Rabu, 26 Desember 2018 12:52:30
Kejadian tsunami di Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018) mengejutkan banyak pihak serta menelan banyak korban jiwa dan luka-luka.
Ketika bencana alam terjadi, banyak pihak tergerak untuk memberikan donasi. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar donasi yang kita berikan efektif dan bermanfaat bagi para korban bencana.
Dikutip dari laman Psychology Today ada tiga cara yang bisa kita lakukan agar donasi kita bisa secara efektif membantu para korban. Hal ini didasari beberapa riset psikologi
1. Uang, waktu dan tenaga
Banyak dari kita yang mungkin ingin berdonasi barang dan pangan kepada korban bencana. Padahal, uang tunai sebetulnya dianggap lebih efektif.
Hal berikutnya setelah uang adalah waktu dan tenaga. Memberikan barang-barang adalah opsi berikutnya.
Aturan efektivitas terpenting ketika memberi donasi ke daerah terdampak bencana adalah jika bisa membayar, donasikanlah uang. Jika tidak bisa, donasikan waktu dengan menjadi sukarelawan untuk kegiatan produktif yang membantu penanganan daerah bencana.
Ada dua alasan mengapa mendonasikan barang untuk korban bencana tidak disarankan:
- Masalah kecocokan. Misalnya ketika ada banyak sumbangan pakaian pria tetapi daerah terdampak bencana tersebut justru membutuhkan baju anak, maka sumbangan kita menjadi tidak efektif. Alih-alih membantu, barang sumbangan tersebut bisa jadi justru menambah beban mereka yang bekerja membantu penanganan bencana tersebut.
- Masalah logistik. Pada bencana alam seperti gempa bumi atau tsunami, fasilitas distributor reguler bisa saja terganggu atau bahkan tak beroperasi. Padahal, kamu membutuhkannya untuk bisa disampaikan pada para korban. Hal ini bisa mengurangi nilai donasimu.
Meski mendonasikan uang menjadi bantuan yang sangat penting, namun kamu tak perlu memaksakan diri jika tidak mampu. Kamu bisa menyumbangkan waktu dan tenaga untuk ikut terjun membantu para korban di lapangan.
2. Jangan beri donasi sekaligus
Hal lainnya yang perlu diperhatikan agar donasi menjadi lebih efektif adalah dengan tidak memberikannya sekaligus, namun bertahap dalam periode yang cukup lama.
Idealnya, durasi donasi harus bisa bertahan selama masa pemulihan. Jika tidak, berikanlah bertahap dalam waktu selama mungkin.
Sebab, korban bencana butuh waktu lama untuk pulih. Ada beberapa kasus dimana donasi sudah diberikan di awal kemudian cadangannya menipis setelah beberapa minggu kemudian. Padahal, masa tersebut masih masuk masa pemulihan.
Untuk menghindarinya, tentukan berapa banyak uang yang mau kamu donasikan. Kemudian bagilah uang tersebut ke beberapa periode waktu, misalnya sebulan sekali. Berikanlah donasi itu setiap sebulan dalam jadwal yang teratur.
3. Hindari berdonasi secara impulsif
Hindari berdonasi secara impulsif kepada pihak-pihak atau organisasi yang tidak jelas. Misalnya, jika kamu melihatnya di media sosial atau lewat aplikasi chat.
Meskipun kamu tahu asal usul orang atau organisasi itu sekalipun, kamu juga harus memastikan bahwa donasi yang disampaikan lewat jalur tersebut bisa disalurkan dengan efektif dan efisien.
Jadi, pastikan terlebih dahulu latar belakang orang atau organisasi pengumpul donasi tersebut. Hal ini akan memastikan setiap rupiah yang kamu sumbangkan bermanfaat bagi mereka.
Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/25/090000320/
tiga-cara-efektif-memberi-donasi-bagi-korban-bencana-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar