PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO

PT RADIO NUANSA FM BOJONEGORO


Jumat, 24 Oktober 2025

Ini Penyebab Bintik Merah pada Kulit dan Cara Mengatasinya

Ini Penyebab Bintik Merah pada Kulit dan Cara Mengatasinya

Jum'at, 20 Oktober 2025

Ada berbagai penyebab gatal bintik merah di kulit, seperti biang keringat, psoriasis, atau dermatitis kontak.


Gatal bintik merah adalah kondisi di mana kulit memiliki bercak-bercak merah. Masalah ini biasanya terjadi bersamaan dengan rasa gatal atau perasaan gatal yang intens. 

Gatal pada kulit bisa menjadi gejala dari berbagai masalah yang berbeda, termasuk alergi, dermatitis, eksim, atau infeksi jamur. Biasanya terjadi pada wajah, lengan, kaki, dan selangkangan.

Apa Itu Bintik Merah pada Kulit?

Bintik merah pada kulit adalah istilah umum untuk menggambarkan munculnya bercak atau ruam berwarna merah pada permukaan kulit. Bintik ini bisa berukuran kecil seperti titik, atau lebih besar dan menyebar.

Teksturnya pun bisa bervariasi, ada yang terasa halus, kasar, menonjol, atau bahkan berisi cairan.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Academy of Dermatology, bintik merah pada kulit seringkali merupakan manifestasi dari peradangan atau iritasi pada kulit. Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya agar penanganan yang diberikan tepat sasaran.

Gejala yang menyertai bintik merah pada kulit bisa bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Beberapa gejala umum yang seringkali muncul bersamaan dengan bintik merah, antara lain:

  • Gatal.
  • Perih atau terasa terbakar.
  • Kering dan bersisik.
  • Benjolan kecil atau besar.
  • Lecet atau luka.
  • Pembengkakan.

Penyebab Bintik Merah pada Kulit

Bintik merah pada kulit dapat terjadi akibat berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang bisa saja terjadi pada pengidap:

1. Biang keringat

Biang keringat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat saat tubuh berkeringat. Bintik-bintik merah dapat terjadi saat berolahraga atau saat berada di cuaca panas atau lembab. 

Jika keringat terhalang keluar dari permukaan kulit, maka bintik-bintik merah akan muncul dan tampak seperti lepuh. Bintik-bintik merah akibat biang keringat biasanya terasa gatal atau nyeri. 

2. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak adalah reaksi kulit yang terjadi sebagai respons terhadap alergen tertentu. Seseorang yang telah terpapar alergen sebelumnya bisa mengalami reaksi alergi saat terpapar kembali. 

Gejala yang umum terjadi pada pengidap, iaitu gatal, ruam, kemerahan, bengkak, dan lepuhan. Contoh alergen yang dapat menjadi pemicunya, yaitu nikel, karet, sabun, deterjen, atau bahan kimia tertentu.

3. Kurap

Kurap yang bisa kamu sebut sebagai “kutu kaki” atau “tinea pedis” adalah infeksi jamur yang memengaruhi kulit di area kaki. Infeksi ini dapat terjadi pada area seperti jari kaki, telapak kaki, atau selangkangan.

Kondisi kulit ini memiliki tanda bintik merah seperti jerawat, dengan tekstur yang menonjol dan memiliki pola melingkar. Penyakit kulit ini dapat menular dari orang ke orang melalui kontak kulit.

4. Dermatitis atopik

Dermatitis seboroik adalah masalah yang menyerang kulit kepala. Gejalanya dapat berupa bercak bersisik, kulit meradang, dan ketombe membandel yang sulit sembuh. 

Gangguan biasanya menyerang area tubuh yang berminyak, seperti wajah, sisi hidung, alis, telinga, kelopak mata, dan dada. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi, tetapi tidak menular.

Dermatitis seboroik bisa hilang tanpa pengobatan. Jika tak kunjung membaik, kamu bisa menggunakan menggunakan sampo obat atau produk lain dalam jangka panjang untuk menghilangkan gejalanya.

Munculnya bintik-bintik kecil pada kulit tangan tidak gatal bisa disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati atau paparan sinar matahari berlebih.

Meski tidak menimbulkan rasa gatal, bintik-bintik kecil pada kulit tangan tidak gatal sebaiknya tetap diperiksa agar penyebab pastinya bisa diketahui dengan jelas.

Cara Mengatasi Bintik Merah pada Kulit

Ada beberapa langkah mengatasi bintik merah pada kulit. Caranya dengan menggunakan bahan obat oles atau beberapa bahan alami.

1. Gunakan salep antijamur

Krim antijamur adalah obat topikal untuk mengobati infeksi jamur pada kulit seperti kutu air, kurap, dan gatal di selangkangan. Cara kerjanya dengan membunuh jamur dan mencegah penyebarannya.

2. Obat antihistamin

Antihistamin adalah obat untuk mengatasi gejala alergi.

Kemudian, obat-obatan ini membantu mengatasi kondisi akibat terlalu banyak histamin, bahan kimia yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh. 

Orang-orang dengan reaksi alergi terhadap serbuk sari dan alergen lainnya yang biasanya mengonsumsi obat ini. Obat juga dapat mengobati masalah perut, pilek, kecemasan, dan banyak lagi.

3. Terapkan kompres dingin

Bintik merah akibat peradangan atau gigitan serangga dapat mereda dengan menerapkan kompres dingin. Kompres bekerja dengan menenangkan kulit, sehingga membantu mengurangi peradangan dan gatal.

4. Lidah buaya

Gel lidah buaya memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu meredakan peradangan pada kulit. Caranya, oleskan gel lidah buaya pada bintik merah dan biarkan meresap. Lalu bilas dengan air.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun sebagian besar kasus bintik merah pada kulit bisa diatasi dengan perawatan rumahan, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis. Segera konsultasikan dengan dokter jika:

  • Bintik merah menyebar dengan cepat.
  • Disertai dengan demam, sakit kepala, atau gejala sistemik lainnya.
  • Terdapat tanda-tanda infeksi seperti nanah atau luka terbuka.
  • Tidak membaik setelah beberapa hari perawatan rumahan.
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pencegahan Bintik Merah pada Kulit

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko munculnya bintik merah pada kulit, antara lain:

  • Menjaga kebersihan diri dengan mandi secara teratur menggunakan sabun yang lembut.
  • Menghindari kontak dengan bahan-bahan yang diketahui menyebabkan alergi atau iritasi.
  • Menggunakan pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat.
  • Menghindari paparan sinar matahari berlebihan dan menggunakan tabir surya.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Memastikan lingkungan tempat tinggal bersih dan bebas dari serangga.

 

Sumber : halodoc.com

Kamis, 23 Oktober 2025

Lidah Berjamur (Oral Thrush): Ini Gejala dan Cara Mengobatinya

Lidah Berjamur (Oral Thrush): Ini Gejala dan Cara Mengobatinya

Kamis, 23 Oktober 2025

Lidah berjamur atau oral thrush rentan dialami oleh seseorang yang imunitasnya lemah.

Lidah berjamur (oral thrush) adalah kondisi akibat infeksi jamur Candida albicans. Ciri-cirinya adalah kemunculan bercak putih di lidah, rasa tidak nyaman, hingga kesulitan makan atau menelan. 

Meskipun sering dialami bayi dan lansia, lidah berjamur juga bisa menyerang orang dewasa, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Pengobatan yang tepat serta langkah pencegahan memainkan peran penting untuk mengatasi dan mencegah infeksi ini kembali terjadi. 

Gejala Lidah Berjamur pada Anak dan Orang Dewasa

Lidah berjamur bisa dialami oleh anak-anak dan orang dewasa. Berikut perbedaan gejala pada anak dan orang dewasa:

Gejala pada Anak

Berikut gejala lidah berjamur pada anak:

  • Adanya plak putih tebal di lidah, pipi bagian dalam, atau langit-langit mulut.
  • Kesulitan menyusu atau makan.
  • Mudah rewel karena tidak nyaman di mulut.

Gejala pada Orang Dewasa

Bukan hanya anak-anak saja, oral thrush juga bisa menimpa orang dewasa. Ini tanda-tandanya:

  • Lapisan putih pada lidah yang sulit dihilangkan.
  • Sensasi terbakar atau rasa tidak nyaman di mulut dan tenggorokan.
  • Mulut kering dan retakan di sudut bibir.
  • Kehilangan rasa atau rasa metalik di mulut.

Jika gejala ini muncul dan berlangsung lebih dari beberapa hari, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih lanjut.

Penyebab Lidah Berjamur

Candida albicans adalah organisme yang normalnya ada di mulut, saluran pencernaan, dan kulit tanpa menyebabkan masalah.

Namun, ketika sistem kekebalan tubuh melemah atau keseimbangan mikroorganisme di dalam tubuh terganggu, jamur ini dapat tumbuh di luar kendali dan menyebabkan infeksi.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih Candida meliputi:

  • Penggunaan antibiotik, yang dapat membunuh bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan jamur di dalam tubuh.
  • Penggunaan kortikosteroid, seperti inhaler untuk asma.
  • Kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, atau diabetes yang tidak terkontrol.
  • Kehamilan.
  • Penggunaan gigi palsu, terutama jika tidak dibersihkan dengan benar.

Faktor Risiko Lidah Berjamur

Beberapa kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lidah berjamur. Berikut adalah penjelasan rinci setiap faktor risiko:

1. Sistem kekebalan tubuh lemah

Bayi dan lansia umumnya memiliki imunitas yang masih lemah sehingga rentan terkena infeksi jamur. Hal ini juga rentan dialami pengidap penyakit kronis seperti HIV/AIDS.

Imunitas yang lemah membuat tubuh tidak mampu melawan infeksi jamur secara efektif. 

Kondisi ini juga umum terjadi pada orang yang baru pulih dari penyakit berat atau pascaoperasi. 

Sistem imun yang tidak optimal memberikan peluang bagi Candida albicans untuk tumbuh di luar kendali.

2. Penggunaan antibiotik atau kortikosteroid

Obat antibiotik, terutama jika digunakan dalam jangka panjang, dapat membunuh bakteri baik di mulut yang berfungsi menjaga keseimbangan mikroorganisme. 

Ketika bakteri ini berkurang, jamur Candida memiliki kesempatan untuk tumbuh lebih cepat. 

Selain itu, obat kortikosteroid, baik dalam bentuk inhalasi, oral, atau injeksi, dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Alhasil, kondisi tersebut meningkatkan risiko infeksi jamur di mulut. 

Penggunaan alat inhaler tanpa pembilasan mulut setelahnya juga bisa meningkatkan risiko lidah berjamur. 

3. Diabetes yang tidak terkontrol

Pengidap diabetes dengan kadar gula darah tinggi memiliki risiko lebih besar terkena lidah berjamur. 

Hal ini disebabkan karena gula berlebih di aliran darah dan air liur menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan Candida

Selain itu, diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga semakin memperburuk risiko infeksi.

4. Penggunaan gigi tiruan

Gigi tiruan yang tidak terpasang dengan baik atau tidak dibersihkan secara teratur menjadi tempat berkembang biaknya jamur. 

Jika tidak dilepas saat tidur atau tidak dijaga kebersihannya, jamur dapat dengan mudah tumbuh di area yang lembap dan tidak mendapat cukup udara. 

Maka dari itu, enting untuk membersihkan gigi tiruan secara menyeluruh dan memastikan ukurannya pas agar tidak menyebabkan iritasi yang memicu infeksi.

5. Kondisi medis lain

Ada sejumlah penyakit atau perawatan medis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko lidah berjamur, misalnya:

  • Kanker. Perawatan seperti kemoterapi dan radioterapi sering kali melemahkan sistem imun dan merusak jaringan di sekitar mulut,. Kondisi inilah yang memudahkan infeksi jamur berkembang.
  • Sindrom Sjögren. Penyakit autoimun ini menyebabkan mulut kering, sehingga menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi jamur Candida.
  • Pasca Transplantasi. Pasien yang menjalani transplantasi organ sering mengonsumsi obat imunosupresif yang meningkatkan risiko infeksi jamur.

6. Faktor gaya hidup

Kebiasaan sehari-hari juga dapat memengaruhi risiko lidah berjamur, seperti:

  • Merokok. Asap rokok mengubah keseimbangan mikroorganisme di mulut dan merusak jaringan. Hal ini memungkinkan jamur berkembang lebih cepat.
  • Diet tinggi gula dan karbohidrat. Konsumsi makanan manis berlebih ibarat memberikan “bahan bakar” untuk pertumbuhan Candida.
  • Kebersihan mulut yang buruk. Tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut meningkatkan risiko plak dan lingkungan lembap yang mendukung infeksi.

Diagnosis Lidah Berjamur

Diagnosis lidah berjamur biasanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan visual oleh dokter atau dokter gigi.

Dokter mungkin mengambil sampel kecil dari lesi di mulut untuk diperiksa di bawah mikroskop jika diagnosis tidak jelas.

Cara Mengobati Lidah Berjamur

Pengobatan lidah berjamur dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya. 

Berikut langkah-langkah pengobatan yang bisa dilakukan:

1. Penggunaan obat antijamur

Obat antijamur adalah terapi utama untuk lidah berjamur. Dokter dapat meresepkan:

  • Nistatin. Cairan antijamur yang digunakan dengan cara dikumur atau dioleskan langsung ke area yang terinfeksi.
  • Miconazole. Gel atau krim yang biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi ringan hingga sedang.
  • Fluconazole atau Itraconazole. Obat antijamur oral yang efektif untuk infeksi jamur yang lebih parah atau jika infeksi tidak merespons obat topikal.

Penggunaan obat-obatan ini memerlukan resep dokter untuk memastikan dosis dan durasi yang tepat.

2. Perubahan pola makan

Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat dapat memperburuk pertumbuhan jamur.

Untuk membantu pengobatan, terapkan pola makan berikut:

  • Hindari makanan manis, roti, atau makanan olahan yang dapat mendukung pertumbuhan jamur.
  • Tambahkan makanan probiotik, seperti yogurt tanpa gula, untuk membantu mengembalikan keseimbangan bakteri baik di mulut dan tubuh.

3. Menjaga kebersihan mulut

Kebersihan mulut yang baik sangat penting selama masa pengobatan. Langkah-langkah yang bisa kamu lakukanmeliputi:

  • Sikat gigi dan lidah dua kali sehari menggunakan sikat berbulu lembut.
  • Gunakan pasta gigi yang tidak mengandung deterjen keras.
  • Untuk bayi, bersihkan mulut menggunakan kain lembap bersih untuk menghilangkan residu susu yang dapat menjadi tempat berkembang biak jamur.

4. Perawatan medis tambahan

Pada kasus yang lebih parah, terutama pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah (seperti pasien HIV/AIDS atau mereka yang menjalani kemoterapi), pengobatan antijamur sistemik sering kali diperlukan. 

Dokter juga dapat mengevaluasi dan menangani penyebab yang mendasari, seperti diabetes yang tidak terkontrol. Tujuannya untuk mengurangi risiko infeksi berulang.

Cara Mencegah Lidah Berjamur

Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk menghindari infeksi lidah berjamur, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.

Berikut langkah-langkah pencegahannya:

1. Menjaga kebersihan mulut

Jaga kebersihan mulut dengan baik untuk mencegah perkembangbiakan jamur berlebih. Berikut cara yang bisa dilakukan:

  • Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
  • Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.
  • Berkumur dengan air bersih atau larutan antiseptik setelah makan untuk mengurangi sisa makanan.

2. Hindari berbagi barang pribadi

Berbagi barang seperti sikat gigi, peralatan makan, atau botol minum dapat menyebarkan jamur dari satu orang ke orang lain.

Selalu gunakan barang pribadi yang bersih dan tidak dipakai bersama.

3. Kontrol penyakit secara rutin

Bagi pengidap diabetes, mengontrol kadar gula darah adalah langkah penting untuk mencegah pertumbuhan jamur.

Pastikan untuk mengikuti panduan diet dan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter.

4. Perawatan gigi tiruan

Seseorang yang memakai gigi tiruan sangat rentan mengalami lidah berjamur. Maka dari itu, lakukan tips perawatan berikut.

  • Bersihkan gigi tiruan setiap hari dengan larutan khusus atau air hangat.
  • Hindari memakai gigi tiruan saat tidur untuk memberi waktu bagi jaringan mulut untuk “bernapas.”
  • Pastikan gigi tiruan dipasang dengan baik untuk menghindari gesekan atau iritasi yang dapat memicu infeksi.

5. Meningkatkan kekebalan tubuh

Imunitas tubuh yang kuat membantu melawan infeksi, termasuk lidah berjamur. Beberapa cara meningkatkan daya tahan tubuh meliputi:

  • Konsumsi makanan seimbang dengan cukup protein, vitamin, dan mineral.
  • Lakukan olahraga rutin untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  • Istirahat yang cukup, sekitar 7–8 jam sehari untuk dewasa.

Komplikasi Lidah Berjamur

Lidah berjamur biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius, tetapi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kerongkongan, paru-paru, atau organ lainnya.

Komplikasi ini bisa berbahaya dan memerlukan perawatan medis yang intensif.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala lidah berjamur dan:

  • Gejala tidak membaik setelah beberapa hari perawatan rumahan.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Mengalami kesulitan makan atau menelan.
  • Mengalami demam atau gejala lainnya.

 

Sumber : halodoc.com

Rabu, 22 Oktober 2025

Khasiat Bawang Putih Tunggal untuk Kesehatan Tubuh

Khasiat Bawang Putih Tunggal untuk Kesehatan Tubuh

Rabu, 22 Oktober 2025

Berbagai manfaat bawang putih tunggal bisa kamu dapatkan untuk kesehatan.

Biasanya, bawang putih tumbuh dalam satu bonggol, tetapi ternyata ada pula bawang putih yang disebut sebagai bawang putih tunggal atau bawang putih lanang. Bawang putih ini punya bentuk bulat dengan warna yang cenderung lebih putih.

Kabarnya, manfaat bawang putih tunggal lebih banyak dibandingkan dengan bawang putih biasa. Terlebih untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Benarkah?

Apa Itu Bawang Putih Tunggal?

Bawang putih tunggal adalah varietas bawang putih yang hanya memiliki satu siung dalam satu umbi, berbeda dengan bawang putih biasa yang memiliki banyak siung. Rasanya lebih kuat dan kandungan nutrisinya lebih tinggi.

Bawang putih tunggal kaya akan berbagai nutrisi penting, termasuk:

  • Allicin (senyawa utama yang memberikan aroma khas dan khasiat obat)

  • Vitamin C

  • Vitamin B6

  • Mangan

  • Selenium

  • Serat

  • Antioksidan

Manfaat Bawang Putih Tunggal bagi Kesehatan

Seperti halnya bawang putih pada umumnya, bawang putih tunggal juga memiliki kandungan minyak atsiri dan senyawa allicin yang dipercaya sangat berkhasiat untuk tubuh.

Namun, bawang putih tunggal tidak dipakai sebagai bumbu masak seperti bawang putih biasa.

Nah, manfaat bawang putih tunggal sendiri, yaitu: 

1. Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat

Kandungan senyawa allicin pada bawang putih tunggal dapat membantu menurunkan kolesterol jahat di dalam tubuh. Dipercaya, terjadi penurunan kadar kolesterol sebanyak 12 persen dengan rutin mengonsumsi bawang putih tunggal selama empat minggu. 

2. Mencegah Komplikasi Kehamilan

Bagi ibu yang sedang hamil, mengonsumsi bawang putih tunggal juga sangat direkomendasikan. Khasiat bawang putih tunggal untuk ibu yang sedang hamil adalah membantu mencegah terjadinya komplikasi kehamilan.

Hal ini karena kandungan yang terdapat di dalam bawang putih tunggal yang membantu memaksimalkan kerja enzim yang cenderung mengalami penurunan ketika ibu sedang hamil. 

Selain itu, manfaat dari mengonsumsi bawang putih tunggal juga membantu menurunkan risiko terjadinya preeklampsia.

3. Baik Dikonsumsi bagi Pengidap Diabetes

Konsumsi bawang putih tunggal sebanyak dua hingga tiga buah secara rutin diyakini bisa membantu menurunkan sekaligus mengontrol kadar gula dalam darah.

Kandungan vitamin B dan senyawa allicin dalam bawang putih tunggal akan mendorong pankreas menghasilkan insulin dalam tubuh. Ini akan membantu tubuh memerangi risiko diabetes lebih efektif. 

Seperti studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan STRADA. Intervensi dalam bawang putih tunggal dengan dosis tertentu memiliki efek positif terhadap penurunan kadar gula dalam darah, meningkatkan kadar insulin, penurunan resistensi insulin, dan penurunan kadar malondialdehid pada mencit.

Meski begitu, tetap dibutuhkan studi penguat yang menguji efektivitasnya pada manusia. 

4. Antioksidan Alami

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Digital Press Life Sciences menyebutkan bahwa bawang putih tunggal bisa dijadikan sumber antioksidan alami karena kandungan zat allicin di dalamnya. Nah, untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, kamu disarankan untuk mengonsumsinya secara utuh. 

5. Menambah Stamina

Khasiat bawang putih tunggal lainnya yang banyak dipercaya oleh masyarakat adalah membantu meningkatkan stamina tubuh.

Guna membuktikannya, sebuah studi dilakukan dan dibuktikan bahwa terdapat pengaruh dari pemberian ekstrak bawang putih tunggal sebagai zat imunostimulan.

Selanjutnya, dilakukan pengujian kapasitas dan aktivitas berat limfa dan fagositosis makrofag pada seekor mencit yang telah diinduksi dengan bakteri E. coli.

Studi yang dimuat dalam Journal of Pharmaciana tersebut membuat masyarakat semakin yakin untuk mengonsumsi bawang putih tunggal sebagai penambah stamina tubuh secara alami.

Meski begitu, tetap dibutuhkan studi lain yang menguji efektivitas bawang putih tunggal langsung pada manusia. 

Efek Samping dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Konsumsi bawang putih tunggal umumnya aman, tetapi beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti:

  • Bau mulut
  • Sakit perut
  • Mual
  • Diare
  • Reaksi alergi (jarang)

Bagi orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi bawang putih tunggal karena dapat meningkatkan efek pengencer darah.

Cara Mengonsumsi Bawang Putih Tunggal

Bawang putih tunggal dapat dikonsumsi dengan berbagai cara:

  • Dimakan mentah (rasanya lebih kuat).
  • Dicampurkan ke dalam masakan.
  • Dibuat menjadi acar.
  • Diseduh menjadi teh.

Dosis yang dianjurkan adalah 1-2 siung per hari.

 

Sumber : halodoc.com

Selasa, 21 Oktober 2025

Menu Makanan Diet Setiap Hari untuk Pemula

Menu Makanan Diet Setiap Hari untuk Pemula

Selasa, 21 Oktober 2025

Ada beberapa makanan yang sebaiknya selalu ada di dalam menu dietmu, contohnya sayuran dan buah.

Penting untuk tidak sembarangan dalam menjalani diet. Sebab, meski diet memang berfokus pada defisit atau pengurangan kalori, tetapi kamu juga perlu memperhatikan gizi makanan yang dikonsumsi.

Sayangnya, bagi mereka yang masih pemula dalam memulai diet, hal ini tentunya dapat menjadi tantangan.

Nah, jika kamu adalah salah satu pemula tersebut, sebaiknya ketahuilah menu makanan diet setiap hari yang dapat dikonsumsi.

Prinsip Dasar Diet untuk Pemula

Sebelum membahas menu makanan, penting untuk memahami prinsip dasar diet yang sehat:

  • Defisit Kalori: Mengonsumsi kalori lebih sedikit dari yang dibakar tubuh.
  • Nutrisi Seimbang: Memastikan asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral terpenuhi.
  • Porsi Terkontrol: Makan dalam porsi yang wajar, tidak berlebihan.
  • Hindari Makanan Olahan: Batasi konsumsi makanan cepat saji, makanan kemasan, dan minuman manis.
  • Minum Air Cukup: Memenuhi kebutuhan cairan tubuh, minimal 8 gelas per hari.

Sarapan adalah waktu makan yang penting untuk memulai hari dengan energi yang cukup. Berikut beberapa pilihan menu sarapan sehat untuk diet:

  • Oatmeal dengan Buah dan Kacang: Oatmeal kaya serat, buah memberikan vitamin, dan kacang memberikan protein.
  • Roti Gandum dengan Alpukat dan Telur Rebus: Roti gandum sumber karbohidrat kompleks, alpukat sumber lemak sehat, dan telur rebus sumber protein.
  • Smoothie Protein: Campuran buah, sayur, protein whey, dan susu rendah lemak.
  • Yogurt Yunani dengan Granola dan Madu: Yogurt Yunani tinggi protein, granola memberikan serat, dan madu sebagai pemanis alami.

Makan siang yang sehat akan menjaga energi tetap stabil hingga sore hari. Beberapa pilihan menu makan siang yang bisa dicoba:

  • Salad Sayur dengan Dada Ayam Panggang: Sayuran kaya serat dan vitamin, dada ayam panggang sumber protein tanpa lemak.
  • Nasi Merah dengan Ikan Kukus dan Tumis Sayuran: Nasi merah sumber karbohidrat kompleks, ikan kukus sumber protein, dan tumis sayuran sumber vitamin dan mineral.
  • Sup Sayur dengan Tahu atau Tempe: Sup sayur rendah kalori, tahu dan tempe sumber protein nabati.
  • Wrap Gandum dengan Sayuran dan Hummus: Wrap gandum sebagai sumber karbohidrat, sayuran sebagai sumber serat dan vitamin, serta hummus sebagai sumber protein dan lemak sehat.

Makan malam sebaiknya ringan dan mudah dicerna. Berikut beberapa pilihan menu makan malam:

  • Sup Ayam dengan Sayuran: Sup ayam hangat dan mengenyangkan, sayuran memberikan nutrisi tambahan.
  • Ikan Panggang dengan Brokoli Kukus: Ikan panggang sumber protein, brokoli kukus sumber serat dan vitamin.
  • Omelet Sayur: Omelet telur dengan tambahan sayuran seperti bayam, jamur, dan paprika.
  • Salad dengan Dressing Rendah Lemak: Kombinasi sayuran hijau dengan protein seperti potongan ayam atau ikan, serta dressing rendah lemak.

Camilan Sehat untuk Diet Pemula

Camilan sehat dapat membantu mengendalikan nafsu makan di antara waktu makan utama. Pilihan camilan sehat meliputi:

  • Buah-buahan: Apel, pisang, jeruk, atau buah beri.
  • Kacang-kacangan: Almond, walnut, atau kacang mete (dalam jumlah terbatas).
  • Yogurt Rendah Lemak: Tanpa tambahan gula.
  • Sayuran dengan Hummus: Wortel, seledri, atau mentimun dengan hummus.
  • Telur Rebus: Sumber protein yang baik.

Tips Memilih Makanan untuk Diet Pemula

Berikut beberapa tips yang dapat membantu dalam memilih makanan yang tepat untuk diet:

  • Baca Label Nutrisi: Perhatikan kandungan kalori, lemak, gula, dan serat.
  • Pilih Makanan Utuh: Hindari makanan olahan dan pilihlah makanan segar.
  • Batasi Gula dan Garam: Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis serta makanan tinggi garam.
  • Masak Sendiri: Memasak sendiri memungkinkan untuk mengontrol bahan-bahan yang digunakan.
  • Variasi Makanan: Konsumsi berbagai jenis makanan untuk memastikan asupan nutrisi yang lengkap.

 

Sumber : halodoc.com

Senin, 20 Oktober 2025

Wajib Tahu, Ini Gejala Demam Berdarah pada Orang Dewasa

Wajib Tahu, Ini Gejala Demam Berdarah pada Orang Dewasa

Senin, 20 Oktober 2025

Demam berdarah biasanya ditandai dengan demam, nyeri otot, ruam, mual, muntah, hingga pendarahan pada kondisi serius.

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue. Infeksi ini biasanya muncul seperti flu biasa, sehingga banyak orang kerap mengabaikannya. 

DBD tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Penyakit ini perlu diatasi dengan segera, agar tidak memicu terjadinya komplikasi. Contohnya mimisan, dehidrasi, hingga kebocoran plasma darah. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala demam berdarah pada orang dewasa dan segera mencari penanganan yang tepat. Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Gejala DBD pada Orang Dewasa

Menurut World Health Organization (WHO), demam berdarah pada orang dewasa terbagi menjadi tiga tingkatan yang masing-masing menunjukkan gejala yang berbeda. 

Berikut ini gejala DBD pada orang dewasa yang harus diwaspadai:

1. Demam tinggi

Demam tinggi jadi gejala yang paling umum terjadi saat seseorang mengalami DBD. Demam berkisar antara 39-40 derajat celcius atau lebih, disertai dengan menggigil. 

Biasanya, demam muncul di awal infeksi dan berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Setelah itu, demam akan menurun sementara, lalu meningkat kembali setelah hari ke 7. 

2. Pendarahan dalam

Demam berdarah parah terjadi ketika pembuluh darah mengalami rusak dan bocor. 

Kondisi ini terjadi karena, jumlah sel pembentuk bekuan darah atau trombosit dalam aliran darah menurun. Hal ini kemudian menyebabkan syok, pendarahan dalam, kegagalan organ, bahkan kematian. 

3. Ruam di kulit

Gejala DBD pada orang dewasa juga berkaitan dengan ruam kulit. Ruam muncul berupa bercak merah yang menyebar ke seluruh tubuh dengan titik berdekatan. 

Ruam di kulit akibat DBD bisa berbeda-beda pada tiap orang. Hal ini tergantung dari seberapa parah DBD yang dialami, serta seberapa kuat sistem imun tubuh. 

4. Rasa tidak nyaman di pencernaan 

Gejala DBD pada orang dewasa juga bisa memengaruhi sistem pencernaan. Contohnya mual dan muntah. 

Saat mual, pengidap DBD biasanya jadi malas untuk mengonsumsi makanan tertentu. Padahal saat sakit, tubuh butuh nutrisi untuk mempercepat proses pemulihan. 

Alhasil, kondisi ini menyebabkan tubuh terasa lemas dan lesu, karena dengan cepat mengalami kehilangan cairan. 

5. Nyeri di tubuh 

Gejala DBD pada orang dewasa berikutnya yaitu muncul nyeri di tubuh, seperti di belakang mata, otot, tulang, dan sendi. Nyeri mulai terjadi sekitar 4-10 hari setelah seseorang terinfeksi DBD. 

Pada beberapa kondisi, nyeri akibat DBD juga disertai dengan berkeringat dan menggigil terutama di sore atau malam hari. 

Gejala DBD Berdasarkan Tingkatan

Menurut World Health Organization (WHO), demam berdarah pada orang dewasa terbagi menjadi tiga tingkatan yang masing-masing menunjukkan gejala yang berbeda. 

Berikut adalah penjelasan tentang setiap tingkatan:

1. Demam Berdarah Dengue

Tingkatan pertama dari penyakit ini adalah demam berdarah dengue.

Pada tingkatan ini, seseorang akan mengalami gejala berupa demam tinggi mendadak yang tidak sembuh dalam 2 sampai 7 hari. 

Selain itu, beberapa gejala lain yang biasanya terjadi antara lain:

  • Manifestasi hemoragik: tes ligatur positif, perdarahan subkutan, gusi berdarah, serta mimisan.
  • Sakit kepala, kehilangan nafsu makan, atau mual.
  • Gangguan pada kulit, seperti ruam.
  • Merasakan sakit otot, sakit sendi, hingga sakit mata.

2. Demam Berdarah dengan Peringatan

Tingkatan kedua adalah demam berdarah dengan peringatan. Pada tingkatan ini, seseorang akan mengalami gejala sebelumnya, dengan beberapa tanda peringatan, seperti:

  • Tubuh yang terasa lesu dan lemah.
  • Nyeri atau nyeri tekan di hati.
  • Pembesaran hati lebih dari 2 cm.
  • Muntah yang banyak.
  • Perdarahan mukosa.
  • Produksi urine yang sedikit.

3. Demam Berdarah Dengue Berat

Tingkatan ketiga adalah DBD berat. Pada tingkatan ini, semua gejala yang terjadi pada dua tingkatan sebelumnya juga dialami. 

Namun, pada kondisi berat dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa. Seperti perdarahan, kegagalan multi-organ, syok, hingga miokarditis. 

Beberapa gangguan lain yang dapat menjadi gejala berat antara lain:

  • Kebocoran plasma parah yang menyebabkan syok hipovolemik.
  • Penumpukan cairan pada rongga pleura dan rongga perut.
  • Perdarahan berat.
  • Kegagalan pada organ tertentu.

Terkadang, gejala yang ringan dapat disalah artikan dengan flu atau infeksi virus lainnya. Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan jika mengalami gejalanya.

Pengobatan DBD pada Orang Dewasa

Sampai saat ini, belum ada obat khusus untuk mengobati infeksi dari penyakit demam berdarah. 

Namun, ada beberapa langkah untuk mengatasi gejala dan mencegah komplikasi yang lebih parah, seperti: 

1. Mengonsumsi obat pereda nyeri

Penting untuk mengonsumsi pereda nyeri yang direkomendasikan oleh dokter saat mengalami DBD. Namun, hindarilah penggunaan aspirin karena dapat memperburuk perdarahan. 

2. Pastikan tubuh mendapat istirahat dan minum yang cukup

Selain itu, istirahat dan konsumsi cairan yang cukup. Hal ini penting agar tubuh tetap terhidrasi, sehingga proses pemulihan tubuh berjalan dengan dengan optimal. 

Jika gejala semakin parah dalam 24 jam setelah demam menurun, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat, serta mencegah komplikasi yang berbahaya.

Demam berdarah adalah penyakit serius yang dapat menyerang orang dewasa. Gejala yang muncul pada setiap tingkatan dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan segera mencari perawatan medis yang tepat. 

Selalu lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Perbedaan Gejala DBD pada Anak-Anak dan Orang Dewasa

Gejala DBD pada anak-anak dan orang dewasa bisa serupa, tetapi ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan:

  • Anak-anak: Gejala pada anak-anak seringkali lebih ringan dan menyerupai infeksi virus lainnya. Mereka mungkin mengalami demam, ruam, dan nyeri tubuh. Beberapa anak mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
  • Orang Dewasa: Orang dewasa cenderung mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan anak-anak. Mereka lebih mungkin mengalami demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi yang hebat, serta perdarahan.

Karena gejalanya bisa tidak spesifik, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami demam tinggi yang disertai gejala lain yang mencurigakan.

Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Pencegahan DBD berfokus pada pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti dan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Beberapa langkah pencegahan yang efektif antara lain:

  • 3M Plus:
    • Menguras: Membersihkan tempat penampungan air secara rutin.
    • Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air.
    • Mendaur Ulang: Memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk.
    • Plus: Menggunakan kelambu saat tidur, menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan lotion anti nyamuk, dan menghindari menggantung pakaian di dalam rumah.
  • Fogging (Pengasapan): Membunuh nyamuk dewasa, tetapi hanya efektif sementara dan perlu dilakukan secara berkala.
  • Vaksinasi Dengue: Vaksin dengue tersedia dan dapat membantu melindungi dari infeksi virus dengue. Konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi dengue.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pencegahan DBD membutuhkan kerjasama dari seluruh masyarakat. Setiap orang perlu berperan aktif dalam memberantas sarang nyamuk di lingkungan masing-masing.

 

Sumber : halodoc.com

Jumat, 17 Oktober 2025

Daging Kelinci: Kandungan, Manfaat, dan Tips Mengolahnya

Daging Kelinci: Kandungan, Manfaat, dan Tips Mengolahnya

Jum'at, 17 Oktober 2025

Daging kelinci dikenal kaya protein, rendah lemak, dan kolesterol.

Daging kelinci adalah sumber protein tanpa lemak yang sangat baik dengan beragam manfaat kesehatan. 

Daging ini kaya akan vitamin dan mineral penting, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk diet seimbang. 

Manfaatnya termasuk mendukung kesehatan jantung, meningkatkan massa otot, menjaga kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan fungsi otak, dan memelihara sistem kekebalan tubuh.

Kandungan Gizi Daging Kelinci

Daging kelinci terkenal dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kandungan lemak serta kolesterolnya yang rendah. 

Selain itu, daging kelinci juga kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting. Berikut adalah beberapa nutrisi utama yang terkandung dalam daging kelinci:

  • Protein
  • Vitamin B12
  • Zat Besi
  • Selenium
  • Fosfor
  • Kalsium

Manfaat Daging Kelinci untuk Kesehatan

Kandungan gizinya yang kaya membuat daging kelinci menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama daging kelinci:

1. Mendukung Kesehatan Jantung

Kandungan lemak dan kolesterol yang rendah dalam daging kelinci menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. 

Mengonsumsi daging kelinci sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan Massa Otot

Protein adalah nutrisi penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot. 

Daging kelinci, dengan kandungan proteinnya yang tinggi, dapat membantu meningkatkan massa otot, terutama bagi mereka yang aktif berolahraga atau membutuhkan asupan protein tambahan.

3. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Kalsium dan fosfor adalah mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. 

Daging kelinci mengandung kedua mineral ini, sehingga berkontribusi pada kekuatan dan kepadatan tulang serta gigi.

4. Meningkatkan Fungsi Otak

Vitamin B12 berperan penting dalam fungsi saraf dan kognitif. Kandungan vitamin B12 dalam daging kelinci dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan memelihara sistem saraf yang sehat.

5. Memelihara Sistem Kekebalan Tubuh

Selenium adalah mineral yang berperan sebagai antioksidan dan mendukung sistem kekebalan tubuh. 

Daging kelinci mengandung selenium, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Selain mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi, kamu juga bisa minum suplemen dan vitamin untuk mendukung sistem imun tubuh.

Tips Mengolah Daging Kelinci agar Lebih Sehat

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari daging kelinci, perhatikan cara pengolahannya: 

  • Pilih metode memasak yang sehat: Karena daging kelinci cenderung rendah lemak, jadi perlu dimasak dengan metode yang menjaga kelembapan. Hindari menggoreng daging kelinci. Lebih baik memanggang, merebus, mengukus, atau membakar.
  • Batasi penggunaan garam dan bumbu penyedap: Gunakan rempah-rempah alami untuk menambah cita rasa pada daging kelinci.
  • Kombinasikan dengan sayuran: Sajikan daging kelinci dengan sayuran segar untuk mendapatkan nutrisi yang lebih lengkap.

Adakah Efek Samping Konsumsi Daging Kelinci?

Konsumsi daging kelinci umumnya aman bagi kebanyakan orang.

Namun, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap daging kelinci.

Selain itu, pastikan daging kelinci dimasak dengan matang untuk menghindari risiko infeksi bakteri.

 

Sumber : halodoc.com

Kamis, 16 Oktober 2025

5 Alasan Meriang Sebabkan Tubuh Dingin Meski Tidak Demam

5 Alasan Meriang Sebabkan Tubuh Dingin Meski Tidak Demam

Kamis, 16 Oktober 2025

Meriang menyebabkan tubuh kedinginan disertai dengan demam, tapi perasaan menggigil nyatanya bisa muncul tanpa demam.

Meriang merupakan istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi buat kamu. Istilah tersebut orang gunakan untuk menunjukkan kondisi tidak enak badan yang memiliki gejala demam ringan, keringat dingin, dan perasaan kedinginan hingga menggigil.

Menggigil atau perasaan kedinginan memang biasanya terjadi bersamaan dengan demam. Namun, seseorang juga bisa mengalami kedinginan meskipun tidak demam. Lantas, apakah penyebabnya? Cari tahu jawabannya di sini!

Alasan Meriang Tanpa Demam

Pernahkah kamu menggigil kedinginan hingga keringat dingin, tapi ketika mengukur suhu tubuh, ternyata normal dan tidak sedang demam? Meski membingungkan, nyatanya kondisi tersebut bisa terjadi. Ini alasan meriang tanpa demam:

1. Olahraga intensif dalam cuaca dingin

Bila kamu melakukan olahraga intensif saat cuaca dingin, tubuh mengeluarkan keringat dingin dan kedinginan saat selesai melakukan latihan tersebut. Hal itu karena tubuh menghasilkan panas ketika kamu berolahraga. 

Nah, ketika kamu berhenti berolahraga, suhu tubuh akan menurun, sehingga kamu akan merasa kedinginan, apalagi bila tidak menggunakan pakaian yang cukup tebal untuk menghangatkan tubuh setelah selesai berolahraga.

Melakukan olahraga intensif juga bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk mengatur suhu tubuhnya. Ini berarti mereka bisa merasa kedinginan lebih dari yang seharusnya.

Jadi, segera ganti pakaian yang basah setelah berolahraga dengan pakaian yang bersih dan kering. Kenakan juga lapisan ekstra saat cuaca dingin agar badan tetap hangat.

2. Anemia

Meriang tanpa demam penyebabnya juga bisa karena anemia. Ini adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika seseorang tidak memiliki zat besi yang cukup dalam darahnya. Gejalanya yang paling umum antara lain, kelelahan, tampak pucat dan selalu merasa kedinginan.  Nah, Dibanding pria, wanita lebih berisiko mengalami kondisi ini. 

Selain itu, penyebab anemia bisa karena pola makan yang tidak baik, penyakit kronis, atau pengobatan. Maka dari itu. penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi atau suplemen zat besi agar bisa membantu mengatasi anemia.

Selain beberapa alasan di atas, kamu juga perlu waspada pada kondisi media lain yang bisa menyebabkan keringat dingin. Jika Mengalami Keringat Dingin, Segera Hubungi Dokter Ini untuk pastikan penyebab dan cara penanganannya.

3. Gula darah rendah

Hipoglikemia atau gula darah rendah juga bisa menjadi alasan di balik tubuh meriang tanpa demam. Pasalnya, saat tubuh tidak memiliki cukup gula, ia akan mencari cara lain untuk mendapatkan energi dan mengaktifkan berbagai hal.

Salah satu hal yang diaktifkan adalah sistem saraf simpatik. Ketika saraf ini aktif, bisa menghasilkan gejala seperti kedinginan, keringat dingin, jantung berdebar, dan penglihatan kabur.

4. Malnutrisi

Malnutrisi terjadi ketika tubuh kekurangan nutrisi. Seseorang bisa mengalami kondisi tersebut bila tidak mengonsumsi makanan yang bergizi dalam jumlah yang cukup. 

Penyebabnya bisa karena tubuh tidak bisa menyerap nutrisi makanan dengan baik, atau akibat gangguan makan seperti anoreksia. 

Tanpa keseimbangan nutrisi yang tepat, tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya, sejumlah gejala bisa terjadi, termasuk kelelahan atau mengantuk, sulit berkonsentrasi, kulit pucat, meriang, pusing hingga pingsan.

5. Ketakutan atau kecemasan

Meriang juga bisa terjadi akibat reaksi emosional yang mendalam atau intens terhadap situasi. Emosi yang bisa menyebabkan kedinginan meski tidak demam adalah ketakutan atau kecemasan.

Penyebab menggigil juga bisa karena pengalaman yang sangat menyentuhmu secara positif. Seperti, mendengarkan nyanyian yang sangat indah atau kata-kata yang menginspirasi.

Jenis reaksi emosional ini mungkin penyebabnya oleh mekanisme neurobiologis yang memicu pelepasan dopamin yang merupakan neurotransmitter.

Cara Mengatasi Badan Terasa Dingin Akibat Demam

Saat demam, tubuh sering terasa panas di luar tapi dingin di dalam. Kondisi ini umum terjadi karena mekanisme termoregulasi tubuh sedang beradaptasi untuk melawan infeksi.

Badan terasa dingin akibat demam biasanya muncul di fase awal, saat suhu inti tubuh naik namun kulit belum sempat menyesuaikan.

Agar kamu lebih nyaman dan demam cepat reda, berikut beberapa cara efektif untuk mengatasinya:

1. Kenali Pola Dingin Akibat Demam

Sebelum melakukan perawatan, penting untuk memahami bahwa rasa dingin saat demam bukan karena suhu tubuh turun, tapi karena tubuh sedang “menyetel ulang” suhunya.

  • Saat infeksi terjadi, tubuh melepaskan zat kimia (seperti pyrogen) yang menaikkan set-point suhu di otak.
  • Otak “menganggap” tubuh masih dingin, sehingga kamu menggigil untuk menaikkan suhu.
  • Itulah sebabnya, meski suhu tubuh sebenarnya naik, kamu bisa merasa kedinginan.

Fase ini biasanya berlangsung singkat (1–2 jam) sebelum tubuh benar-benar terasa panas.

2. Hangatkan Tubuh dengan Cara yang Aman

Jangan buru-buru membuka semua pakaian atau menyalakan kipas ketika menggigil. Tubuh justru butuh bantuan agar mencapai suhu targetnya lebih cepat.

  • Gunakan selimut tipis atau pakaian hangat untuk mengurangi rasa dingin.
  • Hindari selimut terlalu tebal karena bisa membuat suhu naik terlalu cepat dan memperparah demam.
  • Kompres hangat (bukan panas) di tangan atau kaki bisa membantu mengurangi sensasi menggigil.
  • Minum air hangat atau teh jahe untuk membantu menghangatkan tubuh dari dalam.

3. Cukupi Cairan Tubuh

Demam membuat tubuh kehilangan cairan lewat keringat dan napas cepat. Dehidrasi justru dapat memperburuk sensasi dingin serta memperpanjang masa pemulihan.

  • Minum air putih lebih sering, sedikit-sedikit tapi rutin.
  • Bisa diganti dengan air kelapa, kaldu hangat, atau minuman elektrolit ringan jika tubuh banyak berkeringat.
  • Hindari minuman berkafein atau alkohol karena bisa mempercepat penguapan cairan tubuh.

4. Istirahat Total dan Hindari Aktivitas Berat

Ketika demam, sistem imun sedang bekerja keras. Jika kamu tetap beraktivitas berat, energi tubuh akan terpecah dan suhu tubuh sulit stabil.

  • Istirahatlah di tempat tidur dengan posisi nyaman dan ruangan berventilasi baik.
  • Pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin, idealnya sekitar 25–27°C.
  • Hindari mandi air dingin, karena bisa memperparah sensasi menggigil. Gunakan air suam-suam kuku jika perlu menyegarkan diri.

5. Konsumsi Obat Penurun Panas Bila Diperlukan

Jika demam membuat badan terasa sangat tidak nyaman atau suhu tubuh mencapai di atas 38°C, kamu bisa menggunakan obat antipiretik seperti:

  • Paracetamol (acetaminophen): aman dan umum digunakan untuk menurunkan demam.
  • Ibuprofen: membantu menurunkan demam sekaligus meredakan nyeri otot atau kepala.

Minum obat sesuai dosis yang tertera di kemasan atau sesuai anjuran dokter. Hindari penggunaan berlebihan, terutama jika kamu memiliki gangguan hati, ginjal, atau lambung.

6. Perhatikan Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Badan terasa dingin karena demam umumnya akan membaik setelah suhu tubuh stabil. Namun, jika kamu mengalami tanda-tanda berikut, segera periksa ke dokter:

  • Demam tinggi (>39°C) yang tidak turun setelah 3 hari.
  • Menggigil hebat disertai keringat dingin berlebihan.
  • Badan terasa dingin ekstrem pada tangan dan kaki disertai kulit pucat.
  • Muncul nyeri dada, sesak napas, kebingungan, atau kejang.
  • Ada riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan imun.

Kondisi di atas bisa menandakan infeksi berat seperti sepsis, malaria, atau infeksi saluran pernapasan akut, yang perlu penanganan medis segera.

7. Dukung Proses Pemulihan dengan Gizi Seimbang

Demam biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Tubuh memerlukan energi dan nutrisi untuk memperkuat sistem imun.

  • Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna seperti bubur ayam, sup, atau telur rebus.
  • Tambahkan buah kaya vitamin C (jeruk, jambu, kiwi) untuk mempercepat pemulihan.
  • Hindari makanan tinggi lemak atau terlalu pedas yang bisa memperberat sistem pencernaan.

8. Tetap Tenang dan Pantau Suhu Tubuh

Gunakan termometer digital untuk memantau suhu tubuh setiap 4–6 jam. Jika suhu mulai turun, kamu bisa perlahan mengurangi lapisan pakaian dan selimut.

Rasa dingin yang muncul di awal demam akan berangsur hilang ketika suhu tubuh sudah mencapai set-point baru. Biasanya setelah itu, tubuh mulai berkeringat sebagai tanda fase pemulihan.

 

Sumber : halodoc.com