Minggu, 13 Februari 2022 18:41:38
Membesarkan
anak yang sehat terdengar cukup sederhana. Tapi, dalam praktiknya tentu
hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Pasalnya, lingkungan
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kesehatan anak Lantas,
sebagai orang tua apa yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatannya?
Simak tipsnya dalam artikel ini.
1. Penuhi asupan nutrisinya
Pemberian asupan nutrisi yang tepat merupakan kunci menjaga kesehatan
anak secara keseluruhan. Mengatur nutrisi dalam makanan sebenarnya
tidak sulit. Anda bisa memulainya dengan menerapkan pola makan seimbang
yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak baik dari buah dan
sayuran.
Ketika memasak di dapur, pilih metode memasak yang tidak menggunakan
banyak minyak, seperti memanggang, menumis, dan mengukus. Kurangi
konsumi gula dan garam yang berlebihan dan ganti menu camilan tidak
sehat dengan semangkuk buah segar yang kaya akan vitamin. Perhatikan
porsi makan anak, sajikan makanan di piring yang lebih kecil untuk
menjaga porsinya. Yang terpenting, wajibkan anak sarapan setiap hari dan
jangan lewatkan makan siang maupun makan malam.
2. Ajarkan untuk aktif bergerak
Kebanyakan anak-anak pasti suka sekali menonton TV. Pada umumnya
mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyaksikan serial
kartun favoritnya . Hal ini membuatnya menjadi malas bergerak, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit.
Ada baiknya ajak anak untuk membiasakan aktif berolahraga sedari
dini. Dengan bertambahnya usia, akan lebih sulit untuk membangun
kebiasaan anak untuk memenuhi kebutuhan aktivitas fisik.
Secara garis besar, olahraga dapat membantu berbagai jaringan tubuh
untuk berkembang, dan melatih tubuh agar dapat berkoordinasi dengan
baik. Dengan aktif bergerak, berbagai jaringan tulang, otot, dan
persendian akan dapat menyerap nutrisi lebih baik sehingga dapat tumbuh
menjadi lebih kuat.
3. Memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan diri
Edukasi akan pengetahuan seksual yang diberikan sejak dini, akan
mempermudah anak untuk meningkatkan kepercayaan diri, kepribadian yang
sehat, juga penerimaan terhadap diri sendirinya secara positif. Anda
bisa memberikan penjelasan kepada anak dengan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti bahwa hanya mereka yang bisa menjaga tubuh mereka
sendiri agar selalu sehat, bersih dan terjaga. Misalnya dengan
mengajarkan ia cara membersihkan dan merawat area kelamin dengan baik
dan benar.
Jika Anda berbicara tentang menjaga kesehatan diri dan kelamin,
berarti Anda juga siap untuk membicarakan masa pubertas pada anak. Anak
perempuan perlu tahu tentang perkembangan payudara dan menstruasi. Anak
laki-laki pun perlu tahu tentang ereksi dan mimpi basah. Jangan
menganggap kedua hal tersebut tabu. Penting sekali untuk mengajarkan
pendidikan seksual pada anak remaja Anda. Jika mereka tidak mendapatkan
info dari Anda, mereka akan mendapatkan beberapa info tersebut dari
sumber yang tidak jelas asalnya dan justru salah kaprah.
4. Lakukan imunisasi
Vaksinasi, atau yang juga disebut dengan imunisasi merupakan langkah
awal untuk mencegah anak dari bahaya penyakit. Imunisasi dilakukan
dengan cara menyuntikkan bentuk lemah dari virus atau bakteri penyakit
tertentu yang berfungsi untuk memicu respon kekebalan tubuh anak.
Sehingga, tubuh anak akan memproduksi antibodi untuk melawan penyakit
tersebut. Nah, hal inilah bagaimana imunisasi dapat meningkatkan
kekebalan tubuh anak.
Di Indonesia, ada 5 jenis imunisasi wajib yang diberikan secara
gratis di Posyandu sejak bayi lahir, yaitu hepatitis B, BCG, polio,
campak, dan Pentavalen (DPT-HB-HiB). Saat ini pemerintah juga telah
menerapkan vaksinasi MR (Campak dan Campak Jerman) mulai tahun 2017
sebagai imunisasi program. Khusus vaksin pentavalen diberikan untuk
mencegah 6 penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis, tetanus,
hepatitis B, pneumonia, dan meningitis (radang otak).
Sedangkan jenis imunisasi anak lainnya yang juga sebaiknya dilakukan adalah:
Vaksin flu, yang bisa dilakukan ketika anakberusia minimal 6 bulan
dan diulang setiap tahun. Jenis imunisasi ini merupakan imunisasi yang
aman diberikan pada semua anak dengan kondisinya yang berbeda-beda.
Vaksin HPV, sudah bisa diberikan ketika anak berusia 9 tahun. Vaksin
ini diberikan untuk melindungi tubuh anak dari human papiloma virus yang
dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker serviks, pre-kanker
anus, pre-kanker vulva, pre-kanker vagina, dan penyakit kutil kelamin
Vaksin varisela, diberikan setelah anak berusia 12 bulan, paling baik
diberikan sebelum anak masuk sekolah dasar. Vaksin ini berfungsi untuk
mencegah anak dari cacar air.
Vaksin pneumokokus (PCV), yang diberikan mulai anak berusia 2 bulan
(dosis pertama), kemudian dosis kedua pada usia 4 bulan, dan dosis
ketiga pada usia 6 bulan. Apabila diberikan pada anak usia 7-12 bulan,
adalah sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan.Vaksin ini berfungsi
untuk melindungi tubuh anak dari bakteri pneumokokus yang dapat
menyebabkan pneumonia.
5. Jadi panutan yang baik
Selain beragam hal yang sudah dijelaskan di atas, kunci dasar yang
tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan anak adalah menjadi panutan
yang baik. Ingat, perilaku anak mencontoh orang tua. Oleh karena itu,
Anda pun dituntut untuk juga menerapkan hidup sehat secara keseluruhan.
Jika Anda merokok, berhentilah merokok. Selain itu, hindari mengonsumsi
minuman beralkohol. Jadikan diri Anda sebagai panutan yang baik untuk
anak-anak kelak.
Pusing setelah jadi orang tua?
Ayo gabung di komunitas parenting Hello Sehat dan temukan berbagai cerita dari orang tua lainnya. Anda tidak sendiri!
Sumber: hallosehat.com