Pages

Kamis, 23 Februari 2023

Inilah 5 Akibat Buruk Makan Terlalu Cepat, Bisa Sebabkan Diabetes Lho!

Kamis, 23 Februari 2023

Inilah 5 Akibat Buruk Makan Terlalu Cepat, Bisa Sebabkan Diabetes Lho!

nuansaradiobojonegoro.com Coba pikirkan, apakah selama ini kalian termasuk fast eater atau slow eater ketika sedang makan? Jika  termasuk fast eater, hati-hati ya! Karena ada bahaya yang sedang mengintai kesehatan kalian di masa depan.

Ya, kebiasaan makan terlalu cepat bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Orang yang makan dalam tempo yang terlalu cepat biasanya tidak mengunyah dan menelan makanan secara baik.

Ketika sedang makan, setidaknya orang membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Jika makan terlalu terburu-buru, otak bisa kewalahan untuk menangkap sinyal kenyang yang dikirimkan oleh perut.

Menurut penuturan Bethany Doerfler, MS, RDN, seorang peneliti dari Northwestern Medicine Digestive Health Center, makan terlalu cepat akan membuat kalian lebih banyak menelan udara. Kondisi ini bisa membuat perut terasa kembung karena adanya gas berlebih di dalamnya.

Selain itu, dalam jangka panjang kebiasaan ini juga akan mendatangkan berbagai risiko kesehatan. Dirangkum dari laman Cleaneatingmag.com, ada 5 dampak buruk yang akan mempengaruhi kesehatan seseorang ketika mereka makan terlalu cepat.

- Tersedak

Saat kalian masih anak-anak, pasti orangtua kalian selalu menasehati untuk selalu makan dengan perlahan dan mengunyah dengan hati-hati, supaya tidak tersedak.

Nasehat tersebut sangat benar, karena orang yang makan dalam tempo yang terlalu cepat akan gampang tersedak. Kondisi ini muncul karena kalian tidak mengunyah dan menelan makanan dengan baik.

Oleh karena itu, ketika sedang makan, pastikan untuk mengunyah makanan yang masuk ke dalam mulut secara maksimal sebelum menelannya.

- Gastritis

Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea yang diikuti oleh sekitar 10.000 pasien yang melakukan endoskopi menunjukkan bahwa para dokter menemukan terdapat tanda-tanda gastritis pada perut pasien.

Sebagian pasien yang mengalami kondisi tersebut mengaku bahwa selama ini mereka adalah fast eater, yaitu orang-orang yang makan dalam periode kurang dari 20 menit. 

- Obesitas

Makan terlalu cepat bisa meningkatkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mengunyah makanan dengan baik dan kecepatan makan tidak sesuai anjuran.

Ketika makan terlalu cepat, peran hormon yang mengirimkan sinyal kenyang akan terganggu, sehingga kalian akan terus-menerus merasa lapar.

Akibatnya, kalian akan makan lagi dan lagi hingga bisa merasa kenyang. Padahal perilaku tersebut akan meningkatkan kalori dalam tubuh, sehingga mau tidak mau berat badan akan bertambah.

- Diabetes

Diabetes adalah penyakit yang diakibatkan tingginya kadar gula dalam tubuh seseorang. Meskipun kebiasaan makan yang tergesa-gesa memang tidak berefek secara langsung pada tubuh.

Namun jika kebiasaan tersebut tidak diubah dengan segera, maka peluang kalian untuk terjangkit penyakit ini bisa semakin besar.

Hal tersebut didukung oleh sebuah penelitian yang melaporkan bahwa kebiasaan makan tersebut dapat meningkatkan risiko kesehatan dimana tubuh seseorang akan mengalami resisten insulin.

Dimana jika kondisi itu telah terjadi, maka tubuh tidak bisa mengoptimalkan fungsi insulin secara efektif. Sementara itu, jika kinerja insulin terganggu maka kondisi ini bisa mengantarkan kalian pada penyakit diabetes.

