Pages

Kamis, 31 Januari 2019

Ada 8 dari 10 Anak Usia Sekolah Indonesia Kekurangan DHA dan Omega 3

Kamis, 31 Januari 2019 10:35:57

Ada 8 dari 10 Anak Usia Sekolah Indonesia Kekurangan DHA dan Omega 3

Sebuah penelitian yang dihimpun dalam British Journal of Nutrition memaparkan bahwa konsumsi asam lemak esensial (Esential Fatty Acids) anak Indonesia usia 4 sampai 12 tahun masih kurang dari standar World Health Organization (WHO).

Seorang peneliti sekaligus dosen teknologi pangan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaeman yang juga terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan,  8 dari 10 anak Indonesia kekurangan asam lemak esensial.

Asam lemak esensial seperti Omega 3 dan Omega 6 memang menjadi nutrisi yang krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak. Selain itu, nutrsi tersebut bermanfaat dalam formasi membran sel otak dan memproduksi hormon yang berguna untuk respon imun, serta mengatur tekanan darah.

Jadi, makanan bernutrisi yang melengkapi kebutuhan anak ini penting untuk tumbuh kembangnya. Kekurangan nutrisi itu tentu memiliki efek samping, misalnya pertumbuhan anak terhambat, lemah imun, dan penglihatan yang bermasalah.

Untuk jangka panjang, nutrisi yang cukup untuk otak anak dapat berpengaruh pada kemampuan anak dalam belajar dan beraktivitas. Misalnya, kemampuan kognitif dalam mengeksplorasi suatu benda, kemampuan mengingat, dan juga logika. 

Darurat DHA dan kelengkapan gizi 

Beberapa makanan yang paling tinggi kandungan Omega 3 dan Omega 6 antara lain, ikan lele, sarden, salmon, tuna, tahu, dan tempe. Makan ikan dua atau tiga kali seminggu juga disarankan agar gizi tersebut tercukupi.

Mengingat pentingnya fungsi nutrisi itu, Ahmad menganjurkan agar orangtua benar-benar memperhatikan pola makan anaknya. Contohnya, dimulai dari kebiasaan sarapan.

Kebiasaan sarapan bergizi bisa mendukung anak usia sekolah agar berenergi saat belajar. Sayangnya, ada saja anak-anak yang tak terbiasa sarapan.

Sumber data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan, sebanyak 26 persen anak Indonesia hanya mengkonsumsi minuman pada waktu sarapan, seperti air putih atau teh. Berdasarkan sumber data yang sama, hanya 10,6 persen yang sarapannya mencukupi asupan energi sebesar 30 persen.

“Dampak dari tidak sarapan anak di sekolah akan ngantuk. Lalu, karena lapar dia akan jajan makanan yang gizinya tidak terkontrol. Misalnya, gorengan atau es yang isinya hanya air dan pemanis buatan,” ujar Ahmad saat ditemui di Greenhouse Resto, Sentul, Bogor, Kamis (23/1/19).

Ahmad melanjutkan, untuk proses berpikir dan beraktivitas, diperlukan energi dari zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Ia mengingatkan agar anak jangan sampai kekurangan gizi sehingga mudah sakit.

Dilansir Kompas.com, Kamis (6/9/18), idealnya dalam satu piring sarapan seperempat porsi perlu diisi oleh karbohidrat kompleks, seperempat porsi oleh lauk yang terdiri dari protein dan juga mineral. Sementara itu, setengah porsi lainnya terdiri dari buah dan sayur yang bertugas mencukupi kebutuhan vitamin dan juga mineral.

Mengacu pada rekomendasi American Academics of Pedriatics, setidaknya anak usia 4-8 tahun mengkonsumsi 0,8 gram Omega 3 per hari dan 10 gram Omega 6 per hari.

Selain itu, mengonsumsi susu pertumbuhan bagi anak-anak di masa pentingnya juga bisa melengkapi kebutuhan asam lemak esensial dan DHA. Jadi, asupan DHA dapat diserap secara lengkap baik dari makanan bergizi dan susu sebagai pelengkapnya.

“Anda adalah apa yang Anda makan. Apalagi untuk anak-anak, agar ia tidak mudah sakit, penting sekali untuk perhatikan makanannya,” imbuh Ahmad.

Kondisi anak-anak Indonesia yang #DaruratDHA dan kurang asam lemak esensial tersebut perlu jadi perhatian para orangtua. Oleh karenanya, orangtua mesti memenuhi kebutuhan nutrisi anak salah satunya dengan menyediakan susu pertumbuhan.

Dengan begitu, gizi untuk tumbuh kembang otak terpenuhi dan anak pun bisa tetap aktif dan berprestasi.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 30 Januari 2019

4 Tips Mencegah Rumah Menjadi Sarang Nyamuk

Rabu, 30 Januari 2019 15:08:22

4 Tips Mencegah Rumah Menjadi Sarang Nyamuk

Sarang nyamuk, nyatanya dengan mudahnya bisa ditemukan di sekitar rumah kita. Nyamuk yang dapat berkembang biak dengan mudah akan menyebabkan masalah tersendiri bagi kesehatan, khususnya sebagai penyebar penyakit.
Pernahkah kamu menyadari, kalau sarang nyamuk yang ada di dekatmu ternyata difasilitasi oleh kita sendiri? Seperti membiarkan lingkungan kotor, tidak membuang wadah berisi air yang mudah dipakai tempat bertelur nyamuk, atau malas merapikan baju yang menumpuk bergantung di belakang pintu.

Hal-hal tersebut sebetulnya memancing nyamuk bersarang di lingkungan kita. Yuk, simak beberapa cara mencegah nyamuk berkembang biak di sekitar kita.

1. Tutup wadah, lubang, atau genangan berisi air

Sifat nyamuk yang paling umum adalah suka bertelur di genangan air yang bersih. Nah, yang paling mengkhawatirkan adalah, ketika di sekitar pekarangan rumah terdapat nampan, kendi ataupun lubang-lubang di tanah yang berisi air. Hal tersebut merupakan surga bagi para nyamuk untuk berkembang biak.

Nyamuk akan lebih mudah berkembang biak ketika musim hujan, di mana tempat cekung yang terisi air hujan akan mudah dijadikan sarang bagi nyamuk-nyamuk.

Untuk mencegahnya, jika kamu menemukan genangan air di tanah, segera timbun dan tutupi dengan tanah. Bila ada tempat atau nampan yang terisi air, silahkan tutup atau kosongkan wadah tersebut agar tidak menjadi sarang nyamuk.

2. Jangan suka menggantung baju atau menumpuk barang

Nyamuk umumnya banyak ditemukan di sekitar tumpukan baju atau di sekitar barang-barang padat dalam jumlah banyak. Pasalnya, nyamuk sifatnya memang menyukai tempat yang lembab dan gelap. Bahkan jika kita telah menyemprotkan cairan serangga, hal tersebut masih tidak akan menjangkau keseluruhan sela di lemari.

Cara mencegah yang harus dilakukan adalah menghindari menumpuk barang-barang atau baju berlebihan, apalagi baju kotor yang sudah terkena keringat.

Jika ingin dipakai, jangan lupa kebaskan dahulu baju tersebut. Biasakan menutup lemari, dan jauhkan barang-barang yang menumpuk ke tempat yang agak jauh dari pusat kegiatan kita.

3. Potong dan bersihkan tanaman liar di pekarangan rumah

Pekarangan yang ditumbuhi tanaman atau rumput hijau memang sedap dipandang. Tapi tahukah kamu, nyamuk ternyata suka berada di sekitar tanaman lebat, panjang, dan tidak terawat? Tempat tersebut biasanya lembab dan gelap.

Seperti yang telah dibahas tadi, ketika hujan, tidak semua air terserap ke dalam tanah, kadang masih tersisa di sekitar tanaman-tanaman yang tumbuh liar lainnya. Nah, dari situlah nyamuk akan bebas menelurkan ribuan anak untuk membuat penyakit kepada manusia.

Rapikan perkarangan atau tanaman liar di sekitar rumah, jangan lupa juga tutupi lubang-lubang sekitarnya, ratakan dengan tanah. Baiknya, kamu juga menanam tanaman penghalau nyamuk sepreti lavender, jeruk atau serai.

4. Tutup jendela di malam hari dan gunakan alat pengusir nyamuk

Sarang nyamuk di sekitar rumah akan menjadikan nyamuk lebih mudah berkelana mencari makanan di rumah. Agar serangga itu tidak masuk, lapisi celah atau lubang kecil di rumah menggunakan kawat kasa halus. Jangan lupa tutup jendela dan pintu di malam hari, karena nyamuk aktif pada malam hari.

Sebelum tidur, oleskan krim anti nyamuk pada tubuh. Bila kamu memiliki bayi, tutup tempat tidur dengan alat penghalang nyamuk seperti kelambu. Kamu juga bisa memanfaatkan alat penghalau nyamuk dan aroma tertentu agar nyamuk tidak mendekat.

*Sumber: kompas.com

Selasa, 29 Januari 2019

Rahasia Pesona Cinta Ilahi

Selasa, 29 Januari 2019 17:27:10

Rahasia Pesona Cinta Ilahi
Peresensi : Rafika Nurmalita Sari

Adnan Mustofa Kamal, lahir di Tanjung Brebes, 22 Maret 1969. Sejak belia sudah menyukai kegiatan kemasyarakatan dan pendidikan. Putra dari Alm. H. Zaenidin dan Alm. Maryam. Meniti pendidikan dari Sekolah Dasar Negeri Tanjung Brebes, SMP N Tanjung-Brebes, PGA N Sukamanah Tasik Malaya. Menyelesaikan studinya di IAIN Sunan Gunung Jati Bandung, Fakultas Ushuluddin Jurusan Dakwah, Th 1993.

Sewaktu kuliah ia adalah aktivis kampus, Senat Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Dakwah (HIMADA), Teater awal, Dewan Masjid, Badan Kunrak Majlis Taklim Jawa Barat, Himpunan Mahasiswa Brebes. Serta aktif tulis menulis seperti di Bandung pos, Tabloid salam Bandung, Suara Kampus, Dan ketua Al Mukasyaf Bandung. Aktif memberikan ceramah di Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin Bandung, Aktif di Pengabdian Masyarakat Cipadung Bandung. Sewaktu Kuliah mendapat Beasiswa Super Semar. Mengikuti berbagai Lokakarya, seminar, Diskusi dan Saresehan. D isisi lain penulis juga belajar ilmu akuprentur, Refleksi dan ilmu kesehatan pengobatan tradisional Bandung.

Buku yang berjudul Rahasia Pesona Cinta Ilahi ini memberikan banyak pelajaran bagi pembaca, banyak manfaat yang disa dipetik dari buku ini. Salah satunya kita akan mengetahui cinta yang sesungguhnya,cinta kepada Sang Kuasa yang menciptakan langit dan bumi dan yang telah memberikan banyak kenikmatan bagi semua makhluknya.

Pecinta Ilahi adalah orang yang lisannya tidak pernah berhenti menyebutnya dan hatinya tidak pernah kosong mengingatnya. Karena orang yang mencintai sesuatu ataupun seseorang pasti akan selalu mengingat dan mengenangnya. Pecinta Ilahi juga akan merasakan cemburu, ia marah jika larangan Allah dilanggar dan hak Allah diinjak injak.

Seperti halnya mahabbah (cinta ) Rabi'ah al Adawiyah, kecintaan kepada Allah hanya bisa dicapai dengan menghilangkan kecintaan kepada selainnya. Suatu ketika ada seorang laki laki yang bernama Hasan Al Bisri datang melamar Rabiah Al Adawiyah, tapi Rabiah Al Adawiyah menolaknya dengan cara harus, Rabiah Al Adawiyah mengatakan " Dalam hatiku sudah ada cinta kepada Allah, tak tersisa lagi untuk mencintai manusia.

Pecinta sejati akan selalu ingat kepada Allah. Dalam keadaan senang maupun susah pecinta sejati akan selalu mengingat-Nya

Selain menggambarkan kecintaan umatnya pada Sang Ilahi,  juga membahas tentang kecintaan Rasulullah pada umatnya. Ketika Rasulluah menjelang wafat masihselalu memikirkan umatnya. Sewaktu malaikat Izrail menjalankan tugasnya dengan lembut, tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimpah peluh, urat-urat lehernya menegang beliau kemudian berujar. " Ya Allah, dahsyatnya maut ini, tampakkan semua siksa maut ini padaku, jangan pada umatku,". Saat itu,sewaktu ali mendekati Rasulullah, terdengar ucapan lirih ”ummati, ummati, ummati”.

Banyak pengetahuan yang kita dapat dari buku ini, Dan selalu mengingatkan kita akan kecintaan kita pada sang ilahi, Indahnya hidup ketika kita selalu ingat padanya bibir ini tidak pernah lupa untuk selalu berdzikir, bersyukur dan selalu menyebut asmannya.

Membaca buku ini selalu mengingatkan kita kepada Alla,  kata katanya cukup mudah untuk difahami. Disertai dengan cerita cerita para Nabi dan  sahabat sahabatnya . Sayangnya, kertas yang buram membuat mata cepat lelah dan masih banyak kesalahan dalam penulisan.

Identitas Buku :
Penulis              : Adnan Mustofa Kamal
Editor               : Team Rabitha press
Layout              : Dody Yuliadi
Desain Sampul  : Dody Yuliadi
Penerbit           : Rabitha press
Tahun Terbit     : 2008
ISBN               : 978-602-8029-01-8

Senin, 28 Januari 2019

Orangtua Diimbau Tak Mengunggah Foto Kartu Identitas Anak di Medsos

Senin, 28 Januari 2019 11:26:39

Orangtua Diimbau Tak Mengunggah Foto Kartu Identitas Anak di Medsos

Aturan baru pemerintah yang mewajibkan anak-anak untuk memiliki kartu identitas tampaknya disambut antusias oleh orangtua. Ini terlihat dari banyaknya unggahan foto Kartu Identitas Anak ( KIA) di media sosial.
Namun, banyak warganet yang mengunggah foto KIA di media sosial secara terang-terangan, tanpa sensor mengenai identitas diri anak. Dengan demikian, terlihat informasi jelas mengenai identitas, baik itu nama, tanggal lahir, alamat, hingga foto sang anak.

Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan imbauan agar orangtua lebih waspada dan tak menyebar foto KIA secara vulgar.

"Kami kaget juga ada yang mem-post KIA di medsos, karena sangat berbahaya," ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ferdinandus Setu saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (25/1/2019).
"Walaupun Rancangan Undang-Undang Data Pribadi belum jadi undang-undang, tapi ini jadi isu yang sangat penting, sangat krusial apalagi menyangkut data pribadi anak-anak,"

Menurut Ferdinandus, penyebaran identitas anak dalam unggahan foto di medsos ini dikhawatirkan memicu kejahatan bagi anak-anak.

"Takutnya KIA anak ini disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, menggunakan data yang tertera nama dan alamat anak," ujar Ferdinandus.

Ia juga menyebutkan kemungkinan kejahatan yang terjadi akibat data yang diumbar ini, seperti penculikan, terjadi persekusi di jalan, dan lainnya.
Tak hanya itu, Ferdinandus juga menyayangkan sikap orangtua yang gegabah mengunggah foto KIA anaknya ke media sosial.

"Kami sangat sayangkan perilaku orangtua yang dipikir, 'Ah, anakku punya Kartu Identitas Anak, nih'. Ya jangan begitu-gitu amat," ujar Ferdinandus.

Dia juga menyayangkan orangtua yang sangat sering mengunggah foto buah hati mereka ke media sosial secara berlebihan.

Menurut dia, ancaman pedofil juga sangat rentan terjadi jika orangtua menyebarkan data pribadi anak beserta foto-fotonya.

"Yang jelas orangtua harus menjaga anaknya tidak hanya dari segi fisik, namun juga menjaga data diri anak. Itu juga menjadi ciri bahwa kita mencintai anak kita," ujar Ferdinandus.
Selanjutnya, pihak Kominfo juga bekerja sama kepada pihak-pihak media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram untuk menghapus beberapa foto data diri yang terlanjur diunggah.

Saat ini Kominfo masih melakukan upaya untuk merampungkan UU mengenai data pribadi.

*Sumber: kompas.com

Sabtu, 26 Januari 2019

7 Manfaat Mandi dengan Air Hangat

Sabtu, 26 Januari 2019 10:34:20

7 Manfaat Mandi dengan Air Hangat

Setelah lelah karena seharian bekerja, mandi dengan air hangat menjadi salah satu cara terbaik untuk melepas lelah. Banyak orang yang memilih untuk berdiri di bawah pancuran air hangat agar lebih rileks, tetapi ada pula orang-orang yang gemar berendam air hangat dengan campuran minyak esensial sambil membaca buku dan menikmati alunan musik.
Sejak dulu, mandi dengan air hangat dipercaya menjadi salah satu terapi yang dapat membuat tubuh lebih segar sekaligus menghilangkan pegal. Apakah Anda termasuk orang yang gemar mandi air hangat?

1. Meredakan stres

Mandi air hangat bisa menjadi obat ampuh untuk meredakan stres setelah beraktivitas seharian. Air hangat bermanfaat untuk meningkatkan level hormon oksitosin yang mampu membuat suasana hati lebih baik serta menurunkan kadar stres. Tak ada salahnya mandi dengan sabun favorit Anda sambil menggosok bagian tubuh secara perlahan. Cobalah pejamkan mata sambil menikmati air hangat yang membasahi sekujur badan Anda.

2. Menghilangkan bakteri tubuh

Bakteri yang hinggap di dalam tubuh tidak akan tahan dengan temperatur air hangat. Itulah sebabnya Anda dianjurkan untuk mandi air hangat jika tubuh terasa gatal atau iritasi. Mandi air hangat juga baik dilakukan jika tubuh sedang terluka karena sirkulasi darah di area yang terluka menjadi lebih lancar sehingga proses penyembuhan bisa lebih cepat.

3. Meredakan rasa pegal

Bila tubuh Anda terasa pegal dan otot terasa kencang, cobalah untuk mandi air hangat. Metode ini dipercaya mampu menghilangkan pegal-pegal serta melenturkan otot yang kaku sekaligus membantu melancarkan peredaran darah. Sama halnya jika Anda mengalami sakit kepala atau migrain, tak ada salahnya mandi air hangat untuk melancarkan tekanan darah di bagian kepala.

4. Menurunkan tekanan darah

Anda sering bermasalah dengan tekanan darah tinggi? Maka, mandi air hangat harus menjadi salah satu ritual wajib bagi Anda. Air hangat dipercaya mampu menurunkan tekanan darah dan melancarkan sirkulasi darah.

5. Pemanasan tubuh sebelum berolahraga

Salah satu cara yang bisa dilakukan saat pemanasan sebelum mulai berolahraga adalah mandi dengan air hangat. Biarkan otot-otot tubuh meregang dengan sendirinya sehingga Anda tidak mengalami keram otot ketika berolahraga.

6. Membuat tidur lebih nyenyak

Mandi air hangat juga membantu Anda yang mengalami kesulitan tidur di malam hari. Cobalah mandi air hangat sekitar 30 menit sebelum tidur. Setelah itu, gunakan body lotion dengan aroma yang menenangkan agar tidur Anda lebih nyenyak dan berkualitas.

7. Membersihkan kulit wajah dari sisa kotoran

Tak hanya untuk tubuh, air hangat juga bermanfaat untuk membersihkan wajah dari sisa-sisa kotoran yang menyumbat di pori-pori. Air hangat akan membuka pori-pori wajah dan membuat Anda lebih mudah dalam membersihkan wajah. Setelah itu, bilas dengan air dingin untuk menutup pori-pori agar wajah lebih kencang dan terasa segar.

Sumber: https://kumparan.com/@kumparanstyle/
7-manfaat-mandi-dengan-air-hangat-1548418925285812304

Jumat, 25 Januari 2019

Lama Melajang Bukan Pertanda Buruk dalam Asmara...

Jum'at, 25 Januari 2019 10:42:11

Lama Melajang Bukan Pertanda Buruk dalam Asmara...

Entah karena fokus pada pendidikan atau karir, ada banyak alasan yang membuat seseorang memilih hidup tanpa pasangan.

Terkadang, trauma dengan hubungan di masa lalu juga bisa menjadi alasan untuk memilih hidup single.

Tapi, seiring berjalannya waktu pasti ada rasa dari dalam diri yang membuat setiap orang ingin hidup dengan orang yang dicintai.

Bagi sebagian orang, hidup tanpa pasangan dalam waktu lama biasanya memicu rasa tak aman saat kembali berkencan.

Pasti muncul pertanyaan seperti "apakah saya sanggup mempertahankan hubungan setelah lama sendiri?" atau "apakah saya bisa menjadi pasangan yang berkualitas?"

Para ahli mengatakan, lama melajang tak akan membuat seseorang menjadi buruk dalam hubungan. Bahkan, orang tersebut bisa menjadi lebih baik dalam hubungan itu.

“Bagi sebagian orang, mereka yang lama hidup sendiri dianggap enggan menerima apa yang ada di depannya," ucap terapis perkawinan, Nicole Richardson.

Menurut dia, banyak orang berpikir mereka yang begitu mudahnya mendapat pasangan tak mungkin hidup sendiri, karena mereka selalu punya seseorang yang menemani.

LeslieBeth Wish, psikoterapis klinis berlisensi, juga sependapat dengan hal ini. Menurut dia, banyak alasan masuk akal mengapa seseorang mungkin memilih untuk melajang.

Misalnya karena alasan untuk fokus pada karir, berurusan dengan masalah kesehatan pribadi, atau merawat anggota keluarga yang sakit. Ketika seseorang hidup tanpa pasangan, menurut Wish, dia dapat menggunakan waktu untuk memperkaya pengetahuan akan kebutuhan emosional dalam suatu hubungan.

“Bukan hal yang aneh bagi orang saat ini memilih hidup sendiri sampai mereka merasa lebih dewasa,” tambah Wish.

Wish juga memaparkan, ada manfaat hidup sendiri sampai seseorang mampu menyelesaikan hal penting dan masalah pribadi. Menurut dia, seseorang yang melajang bisa belajar memahami apa yang dirasakan dalam diri.

Hal itu bisa berupa rasa kemandirian, kepercayaan diri, kemampuan, dan pengetahuan yang lebih besar, tentang apa yang dibutuhkan saat menjalin hubungan nanti.
Tentu saja, ada faktor keberuntungan yang bermain saat seseorang mencari pasangan.
Beberapa orang terkadang bisa merasakan kecocokan di awal. Namun, ada juga yang membutuhan proses lama untuk merasakannya.

Saat seseorang hidup tanpa pasangan, pada dasarnya dia belajar menjadi lebih mandiri. Dia tidak bergantung pada orang lain untuk menghibur diri sendiri, memenuhi kebutuhan atau keinginan, atau membantu membuat keputusan.

Dengan demikian, dia bisa menjadi semakin mandiri. Menurut Richardson, ini adalah kualitas yang dapat bermanfaat dalam suatu hubungan.

“Orang-orang mandiri yang paham perasaannya dapat menajdi pasangan terbaik," ucap dia.
Richardson juga berkata, orang-orang yang menikmati hidup dan memiliki keseimbangan kerja atau kehidupan yang baik mampu menjalin hubungan yang sehat.

Lama melajang seringkali menimbulkan keraguan tentang apakah seseorang mampu menjalin hubungan asamara dengan baik.
Kenyataannya, mereka dapat membekali diri dengan kualitas dan keterampilan yang terbukti berguna saat akan hidup dengan orang yang disayangi.

Menghabiskan waktu sendiri memungkinkan seseorang mengasah kebutuhan dan keinginan pribadi. Ini memberi dia kesempatan untuk mencari tahu apa yang membuatnya bisa membahagiakan diri sendiri.

Hidup sendiri juga membantu dia mengasah minat dan ambisi pribadi yang tentunya membuat masa depan menjadi lebih baik.
Selain itu, hidup tanpa pasangan memberi kesempatan untuk tumbuh lebih kuat dan lebih mandiri sebagai individu. Ini membuat seseorang menjadi pasangan yang lebih kuat saat menjalin hubungan asmara nantinya.

Lama melajang bukan hal yang salah. Tentu saja, ini bukan faktor yang akan menghambat siapa pun menjalin hubungan yang baik nantinya. Hubungan asmara yang dahulu bisa membantu dia belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Hidup tanpa pasangan juga mengajarkan seseorang untuk menemukan pendamping yang tepat. Jadi, meski telah lama hidup tanpa pasangan, jangan pernah merasa minder untuk memulai hubungan asmara yang baru

*Sumber: kompas.com

Kamis, 24 Januari 2019

Setelah Putus, Haruskah Jaga Kontak dengan Keluarga Mantan?

Kamis, 24 Januari 2019 13:00:00

Setelah Putus, Haruskah Jaga Kontak dengan Keluarga Mantan?

Ketika serius menjalani sebuah hubungan, tentu tidak ada ada yang berniat mengakhirnya. Bahkan mungkin ada yang sudah mengenal baik keluarga dan kerabat dekat mantan pasangan.

Nah, ketika hubungan putus di tengah jalan, apakah hubungan dengan keluarga atau teman-teman dekat mantan juga perlu diakhiri?

1. Ingatlah bahwa kamu bisa mengatasinya secara emosional

Putus cinta bisa jadi sesuatu yang sangat berat untuk dijalani bagi sebagian orang. Begitu pula dengan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga mantan.

Menurut Amanda Frey, psikoterapis dan pekerja sosial berlisensi, hal pertama yang harus dipikirkan ketika memutuskan tetap akan berhubungan dengan keluarga dan teman-teman mantan adalah bagaimana kamu bisa mengatasi hatimu secara emosional.

"Pikirkan apakah kamu bisa mengatasinya. Seperti, apakah ngopi bersama ibu mantanmu akan mengingatkanmu pada mantanmu dan akan mengorek luka lama?" kata dia.

Jika kamu yakin bisa, maka jaga kemampuanmu itu. Apapun yang terjadi, penting untuk menjaga kedamaian hatimu. Termasuk ketika putus cinta dengan orang yang telah berbagi hidup denganmu.

"Hampir setiap orang akan memahami jika kamu membutuhkan jarak untuk sementara," kata Frey.

Fokuslah pada keluarga dan teman-temanmu sendiri yang mungkin pernah kamu abaikan selama kamu berhubungan dengan si mantan.
Jangan lupa untuk tetap bersikap menghormati dan bersahabat dengan keluarga dan teman-teman mantanmu, meskipun sikapnya sebaliknya.

2. Pertimbangkan kualitas komunikasi dengan orang lain

Hilangkan harapan bahwa tetap berteman dengan keluarga atau teman-teman si mantan bisa menghidupkan cinta di antara kamu dan mantan.

"Lihatlah hubunganmu dengan mereka sebelum kamu putus dengan mantanmu, apakah memang terjalin dengan sangat akrab," kata Dr. Damian J. Sendler, seksolog forensik.

Jangan berusaha berteman hanya karena ingin kembali dengan mantanmu.

Namun, jika kamu memang memiliki hubungan baik dengan mereka, kamu bisa menjaganya tetap berjalan baik.

Mungkin hal itu tidak semudah saat kamu dan mantanmu masih bersama, namun bukan berarti mustahil.

"Ini semua tergantung bagaimana kamu membangun batasan dan ekspektasi yang lebih jelas," kata Sendler.

3. Membicarakannya sebelum hubungan berakhir
Meskipun banyak orang tidak menginginkan hubungannya berakhir, menerima kemungkinan tersebut bisa membantu untuk tidak terlalu terpuruk.

Bicaralah dengan kekasihmu sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sehingga hubungan kalian dengan keluarga dan teman masing-masing akan lebih mudah meskipun kalian berdua nantinya sudah tidak lagi bersama.

"Komunikasi selalu menjadi kunci. Pasangan yang tidak pernah bicara bersama akan mendapatkan masalah tidak hanya soal putus cinta, melainkan juga dengan keluarga dan teman-teman," kata Sendler.

Itulah mengapa selebriti kerap membuat pernyataan publik ketika berpisah. Ada pesan persatuan di sana, meskipun kebersamaan tidak menjadi pilihan mereka.

"Pernyataan semacam itu juga membuat situasi menjadi jelas, bahwa meskipun dua orang sudah tidak bersama namun hal itu tidak merusak hubungan lainnya."

4. Beri batasan dan patuhi

Meskipun menjaga emosi adalah bagian untuk menjaga kesehatan diri setelah putus cinta, namun psikoterapis berlisensi Shirin Peykar, LFT menjelaskan bahwa kita tetap perlu memberi batasan dengan sang mantan serta keluarga dan teman-temannya.

Mulailah dengan bertanya pada diri sendiri tentang bagaimana perasaanmu tentang menjaga kontak dengan keluarga dan teman-teman mantanmu.

Jika hal itu terlalu menyakitkan dan tidak nyaman, cobalah buat batasan seberapa jauh kontak yang bisa kamu jaga dengan sang mantan.

5. Komunikasikan keinginanmu

Jika target jangka panjangmu adalah tetap membina hubungan baik dengan mereka meskipun kamu dan mantanmu sudah berpisah, tak ada salahnya mengobrol dengan mereka.

Apa yang perlu dibicarakan? Topik yang perlu disampaikan termasuk apakah kamu nyamn untuk ngobrol dengan mereka soal mantanmu, seberapa besar kemungkinan mereka akan menyinggung soal mantanmu, hingga apakah kamu akan membina hubungan baik dengan mereka atau tidak.

6. Tidak terlalu akrab

Tetap berkomunikasi bukan berarti kamu harus sangat akrab dengan mereka atau terus-menerus berkomunikasi dengan mereka.

Sebab, kamu mungkin ingin menjaga agar mereka tidak "keluar jalur", terutama jika kamu ingin memastikan agar kamu tidak menjadi topik pembicaraan ketika mereka berbincang dengan mantanmu.

"Berhati-hatilah jika mau berbagi informasi tentang hal-hal yang terjadi setelah kamu putus karena mereka punya kecenderungan untuk berbagi info tersebut dengan orang yang sudah mereka kenal lama," kata Peykar.

*Sumber: kompas

Rabu, 23 Januari 2019

Sebelum Menikah, Diskusikan 6 Masalah Finansial Ini dengan Pasangan

Rabu, 23 Januari 2019 08:53:31














Membangun hidup baru setelah menikah ternyata tak sesederhana yang dipikirkan. Ini terutama dalam menata finansial karena pengeluaran cukup besar untuk menyicil rumah, membayar tagihan listrik dan air, dan sebagainya. Pasangan bisa saja memiliki tujuan dan tantangan keuangan yang berbeda dari sebelum menikah. Oleh karena itu, sebelum menikah, pastikan dulu Anda dan pasangan memiliki kesamaan visi dan memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi keuangan masing-masing sebelum menjadi masalah di kemudian hari. Sebagaimana dikutip dari Forbes, Rabu (23/1/2019), setidaknya ada 6 isu keuangan yang harus diperhatikan dalam memulai bahtera rumah tangga. Sebelum memutuskan untuk menikah, sebaiknya Anda dan pasangan telah mendiskusikan enam masalah keuangan tersebut. 

1. Kenali kebiasaan keuangan pasangan 

Setiap pribadi memiliki cara masing-masing dalam mengelola keuangan, khususnya untuk tabungan dan pengeluaran dalam sebulan, misalnya. Anda mungkin bisa menakar kebiasaan pasangan dengan melihat gaya hidupnya. Namun, perlakuan mereka terhadap uang kemungkinan bisa berbeda. Kebiasaan orangtua pasangan dalam mengelola keuangan sedikit banyak berpengaruh pada caranya mengelola keuangan juga. Oleh karena itu, penting memahami apa yang dipikirkan pasangan secara impulsif, sikap mereka terhadap tabungan dan investasi, dan ketakutan finansial apa yang mungkin disembunyikan. Setelah Anda saling memahami nilai uang dan kebiasaan masing-masing, Anda dapat menetapkan tujuan keuangan bersama dengan lebih baik. 

2. Tentukan tujuan individual dan tujuan bersama 

Ketika mendiskusikan keuangan dengan pasangan, Anda bisa memulai dengan menentukan apa tujuan bersama. Dengan kata lain, sebelum Anda mulai menggabungkan aset dan masa depan keuangan, penting untuk memutuskan secara bersama-sama ke mana Anda ingin perjalanan finansial membawa Anda. Misalnya, apakah Anda ingin memiliki rumah bersama suatu hari nanti, apakah Anda ingin bepergian jauh, dan apakah Anda memiliki tujuan pensiun tertentu. Dengan demikian, Anda dapat memutuskan bagaimana cara menggabungkan aset atau apakah lebih masuk akal untuk memisahkan akun tertentu untuk mencapai tujuan individu Anda. 

3. Implikasi pajak 

Perkawinan dapat menghasilkan pajak yang lebih tinggi, terutama ketika kedua pasangan berpenghasilan tinggi. Sebab, penghasilan gabungan dapat mendorong Anda ke golongan pajak yang lebih tinggi. Di sisi lain, perkawinan mungkin menghasilkan pajak yang lebih rendah karena Anda dapat menggabungkan potongan dan keuntungan pajak lainnya. Jika Anda dan pasangan Anda bukan ahli perpajakan, sebaiknya membahas implikasi pajak sebagai pasangan versus pengarsipan secara terpisah dengan menggandeng penasihat pajak. Hal ini dilakukan unruk menghindari kelebihan pembayaran pada musim pajak. 

4. Masalah utang 

Meski utang bisa menjadi topik yang tidak nyaman untuk dibahas, tapi kedua pasangan harus jujur mengenai utang apa yang mereka miliki sebelum menggabungkan keuangan. Yang lebih penting, kebiasaan apa yang menyebabkan utang itu ada. Memahami masing-masing cerita utang, nilai kredit, dan riwayat kredit adalah faktor penting untuk dipertimbangkan sebelum membeli barang-barang di masa depan. 

5. Properti 

Selain memahami utang pasangan Anda, penting untuk mengidentifikasi aset yang Anda berdua peroleh sebelum menjalin hubungan. Hitung juga aset apa pun yang telah Anda beli bersama pasangan selama menjalin hubungan. Meski tak ingin perpisahan terjadi, namun kedua belah pihak tetap harus mempertimbangkan bagaimana membagi aset jika terjadi perceraian. Dalam skenario tertentu, perjanjian pranikah dapat membantu dengan jelas menentukan bagaimana aset akan dibagi jika Anda akhirnya memutuskan untuk berpisah. 

6. Menggabungkan aset 

Setelah Anda dan pasangan telah membahas secara menyeluruh riwayat keuangan dan kebiasaan satu sama lain, Anda dapat membuat rencana bagaimana Anda ingin menggabungkan keuangan. Ingat, tidak perlu menggabungkan aset secara instan begitu Anda menikah. Anda bisa memulai dari yang kecil dengan membuka rekening giro bersama, yang bisa menjadi pengantar yang bagus untuk belajar bagaimana mengelola uang Anda bersama. Dari sana, Anda dapat menyusun anggaran dan mulai menabung bersama untuk tujuan bersama.

Sumber : http://www.kompas.com/

Selasa, 22 Januari 2019

Manfaat Jalan Kaki Bukan Hanya untuk Kesehatan Fisik, Tapi Juga Mental

Selasa, 22 Januari 2019 13:18:00

Manfaat Jalan Kaki Bukan Hanya untuk Kesehatan Fisik, Tapi Juga Mental

Bosan dengan rutinitas yang monoton? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jalan kaki bisa membuat mood atau suasana hati menjadi lebih baik.

Jalan kaki adalah olahraga yang paling murah. Tanpa harus membeli alat-alat berat yang mahal agar bisa berkeringat, jalan kaki dengan jarak tertentu sudah membantu tubuh dalam kelancaran proses metabolisme.
Cobalah bangun dari kursi, pergilah keluar ruangan sebentar. Lalu habiskan waktu di luar luangan dengan menikmati pancaran sinar matahari, semilir angin, bertemu dengan banyak orang, dan hal lainnya yang membuatmu lebih bersemangat. Terlebih jika hal tersebut dilakukan bersama dengan pasangan atau sahabat pasti kamu akan lebih bahagia.

Menurut Jeff Miller, Ph.D seorang psikolog dari Saint Xavier University, berjalan kaki memberikan dampak yang positif seperti sebuah energi.

Berjalan kaki mampu mengendalikan perasaan menjadi berbunga-bunga, meningkatkan rasa antusias, sukacita, kegembiraan, dan kepekaan. Pasalnya berjalan kaki mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak yang membuat diri kita merasa lebih baik.

1. Membantu melawan depresi

Berjalan kaki ternyata dapat membantu dalam memerangi depresi. Penelitian menunjukkan, berjalan kaki rutin selama tiga kali per minggu mampu membakar 350 kalori dan terbukti bisa mengurangi gejala depresi hampir seefektif obat antidepresan.

Olahraga jalan kaki juga dapat dikombinasikan dengan terapi obat-obatan untuk mengontrol dan mengobati depresi berat.

2. Meningkatkan kadar vitamin D

Manfaat lain dari berjalan secara teratur, terutama di luar ruangan adalah peningkatan kadar vitamin D. Pasalnya kekurangan vitamin D akan meningkatan risiko depresi serta gangguan afektif musiman (SAD).

Meskipun vitamin D tersedia di beberapa makanan, seperti produk susu, namun banyak orang terutama mereka yang bekerja di dalam ruangan sering abai untuk sekedar mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D.

