Pages

Kamis, 31 Desember 2020

Positif Covid-19 saat Hamil, Ketahui Proses Persalinan yang Aman!

Kamis, 31 Desember 2020 18:39:40

Positif Covid-19 saat Hamil, Ketahui Proses Persalinan yang Aman!

 

 

 

 

 

 

Wanita hamil termasuk kelompok berisiko terinfeksi virus corona Covid-19, selain lansia, orang kelebihan berat badan serta orang dengan riwayat medis dan diabetes.

Saat ibu hamil menderita penyakit serius, mereka juga nampaknya lebih sering membutuhkan perawatan intensif di ICU daripada wanita usia reproduksi yang tidak hamil.

Karena, perubahan dalam tubuh dan sistem kekebalan mereka membuat ibu hamil bisa terkena dampak buruk dari infeksi saluran pernapasan, seperti virus corona Covid-19.

Oleh sebab itu, penting bagi mereka melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19. Mereka juga harus konsultasi dokter bila mengalami gejala mirip Covid-19, seperti batuk, demam dan kesulitan bernapas.

Persalinan ibu hamil yang terinfeksi Covid-19

Menurut WHO melalui laman resminya, semua ibu hamil dan bayinya yang terkonfirmasi atau masih diduga terinfeksi virus coorna memiliki hal perawatan yang sama dan berkualitas tinggi sebelum, selama dan setelah melahirkan.

Adapun pengalaman melahirkan yang aman dan positif sesuai standar, antara lain:

1. Diperlakukan dengan hormat dan bermartabat
2. Memiliki pendampingan pilihan saat melahirkan
3. Komunikasi yang jelas oleh staf persalinan
4. Strategi pereda nyeri yang tepat
5. Mobilitas dalam persalinan jika memungkinkan
6. Pilihan proses persalinan

Jika seseorang dicurigai atau sudah terkonfirmasi positif virus corona, petugas kesehatan harus melakukan semua tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko infeksi pada dirinya sendiri maupun orang lain.

Mereka bisa melakukan tindakan seperti menjaga kebersihan tangan, penggunaan pakaian pelindung (APD) termasuk sarung tangan, pakaian pelindung dan masker medis.

Ibu hamil yang positif virus corona Covid-19 tidak diharuskan melakukan persalinan secara operasi caesar. Karena, tidak ada bukti kalau persalinan melalui vagina dan operasi caesar memiliki risiko atau manfaat yang berbeda bagi ibu dan bayi.

Jika Anda terkonfirmasi positif Covid-19 dilansir dari NHS, Anda biasanya akan disarankan untuk melahirkan di unit kebidanan.

Hal ini agar tim maternitas yang menjaga Anda memiliki fasilitas untuk memantau kadar oksigen dan detak jantung bayi.

Anda juga akan dirawat di tempat khusus untuk menjaga diri Anda sendiri, bayi dan staf medis yang menangani seaman mungkin.

*Sumber: suara.com

Rabu, 30 Desember 2020

Studi: Kebanyakan Makan Junk Food Bisa Picu Gangguan Tidur Remaja

Rabu, 30 Desember 2020 19:26:07

Studi: Kebanyakan Makan Junk Food Bisa Picu Gangguan Tidur Remaja

 

 

 

 

 

 

 

Peneliti dari Fakultas Kesehatan dan Ilmu Rehabilitasi Universitas Queensland mengatakan bahwa seringnya konsumsi minuman ringan dan makanan cepat saji sangat terkait dengan gangguan tidur pada remaja.

"Ini adalah studi pertama yang meneliti pola makan tidak sehat dan gangguan tidur terkait stres dalam skala global pada siswa sekolah menengah dari 64 negara," kata Associate Professor Asad Khan pada Medicalxpress.

Secara keseluruhan, 7,5 persen remaja melaporkan gangguan tidur terkait stres lebih umum di antara perempuan daripada laki-laki.

"Gangguan tidur meningkat dengan lebih seringnya konsumsi minuman ringan berkarbonasi yang sering kali mengandung kafein dan makanan cepat saji yang biasanya padat energi dan miskin nutrisi," ujar dokter Khan.

Melansir dari Medicalxpress, remaja yang minum lebih dari tiga minuman ringan per hari memiliki peluang 55 persen lebih tinggi untuk melaporkan gangguan tidur dibandingkan mereka yang hanya minum satu minuman ringan sehari.

Menurut peneliti, remaja laki-laki yang makan makanan cepat saji lebih dari empat hari per minggu memiliki peluang 55 persen lebih tinggi untuk mengalami gangguan tidur dibandingkan mereka yang hanya makan makanan cepat saji sekali seminggu. Kemungkinannya 49 persen lebih tinggi pada perempuan.

Dokter Khan mengatakan temuan itu menjadi perhatian khusus karena kualitas tidur yang buruk berdampak buruk juga pada kesejahteraan remaja dan perkembangan kognitif.

“Penargetan perilaku tidak sehat ini perlu menjadi prioritas kebijakan dan perencanaan,” ujarnya.

"Karena gangguan tidur terkait stres lebih umum terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki, anak perempuan harus menjadi kelompok sasaran prioritas untuk intervensi terkait yang dapat menargetkan manajemen stres dan kualitas tidur," catat para peneliti.

Dalam hal ini, keluarga juga dapat berperan dalam mempromosikan pola makan sehat karena penerapan dan pemeliharaan perilaku pola makan anak-anak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga mereka.

*Sumber: himedik.com

Selasa, 29 Desember 2020

Waspada Moms, Ini Enam Tanda Anak Kecanduan Gadget

Selasa, 29 Desember 2020 18:03:21

Waspada Moms, Ini Enam Tanda Anak Kecanduan Gadget

 

 

 

 

 

 

Gadget jika dimanfaatkan dengan baik bisa membantu pembelajaran anak. Sayangnya, penggunaan gadget berlebihan juga bisa memicu kecanduan.

Lalu, apa saja tanda anak kecanduan gadget?

Ahli Fisika Kedokteran Fakultas Kedoktedan Universitas Indonesia (FKUI) Prasandhya A Yusuf, PhD mengatakan masa kini orangtua juga perlu memperkenalkan teknologi, tapi tetap dengan kontrol dan batasan.

"Jangan sampai kebablasan menggunakan gadget, jadi sosialisasi mereka ketika pandemi di rumah harus bersosialisasi dengan orang rumah penting juga. Jangan sampai mereka hanya lihat gadget, ini penting disadari dan cegah," ujar Yusuf dalam acara PIRINGKU MASA DEPANKU FKUI, baru-baru ini.

Setidaknya ada batasan yang sudah ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO, untuk anak menggunakan gadget, yaitu anak hingga usia 2 tahun sama sekali tidak boleh menggunakan gadget.

Sedangkan anak berusia 2 hingga 4 tahun dibatasi durasi satu jam maksimal menggunakannl gadget dalam sehari.

"Untuk orangtua berat, tapi kita perlu tahu dan kita coba mematuhi untuk mencegah dampak buruk kecanduan gadget tidak terjadi pada anak," jelas Yusuf.

Berikut tanda-tanda anak usia dini kecanduan gadget:

1. Kehilangan keinginan untuk beraktivitas.
2. Berbicara tentang teknologi secara terus-menerus.
3. Cenderung sering membantah suatu perintah jika itu menghalangi dirinya mengakses gadget.
4. Sensitif atau gampang tersinggung, menyebabkan mood yang mudah berubah.
5. Egois, sulit berbagi waktu dalam penggunaan gadget dengan orang lain.
6. Sering berbohong, karena sudah tidak bisa lepas dengan gadgetnya. Dengan kata lain anak akan mencari cara apapun, agar tetap bisa menggunakan gadgetnya walaupun hingga mengganggu waktu tidurnya.

"Hal yang kalau sudah parah sulit sekali mengatur anak, kalau sudah melihat tanda-tanda ini kita harus sudah mulai refleksi. Oke, kita batasi screentime, waktu anak terpapar gadget, televisi dan video," tutup Yusuf.

*Sumber: suara.com

Senin, 28 Desember 2020

7 Cara Mengatasi Ketiak Gatal karena Ruam Kulit

Senin, 28 Desember 2020 17:41:02

7 Cara Mengatasi Ketiak Gatal karena Ruam Kulit

 

 

 

 

 

 

Ruam kulit yang muncul di ketiak bisa sangat membuat tidak nyaman. Apalagi, ketiak termasuk bagian tubuh yang paling sensitif.

Untuk itu, simak cara mengatasi ketiak gatal karena ruam kulit berikut ini, dilansir Hello Sehat.

1. Kompres es batu

Salah satu penyebab umum ruam pada ketiak adalah iritasi. Nah, tentu saja iritasi ini membuat Anda terus menggaruk ketiak. Selain harus menahan diri untuk menggaruk, tentunya Anda bisa meletakkan es batu pada daerah yang terkena ruam.

Es batu tentunya bisa menimbulkan sensasi dingin dan meringankan rasa gatal. Cara mengatasi ruam merah ini mudah kok, cukup membungkus es batu dengan kain dan letakkan di ketiak Anda. Diamkan selama beberapa menit dan lakukan beberapa kali dalam sehari.

Jika es batu bisa menghentikan rasa gatal, ruam pada ketiak pun akan hilang dengan sendirinya.

2. Makan vitamin C

Makanan yang mengandung vitamin C tinggi dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda untuk melawan infeksi penyebab ruam pada ketiak Anda. Usahakan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayur, seperti:

- Jeruk
- Brokoli
- Tomat
- Kiwi

3. Hindari pakaian ketat

Ternyata, ruam merah pada ketiak juga bisa disebabkan oleh gesekan kulit dari pakaian Anda. Entah itu baju Anda yang tidak cocok ukurannya, sehingga ketika berkeringat, ketiaknya yang basah sering bergesekan dengan pakaian.

Nah, pertama-tama ketika Anda sudah merasakan gatal dan terdapat ruam pada ketiak, usahakan untuk memakai pakaian yang longgar untuk sementara waktu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gesekan antara ketiak yang lembab dengan pakaian Anda.

4. Jangan panas-panasan

Penyebab umum iritasi dan timbul ruam pada ketiak lainnya adalah keringat. Nah, keringat dapat dihasilkan dari aktivitas fisik yang berlebihan di tengah panasnya matahari.

Oleh karena itu, usahakan untuk menghindari sinar matahari agar ketiak Anda tidak basah. Jika diperlukan, gunakan payung ketika sedang berada di luar.

5. Mandi air hangat

Ingat, bukan air panas. Upayakan untuk mengatur suhu air Anda ke arah yang lebih hangat. Mandi dengan air yang terlalu panas bisa mengiritasi kulit, sehingga lebih baik memakai air hangat untuk membuat kulit tetap lembab.

Jika ruam merah di ketiak Anda tidak kunjung sembuh setelah melakukan tips di atas, cobalah untuk menggunakan beberapa pengobatan untuk iritasi kulit.

6. Ganti deodoran

Ruam merah pada ketiak ternyata juga bisa disebabkan oleh produk deodoran, loh. Mungkin saja pada deodoran yang Anda pakai sekarang memiliki kandungan yang menimbulkan reaksi alergi.

Walaupun memakan waktu berhari-hari untuk memperlihatkan gejalanya, tentu saja jika Anda sudah merasakan gatal saat pemakaian, segera ganti deodoran Anda.

7. Losion calamine

Selain menerapkan cara-cara di atas dan mengetahui penyebab ruam merah pada ketiak, Anda bisa menggunakan losion calamine untuk mengatasi bintik merah.

Cukup menuangkan lotion ini di ketiak Anda, rasa gatal dan ruam merah pun perlahan menghilang.

*Sumber: suara.com

Sabtu, 26 Desember 2020

Selain Demam, Simak Tujuh Gejala Infeksi Virus Corona Strain Baru

Sabtu, 26 Desember 2020 17:51:49

Selain Demam, Simak Tujuh Gejala Infeksi Virus Corona Strain Baru

Varian baru virus corona yang muncul di South Wales, Inggris cukup membuat khawatir. Strain yang disebut SARS-CoV-2 VUI 202012/01 itu dinyatakan lebih menular daripada strain-strain sebelumnya.

Melansir dari Times of India, ilmuwan dan peneliti medis masih terus bekerja untuk menetapkan sumber varian baru tersebut. Menurut National Health Service (NHS) Inggris, setidaknya ada tujuh gejala lain telah dikaitkan dengan strain terbaru ini.

Selain tiga gejala Covid-19 yang paling umum seperti demam, batuk kering, dan hilangnya indera penciuman serta perasa, tujuh gejala lain telah dikaitkan dengan strain baru virus corona, antara lain:

- Kelelahan
- Kehilangan selera makan
- Sakit kepala
- Diare
- Kebingungan mental
- Nyeri otot
- Ruam kulit.

"Jika Anda mengembangkan gejala apapun yang mungkin merupakan Covid-19, jangan ambil risiko, Anda dan keluarga Anda harus segera mengisolasi diri dan malakukan tes sesegera mungkin," ujar peneliti King's College Inggris.

Varian baru virus corona bernama VUI 202012/01 ini menyertakan mutasi genetik pada protein “spike” yang dapat menjadi penyebab penyebaran virus secara langsung dan lebih mudah di antara manusia. Artinya, varian yang telah diidentifikasi di tenggara Inggris memiliki 17 mutasi yang memengaruhi bentuk virus, termasuk protein lonjakannya.

Meskipun tidak ada yang dikonfirmasi lebih lanjut, para ilmuwan telah menyarankan bahwa strain baru ini disebut lebih cepat dan mudah dalam menginfeksi sel manusia, baik dewasa maupun anak-anak.

*Sumber: suara.com

Kamis, 24 Desember 2020

8 Mitos dan Fakta Tentang Ngorok, Benar Tanda Tidur Pulas?

Kamis, 24 Desember 2020 17:51:05

8 Mitos dan Fakta Tentang Ngorok, Benar Tanda Tidur Pulas?

Mendengkur atau ngorok bisa dilami siapa saja saat tidur. Sebagian besar masyarakat berasumsi ngorok adalah sebagai pelepasan rasa lelah karena kegiatan yang dialami orang tersebut.

Mitos atau fakta ya? Untuk mengetahuinya, simak mitos dan fakta tentang ngorok dan mendengkur, seperti dikutip dari WebMD.


 

1. Mengalami Apnea Tidur (Sleep Apnea)

Mitos jika mendengkur dikatakan mengalami gangguan apnea tidur. Tidak semua orang yang mendengkur mengalami gangguan tersebut, hanya sekitar dua sampai empat persen yang mengalaminya.

Jika seseorang yang mengalami apnea ia akan berhenti bernapas sepanjang malam bahkan ratusan kali. Hal tersebut bisa menyebabkan seseorang mendengkur.

Namun, tidak selalu orang yang mendengkur mengalami hal tersebut karena hidung tersumbat, dan gangguan tenggorokan dapat menyebabkan seseorang mendengkur.

2. Orang yang lebih tua sering mendengkur

Fakta jika orang yang lebih tua cenderung mendengkur. Seiring bertambahnya usia, otot tenggorokan menjadi rileks.

Hal itu yang menyebabkan otot bergetar dan mengeluarkan suara dengkuran, walaupun mendengkur dapat terjadi di segala usia.

3. Mendengkur menandakan tidur pulas

Mitos jika dikatakan mendengkur menandakan seseorang tertidur pulas. Faktanya semua orang bisa tertidur pulas tanpa harus mendengkur.

Seseorang yang mendengkur biasanya terjadi karena gangguang pada hidung atau tenggorokan. Selain itu gangguan apnea juga bisa menyebabkan mendengkur.

4. Tidur menghadap ke samping mengurangi mendengkur

Fakta jika tidur menghadap samping dapat mengurangi potensi mendengkur.

Posisi tidur telentang, membuat tenggorokan tertekan sehingga saluran napas mengecil. Hal ini yang menyebabkan seseorang mendengkur.

5. Wanita jarang mendengkur

Mitos jika dikatakan wanita jarang mendengkur. Faktanya, siapa saja dapat mendengkur karena beberapa gangguan yang dialaminya.

Saat hamil dan mengalami menopause juga dapat menjadi potensi wanita mendengkur.

6. Mengganggu suasana hati

Mendengkur mengganggu suasana hati adalah fakta. Hal ini dapat terjadi terutama jika mereka yang memiliki gangguang apnea tidur.

Sebab mengalami gangguan napas membuat suasana hati menjadi buruk sehingga sulit berkonsentrasi, mudah marah, depresi, dan lain-lain.

Sebuah studi menemukan, anak-anak prasekolah yang mendengkur lebih cenderung menjadi cemas dan reaktif secara emosional.

7. Pil tidur dapat membantu mengurangi mendengkur.

Mitos jika pil tidur dapat mengurangi mendengkur karena dapat membuat tertidur pulas.

Pil tidur dapat melemaskan otot tubuh yang dapat berpotensi mendengkur.

8. Membuat dehidrasi

Mendengkur membuat dehidrasi adalah fakta. Mendengkur membuat rongga hidung dan mulut menjadi kering yang membuat tubuh dehidrasi.

Oleh karena itu, diusahakan saat terbangun dari tidur, seseorang harus minum cukup air agar tidak dehidrasi.

*Sumber: suara.com

Rabu, 23 Desember 2020

Ini 5 Cara Menjaga Kebugaran Tubuh Wanita Karier!

Rabu, 23 Desember 2020 18:04:36

Ini 5 Cara Menjaga Kebugaran Tubuh Wanita Karier!

Tanggal 22 Desember selalu bertepatan dengan peringatan Hari Ibu di Indonesia. Pada momen Hari Ibu ini, tentunya kita diingatkan kembali dengan peran besar seorang ibu untuk keluarganya.

Selain itu, kita juga perlu memperhatikan kesehatan seorang ibu demi kelangsungan hidup keluarganya. Karena, kebanyakan ibu pasti lebih memperhatikan suami dan anak-anaknya daripada kesehatan dirinya sendiri.

Apalagi seorang ibu yang juga wanita karier. Mereka tidak hanya disibukkan oleh keperluan rumah tangga, tetapi juga beban pekerjaan.

Karena itu dilansir dari Times of India, wanita karier perlu memperhatikan beberapa hal ini untuk menjaga kebugaran fisiknya.

1. Tetap aktif sepanjang hari

Anda perlu menyempatkan sedikit waktuuntuk berjalan-jalan sebentar di tengah-tengah kerja untuk menjaga tubuh tetap aktif secara fisik, seperti bejalan menuju dapur, membeli makanan atau lainnya.

Cara ini bisa membantu menjaga kebugaran tubuh, terutama bagi wanita karir yang pekerjaannya lebih banyak diam di tempat.

2. Sediakan camilan sehat

Karena wanita karier mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk olahraga, setidaknya sediakan camilan sehat di rumah maupun di meja kerja Anda. Camilan sehat bisa membantu menghindari berbagai penyakit berbahaya akibat konsumsi jajanan sembarangan.

3. Buat pola latihan fisik yang efektif

Pilihlah pola latihan yang sesuai dengan kenyamanan diri sendiri. Cobalah latihan kekuatan setidaknya selama 20 menit sebanyak 2 kali seminggu. Anda juga bisa melakukan latihan interval, seperti berjalan atau berlari yang akan membantu mengencangkan seluruh tubuh.

4. Sarapan

Wanita karier juga harus menjaga pola makan yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Konsumsi banyak buah-buahan segar dalam menu sarapan, karena mengandung glukosa yang membantu menjauhkan keinginan konsumsi makanan manis.

5. Treadmill

Lakukan sesi treadmill 10 menit sambil memegang dumbbell sebesar 3-5 pon di masing-masing tangan untuk menjaga kebugaran tubuh.

Lakukan satu menit set masing-masing bisep ikal, ekstensi trisep, lateral samping dan trisep berdiri satu demi satu saat Anda berjalan. Latihan ini akan membantu mengencangkan tubuh bagian atas dan menjaga kesehatan jantung.

*Sumber: suara.com

Selasa, 22 Desember 2020

Jangan Sepelekan, Ini Pentingnya Sikat Gigi Dua Kali Sehari

Selasa, 22 Desember 2020 18:23:01

Jangan Sepelekan, Ini Pentingnya Sikat Gigi Dua Kali Sehari

Tidak hanya membuat gigi menjadi putih, kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari juga bisa mengurangi risiko terkena berbagai macam penyakit. Jangan salah, kesehatan gigi dan mulut juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh, lho.

Meski terlihat sepele, kebiasaan sikat gigi dua kali sehari harus dilakukan karena beberapa penyakit kronis erat kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut yang buruk. Bahkan, risiko untuk terinfeksi COVID-19 diyakini bisa berkurang jika Anda rutin menyikat gigi dua kali sehari selama 2 menit. Masih belum yakin? Yuk, simak artikel ini!

Manfaat Menyikat Gigi Dua Kali Sehari

Membiasakan diri untuk menyikat gigi di pagi hari dan malam hari menjelang tidur memang disarankan. Pasalnya, kebiasaan ini dapat membawa ragam manfaat bagi kesehatan, yaitu:

1. Mencegah terbentuknya plak

Menyikat gigi dua kali sehari dapat membantu mengangkat sisa makanan dan minuman yang menempel di gigi sehingga mencegah pembentukan plak gigi. Plak gigi merupakan lapisan lengket dan bening pada permukaan gigi yang jika tidak dibersihkan dapat mengeras dan menjadi karang gigi.

2. Mencegah gigi berlubang dan radang gusi

Karena mampu mencegah terbentuknya plak dan karang gigi, kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari juga dapat mencegah gigi berlubang. Di samping itu, kebiasaan ini juga bisa menurunkan risiko Anda terkena radang gusi, yaitu tahap awal dari berbagai penyakit gusi.

3. Mencegah bau mulut

Bakteri yang ada pada mulut dapat menghasilkan gas sulfur sehingga bisa menyebabkan bau mulut. Selain itu, bau mulut juga akan meningkat jika Anda menderita sakit gigi atau penyakit gusi yang diakibatkan oleh penumpukan bakteri ini.

Guna mencegah bau mulut, kendalikan jumlah bakteri dalam mulut Anda dengan menyikat gigi dua kali sehari. Bila perlu, gunakan pasta gigi dengan rasa mint agar napas menjadi lebih segar.

4. Mengurangi risiko terkena berbagai macam penyakit

Sikat gigi dua kali secara rutin tidak hanya dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut, tapi juga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Pasalnya, peradangan gusi yang disebabkan oleh bakteri di plak gigi dapat memicu peradangan di bagian tubuh lainnya. Inilah yang menjadi dasar mengapa kesehatan mulut yang buruk bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan diabetes.

ak hanya itu, kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari selama 2 menit juga diyakini dapat membantu menekan risiko tubuh terinfeksi virus, termasuk virus Corona. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Cara Memilih Produk Perawatan Gigi

Agar manfaat sikat gigi dua kali sehari dapat diperoleh secara maksimal, gunakanlah produk perawatan gigi berkualitas. Berikut adalah kriterianya:

Sikat gigi

Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan halus, apalagi jika Anda memiliki gigi sensitif. Sikat gigi berbulu lembut dan halus cenderung tidak mengiritasi permukaan terluar gigi (enamel) sehingga mampu mengurangi risiko munculnya rasa ngilu.

Sikat gigi dengan ujung kepala sikat yang bulat dan mengecil juga disarankan, karena model seperti ini akan memudahkan bulu sikat dalam menjangkau permukaan gigi secara menyeluruh.

Pasta gigi

Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride, karena mineral yang satu ini dapat memperkuat enamel gigi dan dapat membantu mencegah gigi berlubang. Sementara agi yang memiliki gigi sensitif, sebaiknya pilih pasta gigi yang dibuat khusus untuk gigi sensitif.

Pasta gigi sensitif mengandung bahan khusus yang tidak mengiritasi enamel gigi. Salah satu contoh bahannya adalah potasium nitrat. Bahan ini mampu menghambat proses munculnya nyeri dan ngilu pada gigi sensitif yang terjadi akibat makanan, minuman, atau rangsangan lainnya.

Kebiasaan sikat gigi dua kali sehari merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan tubuh secara menyeluruh. Namun, itu saja tidak cukup. Anda juga harus menyikat gigi dengan cara yang benar dan rutin berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk memastikan gigi dan mulut Anda selalu sehat.

*Sumber: aladokter.com

Sabtu, 19 Desember 2020

Begini Cara Sederhana Stimulasi Potensi Prestasi Anak

Sabtu, 19 Desember 2020 17:13:29

Begini Cara Sederhana Stimulasi Potensi Prestasi Anak

Anak usia balita mengalami masa pertumbuhan dengan cepat. Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi. menyebutkan ada lima potensi prestasi anak yang bisa terjadi selama masa keemasan pertumbuhan tersebut.

Potensi prestasi itu mencakup kemampuan anak dalam kognitif berbahasa, emosi sosial, dan fisik motorik. Dan lima potensi prestasi anak itu merupakan kemampuan berpikir cepat, tumbuh tinggi, percaya diri, aktif bersosialisasi, dan tangguh.

Untuk mencapai lima potensi prestasi itu, menurut Anna, dibutuhkan peran orangtua untuk menstimulasi kemampuan anak agar bertumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Stimulasi bisa dilakukan dengan sederhana dan melalui aktivitas sehari-hari.

Anna membagikan cara-cara sederhana melakukan stimulasi terhadap anak agar potensi prestasinya tercapai.

Stimulasi berpikir cepat aspek kognitif bahasa dan rasa

1. Jelaskan sesuatu kepada anak dengan bahasa yang jelas seperti bicara dengan orang dewasa, hanya saja dengan kalimat yang lebih singkat. Menurut Anna, cara itu jadi salah satu stimulus penting agar anak mampu berpikir cepat.
    
2. Perbanyak kosa kata dengan membacakan buku dan mengajak anak mengobrol. Membacakan buku bisa membuka wawasan anak jadi lebih luas. Setelah membacakan buku, anak bisa diajak untuk mencermati sesuatu sesuai dengan buku yang dibacakan. Kegiatan itu untuk melatih kemampuan berpikir anak agar lebih terstimulasi.
    
3. Bermain teka-teki. Untuk anak usia 1-3 tahun, bisa berupa main teka-teki menyembunyikan barang. Sedangkan untuk anak usia 4-5 tahun bisa dengan tebak-tebakan apapun.

Stimulasi anak bisa tumbuh tinggi

1. Pastikan asupan gizi anak tercukupi terutama zat besi. Jangan berikan makanan hanya untuk sekadar anak kenyang. Tetapi harus pastikan yang dimakan anak memenuhi segala nutrisi yang dibutuhkannya.
    
2. Penting menyediakan ruang aman untuk anak bergerak. Jauhkan benda-benda tajam dan berbahaya dari jangkauan anak. Juga beri ruangan yang lebih luas untuk anak bisa bergerak. Ketika ruangan aman, anak bisa melakukan eksplorasi semua gerak.
 
3. Berikan kesempatan aktivitas fisik. Meski hanya di dalam rumah, anak juga bisa melakukan aktivitas fisik. Anna mencontohkan kegiatan dengan menumpuk bantal dan guling, lalu tantang anak melewati tumpukan tersebut tanpa boleh merobohkannya.

Stimulasi percaya diri

1. Berikan kesempatan anak untuk menentukan pilihan. Misalnya, membiarkan anak memilih pakaian yang akan digunakannya. Ketika anak tahu pilihannya didukung oleh orangtuanya, ia akan tambah percaya dengan dirinya sendirinya.
    
2. Berikan pujian spesifik sesuai dengan yang dilakukan anak. Anna menyampaikan bahwa pujian sebaiknya diberikan dengan menjelaskan aktivitas yang dilakukan anak, bukan dengan kata sifat seperti rajin, cantik, manis, ataupun tampan.
    
3. Berikan kesempatan kepada anak untuk merawat dirinya sendiri. Seperti mandi sendiri, makan sendiri, walaupun tetap disesuaikan dengan kemampuan anak.

Stimulasi sosial

1. Gunakan bahasa utama juga diberikan dengan baik supaya anak terbiasa mengerti cara bersosialisasi dengan orang lain.
    
2. Dengarkan dan beri respon positif saat anak berkomunilasi dengan orang lain.
    
3. Ajak anak lakukan aktivitas role play atau pretend play.

Stimulasi tangguh

1. Beri kesempatan anak untuk berusaha, terutama saat menghadapi kesulitan. Orangtua disarankan tidak mudah berikan bantuan sebelum anak benar-benar berusaha sendiri. Kebiasaan tersebut akan mendorong daya juang anak untuk terstimulasi.

2. Berikan contoh. Anak-anak jadi peniru yang sangat andal. Karena itu, orangtua juga harus mencontohkan sikap pantang menyerah kepada anak.
    
3. Berikan apresiasi saat anak berusaha. Jangan menunggu saat anak sudah berhasil.

*Sumber: suara.com

Jumat, 18 Desember 2020

Jangan Anggap Sepele, Ini Bahaya Anak Kekurangan Zat Besi

Jum'at, 18 Desember 2020 16:38:53

Jangan Anggap Sepele, Ini Bahaya Anak Kekurangan Zat Besi

Banyak orangtua yang seringkali menganggap sepele kebutuhan zat besi si kecil . Padahal, sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian dalam tubuh anak.

Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial. Lantas, seberapa penting sebenarnya kebutuhan zat besi untuk anak, dan apa risikonya jika tidak tercukupi?

“Zat besi memiliki peran penting pada tubuh anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembangnya. Asupan zat besi yang tidak adekuat dapat menyebabkan menurunnya kecerdasan, fungsi otak, dan fungsi motorik anak,"jelas Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Ketua Departemen Ilmu Gizi Klinik FKUI, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK dalam keterangan yang diterima Suara.com, Kamis, (17/12/2020).

Nurul mengakan bahwa dalam jangka panjang, hal itu dapat berakibat menurunnya performa di sekolah, perubahan atensi dan sosial akibat tidak tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta perubahan perilaku pada anak.

“Salah satu penyebab utama terjadinya kekurangan zat besi adalah kurangnya konsumsi asupan makanan kaya zat besi, terutama dari sumber hewani seperti daging merah, hati, ikan, dan ayam. Jika tidak ditangani, gangguan ini bisa jadi permanen," ujar Ratna

Sementara itu, psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. turut menjelaskan, bahwa kekurangan zat besi tidak hanya memiliki dampak bagi pertumbuhan, tetapi juga pada perkembangan anak. Kondisi ini menghambat kemampuan anak untuk berkonsentrasi.

"Padahal jika konsentrasi tidak optimal, maka daya tangkap anak menurun, daya ingatnya kurang optimal, dan rentan mengalami masalah kognitif lain seperti kesulitan menganalisa dan mengambil kesimpulan, sulit memecahkan masalah, dan kurang kreatif," kata Anna.

Saat memasuki usia sekolah, nantinya ia rentan mengalami kesulitan belajar dan saat dewasa rentan jadi sulit bersaing di dunia kerja. Hambatan ini nantinya juga dapat membuat anak menjadi tidak percaya diri, murung, dan sulit bersosialisasi.

"Oleh karenanya, menjadi penting bagi orang tua untuk memastikan kebutuhan gizi harian anak terpenuhi, serta senantiasa memberikan stimulasi yang tepat untuk bisa mendorong pertumbuhan anak menjadi anak generasi maju yang berpikir cepat, tumbuh tinggi, tangguh, aktif bersosialisasi, dan percaya diri.”

Kekurangan zat besi dapat dicegah dengan memberikan anak makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu pertumbuhan yang difortifikasi.

Tanpa zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial.

Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan asupan vitamin C pada anak karena vitamin tersebut membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.

“Jeruk, stroberi, tomat, dan brokoli merupakan sumber vitamin C, dan sebaiknya dimakan bersama dengan makanan yang kaya zat besi untuk mengoptimalkan penyerapan. Tambahkan pula makanan dan minuman yang difortifikasi zat besi dan vitamin C untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian anak,” tambah dr. Nurul.

*Sumber: suara.com

Kamis, 17 Desember 2020

Dokter Ungkap Penyebab Meninggal Pasca Olahraga, Gegara Masalah Jantung?

 Kamis, 17 Desember 2020 16:59:10

Dokter Ungkap Penyebab Meninggal Pasca Olahraga, Gegara Masalah Jantung?

Olahraga juga bisa menyebabkan bahaya pada tubuh jika seseorang tidak mengenali kondisi dirinya sendiri.

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Surya Wijaya Sp.PD., menjelaskan bahwa orang yang meninggal pasca berolahraga biasanya memiliki masalah kesehatan jantung.

"Olahraga ada bahayanya tentu karena masalah kesehatan. Biasanya kalau meninggal pasca olahraga itu masalah kesehatannya di jantung. Apakah serangan jantung atau pun gangguan irama jantung," jelas dokter Surya dalan webinar bersama komunitas sepeda Bike2Work, Rabu (16/12/2020).

Menurut Surya, kebanyakan orang meninggal pasca berolahraga lantaran kurang mengenali kondisi kesehatannya sendiri.

Jika seseorang memamng memiliki masalah kesehatan pada jantung atau pun memaksakan aktivitas fisik melebihi kemampuan kerja jantungnya, maka kondisi itu yang menyebabkan bahaya hingga brrakibat meninggal dunia.

Dokter Surya menjelaskan bahwa ada perkiraan fungsi jantung berdasarkan berapa persen denyut nadi maksimal tubuh.

Bagi orang awam, ia menyarankan sebaiknya aktivitas fisik atau olahraga dilakukan maksimal 90 persen batas denyut nadi maksimal.

"Kalau mau meningkatkan kebugaran, membakar lemak, menurunkan berat badan bisa lakukan aktivitas dari ringan hingga ke sedang berat mungkin denyut nadi mulai 60-90 persen. Kalau mau membentuk badan bisa 90-100 persen, itu biasanya untuk atlet," ujar dokter Surya.

"Kalau saya tidak terlalu merekomendasikan intensitas tinggi ini untuk orang awam karena tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu lama. Karena nanti akan membebani jantung," lanjutnya.

Ia menjelaskan cara menghiting denyut maksimal cukup dengan rumusan 220 dikurangi usia dalam tahun dan dikali denyut nadi normal per menit. Hasil hitungan tersebut menjadi denyut nadi maksimal 100 persen.

Untuk menentukan jenis atau lamanya berolahraga, dokter Surya menyarankan harus menyesuaikan kemampuan jantung dan tidak melebihi kemampuan denyut nadi maksimal.

"Sesuaikan dengan target kita. Harus tahu batasan diri," ucapnya.

*Sumber: suara.com

Rabu, 16 Desember 2020

Bunda, Sentuhan Lembut Bisa Bantu Tumbuh Kembang Anak Lho!

Rabu, 16 Desember 2020 18:07:12

Bunda, Sentuhan Lembut Bisa Bantu Tumbuh Kembang Anak Lho!

Profesor ilmu saraf di Inggris Francis McGlone menyampaikan bahwa dampak dari sentuhan itu bahkan bisa dirasakan bayi sejak masih dalam kandungan.

Suara.com - Sentuhan lembut orangtua kepada anak yang masih bayi dipercaya memiliki banyak manfaat terutama untuk perkembangan otak dan perkembangan emosi.

Profesor ilmu saraf di Inggris Francis McGlone menyampaikan bahwa dampak dari sentuhan itu bahkan bisa dirasakan bayi sejak masih dalam kandungan.

"Sentuhan yang lembut positif terhadap perkembangan otak juga perkembangan emosional bayi. Bahkan dari sebelum lahir juga dan bisa meningkatkan bonding antara orangtua dan anak," jelas McGlone dalam konferensi pers virtual PZ Cussons, Selasa (15/12/2020) kemarin.

Sentuhan orangtua juga secara tidak langsung bisa meningkatkan sistem imun bagi anak. Namun McGlone mengingatkan, hal itu juga perlu diimbangi dengan pemberian asupan nutrisi yang seimbang.

Menurutnya, segala dampak baik dari sentuhan itu tidak hanya terjadi saat masih bayi. Tetapi bisa berjangka panjang hingga anak tumbuh dewasa.

"Bisa meminimalisir penyakit psikologi saat dewasa nanti seperti depresi, cemas berlebih, dan lainnya," ucapnya.

Sementara itu dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedja Sp. A menambahkan bahwa sentuhan lembut pada bayi juga bermanfaat untuk membuatnya bisa tidur dengan nyenyak. Sehingga intensitas bayi menangis pun berkurang.  

Kondisi itu tentu mrmbuat perasaan orangtua lebih tenang. Sehingga, menurut Mesty, aktivitas menyentuh bayi sebenarnya tidak hanya bermanfaat bagi si anak tetapi juga untuk orangtuanya.

"Interaksi dengan anak lebih baik lagi. Dengan orangtua juga bermanfaat. Regulasi stres lebih baik, gejala depresi membaik. Sejak bayi baru lahir kita sudah direkomendasikan menyentuh bayi untuk menciptakan rasa nyaman," tutupnya.

*Sumber: suara.com

Senin, 14 Desember 2020

Uang Bisa Membawa Bakteri dan Kuman, Biasakan Cuci Tangan!

Senin, 14 Desember 2020 16:32:02

Uang Bisa Membawa Bakteri dan Kuman, Biasakan Cuci Tangan!

Uang kertas maupun koin bisa menjadi tempat pembawa bakteri dan kuman yang potensial. Hal ini karena uang bisa sering kali beralih dari satu tangan ke tangan lainnya.

Melansir dari Insider, uang dapat membawa virus, protozoa, dan bakteri. Sebuah studi bahkan menemukan bahwa 79 persen dari uang kertas satu dolar mengandung jejak kokain.

Studi lain tentang uang dolar di New York mengandung sejumlah besar mikroba aktif. Jenis yang paling umum adalah propionibacterium acnes yakni bakteri penyebab jerawat.

Para peneliti menganalisis satu set uang kertas yang diperoleh dari sebuah bank Manhattan dan menemukan bahwa kedua set itu penuh dengan bakteri.

"Uang berfungsi sebagai fomite, kendaraan mati yang digunakan patogen untuk menyebar," kata Charles Bailey, MD, direktur medis untuk pencegahan infeksi di Providence St. Joseph Health.

Jika Anda menyentuh uang, lalu menyentuh tangan orang lain, Anda dapat menyebarkan kuman kepada mereka. Selain itu, jika Anda menyentuh uang kotor lalu menyentuh kenop pintu, tombol elevator, atau layar sentuh di ATM, Anda juga dapat menyebarkan infeksi.

"Baik uang kertas maupun koin dapat menempelkan kuman tersebut, memberi mereka kesempatan untuk menyebar melalui tangan siapapun yang bersentuhan dengan uang," kata Richard Honaker, MD, seorang dokter pengobatan keluarga di Virginia dan kepala penasihat medis di Your Doctors Online.

Dalam hal ini, Anda bisa mencoba melindungi diri dari kuman yang mungkin bersembunyi di uang. Oleh karena itu, Anda perlu mencuci tangan dengan sabun atau pembersih tangan setelah menyentuh koin atau uang kertas.

*Sumber: suara.com

Sabtu, 12 Desember 2020

Asupan Gula Anak Bisa Mempengaruhi Kesehatan Pencernaan

Sabtu, 12 Desember 2020 18:04:14

Asupan Gula Anak Bisa Mempengaruhi Kesehatan Pencernaan

Mengatur pola makan anak penting dilakukan. Selain untuk memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup, juga untuk menjaga jangan sampai asupan gula anak berlebihan, karena ini bisa menyebabkan obesitas.

"Jadi sesungguhnya kalau obesitas itu kelebihan energi (termasuk dari gula), itu menyeluruh komprehensif, dari semua makanan terjadi deposit energi, jadi itu anak obesitas," ujar dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes dalam Talk Show Bebelac, Jumat (11/12/2020).

Ahli gizi itu mengatakan bahwa asupan gula yang tinggi pada makanan anak juga bisa menganggu keseimbangan jumlah bakteri baik (mikrobiota) dan bakteri jahat (patogen) di dalam sistem pencernaan anak. Gula yang berlebih bisa jadi sumber makanan patogen di usus untuk berkembang biak, sehingga patogen lebih banyak jumlahnya dibanding mikrobiota atau bakteri baik.

"Jadi kan kita sepakat untuk kesehatan happy tummy (pencernaan baik), kita menjaga mikrobiota 80 persen dan patogennya 20 persen. Coba bayangkan anak mendapatkan gula tinggi, gula ini jadi makanan si patogen ini. Patogen berkembang biak lalu menekan jumlah mikrobiota, dan terjadilah gangguan pencernaan," jelad dr. Rita

Gula juga ada beragam jenisnya, yang jika mengacu pada penjelasan organisasi kesehatan dunia atau WHO, gula adalah karbohirat sederhana yang mudah dicerna seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa.

Glukosa biasanya sejenis gula yang bisa dialirkan dalam darah, disimpan sebagai cadangan bisa di otot atau di hati. Karena mengalir di darah itulah mengapa glukosa disebut sebagai gula darah.

Fruktosa adalah sejenis gula yang biasa ada dalam buah, atau gula alami. Gula jenis ini juga tidak mengalir dalam darah, itulah kenapa meski memakan buah dengan fruktosa, kadar gula dalam darah tidak akan meningkat.

Sedangkan sukrosa adalah jenis gula yang paling sulit dipecah dan diolah tubuh, karena untuk bisa diolah ia harus lebih dulu diubah menjadi glukosa ataupun fruktosa.

Lalu bagaimana dengan laktosa pada susu yang disebut membuat orang mudah gemuk?

"Laktosa itu kadar gula yang terikat pada susu, dan dia tidak masuk definisi gula yang dijelaskan oleh WHO, gula yang menyebabkan mikro patogen naik itu yang definisi tadi seperti gula pasir, gula aren, termasuk konsentrat buah itu bagian dari gula," tutup dr. Rita.

*Sumber: suara.com

Kamis, 10 Desember 2020

9 Cara untuk Bantu Anak Atasi Kecemasan Jelang Ujian

Kamis, 10 Desember 2020 17:45:33

9 Cara untuk Bantu Anak Atasi Kecemasan Jelang Ujian

Menjelang ujian, anak-anak biasanya diminta belajar agar mendapat nilai yang baik. Namun tak sedikit dari mereka yang mengalami kesulitan saat menghadapi persiapan ujian.

Anak-anak bisa saja takut menghadapi ujian sehingga mengalami keringat dingin, sulit tidur hingga merasa cemas.

Lalu apa yang bisa dilakukan orangtua?

Pendidik kesehatan kebugaran Jane Pernotto Ehrman, MEd, RCHES, ACHT, membagikan sembilan cara untuk membantu anak-anak agar berhasil mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Berikut tipsnya:

1. Fokus pada hal positif

Mulailah memperhatikan banyak hal yang sudah dilakukan anak dengan baik - dan beri tahu mereka apa saja sisi baik itu. Misalnya apresiasi niat mereka karena sudah mau belajar.

Sebaliknya, orangtua disarankan untuk tak terus-menerus mengingatkan pentingnya meraih nilai ujian yang tinggi, bahkan sampai mengancam mereka jika tak berhasil meraihnya.

Hal ini justru membuat mereka akan semakin tegang jelang menghadapi ujian.

2. Perkuat kebiasaan sehat

Beri anak-anak nutrisi yang lengkap dan minta untuk tidur tepat waktu beberapa hari sebelum ujian berlangsung.

3. Hindari musik, TV dan ponsel

Bantu anak fokus dengan meminimalkan gangguan di sekitarnya. Matikan musik, TV, dan perangkat lain selama sesi belajar.

4. Bantu anak-anak membayangkan kesuksesan

Seperti atlet profesional yang mempersiapkan pertandingan, anak-anak dapat berlatih mengerjakan ujian dengan percaya diri dan tenang, menjawab pertanyaan dengan baik.

Latihan soal ini akan mempersiapkan mental mereka dalam menghadapi ujian yang sesungguhnya.

Setelah anak menyelesaikan sesi belajarnya, dorong mereka untuk menjauh dari buku dan beristirahat sejenak untuk menyegarkan diri.

5. Biarkan tidur siang setelah sesi belajar

Biarkan anak-anak yang lelah tidur siang setelah belajar. Tidur akan membantu mengunci informasi ke dalam memori.

6. Ajak anak-anak jalan-jalan mencari udara segar

Ajak anak jalan keluar rumah untuk mencari udara segar, namun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Hal ini akan membuat pikiran dan jiwa menjadi rileks jelang ujian.

Selain itu, istirahat dan relaksasi sangat penting untuk kesuksesan hari ujian. Ehrman menyarankan untuk menjadikan keduanya sebagai prioritas terutama pada malam-malam menjelang hari ujian.

7. Jauhkan gawai di malam hari

Jauhkan gawai di malam hari. Gawai di kamar anak akan membuat mereka berkeinginan untuk mengeceknya dan membuat waktu tidurnya terpotong.

8. Bantu anak-anak bersantai dan menyegarkan diri

Praktik relaksasi dapat membantu anak-anak fokus. Meditasi dan relaksasi setiap bagian tubuh (mulai dari kaki dan berakhir di bagian atas kepala) dapat meningkatkan kinerja dan menghadirkan rasa tenang.

9. Ingatkan anak-anak untuk menarik napas dalam dan sering

Stres dan kecemasan yang tinggi memicu pernapasan yang dangkal. Ini akan mengurangi asupan oksigen ke otak, menghambat daya ingat, fokus, dan konsentrasi pada waktu ujian.

Hal ini akan membuat mereka lupa materi yang telah dipelajari di malam sebelumnya.

Untuk itu, ajarkan anak sering-sering menarik napas dalam-dalam, terutama saat menjawab pertanyaan selama ujian.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 09 Desember 2020

Jaga Keseimbangan Kehidupan-Kerja Saat WFH

Rabu, 09 Desember 2020 18:03:59

Jaga Keseimbangan Kehidupan-Kerja Saat WFH

Meski sudah berbulan-bulan bekerja dari rumah (work from home/WFH), namun tak sedikit orang yang sulit menemukan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Padahal, membangun keseimbangan antara kehidupan kerja dan pekerjaan penting dilakukan agar kamu tak cepat lelah. Siapa pun pasti akan kewalahan jika harus mengurus anak yang rewel dan juga tumpukan deadline.

Untuk kamu yang juga sedang berjuang untuk membuat batasan dunia pekerjaan dan ranah pribadi sehari-hari, hal berikut ini mungkin bisa kamu terapkan:

1. Jangan langsung bekerja setelah bangun tidur

Miliki anggapan bahwa kamu bukanlah mesin yang selalu bisa bekerja setelah dinyalakan.

Sebelum membuka leptop untuk bekerja, lakukan sesuatu untuk menenangkan diri. Buat sarapan yang bergizi atau nikmati secangkir kopi, akan membuatmu lebih bersemangat sekaligus merasa hidup.

Matthew Knight, pendiri Leapers, komunitas pendukung untuk wiraswasta, menyebut ini sebagai "perjalanan kreatif". Memulai pagimu dengan suatu aktivitas sebelum mulai bekerja.

“Ciptakan 'pergeseran mental' yang sangat nyata dari rumah ke kantor, bahkan jika kamu tidak secara fisik berpindah di antara dua ruang,” ujar Knight.

2. Pertahankan rutinitas pagi seperti biasa

Ciptakan rutinitas harian bersama anggota keluarga. Jika anak-anak memakai seragam selama sekolah online, kita juga bisa menerapkannya dengan memakai "pakaian kerja" sebelum membuka laptop.

Carilah pakaian yang nyaman untuk membuat perbedaan yang jelas antara waktu kerja dan waktu non-kerja.

3. Jadwalkan istirahat rutin

Nancy A. Shenker, pakar pemasaran dan CEO theONswitch, menyarankan untuk menyediakan waktu khusus kapan kamu bisa ditemui secara virtual ataupun ditelepon untuk membicarakan pekerjaan.

Dengan cara ini rekan kerjamu dapat melihat dengan jelas kapan mereka bisa dan tidak bisa menjadwalkan pertemuan.

Tentu saja, kamu tidak bisa menghilang selama berjam-jam dan mengklaim bahwa kamu sedang sibuk. Namun, sisihkan sedikit waktu agar kamu bisa memberi diri sendiri waktu untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan.

4. Tetapkan jam "tugas" yang ketat

“Matikan telepon pada waktu tertentu dan beri tahu orang-orang ketika kamu berencana untuk bekerja,” tambah Shenker.

Tetapi cobalah untuk mengatur jadwal dan benar-benar menaatinya. Dengan latihan, kamu akan belajar untuk hanya menanggapi apa pun yang mendesak. Biarkan sisanya sampai waktu kerja bergulir kembali.

Jika kamu memiliki fleksibilitas, ubah sedikit jam kerja agar lebih sesuai dengan kehidupanmu saat ini.

5. Tentukan satu ruang atau sudut tertentu di rumah sebagai kantor

Jika memungkinkan, ciptakan ruang khusus untuk kamu menyelesaikan pekerjaan. Tidak harus di ruang terpisah.

6. Tetapkan batasan yang jelas dengan rekan kerja

Karena beberapa batasan struktural sudah tidak ada lagi, kita perlu membuat batasan ini dengan mencari tahu apa yang terbaik untuk kita masing-masing dan mengkomunikasikannya dengan tim.

“Perjelas dengan manajer dan timmu tentang seperti apa situasi yang kamu hadapi, dan bagaimana hal itu memengaruhi apa yang dapat dan tidak dapat kamu lakukan,” kata Daisy Chang, PhD, profesor psikologi di Michigan State University.

7. Kerjasama dengan pasangan

Bersama pasangan, kamu bisa menentukan, kapan kamu harus bekerja, rapat daring dan siapa yang akan mendampingi anak untuk belajar online di rumah. Ini memang tidak mudah, tetapi bekerja sebagai tim pasti membantu meringankan sebagian beban.

8. Buat rencana setelah kerja

Kamu mungkin akan selalu larut di dalam pekerjaan, bahkan hingga malam. Untuk itu, kamu harus memiliki rencana di malam hari, setelah jam kerja.

Rencana itu tak perlu sesuatu yang spektakuler, cukup menjadwalkan nonton serial favorit di Netflix, bermain dengan hewan peliharaan, masak makan malam, atau hanya ingin bergosip dengan teman melalui sambungan telepon.

Rencana ini akan membuatmu membatasi jam kerja dan membantumu menyelesikan pekerjaan tepat waktu.

9. Bersikaplah santai pada diri sendiri

Bagi beberapa orang, keseimbangan kehidupan kerja mungkin terasa seperti tujuan yang sulit untuk dicapai, terutama saat ini. Mengusahakannya mungkin tampak tidak berguna dan menimbulkan kecemasan, terutama bagi siapa pun yang memiliki anak kecil di rumah.

Kita perlu mengingatkan diri kita sendiri bahwa tujuan seharusnya bukan untuk menemukan keseimbangan tetapi untuk melakukan yang terbaik yang kita bisa dalam situasi yang tidak mungkin.

Jika memang hal ini sulit dijalani, tak pelu mencemaskan berlebihan dan jalani saja secara perlahan sambil memperbaiki situasi sedikit demi sedikit.

*Sumber: kompas.com

Jumat, 04 Desember 2020

Hindari, 14 Kebiasaan yang Tak Disadari Bisa Menghambat Karier

Jum'at, 04 Desember 2020 18:40:00

Hindari, 14 Kebiasaan yang Tak Disadari Bisa Menghambat Karier

Terkadang, mampu menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan baik dan memiliki keahlian di bidang tertentu tidak otomatis membuat perjalanan karier menjadi mulus.

Tanpa disadari ada aspek-aspek lain yang rupanya bukan hanya menyabotase karier, tetapi juga hubungan kita dengan atasan maupun rekan kerja yang lain.

Nah, penting sekali kita mengetahui sebenarnya faktor apa saja yang kemungkinan besar dapat mengganggu karier kita.

1. Bersikap negatif

Ketika seseorang sering mengeluh sepanjang waktu, dan memiliki sikap yang buruk terhadap pekerjaan, itu mungkin akan memengaruhi orang-orang di sekitarnya.

Sikap negatif ini tidak hanya akan menular ke rekan kerja yang lain, tetapi juga berkontribusi membuat hubungan kerja yang kurang baik di lingkungan kerja.

"Atasan kita akan menjadi enggan memberikan pekerjaan karena mereka tidak ingin mendengar hal-hal korosif yang kita katakan."

Demikian dikatakan oleh seorang ahli karier, yang merupakan pendiri Transizion, Jason Patel.

2. Tidak menjaga kebersihan

Semua orang terburu-buru di pagi hari, tapi itu bukan alasan untuk tidak mandi atau menggosok gigi sebelum berangkat kerja.

Secara harfiah, bau mulut dan bau badan akan membuat orang menjauh dari kita.

Patel menyarankan agar kita tetap menjaga kebersihan badan sebagai kebiasaan yang profesional saat datang ke kantor.

3. Kurang bertanggung jawab

Indikator kunci dari orang-orang yang narsisis adalah bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan menyerang orang lain atas kegagalan tim.

"Pada awalnya, orang akan menoleransi sikap ini, tetapi seiring waktu mereka akan menyadari sikap itu tidak cocok untuk kepemimpinan," ujar dia.

Sebaliknya, dia merekomendasikan, jika ada sesuatu yang salah, akui dan belajarlah dari kesalahan itu.

4. Penampilan yang berantakan

Banyak perusahaan yang santai dengan etika berpakaian, tetapi bukan berarti tidak apa-apa untuk muncul dengan penampilan yang berantakan.

"Berpakaian secara profesional memberi kita kredibilitas dan menunjukkan bahwa kita cocok dengan lingkungan kerja."

Begitu kata Brandi Britton, Presiden Distrik dari firma kepegawaian OfficeTeam.

"Dalam survei OfficeTeam, 80 persen eksekutif mengatakan, pilihan pakaian memengaruhi peluang karyawan untuk mendapatkan promosi," sambung dia.

5. Terlalu wangi

Aroma di kantor mulai dari makanan hingga parfum ternyata bisa sangat mengganggu.

"Hal itu dapat menyebabkan kolega menghindari kita atau menganggap kita tidak pengertian," ujar dia.

"Jika ragu, hindari barang yang mungkin memiliki aroma yang kuat," lanjut dia.

Dari para pekerja yang disurvei oleh OfficeTeam, 19 persen mengatakan, perusahaan mereka memiliki kebijakan bebas aroma atau wewangian.

Selain itu, mengidentifikasi makanan yang berbau tidak sedap sebagai sesuatu yang paling mengganggu.

