Pages

Selasa, 20 November 2018

8 Keuntungan Berstatus Jomblo

Selasa, 20 November 2018 20:03:22

8 Keuntungan Berstatus Jomblo


Istilah "single tapi happy" seringkali menjadi pegangan orang-orang yang menyandang status single alias jomblo. Meskipun pada kenyataannya, tak jarang dari mereka yang sebetulnya merasa kesepian dan membutuhkan partner romantis.

Namun, sejumlah penelitian justru mengungkapkan keuntungan dan manfaat di balik status jomblo tersebut. Apa saja?

1. Lebih banyak berolahraga

Para jomblo cenderung memiliki lebih banyak waktu untuk pergi ke pusat kebugaran atau melakukan olahraga lainnya karena ingin tetap sehat dan tampil menarik.

Waktu yang didedikasikan untuk berolahraga bisa lebih banyak dibanding mereka yang memiliki pasangan.

Mereka tidak akan terhambat acara berkencan di malam minggu, menemani belanja, menjemput anak, atau alasan lainnya yang berhubungan dengan pasangan dan keluarga.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Marriage and Family pada 2004 mempelajari kebiasaan olahraga orang-orang pada usia 18-64 tahun.

Mereka yang belum pernah menikah ternyata berolahraga lebih sering dalam seminggu ketimbang mereka yang sudah atau pernah menikah, terlepas dari kategori gendernya.

2. Lebih sehat secara keseluruhan

Beberapa studi melihat dampak dari pernikahan dan status single terhadap kesehatan.

Memang tidak ada salah satunya yang lebih sehat, tapi berstatus jomblo memiliki beberapa manfaat kesehatan yang signifikan.

Sebuah studi pada 2006, misalnya, menemukan rasio penyakit jantung yang lebih rendah di antara mereka yang belum pernah menikah.
Beberapa survei lainnya juga menemukan status jomblo cenderung membuat seseorang bisa mempertahankan berat badan ideal, ketimbang mereka yang memiliki pasangan.

3. Lebih sedikit pekerjaan rumah

Poin ini lebih tepat untuk konteks rumah tangga. Sebuah studi pada 2008, menemukan bahwa pernikahan bisa berarti tujuh jam ekstra mengerjakan pekerjaan rumah tangga bagi perempuan dan hanya satu jam lebih sedikit bagi pria.

Mungkin memang terdengar tak terlalu merugikan bagi pria, namun menikah berarti menambah pekerjaan dibanding saat seseorang masih berstatus single.

4. Hubungan sosial yang lebih kuat

Sendirian tidak sama dengan kesepian. Orang-orang jomblo mungkin lebih sadar untuk menghindari perasaan terisolasi dan membina hubungn dengan teman-teman dan keluarga.
Sebuah studi yang dipublikasikan Journal of Marriage and Family pada 2012 melaporkan, mereka yang sudah menikah atau memiliki pasangan cenderung lebih renggang dalam konteks hubungan sosial dengan teman, keluarga maupun tetangga.

5. Lebih sedikit tagihan dan pengeluaran

Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, namun kekurangan uang bisa membuat kita stres.
Sebuah survei di Journal of Finance and Accountancy yang dilakukan pada 2001 menemukan perbedaan yang signifikan soal jumlah tagihan teberdasarkan tipe keluarga.
Sebanyak 21 persen mereka yang berstatus single memiliki tagihan kartu kredit, sementara mereka yang menikah tanpa anak punya tagihan lebih besar yakni 27 persen.

Sedangkan pasangan yang memiliki anak punya tagihan kartu kredit paling membengkak, yakni 36 persen karena pengeluaran yang cenderung lebih besar.

6. Minim stres

Lebih banyak tagihan sama dengan tingkat stres berlebih, stres tinggi akan membuat kita rentan mengalami masalah mental dan fisik.

Semakin banyak masalah keuangan membuat kehidupan menjadi penuh rasa stres.

Namun, hal itu tidak banyak terjadi pada para jomblo.

Para peneliti dari University Wisconsin-Madison mempelajari 116 orang dewasa yang telah menikah atau tinggal bersama selama lebih dari 11 tahun. Mereka menemukan bahwa stres pada pernikahan bisa membuat seseorang rentan mengalami depresi.

7. Lebih sedikit konflik

Tidak ada orang yang menyukai pertengkaran. Namun, jika kamu orang yang sangat tidak menyukai konflik, mungkin ada baiknya kamu mempertahankan status jomblo demi kesehatan psikologis.

Menurut sebuah studi di 2015, individu yang tidak menyukai konflik, lebih sedikit mengalami kecemasan ketika mereka berstatus single. Sebab, bagi mereka pertengkaran dan argumen memicu stres.

The Washington Post pernah menuliskan isi sebuah studi doktoral di bidang psikologi. Studi tersebut menyebutkan, kebanyakan orang menjadi lebih bahagia ketika memiliki pasangan.

Namun hal itu hanya dialami oleh mereka yang bisa mengatasi permasalahan dengan baik dan mereka yang mampu memaksimalkan keterikatan satu sama lain dalam berbagai tipe hubungan.

8. Tidur lebih nyenyak

Tidur cukup sangatlah penting. Hal ini kadang sulit tercapai ketika seseorang memiliki pasangan. Apalagi jika pasanganmu memiliki karakter tertentu, misalnya pribadi yang rewel atau memiliki gangguan tidur sehingga kerap mengganggu tidurmu.

Apalagi ketika kamu sudah menikah, maka kamu akan setiap malam bertemu dengan pasanganmu.

Dalam konteks tersebut, sebuah studi yang dilakukan oleh Sleep Council of England menemukan bahwa dari 1.408 pasangan, satu dari empat orang di antaranya harus secara rutin berbagi tempat tidur atau sofa dengan pasangannya, atau baru bisa tidur setelah pasangannya tertidur untuk mendapatkan tidur dengan kualitas baik.

*Sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar