Pages

Minggu, 19 Juni 2022

4 Ciri Mengalami Kelelahan Mental, Jadi Lari dari Tanggung Jawab!

Minggu, 18 Juni 2022 18:14:21

4 Ciri Mengalami Kelelahan Mental, Jadi Lari dari Tanggung Jawab!

 

 

 

 

 

 

 

Rasa lelah gak hanya menyangkut fisik aja, lho. Mental pun bisa mengalami kelelahan. Berada di hubungan asmara yang toksik, punya atasan yang suka marah-marah, adalah beberapa contoh kondisi yang dapat membuatmu capek batin.

Ingin tahu apakah kamu mengalami kelelahan mental atau tidak? Untuk mengeceknya, ada beberapa ciri yang dapat kamu perhatian. Let’s check it out!

1. Lari dari tanggung jawab

Kelelahan mental bisa mendorong perubahan perilaku seseorang. Salah satu perubahan perilaku yang dapat terjadi, adalah kamu jadi lari dari tanggung jawab.

Namanya kelelahan, biasanya orang jadi malas melakukan hal apa pun, kan? Begitu pula yang terjadi saat batinmu capek.

Tugas yang biasanya gak masalah kamu emban dan senantiasa bisa diselesaikan dengan baik, kini seperti gak ada energi untuk melakukannya. Makanya, kamu jadi menghindari tanggung jawab tersebut.

2. Gak mau bertemu dengan orang lain

Apakah akhir-akhir ini kamu malas bertemu siapa pun? Bahkan ketemu teman akrab yang biasanya jadi aktivitas ditunggu-tunggu, kini membayangkannya saja sudah malas duluan.

Nah, ini bisa pula terjadi akibat kamu sedang alami lelah mental. Orang yang lelah mental biasanya lebih memilih sendirian.

Tapi, hati-hati, lho. Kecenderungan ini sebaiknya jangan selalu dituruti. Karena malah akan memperburuk suasana hati. Terlalu terbiasa dengan sendirian malah bisa bikin kamu terpuruk dalam depresi akibat merasa kesepian.

3. Mencari pelampiasan ke hal negatif

Orang yang mengalami kelelahan mental kondisinya tidak bahagia. Itu sebabnya, ia butuh pelampiasan rasa frustrasi tersebut, dan mencari kebahagiaan lewat jalan lain, yang biasanya malah negatif.

Sebagai contoh, kamu jadi memakai narkoba, padahal sebelumnya gak pernah terpikir untuk menggunakan itu. Atau bisa pula jadi sering mengonsumsi minuman beralkohol, karena ketika mabuk kamu bisa untuk sementara melupakan berbagai hal yang membebani dirimu.

4. Gampang marah

Mental yang berada dalam kondisi tidak fit membuat emosi jadi gak stabil. Jika biasanya terkenal sabar, kamu sekarang jadi mudah sekali marah sampai-sampai orang-orang di sekitarmu jadi berhati-hati sekali ketika berinteraksi denganmu. Takut kamu ngamuk!

Coba evaluasi kembali kenapa bisa kamu kelelahan mental jika tanda-tanda tadi sedang dialami. Usahakan menjauh dari sumber-sumber yang bisa bikin batinmu lelah, ya!

*Sumber: suara.com

Senin, 06 Juni 2022

5 Langkah Mudah Cegah Diare Pada Anak, Bisa Diajarkan Sejak Dini Loh!

Senin, 06 Juni 2022 19:02:17

5 Langkah Mudah Cegah Diare Pada Anak, Bisa Diajarkan Sejak Dini Loh!

 

 

 

 

 

 

 

Diare menjadi penyakit yang kerap menyerang anak-anak. Meski jarang mematikan, anak bisa mengalami lemas, dehidrasi, hingga sakit perut akibat diare.

Gejala umum diare antara lain buang air besar terus-menerus, perut mulat, hingga mual dan muntah. Pengobatan diare bisa dilakukan dengan obat yang dijual bebas.

Namun daripada mengobati, alangkah baiknya jika diare bisa dicegah. Untuk itu, orangtua perlu mengajarkan cara mencegah diare pada anak sejak dini. Bagaimana caranya?

1. Cuci tangan pakai sabun

Mengutip Hello Sehat, cuci tangan pakai sabun adalah cara paling utama untuk mencegah penyebaran kuman penyebab diare. Mencuci tangan harus dilakukan sesering mungkin agar terhindar dari diare.

Cuci tanganlah dengan sabun di bawah air mengalir selama 20 detik. Pastikan Anda menggosok setiap sela-sela jari dan celah di balik kuku, kemudian bilar dengan air mengalir hingga bersih. Keringkan tangan dengan tisu atau handuk bersih.

2. Hindari jajan sembarangan

Hindari jajan sembarangan untuk mencegah Anda dan keluarga dari diare karena makanan yang dijual di di pinggir jalan tidak terjamin kebersihannya.

Makanan dan minuman yang diolah dan dijajakan di tempat terbuka rentan terkontaminasi dari kuman lingkungan. Beberapa di antaranya seperti E.coli, Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan Clostridium perfringens tidak cuma menyebabkan diare, tapi juga bisa memicu keracunan makanan dan bahkan tipes. Itulah kenapa sering jajan sembarangan bikin kita gampang sakit.

3. Masak dengan sehat dan aman

Cara menyiapkan, mengolah, dan menyajikan makanan yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena bakteri bisa mengontaminasi bahan makanan Anda lewat berbagai cara.

Ambil contoh, sayuran atau buah yang setelah dipanen mungkin masih ditempeli oleh sisa-sisa tanah atau kotoran lain yang tercemar kuman. Belum lagi bila tempat penyimpanannya tidak bersih, proses produksi tidak terkontrol dengan baik, atau bila pembersihannya menggunakan air yang terkontaminasi.

Bila makanan tersebut tidak dicuci dengan benar, bakteri tetap dapat menempel. Jadi, tindakan pencegahan diare yang tepat dalam hal ini adalah mencuci makanan dengan benar. Bila perlu kupas habis kulit sayuran atau buah yang terpapar tanah.

4. Tidak memaksakan diri berenang

Meski terdengar aneh, ternyata berenang juga bisa menyebabkan diare. Kondisi ini terjadi akibat Anda atau si kecil menelan air kolam yang terkontaminasi bakteri.

Bakteri penyebab diare bercampur dengan air kolam ketika orang yang terinfeksi tidak membersihkan dirinya dengan benar setelah buang air besar. CDC melaporkan bahwa bakteri penyebab diare, seperti Cryptosporidium sp. dan Giardia dapat bertahan selama 45 menit di air kolam yang sudah diberi klorin.

5. Perbanyak konsumsi probiotik

Seperti yang telah diketahui, salah satu penyebab diare yang paling umum adalah infeksi bakteri seperti E.Coli. Dengan menambah asupannya melalui konsumsi makanan yang berprobiotik seperti yogurt, tempe, atau kimchi, akan bertambah bakteri baik yang akan membantu kerja sistem pencernaan. Bahkan, makanan ini bisa menjadi tindakan pencegahan diare yang disebabkan oleh pemakaian antibiotik.

Fungsi utama probiotik adalah menjaga kesiembangan bakteri baik dalam perut sehingga membuat tubuh tetap netral. Ketika Anda sakit, bakteri jahat yang masuk ke dalam tubuh akan bertambah jumlahnya. Pada saat itulah bakteri baik bekerja, untuk melawan bakteri dan mengembalikan keseimbangan tubuh.

*Sumber: suara.com