3. Mengusir pikiran negatif

Sebuah penelitian mengenai Perencanaan dan Tata Kota menemukan bahwa orang yang berjalan keliling taman merasa lebih bahagia dan kecemasannya berkurang dibandingkan mereka yang berjalan dengan jumlah waktu yang sama namun di sekitar lalu lintas yang padat.

Dalam sebuah penelitian selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa berjalan di ruang hijau membuat orang cenderung untuk mengurangi aspek-aspek negatif dari hidup mereka.

4. Sarana meditasi

Sejumlah penelitian menyatakan bahwa kesadaran diri dapat mengurangi stres, jadi cobalah mengubah kebiasaan berjalan sebagai bentuk mediasi agar mencairkan rasa kecemasan. Proses meditasi kecil-kecilan ini dapat membantu menghalau stres dari pikiran kita.

Tips menjadikan jalan kaki sebagai sebuah kebiasaan

1. Tanamkan kalau jalan kaki adalah hal yang menyenangkan

Berjalan kakilah dengan gaya berjalan yang menyenangkan. Gaya berjalan ini dilakukan dengan cara mengayunkan lengan ke depan dan ke belakang dan pandangan ke depan.

Pikirkanlah bahwa berjalan kaki bukanlah siksaan, namun menjadi cara untuk melepaskan diri dari kepenatan. Bayangkan juga berbagai manfaat kesehatan yang akan kita dapatkan dari berjalan kaki.

2. Jalan kaki ke kantor

Orang-orang yang berjalan atau naik sepeda ke kantor memiliki suasana hati yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang naik mobil ataupun menggunakan sarana transportasi umum.

Hal ini berdasarkan penelitian di Inggris yang menanyakan kepada para partisipan yang memiliki kebahagian dan kesenangan dalam hidup. Membiasakan berjalan kaki 10 menit dapat memberikan dorongan semangat dalam memulai aktivitas.

*Sumber: kompas.com

Senin, 21 Januari 2019

Saran Kemenkes untuk Cegah Obesitas

Senin, 21 Januari 2019 18:53:22

Saran Kemenkes untuk Cegah Obesitas

Kasus penderita obesitas asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Titi Wati (37), menyedot perhatian banyak kalangan masyarakat.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, jumlah penderita obesitas memang terus meningkat, bahkan Indonesia menempati peringkat ke-10 dunia.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kirana Pritasari menuturkan, perilaku makan dan aktivitas saling berkontribusi terhadap faktor risiko obesitas seseorang.

Ketika berat badan sudah terlanjur berlebih, seperti kasus Titi Wati yang mencapai berat badan 220kg, maka perlu ada berbagai intervensi yang dilakukan. "Tidak bisa hanya diberi nasihat diet. Bagaimana cara dietnya dan berapa lama," kata Kirana dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/1/2018).

Untuk itu, upaya pencegahan perlu dilakukan. Salah satunya mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Beberapa kegiatan yang dianjurkan di antaranya meningkatkan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat, pemeriksaan kesehatan berkala, dan lainnya.
"Minimal satu tahun sekali kita tahu kondisi kesehatan kita. Menimbang (berat badan) kan tidak susah, bisa hitung Indeks Massa Tubuh (IMT) kita jika obesitas maka harus mengurangi asupan," tuturnya.

Beberapa tahapan yang bisa dilakukan agar terhindar dari obesitas, di antaranya

1. Mengubah gaya hidup

Beberapa gaya hidup yang berpotensi meningkatkan faktor risiko obesitas antara lain kebiasaan merokok, konsumsi gula dan garam berlebih, kurangnya aktivitas fisik, serta kurang konsumsi sayur dan buah.

Namun, bukan berarti konsumsi gula, garam dan lemak dilarang sepenuhnya. Hal terpenting adalah mengkonsumsi seperlunya. Untuk gula dianjurkan tidak lebih dari empat sendok makan (50gram) perhari, garam maksimal 1 sendok teh (2gram) dan lemak maksimal 5 sendok makan (67gram).

"Tetap butuh asupan gula, garam, lemak namun tidak berlebihan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Cut Putri Arianie. Untuk itu, masyarakat juga dianjurkan untuk semakin jeli melihat label gizi pada kemasan makanan sehingga bisa menakar asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh.

2. Mengukur kelayakan berat badan

Obesitas dapat dicegah. Untuk mengetahui apakah berat badan kita masih normal atau tidak, perlu dilakukan penghitungan indeks massa tubuh (IMT).
Penghitungan IMT bisa dilakukan melalui kalkulator online atau menggunakan rumus berat badan berbanding kuadrat tinggi badan. "IMT tidak boleh lebih dari angka 27," tuturnya.

Jika menghitung IMT dirasa terlalu rumit, kita bisa mengukur lingkar pinggang. Usahakan lingkar pinggang perempuan tidak melebihi 81cm dan laki-laki tidak lebih dari 90cm.

3. Meningkatkan aktivitas fisik

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes 2013 juga menyebutkan bahwa dua atau tiga orang Indonesia kurang melakukan aktivitas fisik.

Oleh karena itu, peningkatan aktivitas menjadi sangat penting untuk dilakukan. Pakar gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Arum Atmawikarta menyebutkan, salah satu upaya mencegah obesitas, misalnya membiasakan masyarakat untuk aktivitas yang melibatkan otot motorik seperti berolahraga.

Olahraga di sini tak mesti berupa olahraga formal, seperti pergi ke pusat kebugaran atau mengikuti kelas-kelas lainnya. Setidaknya, otot motorik digerakan selama 30 menit per hari.

"Mau nyapu, main bola, membereskan tempat tidur, yang lainnya boleh. Yang penting gerak motorik kasar minimal 30 menit setiap hari," jelasnya.

Beberapa daerah di Jakarta menurutnya sudah bisa dijadikan contoh jalanan dengan trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki.

Tempat-tempat terbuka hijau pun dinilai mampu menunjang peningkatan aktivitas fisik masyarakat.

"Mudah-mudahan (trotoar) di daerah-daerah lain juga bisa. Lalu bisa lewat kebiasan bersepeda, kebiasaan bergerak terus menerus," tuturnya.

*Sumber: kompas.com

Ucapan Ulang Tahun Radio Nuansa Fm Bojonegoro Dari Para Pendengarnya





Sabtu, 19 Januari 2019

5 Pola Pikir Negatif yang Membuat Diri Tidak Bahagia

Sabtu, 19 Januari 2019 10:19:57

5 Pola Pikir Negatif yang Membuat Diri Tidak Bahagia

Percaya atau tidak, apa yang sedang kita pikirkan, entah itu baik ataupun buruk, nantinya bisa mempengaruhi sesuatu yang sedang kita jalani. Itulah alasannya mengapa kita dianjurkan untuk sering berpikir positif daripada negatif.
Banyak pakar yang telah mengungkap bahwa berpikir negatif tidak baik bagi kesehatan jiwa dan raga kita. Bahkan dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa berpikiran negatif dapat memicu penyakit jantung.

Tak hanya sakit fisik, berpikiran negatif juga dapat mempengaruhi kadar kebahagiaan kita. Jika Anda lebih sering merasakan emosi negatif, maka kesehatan mental akan semakin memburuk dan mengikis kebahagiaan dalam diri.

Tentunya Anda tak mau bukan jika pikiran negatif menganggu kebahagiaan Anda? Ada baiknya, ketahui lima pola pikir negatif yang membuat diri tidak bahagia:

1. Menunda pekerjaan

Problematika yang sering dialami seseorang adalah kebiasaan menunda-nunda suatu pekerjaan. Waktu yang harusnya digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, seringkali malah dihabiskan untuk menonton acara tv favorit atau menjelejah media sosial selama berjam-jam.

Dengan alibi, "saya kerjakan nanti" seolah-olah menjadi alasan untuk menghalalalkan kebiasaan yang tidak baik ini. Kemudian saat pekerjaan mendekati tenggat waktu, barulah Anda akan panik dan buru-buru mengerjakan. Pola pikir menunda pekerjaan sesungguhnya tidak baik untuk kesehatan badan dan mental karena akan menyebabkan stres berlebih hingga mempengaruhi kebahagiaan dalam diri.

2. Mudah pesimis dan tidak yakin pada potensi diri

Semua orang tentunya ingin hidup bahagia dan bebas dari segala masalah. Salah satu syarat untuk mencapainya adalah dengan memiliki rasa percaya diri dan mengenal potensi diri. Sayangnya, masih banyak orang yang mudah putus asa.

Perlu Anda ketahui bahwa sikap tersebut cenderung memunculkan berbagai pikiran negatif. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada kesehatan mental dan membuat Anda tidak bahagia, bukan?

Jika emosi ini terus menguasai Anda, hidup akan makin terpuruk dan jauh dari kebahagiaan. Jadi, Anda harus mampu meyakini diri sendiri bahwa semua usaha yang dilakukan, tidak selalu berakhir dengan kegagalan. Yang terpenting jangan takut mencoba dan percaya diri dengan kemampuan yang Anda miliki.

3. Menyalahkan diri sendiri

Melakukan kesalahan memang sudah menjadi hal yang wajar dialami setiap manusia. Namun hal ini dapat menjadi masalah dan mengikis kebahagiaan dalam diri, jika Anda mengulangi kesalahan yang sama dan terus menyesalinya.

Kebiasaan menghakimi diri sendiri terhadap hal-hal yang telah Anda lakukan secara berlebih sesungguhnya hanya akan membawa aura negatif bagi tubuh.
Coba untuk mengalahkan rasa menyalahkan diri sendiri dengan memaklumi segala kesalahan kecil maupun besar. Jadikan hal tersebut sebagai pembelajaran agar menjadi individu yang lebih baik dan ikhlaskan semuanya yang memang seharusnya terjadi.

4. Menganggap hidup orang lain jauh lebih baik dari hidup kita

Pola pikir toxic yang satu ini biasa terjadi saat Anda mengamati berbagai postingan foto Instagram teman, sahabat atau aktris dan aktor favorit.
Berbagai foto yang diposting biasanya menunjukkan sebuah kehidupan yang sangat indah dan jauh lebih baik dari Anda. Seketika rasa membanding-bandingkan dengan hidup kita saat ini pun menghampiri, yang kemudian bermuara dengan rasa tidak puas diri dan menganggap hidup orang lain jauh lebih baik dari kita.

Menurut Ree Langham seorang psikolog dan penulis parentingpod.com citra yang terlihat dengan mata telanjang seringkali jauh dari kenyataan yang sesungguhnya. 

"Apa yang Anda lihat hanyalah tampilan kulit luarnya saja, yang sesungguhnya terjadi di dalam tak selalu seindah tampilan luarnya. Dengan kata lain, orang-orang hanya menampilkan apa yang mereka inginkan dilihat oleh orang lain," jelas Ree Langham kepada Huffington Post.

5. Menganggap beberapa hal tidak mengenakan sering terjadi pada diri Anda

Hidup memang kerap kali berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mulai dari kenyataan yang tidak sesuai ekspektasi, antrean yang diselak saat ingin membeli makanan, menerima kiriman barang dari online shop yang rusak hingga terkena jadwal penerbangan yang tertunda akibat cuaca buruk.

Tanpa disadari akibat kejadian tersebut kita akan mengeluh, mengumpat dan bergumam, "hhh hal-hal seperti ini sering sekali saya alami."

Namun tahukah Anda pola pikir tersebut harus dibuang jauh-jauh. Karena memposisikan diri sendiri sebagai korban dari keadaan yang tidak adil seperi hal diatas. Jika terus-menerus dilakukan, hanya akan memperkuat aura negatif dalam diri.

Toni Coleman, psikoterapis dari Virginia menyarankan agar Anda berhenti berpikir seperti itu dan menggantinya dengan umpatan yang lain. Misalnya, "Menyebalkan sekali, saya akan sedikit terlambat hari ini tetapi itu kebetulan dan bukan masalah besar,"

Ubah energi negatif yang masuk dengan humor agar badan dan pikiran Anda lebih sehat.

Sumber: https://kumparan.com/@kumparanstyle/5-pola-pikir-negatif-
yang-membuat-diri-tidak-bahagia-1547809410466696232

Jumat, 18 Januari 2019

Langkah Sederhana untuk Hidup Lebih Sehat

Jum'at, 18 Januari 2019 12:46:01

Langkah Sederhana untuk Hidup Lebih Sehat

Memiliki tubuh yang sehat, bugar, dan produktif, menjadi impian banyak orang, tapi untuk mewujudkannya banyak orang merasa pesimis.

Hidup sehat dianggap sulit, mahal, dan menyengsarakan. Akhirnya kita malah membiarkan diri larut dalam kebiasaan buruk. 

Jika kamu adalah salah satu yang masih melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, cobalah tanamkan pada diri sendiri beberapa hal berikut:

Berhenti melakukan hal-hal dalam hidup yang tidak sehat atau buruk bagi diri sendiri. Bagi banyak orang, hal ini tidak mudah.

Meski begitu, penting untuk melakukan langkah positif setiap harinya meskipun hanya hal kecil. Mulai melakukan hal-hal yang membawa manfaat kesehatan dan kesejahteraan diri.

Terus konsisten melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kesehatan. Dengan menanamkan pikiran tersebut dalam diri, kamu akan cenderung lebih mudah untuk membiasakan diri dengan hal-hal positif.

Nah, berikut kebiasaan positif yang bisa mulai kamu terapkan dengan rutin untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat, berdasarkan saran dari experienced strength and conditioning expert dari Sydney, Todd Liubinskas:

1. Meningkatkan asupan air

Setiap harinya kita disarankan untuk mengkonsumsi air minimal 2,1 liter untuk perempuan dan 2,6 liter untuk laki-laki. Hal termudah untuk mengaplikasikannya adalah dengan minum sekitar 500 ml atau 1 liter setiap bangun pagi.

Sehingga setidaknya tubuhmu sudah memenuhi setengah dari total kebutuhan cairan dalam sehari hanya dengan minum di pagi hari.

2. Beristirahat dari teknologi

Baik disadari maupun tidak, kita kini banyak menghabiskan waktu dengan teknologi dan gawai. Jika memungkinkan, carilah waktu untuk beristirahat dari semua kegiatan yang berkaitan dengan teknologi. Seperti media sosial atau berhenti sementara menggunakan gawai selama satu jam dalam sehari.

Cobalah meningkatkan waktunya sedikit demi sedikit sehingga kebiasaan itu tidak akan terasa sulit.

3.  Melangkah lebih banyak

Cobalah untuk beraktivitas fisik lebih banyak, salah satunya adalah dengan jalan kaki. Kamu bisa mencoba jalan kaki ketika mencari makan di luar alih-alih menggunakan kendaraan atau bisa pula berkeliling pusat perbelanjaan dan taman yang ada di sekitar.

4.  Sadar lingkungan

Mulailah dari hal kecil, seperti membawa botol minum sendiri ketika membeli kopi di kedai kopi atau menghindari penggunaan sedota. Kamu juga bisa memilih gelas keramik ketimbang gelas plastic ketika membeli kopi atau minuman lainnya.

5.   Memperbaiki kualitas tidur

Cobalah mengatur waktu yang konsisten untuk pergi tidur setiap harinya, termasuk bangun pada jam yang sama pula. Bagaimana caranya?

 -          Pastikan kamar tidur gelap, sepi, menenangkan, dan suhunya cukup nyaman.

-          Matikan benda elektronik dan jauhkan dari tempat tidur.

-          Hindari makan besar, kafein dan alcohol sebelum waktu tidur.

-          Berolahraga. Aktif secara fisik sepanjang hari dapat membuat kita lebih mudah tidur di malam hari. Untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik, cobalah mengingatnya dengan mantra B-E-S-T berikut:

-          Breath (bernafas): Ambil waktu satu menit untuk fokus pada pernafasanmu. Ambil nafas selama tiga detik dan buang nafas selama tiga detik.

-          Eat (makan): Makanlah makanan segar dan non-olahan yang bisa memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.

-          Sleep (tidur): Konsisten menjaga waktu tidur 7 hingga 8 jam setiap malam.

-          Technology (teknologi): alokasikan waktu untuk jauh dari teknologi, setidaknya satu jam dalam sehari. Jauhi barang-barang seperti ponsel, laptop, dan lainnya.

Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/18/091000120/
langkah-sederhana-untuk-hidup-lebih-sehat

Kamis, 17 Januari 2019

Hal-hal yang Merusak Manfaat Berolahraga

Kamis, 17 Januari 2019 18:05:20

Hal-hal yang Merusak Manfaat Berolahraga

Sudah rutin berolahraga tentunya kita ingin mendapatkan manfaat yang maksimal. Namun, di sisi lain ada hal-hal yang ternyata bisa merusak manfaat positif dari olahraga itu sendiri.

Berikut hal-hal yang sebaiknya kamu hindari agar bisa mendapatkan manfaat maksimal dari berolahraga:

1. Tidak cukup tidur

Kamu mungkin mengira tidur bukanlah bagian penting dalam rutinitas olahragamu, namun fakta mengatakan sebaliknya. Pelatih kepala di David Llyod Clubs, Leo Medley menjelaskan, perubahan tubuh terjadi ketika kita sedang tidur. Ada dua bentuk tidur, yaitu Rapid Eye Movement (REM) dan non-REM. Tidur REM merupakan bentuk yang lebih ringan, yang terjadi ketika kita "tertidur" dan sebelum bangun tidur. Biasanya berdurasi berkisar 1-2 jam.

Sementara tidur non-REM lebih dalam daripada REM, di mana aliran darah tidak perlu bergerak ke otak seperti biasanya untuk mengurangi aktivitas. Alih-alih mengalir ke otak, aliran darah tersebut justru bergerak ke arah otot.

"Darah membangun otot dengan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk memulihkan diri dari olahraga," kata Medley.

Selain itu, hormon pertumbuhan dikeluarkan pada fase tidur lelap tersebut. Hal ini memungkinkan percepatan pemulihan dan pertumbuhan jaringan otot.

"Jadi, ketika kamu kurang tidur setelah sesi olahraga di gym, artinya kamu tidak memberikan waktu yang cukup untuk otot-ototmu memulihkan diri," jelasnya.

Setidaknya kamu membutuhkan waktu tidur sekitar delapan jam per malam untuk mencapai target dan meregulasi metabolisme tubuh.

2. Kurang minum

Secara alami kita akan merasa lebih mudah haus ketika aktif berolahraga. Namun, rajin minum air juga harus kamu praktikkan meski sedang tidak berolahraga. Leo menjelaskan, tubuh dibuat dari banyak sel.

Agar bisa berfungsi dengan baik, sel di tubuh membutuhkan air, baik dari dalam (intraselular) maupun dari luar (ekstraselular). Kebanyakan orang mengenali dehidrasi dari tingkat kehausan mereka. Namun, ketika kamu merasa haus, tubuhmu sebetulnya sudah mengalami dehidrasi.

"Dehidrasi berdampak buruk pada perasaan, konsentrasi, memori, kondisi kulit, dan skill motorik dasar, serta berdampak pada kemampuan tubuh untuk secara efisien membakar lemak," kata Leo.

Alasan kuat lain untuk cukup minum adalah demi sirkulasi. Darah adalah sistem transportasi tubuh kita dan sangat bergantung pada tingkat hidrasi normal untuk berfungsi dengan optimal.

Konsekuensi dehidrasi adalah darah menjadi kental dan hal itu membuat efektivitas kemampuan transportasinya berkurang. Singkatnya, jangan lupa untuk rajin minum air. Idealnya 2,5 liter per hari. Ingatlah bahwa air teh, kopi atau squash tidak dihitung.

3. Terlalu banyak HIIT

Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT) adalah olahraga yang sangat baik. Manager latihan kelompok David Llyod, Marie Graham juga memproduksi HIIT akan semakin populer. Namun, ketika melakukannya terlalu banyak, lebih dari tiga kali seminggu, ada risiko HIIT menjadi kontraproduktif. Memaksa tubuh ke intensitas maksimal terlalu sering bisa berdampak pada peningkatan stres.

Hasilnya, tubuh akan memecah kadar hormon kortisol (hormon stress) berlebih yang dapat menghambat kemampuan tubuh mengontrol gula darah, mengatur metabolisme dan meningkatkan peradangan otot. Seluruhnya adalah fungsi vital seseorang yang berolahraga rutin.
4. Kurang makan

Tubuh kita membutuhkan bahan bakar untuk bekerja dan memperbaiki. Bahan bakar tersebut berupa makanan. Namun, ketika asupan kalori kita terlalu rendah, tubuh mungkin merasa kehilangan nutrisi vital untuk membangun massa otot dan membakar lemak secara efisien.

Untuk mencapai penurunan berat badan, kita harus mempertimbangkan defisit kalori (mengkonsumsi kalori lebih sedikit daripada yang dikeluarkan melalui aktivitas harian dan olahraga). Namun, ketika asupan kalori terlalu rendah, kita akan menghadapi risiko kelaparan. Pada kondisi tersebut, tubuh justru akan menyimpan makanan tersebut dan menyimpan lemak. Baca juga: Pilih-pilih Jenis Olahraga Sesuai Usia

5. Melewatkan peregangan

Peregangan dan pergerakan sangatlah penting tidak hanya untuk memaksimalkan hasil olahraga lewat range of motion (ROM), namun juga membantu mengurangi risiko cedera dan dapat meningkatkan performa. Penggabungan peregangan, pergerakan dan latihan kekuatan bisa membantu meningkatkan dan menjaga keseimbangan postur.

"Tidak hanya membuat olahraga lebih efektif, tapi juga meningkatkan fungsi-fungsi harian," kata Maria.

Peregangan intensitas rendah juga perlu dilakukan pada hari-hari pemulihan. Hal itu akan membuat tubuh pulih sepenuhnya dan membentuk homeostasis hormonal untuk memaksimalkan hasil latihan.

6. Pola makan yang buruk

Pola makan yang buruk tetaplah buruk meskipun telah dicoba diseimbangkan lewat olahraga. Kepala personal trakner di David Llyod, Alistar Crew menjelaskan, pada kondisi-kondisi tertentu kita mungkin tergoda untuk mengkonsumsi makanan tidak sehat. Namun, hal itu akan kontraproduktif sengan latihan kita.

"Kalori yang kita bakar dengan berolahraga sangatlah minimal jika dibandingkan dengan kalori yang masuk ke tubuh kita dari konsumsi makanan buruk tersebut," kata Crew.

Jadi, ketika kita merasa sudah melakukan rutinitas olahraga yang maksimal namun pilihan makan setelahnya buruk (banyak lemak jenuh dan gula), usahamu di gym atau sesi olahraga lainnya akan rusak. Tentu kamu tidak mau itu terjadi, bukan? [ito]


Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/17/074000620/
hal-hal-yang-merusak-manfaat-berolahraga