Kamis, 21 Mei 2020 17:47:29
Dalam hidup ini tentu kita tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Ada saja kejadian yang membuat kita kecewa dan berujung sakit hati. Ketika sakit hati, kita dapat merasa sangat merana.
Apalagi bila yang menyakiti hati kita adalah orang terdekat, mungkin semakin tidak karuan rasanya. Alih-alih berusaha menyembuhkan, kita malah cenderung menyimpan rasa dendam. Namun ingat, kita harus berteguh diri untuk tidak menjadi seseorang yang memberikan orang lain kesulitan. Balas dendam bukan solusi yang tepat.
Selain itu kita juga bisa mengingat sabda Rasulullah mengenai tiga golongan manusia yang doanya cepat dijabah.
"Ada tiga golongan manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doanya orang yang dizalimi. Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman : Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta."(HR. Tirmidzi dan yang lainnya, hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Jadi bila kita sedang disakiti, memintalah kepada Allah SWT untuk diberikan kekuatan agar bisa memaafkan. Mendapatkan hikmah agar kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Serta limpahan pahala atas kesabaran menghadapi rasa sakit hati, tanpa membalasnya.
Allahuma ajurni fi mushibati wa akhlifli khaira minha. Artinya: "Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya."
Bagaimanapun, dalam Islam tidak disarankan untuk membalas dendam. Memaafkan adalah sifat mulia, dan menghapus rasa sakit hati adalah ikhlas.
Berat mengobati sakit hati, tapi kita harus melaluinya dengan cara yang diajarkan Rasulullah. Ini semua dilakukan agar hati kita menjadi lapang, memiliki keselamatan di dunia dan di akhirat.
Rasulullah bersabda, “Tidaklah seseorang memaafkan kedzaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya,” (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar