Senin, 07 April 2025
Gejala DBD dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan fase demam
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Penyakit ini sering mewabah di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, dengan memicu gejala ringan hingga berat, yang dalam beberapa kasus bisa berujung pada komplikasi serius seperti syok dengue.
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, gejala, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahannya agar dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Waspadai Penyebab Penyakit DBD
Penyebab utama DBD adalah infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes.
Nyamuk ini biasanya berkembang biak di genangan air dan aktif menggigit manusia pada pagi dan sore hari.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena DBD, antara lain:
- Lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk, seperti tempat penampungan air yang tidak tertutup dan tumpukan sampah yang dapat menampung air hujan.
- Kepadatan penduduk yang tinggi, mempercepat penyebaran virus dengue dalam suatu komunitas.
- Imun tubuh yang lemah, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit penyerta.
- Pernah terinfeksi dengue sebelumnya, karena seseorang yang telah terpapar virus dengue dapat mengalami infeksi ulang dengan tipe virus berbeda yang berisiko lebih parah.
Kenali Berbagai Gejalanya
Gejala DBD bervariasi tergantung tingkat keparahan infeksi. Secara umum, ada tiga fase penyakit yang perlu diwaspadai:
Fase Demam (Hari 1–3)
- Demam tinggi mendadak (bisa mencapai 40 derajat Celcius)
- Nyeri kepala hebat
- Nyeri di belakang mata
- Nyeri otot dan sendi (disebut juga “breakbone fever”)
- Mual dan muntah
Masa atau Fase Kritis (Hari 4–6)
- Demam mulai menurun, tetapi ini bukan tanda pemulihan
- Muncul bintik merah atau ruam di kulit akibat perdarahan kapiler
- Pendarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah
- Nyeri perut hebat
- Penurunan jumlah trombosit yang bisa menyebabkan syok dengue jika tidak ditangani segera
Fase Pemulihan (Hari 7–10)
- Suhu tubuh kembali normal
- Nafsu makan membaik
- Kadar trombosit mulai meningkat
- Tubuh mulai kembali bertenaga
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala-gejala di atas, terutama pada fase kritis, segera cari pertolongan medis untuk mencegah komplikasi serius.
Pengobatan Penyakit DBD
Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang dapat membunuh virus dengue. Pengobatan DBD bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi.
Beberapa langkah yang umum dilakukan dalam penanganan DBD meliputi:
- Istirahat total agar tubuh dapat melawan infeksi.
- Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah.
- Mengonsumsi obat penurun demam, seperti parasetamol (hindari aspirin dan ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko perdarahan).
- Rawat inap jika diperlukan, terutama jika pasien mengalami penurunan trombosit drastis atau gejala syok.
- Transfusi darah atau trombosit, dalam kasus DBD berat dengan perdarahan hebat.
Ini Langkah Pencegahan DBD
Mencegah DBD tentunya lebih efektif dibandingkan mengobatinya.
Kamu bisa ikuti beberapa langkah berikut untuk mengurangi risiko terkena penyakit DBD:
1. Lakukan Pengendalian Populasi Nyamuk
Langkah utama dalam mencegah DBD adalah dengan mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes.
Kamu bisa melakukan langkah 3M yang meliputi:
- Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi dan drum.
- Menutup wadah penyimpanan air agar tidak dijadikan sarang nyamuk.
- Mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air.
- Plus langkah tambahan seperti menggunakan kelambu, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan menyemprotkan insektisida.
2. Mendapatkan Vaksin Dengue
Vaksin dengue, seperti Dengvaxia dan Qdenga, dapat membantu mencegah infeksi atau mengurangi keparahan gejala jika seseorang terinfeksi.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dokter.
3. Melindungi Diri dari Gigitan Nyamuk
Kamu bisa mulai gunakan pakaian panjang saat berada di daerah rawan nyamuk, mengoleskan lotion anti nyamuk atau memasang kelambu saat tidur.
Memasang kawat nyamuk di jendela dan ventilasi rumah juga mampu mengurangi risiko terkena gigitan nyamuk.
DBD adalah penyakit yang bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana.
Dengan memahami penyebab, gejala, serta pencegahannya, kamu dapat melindungi diri sendiri dan keluarga dari risiko infeksi virus dengue.
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala DBD, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber : halodoc.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar