Sabtu, 08 November 2025

Kekurangan Hemoglobin: Ini Penyebab, Nilai HB Normal, dan Cara Mengatasinya

| Sabtu, 08 November 2025

Sabtu, 08 November 2025

HB normal bisa berbeda tergantung pada faktor usia, kehamilan dan kondisi kesehatan.

Hemoglobin (HB) adalah protein yang fungsi utamanya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kurangnya kadar hemoglobin bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Tanda-tandanya termasuk kelelahan, sesak napas, dan penurunan fungsi tubuh secara keseluruhan. Itu sebabnya, pahami kisaran HB normal agar kamu bisa selalu meantaunya.

Apa itu HB Normal?

HB normal mengacu pada kadar hemoglobin dalam darah yang dianggap sehat dan cukup untuk mendukung fungsi tubuh. 

HB adalah bentukan protein globin dan zat besi heme. Kedua zat tersebut bekerja sama untuk mengikat oksigen dari paru-paru dan mendistribusikannya ke jaringan tubuh. 

Nilai HB normal bisa berbeda-berda berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan tertentu.

Memahami kadar HB normal bisa membantu kamu dalam mendeteksi kondisi seperti anemia atau kekurangan zat besi sejak dini.

Nilai HB Normal

Nilai HB normal pada seseorang bervariasi. Berikut adalah kisaran umum kadar hermoglobin yang normal:

  • Pria dewasa: 13,8 – 17,2 gram per desiliter (g/dL)
  • Wanita dewasa: 12,1 – 15,1 g/dL
  • Anak-anak: 11 – 16 g/dL
  • Bayi: 9,5 – 13 g/dL 

Faktor-faktor seperti kehamilan, ketinggian tempat tinggal, dan kondisi kesehatan dapat memengaruhi kadar HB seseorang. 

Selama kehamilan, misalnya, kadar HB cenderung lebih rendah namun masih dianggap normal. 

Rendahnya kadar HB pada ibu hamil disebabkan karena peningkatan volume darah.

Definisi Hb Rendah

Hb rendah, atau disebut juga hipokromia, adalah kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah berada di bawah nilai normal.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, kadar Hb normal berbeda-beda berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Secara umum, kadar Hb normal adalah:

  • Pria dewasa: 13.5 – 17.5 gram/dL
  • Wanita dewasa: 12.0 – 15.5 gram/dL
  • Anak-anak: 11.0 – 13.0 gram/dL

Kadar Hb yang lebih rendah dari angka tersebut dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan.

Gejala Hb Rendah yang Perlu Diwaspadai

Gejala Hb rendah bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya.

Beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:

  • Kelelahan dan kelemahan
  • Pusing dan sakit kepala
  • Kulit pucat
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar-debar
  • Mudah memar
  • Rambut rontok

Jika mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Penyebab HB Rendah

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kadar hemoglobin. Penyebab rendahnya kadar HB adalah: 

1. Kekurangan zat besi

Zat besi adalah komponen utama hemoglobin. Kekurangan zat ini bisa menyebabkan anemia defisiensi besi. Gejalanya ditandai dengan kelelahan, pusing, dan kulit pucat.

2. Kekurangan vitamin B12 atau folat

Selain zat besi, vitamin B12 dan folat juga diperlukan untuk pembentukan DNA dalam sel darah merah.

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yang membuat sel darah merah berukuran besar dan tidak berfungsi optimal.

3. Penyakit kronis

Penyakit seperti gagal ginjal, kanker, atau gangguan inflamasi seperti artritis reumatoid dapat memengaruhi produksi eritropoietin, yakni hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.

4. Pendarahan

Kehilangan darah yang signifikan, baik secara akut atau kronis bisa mengurangi kadar hemoglobin di dalam tubuh.

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkannya, contohnya, cedera, menstruasi berat, hingga pendarahan pada saluran pencernaan.

5. Gangguan sumsum tulang

Penyakit seperti leukemia atau aplasia sumsum tulang bisa menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah di dalam tubuh.

Tanpa pengobatan secara intensif, jenis anemia ini sulit sekali diobati. 

6. Hemolisis

Penghancuran sel darah merah yang berlebihan dapat disebabkan oleh penyakit autoimun, infeksi tertentu, atau kelainan genetik seperti anemia sel sabit atau talasemia. 

Proses ini bisa memperpendek umur sel darah merah, yang normalnya mampu bertahan sekitar 120 hari.

Diagnosis Hb Rendah

Untuk mendiagnosis Hb rendah, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan meminta pemeriksaan darah lengkap.

Pemeriksaan darah lengkap akan mengukur kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan ukuran sel darah merah.

Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mencari penyebab Hb rendah, seperti pemeriksaan kadar zat besi, vitamin B12, folat, atau pemeriksaan sumsum tulang belakang.

Menurut WHO, diagnosis anemia dilakukan berdasarkan kadar hemoglobin sebagai berikut:

  • Anemia ringan: Hb 10.0 – 11.9 g/dL
  • Anemia sedang: Hb 8.0 – 9.9 g/dL
  • Anemia berat: Hb < 8.0 g/dL

Riset Tentang Hemoglobin Rendah

Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition, mengamati hubungan antara kadar hemoglobin (Hb) darah ibu setelah melahirkan dengan tingkat depresi yang dialami. 

Hasilnya menunjukkan bahwa ibu dengan kadar Hb rendah (anemia) cenderung memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi.

Ini berarti, anemia pasca melahirkan bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan.

Cara Mengatasi HB Rendah

Cara mengatasi HB rendah perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah:

1. Konsumsi makanan kaya zat besi

Sertakan makanan seperti daging merah, hati, bayam, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi dalam makanan sehari-hari.

2. Suplemen zat besi

Jika kadar HB sangat rendah, dokter biasanya akan merekomendasikan suplemen zat besi. 

Penggunaan suplemen ini harus di bawah pengawasan dokter  untuk mencegah efek samping seperti gangguan pencernaan, sembelit, atau tinja berwarna gelap.

3. Vitamin tambahan

Selain suplemen zat besi, dokter biasanya juga memberikan suplemen B12 dan folat untuk meningkatkan produksi sel darah merah.

Vitamin ini juga ditemukan dalam makanan seperti telur, produk susu, hati, dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan brokoli.

4. Transfusi darah

Dalam kasus yang sangat parah, transfusi darah mungkin satu-satunya cara untuk meningkatkan kadar HB dengan cepat.

Perawatan ini biasanya ditujukan untuk pengidap anemia berat akibat pendarahan hebat atau penyakit kronis yang menghambat produksi darah.

5. Pengobatan penyakit yang mendasari

Penyakit seperti gagal ginjal atau gangguan sumsum tulang bisasnya menyebabkan anemia berat sehingga butuh penanganan khusus.

Pengobatannya bisa melibatkan dialisis untuk pasien gagal ginjal, kemoterapi, atau terapi lain.

6. Terapi hormon

Pada beberapa kasus, terapi hormon eritropoietin digunakan untuk merangsang produksi sel darah merah di sumsum tulang.

Terapi ini sering digunakan pada pasien dengan anemia akibat penyakit ginjal kronis atau efek samping pengobatan kanker.

7. Hindari pemicu hemolisis

Jika HB rendah disebabkan oleh hemolisis, penting untuk menghindari faktor pemicunya. 

Contohnya, pasien dengan kelainan genetik tertentu harus menghindari obat-obatan atau zat yang dapat memicu kerusakan sel darah merah, seperti sulfa atau infeksi tertentu.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala Hb rendah yang parah atau jika gejala tidak membaik setelah melakukan perawatan di rumah.

Terutama jika mengalami:

  • Sesak napas yang berat
  • Nyeri dada
  • Pusing yang sangat parah hingga pingsan
  • Perdarahan yang tidak terkontrol

Pencegahan Hb Rendah

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah Hb rendah antara lain:

  • Konsumsi makanan yang kaya zat besi, vitamin B12, dan folat.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan yang dapat menyebabkan Hb rendah.
  • Menghindari faktor risiko perdarahan, seperti penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jangka panjang.
  • Berkonsultasi dengan dokter jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit anemia.

 

Sumber : halodoc.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar