Selasa, 22 April 2025
“Ada beberapa penyebab telapak tangan berkeringat. Di antaranya karena penyebab emosional, penyebab endokrin, penyebab neurologis, dan penyebab infeksi.
Hiperhidrosis atau telapak tangan berkeringat merupakan kondisi keringat berlebih yang tidak selalu berhubungan dengan cuaca panas dan olahraga.
Kondisi ini sering kali berlebihan sehingga mengganggu aktivitas dan menyebabkan kecemasan dan rasa malu dalam pergaulan. Bahkan, keringat bisa sangat membasahi pakaian atau menetes dari tangan.
Penyebab Telapak Tangan Berkeringat
Penyebab umum kondisi ini adalah terlalu aktifnya kelenjar keringat ekrin. Kelenjar keringat ekrin terletak di telapak tangan dan telapak kaki.
Kelenjar keringat ekrin merupakan tugas dari saraf yang bernama neuron simpatis postganglionik, yang melepaskan zat yang bernama asetilkolin yang merangsang produksi keringat.
Hal ini berbeda dengan kelenjar keringat apokrin yang terletak di ketiak, selangkangan, dan dada yang dirangsang oleh zat bernama norepinefrin.
Karena jalurnya berbeda, seseorang bisa mengalami kondisi ini meskipun bagian tubuh lainnya tidak berkeringat (atau sebaliknya).
Hiperhidrosis hampir selalu bersifat bilateral (memengaruhi kedua tangan atau kaki).
Selain itu, penyebab telapak tangan berkeringat dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Penyebab emosional
Stres, cemas, takut, malu dan gugup bisa menyebabkan telapak tangan berkeringat.
Emosi yang kuat dapat memicu pelepasan asetilkolin secara tiba-tiba ke dalam aliran darah.
Hal ini dapat merangsang saraf postganglionik secara berlebihan, menyebabkan keluarnya keringat secara spontan. Berkeringat dapat terus berlanjut sampai stres akut mereda.
2. Penyebab endokrin
Gangguan tertentu dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan produksi asetilkolin berlebih.
Kondisi yang berhubungan dengan gangguan hormon salah satunya telapak tangan berkeringat.
3. Penyebab neurologis
Kondisi neurologis tertentu dapat mengganggu pengiriman sinyal saraf ke sel saraf sehingga menyebabkan telapak tangan berkeringat.
Ini termasuk kondisi yang secara langsung melukai saraf atau menyebabkan hilangnya sel saraf tertentu secara progresif di otak, seperti:
- Penyakit parkinson.
- Cedera saraf tulang belakang.
- Stroke.
- Sindrom nyeri regional kompleks (gangguan nyeri kronis yang penyebabnya adalah cedera)
4. Tumor
Tumor kanker dan non-kanker tertentu dapat secara langsung atau tidak langsung mem engaruhi sistem saraf atau sistem endokrin.
Hal tersebut dapat bermanifestasi dengan beberapa kelainan fisiologis lainnya, termasuk telapak tangan berkeringat. Termasuk kondisi:
- Limfoma hodgkin.
- Tumor neuroendokrin.
- Tumor sistem saraf pusat.
- Neoplasma mieloproliferatif.
- Sindrom karsinoid.
- Tumor dinding dada.
5. Penyebab infeksi
Infeksi apa pun yang menyebabkan demam dapat mengganggu termostat suhu otak (hipotalamus) dan menyebabkan hiperhidrosis.
6. Narkoba dan alkohol
Ada beberapa obat yang dapat menyebabkan kondisi ini. Beberapa dapat mengganggu kadar hormon, sementara yang lain menyebabkan hipersensitivitas saraf atau lonjakan kadar asetilkolin.
Risiko efek samping terkadang bergantung pada dosis, terjadi bila dosisnya tinggi, atau penyalahgunaan obat.
Obat-obatan yang paling sering berkaitan dengan telapak tangan berkeringat meliputi:
- Alkohol.
- Insulin.
- Opioid.
- Prozac.
- Effexor.
- Sinequan.
- Elavil.
- Obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)
Cara Mengatasi Telapak Tangan Berkeringat
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi telapak tangan berkeringat, mulai dari perubahan gaya hidup hingga prosedur medis. Berikut adalah beberapa pilihan yang bisa dicoba:
1. Perubahan gaya hidup
Beberapa perubahan gaya hidup sederhana dapat membantu mengurangi produksi keringat di telapak tangan, antara lain:
- Menghindari pemicu stres dan kecemasan.
- Mengenakan pakaian yangLonggar dan berbahan katun.
- Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur.
- Menggunakan bedak tabur untuk menyerap keringat.
2. Penggunaan antiperspiran
Antiperspiran adalah produk yang mengandung bahan aktif seperti aluminium klorida yang dapat membantu menghambat produksi keringat.
Antiperspiran biasanya digunakan pada ketiak, tetapi juga dapat digunakan pada telapak tangan. Pilih antiperspiran yang diformulasikan khusus untuk telapak tangan dan gunakan sesuai petunjuk.
3. Prosedur medis
Jika perubahan gaya hidup dan penggunaan antiperspiran tidak efektif, ada beberapa prosedur medis yang dapat dipertimbangkan, antara lain:
- Iontophoresis: Prosedur ini melibatkan penggunaan arus listrik ringan untuk menghambat produksi keringat.
- Suntik botox: Suntikan botox dapat membantu memblokir saraf yang memicu produksi keringat.
- Operasi: Pada kasus yang parah, operasi dapat dilakukan untuk mengangkat kelenjar keringat atau memotong saraf yang mengontrol produksi keringat.
Sumber : halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar