Senin, 11 Oktober 2021 17:41:30
Anak yang kesulitan memahami pelajaran belum tentu bodoh. Secara
klinis, bisa saja anak sebenarnya alami gangguan belajar spesifik,
terutama pada anak usia sekolah dasar.
Dokter spesialis
kedokteran jiwa dr. Fransiska Kaligis, Sp. KJ(K), mengatakan bahwa
gangguan belajar pada anak terbagi menjadi tiga yang spesifik pada
kemampuam membaca, berhitung, dan menulis.
"Gangguan ini akan
sangat mempengaruhi performa dari anak tersebut," kata dokter Fransiska
saat IG Live RSCM Kencana, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya,
gangguan kemampuan belajar itu bisa disebabkan banyak faktor. Bisa jadi
biologis yang memang ada turunan secara genetik dari orangtua.
Faktor psikologis di mana anak alami kecemasan hingga tidak bisa
menyerap materi pembelajaran. Maupun kondisi lingkungan yang tidak
efektif sebagai tempat anak belajar.
Tiga gangguan belajar tersebut meliputi:
1. Disleksia
Disleksia merupakan gangguan belajar yang spesifik pada kesulitan
membaca. Dokter Fransiska menjelaskan, kemampuan membaca pada anak yang
alami disleksia jauh di bawah teman-teman seusianya.
"Biasa
anak dengan disleksia membacanya lambat, terputus-putus, atau tertukar.
Misalnya b jadi p. Sebetulnya kecerdasan anak dengan disleksia biasanya
normal, mereka cukup cerdas. Tapi ketika membaca ada kesulitan,"
jelasnya.
2. Disgrafia
Disgrafia
merupakan gangguan belajar yang spesifik pada kemampuan menulis. Sama
seperti disleksia, biasanya kecerdasan anak secara umum sebenarnya
normal. Kecerdasan intelektualnya bahkan terbilang baik. Hanya saja,
anak kesulitan menulis maupun menyusun kalimat.
"Biasanya
salah, gak sesuai seperti teman-temannya. Misal, usia 8 tahun harusnya
sudah lancar tapi ini masih salah penyusunan atau menyusun paragraf
masih terbalik," kata dokter Fransiska.
3. Diskalkulia
Diskalkulia merupakan gangguan belajar pada kemampuan berhitung. Anak
yang alami gangguan belajar ini jadi tidak bisa memahami konsep
perhitungan, operasi matematika, dan operasi aritmatika
Satu
anak bisa saja alami lebih dari satu gangguan belajar tersebut, kata
dokter Fransiska. Secara umum, kecerdasan anak yang alami gangguan
belajar sebenarnya normal. Hanya saja alami kesulitan secara spesifik
pada gangguan tersebut.
Dokter Fransiska mengingatkan, orangtua
harus memperhatikan kemungkinan gangguan tersebut agar bisa deteksi
dini. Gangguan belajar tersebut biasanya mulai terlihat saat anak usia
8-9 tahun.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar