Kamis, 16 Oktober 2025
Meriang menyebabkan tubuh kedinginan disertai dengan demam, tapi perasaan menggigil nyatanya bisa muncul tanpa demam.

Meriang merupakan istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi buat kamu. Istilah tersebut orang gunakan untuk menunjukkan kondisi tidak enak badan yang memiliki gejala demam ringan, keringat dingin, dan perasaan kedinginan hingga menggigil.
Menggigil atau perasaan kedinginan memang biasanya terjadi bersamaan dengan demam. Namun, seseorang juga bisa mengalami kedinginan meskipun tidak demam. Lantas, apakah penyebabnya? Cari tahu jawabannya di sini!
Alasan Meriang Tanpa Demam
Pernahkah kamu menggigil kedinginan hingga keringat dingin, tapi ketika mengukur suhu tubuh, ternyata normal dan tidak sedang demam? Meski membingungkan, nyatanya kondisi tersebut bisa terjadi. Ini alasan meriang tanpa demam:
1. Olahraga intensif dalam cuaca dingin
Bila kamu melakukan olahraga intensif saat cuaca dingin, tubuh mengeluarkan keringat dingin dan kedinginan saat selesai melakukan latihan tersebut. Hal itu karena tubuh menghasilkan panas ketika kamu berolahraga.
Nah, ketika kamu berhenti berolahraga, suhu tubuh akan menurun, sehingga kamu akan merasa kedinginan, apalagi bila tidak menggunakan pakaian yang cukup tebal untuk menghangatkan tubuh setelah selesai berolahraga.
Melakukan olahraga intensif juga bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk mengatur suhu tubuhnya. Ini berarti mereka bisa merasa kedinginan lebih dari yang seharusnya.
Jadi, segera ganti pakaian yang basah setelah berolahraga dengan pakaian yang bersih dan kering. Kenakan juga lapisan ekstra saat cuaca dingin agar badan tetap hangat.
2. Anemia
Meriang tanpa demam penyebabnya juga bisa karena anemia. Ini adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika seseorang tidak memiliki zat besi yang cukup dalam darahnya. Gejalanya yang paling umum antara lain, kelelahan, tampak pucat dan selalu merasa kedinginan. Nah, Dibanding pria, wanita lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Selain itu, penyebab anemia bisa karena pola makan yang tidak baik, penyakit kronis, atau pengobatan. Maka dari itu. penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi atau suplemen zat besi agar bisa membantu mengatasi anemia.
Selain beberapa alasan di atas, kamu juga perlu waspada pada kondisi media lain yang bisa menyebabkan keringat dingin. Jika Mengalami Keringat Dingin, Segera Hubungi Dokter Ini untuk pastikan penyebab dan cara penanganannya.
3. Gula darah rendah
Hipoglikemia atau gula darah rendah juga bisa menjadi alasan di balik tubuh meriang tanpa demam. Pasalnya, saat tubuh tidak memiliki cukup gula, ia akan mencari cara lain untuk mendapatkan energi dan mengaktifkan berbagai hal.
Salah satu hal yang diaktifkan adalah sistem saraf simpatik. Ketika saraf ini aktif, bisa menghasilkan gejala seperti kedinginan, keringat dingin, jantung berdebar, dan penglihatan kabur.
4. Malnutrisi
Malnutrisi terjadi ketika tubuh kekurangan nutrisi. Seseorang bisa mengalami kondisi tersebut bila tidak mengonsumsi makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup.
Penyebabnya bisa karena tubuh tidak bisa menyerap nutrisi makanan dengan baik, atau akibat gangguan makan seperti anoreksia.
Tanpa keseimbangan nutrisi yang tepat, tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya, sejumlah gejala bisa terjadi, termasuk kelelahan atau mengantuk, sulit berkonsentrasi, kulit pucat, meriang, pusing hingga pingsan.
5. Ketakutan atau kecemasan
Meriang juga bisa terjadi akibat reaksi emosional yang mendalam atau intens terhadap situasi. Emosi yang bisa menyebabkan kedinginan meski tidak demam adalah ketakutan atau kecemasan.
Penyebab menggigil juga bisa karena pengalaman yang sangat menyentuhmu secara positif. Seperti, mendengarkan nyanyian yang sangat indah atau kata-kata yang menginspirasi.
Jenis reaksi emosional ini mungkin penyebabnya oleh mekanisme neurobiologis yang memicu pelepasan dopamin yang merupakan neurotransmitter.
Cara Mengatasi Badan Terasa Dingin Akibat Demam
Saat demam, tubuh sering terasa panas di luar tapi dingin di dalam. Kondisi ini umum terjadi karena mekanisme termoregulasi tubuh sedang beradaptasi untuk melawan infeksi.
Badan terasa dingin akibat demam biasanya muncul di fase awal, saat suhu inti tubuh naik namun kulit belum sempat menyesuaikan.
