Pages

Rabu, 30 Oktober 2019

Sering Main Handphone Sebelum Tidur? Kenali Efeknya pada Tubuh

Rabu, 30 Oktober 2019 17:57:22

Sering Main Handphone Sebelum Tidur? Kenali Efeknya pada Tubuh

Kita semua memiliki kebiasaan buruk yang bisa mengganggu kesehatan. Salah satunya menggunakan handphone sebelum tidur untuk mengecek email pekerjaan, bermain media sosial hingga meluangkan waktu bermain game di handphone.

Padahal tubuh manusia sendiri mempunyai waktu biologis yang disebut ritme sirkadian. Sehingga tubuh kita peka sekali terhadap cahaya, di mana ketika kita berada dalam keadaan gelap, lama kelamaan akan timbul rasa mengantuk.

Praktisi kesehatan tidur dr. Andreas Prasadja RPSGT dari RS Mitra Kebayoran menjelaskan, efeknya memang bukan karena insomnia akibat stres tetapi jam tidur yang jadi bergeser.

“Ritme sirkadian kita masih sama dengan nenek moyang, begitu gelap, ngantuk. Masalahnya kita hampir 24 jam terang, sudah matikan lampu tapi masih main gadget jadi mata seperti disinari. Sehingga otak membaca ini siang hari,” jelasnya saat dihubungi kumparanWOMAN, Selasa (29/10).

Ketika masuk jam tidur tetapi kita masih menatap cahaya handphone, hal ini berakibat Delayed Sleep Phase. Ini merupakan jenis gangguan tidur karena ritme sirkadian. Ketika seharusnya kita tidur pada waktu tertentu, namun jadi tertunda karena masih memainkan ponsel yang cahayanya mempengaruhi ritme sirkadian.

Efek kurang tidur bagi perempuan

Kebiasaan itu yang membuat kita jadi kurang tidur. Sedangkan pada perempuan, efek dari kurang tidur juga tidak bisa diremehkan. “Berakibat langsung pada risiko-risiko penyakit jantung, hipertensi, gangguan metabolisme seperti diabetes, obesitas, ada kemungkinan gangguan pada kesuburan,” ucap dr. Andreas.

dr. Andreas menambahkan, perempuan sebenarnya butuh tidur lebih banyak dan rentan terkena insomnia. Di samping itu, dr. Andreas membenarkan kurang tidur bisa memicu kanker payudara. “Perempuan yang sehat, diet terjaga, olahraga rutin, tapi durasi tidurnya tujuh jam, memiliki risiko kanker payudara hingga 37 persen, berdasarkan penelitian di Inggris,” tuturnya.

*Sumber: kumparan.com.

Selasa, 29 Oktober 2019

Manfaat Pepaya untuk Perawatan Kulit dan Rambut

Selasa, 29 Oktober 2019 17:43:07

Manfaat Pepaya untuk Perawatan Kulit dan Rambut

Produk perawatan kecantikan yang biasa Anda beli di toko-toko kosmetik sebenarnya bisa Anda buat sendiri di rumah, menggunakan bahan-bahan alami seperti pepaya. Pepaya kaya akan papain, enzim pengelupas yang dapat melarutkan protein. Meskipun buah ini biasanya dimakan, Anda juga perlu tahun bahwa buah ini bisa digunakan untuk mengatasi banyak masalah kulit dan rambut.

Menjadi salah satu sumber vitamin C, pepaya mengandung karotenoid seperti beta-karoten dan likopen. Ketika bercampur, kedua nutrisi ini akan membuat keajaiban bagi kulit. Beta-karoten dan likopen membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, yang menyebabkan kulit keriput dan tanda-tanda penuaan lainnya.

Apa saja manfaat pepaya untuk kulit dan rambut? Berikut beberapa manfaatnya, seperti dilansir dari Indian Express, Minggu, 26 Oktober 2019.

1. Masker rambut

Campuran pepaya dan pisang dapat mengatasi semua masalah rambut Anda. Pepaya melembabkan rambut dari akar ke ujung, kandungan kalium dan vitamin pada pisang membantu melembapkan dan memperkuat rambut halus.

2. Membuat kulit bersinar

Enzim papain pepaya dapat membersihkan penumpukan sel mati yang bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Tambahkan kunyit dan madu ke dalam papaya yang telah dihaluskan. Madu berperan sebagai antiinflamasi dan kunyit membantu menyembuhkan kulit yang terbakar sinar matahari, jerawat, atau goresan dengan mengurangi oksidasi pada kulit.

3. Mengencangkan kulit  Pepaya mengurangi pembentukan radikal bebas yang bertanggung jawab atas penuaan dini. Anda bisa mencampurkan putih telur dan oleskan pada wajah sebagai masker selama 20 menit. Anda juga bisa menggunakan masker yang sama pada rambut. Pepaya adalah kondisioner alami yang melembutkan rambut dan telur memperkuat kualitas rambut.

4. Mengatasi ketombe

Campur pepaya telah dihaluskan dengan nimba atau daun intaran dan minyak kelapa atau minyak argan atau minyak almond. Asam laurat dalam minyak memiliki sifat antimikroba dan anti-jamur, sedangkan asam linoleat dalam pepaya menghaluskan kulit kepala. Nimba menjadi bahan anti-jamur, anti-inflamasi dan anti-mikroba yang dapat menghilangkan ketombe dan mencegahnya dating kembali.

Sumber: https://cantik.tempo.co/read/1265468/
manfaat-pepaya-untuk-perawatan-kulit-dan-rambut

Senin, 28 Oktober 2019

Mitos dan Fakta Seputar Imunisasi pada Anak, Orang Tua Perlu Tahu!

Senin, 28 Oktober 2019 17:43:11

Mitos dan Fakta Seputar Imunisasi pada Anak, Orang Tua Perlu Tahu!

Salah satu cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai penyakit adalah dengan imunisasi. Meski begitu, beberapa orang tua masih ragu untuk memberikan imunisasi pada anaknya. Salah satu penyebabnya adalah karena memperoleh informasi yang salah tentang imunisasi. Mereka percaya bahwa imunisasi berbahaya, tidak bermanfaat dan memiliki dampak yang buruk pada kesehatan anak.

Padahal faktanya, menurut Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi, imunisasi justru bisa melindungi anak dari wabah, sakit berat, cacat bahkan kematian. Informasi yang tidak benar tentang imunisasi itu bersumber dari pendapat perorangan atau pribadi di dalam dan luar negeri berdasarkan asumsi-asumsi sebelum tahun 2000-an, yang sangat berbeda dengan hasil penelitian ilmiah terbaru tahun 2002-2019 ini.

Nah Moms, agar Anda tidak ragu lagi untuk memberikan imunisasi pada anak, berikut beberapa mitos dan fakta seputar imunisasi yang kumparanMOM rangkum dari laman resmi IDAI. 

Mitos: Vaksin tidak penting, karena sanitasi yang cukup bisa memberantas penyakit.

Fakta: Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi dapat menyerang kembali apabila program vaksinasi dihentikan. Sementara perbaikan kebersihan, cuci tangan, dan air bersih dapat membantu melindungi anak dari penyakit infeksi. Tapi banyak penyakit infeksi yang tetap menyebar seberapa pun bersihnya seseorang. Jika anak tidak diimunisasi, penyakit yang tidak biasa ditemukan seperti campak dan polio, dapat dengan cepat timbul kembali.

Mitos: Vaksin memiliki kerugian dan efek samping jangka panjang yang belum diketahui.

Fakta: Vaksin itu aman. Kebanyakan reaksi vaksin bersifat minor dan sementara, seperti nyeri pada tempat penyuntikan atau lengan atau demam ringan. Masalah kesehatan serius atau berat sangat jarang terjadi dan diinvestigasi serta dimonitor secara ketat. Anak-anak jauh lebih berisiko untuk sakit parah akibat terinfeksi penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin.

Mitos: Vaksin kombinasi DPT dan vaksin polio menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.

Fakta: Tidak ada hubungan sebab-akibat antara pemberian vaksin dengan kematian mendadak pada bayi. Namun demikian, vaksin mulai diberikan pada masa ketika bayi dapat mengalami SIDS. Dengan kata lain, kejadian SIDS hanya kebetulan dengan vaksinasi dan akan tetap terjadi bila tidak divaksinasi. Penting untuk diingat bahwa, dipteri, pertusis, tetanus dan polio merupakan penyakit yang bisa mengancam jiwa. Sehingga, bayi-bayi yang tidak diimunisasi berisiko tinggi untuk mengalami cacat berat sampai kematian.

Mitos: Influenza hanya penyakit sepele dan vaksinnya tidak terlalu efektif.

Fakta:  Influenza lebih dari sekedar penyakit yang sepele. Influenza merupakan penyakit serius yang menyebabkan 300.000 - 500.000 kematian di seluruh dunia tiap tahunnya. Wanita hamil, anak kecil, lansia dengan tingkat kesehatan yang kurang, dan siapa pun dengan penyakit kronis seperti asma atau penyakit jantung, lebih berisiko mengalami infeksi serius dan mematikan.

Mitos: Vaksin mengandung merkuri yang berbahaya.

Fakta: Thiomersal adalah bahan organik, senyawa yang mengandung merkuri yang ditambahkan ke beberapa vaksin sebagai pengawet. Thiomersal telah digunakan secara luas sebagai pengawet vaksin multidosis. Tidak ada bukti yang menunjukkan jumlah thiomersal dalam vaksin berisiko pada kesehatan.

Mitos: Imunisasi dapat menyebabkan autisme

Fakta: Pada tahun 1998 sebuah studi sempat menghebohkan masyarakat akibat pernyataan yang menyatakan terdapat hubungan antara vaksin MMR dengan autisme. Namun pada akhirnya, studi ini salah dan ditarik oleh jurnal yang menerbitkannya. Sayangnya, publikasi ini telanjur membuat publik panik dan membuat cakupan imunisasi menurun yang diikuti dengan kejadian luar biasa dari campak, rubela, dan gondongan. Ya Moms, ditekankan sekali lagi, bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara vaksin MMR dengan autisme.

Mitos: Memberikan lebih dari satu vaksin dalam waktu yang bersamaan dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping berbahaya yang dapat membebani sistem imun anak.

Fakta: Bukti ilmiah menunjukkan bahwa memberikan imunisasi pada waktu yang bersamaan tidak berpengaruh pada sistem imun anak. Anak-anak yang terpapar oleh beberapa ratus zat asing yang dapat memicu respons imun setiap hari.

Jadi, jangan ragu lagi untuk memberikan vaksin pada anak. Bila Anda masih ragu terkait imunisasi untuk si kecil, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter anak Anda.

*Sumber: kumparan.com

Minggu, 27 Oktober 2019

Waspada Suhu Panas Ekstrem bagi Kesehatan

Minggu, 27 Oktober 2019 18:30:00



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak kesehatan yang dapat muncul seiring dengan kondisi panas yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan.

"Ada kenaikan angka kasus yang terkait dengan perubahan cuaca," kata Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr. Achmad Yurianto dalam temu media di Kemenkes, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan pada kondisi tertentu dan pada kelembapan tertentu serta suhu tertentu, populasi nyamuk meningkat dengan cepat.

Jika nyamuk tersebut merupakan vektor penyakit, ia memperkirakan pada periode suhu panas ini akan ada peningkatan kasus demam berdarah, cikungunya, malaria dan lain sebagainya, meski jumlahnya tidak signifikan.

"Kecuali jika (angka kasus) dua kali lipat dari kondisi sebelumnya, baru disebut kejadian luar biasa (KLB)," katanya.

Selain adanya potensi peningkatan kasus demam berdarah, suhu panas yang disertai angin kencang saat kering akan menyebabkan partikel debu tetap bertahan.

Hal tersebut akan cukup signifikan meningkatkan kasus gangguan pernapasan, dari yang sederhana diawali dengan alergi yang kemudian dapat memunculkan influensa like illness (ILI) hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) jika disertai dengan alergi.

"Angka-angka ini naik semuanya. Terlebih jika ada perilaku yang memanfaatkan panas terik dengan membakar gambut sehingga menyebabkan kabut asap," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena suhu panas akan terus terjadi hingga sepekan ke depan di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Fenomena suhu panas tersebut terjadi karena beberapa faktor, antara lain karena titik kulminasi matahari yang masih berada di wilayah Jawa ke daerah selatan dan kondisi cuaca cerah di wilayah Indonesia yang saat ini masih mendominasi," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam kesempatan yang sama.

Cuaca cerah tersebut terjadi karena karena ada fenomena anomali suhu dingin di wilayah perairan Indonesia yang menyebabkan pertumbuhan awan hujan sangat sulit terbentuk di Wilayah Sumatera, Jawa dan sekitarnya. [lis]

Sumber; tempo.com.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Cuaca Panas Hindari Minum Kafein Agar Tak Dehidrasi

Sabtu, 26 Oktober 2019 17:46:06

Cuaca Panas Hindari Minum Kafein Agar Tak Dehidrasi

Beberapa hari terakhir, suhu udara siang hari di sekitar wilayah Jakarta dan sejumlah kota lain di Indonesia terasa sangat panas menyengat. Bagi Anda yang banyak beraktivitas di luar ruangan tentu harus menjaga kebugaran tubuh dengan baik di tengah cuaca panas.

Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam membagikan sejumlah tips agar tubuh tetap bugar di tengah cuaca panas ini. "Selama di udara terbuka, minum air sebanyak tiga-empat liter untuk mencegah dehidrasi. Lihat warna urin untuk melihat apakah telah terjadi dehidrasi. Jika warna urin kuning, tingkatkan jumlah air minum yang dikonsumsi," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.

Ari menyarankan sebaiknya menghindari konsumsi kopi atau minuman lain yangmengandung kafein karena akan menyebabkan dehidrasi makin parah. "Hindari aktivitas yang tidak penting di luar rumah terutama pada udara terbuka karena cuaca panas. Karena cuaca ekstrem akan membuat seseorang akan lebih mudah mengalam kelelahan," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.

Lebih lanjut, seseorang sebaiknya menghindari paparan langsung dari panas matahari dengan menggunakan topi ataupun payung. "Gunakan sunscreen saat berada di luar ruangan," katanya.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah menjaga asupan makanan yang bernutrisi untuk tubuh. "Makan makanan berkualitas dan jangan menunda makanan. Banyak konsumsi sayur-sayuran dan buah yang banyak mengandung air," tandasnya.

Sumber: https://www.cantika.com/read/1263746/cuaca-panas-hindari-minum-kafein-agar-tak-dehidrasi

Jumat, 25 Oktober 2019

Tips Tumbuhkan Kebiasaan Anak Suka Makan Makanan Sehat

Jum'at, 25 Oktober 2019 17:47:55
 
Tips Tumbuhkan Kebiasaan Anak Suka Makan Makanan Sehat

Pemberian makanan dengan gizi sehat seimbang, dapat menunjang tumbuh kembang anak agar berlangsung optimal. Maka dari itu, orang tua perlu memperhatikan secara tepat saat memilih aneka bahan makanan bagi si kecil, terutama sejak diperkenalkannya makanan pendamping ASI (MPASI).

Sebaliknya, bila tidak terpenuhi, maka dampak yang mengintai seperti: kurang cerdas, daya tahan tubuh rentan terhadap berbagai penyakit hingga beragam masalah lainnya.
Mengkonsumsi makanan sehat akan lebih mudah bila si kecil memang doyan dan menjadikannya kebiasaan, Moms. Saskhya Aulia Prima selaku psikolog anak, membagikan tips bagi orang tua, supaya anak-anaknya menumbuhkan kebiasaan itu, antara lain:

1.  Biasakan Makan Sehat Sejak Kecil

Pertama, ajarkan si kecil makan sehat sejak dini. Kuncinya. makin dini Anda mengajarkan maka makin mudah untuk mengajarinya, Moms.

“Ada beberapa penelitian yang bilang kalau bayi berusia 18 bulan, flavor windows-nya sudah ketutup, jadi dia sudah tahu seperti apa rasa yang dia mau,” ungkap Saskhya saat ditemui kumparanMOM dalam perayaan International Chefs Day yang digelar Nestlé Indonesia di Almod Zucchini, Jakarta pada Rabu (23/10).

Selain itu, biasakan pula buah hati untuk makan bersama. Penelitian menyebut, dengan begitu anak akan lebih bahagia dan positif dalam menjalani hari-harinya. Makan bersama juga bisa digunakan sebagai kesempatan orang tua untuk menjadi role model, Moms. Yakni, Anda dan suami bisa menunjukkan pada anak bahwa makan sayur dan buah itu enak. Jadi anak yang melihat secara langsung akan mengikutinya.

2.  Beri Camilan Sehat yang Menarik

Berikan si kecil camilan sehat dan dikemas menarik, misalnya dengan membawakan bekal berupa potongan buah atau sayur, lalu dikemas lucu atau diberi karakter favoritnya.

“Ada eksperimen anak kelas 3 sampai 5 SD diberi snack sehat yang ditempel karakter yang dia suka, dan it works! Jadi mungkin mereka mau makan karena senang melihat karakter,” ungkapnya.

Tapi tak hanya dengan menempelkan karakter kesukaan si kecil saja, Anda juga bisa berkreasi dengan cara lain, Moms. Misalnya sajian roti tawar gulung dengan sosis sebagai telinga, membentuk anak anjing yang imut.

3. Ajak Anak Eksplorasi Makanan Sehat

Berikutnya adalah ajak anak mengeksplorasi makanan sehat, mulai dari membeli aneka bahan di pasar, memasak, hingga siap disajikan. Dengan memberi anak pengalaman memegang, mengolah, mencicip, dan mendengar bunyi buah atau sayur saat dipotong, bisa membuatnya lebih menghargai makanan, Moms.

Jangan lupa, kenalkan aneka nama dan manfaat bahan makanan itu pada anak. Misalnya, ada wortel yang kaya vitamin A, kiwi si hijau yang mengandung vitamin C, dan lain sebagainya.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 24 Oktober 2019

Jangan Beri Makan Bayi Sambil Tiduran! Ini Bahayanya Kata Dokter

Kamis, 24 Oktober 2019 17:36:12

Jangan Beri Makan Bayi Sambil Tiduran! Ini Bahayanya Kata Dokter

Ketika sudah menginjak usia 6 bulan, bayi sudah bisa diberi makanan lain selain ASI atau yang disebut makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam pemberiannya, tak jarang dilakukan dengan posisi anak sambil berbaring atau tiduran. Bisa itu posisi sambil digendong atau meletakkannya di bouncer. Hal ini dianggap biasa dan bisa memudahkannya untuk makan dengan cepat. Padahal itu bisa sangat berisiko bagi bayi lho, Moms!

Dokter spesialis anak dr. Reza Abdussalam, Sp.A, mengatakan, bila bayi diberi makan setengah tiduran atau bahkan tiduran bisa berpotensi membuatnya tersedak. Bahkan untuk bayi dengan kondisi khusus seperti palsi serebral pun, jika sudah masuk masa MPASI harus tetap dibantu duduk tegak.

"Idealnya bayi saat makan harus dengan posisi duduk tegak. jika tidak bayi akan tersedak. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi bayi karena bisa menghambat jalan nafasnya," kata dr. Reza saat dihubungi kumparanMOM, Senin (21/10).

Oleh sebab itu, dr. Reza menyarankan agar orang tua mengenal aturan menyuapi makanan pada anak (feeding rules). Adapun feeding rules yang harus dilakukan adalah membuat jadwal yang teratur, memberi durasi makan maksimal hanya 30 menit, tidak boleh adanya distraksi seperti; makan sambil menonton televisi, bermain, atau sambil memegang handphone.

Selain posisi tiduran, masih ada hal lain yang bisa sebabkan bayi tersedak. Mayo Clinic melansir beberapa cara yang bisa dilakukan demi meminimalisir hal itu, antara lain:

- Jangan biarkan bayi dekat-dekat dengan balon ketika makan, karena akan berisiko meledak dan membuatnya kaget sampai tersedak.

- Jauhkan dari benda-benda yang mungkin bisa membuatnya menelan benda tersebut.

- Tepat waktu saat pengenalan makanan padat.

- Jangan menawarkan makanan yang berisiko tinggi seperti makanan keras dan berbentuk besar.

- Awasi waktu makannya dengan tepat.

"Sebaiknya mulailah memberi makan bayi dengan porsi yang kecil dulu. Kemudian naik bertahap sampai anak mampu makan sendiri. Selain itu, ajak bayi dan balita untuk makan bersama di meja makan keluarga, dengan bantuan baby chair. Selain menambah nafsu makan, posisi duduk dianjurkan ketika memberi bayi makan," tutup dr. Reza.

*Sumber: kumparan.com

Selasa, 22 Oktober 2019

Anak Balita Anda Menjerit di Tempat Umum? Begini Cara Hadapinya

Selasa, 22 Oktober 2019 16:26:03

Anak Balita Anda Menjerit di Tempat Umum? Begini Cara Hadapinya

Anak balita Anda menjerit di tempat umum? Wah, kondisi ini bisa bikin panik ya, Moms? Namun hal ini wajar terjadi.

Dalam perkembangannya, memang ada masanya anak balita merasa bahwa menjerit adalah salah satu cara untuk mendapatkan hal yang dia inginkan. Pada titik tertentu, bukan tidak mungkin, anak balita akan berteriak hanya untuk mendapat perhatian orang tua atau pengasuhnya.

Kondisi tersebut mungkin saja membuat Anda kesal, karena teriakan bisa mengganggu orang-orang sekitar. Meski begitu, tetaplah tenang dan jangan membentak anak. Hal itu tidak tepat dilakukan untuk meredakan jeritan balita Anda.

Ya Moms, memarahi anak justru bisa memberikan sinyal yang salah.

"Pertama, tindakan tersebut membuat anak tidak mampu tenang sendiri dan membutuhkan intervensi orang dewasa. Kedua, memberi kesan bahwa tidak apa bagi orang lebih besar atau orang tua memperlakukan mereka seperti itu. Dan ketiga, ada kemungkinan anak akan belajar dan meniru perilaku orang tua suatu saat nanti," kata Dr. Wendela Whitcomb Marsh, seorang analisis perilaku bersertifikat, seperti dikutip Fatherly.

Lantas, bagaimana cara menenangkan anak balita yang suka menjerit di tempat umum? Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

Tetap tenang

Ketika anak balita Anda sedang menjerit, cobalah untuk tetap tenang. Anda perlu menenangkan diri terlebih dulu dan jangan terpancing untuk menjerit pula. Lalu dengan tenang, mintalah si kecil untuk diam.

Hal itu bukan berarti Anda tidak peduli, karena sikap tersebut justru menunjukkan pada si kecil jika, bahwa menjerit bukanlah cara yang baik untuk mendapatkan perhatian Anda. Ketika Anda kebetulan berada di tempat umum, bawalah si kecil menjauh sejenak ke tempat yang lebih tenang.

Berikan pengertian

Setelah berada di tempat yang tenang, dan mendapati anak sudah lebih baik, berikan pengertian padanya tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat umum.

Misalnya, jika ingin mengajarkan anak untuk meminta sesuatu di pasar swalayan dengan baik-baik, bukan dengan cara berteriak. Contoh lainnya, Anda bisa menjelaskan ke anak balita bahwa menjerit adalah perilaku yang tidak perlu dilakukan karena dapat mengganggu sekitar.

Tapi dalam beberapa kasus, menjerit juga perlu dilakukan, misalnya saat anak mendapat perlakuan tidak sopan oleh orang asing.

Alihkan perhatiannya

Di usia balita, perhatian anak sebenarnya masih mudah untuk dialihkan. Misalnya, jika Anda berada di mal dan anak berteriak karena ingin minta mainan, Anda bisa mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya ke mini market untuk membeli sereal favoritnya. Di sana, mintalah di kecil membantu Anda memilih sereal baru untuk dicoba.

Berikan apresiasi

Jika anak balita Anda berperilaku baik saat bepergian ke tempat umum, tak ada salahnya sesekali memberikan si kecil apresiasi. Anda bisa memberikan es krim favoritnya atau mengajaknya makan di tempat makan yang ia suka. Selamat mencoba, Moms!

*Sumber: kumparan.com

Sabtu, 19 Oktober 2019

4 Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet dengan Pasangan di Era Digital

Sabtu, 19 Oktober 2019 17:38:50

4 Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet dengan Pasangan di Era Digital

Ladies, pernahkan Anda melihat pasangan yang sedang berduaan di sebuah cafe atau restoran, namun masing-masing dari mereka sibuk melihat ke layar handphone? Atau bahkan ini sering terjadi dalam kehidupan Anda sendiri dan pasangan?

Alih-alih menghabiskan waktu berduaan untuk membicarakan hal-hal berkualitas, Anda dan pasangan malah asik dengan ponsel masing-masing. Yang satu sibuk scrolling feed Instagram, satu lagi sibuk dengan game online. Jika sudah begitu, ini pertanda yang tidak sehat bagi hubungan Anda, Ladies.

Di era digital sekarang, hal ini memang bukan sesuatu yang mengherankan lagi. Saat ini dunia digital memainkan peran yang cukup signifikan dalam kehidupan asmara seseorang. Kehadiran internet dan media sosial bisa mempermudah seseorang terkoneksi, sebaliknya keduanya juga bisa menimbulkan efek buruk bagi sebuah hubungan.

Tentu Anda tak ingin hubungan asmara jadi hambar atau malah berakhir gara-gara kebiasaan Anda main ponsel kan? Karena itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko buruk yang ditimbulkan dari kebiasaan Anda menghabiskan waktu di dunia maya. Melansir Time, cara-cara ini dipercaya bisa membuat kehidupan asmara Anda jauh lebih aman dan juga sehat.

1. Kurangi aktivitas di media sosial

Beberapa ahli percaya, mengurangi aktivitas di internet dan media sosial bisa membuat hubungan asmara jauh lebih romantis. Bahkan, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Academy of Management Best Paper Proceedings, menyebut penggunaan teknologi secara konstan bisa mengganggu kesehatan mental para pasangan.

Penelitian itu dibuktikan dengan fenomena phubbing (phone snubbing) yang bisa merusak momen kebersamaan antar pasangan. Bagi kamu yang belum familier, phubbing adalah sebuah istilah yang mengacu pada tindakan acuh seseorang dalam sebuah lingkungan karena lebih fokus pada ponselnya, ketimbang berinteraksi dengan sesamanya.

Istilah ini mulai dikenalkan oleh agensi periklanan AS, McCann, dan pada 2017 silam sebuah studi menyebut phubbing menimbulkan depresi pada pasangan yang telah menikah.

2. Bijak saat memamerkan kemesraan di media sosial

Belakangan ini, media sosial jadi ajang pamer kemesraan bagi sebagian pasangan. Semua dilakukan demi menyabet gelar ‘couple goals’ yang diimpikan semua orang. Sayangnya, kebiasaan memamerkan hubungan di media sosial bisa berdampak buruk pada pasangan.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Psychology of Popular Media menyebut, memamerkan kemesraan yang berlebihan di media sosial terkait dengan tingkat kepuasan hubungan yang lebih rendah.
Sedangkan penelitian lain menemukan fakta yang sebaliknya. Alih-alih membuat hubungan makin renggang, mengunggah konten hubungan asmara di media sosial justru bisa meningkatkan perasaan kedekatan dengan pasangan, menurut hasil studi yang dilakukan pada 2013.

Mungkin kedua dari teori ini bisa jadi benar, tergantung seberapa porsi kita dalam 'memamerkan' kemesraan dengan pasangan kepada orang-orang.

Dengan demikian, kunci dari semua ini adalah bijak dalam mengunggah potret kemesraan bersama pasangan. “Anda harus cermat memilah konten apa yang layak untuk diunggah ke media sosial. Jangan membuat pasangan Anda malu,” kata Robert Weiss, ahli psikoterapis asal California.

3. Buat aturan yang tegas mengenai
Di era digital sekarang ini, mengirim chat dengan pasangan merupakan elemen penting dalam sebuah hubungan. Kebiasaan mengirim pesan dipercaya bisa membuat komunikasi tetap berjalan lancar.

Beberapa pasangan biasanya suka mengirim pesan secara berkala, sedangkan pasangan lain ada yang mengirim pesan dengan intensitas yang jarang. Menurut Robert Weiss keduanya tidak masalah selama pasangan menetapkan aturan ini di awal hubungan.
“Itu tergantung pasangan Anda. Yang paling penting, jangan pernah sampai putus melakukan komunikasi,” lanjut Weiss.

4. Waspada micro-cheating di media sosial

Micro-cheating merupakan fenomena yang paling ditakuti para pasangan di era digital. Konsultan sekaligus Psikolog asal Australia, Melanie Schilling mendefinisikan micro-cheating sebagai rangkaian aksi (yang sebetulnya) kecil, namun sudah cukup mengindikasikan bahwa seseorang sudah terfokus, baik emosional atau fisik kepada orang lain di luar hubungannya.

Menurut Dr Martin Graff, psikolog University of South Wales, beberapa tindakan sepele di media sosial yang sudah dikategorikan sebagai micro-cheating; seperti mengirim emoji merayu ke orang lain selain pasangan, hingga memberi like pada unggahan foto atau video.

Untuk meminimalisir micro-cheating, Robert Weiss menyarankan Anda dan pasangan untuk melakukan komunikasi terbuka dan pemahaman yang baik soal media sosial.

“Saling memberi kepercayaan kepada pasangan bisa membantu mengurangi prasangka-prasangka buruk akan micro-cheating. Pastikan untuk melakukan komunikasi yang baik jika menemukan gejala-gejala micro-cheating,” tutup Weiss.

*Sumber: kumparan.com

Jumat, 18 Oktober 2019

Tips Berpakaian di Cuaca Panas Untuk Hijaber

Jum'at, 18 Oktober 2019 17:30:11

Tips Berpakaian di Cuaca Panas Untuk Hijaber

Di penghujung musim kemarau ini cuaca terasa sangat panas ya. Musim hujan yang dinanti tak kunjung tiba sehingga kemarau kali ini tampak lebih panjang dari biasanya. Buat para hijaber, baju apa yang cocok dipakai agar aktivitas tetap lancar tanpa terhalang panasnya cuaca? Yuk, simak tips berikut.

Pilih Baju Warna Cerah

Warna gelap seperti hitam, navy, dark grey, atau dark brown adalah warna yang mudah menyerap panas. Pilihlah menggunakan warna cerah jika ingin bepergian di siang hari. Warna-warna pastel seperti peach, ungu muda, atau krem bisa membuat penampilanmu nampak cerah dan segar.

Pakai Celana Longgar

Buat kamu yang biasa menggunakan celana jins, coba ganti dengan celana kain berpotongan longgar seperti celana palazzo misalnya. Bahan kain yang ringan dan jatuh membuatmu tidak mudah gerah dan lebih bebas bergerak.

Pilih Bahan yang Menyerap Keringat

Harus mengenakan busana formal di siang hari? Pilihlah bahan yang mudah menyerap keringat seperti sifon atau silk. Hindari bahan seperti satin atau brokat. Semakin nyaman pakaianmu maka semakin percaya diri juga penampilanmu.

Pakai Baju Terusan atau Maxi

Baju terusan berbahan ringan seperti katun juga bisa menjadi pilihan berbusana saat cuaca panas. Sifat baju yang longgar membuat sirkulasi udara di sekitar tubuh pun mengalir lancar. Terusan maxi pun mudah dipakai dan tidak membuat tubuh cepat berkeringat.

Bawa Jilbab Cadangan

Seringkali kamu harus berada di luar rumah sepanjang hari, dari pagi hingga sore atau malam. Tentu, mandi dan beganti pakaian adalah hal yang sulit untuk dilakukan di tengah padatnya kegiatan. Kamu bisa mengakalinya dengan membawa jilbab cadangan. Pilih jilbab dengan warna netral agar cocok dipadu-padankan dengan bajumu. Dengan berganti jilbab beserta inner atau ciputnya akan membawa suasana segar kembali untuk kamu.

*Sumber: kumparan.com

Rabu, 16 Oktober 2019

Persiapan agar Tubuh Tetap Bugar di Musim Hujan

Rabu, 16 Oktober 2019 17:38:00

Persiapan agar Tubuh Tetap Bugar di Musim Hujan

Hujan mulai turun di banyak daerah. Musim hujan telah tiba. Saatnya Anda mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Pergantian musim dari panas ke hujan berdampak pada kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, yang ujungnya juga berdampak terhadap kondisi tubuh.
Berikut beberapa tips mempersiapkan diri menghadapi musim hujan, dilansir dari Practo.

1. Persiapan agar tetap kering

Saatnya untuk mempersiapkan kembali jas hujan, jaket, dan payung. Cuaca tidak dapat diprediksi sehingga sebaiknya Anda bersiap diri. Tinggalkan pakaian ekstra di kantor jika ada keadaan darurat, misalnya basah kuyup saat perjalanan menuju kantor.

Jika Anda tinggal atau bekerja di daerah rawan banjir, sebaiknya siapkan sepatu bot. Jenis sepatu ini tidak hanya akan membuat kaki tetap kering tetapi juga dapat melindungi dari penyakit leptospirosis. Sebisa mungkin gunakan tas yang bersifat antiair karena Anda mungkin juga perlu melindungi barang-barang dan perangkat gawai jika hujan deras.

2. Jaga diri tetap kering

Sebagian orang mungkin berpikir, tak mengapa kehujanan karena hanya berupa air yang hanya akan membuat basah. Padahal, efek kehujanan bisa fatal bagi kesehatan. Jika terpaksa harus pergi keluar ruangan saat hujan, sebaiknya kenakan sepatu bot dan jas hujan atau payung, atau akan lebih baik menunggu hujan reda dan menjaga diri tetap kering.

Basah kuyup akibat hujan membuat Anda rentan terhadap sejumlah penyakit virus, seperti leptospirosis, dan juga dapat menyebabkan banyak infeksi jamur pada kaki dan kuku. Pastikan untuk membawa alkohol, pembersih tangan, dan tisu agar tetap bersih. Jadi, jika kaki basah, segera cuci dengan air atau alkohol dan bersihkan menggunakan tisu basah. Jika pakaian basah, jangan duduk di ruangan ber-AC.

Jika tidak memiliki baju kering ekstra, keringkan badan dengan tisu. Jangan menggunakan saputangan atau handuk karena bisa menyebarkan kuman ke seluruh bagian tubuh. Anda juga rentan terkena flu di tempat umum. Jadi yang terbaik adalah siapkan tisu dan alkohol.

3. Mandi dua kali sehari 

Musim hujan identik dengan udara dingin. Akibatnya, orang cenderung malas mandi. Tapi, demi kesehatan, sebaiknya segera mandi setelah bepergian. Ini akan melindungi dari infeksi yang disebabkan oleh penumpukan keringat dan kotoran karena kelembapan. Gunakan sabun mandi dengan minyak esensial atau aroma untuk membuat mandi terasa lebih menyenangkan.

4. Konsumsi vitamin

Musim hujan juga dikenal sebagai musim dingin dan flu sehingga lebih baik meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mengonsumsi Vitamin C dan multivitamin lain. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang melindungi terhadap kerusakan radikal bebas, bahan kimia, dan polutan yang dapat membahayakan sel-sel tubuh.

Vitamin C membantu memperbaiki dan meregenerasi kolagen. Vitamin D adalah suplemen penting lain karena berkontribusi terhadap kekuatan tulang, membantu penyerapan kalsium, dan membantu memperbaiki suasana hati yang positif. Jika Anda menderita kulit kering karena cuaca dingin, minyak vitamin E dapat menjadi pilihan yang bagus untuk perawatan kesehatan kulit.

5. Sedia obat-obatan

Karena cuaca yang tidak terduga, lebih baik menyediakan beberapa macam obat untuk pertolongan pertama jika Anda atau anggota keluarga jatuh sakit. Jenis obat yang umumnya paling dibutuhkan saat musim hujan dan cuaca dingin antara lain obat untuk diare, obat batuk, obat penghilang nyeri, obat demam, dan obat untuk alergi.

6. Hindari makanan dari luar

Makanan dari luar bisa menjadi penyebab utama banyak penyakit yang ditularkan melalui air dan kasus keracunan makanan. Makanan yang disiapkan di tempat terbuka rentan bersentuhan dengan berbagai virus, bakteri, dan infeksi. Tidak ada jaminan bahwa orang yang menyiapkan makanan menjaga kebersihan dirinya dan makanan itu sendiri. Jadi, lebih baik hindari makanan luar sebanyak mungkin di musim hujan.

Sebaiknya, siapkan makanan hangat buatan sendiri di rumah dan jangan lupa minum banyak air karena perubahan cuaca dari musim panas ke hujan, banyak orang kurang asupan air minum. Anda harus minum setidaknya 10-14 gelas per hari untuk menghindari masalah, seperti infeksi saluran kencing dan sembelit.

7. Hindari pakaian ketat

Hindari pakaian ketat di musim hujan. Pakaian yang terlalu ketat dapat memicu pertumbuhan jamur di kulit. Jamur membutuhkan dua hal utama untuk tumbuh, yakni suhu panas dan kelembaban. Dengan mengenakan pakaian yang ketat, berarti Anda menyediakan habitat yang baik bagi jamur. Sangat umum bila Anda menderita infeksi jamur di daerah sekitar kelamin, leher, ketiak, dan lain-lain selama musim ini. Jadi, lebih baik memakai pakaian longgar dan menjaga tubuh tetap kering.

Sumber: https://www.teras.id/life/pat-2/189574/persiapan-agar-tubuh-tetap-bugar-di-musim-hujan

Selasa, 15 Oktober 2019

Masa Kecil Kurang Bahagia? Ini 4 Dampaknya saat Dewasa

Selasa, 15 Oktober 2019 17:35:01

Masa Kecil Kurang Bahagia? Ini 4 Dampaknya saat Dewasa

Apakah Anda sering mendengarkan istilah ‘masa kecil kurang bahagia’? Istilah ini umumnya merujuk pada hal-hal tidak menyenangkan di waktu masih anak-anak atau trauma masa kecil.

Orang tua cenderung berpikir bahwa trauma masa kecil tidak akan diingat dan hanya berdampak di masa kanak-kanak. Percaya atau tidak, faktanya masa kecil kurang bahagia secara tidak langsung dapat memengaruhi kehidupan saat Anda sudah menjadi orang dewasa.

Terdapat beberapa dampak akibat masa kecil kurang bahagia atau trauma masa kecil yang bisa berpengaruh ke kehidupan saat sudah dewasa.

1. Pemikiran ‘seorang korban’

Saat masih anak-anak, masa kecil kurang bahagia bisa terwujud dalam bentuk dijadikan korban saat masih kecil. Pemikiran ‘seorang korban’ saat masih anak-anak bisa tetap terbawa sampai dewasa.

Pemikiran-pemikiran negatif tersebut bisa menjatuhkan serta membuat Anda merasa tidak berdaya, terperangkap, dan tidak memiliki kontrol atas hidup Anda. Di masa kecil, Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak memiliki pilihan, tetapi saat sudah dewasa, Anda memiliki kekuatan untuk mengubah hal-hal yang mungkin Anda pikir tidak bisa Anda ubah atau lakukan.

2. Menjadi pasif

Sering mendengarkan keluhan dari orang sekitar mengenai kepasifan Anda? Bisa jadi hal itu dikarenakan trauma masa kecil atau masa kecil kurang bahagia yang sudah dialami.

Saat kecil, Anda mungkin pernah ditinggalkan, diabaikan atau dibuang oleh orang tua. Trauma masa kecil tersebut bisa menimbulkan rasa takut dan kemarahan. Terkadang emosi tersebut malah dipendam dan membuat Anda menjadi orang yang pasif.

Masa kecil kurang bahagia tersebut malah membuat Anda meninggalkan diri Anda. Anda malah menjadi tidak ingin berusaha untuk mencapai yang terbaik serta menghindari dan mengubur emosi-emosi yang sedang dialami.

3. Menguburkan sosok diri yang sebenarnya

Masa kecil kurang bahagia mampu membuat Anda menampilkan sosok diri yang tidak sebenarnya. Hal ini karena sewaktu kecil, Anda berusaha untuk menjadikan diri Anda seperti ekspektasi orangtua agar orangtua bisa menerima dan mencintai Anda.

Pola ini terbawa hingga sudah dewasa dan membuat Anda menampilkan sosok diri yang tidak sebenarnya yang hanya berperan untuk memuaskan ekspektasi orang di sekitar Anda.

Anda mengubur segala emosi dan jati diri Anda agar bisa diterima dan dicintai oleh orang-orang di sekitar Anda.

4. Ekspresi pasif - agresif

Tumbuh di keluarga yang sering menekan emosi kemarahan dapat membuat Anda merasa bahwa kemarahan adalah suatu emosi yang tidak boleh dirasakan dan perlu untuk dipendam.

Tidak hanya karena pembelajaran dari orang tua, Anda bisa meyakini bahwa kemarahan adalah sesuatu yang salah, kasar, dan tidak dapat diterima, jika Anda besar di keluarga yang mengekspresikan kemarahan secara tidak sehat, seperti memukul secara fisik.

Ketika sudah dewasa keyakinan tersebut membuat Anda menekan rasa marah dan membuat kemarahan tersebut bertahan dalam diri Anda. Pada akhirnya perasaan marah tersebut diekspresikan melalui perilaku pasif-agresif yang tidak sehat.

Perilaku pasif-agresif dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, seperti menyatakan bahwa Anda tidak marah tetapi di saat yang sama menolak untuk membantu orang yang telah membuat Anda marah.[ito]

Sumber: https://www.teras.id/life/pat-2/189534/ masa-kecil-kurang-bahagia-ini-4-dampaknya-saat-dewasa

Minggu, 13 Oktober 2019

Ciri-ciri Paru-Paru Basah dan Cara Mencegahnya

Minggu, 13 Oktober 2019 19:05:48

Ciri-ciri Paru-Paru Basah dan Cara Mencegahnya

Paru-paru basah adalah penyakit yang bisa tergolong ringan atau menjadi seriussebagaimana dapat membahayakan nyawapenderita. Walau begitu, paru-paru basah dapat dicegah dari sekarang, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri demi mencegah penularan kuman, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, dan berhenti merokok.

Paru-paru basah atau pneumonia adalah penyakit akibat infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara atau pada alveolus di salah satu bagian paru-paru, atau bahkan keduanya. Paru-paru basah dapat disebabkan oleh serangan (infeksi) virus, jamur, atau bakteri terhadap sistem pernapasan.

Ciri-ciri paru-paru basah memiliki tahapan yang bervariasi yang dimulai dari ringan hingga berat. Ciri-ciri paru-paru basah terlihat dari kondisi alveolus yang terisi cairan atau nanah yang menyebabkan penderita kesulitan bernapas.

Paru-paru basah pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan sebagian kecil kasus lain dikarenakan serangan virus. Pneumonia akibat bakteri dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik melalui diagnosis yang tepat oleh dokter.

Paru-paru basah bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Kondisi ini mulai dinyatakan serius umumnya saat menjangkiti anak-anak dan seorang penderita penyakit paru yang sudah lama atau kronis. Untuk itu, vaksinasi pneumonia dapat diberikan agar terhindar dari jenis-jenis pneumonia dan penyakit mematikan lainnya.

Gejala paru-paru basah terlihat dengan kemunculan sejumlah gangguan, antara lain:

1. Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk
2. Batuk kering atau disertai dahak dan mengi
3. Napas cepat dan kesulitan bernapas (asma)
4. Demam, menggigil, dan sering berkeringat
5. Nyeri otot
6. Kehilangan nafsu makan
7. Mual dan muntah
8. Jantung berdebar

Bila sejumlah gejala tersebut muncul, segera hubungi dokter atau mencari pertolongan medis di klinik kesehatan terdekat. Disarankan juga untuk segera memeriksakan diri kepada dokter jika mengalami gejala-gejala lain berupa warna kulit membiru karena kekurangan oksigen, kerap merasa linglung, batuk berdarah, serta demam tinggi di atas 39 derajat celcius. Berikut ini jenis-jenis paru-paru basah berdasarkan penyebab umumnya.

Pneumonia akibat bakteri

Penyakit ini menyerang segala usia dan dapat berkembang usai sakit pilek atau flu yang parah. Selain karena Streptococcus pneumoniae, bakteri penginfeksi lainnya adalah Legionella pneumophila dan Chlamydophila pneumonia. Bakteri Pneumocystis jiroveci terkadang dapat ditemukan pada penderita HIV/AIDS yang  mengalami mengalami penurunan sistem imunitas sehingga tubuh penderita sudah tidak mampu melawan infeksi.

Pneumonia akibat mikroplasma

Walau mikroplasma tidak tergolong bakteri dan virus, tapi organisme ini memiliki sifat kedua-duanya. Mikroplasma merupakan agen terkecil penyebab penyakit paru-paru basah ringan yang biasanya menyerang anak-anak dan dewasa muda.

Pneumonia akibat virus

Pada banyak kasus, infeksi virus terhadap sistem pernapasan dapat menjadi pemicu paru-paru basah yang sering menyerang anak-anak dan lansia. Virus flu dapat memperparah kondisi pneumonia, terutama jika terjadi pada ibu hamil, penderita gangguan jantung, dan paru-paru. Kondisi ini juga data diperparah jika terdapat bakteri yang menyerang tubuh.

Pneumonia tipe lain

Penyakit pneumonia tipe lain sering kali menyerang sistem imun inang yang terganggu atau individu yang dengan penurunan kinerja sistem imun. Jenis pneumonia tipe lain adalah pneumonia pneumocystis carinii yang umumnya menyerang pengidap human immunodeficiency virus atau HIV/AIDS dan tuberkulosis.

Bagaimana Cara Mencegah Paru-Paru Basah?

Pencegahan paru-paru basah dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat.  Misalnya, dengan tidak merokok dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol. Namun tidak hanya itu, masih ada tindakan pencegahan lain yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Menjaga kebersihan demi menangkal penyebaran kuman. Mencuci tangan secara rutin demi menghindari penularan kuman dari orang yang satu ke lainnya atau ke benda yang disentuh.

2. Buanglah tisu atau alat pembersih lain yang memungkinkan kuman-kuman dapat tumbuh serta menyerang mulut dan hidung manusia.

3. Menutup mulut dan hidung dengan sapu tangan ketika bersin.

4. Konsultasikan kepada dokter jika kesehatan Anda menurun karena gejala paru-paru basah. Segera periksakan diri Anda kepada dokter jika mengalami gejala paru-paru basah, seperti nyeri dada, sering merasa linglung, dan sesak napas. [lis]

Sumber: alodokter.com

Jumat, 11 Oktober 2019

3 Prinsip Padu Padan Warna Agar Tidak Salah Kostum

Jum'at, 11 Oktober 2019 17:30:00

3 Prinsip Padu Padan Warna Agar Tidak Salah Kostum

Salah satu mood booster seorang perempuan adalah ketika ia merasa bahwa outfit alias baju yang dipakainya pada saat itu sesuai. Tak heran, perempuan bisa sedemikian detail mempersiapkan busana apa yang akan dipakainya untuk ke acara spesial atau sekadar berangkat ke kantor yang merupakan rutinitas sehari-hari.