6. Selalu berusaha menyenangkan orang

Menjadi orang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain mungkin akan menghambat karier.

Di samping menjadi penurut, kita tidak dapat berkembang dengan pilihan atau pendapat kita di dalam pekerjaan.

Hal ini bisa membuat kita dipandang sebelah mata oleh atasan maupun rekan kerja yang lain. Sehingga, kita kesulitan mendapatkan posisi yang lebih baik.

7. Tidak teliti

Ketidaktelitian sering kali terjadi karena rasa malas dan kurang memberikan upaya lebih pada suatu pekerjaan.

Misalnya ketika sedang membuat tulisan, kita jarang membaca beberapa literatur yang sebenarnya dapat mengintegrasikan kosakata secara efektif ke dalam pekerjaan.

Tetapi, jika kita tidak dapat membaca kesalahan tata bahasa dan kesalahan ketik, itu berarti kita tidak cukup peduli untuk menyampaikan pesan yang tepat.

"Membuatnya sederhana dan ringkas lebih baik daripada canggih, tapi penuh dengan kesalahan," saran Patel.

8. Selalu terlambat

Selalu terlambat adalah cara jitu untuk menyabotase karier kita.

Patel mengatakan, jika perusahaan memiliki budaya kerja yang menekankan ketepatan waktu, keterlambatan jelas menunjukkan kurangnya kepercayaan pada budaya perusahaan.

Maka, para pemimpin atau atasan tidak segan untuk memecat orang-orang yang terlalu menyepelekan waktu dan sering terlambat.

9. Terlalu sering minta maaf

Berhati-hatilah untuk tidak terlalu sering menggunakan kata-kata, "Saya minta maaf."

"Mengatakan maaf yang sebenarnya tidak perlu dapat membuat kita terdengar tidak yakin dengan pendapat kita sendiri."

Demikian dikatakan Jacquelyn Youst, pakar etika dan presiden Pennsylvania Academy of Protocol.

Jadi, sebaiknya meminta maaf ketika memang dibutuhkan saja atau saat kita melakukan sesuatu yang salah dan mengganggu orang lain.

10. Tak memperhatikan nada bicara

Cara kita berbicara dapat memberikan kesan tertentu, bisa menjadi baik atau bahkan buruk.

"Berbicaralah dengan menggunakan nada yang tepat dan dengan percaya diri," ungkap dia.

Sebab, kita akan merusak profesionalisme apabila mengakhiri pernyataan atau fakta dengan tanda tanya, yang meruntuhkan kredibilitas kita.

11. Kurang percaya diri

Orang-orang yang kurang percaya diri biasanya juga tidak mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

Untuk itu, penting menunjukkan rasa percaya diri, terutama saat sedang diberikan sebuah proyek atau pekerjaan baru oleh atasan.

Patel mengatakan, dengan sikap yang tegas, mempertahankan kontak mata, dan berinteraksi dengan energi itu menunjukkan kita percaya diri.

12. Tak bersikap baik dengan orang lain

Kebanyakan orang sukses mencapai posisi mereka dengan bantuan orang lain.

"Pada tingkat yang lebih mendasar, jika seseorang telah membantu kita di kantor, pastikan untuk bersikap baik kepada orang lain," kata dia.

Dengan bersikap baik kepada orang yang mendukung kita, itu dapat membangun hubungan citra kita lebih positif di lingkungan kerja.

13. Tak menjadi bagian dari tim

Kita berintegrasi dengan tim bukan hanya berguna untuk membangun persahabatan, tetapi juga saling membantu.

"Bahkan jika kita tidak minum atau karaoke bersama, kita berbagi makanan sesekali untuk mendekatkan diri," ujar Patel.

Menjadi bagian dari tim akan membantu kita membangun fondasi dan hubungan ini akan berguna saat kita membutuhkannya.

14. Sibuk urusan pribadi

Kita semua dapat mengaku pergi lebih awal untuk membuat janji, menggunakan waktu kerja untuk urusan pribadi.

Bila kita terus-menerus melakukan ini di tempat kerja, itu menunjukkan bahwa kita tidak menghargai pekerjaan.

Sebaiknya, simpan dulu panggilan pribadi untuk jam makan siang. Pastikan untuk menyingkirkan urusan seperti ini jika ingin maju dalam pekerjaan.

*Sumber: kompas.com

Rabu, 02 Desember 2020

6 Cara Sederhana Mencegah Anak Stres karena PJJ

Rabu, 02 Desember 2020 17:36:07

6 Cara Sederhana Mencegah Anak Stres karena PJJ

Semua orang menghadapi situasi yang berbeda di masa pandemi saat ini, termasuk dalam menghadapi proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Tidak hanya guru dan orangtua, namun anak juga perlu beradaptasi dengan pola belajar baru ini.

Respons anak terhadap PJJ beragam, mulai dari bosan, kesulitan mengikuti, hingga stres.

Stres karena PJJ sebaiknya tidak disepelekan. Sebab, selain beradaptasi dengan pola belajar yang baru, anak juga perlu menjaga kehidupan sosialnya dan menjaga performa akademiknya.

Seorang peneliti dari Yale's Center for Emotional Intelligence, Emma Seppälä, menyebutkan bahwa tingkat stres tinggi berhubungan dengan beberapa kondisi berikut:

- Fokus terganggu.
- Kurang kreativitas dan inovasi.
- Pengambilan keputusan yang lebih buruk.
- Risiko kejenuhan yang lebih besar, dan
- Prestasi akademik yang lebih buruk.

Jangan sampai anak Anda mengalami stres karena PJJ terlebih dahulu, baru Anda mencari solusinya. Idealnya, lakukan pencegahan sebelum stres terjadi.

Berikut enam teknik menghilangkan stres yang bisa dilakukan orangtua bersama anak menghadapi PJJ yang memicu stres dan kesulitan:

1.Olahraga

Di masa PJJ, mungkin anak akan lebih minim mendapatkan pelajaran olahraga secara fisik, maka penting untuk menjaga mereka tetap berolahraga.

Dilansir Insider, olahraga terbukti dan direkomendasikan sebagai pelepas stres karena dapat menurunkan kortisol atau hormon stres dan melepaskan endorfin atau hormon yang meembuat kita merasa bahagia.

Tidak hanya bisa membantu mengelola stres, penelitian juga menemukan keterkaitan antara aktivitas fisik dan performa akademik yang lebih baik, lho.

Untuk anak usia 6-17 tahun, Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS merekomendasikann setidaknya 60 menit olahraga moderat ke berat, setiap harinya.

Untuk membantu mengatasi stres, anak dapat membaginya menjadi beberapa sesi olahraga selama 10-15 menit, di pagi, siang dan malam.

2. Praktik meditasi

Letakkan ponsel atau barang elektronik lainnya sejenak, dan lakukan praktik meditasi.
Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang melakukan praktik meditasi memiliki aktivitas lebih di prefrontal korteksnya.

Ini adalah bagian otak yang mengatur soal pengambilan keputusan, perilaku sosial dan fokus seseorang.

"Meditasi bisa menjadi pintu gerbang yang baik menuju perawatan diri," kata Kepala Layanan Klinis di The Dorm, Amanda Fialk.

Jika bingung bagaimana memulainya, Anda bisa mengunggah aplikasi meditasi melalui ponsel lalu mengikuti langkah yang diberikan.

Baik Seppälä maupun Fialk sepakat bahwa meditasi adalah kunci agar anak memiliki kehidupan yang sehat dan seimbang.

3. Makan makanan bernutrisi

Usahakan untuk menyediakan makanan bernutrisi, seperti makanan tinggi serat dan alami, demi menjaga performa akademik anak.

Apalagi di masa yang memicu stres seperti sekarang ini, seseorang akan lebih sulit mempertahankan kebiasaan makan sehatnya dan sering berakhir memilih makanan yang tidak sehat.

Menurut Fialk, fokus pada pola makan sehat adalah langkah pertama mengelola stres, karena ini adalah salah satu cara termudah yang bisa dikendalikan.

Beberapa cara tepat untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup sepanjang hari adalah dengan memastikan mereka sarapan, ngemmil makanan sehat seperti buah-buahan, dan menghindari makanan tinggi kafein atau gula setelah jam 14.00.

Makanan yang dikonsumsi anak harus mengenyangkan, bergizi dan mencakup makanan sehat yang disukainya.

4. Main di luar rumah

Beraktivitas di luar rumah ketika pandemi memang agak sulit. Membuat banyak orang menjadi lebih banyak berdiam diri di rumah dan akhirnya makan berlebih.

Cobalah memperbanyak aktivitas di luar rumah, misalnya bermain di halaman atau taman di kompleks perumahan Anda.

Menghabiskan waktu di luar ruangan bisa memberikan perubahan besar, bahkan sebuah riset mengungkapkan keterkaitannya terhadap performa akademik.

Agar lebih menyenangkan, cobalah lebih kreatif dalam memberikan pilihan aktivitas.

Anda bisa mengajak anak bersepeda, jalan kaki atau bermain olahraga yang mereka sukai, dengan tentunya tetap menerapkan protokol jaga jarak.

5. Ngobrol dengan teman

Interaksi sosial addalah salah satu aktivitas terpenting dari bersekolah.

Sejumlah studi mengungkapkan bahwa dikelilingi teman-teman membuat kita lebih optimis dalam memandang hidup, yang pada akhirnya membuat kita lebih mampu menghadapi segala tantangan hidup.

Meskipun saat ini kita dianjurkan untuk menjaga jarak, interaksi sosial tak boleh diabaikan.

Anak harus tetap punya waktu untuk berinteraksi dengan teman-temannya, sekalipun hanya membuat pekerjaan rumah bersama melalui telepon atau video call.

6. Praktik kasih sayang untuk diri sendiri

Meskipun guru dan orangtua membuat proses ini sebisa mungkin minim stres bagi anak, namun tetap saja ana-anak memiliki beban akademik.

Mereka perlu membuat jadwal baru, beradaptasi dengan kebiasaan baru dan mencari tahu apakah mereka bisa berhasil melakukannya.

Penting untuk diingat bahwa mencoba dan gagal adalah bagian dari proses, termasuk proses adaptasi di masa PJJ seperti saat ini. Ini adalah bagian dari pertumbuhan.

Profesor psikologi pendidikan dari UT, Austin, Kristin Neff menjelaskan dalam bukunya "Self Compassion" bahwa orang yang lebih menyayangi dirinya sendiri memiliki kadar kortisol yang lebih rendah, dibandingkan mereka yang lebih kritis terhadap dirinya sendiri.

Sederhananya, ketika menghadapi situasi yang menantang seperti saat ini, orang-orang yang mampu memberi kasih sayang terjadap dirinya sendiri akan cenderung lebih tenang dan minim stres.

Praktik ini juga bisa membuatmu lebih mudah menyayangi orang lain.

Bagi para siswa yang menghadapi banyak perubahan di kehidupan sekolahnya, penting untuk membangun kebiasaan yang dapat menjaga kesehatan mental mereka.

Namun, yang terpenting dalam proses itu adalah menanamkan agar mereka tetap berbelas kasih kepada dirinya sendiri dan orang lain dalam proses adaptasi saat ini.

*Sumber: kompas.com

Selasa, 01 Desember 2020

Membangun "Chemistry" Kuat dengan Percakapan Sederhana

Selasa, 01 Desember 2020 19:21:06

Membangun

Pernahkah bertemu dengan seseorang baru, dan langsung merasa cocok untuk berbicara dengannya? Kebanyakan dari kita pasti akan menjawab "pernah".

Kemungkinan besar, kecocokan itu merupakan kombinasi dari topik, nada, dan tenor yang terjadi dalam percakapan secara verbal.

Percakapan adalah salah satu cara termudah agar orang-orang bisa saling terhubung, meskipun tidak semua orang suka berbicara.

Memang, beberapa orang memiliki sifat pemalu, suka menyendiri, jauh secara emosional, atau bahkan tidak dapat didekati.

Kendati demikian, keakraban bukanlah faktor penentu kita bisa cocok untuk melakukan percakapan dengan sesorang.

Kita mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bicara lebih dalam dengan teman yang kaku di kantor.

Namun, hanya perlu beberapa menit untuk langsung mengobrol dengan orang asing di tempat umum.

Topik percakapan dan taktiknya

Sebuah kecocokan atau chemistry tercipta melalui percakapan dengan topik yang menyenangkan.

Namun, menciptakan chemistry butuh mempertimbangkan seberapa banyak kata-kata yang dipertukarkan ketika dua orang berbicara.

Selain itu, kita perlu memperhatikan kecepatan, nada suara, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan emosi.

Kita membentuk ikatan antarpribadi dan membangun hubungan nonverbal dalam banyak situasi dengan tipe orang yang berbeda-beda.

Jika kita sedang berusaha membina hubungan secara pribadi atau profesional, mungkin ada beberapa topik yang dapat memecah kebekuan dalam sebuah percakapan.

Misalnya, menanyakan tentang anak-anak adalah topik yang relatif aman dan cenderung mendorong orang untuk terbuka. Bahkan -biasanya, banyak orang akan sangat antusias membicarakannya.

Chemistry melampaui konten

Dalam penelitian yang dilakukan Namkje Koudenburg dan rekan-rekannya pada tahun 2017, mereka mempelajari dampak bentuk percakapan, di luar isi kontennya dalam struktur sosial.

Mereka mengakui pentingnya interaksi sosial untuk pembentukan hubungan sosial dan kelompok.

Di samping itu, mereka memperluas pengetahuan tentang pentingnya konten percakapan.

Mereka juga berfokus pada tindakan percakapan, karena apa pun kontennya tetap bisa memengaruhi rasa solidaritas.

Dari sana didapat temuan, karakteristik mikro percakapan seperti pergantian giliran yang mulus dan keheningan singkat memiliki potensi signifikan memengaruhi regulasi hubungan, serta rasa solidaritas.

Ini merupakan hasil penelitian dari bentuk percakapan yang mewakili struktur sosial kelompok, sekaligus memberikan penilaian berkelanjutan terhadap norma-norma kelompok, hierarki, maupun realitas bersama.

Memiliki frekuensi yang sama

Koudenburg mengungkapkan, rasa solidaritas tidak muncul hanya melalui pertukaran informasi atau membandingkan opini.

Tetapi kebersamaan juga diciptakan melalui pengalaman subjektif yang memiliki frekuensi yang sama.

Oleh karena itu, kita akan lebih berhasil dalam berhubungan dengan orang lain ketika membahas hal-hal yang menjadi kepentingan bersama.

Pikirkan hal ini sebelum kita ingin membuat kesan yang baik, dan bagaimana kita memiliki minat yang sama dengan orang lain.

Nah, percakapan yang berada dalam satu frekuensi dan dapat mencairkan suasana dengan subjek yang dipilih secara aman akan memicu timbulnya chemistry.

Peran hubungan

Penelitian lain dari Zachary G. Baker dan rekan-rekannya pada tahun 2020 menjelaskan, hubungan baik memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan psikologis dasar.

Mereka menggambarkan hubungan baik itu mencakup sesuatu yang positif di antaranya rasa suka, kerjasama, pengungkapan diri, dan afiliasi.

Dalam penelitian tersebut, hubungan yang ditemukan secara mandiri diprediksi membutuhkan kepuasan di bidang otonomi, kompetensi, dan keterkaitan.

Mereka juga menemukan, orang-orang yang saling berinteraksi tidak serta-merta dapat dianggap bersahabat.

Poin terakhir ini menjadi perhatian khusus ketika kita mencoba membangun hubungan dengan kenalan atau bahkan orang asing.

Demi menjalin ikatan sosial, kita tidak hanya membutuhkan interaksi saja, tetapi juga perlu menjaga hubungan baik dengan seseorang.

Intinya, semua ini tentang apa yang kita katakan dan bagaimana kita mengatakannya. Hal yang sama berlaku untuk memicu chemistry melalui percakapan.

Topik, nada, dan tenor berpotensi menjadi dasar untuk membangun relasi, yang memungkinkan kita terhubung secara tepat dengan siapa pun.

*Sumber: kompas.com

Senin, 30 November 2020

Bermain Boneka Dapat Kembangkan Keterampilan Sosial dan Empati Anak

Senin, 30 November 2020 17:29:55

Studi: Bermain Boneka Dapat Kembangkan Keterampilan Sosial dan Empati Anak

Bermain boneka seperti Barbie dapat meningkatkan keterampilan sosial dan empati anak. Foto: Dok. Barbie Indonesia

Pandemi virus corona yang belum usai ini mungkin membuat orang tua merasa cemas tentang perkembangan anak mereka. Apakah Anda salah satunya? Bagaimana tidak, sudah hampir 8 bulan lamanya anak-anak belajar dari rumah dan tidak bisa bertatap muka secara langsung dengan teman-temannya. Hal ini membuat interaksi sosial mereka menjadi terbatas atau bahkan telah membuat si kecil merasa terisolasi.

Itulah kenapa orang tua harus mencari berbagai upaya agar anak tak bosan selama berada di rumah aja di tengah pandemi ini. Salah satunya dengan memberi anak kesempatan yang cukup untuk bermain bahkan sebisa mungkin menemani anak bermain.

Ya Moms, bukan hanya mengusir bosan, bermain juga bisa memberi banyak manfaat, lho! Misalnya bermain boneka.

Studi tentang Bermain Boneka Dapat Bantu Perkembangan Sosial dan Empati Anak

Bermain boneka seperti Barbie dapat meningkatkan keterampilan sosial dan empati anak. Foto: Dok. Barbie Indonesia

Tapi tahukah Anda, Moms, studi terbaru yang dilakukan Barbie dan tim ahli saraf dari Universitas Cardiff, Inggris menemukan bahwa bermain dengan boneka rupanya dapat membantu perkembangan sosial dan empati anak! Mereka telah melakukan survei global di 22 negara berbeda dan bertanya kepada 15 ribu orang tua.

Hasilnya? sekitar 91 persen orang tua menilai empati sebagai keterampilan sosial utama yang ingin mereka kembangkan pada buah hatinya. Namun ternyata, hanya 26 persen dari mereka yang tahu bahwa bermain boneka dapat bermanfaat bagi keterampilan sosial anak.

Dalam studi yang dilakukan oleh Ahli Saraf, Dr. Sarah Gerson dari Universitas Cardiff bersama timnya, memantau aktivitas otak anak-anak berusia sekitar 4-8 tahun saat mereka tengah bermain dengan boneka dan perangkat bermain lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa boneka dapat merangsang pikiran anak dengan mengaktifkan daerah otak yang dapat membantu kembangkan empati, keterampilan sosial, bahkan saat anak bermain sendiri.

Selain itu, dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa anak-anak menunjukkan lebih banyak aktivitas otak saat bermain boneka dibandingkan dengan bermain gadget. Mereka dapat belajar bagaimana mengantisipasi kebutuhan orang lain, merencanakan perilaku dan tindakan, memikirkan emosi orang lain, serta keterampilan diplomasi dan bagaimana menyelesaikan permasalahan. Manfaat bermain boneka ini pun terbukti sama baik untuk anak perempuan dan laki-laki.

Bermain boneka --seperti Barbie, dapat memberikan berbagai hal positif pada anak. Mulai dari mendorong imajinasi anak-anak dan membantu mereka menciptakan cerita mereka sendiri melalui semua boneka dan rangkaian mainan. Hasil penelitian terbaru ini memperkuat tujuan Barbie untuk menginspirasi potensi tak terhingga pada setiap anak dan menawarkan manfaat penting bagi orang tua untuk perkembangan anak.

"Temuan ilmiah terbaru dari Universitas Cardiff dan Barbie ini sangat luar biasa dan sangat relevan dengan kehidupan kita saat ini, mengingat terbatasnya interaksi sosial yang dapat dialami oleh anak-anak kita," ujar Ahli Ilmu Empati, Penulis, sekaligus Psikolog Pendidikan terkemuka Dr. Michele Borba dalam rilisnya.

Menurutnya, anak-anak yang telah mengembangkan empati dan keterampilan sosial sejak dini, terbukti dapat memiliki nilai yang lebih baik, bertahan di sekolah lebih lama, dan membuat pilihan yang baik secara keseluruhan.

"Memahami bahwa anak-anak dapat mengembangkan keterampilan ini melalui bermain dengan boneka seperti Barbie adalah hal yang luar biasa dan sangat berguna bagi orang tua," tutupnya.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 26 November 2020

Agar Anak Tetap Aktif, Ini Deretan Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan di Rumah

Kamis, 26 November 2020 17:52:36

Agar Anak Tetap Aktif, Ini Deretan Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan di Rumah

Memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal, berbagai aktivitas kini dapat kembali dilakukan di luar rumah dengan protokol kesehatan tertentu.

Meski demikian, masyarakat disarankan untuk tetap berada di rumah. Pasalnya, pandemi Covid-19 belum berakhir sepenuhnya. H

al itu tampak dari sebagian institusi pemerintah dan perusahaan masih menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi para pekerjanya. Sekolah-sekolah di kawasan yang ada di zona merah pandemi juga masih menerapkan kegiatan belajar mengajar secara daring.

Situasi tersebut membuat sebagian besar orang menghabiskan waktu di rumah, termasuk anak-anak. Terus-terusan berada di rumah tentu akan menimbulkan rasa bosan bagi anak.

Selain itu, aktivitas fisik anak-anak pun relatif berkurang. Apalagi, anak-anak zaman sekarang lebih betah duduk berlama-lama dengan gadget ketimbang bermain dan melakukan aktivitas fisik.

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terbit sebelum pandemi, seperti diberitakan Kompas.com (26/11/2019), menunjukkan bahwa sekitar 81 persen anak dan remaja tidak melakukan aktivitas fisik skala sedang sampai berat setiap hari. Selama pandemi, angka itu bisa saja bertambah.

Hal tersebut bisa berdampak negatif pada anak. Hasil riset The American Journal of Human Biology menunjukkan, anak usia 9-10 tahun yang minim aktivitas fisik memiliki risiko kekurangan koordinasi motorik sembilan kali lebih besar.

Oleh karena itu, sebaiknya orangtua mendorong anak untuk tetap melakukan aktivitas fisik di masa tumbuh kembangnya. Berikut deretan ide aktivitas fisik menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak di rumah.

1. Bersih-bersih rumah

Selain menjaga rumah agar tetap rapi dan nyaman, bersih-bersih rumah juga bisa jadi kegiatan menyenangkan yang dilakukan bersama anak. Mulailah dengan aktivitas-aktivitas sederhana, seperti mencuci piring dan gelas, merapikan sepatu, atau melipat baju.

Dengan melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga, anak dapat melatih motorik halusnya dan lebih aktif secara fisik. Selain itu, aktivitas itu juga dapat membangun empati dan melatih inisiatif anak untuk saling membantu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Olahraga ringan

Tak hanya bagi orang dewasa, olahraga pun memiliki segudang manfaat bagi anak-anak. Beberapa manfaat olahraga bagi anak-anak di antaranya adalah menjaga kesehatan, meningkatkan kecerdasan, dan membangun kepercayaan diri.

Meski di rumah saja, banyak alternatif olahraga ringan yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah senam. Anda bisa memutar video senam untuk ditiru bersama. Agar anak lebih bersemangat, Anda juga bisa memutar lagu kesukaan mereka untuk mengiringi senam di rumah.

Selain senam, Anda juga bisa mencoba lompat tali bersama anak. Sediakan tali skipping atau rangkaian karet gelang. Lalu, ajak si kecil melompat tali sebanyak-banyaknya. Olahraga ini dapat melatih ketahanan otot dan keseimbangan tubuh anak.

3. Bermain halang rintang

Salah satu tempat yang digemari anak adalah taman bermain, baik di sekolah maupun di sekitaran rumah. Di sana, anak dapat berlari dan melompat, menikmati berbagai wahana, seperti perosotan, ayunan, hingga jungkat-jungkit. Sayangnya, situasi pandemi membuat banyak taman bermain tutup.

Meski demikian, jangan sampai anak kehilangan wahana untuk bersenang-senang dan beraktivitas fisik. Dengan sedikit sentuhan kreativitas, Anda bisa menciptakan keseruan taman bermain dengan ruang dan benda yang ada di rumah.

Anda bisa membuat halang rintang di ruang tengah menggunakan berbagai perabotan, seperti meja, kursi, bantal, dan lain sebagainya. Agar lebih seru, buatlah semacam kompetisi mini bersama keluarga. Siapa yang finis pertama akan mendapat hadiah, seperti makanan atau camilan kesukaan.

4. Memasak makan malam

Melibatkan anak untuk memasak memiliki banyak manfaat. Melansir Kompas.com (9/7/2020), memasak bersama anak bisa mengajarkan keterampilan dasar hidup, melatih anak makan sehat, mengajak anak berpetualang rasa, mengembangkan keterampilan motorik dan fisik, serta meningkatkan kepercayaan diri.

Selain itu, memasak bersama juga dapat merangsang kemampuan bahasa, matematika, sains, dan kreativitas anak. Kemudian yang terpenting, memasak bisa jadi salah satu alternatif aktivitas fisik yang menyenangkan bagi anak selama di rumah.

Agar anak termotivasi untuk ikut memasak, Anda bisa masak makanan kesukaannya. Selain itu, Anda juga bisa melibatkan mereka dalam proses tertentu yang mudah dan aman, seperti mencuci sayuran misalnya. Berikanlah apresiasi jika mereka berhasil menyelesaikan tugas itu agar mereka tetap bersemangat.

5. Belajar berkebun

Berkebun dapat menjadi salah satu alternatif aktivitas fisik di rumah yang menyenangkan bagi anak. Anak-anak bisa belajar keterampilan baru, bersenang-senang, bermain, serta mengembangkan rasa percaya diri dengan merawat tanaman di kebun.

Selain itu, berkebun juga dapat merangsang imajinasi dan melatih kreativitas anak-anak. Perkembangan sensorik dan fisik anak pun dapat terlatih lewat aktivitas ini.

Nah, sekarang saatnya pilih aktivitas mana yang paling mungkin bisa dilakukan. Anda juga bisa mengombinasikan agar anak tak bosan melakukan yang itu-itu saja.

Selagi anak punya banyak aktivitas fisik, jangan lupa untuk memberikan asupan yang tepat agar mereka memiliki energi untuk raih lebih. Beri makanan bergizi, juga minuman segar bernutrisi, seperti MILO kotak.

MILO kotak mengandung ekstrak malt, cokelat, dan susu yang diperkaya dengan sumber Vitamin B1, B2, B3, B6, kalsium, serta fosfor untuk menambah kebutuhan energi harian setelah belajar dan beraktivitas di rumah.

Kombinasi kalsium, Vitamin D, dan fosfor pada MILO kotak pun baik untuk pertumbuhan tulang, kontraksi otot, serta kerja saraf anak sehingga anak menjadi lebih aktif bergerak.

Sementara itu, kandungan vitamin B1, B2, B3, dan B6 pada MILO kotak berperan untuk mengubah karbohidrat menjadi energi untuk mendukung anak tetap aktif.

MILO kotak bisa menjadi pilihan praktis dan mudah untuk dibawa dengan pilihan kemasan 115 ml serta 190 ml yang bisa didapatkan di sini.

Semoga deretan ide di atas bisa menginspirasi agar anak tetap bisa aktif secara fisik meski di rumah saja. Klik di sini untuk menemukan berbagai panduan agar anak bisa selalu sehat, aktif, dan berenergi.

*Sumber: kompas.com

Senin, 23 November 2020

Waspada Penyakit Mengintai Saat Pancaroba

Senin, 23 November 2020 17:38:10

Waspada Penyakit Mengintai Saat Pancaroba

Selama musim pancaroba atau peralihan musim seperti sekarang ini kamu mungkin merasakan cuaca yang tidak menentu, beberapa wilayah bahkan sudah mulai merasakan hujan.

Selain cuaca yang tidak menentu, kamu mungkin juga sering merasakan banyak angin besar yang terasa "tidak enak". Pada akhirnya sebagian dari kita menjadi lebih mudah terserang penyakit.

Mengapa banyak orang cenderung lebih mudah sakit di musim pancaroba?

Ternyata, Medical Editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri, MRes menjelaskan, kelembapan dan suhu udara pada musim pancaroba memang mendukung kuman penyebab penyakit berkembang biak.

"Pada musim pancaroba kelembapan dan suhu udaranya cocok untuk kuman penyebab penyakit," ungkap dr. Anandika.

Beberapa penyakit yang biasa muncul ketika musim pancaroba, di antaranya flu, batuk, hingga Demam Berdarah Dengue (DBD).

Faktor cuaca yang kurang baik juga membuat banyak orang cenderung lebih enggan berolahraga dan malas bergerak. Jika dikombinasikan dengan pola makan yang tidak sehat, maka seseorang akan lebih rentan sakit.

"Bila tidak berimbang antara aktivitas fisik, nutrisi seimbang dan istirahat maka berisiko rentan terserang penyakit," tambahnya.

Dr. Anandika membagikan beberapa tips sederhana yang bisa kita praktikkan di rumah agar kesehatan dan kebugaran tubuh lebih terjaga selama masa pancaroba, sehingga kita tidak akan mudah sakit:

Mengatur jadwal aktivitas fisik. Seperti pedoman American Heart Association, usahakan berolahraga minimal 150 menit per minggu. Kamu bisa melakukan aktivitas fisik sederhana seperti jalan kaki, lari, naik-turun tangga, atau bisa juga aktivitas fisik moderat lain.Istirahat cukup. Orang dewasa pada umumnya membutuhkan tidur delapan jam sehari.Menerapkan pola makan sehat dengan mengutamakan komposisi karbohidrat, protein, vitamin mineral dan serat yang harus diperhatikan. Manfaatkan aplikasi nutrisi yang dapat digunakan untuk membantu mengatur kombinasi makanan sehat. Hindari junk food, makanan tinggi kolesterol, makanan berminyak, serta alkohol untuk menjaga fungsi hati yang sangat berperan dalam metabolisme tubuh.Mengonsumsi multivitamin bila merasa sulit memenuhi kebutuhan vitamin dari asupan sehari-hari dan direkomendasikan oleh dokter.Tetap menerapkan prinsip 3M, yakni mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. [lis]

Sumber: kompas.com

Jumat, 20 November 2020

Pentingnya Sarapan untuk Anak, dan Cara Pilih Menu yang Baik

Jum'at, 20 November 2020 17:15:22

Pentingnya Sarapan untuk Anak, dan Cara Pilih Menu yang Baik

Sarapan adalah kunci agar anak bisa fokus mengikuti proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan baik.

Apabila anak melewatkan sarapan, maka sulit baginya untuk belajar dengan optimal.

Sarapan diketahui membantu menjaga kadar glukosa dalam tubuh yang diperlukan untuk berpikir dan menjadi sumber energi.

Namun tentu saja, tidak semua makanan sarapan cocok untuk dijadikan menu sarapan.

Menurut ahli gizi, dr Rita Ramayulis DCN, MKes, makanan yang diberikan saat sarapan harus memenuhi kebutuhan zat gizi anak.

Menu sarapan tersebut harus mengandung karbohidrat baik (karbohidrat kompleks) sehingga kadar glukosa bisa naik secara bertahap.

Selain itu, harus ada kandungan vitamin B kompleks terutama B1, B2, B3, B6, dan asam folat di dalam makanan tersebut.

“Kandungan vitamin ini diperlukan untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi yang akan digunakan anak,” ujar Rita dalam acara virtual bersama Koko Krunch, Kamis (19/11/2020).

Rita menambahkan, selain karbohidrat dan vitamin B kompleks, nutrisi lain yang dibutuhkan adalah zat besi.

Bersama dengan asam folat, zat besi berfungsi mentransfer nutrisi dan oksigen ke otak. Dengan begitu otak bisa bekerja lebih optimal.

“Zat gizi ini harus tersedia pada sarapan, tidak boleh tidak. Kalau tidak tersedia berarti sarapan anak belum lengkap,” kata Rita.

Salah satu varian makanan yang tepat untuk sarapan adalah gandum utuh. Bahan makanan ini dikenal mengandung zat gizi yang telah disebutkan sebelumnya.

“Gandum utuh ini sebenarnya sumber karbohidrat. Tapi punya keunggulan lain karena juga mengandung vitamin B kompleks dan zat besi,” ungkap Rita.

Supaya anak tidak bosan makan gandum utuh setiap hari, orangtua bisa menambahkannya dengan sumber protein yakni susu. Susu memiliki banyak varian rasa dan olahan.

Contohnya, hari ini anak makan gandum utuh dengan susu full cream. Lalu esok hari, anak makan gandum utuh dengan susu coklat.

Atau, bisa juga gandum utuh dikombinasikan dengan olahan susu seperti yoghurt dan keju agar anak tidak bosan.

“Tambahkan juga dengan aneka buah seperti alpukat, pisang, dan macam-macam untuk memperkaya vitamin C,” ujar Rita.

*Sumber: kompas.com