- Sindrom metabolik

Sindrom metabolik merupakan kondisi lanjutan yang meningkatkan risiko menderita penyakit jantung hingga stroke di kemudian hari. Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang termasuk fast eater memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi menderita sindrom ini dibandingkan mereka yang makan dalam tempo yang lebih lambat.

Sementara itu, untuk mengubah kebiasaan ini kalian harus segera membiasakan diri dengan beberapa cara misalnya meluangkan waktu sekitar 20 menit setiap kali makan dan selalu mengunyah makanan secara maksimal agar bisa ditelan dengan sempurna.

*Sumber: suara.com

Jumat, 10 Februari 2023

5 Ucapan yang Melukai Harga Diri Pria

Jum'at, 10 Februari 2023

5 Ucapan yang Melukai Harga Diri Pria

nuansaradiobojonegoro.com - Mungkin jarang disadari, pria pun adakalanya memiliki hati dan perasaan yang sensitif.

Bahkan, pria tergolong sangat mudah terpengaruh dengan apa yang dikatakan perempuan tentang dirinya, terutama dari orang yang dicintainya.

Inilah yang tak mungkin jarang disadari kaum perempuan. Wanita biasanya mengira pria adalah sosok yang kuat dan tak mudah tersinggung.

Hal ini terkadang membuat perempuan tak sensitif dalam menjaga ucapan kepada pria.

Padahal, sekalipun terlihat kuat, pria amat mungkin bisa terluka harga dirinya karena perkataan wanita.

Ingin tahu apa yang membuat pria bisa terluka akibat ucapan perempuan yang dicintainya?

1. Membandingkan kekayaan dengan pria lain

Sifat manusia berbeda satu sama lain, maka tak adil jika kita membandingkan sifat si dia dengan pria lainnya. Terutama yang menyangkut masalah keuangan.

"Akan sangat mengerikan bagi pria ketika kita mulai mengungkapkan betapa beruntungnya sahabat kita, karena suaminya baru membelikan sebuah mobil mewah-misalnya."

"Atau sahabat kita dan suaminya berlibur ke luar negeri. Masalah ini sangat melukai kelelakian pria," ungkap seorang pakar hubungan, Sujeiry Gonzalez.

2. Bahasa tubuh negatif

Bahasa tubuh adalah sebuah cara berkomunikasi yang lain. Hal-hal sekecil apa pun dari bahasa tubuh bisa menyakiti jika kita tak berhati-hati.

Sebab, bahasa tubuh perempuan yang negatif bisa menjadi serangan mematikan terhadap pria secara pribadi.

Demikian diungkapkan Dr Carole Lieberman, psikiater dan penulis buku Bad Girls:Why Men Love Them & How Good Girls Can Learn Their Secret, mengungkapkan.

"Bahasa tubuh yang terlihat negatif ini misalnya, ketika kita terlihat bosan saat bersama mereka, memutar bola mata saat mendengar ceritanya, atau menghindari kontak matanya."

"Bisa pula saat kita tidak memberikan effort yang sama besarnya dengan yang dia lakukan pada kita."

"Para pria bisa menangkap hal itu, dan merasa gagal untuk menyenangkan. Bahasa tubuh kita akan menghancurkan kepercayaan dirinya," ungkap Lieberman.

3. Menggunakan "tapi"

Ini salah satu kata sederhana yang bisa menjadi kalimat pembunuh yang diucapkan seorang perempuan.

Kok bisa sih kata ini memiliki dampak yang begitu kuat untuk seorang pria?

"Kata ini akan membuat pria merasa apa yang pernah ia lakukan ini tidak cukup baik untuk kita," jelas Gonzalez.

Coba perhatikan lagi, berapa kali kita pernah mengungkapkan kata ini pada si dia."

"Misalnya, 'baju yang kamu beli untuk aku bagus kok, tapi...', 'Sepatunya bagus juga, tapi..'."

"Daripada mengucapkan 'tapi', bukankah lebih baik mengucapkan 'terima kasih' kepadanya?"

4. Mengungkit-ungkit kegagalannya

Tidak ada orang yang lepas dari kegagalan, demikian juga kita dan pasangan.

Kita pasti tak mau kalau kegagalan kita selalu diungkit-ungkit dan dianggap tidak mampu memperbaikinya di lain hari.

Ketika pria melakukan sebuah kesalahan, tanpa disadari mungkin kita memberinya cap buruk dan tidak lagi percaya kepadanya untuk melakukan hal itu.

Misalnya ketika ia gagal memperbaiki mobil yang mogok di tengah jalan sampai berjam-jam lamanya.

Karena kesal harus menunggu lama, secara tak sadar ada memori yang tertanam dalam otak kita, dia tidak mampu melakukan hal tersebut.

Akibatnya, ketika kejadian ini terulang lagi, kita tidak percaya lagi pada kemampuannya untuk memperbaiki kembali dan memilih untuk langsung memanggil montir.

"Kita mungkin berpikir bahwa kita sedang mendukung dan membantunya agar ia tak perlu bersusah payah untuk memperbaikinya."

"Tetapi percayalah, perbuatan ini justru melukai sisi maskulinnya. Karena pada dasarnya, pria ingin menjadi semua yang kita butuhkan," kata psikolog dr Ramani Durvasula.

5. Tak membutuhkannya

Amber Neal, seorang matchmaker, mengungkapkan bahwa kunci utama keberhasilan hubungan adalah jika kedua belah pihak merasa saling membutuhkan dan dibutuhkan.

Maka ketika kita mengungkapkan tak lagi membutuhkannya, pria merasa tak berguna lagi sehingga merasa tak perlu mempertahankan hubungannya.

"Pria sudah terprogram untuk menjadi seseorang yang dibutuhkan perempuan."

"Saat kita berkata tak lagi membutuhkannya, maka dia akan bertanya-tanya untuk apa dia ada di sana."

"Jangan salahkan pria ketika tiba-tiba mereka keluar dari kehidupan kita karena menganggap sang kekasih tak lagi membutuhkannya," kata Neal.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 08 Februari 2023

Hindari, 4 Kebiasaan Kecil yang Menguras Energi dalam Pikiran

Rabu, 08 Februari 2023

Hindari, 4 Kebiasaan Kecil yang Menguras Energi dalam Pikiran

 

 

 

 

 

 

 

Pikiran menjadi salah satu ruang yang dapat menghasilkan energi sekaligus juga menyerap energi.

Tidak heran, apabila kita sering berpikiran negatif, maka itu bisa berpengaruh pada terkurasnya energi yang membuat kita kelelahan.

Selain berpikiran negatif, ada juga beberapa kebiasaan kecil yang ternyata mampu menguras energi kita.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan selengkapnya seperti yang dilansir dari laman Your Tango berikut ini.

1. Membiarkan meja yang berantakan

Meja yang tidak rapi atau berantakan ternyata dapat menguras energi dalam pikiran kita, terutama sebelum memulai bekerja.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk membersihkan meja kerja dan menata barang-barang sesuai dengan tempatnya.

Mungkin terlihat sangat sepele, namun perbaikan sederhana ini dapat membuat pikiran kita menjadi lebih jernih dan mengurangi kekhawatiran tentang penyimpanan barang jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

2. Tidak memiliki jadwal atau rencana kerja yang teratur

Sebelum memulai aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, ada baiknya bila kita mempersiapkan jadwal atau rencana dengan baik.

Entah itu waktu, tempat, hingga pekerjaan apa yang perlu diselesaikan hari esok, itu semua perlu disiapkan sebelumnya sehingga tidak menguras pikiran kita saat bekerja.

Jadi, pastikan untuk selalu membuat jadwal dan mengatur waktu kapan kita harus mulai bekerja, serta daftar pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan.

3. Berada dalam mode kerja sepanjang waktu

Saat ini mudah sekali untuk berada dalam mode kerja atau aktif sepanjang waktu. Apalagi bagi orang yang bekerja secara online dari jarak jauh, atau orang yang memiliki pekerjaan sampingan.

Hal ini jelas menguras energi pikiran kita dan bahkan merusak kesehatan dalam jangka panjang.

Berada dalam mode kerja di malam hari juga dapat meningkatkan kadar kortisol yang mengganggu kualitas tidur kita

Untuk mengatasinya, kita perlu menetapkan waktu istirahat dari mode kerja dan benar-benar tidak menyentuh pekerjaan sama sekali.

Misalnya, kita bisa menentukan jam 7 malam sebagai waktu beristirahat. Maka kita perlu meninggalkan pekerjaan pada jam itu dan bersantai.

4. Membiarkan ruang penyimpanan di otak penuh

Selain membuat kita mudah lupa, menyimpan terlalu banyak hal di dalam ruang penyimpanan di otak atau pikiran juga bisa menguras energi.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa membuat jadwal atau rencana kerja itu sangat penting.

Alih-alih kita menyimpan banyak hal dalam pikiran, sebaiknya tuliskan saja itu ke dalam jadwal atau daftar pekerjaan.

Apabila kita perlu melakukan pekerjaan yang tertunda kita bisa memeriksa kembali daftar tersebut dan mencoretnya jika sudah terselesaikan.

*Sumber: kompas.com

Senin, 06 Februari 2023

Tanpa Disadari, 7 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Kita Dibenci Orang Lain

Senin, 06 Februari 2023

Tanpa Disadari, 7 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Kita Dibenci Orang Lain








Tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan buruk yang membuat orang-orang di sekitar kita menjauh.

Kebiasaan tersebut pada awalnya mungkin membuat orang di sekitar kita menjadi tidak nyaman.

Tapi jika kita tidak menyadari bahwa kita salah dan tidak mau memperbaiki diri, kebiasaan itu bisa menjadi benih kebencian bahkan membuat teman baik kita selalu menghindar.

Lantas, kebiasaan apa sajakah itu? Coba simak ulasannya sebagai berikut.

Tujuh kebiasaan yang bikin kita dibenci orang lain

Terkadang, beberapa kebiasaan yang kita lakukan justru tanpa sadar membuat hubungan baik dengan orang lain semakin renggang.

Ada baiknya jika kita suka melakukan beberapa hal berikut ini, segera perbaiki agar kita tidak kehilangan orang-orang terdekat.

Melansir laman Your Tango, berikut deretan kebiasaan buruk yang tanpa sadar membuat kita dibenci orang lain.

1. Suka ingkar janji-janji kecil

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita terlalu sering membuat janji-janji kecil yang ternyata tidak sanggup kita tepati.

Misalnya saja janji menjemput teman di jam 7 malam, ternyata kita datang jam 8 malam.

Atau janji ingin menemui seseorang, tapi secara mendadak kita membatalkannya.  

Satu atau dua kali mungkin akan dimaklumi, tapi kalau terlalu sering diingkari, bisa jadi teman atau orang lain membenci kita karena tidak pernah menepati janji-janji tersebut.

2. Terlalu serius dan tidak bisa diajak bercanda

Di dalam pertemanan yang sudah akrab, sebetulnya candaan merupakan tanda bahwa mereka peduli pada kita.

Tapi di situasi tertentu mungkin ada beberapa guyonan yang membuat kita marah atau tersinggung, lalu memicu perdebatan.

Ketahuilah, jika kita sudah tahu sifat teman kita, sebaiknya kita tidak perlu terlalu tersinggung kalau ucapannya itu bernada bercanda.

Jangan terlalu menganggap semuanya terlalu serius, sebab bisa jadi maksud dari perkataan mereka tidak bertujuan untuk menuding atau menjatuhkan kita.

Bersikaplah "muka tebal" di hadapan mereka demi hubungan yang baik-baik saja.

3. Selalu menunjukkan kesalahan orang lain

Kita semua memiliki kecenderungan untuk menemukan kekurangan pada orang lain.

Tapi sebisa mungkin jangan pernah mencoba untuk menunjukkan kekurangan atau kesalahan di hadapannya.

Sejujurnya, hal ini bisa membuat orang lain itu merasa tersinggung dengan perkataan kita dan membuatnya semakin menjaga jarak.

Tanamkan ke pikiran bahwa tidak ada di dunia ini orang yang sempurna, sehingga rasanya tidak perlu terlalu menghakimi orang lain untuk membuat kita terlihat benar.  

4. Menyelewengkan "power"

Di dunia kerja, semua orang memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Sebagai gambaran di sebuah perusahaan kita adalah anak magang.

Lalu di atas kita masih ada pekerja yang lain, seperti senior, asisten manager, manager dan lain sebagainya.

Pekerja yang lain itu tentu saja dapat menggunakan "power" mereka di posisinya untuk membuat kita mengerjakan apa yang seharusnya di kita kerjakan dan tidak.

Tapi terkadang, mereka meminta kita untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya itu.

Sesekali mungkin tidak masalah, tapi jika terus-terusan apalagi yang kita kerjakan bukan tanggung jawab kita, ketahuilah bahwa yang namanya anak magang tidak akan bisa menolak "suruhan".

Dengan kata lain, jika berada dalam posisi "berkuasa" atau punya "power" di tempat kerja, tapi selalu menyelewengkan kekuatan itu, bersiaplah akan ada banyak orang yang membenci kita.

5. Memberikan nasihat yang tidak diminta

Memberikan saran kepada orang terdekat atau orang lain terasa mudah, tapi sebetulnya rumit.

Tahan keinginan kita untuk memberikan saran atau tanggapan apapun kecuali jika lawan bicara meminta kita untuk memberinya arahan.

Jika kita selalu memberikan nasihat tanpa diminta, bisa jadi nasihat itu dianggapnya sebagai kritik atau terlalu menggurui.

6. Main ponsel setiap saat

Saat bertemu dengan orang lain atau teman, pastikan mereka melihat bahwa kita hadir untuknya.

Hindari selalu bermain ponsel setiap saat kecuali kalau memang ada urusan penting atau kebutuhan tertentu.

Kebiasaan main ponsel saat bersama orang lain itu bisa memberikan kesan "ponsel lebih menarik daripada orang yang kita temui".

Maka dari itu, simpan ponsel di saku dan beri perhatian penuh pada orang yang ada di hadapan kita.

7. Selalu ingin terlihat lebih unggul

Ketika ada seseorang teman yang bercerita tentang pengalamannya, mungkin kita merasakan dorongan untuk menceritakan kisah yang lebih baik.

Misalnya saja ada seorang teman yang menceritakan bahwa hari itu, mereka melihat kecelakaan di jalan raya.

Lalu tiba-tiba kita merespons dengan cerita yang lebih hebat dan berkata;

"Ah itu tidak ada apa-apanya, saya pernah melihat kecelakaan yang lebih parah minggu lalu".

Apa yang akan dirasakan lawan bicara? Tentu kesal dan seperti tidak berdaya.

Kebiasaan yang tanpa disadari ini bisa membuat orang lain sangat membenci kita karena kita selalu ingin "dilihat" dan "dianggap hebat".

Lebih baik kita perhatikan dulu apa yang ingin disampaikan lawan bicara. Biarkan dia menceritakan semua sampai utuh.

Hindari memotong pembicaraan demi hal-hal yang lebih unggul karena hal itupun tidak ada manfaatnya buat kita, yang ada malah membuat lawan bicara merasa tidak berdaya.

*Sumber: suara.com