Untuk menghemat waktu, agar tidak terlalu lama terpaku di depan lemari, atau mondar-mandir di depan kaca karena harus gonta-ganti warna pakaian, berikut ini adalah 3 prinsip mix n match warna agar baju yang kamu pakai tidak terkesan norak.

1. Kombinasi Warna Analog

Untuk yang tidak terlalu berani ambil risiko untuk tabrak warna, prinsip ini bisa diikuti. Hal ini dikarenakan analogous colour atau warna analog adalah perpaduan warna yang saling berdekatan. Karena posisinya dekat dalam roda warna maka perbaduan tipe ini akan menghasilkan warna yang indah dan selaras.

2. Kombinasi Warna Komplementer

Berbeda dengan kombinasi analog, prinsip kombinasi ini adalah dengan memadupadankan warna-warna yang saling berseberangan hingga membentuk garis lurus 180 derajat pada roda warna.

Tampak pada gambar adalah warna ungu dipadupadankan dengan warna kuning. Bisa juga warna hijau dengan warna merah. Prinsip yang satu ini cocok digunakan untuk mereka yang suka mencoba hal-hal baru dan berani tampil beda.

3. Kombinasi Gabungan Tiga Warna

Tidak hanya dua warna, kombinasi ini menggunakan gabungan tiga warna yang membentuk segitiga sama sisi pada roda warna. Kesan yang terlihat tentu akan lebih meriah dan berwarna-warni, namun warna yang dihasilkan tetap senada.

Buat kamu yang tampil berhijab bisa menggunakan kombinasi warna ini untuk pilihan outfit hijab kamu. Jangan takut tidak matching, selama kamu menerapkan cara seperti pada roda warna siapa tahu kamu ternyata berbakat menjadi desainer. Selamat mencoba.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 10 Oktober 2019

3 Cara Mengenali Bakat Anak Menurut Psikolog

Kamis, 10 Oktober 2019 17:34:10

3 Cara Mengenali Bakat Anak Menurut Psikolog

Setiap anak memiliki bakat sejak lahir. Namun, bakat itu tidak selalu muncul begitu saja. Sebagai orang tua, kita tidak bisa memaksakannya. Tugas Anda membimbing dan mendukung bakat itu berkembang. 

Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengungkap proses penggalian bakat ini membutuhkan proses. "Orang tua tidak bisa memaksa. Tidak ada vitamin supaya bakat kelihatan, harus mengobservasi, dari hari ke hari apa bakat anak mereka," kata Vera dalam acara Road to Erlangga Talent Week (ETW) 2019 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Orang tua, menurut Vera, sebaiknya memberikan pilihan seluas-luasnya kepada anak sekaligus paparan tentang berbagai ketrampilan terutama jika pihak sekolah tak menyediakannya.

Lalu bagaimana cara mengobservasinya? Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan orang tua. Pertama, perhatikan apakah anak tidak pernah lelah dan bosan melakukan atau membicarakan suatu hal. Jika ada, itu namanya bakat.

Ke dua, lihat apakah anak jika melakukan suatu aktivitas hasilnya di atas rata-rata anak seusianya, misalnya menggambar lebih detail, warna lebih kompleks.

Ke tiga, ketika anak diajarkan suatu hal yang dia sukai, dia akan menguasainya lebih baik ketimbang anak lain.

Vera mengatakan bakat anak bisa berasal dari sesuatu yang dia sukai dan bukan tidak mungkin kesukaan itu lebih dari satu hal.

Di sisi lain, kemajuan teknologi digital bisa menjadi tantangan sekaligus bisa membantu pengembangan bakat anak. Lingkungan terdekat anak berperan mengarahkan anak dapat memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin dan menjaga keseimbangan antara aktivitas di dunia maya dan nyata.

Sumber: https://www.cantika.com/read/1257861/3-cara-mengenali-bakat-anak-menurut-psikolog

Selasa, 08 Oktober 2019

Dua Modal yang Harus Dimiliki demi Pernikahan Langgeng dan Bahagia

Selasa, 08 Oktober 2019 17:27:03

Dua Modal yang Harus Dimiliki demi Pernikahan Langgeng dan Bahagia

Dalam mencari pasangan yang nantinya akan kita nikahi dan menghabiskan sisa hidup bersamanya, kita tentu tak akan memilih sembarang orang. Sederet kriteria pun ditetapkan demi mendapatkan orang terbaik.

Selain chemistry, banyak dari kita menginginkan seseorang yang cerdas, menyenangkan, dan memiliki minat yang sama.

Ya semua itu memang baik, dan bahkan jika kamu menemukan seseorang yang demikian tentu akan baik untuk dirimu.

Namun, ilmu pengetahuan secara ilmiah mendefinisikan dua hal yang sebenarnya kita butuhkan untuk pernikahan yang langgeng dan bahagia. Dan tahukah kamu, dua hal tersebut tidak termasuk dalam hal-hal yang disebut di atas?

Dari berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan, dua hal yang harus kita cari saat menginginkan hubungan pernikahan yang panjang dengan pasangan bukanlah chemistry, minat yang sama, atau bahkan kecerdasan. Melainkan kontrol diri dan bertanggung jawab.

Meski dua hal tersebut sama sekali tak terdengar romantis, ilmu pengetahuan secara konsisten menyatakan bahwa dua hal itu dapat melakukan banyak hal dalam sebuah hubungan. Bagaimana bisa?

Menurut psikolog Jeremy Nicholson, individu yang memiliki kontrol diri lebih besar cenderung lebih dapat dipercaya dan memercayai pasangannya.

“Tampaknya mereka yang memiliki kemampuan lebih baik untuk mengendalikan diri mereka, dapat menahan godaan, bahkan godaan untuk berselingkuh ketika ada seseorang yang menarik menggoda mereka,” kata Nicholson menjelaskan bagaimana menemukan pasangan yang setia.
Kedua adalah bertanggung jawab, yang berarti bahwa pasangan kamu akan lebih mungkin melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah setiap kali terjadi konflik. Dan ini adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk memiliki hubungan jangka panjang.

Menurut Nicholson, orang-orang yang menunjukkan dua sifat itu cenderung lebih menepati janji yang mereka buat, yang mana selalu diharapkan setiap orang dari pasangannya.

“Orang tidak menepati janji karena mereka ‘mencintaimu’, mereka melakukannya karena mereka memiliki kontrol diri untuk menyelesaikan tanggung jawab yang mereka janjikan,” jelas Nicholson.

Tapi bagaimana kita bisa menemukan seseorang seperti ini? Menurut Nicholson, kamu bisa melihatnya dari perhatian si dia dan seberapa banyak ia akan mendengarkan kamu.

*Sumber: kompas.com

Minggu, 06 Oktober 2019

Inilah Waktu Terbaik Minum Susu pada Anak

Minggu, 06 Oktober 2019 17:49:03

Inilah Waktu Terbaik Minum Susu pada Anak
 
Bunda disarankan untuk memberikan susu pada Si Kecil sebanyak dua gelas setiap harinya. Pemberian susu pertumbuhan pada Si Kecil sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Namun, waktu terbaik untuk minum susu adalah pagi dan malam hari.

Alasan Pentingnya Memberikan Susu di Pagi dan Malam Hari

Pada pagi hari, susu dapat dijadikan sebagai bagian dari menu sarapan Si Kecil. Mengonsumsi susu di pagi hari akan membantu meningkatkan energinya. Saat kebutuhan energi Si Kecil terpenuhi, ia akan lebih semangat dan fokus dalam melakukan aktivitas.

Sedangkan tujuan pemberian susu di malam hari adalah untuk membantu anak tidur lebih nyenyak. Hal ini karena di dalam susu terkandung zat triptopan yang membantu pembentukan hormon melatonin yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas tidur anak. Kualitas tidur yang baik akan berpengaruh pada kemampuan belajar anak.

Oleh sebab itu, pagi dan malam hari merupakan waktu terbaik untuk minum susu. Selain membawa manfaat tambahan, pemberian susu di waktu yang sama setiap harinya dapat membantu membangun kebiasaan Si Kecil minum susu. Dengan begitu, Bunda jadi tidak lupa untuk memberikan susu kepada Si Kecil karena hal tersebut sudah menjadi sebuah rutinitas.

Susu pertumbuhan mengandung nutrisi yang cukup lengkap. Jika dikonsumsi dua kali sehari secara rutin, susu jenis ini memiliki banyak manfaat bagi anak, di antaranya:

Menunjang tumbuh kembang

Kandungan kalori, protein, dan omega-3 yang terdapat di dalam susu pertumbuhan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga proses ini berlangsung optimal.

Meningkatkan kepadatan tulang

Susu pertumbuhan juga mengandung kalsium dan vitamin D, yang mampu mendukung pertumbuhan tulang dan gigi Si Kecil.

Meningkatkan imunitas tubuh

Susu pertumbuhan mengandung vitamin A yang mampu menjaga kesehatan mata anak. Selain itu, kandungan vitamin A dan C dalam susu pertumbuhan juga bermanfaat untuk meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuhanak.

Itulah informasi seputar waktu terbaik untuk minum susu dan manfaat susu pertumbuhan bagi anak. Bunda disarankan untuk memerhatikan kandungan nutrisi susu pertumbuhan yang dibeli, agar kebutuhan nutrisi harian Si Kecil dapat terpenuhi dengan baik.

Jika Si Kecil memiliki alergi terhadap susu sapi, Bunda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu. Dokter mungkin akan merekomendasikan susu jenis lain yang sesuai bagi Si Kecil. [lis]

Sumber: alodokter.com

Jumat, 04 Oktober 2019

Kangkung Diolah Jadi Makanan Bayi, Boleh Enggak, Ya?

Jum'at, 04 Oktober 2019 17:47:56

Kangkung Diolah Jadi Makanan Bayi, Boleh Enggak, Ya?

Sayuran adalah salah satu bahan makanan yang wajib ada untuk makanan bayi. Ada jenis sayuran hijau yang baik untuk kesehatan si kecil seperti bayam dan kangkung, Moms. Selain murah meriah, kangkung mudah ditemui, atau bahkan Anda bisa menanamnya sendiri di rumah, sebagai tanaman hidroponik lho!

Dilansir dari Nutrion and You, kangkung hijau sangat rendah kalori dan lemak, serta mengandung banyak antioksidan fenolik seperti beta karoten, lutein, xanthin, dan cryptoxanthin. Tak hanya itu, kangkung juga mengandung asam askorbat yang sangat baik untuk tubuh, kaya vitamin C, vitamin A, vitamin B, dan tinggi mineral seperti zat besi, kalsium, kalium, magnesium, mangan, dan fosfor, Moms. Lalu, kapan ya tepatnya kita bisa perkenalkan kangkung ke bayi?

"Prinsipnya 6 bulan pertama bayi hanya boleh diberikan ASI eksklusif. Kalau sudah mulai MPASI, perhatikan menu 4 bintang termasuk sayuran apa saja yang boleh konsumsi. Kangkung itu juga termasuk, dan bisa divariasikan dengan sayuran lain. Jadi tidak ada alasan boleh atau enggak bayi diberikan sayur tertentu, kecuali kalau ia memiliki alergi," jelas dokter spesialis konsultasi gizi klinik, dr. Jovita Amelia, Sp.GK, saat dihubungi kumparanMOM, Kamis (3/10).

Meski aman diberikan sejak usianya masih 6 bulan, penting diperhatikan cara mengolahnya, sebab sayuran satu ini mengandung banyak serat. Pastikan dihaluskan sampai hancur, karena jika tidak, si kecil akan berisiko tersedak. Selain itu, hindari mengolah kangkung dengan batangnya, cukup daunnya saja, Moms.

Lantas apa saja manfaat kangkung bagi bayi? Melansir dari T Health, berikut manfaatnya, Moms:

Mencegah Sembelit

Jika si kecil mengalami sembelit, berikan saja makanan bayi dari kangkung, Moms. Sebab sayuran ini dikenal memiliki sifat detoksifikasi sehingga berguna untuk mengatasi sakit perut.
Meningkatkan Imunitas
Kangkung kaya vitamin C yang bermanfaat untuk menjaga imunitas bayi Anda, Moms. Kangkung juga dipercaya bisa menjadi pencegah penyakit influenza, lho.

Mencegah Parasit Usus

Manfaat kesehatan lainnya dari kangkung adalah membasmi parasit di usus. Tumbuhan air ini bisa membantu mengeluarkan Fasciolopsis buski, cacing parasit di usus manusia dan hewan yang dapat menyebabkan fasciolopsiasis.

*Sumber: kumparan.com

Kamis, 03 Oktober 2019

Cara Aman Menyantap Makanan Berlemak dari Pakar Gizi

Kamis, 03 Oktober 2019 18:05:00

Cara Aman Menyantap Makanan Berlemak dari Pakar Gizi

Pakar gizi pangan Ali Khomsan mengatakan, makanan berlemak dan berkolesterol bisa aman asalkan disandingkan dengan makanan berserat tinggi seperti buah-buahan dan sayuran. “Intinya semua makanan berlemak dan berkolesterol bisa diantisipasi dengan makan sayur dan buah karena makanan tersebut mengandung antioksidan tinggi,” kata Ali saat berbicara di Health and Nutrition Journalist Academy di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut profesor dari Institut Pertanian Bogor itu, kolesterol akan sangat berbahaya ketika teroksidasi dan menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. Kondisi ini bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung karena terhentinya aliran darah ke otak dan jantung.

Namun, ketika mengonsumsi antioksidan dalam jumlah cukup, akan terjadi pengurangan oksidasi sehingga bisa mencegah penyumbatan. Ia mencontohkan, masakan Padang yang selama ini identik dengan lemak dan kolesetrol, bisa disantap dengan sayur dan buah. Biasanya seporsi nasi Padang sudah termasuk sayur daun singkong dan mentimun. 

“Daun singkongnya jangan lupa dimakan karena bisa menetralisasi lemak di dalam tubuh,” papar Ali.

Selain itu, makanan Padang seperti rendang biasanya dicampurkan dengan beragam rempah yang tanpa disadari berfungsi mengalahkan lemaknya. “Misalnya cabai yang mengandung tinggi antioksidan,” tuturnya.

Itu sebabnya, Ali Khomsan menyarankan, jika ingin mengonsumsi makanan berlemak dan berkolesterol, sebaiknya terlebih dahulu makan buah dan sayur. Selain mencegah proses oksidasi, sayur dan buah juga bisa mengurangi keinginan orang mengonsumsi lemak dalam jumlah berlebihan.

Sayangnya, konsumsi serat orang Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, 95 persen penduduk kurang makan buah dan sayur. “WHO menganjurkan konsumsi serat sebanyak 400 gram per hari, sedangkan orang Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi sekitar 100 gram. Kalau bisa dikasih intervensi sehingga konsumsinya meningkat, itu bisa menekan merebaknya penyakit degeneratif,” tukas Ali.

Selain mencukupi serat, Ali juga menyarankan berolahraga setelah mengonsumsi makanan berlemak atau berkolesterol. "Olahraga bisa meningkatkan kolesterol baik atau HDL. Kolesterol baik ini akan ‘menyapu’ kolesterol jahat,” tandasnya.[ito]

Sumber: https://www.cantika.com/read/1253963/
cara-aman-menyantap-makanan-berlemak-dari-pakar-gizi