Agar kamu lebih nyaman dan demam cepat reda, berikut beberapa cara efektif untuk mengatasinya:
1. Kenali Pola Dingin Akibat Demam
Sebelum melakukan perawatan, penting untuk memahami bahwa rasa dingin saat demam bukan karena suhu tubuh turun, tapi karena tubuh sedang “menyetel ulang” suhunya.
- Saat infeksi terjadi, tubuh melepaskan zat kimia (seperti pyrogen) yang menaikkan set-point suhu di otak.
- Otak “menganggap” tubuh masih dingin, sehingga kamu menggigil untuk menaikkan suhu.
- Itulah sebabnya, meski suhu tubuh sebenarnya naik, kamu bisa merasa kedinginan.
Fase ini biasanya berlangsung singkat (1–2 jam) sebelum tubuh benar-benar terasa panas.
2. Hangatkan Tubuh dengan Cara yang Aman
Jangan buru-buru membuka semua pakaian atau menyalakan kipas ketika menggigil. Tubuh justru butuh bantuan agar mencapai suhu targetnya lebih cepat.
- Gunakan selimut tipis atau pakaian hangat untuk mengurangi rasa dingin.
- Hindari selimut terlalu tebal karena bisa membuat suhu naik terlalu cepat dan memperparah demam.
- Kompres hangat (bukan panas) di tangan atau kaki bisa membantu mengurangi sensasi menggigil.
- Minum air hangat atau teh jahe untuk membantu menghangatkan tubuh dari dalam.
3. Cukupi Cairan Tubuh
Demam membuat tubuh kehilangan cairan lewat keringat dan napas cepat. Dehidrasi justru dapat memperburuk sensasi dingin serta memperpanjang masa pemulihan.
- Minum air putih lebih sering, sedikit-sedikit tapi rutin.
- Bisa diganti dengan air kelapa, kaldu hangat, atau minuman elektrolit ringan jika tubuh banyak berkeringat.
- Hindari minuman berkafein atau alkohol karena bisa mempercepat penguapan cairan tubuh.
4. Istirahat Total dan Hindari Aktivitas Berat
Ketika demam, sistem imun sedang bekerja keras. Jika kamu tetap beraktivitas berat, energi tubuh akan terpecah dan suhu tubuh sulit stabil.
- Istirahatlah di tempat tidur dengan posisi nyaman dan ruangan berventilasi baik.
- Pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin, idealnya sekitar 25–27°C.
- Hindari mandi air dingin, karena bisa memperparah sensasi menggigil. Gunakan air suam-suam kuku jika perlu menyegarkan diri.
5. Konsumsi Obat Penurun Panas Bila Diperlukan
Jika demam membuat badan terasa sangat tidak nyaman atau suhu tubuh mencapai di atas 38°C, kamu bisa menggunakan obat antipiretik seperti:
- Paracetamol (acetaminophen): aman dan umum digunakan untuk menurunkan demam.
- Ibuprofen: membantu menurunkan demam sekaligus meredakan nyeri otot atau kepala.
Minum obat sesuai dosis yang tertera di kemasan atau sesuai anjuran dokter. Hindari penggunaan berlebihan, terutama jika kamu memiliki gangguan hati, ginjal, atau lambung.
6. Perhatikan Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai
Badan terasa dingin karena demam umumnya akan membaik setelah suhu tubuh stabil. Namun, jika kamu mengalami tanda-tanda berikut, segera periksa ke dokter:
- Demam tinggi (>39°C) yang tidak turun setelah 3 hari.
- Menggigil hebat disertai keringat dingin berlebihan.
- Badan terasa dingin ekstrem pada tangan dan kaki disertai kulit pucat.
- Muncul nyeri dada, sesak napas, kebingungan, atau kejang.
- Ada riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan imun.
Kondisi di atas bisa menandakan infeksi berat seperti sepsis, malaria, atau infeksi saluran pernapasan akut, yang perlu penanganan medis segera.
7. Dukung Proses Pemulihan dengan Gizi Seimbang
Demam biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Tubuh memerlukan energi dan nutrisi untuk memperkuat sistem imun.
- Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna seperti bubur ayam, sup, atau telur rebus.
- Tambahkan buah kaya vitamin C (jeruk, jambu, kiwi) untuk mempercepat pemulihan.
- Hindari makanan tinggi lemak atau terlalu pedas yang bisa memperberat sistem pencernaan.
8. Tetap Tenang dan Pantau Suhu Tubuh
Gunakan termometer digital untuk memantau suhu tubuh setiap 4–6 jam. Jika suhu mulai turun, kamu bisa perlahan mengurangi lapisan pakaian dan selimut.
Rasa dingin yang muncul di awal demam akan berangsur hilang ketika suhu tubuh sudah mencapai set-point baru. Biasanya setelah itu, tubuh mulai berkeringat sebagai tanda fase pemulihan.
Sumber : halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar