Kamis, 30 Oktober 2025
Program keluarga berencana membantu keluarga merencanakan kehamilan dan persalinan sehat.

Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Program ini tidak hanya tentang membatasi jumlah anak, tetapi juga tentang merencanakan kehamilan yang sehat dan diinginkan.
Dengan mengikuti program KB, keluarga dapat menghindari berbagai risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat kehamilan yang tidak terencana atau terlalu sering.
Program KB memberikan edukasi dan akses ke berbagai metode kontrasepsi yang aman dan efektif, membantu pasangan untuk membuat keputusan yang tepat mengenai perencanaan keluarga mereka.
Gangguan Kesehatan yang Bisa Dihindari dari Program Keluarga Berencana
Program ini dapat membantu melindungi ibu dari segala risiko kesehatan yang mungkin terjadi sebelum, selama, atau setelah melahirkan. Ini termasuk tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, infeksi, keguguran dan lahir mati.
Perempuan yang melahirkan lebih dari empat anak berisiko lebih tinggi untuk mengalami kematian.
Sedangkan perencanaan kehamilan dan persalinan, dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan anak. Ini termasuk juga perencanaan kehamilan setelah usia 35 tahun.
Berikut ini adalah gangguan kesehatan yang bisa dihindari jika mengikuti program keluarga berencana!
1. Diabetes gestasional
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang dapat berkembang selama kehamilan pada perempuan yang belum pernah mengidap diabetes sebelumnya.
Melalui program ini, kehamilan bisa jadi ditunda, bila kondisi kesehatan itu tidak memungkinkan untuk memiliki anak.
2. Terhindar dari infeksi penyakit seks menular
Penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom dalam program KB dapat membantu mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS).
PMS dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti infertilitas, kanker, dan bahkan kematian. Dengan menggunakan kondom secara konsisten dan benar, pasangan dapat melindungi diri dari PMS.
3. Komplikasi kehamilan
Kehamilan yang terlalu sering atau terlalu dekat jaraknya dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan, seperti perdarahan postpartum, preeklamsia, dan eklamsia.
Program KB membantu mengatur jarak kehamilan, sehingga memberikan waktu bagi tubuh ibu untuk pulih dan mempersiapkan diri untuk kehamilan berikutnya.
Penting untuk diingat, kehamilan dengan jarak yang ideal (lebih dari 2 tahun) memberikan kesempatan bagi ibu untuk memulihkan kondisi fisik dan gizinya, sehingga mengurangi risiko komplikasi.
4. Cacat pada bayi
Dalam perencanaannya, program ini juga menentukan kapan kehamilan sebaiknya dilakukan, usia ideal suami istri, dan jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan.
Faktanya, kehamilan di usia di atas 40 tahun juga dapat berisiko anak mengalami cacat kelahiran. Nah, dengan menjalani program ini, kondisi cacat kelahiran dapat dihindari.
5. Stres
Kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak mempertimbangkan kesiapan istri maupun suami dapat memicu stres. Tidak hanya kesiapan mental, kesiapan dari sisi finansial juga perlu diperhatikan.
Belum lagi kemungkinan jarak dengan anak yang sebelumnya terlampau dekat, anak pertama juga harus dipastikan sudah siap.
Dengan adanya program keluarga berencana, semua anggota keluarga dipersiapkan untuk menerima kehamilan selanjutnya.
Pilihan Kontrasepsi dalam Program Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana menawarkan berbagai pilihan kontrasepsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing individu. Berikut adalah beberapa metode kontrasepsi yang umum digunakan:
1. Pil KB
Pil KB adalah metode kontrasepsi hormonal yang diminum setiap hari. Pil KB bekerja dengan mencegah ovulasi atau pembuahan sel telur. Metode ini efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Mau tahu apa saja rekomendasi pil KB rutin atau pil KB darurat? Baca di sini:
2. Suntik KB
Suntik KB adalah metode kontrasepsi hormonal yang diberikan setiap 1 atau 3 bulan sekali. Suntik KB bekerja dengan cara yang sama seperti pil KB, yaitu mencegah ovulasi.
Produk rekomendasi: Depo Progestin
3. Implan KB
Implan KB adalah batang kecil yang dimasukkan di bawah kulit lengan. Implan KB melepaskan hormon progestin yang mencegah kehamilan hingga 3 tahun.
Produk rekomendasi: Implanon
4. IUD (Intrauterine Device)
IUD adalah alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau bidan. IUD dapat mencegah kehamilan hingga 5 atau 10 tahun, tergantung pada jenisnya. Terdapat dua jenis IUD, yaitu IUD hormonal dan IUD tembaga.
Produk rekomendasi: Mirena (IUD hormonal), Paragard (IUD tembaga)
5. Sterilisasi
Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan cara operasi. Sterilisasi pada wanita disebut tubektomi, sedangkan pada pria disebut vasektomi.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.
Kapan Harus Memulai Program Keluarga Berencana?
Program Keluarga Berencana dapat dimulai kapan saja setelah pasangan menikah atau berencana untuk memiliki anak. Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai.
Pemeriksaan kesehatan sebelum memulai program KB sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang dapat mempengaruhi pilihan kontrasepsi.
Itulah infromasi mengenai manfaat program keluarga berencana dan gangguan kesehatan yang bisa dihindari.
Sumber : halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar