Kamis, 02 Juli 2020 17:21:02
Melakukan wawancara kerja setelah di-PHK bukanlah yang mudah untuk dilakukan. Apalagi di tengah krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Munculnya dampak ekonomi ternyata mempengaruhi banyak industri. Sehingga tidak sedikit perusahaan yang terpaksa harus mengurangi jumlah karyawan. Melihat kondisi tersebut, artinya ada banyak juga korban PHK seperti kamu yang juga sedang mencari kerja.
Oleh karena itu ada banyak hal yang perlu disiapkan. Selain menyiapkan CV, memilih busana yang tepat, dan memastikan koneksi internet lancar jika kamu melakukan wawancara kerja secara online, ada beberapa hal lain yang perlu kamu perhatikan.
Tak hanya menunjukkan kemampuan profesional, kamu juga harus menyiapkan mental supaya bisa jujur dengan kondisi dan tantangan setelah di-PHK yang kamu lalui.
Nah, untuk memudahkan kamu menjalani interview setelah mengalami PHK, berikut kumparanWOMAN telah merangkum beberapa hal yang bisa kamu siapkan. Melansir The Muse, simak selengkapnya berikut ini.
1. Pastikan emosi sudah stabil sebelum menerima tawaran wawancara kerja
Menerima fakta bahwa kita diberhentikan dari pekerjaan yang selama ini sudah dijalani bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu langkah pertama yang perlu kamu lakukan setelah di-PHK dan sebelum menerima tawaran wawancara kerja adalah memastikan emosi kamu sudah stabil.
Menjalani interview dengan kepala dingin dan hati yang tenang bisa membuat kamu bisa lebih lancar menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan. Jadi sebelum memulai interview atau bahkan sebelum mencari pekerjaan baru, hal utama yang harus dilakukan adalah menata emosi. Kamu harus bisa menerima dengan lapang dada keputusan dari perusahaan dan jangan menyalahkan diri sendiri. Terutama dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Di mana banyak industri yang terdampak sehingga terpaksa harus mengurangi jumlah karyawan.
2. Jujur bahwa kamu keluar dari perusahaan karena di-PHK
Biasanya para interviewer akan bertanya apa alasan kamu melamar pekerjaan baru. Nah, untuk hal yang satu ini kamu harus jujur bahwa kamu di-PHK. Ceritakan secara singkat bahwa kamu menjadi salah satu dari sejumlah karyawan kurang beruntung yang harus di-PHK oleh perusahaan.
Tapi perlu diingat, ini adalah wawancara kerja bukan sesi curhat. Jadi pastikan kamu sudah mempersiapkan cerita singkat, padat, dan jelas yang cukup diplomatis dan profesional. Kejujuran kamu bisa menjadi poin positif yang bisa menguntungkan kamu dalam sesi wawancara tersebut.
3. Diskusikan hal yang kamu pelajari setelah di-PHK
Dalam hidup, salah satu indikasi kita sudah berkembang adalah kemampuan kita untuk bisa belajar dari pengalaman dan kesalahan. Jadi, setelah kamu menceritakan dengan jujur apa yang terjadi, selanjutnya jelaskan apa saja yang sudah kamu pelajari dari pengalaman di-PHK.
Ungkapkan pada interviewer pengalaman tersebut telah membawa dampak positif. Misalnya kamu jadi ingin selalu memberikan yang terbaik sekecil apa pun tugas yang diberikan. Setelah itu lanjutkan dengan kelebihan yang kamu miliki dalam berkarier. Buat para interviewer yakin bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi yang dilamar.
4. Hindari menceritakan keburukan mantan atasan atau perusahaan
Meskipun kamu memiliki marah dan benci pada atasan atau perusahaan yang sudah membuat kamu di-PHK, bukan berarti kamu bisa menjelekkan mereka saat wawancara kerja. Hal ini bisa memberikan kesan kamu bukanlah karyawan yang loyal. Di samping itu, interviewer juga akan berpikir bahwa kamu juga akan melakukan hal sama pada perusahaan mereka jika suatu saat nanti ada masalah.
5. Buat kesimpulan yang menunjukkan kamu adalah orang yang mereka cari
Untuk membantu memastikan wawancara tersebut berakhir dengan positif, luangkan waktu untuk merangkum hal-hal yang menurutmu bisa memberikan kesan bahwa kamu kompeten untuk menduduki posisi yang ditawarkan. Pastikan juga mereka tahu kamu sangat tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut. Kemudian setelah wawancara berakhir, jangan lupa mengirimkan email yang menyatakan terima kasih karena sudah diberikan kesempatan untuk melakukan wawancara kerja bersama mereka.
*Sumber: kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar