menjelaskan tentang pentingnya hubungan yang suportif bersama orang-orang terdekat.

Disebutkan, kesepian bisa mendorong seseorang ke arah depresi dan kesedihan.

Orang-orang yang menderita kesepian cenderung lebih rentan terhadap penurunan mental seiring bertambahnya usia.

Salah satu peneliti bahkan membandingkan kerusakan yang ditimbulkan kesepian dengan kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Oleh karena itu, merawat hubungan tak kalah pentingnya dengan merawat tubuh secara fisik.

"Merawat hubungan juga merupakan bentuk perawatan diri. Saya pikir itu adalah kunci (kebahagiaan)."

Demikian dikatakan Direktur Studi sekaligus profesor psikiatri di Harvard Medical School dan psikiater di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Robert Waldinger.

*Sumber: kompas.com

Sabtu, 16 Mei 2020

Kembali ke Pelukan Mantan Kekasih, karena Cinta atau Takut Sendirian?

Sabtu, 16 Mei 2020 17:14:15

Kembali ke Pelukan Mantan Kekasih, karena Cinta atau Takut Sendirian?
Pandemi virus corona masih belum berakhir, dan itu membuat banyak orang merasa kesepian hidup sendirian di rumah. Rasa kesepian itu kemudian membuat sebagian orang mengalami hal yang tidak terduga, yaitu memikirkan mantan kekasih, bahkan mulai mencoba menghubunginya.

Menurut Justin Lehmiller, peneliti di The Kinsey Institute yang sedang melakukan studi terkait sikap dan perilaku seksual selama pandemi, 1 dari 5 orang mengaku ingin bertemu mantan kekasih mereka.

Dilansir Insider, Lehmiller menyebut fenomena ini terjadi karena orang-orang ingin memastikan mantan kekasih mereka dalam kondisi aman.

Sementara sebagian lainnya, mengaku kesepian dan ingin merasakan persahabatan dengan seseorang yang akrab dengan mereka.

Perasaan ini dinilai normal, karena seseorang secara alami mencari kenyamanan dan keakraban selama masa pandemi yang tidak pasti.

Namun, jika kita merasakan hubungan nyata setelah bertemu mantan, apakah kita perlu memperjuangkan kembali hubungan bersamanya?

Menurut Mark Williams, terapis berlisensi yang bekerja di aplikasi pelatihan hubungan Relish, hal itu tergantung apakah kita dan mant Kembali ke Pelukan Mantan Kekasih, karena Cinta atau Takut Sendirian?

"Jika kamu akan mencoba kembali ke hubungan, pertanyaan yang harus ditanyakan kembali adalah,

'Mengapa dulu itu tidak berhasil?'" kata Williams.

Atasi masalah sebelumnya jika kita ingin kesempatan kedua

Jika kita tidak ingin masa lalu terulang kembali, Williams mengatakan pentingnya kita berdiskusi tentang apa yang salah, dan bagaimana masing-masing pihak memperbaiki diri untuk mencegah masalah tersebut terulang kembali.

Williams menyebut, pasangan yang bertengkar atau mengakhiri berbagai hal seringkali memiliki gaya komunikasi berbeda, dan tidak pernah belajar berbicara satu sama lain dengan cara sehat.

"Dalam banyak kasus, itu seperti masing-masing pasangan berusaha memenangkan argumen dan tidak ada
yang mendengarkan atau mencoba memahami, karena mereka berdua memikirkan pihak mereka sendiri," katanya.

Menurut Williams, perselingkuhan di masa lalu, masalah kecanduan, perasaan cemburu dan dendam adalah masalah lain terkait mantan yang harus dipertimbangkan sebelum kembali bersama.

"Jika dua orang saling mencintai dan mereka berdua berkomitmen untuk perubahan, atau mengatasi masalah pribadi mereka, ada peluang bagus bahwa mereka dapat menjalaninya."

"Tapi saya yakin, setiap orang harus bertanggung jawab atas hal yang menyebabkan perpisahan di masa lalu."

Apakah kita takut sendirian, atau mantan memberi sesuatu yang istimewa?

Biasanya, orang kembali pada mantan karena merasa nyaman, kata Williams.

Jika kita mempertimbangkan untuk kembali ke pelukan mantan, Williams mengatakan pentingnya memahami motivasi pribadi kita.

"Terkadang sulit untuk berkencan dan kita pikir kita merasa nyaman dengan orang itu, atau mungkin lebih mudah kembali padanya daripada mencoba sesuatu yang baru," tutur dia.

Itu sebabnya kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah kita termasuk dalam kategori tersebut, atau apakah mantan memberi sesuatu yang spesial dan tidak dapat kita relakan.

Apabila kita tidak yakin bagaimana mencari tahu perbedaan itu, Williams menyarankan agar kita bertanya pada orang lain untuk memperoleh kejelasan.

"Terkadang berbicara dengan teman dan keluarga bisa bermanfaat. Mereka bisa melihat hal-hal yang mungkin tidak kita lihat," kata Williams.

*Sumber: kompas.com

Jumat, 15 Mei 2020

10 Ide Untuk Bikin Keluarga Lebih Banyak Tertawa selama di Rumah Aja

Jum'at, 15 Mei 2020 17:11:58

10 Ide Untuk Bikin Keluarga Lebih Banyak Tertawa selama #diRumahAja

Tertawa dapat membantu keluarga Anda dalam kondisi krisis! Ya Moms, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering tertawa secara psikologis dan fisik lebih sehat.

Tertawa juga diketahui dapat meningkatkan imunitas, mengalirkan lebih banyak darah ke otak, mengendurkan otot, membuat jantung lebih sehat, merilis endorphin, menurunkan hormon stres hingga memperbaiki suasana hati.

Hal ini dipaparkan oleh Prof Richard Wiseman, psikolog dari University of Hertfordshire, Hatfield, Inggris seperti dikutip dari laman LaughLab -sebuah studi ilmiah untuk menemukan apa yang dapat membuat orang tertawa berikut dampaknya untuk mengatasi masalah atau kondisi krisis yang telah disebutkan tadi.

Tentu saja, krisis yang dimaksud termasuk juga kondisi pandemi virus corona atau COVID-19 yang tengah kita alami.  Wiseman menganjurkan agar kita lebih banyak tertawa selama melakukan social distancing atau aksi #diRumahAja.

Kita juga perlu ingat bahwa tertawa itu menular! Dengan tertawa, Anda dapat membuat anggota keluarga (yang mendengar atau melihat Anda tertawa) ikut tertawa juga.

"Kalau menemukan sesuatu yang lucu, coba sampaikan atau ceritakan pada anggota keluarga yang lain. Ini baik untuk meningkatkan suasana hati," Wiseman yang merupakan guru besar dalam  Public Understanding of Psychology ini memberi tips. Jadi lebih sehat bersama, deh!

Lantas bagaimana agar anggota keluarga kita bisa lebih banyak tertawa? Banyak caranya kok, Moms. Misalnya dengan menonton program TV, film, video atau membaca buku yang menurut kita lucu.

