Kamis, 23 Oktober 2025

Lidah Berjamur (Oral Thrush): Ini Gejala dan Cara Mengobatinya

| Kamis, 23 Oktober 2025

Kamis, 23 Oktober 2025

Lidah berjamur atau oral thrush rentan dialami oleh seseorang yang imunitasnya lemah.

Lidah berjamur (oral thrush) adalah kondisi akibat infeksi jamur Candida albicans. Ciri-cirinya adalah kemunculan bercak putih di lidah, rasa tidak nyaman, hingga kesulitan makan atau menelan. 

Meskipun sering dialami bayi dan lansia, lidah berjamur juga bisa menyerang orang dewasa, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Pengobatan yang tepat serta langkah pencegahan memainkan peran penting untuk mengatasi dan mencegah infeksi ini kembali terjadi. 

Gejala Lidah Berjamur pada Anak dan Orang Dewasa

Lidah berjamur bisa dialami oleh anak-anak dan orang dewasa. Berikut perbedaan gejala pada anak dan orang dewasa:

Gejala pada Anak

Berikut gejala lidah berjamur pada anak:

  • Adanya plak putih tebal di lidah, pipi bagian dalam, atau langit-langit mulut.
  • Kesulitan menyusu atau makan.
  • Mudah rewel karena tidak nyaman di mulut.

Gejala pada Orang Dewasa

Bukan hanya anak-anak saja, oral thrush juga bisa menimpa orang dewasa. Ini tanda-tandanya:

  • Lapisan putih pada lidah yang sulit dihilangkan.
  • Sensasi terbakar atau rasa tidak nyaman di mulut dan tenggorokan.
  • Mulut kering dan retakan di sudut bibir.
  • Kehilangan rasa atau rasa metalik di mulut.

Jika gejala ini muncul dan berlangsung lebih dari beberapa hari, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih lanjut.

Penyebab Lidah Berjamur

Candida albicans adalah organisme yang normalnya ada di mulut, saluran pencernaan, dan kulit tanpa menyebabkan masalah.

Namun, ketika sistem kekebalan tubuh melemah atau keseimbangan mikroorganisme di dalam tubuh terganggu, jamur ini dapat tumbuh di luar kendali dan menyebabkan infeksi.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih Candida meliputi:

  • Penggunaan antibiotik, yang dapat membunuh bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan jamur di dalam tubuh.
  • Penggunaan kortikosteroid, seperti inhaler untuk asma.
  • Kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, atau diabetes yang tidak terkontrol.
  • Kehamilan.
  • Penggunaan gigi palsu, terutama jika tidak dibersihkan dengan benar.

Faktor Risiko Lidah Berjamur

Beberapa kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lidah berjamur. Berikut adalah penjelasan rinci setiap faktor risiko:

1. Sistem kekebalan tubuh lemah

Bayi dan lansia umumnya memiliki imunitas yang masih lemah sehingga rentan terkena infeksi jamur. Hal ini juga rentan dialami pengidap penyakit kronis seperti HIV/AIDS.

Imunitas yang lemah membuat tubuh tidak mampu melawan infeksi jamur secara efektif. 

Kondisi ini juga umum terjadi pada orang yang baru pulih dari penyakit berat atau pascaoperasi. 

Sistem imun yang tidak optimal memberikan peluang bagi Candida albicans untuk tumbuh di luar kendali.

2. Penggunaan antibiotik atau kortikosteroid

Obat antibiotik, terutama jika digunakan dalam jangka panjang, dapat membunuh bakteri baik di mulut yang berfungsi menjaga keseimbangan mikroorganisme. 

Ketika bakteri ini berkurang, jamur Candida memiliki kesempatan untuk tumbuh lebih cepat. 

Selain itu, obat kortikosteroid, baik dalam bentuk inhalasi, oral, atau injeksi, dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Alhasil, kondisi tersebut meningkatkan risiko infeksi jamur di mulut. 

Penggunaan alat inhaler tanpa pembilasan mulut setelahnya juga bisa meningkatkan risiko lidah berjamur. 

3. Diabetes yang tidak terkontrol

Pengidap diabetes dengan kadar gula darah tinggi memiliki risiko lebih besar terkena lidah berjamur. 

Hal ini disebabkan karena gula berlebih di aliran darah dan air liur menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan Candida

Selain itu, diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga semakin memperburuk risiko infeksi.

4. Penggunaan gigi tiruan

Gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik atau tidak dibersihkan secara teratur menjadi tempat berkembang biaknya jamur. 

Jika tidak dilepas saat tidur atau tidak dijaga kebersihannya, jamur dapat dengan mudah tumbuh di area yang lembap dan tidak mendapat cukup udara. 

Maka dari itu, enting untuk membersihkan gigi tiruan secara menyeluruh dan memastikan ukurannya pas agar tidak menyebabkan iritasi yang memicu infeksi.

5. Kondisi medis lain

Ada sejumlah penyakit atau perawatan medis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko lidah berjamur, misalnya:

  • Kanker. Perawatan seperti kemoterapi dan radioterapi sering kali melemahkan sistem imun dan merusak jaringan di sekitar mulut,. Kondisi inilah yang memudahkan infeksi jamur berkembang.
  • Sindrom Sjögren. Penyakit autoimun ini menyebabkan mulut kering, sehingga menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi jamur Candida.
  • Pasca Transplantasi. Pasien yang menjalani transplantasi organ sering mengonsumsi obat imunosupresif yang meningkatkan risiko infeksi jamur.

6. Faktor gaya hidup

Kebiasaan sehari-hari juga dapat memengaruhi risiko lidah berjamur, seperti:

  • Merokok. Asap rokok mengubah keseimbangan mikroorganisme di mulut dan merusak jaringan. Hal ini memungkinkan jamur berkembang lebih cepat.
  • Diet tinggi gula dan karbohidrat. Konsumsi makanan manis berlebih ibarat memberikan “bahan bakar” untuk pertumbuhan Candida.
  • Kebersihan mulut yang buruk. Tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut meningkatkan risiko plak dan lingkungan lembap yang mendukung infeksi.

Diagnosis Lidah Berjamur

Diagnosis lidah berjamur biasanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan visual oleh dokter atau dokter gigi.

Dokter mungkin mengambil sampel kecil dari lesi di mulut untuk diperiksa di bawah mikroskop jika diagnosis tidak jelas.

Cara Mengobati Lidah Berjamur

Pengobatan lidah berjamur dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya. 

Berikut langkah-langkah pengobatan yang bisa dilakukan:

1. Penggunaan obat antijamur

Obat antijamur adalah terapi utama untuk lidah berjamur. Dokter dapat meresepkan:

  • Nistatin. Cairan antijamur yang digunakan dengan cara dikumur atau dioleskan langsung ke area yang terinfeksi.
  • Miconazole. Gel atau krim yang biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi ringan hingga sedang.
  • Fluconazole atau Itraconazole. Obat antijamur oral yang efektif untuk infeksi jamur yang lebih parah atau jika infeksi tidak merespons obat topikal.

Penggunaan obat-obatan ini memerlukan resep dokter untuk memastikan dosis dan durasi yang tepat.

2. Perubahan pola makan

Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat dapat memperburuk pertumbuhan jamur.

Untuk membantu pengobatan, terapkan pola makan berikut:

  • Hindari makanan manis, roti, atau makanan olahan yang dapat mendukung pertumbuhan jamur.
  • Tambahkan makanan probiotik, seperti yogurt tanpa gula, untuk membantu mengembalikan keseimbangan bakteri baik di mulut dan tubuh.

3. Menjaga kebersihan mulut

Kebersihan mulut yang baik sangat penting selama masa pengobatan. Langkah-langkah yang bisa kamu lakukanmeliputi:

  • Sikat gigi dan lidah dua kali sehari menggunakan sikat berbulu lembut.
  • Gunakan pasta gigi yang tidak mengandung deterjen keras.
  • Untuk bayi, bersihkan mulut menggunakan kain lembap bersih untuk menghilangkan residu susu yang dapat menjadi tempat berkembang biak jamur.

4. Perawatan medis tambahan

Pada kasus yang lebih parah, terutama pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah (seperti pasien HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi), pengobatan antijamur sistemik sering kali diperlukan. 

Dokter juga dapat mengevaluasi dan menangani penyebab yang mendasari, seperti diabetes yang tidak terkontrol. Tujuannya untuk mengurangi risiko infeksi berulang.

Cara Mencegah Lidah Berjamur

Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk menghindari infeksi lidah berjamur, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.

Berikut langkah-langkah pencegahannya:

1. Menjaga kebersihan mulut

Jaga kebersihan mulut dengan baik untuk mencegah perkembangbiakan jamur berlebih. Berikut cara yang bisa dilakukan:

  • Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
  • Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.
  • Berkumur dengan air bersih atau larutan antiseptik setelah makan untuk mengurangi sisa makanan.

2. Hindari berbagi barang pribadi

Berbagi barang seperti sikat gigi, peralatan makan, atau botol minum dapat menyebarkan jamur dari satu orang ke orang lain.

Selalu gunakan barang pribadi yang bersih dan tidak dipakai bersama.

3. Kontrol penyakit secara rutin

Bagi pengidap diabetes, mengontrol kadar gula darah adalah langkah penting untuk mencegah pertumbuhan jamur.

Pastikan untuk mengikuti panduan diet dan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter.

4. Perawatan gigi tiruan

Seseorang yang memakai gigi tiruan sangat rentan mengalami lidah berjamur. Maka dari itu, lakukan tips perawatan berikut.

  • Bersihkan gigi tiruan setiap hari dengan larutan khusus atau air hangat.
  • Hindari memakai gigi tiruan saat tidur untuk memberi waktu bagi jaringan mulut untuk “bernapas.”
  • Pastikan gigi tiruan dipasang dengan baik untuk menghindari gesekan atau iritasi yang dapat memicu infeksi.

5. Meningkatkan kekebalan tubuh

Imunitas tubuh yang kuat membantu melawan infeksi, termasuk lidah berjamur. Beberapa cara meningkatkan daya tahan tubuh meliputi:

  • Konsumsi makanan seimbang dengan cukup protein, vitamin, dan mineral.
  • Lakukan olahraga rutin untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  • Istirahat yang cukup, sekitar 7–8 jam sehari untuk dewasa.

Komplikasi Lidah Berjamur

Lidah berjamur biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius, tetapi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kerongkongan, paru-paru, atau organ lainnya.

Komplikasi ini bisa berbahaya dan memerlukan perawatan medis yang intensif.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala lidah berjamur dan:

  • Gejala tidak membaik setelah beberapa hari perawatan rumahan.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Mengalami kesulitan makan atau menelan.
  • Mengalami demam atau gejala lainnya.

 

Sumber : halodoc.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar