PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO


Jumat, 05 Desember 2025

Anak Demam, Baiknya Kompres Air Hangat atau Dingin?

Anak Demam, Baiknya Kompres Air Hangat atau Dingin?

Jum'at, 5 Desember 2025

Kompres adalah salah satu cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menurunkan demam anak. 


Demam merupakan kondisi ketika suhu tubuh melebihi 37.5 derajat Celcius. Selain orang tua, anak juga rentan mengalami demam. Biasanya, hal ini disebabkan oleh infeksi, alergi, hingga kejadian ikutan pasca imunisasi atau vaksin.

Sebenarnya, demam merupakan tanda umum bahwa tubuh anak sedang melawan infeksi. Jika anak merasa tidak nyaman, ibu bisa coba lakukan kompres demam untuk menurunkan suhu tubuh.

Namun, masih banyak orangtua yang bingung saat anak demam, apakah mereka perlu diberikan kompres dingin atau kompres hangat. Penasaran dengan jawabannya? Simak ulasannya berikut ini! 

Kompres yang Tepat untuk Anak Demam

Ketika ditanya, mana yang lebih baik, memberikan kompres panas atau kompres dingin saat anak demam? 

Maka jawaban yang tepat adalah memberikan kompres hangat.

Saat kompres hangat diletakkan di bagian tubuh seperti dahi, lipatan ketiak, maupun dada, maka hipotalamus di otak akan menganggap area tersebut terasa “panas”.

Dengan demikian, hipotalamus akan merespons dengan menurunkan suhu tubuh sehingga lebih “dingin”.

Jadi, bukan kompres es batu yang paling tepat untuk meredakan demam anak. 

Namun, perlu diingat bahwa, memberikan kompres hangat bisa lebih sulit dilakukan.

Orangtua perlu lebih berhati-hati agar air yang digunakan tidak terlalu panas dan tidak berisiko membakar kulit. 

Berikut ini cara yang tepat untuk melakukan kompres hangat saat anak demam:

  • Siapkan kain lembut dan baskom berisi air hangat. Pastikan air tidak terlalu panas atau bahkan mendidih.
  • Rendam kain tersebut di air hangat, sehingga bisa dijadikan kompres.
  • Ibu bisa segera menempelkan kain tersebut di bagian tubuh yang diinginkan, sampai suhu tubuh anak menurun.

Biasanya, saat seseorang sedang demam tinggi, kain kompres panas bisa dengan cepat berubah suhu karena kontak langsung dengan kulit. Jika air sudah dingin, ganti dengan yang masih hangat. 

Cara Lain Mengatasi Demam pada Anak

Ingat, tidak semua demam perlu diobati. Dalam kebanyakan kasus, demam harus diobati apabila hal tersebut menyebabkan ketidaknyamanan di tubuh anak.

Berikut cara meredakan gejala demam yang bisa dilakukan selain memberikan kompres: 

1. Memberikan obat penurun panas

Jika anak rewel atau tidak nyaman, ibu bisa memberikan asetaminofen atau ibuprofen berdasarkan rekomendasi dokter.

Namun, jangan pernah memberikan aspirin kepada anak, karena ini dapat memicu gangguan kesehatan yang disebut sindrom Reye.

Pastikan memberikan obat demam dengan dosis yang sudah mendapat persetujuan dari dokter. 

2. Membuat anak merasa nyaman

Pakaikan anak pakaian yang tipis, serta berikan selimut tipis jika diperlukan. 

Sebab, memakaikan anak pakaian atau selimut tebal justru akan mencegah panas tubuh keluar, yang kemudian dapat menyebabkan suhu terus naik.

Pastikan juga kamar tidur anak memiliki suhu yang nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

3. Berikan makanan dan minuman

Tawarkan banyak cairan untuk menghindari dehidrasi, karena demam membuat anak kehilangan cairan lebih cepat dari biasanya.

Air, sup, es loli, dan buah adalah pilihan yang baik. Hindari minuman yang mengandung kafein, termasuk cola dan teh, karena dapat memperburuk dehidrasi dengan memperbanyak buang air kecil. 

Secara umum, biarkan anak-anak makan apa yang mereka inginkan dalam jumlah yang wajar, tetapi jangan memaksanya jika mereka tidak menyukainya.

4. Biarkan anak beristirahat

Pastikan anak cukup istirahat, tapi bukan berarti tidur seharian. Hal terpenting yaitu, membuat anak tetap tenang selama demam.

Selain itu, hindari juga aktivitas yang berlebihan. Tujuannya, agar demam segera menurun dan anak cepat pulih. 


Sumber : halodoc.com

Kamis, 04 Desember 2025

Ketahui Jam Makan yang Baik agar Tubuh Selalu Sehat

Ketahui Jam Makan yang Baik agar Tubuh Selalu Sehat

Kamis, 4 Desember 2025

Mengatur jam makan yang baik adalah langkah penting untuk kesehatan jangka panjang.


Makan seharusnya tidak hanya sembarang makan. Makan juga tidak hanya asal sehat. Kamu harus tahu jam makan yang ideal agar tubuh selalu sehat. 

Makan di bukan waktunya, bisa mengganggu metabolisme tubuh dan menimbun kalori yang sebenarnya tidak diperlukan tubuh.

Mengapa demikian? Karena tubuh merespons energi yang dibutuhkan secara berbeda, tergantung pada jam makan. Kemampuan untuk membakar kalori dan mengatur nafsu makan sangat terkait dengan ritme sirkadian. 

Yuk, ketahui jam makan ideal berikut ini agar tubuh tetap sehat! 

Rekomendasi Jam Makan yang Tepat dan Menyehatkan

Mencocokkan waktu makan dengan jam tubuh bekerja tidak hanya menyehatkan tubuh melainkan juga membantu mendorong penurunan berat badan. Mengonsumsi makanan sesuai dengan jenis makanan dan jam makan sangat direkomendasikan supaya tubuh tetap sehat.

Berikut ini adalah rekomendasi jam makan yang baik untuk tubuh!

1. Jam 6:00 sampai 09:45

Ini adalah waktu terbaik untuk sarapan. Jenis sarapan yang direkomendasikan adalah yang berprotein tinggi seperti telur, daging tanpa lemak, yoghurt, dan selai. 

Jika kamu makan dalam kurun waktu ini, kamu cenderung tidak akan merasa lapar, ketimbang mereka yang menunda sarapan lewat jam 10 pagi. 

2. Jam 10.00 

Jam 10 pagi adalah waktunya untuk makan camilan ringan. Beberapa pilihan camilan ringan tersebut adalah  apel, biskuit gandum utuh, atau kamu juga bisa menggabungkan makanan berserat dan yang berprotein tinggi. 

Kombinasi ini dipercaya dapat mengendalikan rasa lapar sampai jam makan siang tiba. 

3. Jam 13.00

Jam satu siang adalah waktu yang tepat untuk makan makanan berat. Kamu disarankan untuk segera makan sebelum lewat jam makan siang.

Jika kamu makan siang lewat jam 16.30, tubuh sudah mengalami penurunan toleransi glukosa, yang pada akhirnya butuh waktu lama untuk mengubah karbohidrat menjadi energi. 

4. Jam 18.00

Jam 18.00 adalah waktu makan malam yang ideal. Seiring berjalannya hari tubuh mulai mengubah metabolismenya dan mengurangi jumlah lemak yang digunakan. 

Jika kamu mencoba menurunkan berat badan, makan semakin larut waktu makan dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

Sebagai catatan tambahan, makan malam lebih awal dan tidur tidak larut malam akan membantu tubuh mendapatkan istirahat berkualitas. 

Ketika kamu tidur lebih awal, kamu tidak membutuhkan tambahan makanan untuk dikunyah sehingga tidak ada penambahan kalori. Nah, supaya tidur lebih awal, kamu direkomendasikan untuk makan makanan yang tinggi serat dan rendah lemak jenuh. 

