Pages

Senin, 29 Juni 2020

5 Tanaman yang Bikin Rumah Terlihat Estetik

Senin, 29 Juni 2020 17:44:18

5 Tanaman yang Bikin Rumah Terlihat Estetik

 Rumah adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga. Terlebih ditengah pandemi virus corona atau COVID-19. Agar semakin betah untuk berlama-lama didalam rumah, perlu adanya pernak-pernik dekorasi seperti tanaman.

Bukan hanya dekorasi, tanaman hias ini pun juga bisa dijadikan sebagai dekorasi di dalam rumah yang akan membuat tampilan dalam ruangan semakin terlihat cantik dan tidak monoton.

Berikut ini 5 Tanaman yang akan membuat rumahmu menjadi tampak aesthetic:

1. Monstera

Monstera adalah salah satu tanaman hijau yang memiliki daun yang besar dengan warna yang cukup kontras. Tanaman ini akan sangat cocok sekali dijadikan sebagai dekorasi pada salah satu ruangan yang ada di dalam rumahmu.

Cara merawatnya pun cukup mudah dan simpel, cukup siram tanaman ini jika kamu sudah merasa bahwa permukaan tanahnya sudah mulai kering pada kedalaman 2-5 cm.

2. Peperomia

Tanaman hias yang satu ini memiliki bentuk yang mungil sehingga sangat cocok untuk mempercantik pojok ruangan atau rak. Peperomia memiliki daun tebal yang berfungsi untuk menyimpan air.

Oleh karena itu, tanaman ini dapat bertahan hidup meski jarang disiram. Supaya dapat tumbuh dengan baik, letakkanlah tanaman ini pada ruangan yang terang namun tidak terkena matahari secara langsung.

3. Lidah Mertua

Lidah mertua atau sebutan latinnya snake plane adalah salah satu tanaman yang cukup sederhana dan perawatannya pun cukup mudah dan simpel. Tanaman yang minim sinar matahari satu ini hanya perlu kamu siram sedikit air dan dia bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama. Tanaman ini juga bisa banget kamu letakkan pada bagian manapun di dalam rumahmu.

4. Kaktus

Tanaman berduri yang memiliki berbagai macam bentuk ini memang merupakan tanaman yang sangat simpel sekali perawatannya. Kamu hanya perlu menyiramnya sesekali dan menjemurnya di luar rumah jika dirasa tanaman ini sudah mulai kering. Meski berduri, namun tanaman satu ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tanaman hias di dalam rumah.

5. Sirih Gading

Jenis tanaman rambat juga bagus untuk dekorasi rumah, seperti tanaman unik yang satu ini. Sirih gading memiliki daun yang berbentuk seperti hati. Tanaman ini dapat bertahan hidup pada suhu dingin dan sedikit cahaya matahari. Sirih gading dapat tumbuh dalam media tanah atau air. Selain itu, daun sirih gading mampu menyerap polutan udara.

*Sumber: kumparan.com

Sabtu, 27 Juni 2020

Bebas Rasa Perih dan Nyeri dengan Obat Sariawan Alami

Sabtu, 27 Juni 2020 17:27:30

Bebas Rasa Perih dan Nyeri dengan Obat Sariawan Alami

Hampir semua orang pernah mengalami sariawan yang mengganggu. Makan terasa sakit, minum sulit, bahkan sikat gigi pun perih. Untungnya, kondisi ini bisa diatasi dengan obat sariawan alami. Bagaimana caranya? Simak di dalam artikel berikut.

Penyebab pasti munculnya sariawan hingga saat ini belum diketahui. Tetapi sariawan di lidah, bibir, atau sekitar mulut bagian dalam lebih berisiko muncul jika Anda sedang stres, terkena infeksi virus atau jamur, alergi terhadap makanan, atau kekurangan vitamin atau mineral. Tak hanya itu, sistem kekebalan tubuh bermasalah, perubahan hormon, siklus menstruasi, lidah atau dinding mulut tergigit, dan luka di mulut juga bisa menjadi penyebab timbulnya sariawan.


Obat Sariawan Alami

Kadang sariawan bisa menetap di mulut hingga beberapa minggu dan bahkan meninggalkan bekas luka. Namun biasanya, sariawan akan hilang dan sembuh sendiri dalam waktu 10 hingga 14 hari. Bila Anda tidak tahan menunggu selama dua minggu, obat sariawan alami berikut ini bisa menjadi pilihan:

-    Berkumur dengan larutan garam atau dengan larutan baking soda (1 sdt baking soda dan ½ cangkir air hangat).
-    Minum banyak air.
-    Letakkan bongkahan kecil es batu di sariawan hingga meleleh.
-    Oleskan sedikit magnesium hidroksida cair ke sariawan beberapa kali sehari. Magnesium hidrosikda terdapat pada obat maag cair.
-    Konsumsi makanan, sayuran, dan buah-buahan yang tinggi kandungan vitamin C, vitamin B, folat, dan zat besi. Bila perlu, konsumsi suplemen yang mengandung vitamin tersebut. Vitamin C dan vitamin B kompleks dapat mempercepat penyembuhan sariawan.

Agar Sariawan Tidak Makin Parah

Selain obat sariawan alami di atas, Anda dapat melakukan hal-hal berikut agar sariawan tidak makin parah, di antaranya:

-    Rajin sikat gigi dan menggunakan benang gigi agar sariawan tidak terinfeksi bakteri.
-    Hindari mengonsumsi makanan pedas atau asam karena dapat menyebabkan iritasi dan nyeri lebih lanjut.
-    Sikat gigi Anda dengan perlahan-lahan, gunakan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi bebas deterjen.
-    Konsumsi makanan lunak yang mudah ditelan, dipotong kecil-kecil, digiling, atau dihaluskan.
-    Hindari makanan asin, kopi, cokelat, kacang-kacangan, keripik kentang atau biskuit yang dapat melukai sariawan, minuman bersoda atau beralkohol, rokok, serta makanan dan minuman yang terlalu manis, terlalu panas, atau terlalu dingin.
-    Berkumur dengan mouthwash atau obat kumur yang tidak mengandung alkohol.
-    Jangan menyentuh sariawan karena dapat mengganggu proses penyembuhan dan menyebabkan infeksi menyebar.
-    Jika mulut benar-benar terasa sakit, gunakan sedotan jika ingin minum.
-    Berhenti merokok.

Jika obat sariawan alami dan berbagai cara di atas tidak membuat sariawan sembuh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan. Apalagi jika luka sariawan ternyata terus berulang, semakin membesar, menyebar, berlangsung selama tiga minggu atau lebih, dan terasa sangat sakit, bahkan jika sudah menelan obat antinyeri. Konsultasikan juga ke dokter jika Anda merasa kesulitan untuk minum atau menderita demam tinggi ketika sariawan.

Memang banyak obat sariawan alami yang bisa Anda gunakan, tapi mencegah tetap lebih baik daripada mengobati. Jagalah selalu kesehatan mulut dengan rajin menyikat gigi dua kali sehari, agar sariawan tidak datang lagi.

Jumat, 26 Juni 2020

Hati-hati, 6 Kalimat Ini Bisa Menyakiti Hati Wanita

Jum'at, 26 Juni 2020 18:24:00

Hati-hati, 6 Kalimat Ini Bisa Menyakiti Hati Wanita

Wanita dikenal sebagai sosok yang memiliki hati lembut juga perasaan yang lebih sensitif dari pria. Tak heran ketika kita mengucapkan kalimat yang sama kepada pria dan wanita, respon yang mereka berikan akan berbeda.

Wanita akan lebih menggunakan perasaan dalam menanggapi sebuah perkataan. Oleh karena itu, wajib berhati-hati bagi kalian para pria untuk mengucapkan kata-kata kepada para wanita.

Nah, berikut ini adalah beberapa kalimat yang bisa menyakitkan hati para wanita. Yuk, disimak!

1. ‘Diet dong, jangan makan mulu’

Jika kalimat ini diucapkan pada pria, mungkin kaum pria akan cenderung menanggapinya dengan tertawa. Beda cerita jika kalimat ini diucapkan pada kaum wanita.

Bagi wanita pengucapan kalimat di atas haram hukumnya dan termasuk salah satu dari body shaming yang membuat mereka merasa insecure. Tak jarang karena sering diberi ucapan seperti itu, banyak wanita rela diet dan tidak makan demi terlihat kurus.

2. ‘Kamu kok kusam’

Percayalah, tidak ada wanita yang tidak sakit hati jika dikatakan kulitnya kusam. Wanita tentu ingin dibilang cantik. Hindari mengucapkan kalimat yang membuat mereka merasa rendah diri.

3. ‘Make up kamu menor deh’

Sebelum mengucapkan hal ini, coba kalian tempatkan diri di posisi sang wanita. Dimana wanita rela bangun awal, bersiap lebih awal, menggunakan make up yang sesungguhnya tak nyaman dipakai, belum lagi resiko wajah jerawatan karena penggunaan make up demi tampil cantik.

Kemudian kalian memberikan komentar bahwa make up mereka menor, jelas hal tersebut akan menyakitkan hati si wanita karena perjuangan yang mereka lakukan demi mengenakan make up tidak lah mudah.

4. ‘Mantan aku dulu.....’

Membandingkan sosok pacar dengan sang mantan adalah kalimat yang harus kalian hindari. Walau sebaik apapun mantan kalian, hargailah hati pasangan kalian.

Semua wanita pasti marah jika dirinya dibanding-bandingkan dengan mantan si pacar. Kalian sudah memilih mereka sebagai pasangan, maka terima mereka apa adanya. Kalaupun ingin menegur maka jangan menggunakan perbandingan mantan.

5. ‘Kamu gak bisa masak? Cewek bukan sih?’

Wanita selalu diidentikkan dengan harus bisa memasak. Ingat setiap orang punya kemampuannya sendiri. Tidak bisa memasak bukan berarti dia bukanlah sosok wanita sejati.

6. ‘Dasar baperan’

Dengan mengucapkan kalimat ini, kalian seakan meremehkan perasaan wanita. Wanita memang diciptakan berbeda dengan pria, termasuk dari cara berpikirnya yang cenderung mengedepankan perasaan. Jadi alih-alih mengolok baperan, cobalah lebih berempati kepada mereka.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 25 Juni 2020

Hal yang Perlu Diingat saat Ajak Anak Keluar Rumah di Masa New Normal

Kamis, 25 Juni 2020 17:23:11

Hal yang Perlu Diingat saat Ajak Anak Keluar Rumah di Masa New Normal

Beberapa pemerintah daerah mulai melonggarkan PSBB di wilayahnya untuk bersiap menghadapi new normal. DKI Jakarta misalnya, Gubernur Anis Baswedan sudah mengizinkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk beroperasi kembali. Mulai dari mal, hotel, hingga kebun binatang sudah diizinkan beroperasi lagi, dengan tentunya menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

Selain itu, sejak pertengahan Juni ini, beberapa perkantoran juga sudah mulai dibuka sebagai salah satu penerapan PSBB transisi. Ya Moms, dengan diberlakukannya PSBB transisi, maka beberapa sektor publik yang sebelumnya ditutup, kini mulai dibuka lagi.

Menanggapi kebijakan tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan seluruh masyarakat untuk tidak lengah dan tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat dan penuh kesadaran untuk mencegah penularan COVID-19. Khususnya dalam memastikan aktivas anak di luar rumah tetap aman.

Hingga saat ini IDAI masih tetap menganjurkan anak-anak untuk tetap berada di rumah. IDAI mengimbau agar orang tua dan keluarga tidak membawa anak-anak ke tempat umum, seperti taman, pusat rekreasi, pusat perbelanjaan dan tempat bermain.

Namun, bila anak terpaksa dibawa keluar rumah dalam kondisi mendesak, IDAI menyarankan agar orang tua melakukan beberapa hal ini.

1. Anak harus selalu didampingi orang tua dan atau pengasuhnya.
2. Anak tetap menjaga jarak fisik sejauh 2 meter.
3. Anak usia 2-18 tahun dan orang dewasa dianjurkan menggunakan masker. Jika penggunaan masker dirasa tidak bisa maksimal, maka dapat ditambahkan face shield.
4. Menggunakan barrier atau penghalang sesuai alat yang sedang dipakai saat bepergian, seperti menggunakan kereta dorong dengan penutup untuk anak di bawah 2 tahun.
5. Menjauhi orang sakit.
6. Melakukan cuci tangan sesering mungkin.
7. Menghindari memegang mulut, mata dan hidung.

Jadi, bila tidak ada kebutuhan mendesak, pastikan anak untuk tetap berada di dalam rumah ya, Moms. Sebab, penggunaan masker, face shield, atau alat pelindung diri tidak serta merta mencegah infeksi COVID-19. Namun, bila terpaksanya harus membawa anak keluar rumah, pastikan Anda mengikuti berbagai protokol kesehatan di atas.

*Sumber: kumparan.com

Rabu, 24 Juni 2020

Selain Cukup Umur, Ini Tanda Bayi Siap Diberi MPASI

Kamis, 24 Juni 2020 19:11:57

Selain Cukup Umur, Ini Tanda Bayi Siap Diberi MPASI

Selama 6 bulan pertama sejak kelahirannya, bayi dianjurkan untuk mendapat ASI secara eksklusif demi memenuhi kebutuhan nutrisinya. Setelah itu, barulah ia bisa diberikan makanan pendamping ASI (MPASI), serta tetap bisa dilanjutkan pemberian ASI hingga usia si kecil 2 tahun. Demikian anjuran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Alasannya menurut Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Ariani D. Widodo, Sp.A(K), bayi baru bisa diberikan MPASI, bila saluran cerna dan ginjalnya sudah siap mencerna makanan padat atau cair selain ASI. Sebaliknya, pemberian makanan padat pada bayi terlalu dini, justru akan memberi beban pada sistem pencernaannya yang belum berkembang secara baik.

Tapi bila terlambat diberi MPASI juga tak bagus! Sebab anak yang terlambat diperkenalkan makanan padat, konsekuensinya adalah si kecil jadi tidak terlatih untuk mengunyah.

"Kalau anak diberikan sebelum 4 bulan, maka belum siap dan bisa mengganggu penyerapan nutrisi dari ASI yang justru lebih penting. Juga, pada penelitian, terbukti bahwa meningkatkan obesitas pada anak yang diberikan MPASI terlalu dini. Pengenalan MPASI lewat dari usia 6 bulan juga kurang baik, karena kebutuhan sudah lebih tinggi dari yang dipenuhi ASI. Sehingga berisiko kekurangan asupan zinc dan zat besi," sambung dr. Ariani.. 

Tidak hanya itu, adapun tanda-tanda kesiapan bayi diberi ASI adalah sebagai berikut:

1. Siap Fisik

"Bayi sebenarnya bisa memulai MPASI ketika dia siap. Siapnya adalah salah satunya secara fisik," kata dr. Ariani dalam Webinar yang diadakan oleh Official PrimaKu Channel, dalam rangka memperingati HUT Ikatan Dokter Anak Indonesia ke-66, beberapa waktu lalu.

Ia pun menjelaskan, secara fisik anak terlihat tampak sering lapar. Artinya kebutuhannya sudah melebihi kemampuannya untuk saat itu. Jadi dilihat dulu organ tubuh dan kalorinya meningkat. Misalnya jika Anda melihat anak menyusu 2-3 jam, sekarang satu jam sudah mulai minta menyusu lagi.

"Lalu ia sudah bisa mengontrol kepala dengan baik. Jadi kalau didudukkan kepalanya tidak turun ke bawah, tapi relatif tegak. Kemudian duduk sendiri dengan bantuan dan berkurangnya extrusion reflex, yakni lidah memiliki refleks mendorong keluar kembali apabila dimasukkan sesuatu, dalam hal ini sendok. Bila pada umur 6 bulan ke atas, maka refleks ini bisa berkurang jika sendok dimasukkan ke mulutnya," kata dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Bunda, Jakarta ini.

2. Siap Psikologis

Bila bayi Anda mulai tertarik melihat Anda makan, dan terlihat membuka mulut ketika disodorkan makanan, artinya si kecil sudah siap untuk MPASI. Selain itu, ia pun terlihat bersemangat, kalau makanan dipindahkan atau sedang disiapkan. Si kecil juga tampak fokus untuk mengikuti ke mana arah makanan dengan matanya.

"Bayi pun sudah bisa menunjukkan isyarat kalau dia sudah kenyang. Misalnya sudah bisa melepehkan kembali dari mulut, perhatiannya mudah teralihkan, menutup mulut kalau diberi makan, membuat muka ketika disodorkan makanan atau mulai dibuat main-main saja makanannya," kata dr. Ariani.

Nah jadi sudah tahukan tanda-tanda penting bayi sudah siap MPASI? Semoga Anda tidak perlu bingung untuk memberikan makanan padat pada si kecil ya.

*Sumber: kumparan.com

Selasa, 23 Juni 2020

9 Jenis Makanan yang Bisa Memicu Asam Lambung

Selasa, 23 Juni 2020 17:28:20

9 Jenis Makanan yang Bisa Memicu Asam Lambung

Naiknya asam lambung kerap menyiksa sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Naiknya asam lambung dapat menimbulkan sensasi terbakar di dada, nyeri ulu hati, mual dan rasa asam di mulut.

Penyakit asam lambung umumnya dialami oleh ibu hamil, pengidap obesitas atau seseorang yang telat makan. Namun, naiknya asam lambung juga bisa dipicu oleh makanan yang dikonsumsi. Sebaiknya, hindari jenis-jenis makanan berikut kalau tidak ingin asam lambung kamu naik.

Jenis Makanan yang Memicu Asam Lambung
Melansir dari Healthline, berikut jenis-jenis makanan yang memicu naiknya asam lambung, yaitu:

Makanan Berlemak Tinggi
Makanan berlemak tinggi umumnya menggugah selera dan mengenyangkan. Sayangnya, makanan yang terlalu berlemak mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, yakni otot yang bertindak sebagai penghalang antara esofagus dan lambung. Ketika otot ini kendur atau rileks, maka asam lambung dapat keluar dari lambung dan naik kerongkongan, sehingga memicu mulas.

Makanan tinggi lemak dinilai juga mampu merangsang pelepasan hormon cholecystokinin. Hormon ini mampu mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah dan menyebabkan refluks asam. Kalau kamu ingin makan makanan yang berlemak, jangan lupa untuk mengatur porsinya agar tidak memicu refluks asam.

Mint

Menurut sebagian besar orang, permen mint mampu menenangkan kondisi pencernaan. Namun, ada beberapa bukti bahwa permen ini dapat menyebabkan mulas. Studi yang telah diterbitkan dalam National Health Medicine menemukan bahwa spearmint dosis tinggi berkaitan dengan gejala asam lambung. Jadi, sebaiknya kamu berhati-hati jika ingin mengonsumsi permen mint saat perut kosong.

Jus Jeruk

Jus jeruk sering menjadi minuman pilihan untuk menyegarkan dahaga. Rasa asam dan manis yang bercampur dengan dinginnya es menjadi minuman yang cocok dikonsumsi saat cuaca sedang terik-teriknya. Sayangnya, jumlah asam dalam jus jeruk mampu memicu refluks asam dan menimbulkan mulas.

Cokelat

Cokelat dikenal mampu memperbaiki suasana hati. Rasanya yang manis dan sedikit pahit memang ampuh untuk mengubah suasana hati menjadi lebih baik. Namun, efek cokelat pada asam lambung mirip seperti makanan berlemak tinggi. Cokelat mampu melemaskan otot sfingter esofagus bagian bawah, sehingga memungkinkan asam lambung keluar ke kerongkongan dan menyebabkan mulas.

Makanan Pedas

Sudah banyak yang tahu kalau makanan pedas memang dapat memicu naiknya asam lambung. Senyawa capsaicin dalam cabai mampu memperlambat laju pencernaan. Artinya, makanan akan tinggal di perut dalam waktu yang lebih lama, sehingga mampu memicu mulas. Selain itu, makanan pedas juga mengiritasi kerongkongan yang sudah meradang, sehingga dapat memperburuk gejala mulas.


Garam

Tidak lengkap rasanya jika sebuah masakan tidak dibumbui dengan garam. Namun, konsumsi garam dinilai mampu memicu naiknya asam lambung. Mungkin ini disebabkan karena rata-rata orang yang mengonsumsi makanan asin juga cenderung makan makanan yang digoreng dan berlemak.

Bawang

Bawang sering dijadikan bumbu dasar sebuah masakan. Namun, bawang ternyata dapat melemaskan otot sfingter esofagus bagian bawah, sehingga menyebabkan refluks asam dan gejala mulas.

Alkohol

Alkohol dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah yang memungkinkan asam lambung keluar ke kerongkongan dan memicu mulas. Selain itu, minuman beralkohol, terutama anggur dan bir, meningkatkan jumlah asam lambung yang otomatis meningkatkan risiko mulas. Asupan alkohol yang berlebihan juga dapat merusak lapisan kerongkongan. Seiring waktu, kondisi ini dapat membuat kerongkongan lebih sensitif terhadap asam lambung.

Kopi

Kopi umumnya mengandung senyawa kafein. Senyawa yang satu ini telah terbukti merilekskan sfingter esofagus bagian bawah yang dapat meningkatkan risiko refluks asam dan mulas. Apabila kamu salah satu penggemar kopi, sebaiknya hindari mengonsumsinya berlebihan untuk mencegah naiknya asam lambung.


Itulah jenis makanan yang dinilai memicu naiknya asam lambung. Asam lambung umumnya mudah diobati dengan obat antasida. Kalau kamu membutuhkannya, kamu bisa membelinya lewat aplikasi Halodoc. Tidak usah repot keluar rumah, tinggal pesan melalui Halodoc lalu obat akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Sumber: https://www.halodoc.com/
jenis-makanan-yang-bisa-memicu-asam-lambung

Sabtu, 20 Juni 2020

Ibu Hamil Suka Makan Es Krim, Benarkah Bikin Berat Badan Bayi Besar?

Sabtu, 20 Juni 2020 18:18:59

Ibu Hamil Suka Makan Es Krim, Benarkah Bikin Berat Badan Bayi Besar?

Siapa yang tidak tergoda dengan nikmat dan segarnya es krim? Ya Moms, makanan dingin yang satu ini tak pernah kehilangan penggemarnya, termasuk ibu hamil.

Meski begitu, ada juga yang merasa ragu untuk mengonsumsi es krim saat hamil. Pasalnya, banyak anggapan yang menyatakan bahwa makan es krim dapat berdampak pada berat badan bayi yang akan lahir besar. Sehingga, hal itu ditakutkan bisa berdampak pada kesehatan si kecil dan menyulitkan Anda untuk bisa melahirkan normal dengan lancar.
Tapi, benarkah anggapan itu?

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Yassin Yanuar Mohammad Sp.OG-KFER, menjelaskan bahwa es krim adalah satu makanan yang memiliki kandungan kalori tinggi. Ya Moms, kalori yang tinggi memang bisa menyebabkan kenaikan berat badan, baik pada ibu hamil dan bayi di dalam kandungan.

"Es krim kan mengandung kalori manis dan lain-lain dan itu mesti dikontrol makannya Pasalnya, kalau terlalu banyak bisa berpotensi berpeluang kelebihan kalori yang dibutuhkan, sehingga bisa menyebabkan pertumbuhan berat badan ibunya bisa berlebih termasuk juga bayinya gitu," ujar  dr. Yassin, saat dihubungi kumparanMOM, belum lama ini.

Lebih lanjut, dokter yang praktik di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, tersebut menjelaskan bahwa berat badan bayi yang normal adalah sekitar 2,5 kilogram hingga 4 kilogram. Yang berarti, bila di berat badan bayi di atas 4 kilogram maka termasuk kategori besar. Hal ini dikhawatirkan bisa meningkatkan peluang Anda untuk melahirkan caesar.

Namun, yang perlu digaris bawahi adalah penyebab berat badan bayi besar bukan hanya karena sering mengonsumsi es krim. Ya, ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhi kondisi tersebut, misalnya saja karena mengonsumsi makanan berkalori tinggi secara berlebihan, atau karena faktor genetik.

"Mana kala dia besar lebih dari seharusnya lebih dari 4 kilogram itu harus dicari tahu, apakah ada masalah kalori yang berlebihan. Yang kedua apakah ada penyakit dari ibunya. Yang sering itu diabetes mellitus gestasional pada kehamilan, atau ada faktor genetik karena memang keturunannya yang mungkin besar-besar," jelasnya.

Nah Moms, itu artinya, ibu hamil sebenarnya boleh-boleh saja makan es krim. Namun, tidak boleh berlebihan, sebab bisa membuat bayi atau Anda mengalami kenaikan berat badan yang tinggi.

*Sumber: kumparan.com

Jumat, 19 Juni 2020

Cara Gampang untuk Tahu Gizi Anak Sudah Tercukupi atau Belum

Jum'at, 19 Juni 2020 17:16:10

Cara Gampang untuk Tahu Gizi Anak Sudah Tercukupi atau Belum

Memastikan kebutuhan nutrisi anak usia dini tercukupi, sangat penting dilakukan, Moms! Pasalnya, ini jadi bekal energi anak sehari-hari, serta turut berpengaruh pada tumbuh kembangnya.

Mengacu pada UU RI N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun.

Bicara gizi, perlu diketahui dulu bahwa zat gizi dibagi menjadi dua jenis: makro dan mikro. Yang termasuk ke dalam zat makro adalah karbohidrat, protein, serat, air dan lemak. Sedangkan untuk zat mikro meliputi zat antioksidan, berbagai macam vitamin serta mineral.

Perbedaan dari keduanya, zat makro dibutuhkan lebih banyak oleh tubuh dibanding zat mikro, Moms. Meski sedikit, zat mikro jangan sampai dilewatkan, sebab punya peran sangat penting terhadap aktivitas enzim, pembentukan hormon, sistem imun hingga sistem reproduksi.

Lalu bagaimana cara mengetahui kebutuhan zat makro dan mikro anak telah terpenuhi?

Pertama-tama, menurut Pakar Gizi Medik, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, Anda perlu mengamati dan melihat makanan yang dikonsumsi anak setiap harinya. Perhatikan apakah makanan tersebut sudah mengandung gizi lengkap, yang terdiri dari: makanan pokok, sayur-mayur, lauk pauk, buah, dan susu.

"Kalau semua sudah ada di dalam menu makan anak setiap kali makan, kita sudah bisa mengetahui bahwa anak itu cukup zat gizi makro mikro-nya," jelasnya dalam Konferensi Pers Virtual Peluncuran Dancow Nutritods, Senin (15/6/2020).

Selain itu, penting juga untuk memvariasikan menu makan anak agar tidak terjadi ketidakseimbangan kualitas asupan gizi.

dr. Saptawati melanjutkan, Anda pun bisa mengamati bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak, Moms. Bila tidak ada masalah, artinya kebutuhan gizi makro dan mikro lagi-lagi sudah tercukupi.

"Kemudian, anak itu tidak gampang sakit. Artinya kekebalan tubuhnya sudah terlindungi," katanya.

Sebaliknya, dr. Saptawati menuturkan bahwa kekurangan gizi bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh anak dan gangguan dalam usus (dysbiosis).

"Adanya dysbiosis akan menurunkan kekebalan tubuh anak (dan menyebabkan) masuknya kuman-kuman penyakit seperti ISPA dan diare akan cepat mengenai anak-anak tersebut," tutup dr. Saptawati.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 18 Juni 2020

Lebih Baik Mana, Anak Pakai Face Shield atau Masker untuk Cegah Virus Corona?

Kamis, 18 Juni 2020 17:12:50

Lebih Baik Mana, Anak Pakai Face Shield atau Masker untuk Cegah Virus Corona?

Bukan tenaga medis saja, kini penggunaan face shield atau penutup wajah semakin lazim ditemui untuk mencegah virus corona. Yang menggunakannya pun, tak pandang usia. Mulai dari orang dewasa, anak kecil sampai bayi baru lahir. Maklum, alat pelindung yang satu ini memang semakin mudah ditemui karena banyak dijual di toko hingga penjual pinggir jalan.

Meski begitu, tidak semua orang tertarik menggunakannya. Banyak  orang tua misalnya, yang tetap memilih memberikan masker pada anaknya.

Tapi sebenenarnya, lebih baik mana, ya? Anak pakai  face shield atau masker untuk cegah paparan virus corona yang jadi penyebab penyakit COVID-19 yang masih merajalela?

kumparanMOM menanyakan hal ini kepada dr. Farabi el fouz Arafiq SpA, MKes, dokter spesialis anak yang praktik di RSU Bunda Margonda, Depok, Jawa Barat.

"Menurut saya, lebih baik dipakaikan keduanya," katanya.

Ini sejalan dengan perlindungan ekstra, dengan adanya perbedaan dari area yang berusaha dilindungi dua alat tersebut, namun saling melengkapi.

Sehingga, area hidung dan mulut dapat terlindung oleh masker kain, tapi tidak pada mata yang mana droplet juga bisa mengenai mata. Dan hal ini bisa diatasi oleh face shield, sebaliknya,  face shield hanya melindungi bagian depan wajah alias masih ada celah di bagian bawah, dan samping kiri serta kanan.

"Face shield semua usia pun bisa menggunakannya," sambungnya.

Yang selanjutnya perlu diperhatikan orang tua adalah memastikan pemakaiannya dapat membuat anak nyaman. Sebab menurut dr. Farabi, tak jarang ada anak yang menolak pakai masker.

Selanjutnya, dr. Farabi membagikan kiat aman ke RS, misalnya untuk urusan imunisasi selama pandemi. Di antaranya:

1. Pilih RS yang memisahkan ruang tunggu untuk anak vaksin dan yang sakit, serta mewajibkan penggunaan masker.

2. Anak wajib dijaga, tidak boleh ke sana kemari pegang barang-barang RS, lalu pegang muka. Bila tidak bisa, agar digendong saja.

3. Anak wajib pakai masker, untuk itu latih dulu di rumah. Bila anak terlalu kecil dan belum bisa dilatih, wajib digendong selama di RS dan terapkan physical distancing 1-2 meter.

4. Bila memungkinkan, tunggu di mobil sambil pantau nomor antrian.

5. Sebelum pulang, wajib cuci tangan di RS atau sehabis menyentuh benda-benda di RS.

6. Anak yang masih suka memasukkan tangan ke mulut, wajib digendong agar dipastikan tidak menyentuh benda-benda di RS

7. Pulang ke rumah, langsung mandi. Saat ke RS, bisa ditunda untuk mandi, atau justru mandi lagi pun sesampai di rumah tak mengapa. Sebaiknya mandikan anak pakai air hangat, agar kerja vaksin dalam tubuh anak dapat prima.

"Bukan cuma imunisasi, tapi saat anak sakit dan mengharuskan ia ke RS maka jangan ditunda.

Karena penyakit akibat tidak divaksin  maupun saat anak lagi jatuh sakit, bisa berbahaya. Sebaiknya tetap ke RS dengan kiat-kiat di atas," katanya.

Namun karena penggunaan face shield belum jadi hal utama dibanding masker, karenanya dahulukan masker atau gunakan bersama keduanya. Jangan lupa juga, tetap menerapkan physical distancing alias jaga jarak ya, Moms!

*Sumber: kumparan.com

Senin, 15 Juni 2020

Karena Kondisi Ini, Nyamuk Lebih Sering Gigit Anak Tertentu Dibanding yang Lain

Senin, 15 Juni 2020 17:38:09

Karena Kondisi Ini, Nyamuk Lebih Sering Gigit Anak Tertentu Dibanding yang Lain

Setiap orang tua umumnya berusaha keras menjaga anak dari gigitan nyamuk. Sebab, tidak hanya mendatangkan gatal dan bekas luka yang kadang-kadang tak mudah hilang. Tetapi gigitan nyamuk juga membawa risiko penyakit berbahaya, seperti demam berdarah, chikungunya, maupun malaria.

Bicara soal gigitan nyamuk, tahukah Anda bahwa nyamuk 'menyukai' anak tertentu? Mungkin saja Anda sudah menyadarinya, sehingga sempat terlintas di pikiran mengapa si kecil bisa lebih sering digigit nyamuk, dibanding orang dewasa bahkan anak lainnya. Kira-kira apa saja sebabnya ya?

1. Kondisi tubuh yang panas

Menurut Dokter Spesialis Anak di Anson International Pediatric & Child Development Clinic, Dr Low Kah Tzay, nyamuk tertarik pada kondisi tubuh yang panas. Sebab, saat suhu tubuh panas maka akan melepaskan asam laktat melalui keringat.

"Nyamuk tertarik pada panas dari kulit. Jika anak Anda yang berusia tiga tahun lebih aktif dan mengeluarkan lebih banyak panas, ia mungkin lebih menarik banyak nyamuk daripada saudaranya," jelas dr. Low Kah Tzay, seperti dikutip dari Young Parents.

Dengan begitu, tak heran nyamuk menyukai si kecil yang sedang aktif berlarian di luar, atau sehabis pertandingan olahraga, Moms.

"Anak-anak umumnya menarik lebih banyak gigitan nyamuk daripada orang dewasa karena kulit mereka biasanya lebih hangat," lanjut dr. Tzay.

2. Golongan darah O

Golongan darah tertentu juga cenderung membuat anak lebih jadi incaran nyamuk! Ya Moms, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Entomology (2014), risiko orang bergolongan darah O digigit nyamuk adalah dua kali lipat golongan darah A. Sebabnya menurut peneliti, pemilik golongan darah O lebih sering mengeluarkan sinyal kimia --yang mana ini sangat menarik buat nyamuk.

3. Gemar pakai pakaian gelap

Selain itu, si kecil yang gemar mengenakan warna baju gelap, apalagi dipakai saat sore dan malam hari, juga lebih membuat nyamuk tertarik padanya. Maka dari itu, sebaiknya kenakan baju si kecil dengan warna yang cerah saat malam hari, Moms.

Anda juga bisa memakaikan si kecil dengan pakaian yang panjang, namun berbahan katun sehingga ia tidak merasa gerah.

Nah bila si kecil ingin keluar, sebaiknya balurkan lotion anti nyamuk, Moms. Pastikan sudah konsultasikan dengan dokter agar sudah aman sesuai jenis kulit si kecil.

*Sumber: kumparan.com

Minggu, 14 Juni 2020

Kembali Beraktivitas, ini Tips Tingkatkan Imunitas untuk Lansia

Minggu, 14 Juni 2020 17:21:33

Kembali Beraktivitas, ini Tips Tingkatkan Imunitas untuk Lansia

Dunia, termasuk Indonesia, memutuskan untuk “berdamai” dengan virus corona. Salah satunya melalui penerapan new normal alias kenormalan baru. Dengan menyesuaikan protokol kesehatan, orang-orang sudah kembali diizinkan beraktivitas di luar rumah. Sayangnya, belum tersedia vaksin untuk mencegah penularan virus masih menjadi hal yang harus diwaspadai.

Seperti diketahui sebelumnya, virus ini bisa menyerang siapa saja, tetapi risikonya menjadi lebih besar pada lansia. Karena belum ada vaksin, menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan imunitas menjadi bekal utama untuk mencegah penularan corona. Lantas, apa saja tips yang bisa diterapkan untuk meningkatkan imunitas lansia yang harus kembali beraktivitas di luar rumah? Simak jawabannya di bawah ini!

Meningkatkan Imunitas pada Lansia
Daya tahan tubuh alias imunitas menjadi hal yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Imunitas yang terjadi dengan baik akan melindungi tugus agar tidak mudah terserang infeksi atau penyakit lainnya. Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menjaga daya tahan tubuh, salah satunya menerapkan gaya hidup sehat.

Kesehatan tubuh dan imunitas bisa dijaga dengan cukup beristirahat, banyak minum air putih, rutin berolahraga, serta hindari konsumsi alkohol dan rokok. Selain itu, mengonsumsi makanan tertentu juga ternyata bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Agar selalu sehat, biasakan untuk memperbanyak konsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayur.

Kandungan vitamin dan mineral dalam buah dan sayur bisa membantu melindungi tubuh. Asupan nutrisi tersebut bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Selain buah dan sayur, ada jenis makanan lain yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas lansia, di antaranya:

Telur
Salah satu “makanan sehat” yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan imun adalah telur. Jenis makanan yang satu ini kaya akan kandungan protein dan vitamin yang bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Yoghurt
Selain telur, lansia juga bisa mencoba konsumsi yoghurt untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Yoghurt bisa membantu memperkuat usus, sehingga bisa membantu mencegah penyakit pencernaan.

Jahe dan Kunyit
Jahe dan kunyit menjadi jenis rempah-rempah yang diketahui baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Ternyata, mengonsumsi keduanya juga bisa membantu mencegah serangan penyakit, lho! Rutin mengonsumsi jahe dan kunyit bisa membantu tubuh melawan infeksi serta jenis penyakit lain yang rentan menyerang lansia. Rempah-rempah juga bisa membantu memperbaiki sel tubuh yang rusak, sehingga meningkatkan fungsi imun dalam melawan virus atau bakteri penyebab penyakit.

Perbanyak Air Putih
Meningkatkan imunitas juga bisa dilakukan dengan perbanyak minum air putih. Orang dewasa, termasuk lansia, membutuhkan asupan air putih setidaknya delapan gelas setiap hari. Hal ini penting untuk menghidrasi tubuh sehingga risiko serangan penyakit pun menjadi lebih kecil. Sebab saat tubuh kekurangan cairan alias dehidrasi, fungsi sistem kekebalan tubuh pun akan mengalami penurunan.

Mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan imunitas nyatanya bukan bualan belaka. Jenis-jenis makanan tersebut, dibarengi dengan penerapan gaya hidup sehat bisa membantu menjaga jantung tetap aktif, serta memelihara kesehatan otak. Dan yang paling penting, penerapan gaya hidup sehat bisa membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Sumber: https://www.halodoc.com/kembali-beraktivitas-
ini-tips-tingkatkan-imunitas-untuk-lansia

Sabtu, 13 Juni 2020

5 Makanan yang Membuat Gigi Lebih Putih dan Sehat

Sabtu, 13 Juni 2020 17:37:20

5 Makanan yang Membuat Gigi Lebih Putih dan Sehat

Semua orang tentu ingin menjaga gigi mereka tetap sehat, karena memiliki senyum dengan gigi sehat adalah salah satu senjata untuk tampil percaya diri. 

Namun, masalahnya adalah bahwa sementara semua orang menginginkan giginya tampak putih berkilau, tidak banyak yang melakukan cukup usaha untuk merawatnya. Bahkan, banyak orang hanya sebatas menyikat gigi dua kali sehari.

Sekarang cobalah untuk lebih mulai memikirkan menu makananmu juga, karena apa yang masuk ke dalam tubuh, juga akan memengaruhi kesehatan mulut Anda.

Lalu apa yang sebaiknya dimakan untuk membantu menjaga kesehatan mulut? Berikut ini lima makanan yang bisa kamu tambahkan ke dalam asupan sehari-hari untuk senyum sehat:

1. Apel

Ternyata sebuah apel sehari tidak hanya menjauhkan kita dari dokter, tetapi juga dari dokter gigi. Ini karena buah-buahan segar seperti apel berperan sebagai sikat gigi alami, membantu membersihkan plak dan karang gigi dari gigi kita.

2. Jeruk, Lemon, Mint, dan Nanas 

Semua buah-buahan ini mengandung vitamin C, yang dapat membantu menjaga senyum sehat dengan melindungi gusi. Sebagai salah satu faktor kunci dalam kesehatan periodontal, vitamin C juga membantu membangun kekebalan tubuh dengan memerangi segala infeksi yang berasal dari lubang gigi.

3. Stroberi 

Untuk mendapatkan senyum yang lebih putih, cukup gosok stroberi langsung ke gigi, atau buatlah stroberi
menjadi pure dan gosok seperti pasta. Ini membantu karena stroberi mengandung asam malat, yang merupakan enzim pemutih yang dapat melakukan keajaiban untuk senyummu.

4. Pisang 

Selain memakan buah (yang mengandung kalium, magnesium, dan mangan), menggosok kulit pisang setiap hari selama 2 minggu pada gigi dapat membantu memutihkannya, serta membantu mengekang sensitivitas gigi.

5. Ubi jalar 

Sumber makanan kaya vitamin, makan ubi jalar dapat membantu melindungi enamel gigi, serta membuat gigi tampak lebih putih.

Sumber: kompas.com

Kamis, 11 Juni 2020

Waspadai Tanda-tanda Depresi akibat Pandemi

Kamis, 11 Juni 2020 17:17:03

Waspadai Tanda-tanda Depresi akibat Pandemi

Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat.

Bagi mereka dengan mental kuat mungkin bisa melaluinya dengan baik, namun tidak sedikit juga yang mengalami depresi akibat terlalu lama di rumah. Terlebih bagi yang biasa melakukan aktivitas di luar ruang.

Tidak hanya soal kesehatan yang menjadi perhatian utama, namun kondisi mental juga tak kalah penting untuk diperhatikan.

Dari kekhawatiran tentang tertular Covid-19 hingga ketidakpastian tentang masa depan, keadaan ini pasti akan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
Berikut beberapa gejala depresi yang harus diwaspadai selama pandemi, karena “terkurung” di rumah:

1. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit

Perubahan pola tidur pada keduanya yang cukup ekstrem, baik itu insomnia atau tidur lebih dari normal dapat menjadi indikator depresi.

2. Kehilangan nafsu makan

Gejala lain dari depresi adalah sulit makan, karena tidak pernah lapar atau mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis tanpa alasan yang jelas.

3. Kurang minat dalam kegiatan dari yang sebelumnya terasa menyenangkan

Kondisi pandemi tentu membuat sulit untuk keluar rumah. Tetapi perlu diperhatikan ketika menonton film atau hiburan via streaming, melakukan sesi obrolan teleconference bersama teman-teman juga tidak lagi menarik, ini mungkin tanda bahwa kamu tengah mengalami depresi.

4. Kelelahan dan tidak bersemangat

Mereka yang menderita depresi sering merasa lelah dan kekurangan energi atau motivasi untuk melakukan tugas-tugas sederhana.

5. Perasaan putus asa dan tidak berdaya

Sementara setiap orang mengalami perasaan seperti itu dari waktu ke waktu, pola berulang perasaan hilang dan tak berdaya juga bisa menjadi tanda depresi.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 10 Juni 2020

8 Ciri-ciri Orang Kreatif Menurut Psikologi Positif

Rabu, 10 Juni 2020 21:11:48

8 Ciri-ciri Orang Kreatif Menurut Psikologi Positif

Orang yang kreatif dapat mengembangkan pikiran untuk mengerjakan hal-hal menarik.

Psikolog positif sekaligus penulis buku Creativity: The Work and Lives of 91 Eminent People, Mihaly Csikszentmihalyi menjabarkan ada beberapa ciri-ciri orang kreatif.

Kreativitas yang dimiliki seseorang tersebut ada yang alami atau sejak lahir. Namun, ada juga yang membiasakan berlaku kreatif, sehingga potensinya berkembang.

Berikut tanda-tanda atau ciri-ciri seseorang dikatakan kreatif menurut Mihaly Csikszentmihalyi:

1. Penuh energi tapi fokus

Orang kreatif cenderung memiliki energi berlebih, baik fisik maupun mental.

Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam menekuni sesuatu yang menarik perhatiannya, dan terus antusias sepanjang waktu.

Hal itu bukan berati orang kreatif hiperaktif. Mereka cenderung imajinatif, ingin tahu banyak hal, diam-diam berpikir, dan merenungkan hal yang menarik minat mereka.

2. Cerdas tapi naif

Studi pada 2013 mengungkap, orang kreatif umumnya cerdas. Namun, orang dengan IQ yang terlalu tinggi belum tentu kreatif.

Hal itu sejalan dengan penelitian Csikszentmihalyi. Dia menyimpulkan, orang kreatif umumnya memiliki IQ dengan batas 120,1.

Tapi, pemilik IQ di atas 120 belum tentu lebih kreatif ketimbang yang IQ-nya di bawah 120.

Menurut dia, kreativitas melibatkan sisi naif dan kekanak-kanakan.

Dengan perasaan tersebut, umumnya orang kreatif bisa mempertahankan rasa kagum, ingin tahu, dan bisa melihat dunia dengan sudut pandang segar.

3. Suka bermain-main tapi tetap disiplin

Csikszentmihalyi mengutarakan, hobi bermain-main adalah ciri khas kreativitas. Namun, ada sifat bertolak belakang yang dimiliki orang kreatif, yakni tekun.

Ketika mengerjakan sesuatu, orang kreatif cenderung menunjukkan tekad dan kemauan keras.

Mereka bisa bekerja berjam-jam sampai rela begadang hingga mendapat hasil yang memuaskan.

Orang kreatif disebut punya kesadaran, kreativitas yang sesungguhnya adalah gabungan antara bersenang-senang dan kerja keras.

4. Pemimpi tapi realistis

Orang kreatif cenderung suka melamun dan membayangkan berbagai kemungkinan.

Mereka bisa tenggelam dalam imajinasi dan fantasi, tapi tetap berpijak pada kenyataan. Orang kreatif pun kerap digambarkan sebagai pemimpi yang realistis.

Tak pelak, banyak orang kreatif dari kalangan ilmuwan sampai seniman yang hadir menawarkan solusi yang imajinatif untuk suatu permasalahan.

Awalnya, banyak orang menganggap solusi tersebut sebagai ide yang penuh fantasi dan tidak relevan pada kondisi saat ini.

Namun, sebenarnya solusi tersebut dibuat melampaui keseharian saat ini dan bisa menciptakan realitas baru.

5. Campuran ekstrovert dan introvet

Beberapa orang terperangkap dalam satu jenis kepribadian, ekstrovert atau introvert.

Padahal, menurut Csikszentmihalyi, orang kreatif membutuhkan gabungan dua tipe kepribadian ini.

Studi juga telah menunjukkan, pemilik gabungan kepribadian ekstrovert dan introvert cenderung stabil secara emosional.

Orang kreatif bisa punya banyak teman, pandai bergaul, terkadang juga perlu waktu untuk sendiri.
Berinteraksi dengan orang lain dapat menghasilkan ide dan inspirasi. Sedangkan merenung digunakan untuk mengeksplorasi ide kreatif.

6. Tak silau dengan suatu pencapaian

Orang yang sangat kreatif memang memiliki rasa bangga dengan apa yang sudah mereka capai.

Tapi, mereka cukup sadar diri dengan posisinya. Mereka menaruh rasa hormat pada orang lain yang lebih dulu menelurkan inovasi sebelumnya.

Sehingga, banyak orang kreatif yang tidak silau pada pencapaiannya di masa lalu. Mereka cenderung fokus pada ide dan pekerjaan yang akan datang.

7. Konservatif tapi punya sisi pemberontak

Orang kreatif adalah pemikir out-of-the-box. Mereka cenderung tidak suka dengan tatanan formal, terkadang sampai memberontak kemapanan.

Tapi Csikszentmihalyi percaya, sebelum mengutarakan gagasan di luar kelaziman, orang kreatif cenderung ikut arus terlebih dahulu.

Menurut dia, kreativitas perlu bersifat tradisional, mampu merangkul masa lalu,namunl tetap menyisipkan kebaruan dalam suatu ide.

Orang kreatif dapat bersikap konservatif, namun mereka sadar inovasi perlu mengambil risiko.

8. Objektif dan tidak antikritik

Orang kreatif cenderung sangat mencintai dan bersemangat dengan apa yang mereka tekuni.
Kendati sangat bersemangat, mereka tetap mau mendengarkan masukan jika ada hal yang perlu diperbaiki.

Orang kreatif biasanya objektif, kritis, tapi tetap bisa menerima kritik. Mereka bisa memisahkan ego dan kebutuhan peningkatan kapasitas diri. 

*Sumber: kompas.com

Senin, 08 Juni 2020

Nutrisi untuk Jaga Imunitas Anak di Masa Pandemi

Senin, 08 Juni 2020 17:14:00

Nutrisi untuk Jaga Imunitas Anak di Masa Pandemi

Di masa pandemi COVID-19, asupan nutrisi anak harus benar-benar diperhatikan agar imunitasnya terjaga. Sebab, bila daya tahan tubuhnya bagus, si kecil tidak akan mudah sakit di tengah kondisi pandemi.

Ya Moms, kebutuhan nutrisi sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Asupan nutrisi yang tepat dan sesuai akan mencegah terjadinya berbagai penyakit.

Lantas, apa saja jenis nutrisi yang harus diberikan pada anak? Ahli nutrisi, Ety Setiyanti berbagi tipsnya untuk Anda.

Pertama, pastikan anak tidak kekurangan karbohidrat dan protein untuk energinya. Asupan zat besinya juga harus dipenuhi supaya si kecil tidak anemia. Anda juga perlu memberikan makanan yang mengandung vitamin dan mineral, sebab kekurangan asupan tersebut dapat menghambat proses tumbuh kembangnya.

Ya Moms, tubuh anak membutuhkan zat besi, zinc, dan selenium untuk pertumbuhan sel kekebalan tubuh, di antara fungsi-fungsi lainnya.  Zat besi membantu membunuh patogen dengan meningkatkan jumlah radikal bebas yang dapat menghancurkannya.

Bila diperlukan, Anda juga bisa memberikan si kecil suplemen dan susu untuk melengkapi asupan nutrisi anak. Susu sendiri merupakan sumber protein, vitamin dan mineral, serta mengandung probiotik dan prebiotik (FOS) di formula-nya, yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak.

Perlu diperhatikan juga bahwa pemenuhan nutrisi pada anak haruslah seimbang, yaitu terpenuhi semua kebutuhan nutrisi makronutrien dan mikronutrien. Ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh melawan semua penyakit.

Dengan kebutuhan nutrisi yang terpenuhi, maka anak pun bisa beraktivitas dengan ceria setiap hari. Tapi ingat Moms, sebaiknya tetap hindari dulu aktivitas di keramaian untuk menghindari penyebaran virus corona.

Tapi, bila anak susah makan, bagaimana solusinya?

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak, kerap ada masalah yang muncul. Salah satunya adalah anak susah makan atau picky eater alias suka pilih-pilih makanan. Hal ini membuat kebutuhan gizinya sulit terpenuhi.

Di samping itu, pada anak sakit dapat dijumpai masalah asupan nutrisi yang kurang. Untuk memenuhinya, anak membutuhkan makanan tambahan seperti kalori, vitamin, dan mineral.

Nah Moms, selain tetap berusaha memenuhi kebutuhan gizinya, Anda bisa membangun kembali kebiasaan makan yang baik pada anak, dengan beberapa cara seperti yang direkomendasikan Ahli Nutrisi, Ety Setiyanti:

1. Jangan memaksa anak untuk makan.

2. Gunakan piring kecil agar penampilan jumlahnya tidak memancing pemilihan.

3. Sajikan makanan yang menarik dalam hal variasi dan presentasi lainnya.

4. Rekomendasikan makanan yang menampilkan selera.

5. Hindari minum dalam jumlah besar sebelum makan.

6. Menyesuaikan dengan anak sambil selalu menjaga ketertiban (anak dapat makan lebih sering dan dalam jumlah yang lebih kecil).

7. Tetaplah senyum bila piring makan belum dihabiskan anak sebanyak yang Anda inginkan.

8. Hindari gangguan dan makanlah dengan keluarga di lingkungan yang menyenangkan.

9. Biarkan anak makan sendiri, menyentuh makanan dan merasakannya.

10. Didik keluarga juga dalam hal menyiapkan diet seimbang.

*Sumber: kumparan.com

Minggu, 07 Juni 2020

Bolehkah Anak Makan Telur Setengah Matang?

Minggu, 07 Juni 2020 17:20:57

Bolehkah Anak Makan Telur Setengah Matang?

Bagi sebagian orang, telur setengah matang memberikan rasa dan kelezatan yang berbeda dibandingkan dengan telur yang matang sempurna. Namun, apakah aman jika anak makan telur setengah matang? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak fakta berikut ini.

Telur merupakan sumber protein hewani terbaik yang mudah didapat dengan harga yang relatif murah. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam telur juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Bunda sudah bisa memperkenalkan telur pada Si Kecil sejak awal pemberian MPASI.

Keamanan Konsumsi Telur Setengah Matang pada Anak

Telur dapat diolah dengan cara digoreng atau direbus. Tingkat kematangan telur juga bisa disesuaikan dengan keinginan, bisa matang sempurna atau setengah matang. Namun, penyajian telur setengah matang untuk Si Kecil sebaiknya dihindari, ya, Bun.

Telur mentah ataupun yang belum matang sempurna bisa mengandung bakteri Salmonella. Bakteri yang terdapat pada kotoran unggas ini bisa masuk ke dalam telur saat cangkang telur belum terbentuk sempurna atau melalui kulit telur yang retak.

Infeksi bakteri Salmonella atau yang biasa disebut Salmonellosis merupakan penyebab umum dari keracunan makanan. Gejala yang muncul akibat infeksi bakteri Salmonella adalah diare, muntah, demam, dan kram perut.

Umumnya, keracunan makanan akibat infeksi bakteri ini akan pulih selama 7 hari setelah terinfeksi, namun bisa berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan pengobatan.
Cara Tepat Menyajikan Telur untuk Anak

Anak berusia di bawah 5 tahun berisiko 4 kali lipat lebih tinggi untuk terinfeksi bakteri Salmonella dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu, pastikan Bunda menyajikan telur dengan tepat pada Si Kecil untuk menghindari risiko buruk akibat bakteri Salmonella.

Berikut ini adalah panduan menyajikan telur untuk anak yang perlu Bunda catat:

   - Hindari membeli telur yang kotor dan cangkangnya retak.
   - Simpanlah telur di dalam lemari es dengan temperatur di bawah 4ยบ C atau tempat yang sejuk.
   - Hindari menyimpan telur lebih dari 3 minggu.
   - Masak telur dengan cara direbus, digoreng, atau didadar hingga matang sempurna.
   - Hindari memberikan telur mentah atau setengah matang pada anak.
   - Usahakan untuk segera mengonsumsi telur setelah di masak (< 2 jam) untuk menghindari kontaminasi kuman.
   - Hindari menyimpan telur rebus di kulkas sampai lebih dari 3–4 hari.
   - Cuci tangan sebelum dan setelah menyentuh atau memasak telur.
   - Bersihkan seluruh alat masak yang digunakan untuk memasak telur dengan benar.

Meski telur memiliki nutrisi yang beragam dan bermanfaat, cara mengolah telur untuk anak tidak boleh luput dari perhatian. Sajikan telur yang matang sempurna untuk Si Kecil dan selalu terapkan panduan yang telah diberikan di atas, ya, Bun.

Memasak telur sampai matang sempurna tidak akan menghilangkan nutrisi di dalamnya, kok. Justru telur yang matang akan lebih mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna oleh sistem pencernaan anak.

Jika setelah mengonsumsi telur Si Kecil menunjukkan gejala infeksi bakteri Salmonella dan disertai dengan buang air besar berdarah, demam tinggi, tampak sangat lemas, serta mulut dan lidah yang kering, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.

Sumber: https://www.alodokter.com/
bolehkah-anak-makan-telur-setengah-matang

Jumat, 05 Juni 2020

Lihatlah, Bagaimana Stres pada Orangtua Bisa Sangat Melukai Anak

Jum'at, 05 Juni 2020 17:10:01

Lihatlah, Bagaimana Stres pada Orangtua Bisa Sangat Melukai Anak

Coba perhatikan. Apakah kamu menjadi orangtua yang lebih sering marah kepada anak di tengah tekanan masa pandemi Covid-19?

Jika iya, maka kamu sebenarnya tak perlu khawatir. Sebab, kamu tidak sendirian.
Ketika keluarga "terjebak" hanya berada di dalam rumah, disadari atau tidak orangtua memang memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih mudah marah.

Ada pula rasa frustrasi terhadap anak-anak akibat pandemi ini, hingga memicu hilangnya kesabaran orangtua.

“Kelanjutannya adalah orangtua biasanya lalu merasa sangat bersalah, menyesal, karena sempat kehilangan kesabaran," kata Psikiater di Pusat Kesehatan Psikologis Singapura, Dr Lim Boon Leng.

Kondisi tinggal di rumah memang berpotensi meningkatkan kadar stres pada orangtua terkait berbagai isu dan masalah yang menjadi pemicunya.

Theresa Pong, Penasihat Utama di Focus on the Family Singapore, yang biasa memberikan pendampingan kepada pasangan suami-istri memberi pendapat tersebut.

Ada kondisi, seperti cabin fever yang terjadi seperti tanpa jeda, hingga kewajiban merawat anak-anak sendirian sambil tetap harus memenuhi komitmen kerja.
Belum lagi, kondisi yang memaksa suami-istri bekerja berdekatan di rumah, kekhawatiran tentang keuangan, kesehatan, dan hal-hal menyangkut gaya hidup keluarga.
Di saat orangtua memiliki harapan tinggi untuk bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak, mereka juga harus menyeimbangkan kondisi bekerja dari rumah, sambil merawat anak-anak.

Pada akhirnya, garis tegas yang semula memisahkan urusan pekerjaan dan keluarga, kini kian samar.

"Stres tambahan dapat mengakibatkan kekecewaan dan bahkan kebencian, menyebabkan orangtua kehilangan regulasi emosional," kata Pong.

Ibu ternyata lebih stres daripada ayah
Meskipun stres dapat terjadi pada ibu dan ayah, namun ibu lebih rentan, karena mereka cenderung menjadi pengasuh utama.

Pandangan ini diutarakan Christine Wong, pendiri dan pelatih psikotrauma utama di Rhemaworks International -sebuah lembaga konsultasi swasta untuk pelatihan dan terapi kehidupan dan pribadi.

Wong mengatakan, data survei keluarga di Singapura, dengan responden 1.076 ibu di bulan Maret dan April, telah membuktikan hal ini.

Ditemukan, sebanyak 60 persen ibu dari jumlah tersebut merasa tingkat stres mereka berada pada angka tujuh dalam skala 10.
Peningkatan data tersebut mencapai 52 persen dibandingkan survei serupa tahun lalu.

Laporan tersebut mencatat, para ibu juga berisiko mengalamai ganggguan kesehatan emosi dan mental.

Data mengungkap, sebanyak 6:10 responden mengalami masalah kurang tidur, karena terlelap hanya selama enam jam atau bahkan kurang.

Mengingat kondisi tersebut, Wong mengatakan, orangtua harus lebih peka dalam memerhatikan sisi emosional ini, dan apa yang tak boleh dilakukan kepada anak.
Misalnya, menetapkan terlalu banyak aturan, lalu emosi menjadi terpicu ketika anak tidak mentaatinya.

Atau, terlalu mengontrol dan menggunakan metode berteriak dan memukul, serta menyalahkan anak atas kelakuan buruk. Hal-hal ini sebaiknya dihindari.

“Yang benar adalah, itu bukan kesalahan anak itu."

"Anak itu hanya menjadi anak kecil. Kita semua tahu ini, namun secara tidak sadar kita mengharapkan mereka memiliki kapasitas intelektual dan perilaku orang dewasa,” kata Wong.

Hal ini patut diperhatikan dengan baik, karena orangtua dapat menimbulkan trauma emosional yang tidak disadari, ketika mencerca anak dengan sebutan nakal atau bodoh.

"Dampak sama buruknya pun bisa muncul ketika orangtua membuat anak mereka bersalah," kata dia.

Seiring waktu, trauma tersebut menjadi tertanam dalam sistem kepercayaan anak.
Lalu, ketika suatu saat nanti mereka menjadi ibu dan ayah, mereka berpotensi mengulangi pola perilaku negatif yang mereka alami, dan itu akan menjadi lingkaran setan.

Bagaimana stres orangtua melukai anak

Dr Lim menjelaskan, dalam jangka pendek, anak-anak yang terluka secara emosional memang dapat menjadi seperti semakin dekat dengan orangtua. Sebab, ada perasaan takut akan ditinggalkan.

"Parahnya, dalam jangka panjang, jika pelecehan emosional terus berlanjut, anak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah, kecemasan, depresi, dan gangguan kepribadian," kata dia.

Pong mengingatkan, ketika anak terlihat ulet dan dapat mengatasi kesulitan, hal ini pun seharusnya tidak menjadi alasan bagi orangtua untuk "melegalkan" pelakukan kasar terhadap mereka.

“Sebagai gantinya, kita dapat mengubah 'momen pengasuhan yang gagal' seperti itu menjadi momen belajar baik untuk anak-anak, dan diri kita sendiri,” kata dia.

Jika kemarahan dan reaksi berlebih sudah terjadi, maka hal itu bisa mulai diperbaiki dengan mencoba mengakui kesalahan kepada anak.

"Meminta maaf kepada anak mereka atas reaksi atau perilaku yang salah tempat atau salah arah adalah hal yang baik."

"Lalu, mulailah memproses cara yang lebih baik untuk mengatasi stres, ketegangan, atau perilaku buruk bersama, ketika hal itu terjadi kembali," sambung Pong.

*Sumber: kompas.com

Selasa, 02 Juni 2020

Cegah Covid-19, Perlukah Tahan Napas saat Berdekatan dengan Orang?

Selasa, 02 Juni 2020 17:44:59

Cegah Covid-19, Perlukah Tahan Napas saat Berdekatan dengan Orang?




Beberapa negara terdampak Covid-19 mulai memasuki fase normal baru atau new normal, termasuk Indonesia. Sejumlah orang akan segera kembali ke rutinitas lama, seperti bekerja di kantor.

Meski begitu, orang-orang masih terus mencari cara untuk melindungi dirinya semaksimal mungkin dari infeksi Covid-19 saat kembali ke rutinitasnya.

Berbagai pertanyaan berkaitan dengan keamanan diri juga terus bermunculan. Salah satunya, perlukah kita menahan napas ketika berdekatan dengan orang lain demi mencegah penularan virus?

Pertanyaan itu muncul terutama dari orang-orang yang terpaksa harus beraktivitas di luar rumah atau pergi ke rumah sakit untuk alasan darurat.
Kebanyakan orang mungkin akan secara insting menahan napas ketika ada berdekatan dengan orang lain untuk menjaga dirinya jauh dari patogen berbahaya.

Namun, hal pertama yang disarankan ketika berada di ruang publik dengan banyak orang di sekitar adalah menggunakan penutup wajah atau masker kain, dan mempraktikkan pembatasan fisik.

Para ahli meyakini, seseorang yang berjalan mendekati kita dalan waktu sebentar cenderung tidak akan menulari virus. Kecuali jika mereka batuk dan bersin tepat di wajah kita sampai kita terkena tetesan atau droplet.

Oleh karena itu, menahan napas hanya karena berdekatan dengan seseorang sebentar mungkin tidak diperlukan.

Itulah mengapa anjuran untuk menjaga jarak setidaknya 2 meter terus disuarakan. Selain itu, penting untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti menggunakan masker, tidak menyentuh wajah di tempat umum, hingga mencuci tangan dengan air dan sabun sesering mungkin.

Ingatlah jika menahan napas mungkin sedikit menguntungkan, itu tentu tidak bisa menggantikan fungsi masker wajah, terutama ketika di tempat umum.

*Sumber: kompas.com

Senin, 01 Juni 2020

Apakah Kamu Memiliki Kekebalan Tubuh yang Lemah? Kenali Tandanya

Senin, 01 Juni 2020 17:00:00

Apakah Kamu Memiliki Kekebalan Tubuh yang Lemah? Kenali Tandanya

Mengetahui kondisi sistem kekebalan tubuh sangat penting, apalagi saat ini seluruh dunia sedang memerangi pandemi virus corona.
Seperti yang kita tahu, orang dengan kekebalan tubuh rendah atau lemah telah ditemukan lebih berisiko tertular virus  Covid-19 yang mematikan.

Laporan terbaru mengungkapkan, bahwa banyak panti jompo sedang berjuang karena virus corona telah menginfeksi banyak pasien dan staf mereka.

Menurut New York Times, para manula adalah yang paling rentan terkena virus corona.

Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau orang-orang yang tertekan sistem kekebalannya rentan terkena penyakit dari virus, bakteri, dan patogen lainnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang-orang ini termasuk pasien HIV / AIDS, pasien kanker dan transplantasi, individu dengan penyakit bawaan, dan kondisi medis lainnya.
Sistem kekebalan sangat penting dalam perjuangan tubuh melawan partikel asing. Kerentanan seseorang terhadap infeksi dan penyakit sangat tergantung pada sistem kekebalan tubuh seseorang.

Karenanya, kekebalan tubuh bervariasi dari orang ke orang. Beberapa orang lebih rentan terhadap infeksi dan menunjukkan reaksi yang parah, sedangkan yang lain tidak memanifestasikan respons imun terhadap infeksi ringan.

Bagi mereka yang tidak yakin apakah mereka memiliki sistem kekebalan yang lemah atau tidak, Dr. Axe telah mendaftarkan semua tanda dan gejala dari sistem kekebalan yang melemah.

Mereka yang termasuk rentan terhadap infeksi adalah yang mengalami peningkatan frekuensi dan durasi penyakit, infeksi berulang, masalah pencernaan, sakit kepala, peradangan, kelelahan, nyeri otot, dan persendian serta gangguan autoimun.

Jika seseorang mudah masuk angin, hampir bisa dipastikan bahwa orang tersebut juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Selain itu, jika sering merasakan sakit, maka itu juga pertanda bahwa ada kemungkinan mengalami gangguan imun.

Selama pandemi Covid-19 ini, penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh demi melindungi diri dari virus corona.

Para ahli telah merekomendasikan cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan risiko terinfeksi oleh virus corona.

Pertama adalah memerhatikan apa yang Anda makan selama masa karantina. Pola makan memiliki dampak besar pada kesejahteraan hidup secara keseluruhan.

Yang berikutnya adalah mengelola stres dan tidur yang cukup. Keduanya meningkatkan fungsi organ dan sistem yang berbeda di dalam tubuh.

Yang terakhir adalah mengonsumsi suplemen selama masa karantina, sesuai kebutuhan. Karena tidak semua kebutuhan nutrisi tubuh dapat diperoleh dari makanan.

*Sumber: kompas.com