Selain itu, Anda bisa mencoba 10 ide dari kumparanMOM berikut ini:

1.Main Coret-coretan Wajah

Anda bisa membuat berbagai permainan dengan 'hukuman' berupa coretan wajah. Mulai saja dari yang paling mudah, misalnya main hompimpa atau suit. Yang kalah dicoret wajahya pakai bedak, lipstik, atau spidol yang mudah dicuci. Semua bisa!

2.Main Tebak Gerak

Gerakkan tubuh untuk memperagakan sesuatu dan minta anak menebaknya. Bisa benda, orang, maupun pekerjaan. Bebek, mobil balap, mencuci baju atau Ondel-ondel misalnya. Pilihannya tak terbatas dan mudah memancing tawa seluruh anggota keluarga.

Setelah anak menebak gerakan Anda, minta ia gantian. Selain tebak gerak, tebak gambar juga bisa dicoba.

3.Wefie Konyol

Sudah pernah foto keluarga atau wefie dengan masker? Seru, lho! Sekaligus bisa jadi kenang-kenangan bila nanti pandemi telah berlalu.

Selain masker, coba ide konyol lainnya dengan berbagai properti atau tema. Kompakan menjulurkan lidah, saling menutup mata, wefie di tempat tidur atau wefie dengan baju berenang tapi di dalam rumah?

4. Joged Bersama

Pilih lagu yang riang dan seru, lalu ajak semua anggota keluarga joged bersama. Lihat, siapa yang jogednya paling heboh? Hahaha...

Bila perlu, cari video di Youtube dan ikuti gerakan joged di sana. Mau sekalian dibuat TikTok? Boleh, juga!

5. Adu Tantangan

Tantangan atau challenges? Kekinian banget, nih! Tapi pastikan Anda pilih tantangan yang aman dan mudah diikuti anak ya, Moms.

Tantangan menjilat siku, meniup bubble atau gelembung sabun paling besar, mengucapkan abjab terbalik dimulai dari huruf Z sampai A, menjaga sendok tetap seimbang di ujung hidung, atau tantangan siapa yang paling lama tidak berkedip sampai siapa yang tertawa paling lucu?

6. Nyanyi dengan Lirik Baru

Pilih lagu yang biasa dinyanyikan anak, tapi ganti salah satu kata dalam liriknya dengan kata baru. Lalu, coba nyanyikan bersama.

Ganti kata "balon" dengan "kucing" di lagu "Balonku Ada Lima" misalnya. Dijamin, bikin semua tertawa!

7. Main Petak Umpet

Di rumah aja juga bisa, kok! Minta anak bersembunyi lalu cari. Beri waktu meski Anda sudah tahu di mana anak bersembunyi ya, Moms.

Katakan, "Di mana, ya? Di balik sofa? Eh, kok enggak ada? Ah, Ibu tahu...pasti di balik pintu! Lho, enggak ada juga. Aduuuh...di mana ya?"  Ini akan membuat ia lebih senang.

Tentu saja Anda juga bisa mengajak anak main kejar-kejaran. Agar lebih seru, jadikan bagian dari permainan peran. Misalnya, bacakan anak cerita "Timun Mas" setelah itu Anda bisa jadi Buto Ijo yang mengejar si kecil.

8. Main Air

Main air selalu seru dan mudah mengundang tawa. Anda bisa mengajak anak mencuci mobil, lalu semprot anak dengan selang. Atau mengisi balon dengan air, lalu main timpuk-timpukan di halaman.

9. Perang Bantal

Seperti halnya main air, perang bantal juga bisa dibilang anti gagal. Selalu bisa bikin heboh dan seru.

10. Dandanin Ibu

Yang terakhir? Keluarkan dompet kosmetik Anda dan minta si kecil jadi juru rias istimewa. Mau dandanin Ayah? Boleh, juga! Dijamin semua akan tertawa.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 14 Mei 2020

Ingin Melatih Anak Berpuasa? Ini Saran dari Dokter

Kamis, 14 Mei 2020 17:52:41

Ingin Melatih Anak Berpuasa? Ini Saran dari Dokter

Ramadhan telah tiba, apakah tahun ini Anda sudah mulai mengajarkan anak berpuasa? Ya Moms, walaupun berpuasa belum diwajibkan bagi anak kecil, namun tak ada salahnya bila kita sudah mulai mengenalkan dan melatihnya sejak dini.

Tapi sayangnya, beberapa orang tua mungkin ingin segera mengajari anak berpuasa langsung satu hari penuh. Sehingga tak sedikit dari mereka yang kemudian memaksakan si kecil. Padahal untuk melatih si kecil berpuasa tidak mesti langsung dari subuh hingga magrib lho, Moms.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K), jika ingin melatih anak berpuasa, yang terpenting adalah bertahap. Jangan langsung meminta anak untuk berpuasa seharian penuh.

"Umumnya anak-anak itu bisa menahan lapar dan haus selama 4 jam. Jadi untuk awal pengenalan puasa sebaiknya 4 jam dulu, secara bertahap dan yang terpenting jangan dipaksa dari subuh sampai magrib. Misalnya mulainya dari 4 jam, kemudian naik jadi 6 jam dan seterusnya," ujar dr. Titis dalam siaran langsung di Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), belum lama ini.

Ia pun menambahkan, untuk mengajari anak berpuasa, ibu harus tetap memenuhi asupan penting saat sahur dan ketika berbuka puasa. Namun beberapa orang tua mungkin masih salah menerapkan pola makan anak ketika berpuasa.

Misalnya, memberikan banyak karbohidrat saat sahur. Padahal itu bukan asupan yang tepat untuk mengisi tenaga anak saat akan berpuasa lho, Moms.

"Asupan penting (untuk anak) saat sahur itu bukan karbohidrat yang dibanyakin. Tapi justru harus lebih banyak protein. Bisa dari daging, ayam, ikan, kacang-kacangan. Nah saat berbuka puasa, baru berikan anak karbohidrat untuk mengembalikan gula yang hilang selama berpuasa. Tapi karbohidrat tidak harus nasi ya, bisa kentang atau yang lainnya. Yang terpenting gizi seimbang," kata dokter yang juga konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak ini.

Selain itu dr. Titis yang berpraktek di Rumah Sakit Hermina, Depok, Jawa Barat ini juga berpesan, di era pandemi virus corona ini, orang tua harus lebih berhati-hati dalam menyiapkan makanan. Sebelum menyiapkan makanan saat sahur dan berbuka, sebaiknya selalu menjaga kebersihan tangan, dan mencuci bersih bahan-bahan makanan tersebut.

"Demikian penyimpanan makanan, yang benar adalah di bawah 5 derajat atau di atas 60 derajat agar kuman-kuman di dalam bahan makanan itu mati.

Selain itu, pisahkan makanan matang dengan yang mentah, dan jangan lupa selalu gunakan air yang matang untuk memasak. Bahan makanan yang bagus nantinya akan memberikan manfaat juga," tutupnya.

*Sumber: kumparan.com

Selasa, 12 Mei 2020

3 Hal yang Perlu Dilakukan saat Calon Mertua Lebih Menyukai Mantannya Pacar

Selasa, 12 Mei 2020 17:53:29

3 Hal yang Perlu Dilakukan saat Calon Mertua Lebih Menyukai Mantannya Pacar

Mencuri hati calon mertua adalah hal penting untuk kelancaraan hubunganmu bersama pasangan. Jika hubunganmu dengan calon mertua baik-baik saja bahkan cenderung dekat, maka jangan langsung berbahagia.

Sebab, tak semua calon mertua memutuskan komunikasi dengan mantan kekasih anaknya. Bahkan tak jarang hal ini malah membuatmu dibanding-bandingkan dengan mantan kekasih pasanganmu.

Apalagi jika calon mertuamu ternyata lebih menyukai mantan kekasih pasanganmu ketimbang denganmu, tentu ini menjadi hal yang mengganggu hubunganmu. Jika hal ini terjadi denganmu, jangan langsung putus asa, lakukan 3 hal ini sebelum kamu meluapkan emosi karena sikap calon mertuamu.

1. Bisa Jadi Ini Tak Ada Hubungannya Denganmu

Sebelum kamu marah-marah ke pasangan atau calon mertuamu, perlu diingat bahwa bisa jadi hal ini enggak ada hubungannya denganmu. "Ini bisa jadi karena calon mertuamu masih kesulitan menerima kenyataan bahwa hubungan anaknya dengan si mantan telah berakhir, dan ini terjadi jauh sebelum kamu masuk ke kehidupan mereka," ujar Dr. Loree Johnson, seorang psikoterapis online, mengutip dari Elite Daily.

Dr. Johnson menyebut bahwa ketertarikan calon mertuamu dengan si mantan itu bisa jadi karena mantan tersebut menjadi telah menjadi bagian dari kisah dan kenangan bersama calon mertuamu sehingga ini semua enggak ada hubungannya denganmu.

"Yang perlu diingat ialah, fakta bahwa calon mertuamu masih berduka dengan berakhirnya hubungan anaknya dengan mantannya," lanjut Toni Aswegan, seorang terapis hubungan.

Sama halnya dengan pasanganmu saat pertama kali putus, ia butuh waktu untuk melupakan mantannya begitu juga dengan calon mertuamu. Bisa jadi pasanganmu sudah move on, namun tidak dengan calon mertuamu.

"Mereka punya bayangan tentang ke mana hubungan ini akan berlanjut, bisa jadi sudah membayangkan sampai ke pernikahan. Butuh waktu bagi mereka untuk melupakan bayangan-bayangan tersebut dan menggantinya dengan kehadiranmu" ujar Aswegan.

2. Akuilah Bahwa Kamu Cemburu dan Tak Nyaman

Daripada merasa jengkel, emosi dan cemburu karena kedekatan calon mertua dengan mantan pasanganmu, lebih baik kamu mengakui perasaan tak menyenangkan tersebut dan mencari penyebab yang membuatmu merasakan hal-hal itu.

"Saya akan bertanya padamu, apa perasaan yang ingin kamu ketahui? Jika kamu punya kesempatan untuk ngobrol dengan mertuamu, apa yang ingin kamu sampaikan? Apakah kamu merasa enggak nyaman, atau biasa saja? Jika demikian, dari mana perasaan tak nyaman itu muncul?" tanya Dr. Johnson.

Hal ini akan memudahkanmu mengidentifikasi perasaan kesal dan emosi yang kamu rasakan lalu menemukan jalan keluar atas emosi tersebut. Misalnya, kamu merasa perlakuan calon mertuamu tidak baik dan membuatmu tidak nyaman. Kamu bisa berusaha menenangkan diri dengan mengingat bahwa hubungan pasanganmu dengan mantannya telah berlalu dan ini enggak ada hubungannya denganmu.

3. Menulis Jurnal atau Curhat ke Pasangan tapi Jangan ke Calon Mertua

Jika kedua hal tersebut tak berhasil, kamu bisa mengatasi emosi tersebut dengan menulis di sebuah buku untuk meluapkan emosimu. Kamu harus ingat bahwa hubunganmu dengan pasangan berjalan baik-baik saja karena kalian punya kualitas yang baik untuk menjalin hubungan yang serius.

Selain itu, kamu bisa membicarakan ini dengan pasanganmu, kamu bisa mengatakan,"Aku merasa enggak nyaman saat ibumu membicarakan mantanmu di depanku" atau "Aku merasa kesal saat ibumu enggak berusaha untuk memahami hubungan kita, atau mengenalku lebih jauh".

Ini bisa jadi langkah yang baik sebagai permulaan mengajak pasanganmu berdiskusi. Meskipun kamu merasa ini adalah hal yang penuh drama, namun cobalah untuk menahan diri agar situasi tetap aman dan tidak ada permusuhan.

Dari pada emosi dan berprasangka buruk tentang calon mertuamu, lebih baik kamu mengalihkan fokus untuk membangun ikatan yang lebih dalam dengan calon mertuamu.

"Buatlah ruang untukmu dan calon mertuamu agar bisa terhubung dan saling mengenal dengan baik. Libatkan dia dalam segala kegiatan atau topik pembicaraan yang ia minati. Sama seperti ketika kamu pertama kali menjalin hubungan dengan kekasihmu. Kamu harus berusaha untuk mengenalnya dan membantunya untuk mengenalmu lebih baik," ujar Aswegan.

Karena pada akhirnya, waktulah yang bisa membuat calon mertuamu menerimamu dan tak lagi membicarakan mantan kekasih pasanganmu.

"Hanya karena calon mertuamu lebih sering membicarakan mantan kekasih pasanganmu, bukan berarti enggak ada kesempatan baginya untuk mencintaimu," tutup Aswegan.

*Sumber: kumparan.com


Senin, 11 Mei 2020

7 Manfaat Masker Alpukat, Atasi Jerawat hingga Cerahkan Wajah

Senin, 11 Mei 2020 17:06:50

7 Manfaat Masker Alpukat, Atasi Jerawat hingga Cerahkan Wajah

Siapa tidak tahu buah alpukat? Buah ini ternyata tidak hanya populer untuk dijadikan jus saja, tapi juga dapat digunakan sebagai perawatan alami wajah.

Buah yang kaya lemak baik dan antioksidan ini dapat memberikan berbagai manfaat untuk kulit ketika digunakan sebagai masker wajah. Berikut ini berbagai manfaatnya bagi kecantikan:

1. Melembapkan Kulit

Kandungan vitamin A dan E dalam alpukat dapat membantu Anda memiliki kulit lembap. Gunakan masker alpukat paling tidak seminggu sekali, kulit yang kering pun berangsur menjadi lebih lembap dan sehat.

2. Eksfoliasi Kulit

Eksfoliasi harus dilakukan secara rutin paling tidak 1 minggu sekali untuk menjaga kulit bersih dan mencegah sel kulit mati menumpuk. Campuran alpukat dengan bahan lain seperti telur, bulir jeruk, madu, atau gula dapat menjadi pilihan untuk scrub wajah. Wajah pun terlihat lebih cerah dan bersih setelah menggunakan scrub ini.

3. Mencegah Penuaan

Produk anti aging tidak selalu harus mahal. Alpukat dapat menjadi salah satu bahan alami yang membantu mencegah penuaan. Hal ini disebabkan oleh kandungan vitamin A di dalam alpukat yang membantu merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru sekaligus sebagai sumber kolagen.

4. Tabir Surya Alami

Kulit membutuhkan perlindungan dari sinar matahari karena paparan sinar matahari dapat menimbulkan berbagai masalah kulit. Penggunaan masker alpukat secara rutin membuat kulit dapat memblokir sinar UV dengan lebih efektif.

5. Melawan Radikal Bebas

Paparan radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel. Pada kulit wajah, radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dini dan masalah wajah lainnya. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam alpukat dapat membantu melawan radikal bebas dari polutan yang mengenai wajah.

6. Mengatasi Jerawat

Masker alpukat cocok untuk semua jenis kulit, bahkan untuk kulit yang berjerawat. Kandungan berbagai vitamin dalam alpukat membantu mengurangi peradangan akibat jerawat atau bahkan masalah kulit lainnya seperti eksim dan psoriasis.

7. Mencerahkan Kulit

Siapa sih yang tidak ingin kulit cerah? Campurkan alpukat dengan madu untuk dijadikan masker wajah. Campuran ini sangat sempurna untuk membantu menutrisi kulit wajah dan membuat wajah lebih cerah apabila digunakan secara rutin.

*Sumber: kumparan.com

Minggu, 10 Mei 2020

5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memilih Cinta atau Karier

Minggu, 10 Mei 2020 16:54:03

5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memilih Cinta atau Karier

Dihadapkan pada situasi untuk memilih cinta atau karier adalah mimpi buruk bagi semua orang. Kalau di film-film Rom-Com pilihannya selalu cinta, tapi di kehidupan nyata enggak semudah itu untuk memutuskannya. Jika kamu mengalami kondisi yang sama, melansir dari Bolde, berikut ini lima hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih cinta atau karier.

1. Ikuti Kata Hati

Terkadang kita terlalu fokus pada logika dan tak jarang membuat keputusan hanya berdasarkan nafsu dan keinginan semata. Hal ini bikin kamu lupa untuk mengikuti kata hatimu.

Apa yang membuatmu bahagia? Jika kamu merasa enggak bisa hidup tanpanya dan sudah mantap bahwa ia adalah jodohmu maka lakukanlah.
Sebaliknya, jika berhubungan dengannya malah menghambat kariermu dan membuatmu merasa tak nyaman maka bisa jadi dia bukan orang yang tepat untukmu.

Mungkin, enggak semua pilihan terlihat masuk akal di mata orang lain, tapi kamu harus ingat bahwa kamulah yang akan menjalani keputusan tersebut, jadi pastikan kamu bahagia menjalaninya.

2. Alasan Kenapa Kamu Menginginkan Keputusan Itu?

Pastikan keputusan yang kamu buat berdasarkan alasan yang tepat. Memilih hubungan dibandingkan karier hanya karena kamu merasa bersalah telah membuat pasanganmu sedih atau kecewa, itu bukanlah keputusan yang baik.

Begitu juga sebaliknya, memilih karier ketimbang asmara hanya karena kamu ingin mendapat pengakuan dari orang lain juga enggak akan membuatmu bahagia. Pilihlah yang mengantarkanmu pada pilihan-pilihan lain yang lebih baik.

3. Apakah Sepadan dengan Harga yang Harus Kamu Bayar?

Mungkin gampang untuk menjalin hubungan dengan orang lain yang sebenarnya enggak kamu cintai. Tapi kamu enggak bisa memprediksi masa depan hubunganmu, namun kata hati dan instingmu bisa.
Sebelum memutuskan untuk memilih asmara ketimbang kariermu, ada baiknya menanyakan pada diri sendiri apakah dia benar-benar ingin membangun masa depan bersamamu?

Apakah dia berkomitmen dan pantas untuk mendapatkan waktu, tenaga dan tentunya layak untuk kamu pilih? Seberapa pantaskah hubungan ini harus kamu pertahankan untuk mencapai tujuan dan kebahagiaanmu di masa depan?

4. Apakah Keputusan Itu Harus Menghilangkan Passion-mu?

Jika kariermu adalah hal yang kamu impikan dan berhubungan dengan apa yang kamu suka serta passion-mu, maka kamu harus mengejarnya. Jika tidak, kamu akan menyesalinya karena sudah menyia-nyiakan kesempatan emas untuk bisa berkarier dengan hal-hal yang kamu suka.

Ini mungkin kedengarannya kasar, tapi pasanganmu enggak akan bisa mewujudkan impianmu kecuali dirimu sendiri. Dan jika ia tahu bahwa kamu sangat menyukai pekerjaan tersebut dan seberapa pentingnya ini untuk hidupmu, ia tak akan membiarkanmu memilih.

5. Bisakah Kamu Memiliki Keduanya?

Enggak melulu hitam dan putih, jika kamu bisa menemukan cara untuk mendapatkan keduanya, kenapa tidak? Meskipun itu berarti bahwa kamu dan pasanganmu harus menjalin hubungan jarak jauh untuk sementara waktu. Hal ini tak jadi masalah, karena kamu masih bisa bersamanya sembari mengejar karier dan cita-citamu.

Tak apa jika harus dihadapkan pilihan yang sulit, selagi kamu bersama dengan orang yang tepat, segala kesulitan itu pasti ada jalan keluarganya. Selagi kamu dan pasanganmu saling mendukung dan berkomitmen tentu hubungan baik tersebut harus dipertahankan.

*Sumber: kumparan.com

Sabtu, 09 Mei 2020

4 Tips Berdagang ala Rasulullah agar Usaha Semakin Laris dan Berkah

Sabtu, 09 Mei 2020 17:17:00

4 Tips Berdagang ala Rasulullah agar Usaha Semakin Laris dan Berkah

Munculnya pandemi COVID-19 menimbulkan banyak perubahan, termasuk pula di sektor perekonomian. Banyaknya karyawan yang terkena PHK membuat mereka memutar otak dengan beralih menjadi pedagang kecil-kecilan demi memenuhi kebutuhan hidup. Di samping itu, beberapa pengusaha kecil dan menengah pun masih berjuang untuk mempertahankan dagangannya.

Nabi Muhammad SAW dalam satu hadist yang diriwayatkan Baihaqi, menyatakan salah satu pekerjaan yang dianjurkan untuk dilakukan umatnya adalah berdagang. “Sesungguhnya sebaik-baiknya usaha adalah usaha berdagang.”

Tuntunan Rasulullah ini bisa menjadi teladan bagi kita yang mungkin baru memulai berdagang. Meski demikian, ada baiknya kita memperhatikan terlebih dahulu seperti apa Rasulullah berdagang pada saat itu. Mulai dari sikap yang ditunjukkan saat berdagang hingga cara Rasul mengatur dagangannya. Selengkapnya, berikut tips berdagang ala Nabi Muhammad SAW yang telah kumparanWOMAN rangkum.

Bersikap jujur

Rasulullah SAW dikenal dengan kejujurannya termasuk dalam berdagang. Beliau tidak pernah mengurangi takaran pada dagangannya, malah menambahkannya agar pembeli senang dengan pelayanannya.