Pentingnya Jam Makan Teratur untuk Kesehatan

Jam makan yang teratur memiliki dampak positif bagi kesehatan. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Menjaga kadar gula darah stabil: Makan teratur membantu mencegah fluktuasi kadar gula darah yang ekstrem.
  • Mengontrol berat badan: Pola makan teratur dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
  • Meningkatkan energi: Dengan mendapatkan asupan nutrisi secara teratur, tubuh memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas sepanjang hari.
  • Meningkatkan konsentrasi: Kadar gula darah yang stabil berdampak positif pada fungsi otak dan konsentrasi.

Hal-Hal Lain yang Memengaruhi Jam Makan Sehat

Pada akhirnya, jam makan yang baik agar tubuh sehat akan bervariasi dari orang ke orang. Selain jam makan yang sudah direkomendasikan di atas, ada beberapa hal lain yang penting untuk diperhatikan, seperti:

1. Makan lebih awal lebih baik ketimbang telat makan

Terkadang ada hal-hal tertentu yang membuat kamu berhalangan makan sesuai dengan waktunya. Jika itu berkemungkinan terjadi, hal yang lebih baik adalah makan lebih awal ketimbang telat makan. 

Telat makan akan mengganggu ritme sirkadian tubuh. Itulah sebabnya kamu perlu mempertimbangkan ritme sirkadian. Ketika kamu makan terlalu larut, tubuh mungkin tidak mencerna dan memproses makanan dengan efisien. 

2. Kondisi kesehatan

Beberapa obat harus diatur waktunya dengan makanan. Kondisi seperti diabetes juga memerlukan makan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari untuk mempertahankan kadar gula darah yang tepat.

3. Rutinitas harian

Menjaga konsistensi diperlukan untuk membantu membatasi gangguan pada ritme sirkadian. 

Bayangkan bila kamu telat sarapan, tentu saja jam makan siangmu akan bergeser, yang pada akhirnya juga akan memundurkan waktu makan malam. 

4. Jenis makanan

Pada hari-hari ketika kamu tidak punya pilihan selain makan larut malam, alangkah baiknya bila kamu memilih makanan kecil, padat nutrisi, namun sederhana. Ini dilakukan untuk membantu sistem kerja pencernaan dan membatasi gangguan ritme sirkadian.

5. Insting 

Waktu makan kemungkinan akan berfluktuasi dari hari ke hari. Penting untuk memercayai insting dan membiarkan diri makan saat lapar, bahkan jika itu pada waktu yang berbeda dari yang sudah ditetapkan.

Tips Mengatur Jam Makan agar Lebih Teratur

Mengatur jam makan yang teratur membutuhkan komitmen dan perencanaan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu:

  • Buat jadwal makan: Tentukan jam makan yang ideal dan usahakan untuk mematuhinya setiap hari.
  • Siapkan makanan: Siapkan bekal makanan sehat agar tidak tergoda untuk jajan makanan yang kurang sehat.
  • Hindari menunda makan: Jangan menunda waktu makan, karena dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan dan makan berlebihan.
  • Dengarkan tubuh: Perhatikan sinyal lapar dan kenyang tubuh. Makanlah saat lapar dan berhenti saat sudah merasa cukup.

Risiko Melewatkan Waktu Makan yang Perlu Diwaspadai

Melewatkan waktu makan, terutama sarapan, dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Beberapa risikonya antara lain:

  • Penurunan konsentrasi: Kurangnya asupan nutrisi dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan penurunan konsentrasi.
  • Peningkatan risiko penyakit kronis: Penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
  • Gangguan metabolisme: Pola makan yang tidak teratur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan masalah pencernaan.

Sumber : halodoc.com

Rabu, 03 Desember 2025

Minum Jus Apel Bisa Bantu Atasi Batu Empedu? Ini Faktanya

Minum Jus Apel Bisa Bantu Atasi Batu Empedu? Ini Faktanya

Rabu, 3 Desember 2025

Faktanya hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa jus apel dapat melarutkan batu empedu.


Batu empedu adalah masalah kesehatan yang umum terjadi. Banyak orang mencari cara alami untuk mengatasi kondisi ini, salah satunya dengan mengonsumsi jus apel.

Namun, benarkah minum jus apel efektif untuk mengatasi batu empedu?

Yuk, bahas secara mendalam mengenai manfaat jus apel, hubungannya dengan kesehatan empedu, serta informasi penting lainnya yang perlu diketahui.

Apa Itu Batu Empedu?

Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk di dalam kantung empedu.

Kantung empedu sendiri merupakan organ kecil yang terletak di bawah hati dan berfungsi menyimpan serta mengeluarkan empedu, cairan yang membantu proses pencernaan lemak.

Batu empedu dapat terbentuk dari kolesterol yang mengeras, pigmen bilirubin, atau campuran keduanya.

Gejala Batu Empedu

Seseorang dengan batu empedu mungkin tidak merasakan gejala apapun, terutama jika batu tersebut berukuran kecil. Namun, jika batu empedu menyumbat saluran empedu, dapat timbul gejala seperti:

  • Nyeri perut yang hebat dan mendadak di bagian kanan atas atau tengah perut.
  • Nyeri yang menjalar ke punggung atau bahu.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Kulit dan mata menguning (jaundice).
  • Urine berwarna gelap.
  • Tinja berwarna pucat.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Benarkah Jus Apel Bermanfaat untuk Batu Empedu?

Terdapat klaim bahwa minum jus apel dalam jumlah banyak dapat membantu melarutkan atau mengeluarkan batu empedu. Atau dalam kata lain, apel adalah makanan penghancur batu empedu.

Klaim ini didasarkan pada kandungan asam malat dalam apel, yang dipercaya dapat melunakkan batu empedu. Namun, penting untuk dicatat bahwa klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Belum ada penelitian medis yang secara konklusif membuktikan bahwa jus apel dapat melarutkan batu empedu. Informasi yang beredar umumnya bersifat anekdot.

Kandungan dalam Jus Apel dan Potensi Manfaatnya

Meskipun efektivitasnya dalam mengatasi batu empedu masih memerlukan penelitian lebih lanjut, jus apel tetap memiliki beberapa manfaat jus apel untuk kesehatan secara umum:

  • Vitamin C: Manfaat jus apel yang pertama adalah mengandung antioksidan untuk membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
  • Kalium: Zat ini juga termasuk manfaat jus apel yang penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat.
  • Antioksidan: Membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis.
  • Serat: Membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan usus.

Selain itu, kandungan air yang tinggi dalam jus apel dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Cara Mengonsumsi Jus Apel untuk Potensi Kesehatan

Jika ingin mengonsumsi jus apel sebagai bagian dari gaya hidup sehat, berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  • Pilih jus apel tanpa tambahan gula: Jus apel kemasan seringkali mengandung tambahan gula yang tinggi. Pilihlah jus apel murni tanpa tambahan gula atau buat sendiri di rumah.
  • Konsumsi dalam jumlah sedang: Meskipun bermanfaat, konsumsi jus apel berlebihan juga tidak baik. Batasi konsumsi hingga 1-2 gelas per hari.
  • Perhatikan reaksi tubuh: Jika memiliki kondisi medis tertentu, perhatikan bagaimana tubuh bereaksi setelah mengonsumsi jus apel. Jika timbul efek samping yang tidak diinginkan, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
  • Kombinasikan dengan makanan sehat lainnya: Jus apel sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang, yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

Efek Samping dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Konsumsi jus apel umumnya aman bagi sebagian besar orang. Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti:

  • Masalah pencernaan: Konsumsi jus apel berlebihan dapat menyebabkan diare atau perut kembung, terutama pada orang yang sensitif terhadap fruktosa.
  • Kadar gula darah meningkat: Jus apel mengandung gula alami yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Penderita diabetes perlu berhati-hati dan memantau kadar gula darah setelah mengonsumsi jus apel.
  • Erosi gigi: Asam dalam jus apel dapat mengikis enamel gigi. Sebaiknya minum jus apel menggunakan sedotan dan berkumur dengan air setelahnya.

Sumber : halodoc.com