Pages

Sabtu, 09 Mei 2020

4 Tips Berdagang ala Rasulullah agar Usaha Semakin Laris dan Berkah

Sabtu, 09 Mei 2020 17:17:00

4 Tips Berdagang ala Rasulullah agar Usaha Semakin Laris dan Berkah

Munculnya pandemi COVID-19 menimbulkan banyak perubahan, termasuk pula di sektor perekonomian. Banyaknya karyawan yang terkena PHK membuat mereka memutar otak dengan beralih menjadi pedagang kecil-kecilan demi memenuhi kebutuhan hidup. Di samping itu, beberapa pengusaha kecil dan menengah pun masih berjuang untuk mempertahankan dagangannya.

Nabi Muhammad SAW dalam satu hadist yang diriwayatkan Baihaqi, menyatakan salah satu pekerjaan yang dianjurkan untuk dilakukan umatnya adalah berdagang. “Sesungguhnya sebaik-baiknya usaha adalah usaha berdagang.”

Tuntunan Rasulullah ini bisa menjadi teladan bagi kita yang mungkin baru memulai berdagang. Meski demikian, ada baiknya kita memperhatikan terlebih dahulu seperti apa Rasulullah berdagang pada saat itu. Mulai dari sikap yang ditunjukkan saat berdagang hingga cara Rasul mengatur dagangannya. Selengkapnya, berikut tips berdagang ala Nabi Muhammad SAW yang telah kumparanWOMAN rangkum.

Bersikap jujur

Rasulullah SAW dikenal dengan kejujurannya termasuk dalam berdagang. Beliau tidak pernah mengurangi takaran pada dagangannya, malah menambahkannya agar pembeli senang dengan pelayanannya.

Kelebihan dan kekurangan kondisi barang dagangannya pun selalu beliau katakan pada pembeli. Sampai akhirnya Rasulullah diberikan julukan Al-Amin artinya seseorang yang dapat dipercaya.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.”

Menjual barang dagangan dengan kualitas bagus

Rasulullah tidak pernah menjual barang yang cacat karena akan merugikan pembeli. Karena itu, Rasulullah selalu menjaga kualitas barang dagangannya. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ibn Majah, Uqbah bin Amir pernah mendengar Rasulullah berkata, “seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan. (HR. Ibn Majah).
Ambil keuntungan sewajarnya

Tentu saja pedagang mengharapkan untung dalam usahanya. Namun, tidak jarang ada pedagang yang mengambil keuntungan atau laba tinggi tanpa memikirkan pembeli.

Semasa berdagang, Nabi Muhammad memberitahu modalnya dengan jujur ketika ditanya pembeli. Sebab, cara berdagang Rasulullah tidak hanya semata untuk materi, tapi juga untuk mendapat berkah Allah SWT.

Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat .” (QS. Asy-Syuraa: 20)

Tidak mudah putus asa

Sikap ini sangat diperlukan saat menjalankan usaha apapun, termasuk berdagang. Seorang pedagang tidak akan berhasil jika mudah putus asa. Perlu diingat, dalam setiap usaha selalu membutuhkan proses. Apalagi dalam perjalanannya, beberapa hambatan bisa saja menghadang kita.

Begitu pula dengan berdagang. Mungkin kita butuh waktu panjang untuk mendapat keuntungan yang baik dan cukup secara materi. Yang perlu diingat adalah terus berusaha dan tidak gampang putus asa. Apalagi Allah sudah menjanjikan nikmat dan rahmat bagi hambanya yang terus berusaha.
“...Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87)

*Sumber: kumparan.com

0 komentar:

Posting Komentar