Kelebihan dan kekurangan kondisi barang dagangannya pun selalu beliau katakan pada pembeli. Sampai akhirnya Rasulullah diberikan julukan Al-Amin artinya seseorang yang dapat dipercaya.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.”

Menjual barang dagangan dengan kualitas bagus

Rasulullah tidak pernah menjual barang yang cacat karena akan merugikan pembeli. Karena itu, Rasulullah selalu menjaga kualitas barang dagangannya. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ibn Majah, Uqbah bin Amir pernah mendengar Rasulullah berkata, “seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan. (HR. Ibn Majah).
Ambil keuntungan sewajarnya

Tentu saja pedagang mengharapkan untung dalam usahanya. Namun, tidak jarang ada pedagang yang mengambil keuntungan atau laba tinggi tanpa memikirkan pembeli.

Semasa berdagang, Nabi Muhammad memberitahu modalnya dengan jujur ketika ditanya pembeli. Sebab, cara berdagang Rasulullah tidak hanya semata untuk materi, tapi juga untuk mendapat berkah Allah SWT.

Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat .” (QS. Asy-Syuraa: 20)

Tidak mudah putus asa

Sikap ini sangat diperlukan saat menjalankan usaha apapun, termasuk berdagang. Seorang pedagang tidak akan berhasil jika mudah putus asa. Perlu diingat, dalam setiap usaha selalu membutuhkan proses. Apalagi dalam perjalanannya, beberapa hambatan bisa saja menghadang kita.

Begitu pula dengan berdagang. Mungkin kita butuh waktu panjang untuk mendapat keuntungan yang baik dan cukup secara materi. Yang perlu diingat adalah terus berusaha dan tidak gampang putus asa. Apalagi Allah sudah menjanjikan nikmat dan rahmat bagi hambanya yang terus berusaha.
“...Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87)

*Sumber: kumparan.com

Jumat, 08 Mei 2020

2 Alasan Mengapa Pacaran via Aplikasi dan Tak Pernah Bertemu Adalah Ide Buruk

Jum'at, 08 Mei 2020 17:16:40

2 Alasan Mengapa Pacaran via Aplikasi dan Tak Pernah Bertemu Adalah Ide Buruk

Kamu tidak pernah tahu di mana kamu bisa bertemu pasanganmu. Mungkin kamu akan bertemu di pesta temanmu, kelas seminar, atau saat berjalan-jalan santai di kota.

Namun, berkembangnya teknologi pun mempengaruhi kita dalam mendapatkan pasangan. Saat ini, kita bisa mendapatkan pasangan melalui daring dengan menggunakan dating apps. Fasilitas ini memang membuat para penggunanya mudah dalam mendapatkan pasangan, tetapi juga terkadang membuat kebimbangan tersendiri.

Sebab, ada beberapa orang yang bertanya-tanya sejauh mana seseorang menjalani hubungan? Apakah diperbolehkan untuk memutuskan untuk berpacaran walaupun belum bertatap muka secara langsung? Ini adalah pertanyaan yang dihadapi orang sekarang karena jarak sosial ditambahkan ke dinamika kencan modern yang sudah rumit.

Nah, jika kamu bertemu seseorang yang baru melalui daring tetapi belum pernah bertatap muka, inilah yang menurut para ahli, kamu harus ketahui tentang memulai hubungan dengan mereka, seperti dilansir dari Elite Daily.

1. Interaksi daring memiliki batasan

Salah satu hal terbaik untuk mengenal seseorang secara online adalah seberapa dalam percakapan itu. Obrolan panjang hingga larut malam dapat memungkinkan kamu untuk terhubung pada tingkat emosional dan intelektual. Dengan munculnya obrolan video, kamu dapat mengetahui apakah ada kecocokan secara fisik atau tidak.

Namun, jika kamu merasakan hubungan semacam itu, berada dalam suatu hubungan dengan seseorang yang belum kamu temui secara inheren berarti mengorbankan aspek fisik dari hubungan tersebut. Connell Barrett, praktisi kencan untuk The League dan penulis buku Dating Sucks But You Dont, memberi tahu Elite Daily untuk tidak meremehkan pentingnya sentuhan dalam hubunganmu, terutama dalam jangka panjang.

"Sentuhan fisik adalah bagian yang sangat penting dari hubungan yang hebat dan jika kamu berkencan tanpa pernah bertemu, kamu berdua bisa menjadi frustrasi karena tidak dapat mengekspresikan diri dengan cara fisik yang intim," jelasnya.

Sementara hubungan dapat berkembang secara alami sebelum kamu memiliki kesempatan untuk bertemu. Dorell menyarankan mengatur waktu untuk bertemu sebelum hal-hal menjadi terlalu serius di antara kalian. “Membuat titik untuk bertemu langsung pada waktu tertentu sangat penting. Sebelum melakukan seluruh dirimu untuk suatu hubungan di mana mungkin tidak ada kecocokan fisik,” katanya. "Setelah kamu bertemu langsung, kamu dapat melihat apakah kamu ingin membuat komitmen ke tingkat berikutnya."

2. Waspada terhadap Janji Manis

Sangat mudah untuk terjebak dalam kegembiraan dan janji akan romansa baru ketika itu bahkan dapat membutakanmu dari masalah potensial. Eric Resnick, penulis profil kencan profesional dan pelatih kencan daring memberitahu Elite Daily, selalu penting untuk mengawasi bendera merah, terutama ketika memasuki hubungan dengan seseorang yang belum kamu temui secara langsung. Itu karena lebih mudah bagi seseorang untuk hanya memperlihatkan kepadamu bagian-bagian dari diri mereka yang ingin kamu

"Ketika kamu memulai hubungan, semuanya terasa ajaib, tetapi tidak ada yang nyata sampai kamu bertemu," kata Resnick. “Distance memiliki kebiasaan menumbuhkan keintiman buatan. Jika kamu akan memulai hubungan tanpa bertemu seseorang secara langsung, pastikan kamu menjaga harapanmu dan kamu tidak tersesat dalam fantasi romantis apa yang mungkin terjadi. "

Meskipun sebaiknya kamu meluangkan waktu dan berpikir untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang baru, baik itu daring atau tatap muka, pada akhirnya tergantung padamu untuk memutuskan apa yang tepat untukmu. Namun jika kamu khawatir tentang hubungan selanjutnya, kuncinya adalah untuk mencapai keseimbangan antara mengikuti hati dan kepalamu.

"Jika kamu mengenal seseorang sebelum bertemu dengan mereka, kamu mungkin harus menghindari hubungan yang lebih serius. Tetapi jika kamu terhubung, kamu dapat mendefinisikan hubunganmu dan menjadi eksklusif sampai kamu dapat memiliki lebih dari pelukan virtual, ” simpulnya. Jika memang benar-benar dimaksudkan demikian, maka tidak perlu terburu-buru. Dengan kata lain: Dengarkan hatimu, jangan biarkan kepalamu terus membaca.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 07 Mei 2020

5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan agar Tak Sedih Saat Tahu Gebetan Menyukai Sahabatmu

Kamis, 07 Mei 2020 17:26:00

5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan agar Tak Sedih Saat Tahu Gebetan Menyukai Sahabatmu

Mengetahui bahwa gebetanmu ternyata menyukai sahabatmu sendiri tentu sangat menyakitkan. Tapi tenang, ini bukan akhir dari segalanya dan terlebih kamu bukan satu-satunya orang di dunia ini yang mengalami kisah tragis tersebut.

Karena pada akhirnya, kita tahu apa yang sebenarnya kamu rasakan dan kita sama-sama akan melalui ini semua. Berikut ini beberapa hal yang harus kamu lakukan saat si dia ternyata menyukai sahabatmu.

1. Menerima kenyataan

Hal pertama yang perlu kamu lakukan ialah menerima kenyataan bahwa si dia ternyata enggak menyimpan perasaan yang sama denganmu. Dan sulit untuk mengubah itu semua. Jadi, daripada meratapi kesedihan dan mempertanyakan hal-hal yang kamu enggak tahu jawabannya, sebaiknya kamu memahami paham kamu enggak bisa mengontrol perasaan orang lain. Sama halnya perasaanmu kepadanya, kamu enggak bisa mengontrol rasa suka itu, maka kamu juga enggak bisa mengontrol si dia untuk suka denganmu. Memang lebih mudah untuk mengucapkan, tapi enggak ada salahnya untuk mencoba. Yakin bahwa kamu bisa melewati ini semua.

2. Jujurlah kepada mereka

Sebelum situasi menjadi rumit, kamu bisa mengkomunikasikan perasaanmu ini kepada sahabatmu dan si dia. Apakah kamu marah, sedih, terluka atau cemburu, katakan kepada mereka perasaanmu yang sesungguhnya sebelum hubunganmu dengan keduanya menjadi canggung.

3. Jaga jarak

Jangan memaksakan diri untuk melupakan peristiwa tersebut karena hanya akan semakin menyakiti hatimu. Tentu tak mudah bagimu menjalani hari-hari setelah mengetahui si dia ternyata mengagumi sahabatmu sendiri. Bahkan mungkin keduanya juga sudah mulai dekat dan berkencan. Apa pun yang mereka lakukan, itu sudah bukan urusanmu lagi.

Kamu harus mengambil keputusan apakah akan lanjut berteman dengan mereka atau menjaga jarak. Mungkin akan ada perubahan di antara kamu dan sahabatmu, dan itu wajar. Perubahan memang butuh waktu. Dan kamu juga berhak untuk merasa sedih, kecewa dan mungkin sedikit mengurangi intensitas pertemuanmu dengan sahabatmu. Namun, sebelumnya komunikasikan dulu dengan sahabatmu ya.

4. Investasikan waktumu untuk dirimu sendiri

Setelah kamu jujur dengan perasaanmu, sekarang waktunya untuk membangun kembali rasa percaya diri dan keyakinan dirimu. Buatlah dirimu bahagia dengan melakukan hal-hal yang kamu suka. Misalnya, nonton film, baca buku atau nonton pertunjukan musik, atau hanya sekadar tiduran di rumah. Enggak masalah! luangkan waktumu untuk dirimu sendiri hingga kamu merasa lebih baik.

5. Kumpul bersama sahabat-sahabatmu

Setelah kamu punya cukup waktu untuk merefleksikan diri, kini saatnya kamu merencanakan kegiatan menyenangkan bersama sahabat-sahabatmu. Misalnya pergi ke museum bersama, atau karaoke. Seketika kamu akan mudah melupakan patah hati yang kamu rasakan.

*Sumber: kumparan.com

Selasa, 05 Mei 2020

5 Pikiran Negatif yang Dapat Merusak Sebuah Hubungan

Selasa, 05 Mei 2020 17:08:10

5 Pikiran Negatif yang Dapat Merusak Sebuah Hubungan

Banyak pasangan yang berada pada suasana ini sepanjang waktu. Mereka terjebak dalam pola pikir lama yang berdampak negatif pada hubungan mereka saat ini. Jangan biarkan pola negatif masa lalu merusak hubungan sehat kalian. Dilansir dari Your Tango, berikut adalah 5 pola pikir negatif yang mungkin membuat kalian terjebak dan berpotensi merusak hubungan.

1. Membuat Sesuatu yang Kecil Menjadi Besar

Terkadang hal kecil benar-benar hal kecil. Saat pasangan kamu hanya membalas chat kamu dengan emoji senyum saat chatting bersamamu, jangan langsung merasa dia tidak baik-baik saja. Mereka mungkin sedang tergesa-gesa dan karena itu hanya bisa menggunakan emoji saat membalas pesan kamu. Perlu diingat juga bahwa tidak semua hal dalam hubungan harus berakhir menjadi sebuah pertengkaran.

2. Selalu Membayangkan Kejadian Buruk

Di sinilah kamu dapat berpikir bahwa tindakan kamu akan memiliki hasil negatif. Pasangan kamu mungkin tidak melakukan hal-hal seperti yang kamu bayangkan atau melakukan sesuatu hal seperti di masa lalu. Menganggap segalanya salah di mata kamu tidak pernah memiliki akhir yang baik. Kamu harus bisa memiliki pikiran terbuka dan tetap positif.

3. Memanggil Teman Pasangan dengan Sebutan Tidak Baik

Jangan pernah memanggil teman baik pasangan kamu dengan sebutan-sebutan yang jelek hanya karena kamu tidak menyukainya. Cobalah untuk tidak terlalu mencampuri pertemanan pasangan kamu. Membuat sebutan negatif pada orang dan hal-hal lainnya membuat pasangan kamu merasa defensif. Hal ini menciptakan jarak emosional dalam hubungan dan membuatnya lebih sulit untuk terhubung dengan kamu.

4. Menolak untuk Habiskan Waktu Bersama

Apakah kamu pernah bersenang-senang atau buang-buang waktu atau bahkan tidak produktif bersama pasangan? Habiskan waktu untuk tertawa bersama dan menikmati hal-hal kecil. Hal ini justru akan membantu hubungan kalian lebih dekat sebagai pasangan.

5. Saling Menyalahkan

Setiap kali ada yang salah dalam hubungan kalian, kamu kerap menyalahkan pasangan. Hal ini akan menyebabkan kebencian. Ingat, suatu hubungan adalah tentang "kita," bukan "aku". Jika ada permasalahan yang terjadi, lebih baik kalian duduk berdua dan saling merefleksikan diri. Alih-alih menentukan siapa yang salah atau siapa yang benar, lebih baik kalian berjanji untuk berubah bersama agar lebih baik ke depannya.

*Sumber: kumparan.com

Senin, 04 Mei 2020

Apa Kata Dokter tentang Kalkulator Masa Subur?

Senin, 04 Mei 2020 17:09:40

Apa Kata Dokter tentang Kalkulator Masa Subur?

Menggunakan kalkulator masa subur, banyak dipercaya dapat membantu pasangan muda dalam merencanakan kehamilan. Apakah Anda juga pernah mencobanya?

Ya Moms, dengan kalkulator masa subur kita memang dapat mencari tahu atau menghitung masa subur atau ovulasi dengan lebih mudah. Ini penting sebagai langkah awal untuk hamil.

Demikian juga menurut dr. Ivan Sini, SpOG seperti dikutip dari situs pribadinya.

"Waktu yang paling memungkinkan untuk hamil (subur) adalah lima hari atau kurang menjelang ovulasi," katanya.

Ovulasi merupakan waktu ketika telur yang matang, dilepaskan dari indung telur (ovarium) dan bergerak menuju tuba fallopi untuk siap dibuah sel sperma.

Perlu diketahui setiap wanita bisa punya waktu subur dan ovulasi yang berbeda-beda, tergantung siklus haidnya.

"Sebagai contoh, jika wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari, periode ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14, dan hari-hari yang paling subur adalah hari 12, 13, dan 14. Jika wanita memiliki siklus yang terhitung panjang, sekitar 35 hari antara periode, ovulasi terjadi pada hari ke-21 dan hari-hari yang paling subur adalah hari 19, 20, dan 21. Jika wanita memiliki siklus pendek, yakni 21 hari antara periode, ovulasi terjadi pada hari ke 7 dan hari-hari yang paling subur adalah hari 5, 6, dan 7,"  jelasnya.

Dengan demikian, hal ini mematahkan mitos 'waktu terbaik mencoba untuk bisa hamil adalah hari ke-14 dari siklus menstruasi', Moms. Faktanya, masih kata dr Ivan, kemungkinan besar wanita bisa hamil adalah selama fertile window dari siklus mentruasi.

Fertile window (jendela subur) merupakan waktu dalam siklus wanita ketika peluang hamilan dapat terjadi. Dan hal ini umumnya terjadi pada enam hari menjelang ovulasi.

"Sehingga dapat dikatakan, jika wanita melakukan hubungan suami istri pada hari ke enam atau lebih sebelum waktu berovulasi, maka kesempatan wanita tersebut untuk hamil hampir nol. Namun jika wanita melakukan hubungan suami istri lima hari atau kurang dari sebelum waktu ovulasi, maka kesempatan untuk hamil lebih besar. Semakin dekat dengan hari ovulasi, maka kemungkinan untuk hamil lebih besar," jelasnya.

Lalu bagaimana dengan wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur?

"Wanita yang tidak memiliki siklus haid teratur mungkin sedikit kesulitan untuk menentukan hal tersebut (masa subur)," kata dr. Ivan.

Meski begitu, ada beberapa indikator yang bisa membantu mengetahui masa subur Anda. Di antaranya dengan pengukuran hormon, terjadi peningkatan suhu basal, ditemukannya lendir dari serviks, dan mengalami gejala fisik seperti nyeri pada perut.

Jadi jangan hanya mengandalkan kalkulator masa subur saja ya, Moms! Selain itu untuk merencanakan kehamilan, sebaiknya Anda juga berkonsultasi ke dokter kandungan bersama pasangan.

*Sumber: kumparan.com

Minggu, 03 Mei 2020

5 Olahraga Ringan yang Bisa Kamu Coba selama Puasa

Minggu, 03 Mei 2020 17:08:57

5 Olahraga Ringan yang Bisa Kamu Coba selama Puasa

Selama bulan Ramadhan, bukan hanya pola makan dan istirahat saja yang harus dijaga agar tubuh bisa tetap sehat, tetapi kamu juga harus tetap melakukan olahraga supaya kebugaran tubuh terjaga. Apalagi di momen pandemi corona seperti sekarang ini, kita juga harus bisa menjaga imun tubuh agar tidak menurun.

Sayangnya, hingga saat ini sebagian dari kamu mungkin masih dilema melakukan olahraga saat sedang puasa. Banyak yang merasa ragu bila nantinya olahraga ketika puasa bisa membuat tubuh mudah lelah dan tidak kuat untuk melanjutkan puasa.

Menurut Melly Stevenson, personal trainer dan mantan atlet bodybuilder perempuan, olahraga yang paling cocok dilakukan saat berpuasa adalah semua jenis latihan low impact atau olahraga ringan. Ia menyarankan supaya kamu berolahraga selama 30 menit sampai satu jam saja per hari supaya tubuh tidak lemas.

Lalu olahraga ringan apa saja yang bisa dilakukan selama puasa? Berikut kumparanWOMAN telah merangkumnya khusus untuk kamu.

Pilates

Hampir mirip dengan yoga, pilates juga merupakan olahraga low impact yang tidak membutuhkan banyak tenaga saat melakukannya. Kamu hanya perlu konsentrasi dan fokus, sekaligus melakukan gerakan fisik yang selaras. Selain itu, pilates juga membutuhkan teknik pernapasan khusus, sebab seluruh gerakannya tidak akan lengkap tanpa dibarengi dengan cara pernapasan yang tepat. Jika rutin melakukannya, olahraga ini bisa meningkatkan kelenturan tubuh, memperbaiki postur, menguatkan otot, serta menyeimbangkan tulang belakang kamu Ladies.

Yoga

Bisa dibilang yoga merupakan salah satu olahraga yang sangat cocok untuk dilakukan saat bulan Ramadhan. Karena dalam melakukan yoga fokus utamanya adalah olah pernapasan. Gerakan yang perlu dilakukan juga tidak banyak membuang energi jadi bisa mengurangi risiko dehidrasi. Selama puasa, yoga baik dilakukan sebelum buka puasa atau setidaknya dua jam setelah buka puasa.

Jalan cepat

Meski terlihat sangat mudah, ternyata jalan kaki atau jalan cepat juga bisa membantu kamu membakar kalori lho Ladies. Tak hanya itu, jalan kaki juga bisa meredakan stres. Kamu bisa melakukan kegiatan ini di sore hari menjelang buka puasa. Tak perlu jauh-jauh, cukup keliling komplek saja sudah bisa membuat kamu berkeringat. Tetapi kalau ragu untuk keluar rumah selama masa pandemi ini, kamu bisa menggantinya dengan jalan di tempat selama 15 menit di rumah saja.

Bodyweight exercise

Body weight exercise ini terdiri dari serangkaian olahraga. Mulai dari sit up, push up, squat, lunges, hingga jumping jacks. Jika belum pernah melakukannya, kamu bisa menggunakan panduan dari YouTube atau aplikasi olahraga seperti 7 Minutes Workout yang memiliki berbagai variasi gerakan bodyweight exercise.

Naik turun tangga

Aktivitas yang satu ini bisa menggantikan lari dan bersepeda Ladies. Kalau kamu memiliki rumah dua lantai, kamu bisa melakukannya setiap hari setelah berbuka puasa. Agar terhindar dari cedera, usahakan kamu melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukannya. Tak hanya bisa membakar kalori, naik turun tangga juga bisa melatih kekuatan otot paha dan kaki.

*Sumber: kumparan.com

Sabtu, 02 Mei 2020

Kenapa Ada Balita yang Suka Memukul Kepalanya Sendiri?

Sabtu, 02 Mei 2020 16:47:10

Kenapa Ada Balita yang Suka Memukul Kepalanya Sendiri?

Moms, apakah Anda pernah melihat anak balita Anda menyakiti dirinya seperti, seperti memukul kepalanya dengan tangan? Atau malah si kecil suka membenturkan kepalanya ke dinding ataupun ke lantai hingga ia menangis?

Melihat kejadian itu tentunya bisa membuat orang tua panik. Tak jarang, mereka pun khawatir anak balitanya memiliki masalah psikologis. Lantas, harus bagaimana, ya?

Moms, tenang dulu, karena ini sebenarnya adalah hal yang wajar terjadi pada anak balita. Dikutip dari Baby Center, sekitar 20 persen bayi dan balita sengaja membenturkan kepala atau memukul kepalanya sendiri. Biasanya hal ini mungkin terjadi ketika ia berusia 6 bulan dan memuncak di usia 18-24 bulan.

Tapi, kenapa mereka melakukan hal itu?

Kondisi ini bisa saja terjadi karena si kecil sedang frustasi, Moms. Ya, ketika anak tumbuh dari bayi ke balita, mereka secara perlahan mulai menjelajah lingkungan sekitarnya dan mencoba mengomunikasikan keinginan atau kebutuhan mereka. Tapi, karena si kecil belum bisa mengutarakan keinginannya melalui kata-kata dan kemampuannya masih terbatas, alhasil ada balita yang melampiaskannya dengan cara memukul kepalanya sendiri.

Selain itu, hal ini bisa saja dilakukan karena ia sedang mencari perhatian Anda, anggota keluarga lain, atau orang di sekitarnta, Moms. Saat ia memukul kepalanya sendiri, tentu Anda akan melarangnya. Namun rupanya, hal ini membuat anak merasa senang untuk melakukannya berulang kali karena mendapat perhatian Anda.

Ketika menghadapi situasi seperti ini, Anda sebaiknya jangan abaikan anak balita Anda ya, Moms. Ya, Anda sebaiknya perhatikan terlebih dulu hal apa yang membuatnya kesal atau marah. Bisa saja ia merasa kesal karena dilarang melakukan sesuatu, atau mungkin karena ia merasa lelah atau lapar.

Untuk itu, sebelum ia memukul wajahnya, Anda dapat mencegah dengan melindungi kepalanya dengan tangan Anda. Selain itu, cobalah untuk dijadikan evaluasi, siapa tahu, selama ini Anda memang luput memberikannya perhatian pada hal-hal tertentu.

Berikanlah si kecil pemahaman dengan bahasa yang sederhana tentang bahaya melukai dan menyakiti diri sendiri. Ingat, jangan pernah menggunakan amarah atau menghukum anak balita Anda ketika ia melakukan hal tersebut. Bicaralah dengan tenang supaya keadaan tidak semakin buruk.

Di samping itu, memukul kepalanya sendiri juga bisa menjadi suatu tanda ia sedang merasa sakit. Ya, bisa karena ia sedang tumbuh gigi atau infeksi telinga, misalnya. Memukul sendiri rupanya dapat membantu anak balita merasa lebih baik.

Kendati beberapa hal di atas tak perlu Anda khawatirkan secara berlebihan, namun Anda patut curiga jika hal ini disertai dengan adanya ketidaktertarikan anak dalam berkomunikasi dengan Anda atau orang di sekitarnya, kehilangan kemampuan fisik, bahasa atau keterampilan lainnya. Sebab, kondisi ini mungkin saja jadi tanda awal anak Anda mengalami gangguan perkembangan, seperti autisme. Bila sudah begitu, segera bawa anak ke dokter untuk mendapat diagnosis lebih lanjut.

*Sumber: kumparan.com

Jumat, 01 Mei 2020

Memberi Anak Hadiah saat Berhasil Puasa, Bijak Enggak Ya?

Jum'at, 01 Mei 2020 16:37:07

Memberi Anak Hadiah saat Berhasil Puasa, Bijak Enggak Ya?

Melihat antusiasme anak saat menyambut bulan Ramadhan, tentu membuat orang tua senang. Kebahagiaan pun akan semakin bertambah jika melihat buah hatinya itu puasa satu hari penuh alias dari azan subuh hingga magrib.

Dalam situasi seperti itu, tak sedikit ada orang tua yang memberikan reward atau hadiah untuk anaknya karena telah berhasil melakukan sesuatu. Hadiah yang diberikan pun beragam, bisa dalam bentuk materi maupun barang kesukaan sang anak.

Tapi sebenarnya, bijak enggak ya memberikan anak hadiah bisa berhasil puasa?

Menurut Irma Gustiana, M.Psi., Psi., Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, sah-sah saja memberikan hadiah pada anak. Hal ini dikarenakan dapat memperkuat atau memotivasi dirinya untuk semangat menjalani ibadah puasa. Bahkan, hadiahnya pun tak harus berupa materi. Pelukan, memuji sang anak, atau masak makanan kesukaannya dapat dikatakan reward juga, lho, Moms.

"Usahakan bentuknya bukan material. Pertama, kita beri reward langsung dalam bentuk apresiasi, ucapan, pelukan. Terus reward langsungnya juga bisa berbentuk makanan yang ia sukai," kata Irma saat dihubungi kumparanMOM belum lama ini.

Jika ingin memberikan hadiah pada anak, berikanlah cara yang mengasyikkan pula, Moms. Irma pun memberikan contoh, misalnya saja dengan membuat tabel di sebuah kertas dan tulis pencapaian yang sudah anak lakukan pada satu bulan penuh ini. Tak hanya puasa, melakukan salat 5 waktu, tarawih, dan membaca Al-Quran juga dapat dituliskan di situ, Moms.

Jika anak mengerjakan salah satu pencapaiannya, Anda dapat memberikan emoji, stiker, poin, dan hal menarik lainnya yang menandakan bahwa si kecil telah sukses mencapai sesuatu. Kemudian, nanti di akhir puasa, anak dapat menukarkan poin-poin yang ia capai itu kepada Anda, Moms. Tapi ingat, tak perlu juga memberikan sesuatu yang mahal, ya.

"Makanya, kita harus low budget banget dalam memberikan reward yang material karena takutnya nanti jadi kebiasaan," ucap founder Ruang Tumbuh tersebut.

Selain itu, Irma juga menyarankan agar orang tua dapat memberikan reward psikologis pada anak. Apa maksudnya?

"Misalnya, pintar banget ya hari ini bisa puasa sampai jam 12. Jadi, pencapaiannya itu disebutkan. Enggak cuma good job. Tapi, apanya nih yang good job? Oh bisa puasa nih sampai jam 12, bisa tadarus ngaji misalnya," jelasnya.

Ya Moms, proses belajar puasa tiap anak berbeda. Sehingga, sebagai orang tua Anda perlu menghargai setiap pencapaian yang telah dilakukan si kecil. Boleh-boleh saja memberikan hadiah pada anak, tapi ingat, sebisa mungkin jangan dalam bentuk materi ya, Moms.

"Apalagi balita enggak paham. Hal itu nantinya (kalau sering dilakukan) akan kebentuk sendiri karena faktor kebiasaan tadi," tutup Irma.

*Sumber: kumparan.com