Kamis, 24 Desember 2020 17:51:05
Mendengkur atau ngorok bisa dilami siapa saja saat tidur. Sebagian
besar masyarakat berasumsi ngorok adalah sebagai pelepasan rasa lelah
karena kegiatan yang dialami orang tersebut.
Mitos atau fakta ya? Untuk mengetahuinya, simak mitos dan fakta tentang ngorok dan mendengkur, seperti dikutip dari WebMD.
1. Mengalami Apnea Tidur (Sleep Apnea)
Mitos
jika mendengkur dikatakan mengalami gangguan apnea tidur. Tidak semua
orang yang mendengkur mengalami gangguan tersebut, hanya sekitar dua
sampai empat persen yang mengalaminya.
Jika seseorang yang
mengalami apnea ia akan berhenti bernapas sepanjang malam bahkan ratusan
kali. Hal tersebut bisa menyebabkan seseorang mendengkur.
Namun,
tidak selalu orang yang mendengkur mengalami hal tersebut karena hidung
tersumbat, dan gangguan tenggorokan dapat menyebabkan seseorang
mendengkur.
2. Orang yang lebih tua sering mendengkur
Fakta jika orang yang lebih tua cenderung mendengkur. Seiring bertambahnya usia, otot tenggorokan menjadi rileks.
Hal itu yang menyebabkan otot bergetar dan mengeluarkan suara dengkuran, walaupun mendengkur dapat terjadi di segala usia.
3. Mendengkur menandakan tidur pulas
Mitos
jika dikatakan mendengkur menandakan seseorang tertidur pulas. Faktanya
semua orang bisa tertidur pulas tanpa harus mendengkur.
Seseorang
yang mendengkur biasanya terjadi karena gangguang pada hidung atau
tenggorokan. Selain itu gangguan apnea juga bisa menyebabkan mendengkur.
4. Tidur menghadap ke samping mengurangi mendengkur
Fakta jika tidur menghadap samping dapat mengurangi potensi mendengkur.
Posisi
tidur telentang, membuat tenggorokan tertekan sehingga saluran napas
mengecil. Hal ini yang menyebabkan seseorang mendengkur.
5. Wanita jarang mendengkur
Mitos jika dikatakan wanita jarang mendengkur. Faktanya, siapa saja dapat mendengkur karena beberapa gangguan yang dialaminya.
Saat hamil dan mengalami menopause juga dapat menjadi potensi wanita mendengkur.
6. Mengganggu suasana hati
Mendengkur mengganggu suasana hati adalah fakta. Hal ini dapat terjadi terutama jika mereka yang memiliki gangguang apnea tidur.
Sebab
mengalami gangguan napas membuat suasana hati menjadi buruk sehingga
sulit berkonsentrasi, mudah marah, depresi, dan lain-lain.
Sebuah studi menemukan, anak-anak prasekolah yang mendengkur lebih cenderung menjadi cemas dan reaktif secara emosional.
7. Pil tidur dapat membantu mengurangi mendengkur.
Mitos jika pil tidur dapat mengurangi mendengkur karena dapat membuat tertidur pulas.
Pil tidur dapat melemaskan otot tubuh yang dapat berpotensi mendengkur.
8. Membuat dehidrasi
Mendengkur
membuat dehidrasi adalah fakta. Mendengkur membuat rongga hidung dan
mulut menjadi kering yang membuat tubuh dehidrasi.
Oleh karena itu, diusahakan saat terbangun dari tidur, seseorang harus minum cukup air agar tidak dehidrasi.
*Sumber: suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar