Kamis, 02 Oktober 2025

Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Fogging?

| Kamis, 02 Oktober 2025

Rabu, 02 September 2025

Fogging nyamuk tidak bisa dilakukan sembarangan, jika tidak kegiatan tersebut akan sia-sia.

Demam berdarah adalah penyakit yang sangat rentan dialami di daerah tropis atau subtropis, termasuk Indonesia. Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Salah satu upaya pencegahan penyakit demam berdarah adalah dengan melakukan fogging nyamuk. Lantas, kapan waktu yang tepat melakukannya?

Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Fogging Nyamuk?

Pelaksanaan fogging atau pengasapan tidak dapat dilakukan secara fokus. Kegiatan tersebut hanya dapat dilakukan dalam radius 200 meter, sebanyak 2 kali dengan jeda waktu 1 minggu.

Tujuannya adalah memberantas nyamuk dewasa yang baru melewati masa pertumbuhan.

Pertanyaan yang mungkin muncul selanjutnya adalah, bagaimana dengan jentik-jentik nyamuk? Sasaran fogging nyamuk sebenarnya adalah memberantas nyamuk dewasa, bukan membunuh jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti.

Hal tersebut yang membuat banyak orang menganggap pengasapan tidak terlalu efektif.

Pemerintah melarang melakukan fogging nyamuk terlalu fokus, karena dapat memicu resistensi vektor, yaitu nyamuk yang menularkan penyakit akibat dari pengasapan.

Selain itu, fogging yang terlalu fokus dianggap dapat mencemari lingkungan, dan berisiko menyebabkan keracunan insektisida pada penduduk sekitar.

Teknik pengasapan tersebut juga tidak akan dilakukan jika daerah tersebut belum memenuhi kriteria. Syaratnya adalah, daerah tersebut sudah terdiagnosa adanya pengidap demam berdarah, atau minimal ada 3 orang pengidap di lingkungan sekitar rumah dalam radius 100 meter.

Waktu terbaik untuk melakukan fogging nyamuk adalah pada saat nyamuk Aedes aegypti, vektor utama DBD, sedang aktif. Nyamuk ini biasanya aktif pada:

  • Pagi hari: Terutama sekitar pukul 08.00 – 10.00 pagi.
  • Sore hari: Antara pukul 15.00 – 17.00 sore.

Pada jam-jam tersebut, nyamuk Aedes aegypti betina aktif mencari makan (mengisap darah) untuk bertelur.

Melakukan fogging pada waktu-waktu ini dapat membunuh nyamuk dewasa yang sedang berkeliaran, sehingga membantu memutus rantai penularan DBD.

Fogging nyamuk idealnya dilakukan saat terdapat kasus positif DBD di suatu wilayah dan hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan adanya peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti.

Pencegahan DBD Selain Fogging

Melansir laman Kementerian Kesehatan, teknik pengasapan atau fogging sebenarnya bukanlah strategi utama dalam mencegah DBD, karena tidak dilakukan secara rutin. Fogging nyamuk memang akan dilakukan saat terjadi kasus di suatu wilayah, seperti pada penjelasan sebelumnya.

Pencegahan yang paling efektif adalah bagaimana cara masing-masing orang menjaga kebersihan rumah. Membersihkan rumah fokus pada menghilangkan jentik-jentik nyamuk. Pasalnya, menghilangkan jentik-jentik nyamuk lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa.

Perlu diketahui bahwa nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air yang bersih. Langkah pemberantasannya sendiri dapat dilakukan dalam berbagai cara, salah satunya adalah menaburkan bubuk abate di tempat-tempat penampungan air.

Sampai saat ini, penerapan 3M Plus menjadi langkah efektif dalam mengatasi jentik nyamuk penyebab demam berdarah. Berikut ini penjelasan mengenai 3M Plus tersebut:

  1. Menguras atau membersihkan tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan wadah terbuka lainnya. 
  2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air.
  3. Memanfaatkan kembali barang bekas yang dinilai memiliki potensi untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.

Sedangkan Plus sendiri adalah segala bentuk pencegahan yang dapat dilakukan guna meningkatkan keefektifitasan 3M yang telah disebutkan sebelumnya. Berikut ini beberapa langkah tersebut:

  1. Menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. 
  2. Menggunakan losion atau obat nyamuk. 
  3. Menggunakan kelambu saat tidur. 
  4. Memelihara ikan di tempat penampungan air untuk memakan jentik nyamuk. 
  5. Menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti bunga lavender.
  6. Memberi jaring untuk ventilasi dalam rumah.
  7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian.
  8. Jangan menumpuk barang.

Pertimbangan Sebelum Melakukan Fogging

Sebelum melakukan fogging, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Konsultasi dengan Dinas Kesehatan: Pastikan fogging dilakukan oleh petugas yang terlatih dan menggunakan insektisida yang aman serta sesuai dosis.
  • Keamanan: Tutup makanan, minuman, dan pindahkan hewan peliharaan serta anak-anak dari area yang akan di-fogging.
  • Pencegahan: Fogging sebaiknya diintegrasikan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, Plus mencegah gigitan nyamuk) untuk hasil yang optimal.

 

Sumber : halodoc.com

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar