Jum'at, 28 Mei 2021 17:57:30
Jerawat hormonal adalah jerawat yang dikaitkan dengan fluktuasi hormon
daripada bakteri atau lainnya. Menurut para ahli di Botanycl, jerawat
hormonal bisa menyerang orang dewasa dari segala usia meskipun kondisi
ini sering dikaitkan dengan fluktuasi hormon selama masa pubertas.
Jerawat
hormonal sangat umum terjadi pada wanita, karena menstruasi, menopause
dan usia. Kulit Anda ditutupi oleh kelenjar minyak sebasea yang
menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum.
Sebum bukanlah hal
yang buruk. Sebum adalah bahan yang melumasi kulit dan rambut Anda.
Tapi, terlalu banyak sebum bisa menyebabkan jerawat.
Hormon yang
disebut androgen, seperti testosteron yang bisa menstimulasi kelenjar
sebaceous dan menyebabkannya memproduksi minyak berlebih. Pada akhirnya,
hal ini akan menyebabkan jerawat hormonal.
Tapi, apa penyebab Anda selalu berjerawat di area dagu dan rahang?
Jerawat hormonal biasanya terlihat selama masa pubertas, ketika hormon Anda ada di mana-mana dan biasanya terjadi di T-Zone.
Zona-T
adalah dahi, hidung, dan dagu Anda. Area ini rentan terhadap jerawat
hormonal pada selama masa remaja, karena mengandung lebih banyak
kelenjar minyak daripada bagian wajah lainnya.
Jika Anda orang
dewasa yang mengalami jerawat hormonal, para ahli di Botanycl mengatakan
Anda akan lebih mungkin menemukannya di bagian bawah wajah Anda.
"Jerawat
hormonal dewasa biasanya terbentuk di bagian bawah wajah Anda, yang
meliputi bagian bawah pipi dan sekitar garis rahang," jelas para ahli
dikutip dari Express.
Bagi sebagian orang, jerawat kecil yang
muncul menjadi kista atau komedo putih. Tapi, jerawat hormonal bisa
disebabkan oleh masukkan hormon dari menstruasi, sindrom ovarium
polikistik, menopause dan peningkatan kadar androgen.
Jerawat
jenis ini bisa berlanjut hingga usia 30-40 tahunan dan bisa muncul di
sekitar mulut, leher sampai garis rambut. Penyebab Anda berjerawat pada
fase ini adalah hormon estrogen, progesteron, androgen dan testosteron.
Rasio
hormon berubah selama siklus menstruasi, kehamilan, saat minum pil, dan
akan terus turun jika Anda menderita PCOS atau endometriosis.
Karena,
terlalu banyak salah satu hormon itu akan merangsang produksi sebum dan
menyebabkan jerawat. Terkadang, dokter memberikan pil kontrasepsi untuk
mengobati jerawat dengan membantu menurunkan kadar androgen dan
produksi sebum.
Jika Anda sudah berjerawat atau rentan
berjerawat, fluktuasi hormonal juga dapat memperburuk kondisi ini,
terutama di bagian bawah wajah.
“Fluktuasi hormon dapat
memperburuk masalah jerawat dengan meningkatkan peradangan kulit secara
keseluruhan, minyak, sel kulit yang tersumbat di folikel rambut dan
produksi bakteri penyebab jerawat.," jelasnya.
Makanan juga dapat
memicu jerawat hormonal, jadi Anda harus berhenti konsumsi junk food
bila sedang berjerawat. Para ahli juga mengatakan bahwa makanan manis,
karbohidrat dan produk susu pun bisa memicu jerawat hormonal.
Cara mengatasi jerawat hormonal
Jerawat
hormonal tidak pernah bisa disembuhkan tetapi Anda dapat mencoba
mengendalikannya dengan perawatan hormonal atau antibiotik yang
diresepkan oleh dokter Anda.
Perawatan topikal seperti benzoil peroksida, retinoid atau asam azelaic sering diberikan kepada pasien dengan jerawat hormonal.
Penting juga untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan melembabkan kulit dengan pelembab yang tidak menyebabkan iritasi.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar